Anda di halaman 1dari 21

KECACINGAN

Vira Anggraini 1813351004 Verly Aria Winanda 1813351031


Vermia Derny 1813351011 Nadia Permatasari 1813351037
M.Riyadh Attirmidzi 1813351018 Fitriani Lestari 1813351043
Anisa Sabila 1813351024 Fitriani 1813351049
Apa yang dimaksud dengan penyakit kecacingan?

Infeksi cacing/cacingan/kecacingan
termasuk dalam infeksi yang di sebabkan
oleh parasit. kecacingan disebabkan oleh
sejumlah cacing perut yang ditularkan
melalui tanah atau yang disebut Soil
Transmitted Helminths. Cacing yang
berpotensi penyebab kecacingan adalah
cacing gelang (Ascaris lumbricoides),
cacing tambang (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus) dan
cacing cambuk (Trichuris trichura).
Faktor apa saja yang mempengaruhi infeksi cacingan?
Secara epidemiologi, ada beberapa faktor yang memengaruhi kejadian kecacingan atau disebut dengan segitiga
epidemiologi, yaitu faktor:
• Host, Manusia merupakan satu-satunya host bagi E. vermicularis. Manusia terinfeksi bila menelan telur infektif.
Telur akan menetas di dalam usus dan berkembang menjadi dewasa dalam caecum, termasuk appendix (Mandell et
al,1990).
• Agent, Penyakit cacingan pada manusia sering disebabkan oleh parasit cacing yang hidup di usus besar dan usus
halus. Cacing-cacing ini bisa bertahan hidup karena mendapat nutrisi dari menyerap darah di dinding usus dan sari
makanan yang dimakan
• Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit cacingan. Hal ini karena faktor
ini datangnya dari luar atau biasa disebut dengan faktor ekstrinsik.
Menurut Soedarto,(1991) ada beberapa faktor yang memengaruhi kejadian kecacingan yaitu,
sebagai berikut :
Faktor Sanitasi Lingkungan
Mawardi (1990) dalam Riyadi (1994) menyatakan bahwa lingkungan adalah sesuatu yang berada
disekitar manusia secara lebih teperinci dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok :
• Lingkungan Fisik, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tanah dan udara serta interaksi satu
sama lainnya diantara faktor-faktor tersebut.
• Lingkungan biologis, yang termasuk dalam hal ini adalah semua organisme hidup baik binatang,
tumbuhan maupun mikroorganisme kecuali manusia sendiri.
• Lingkungan sosial yaitu termasuk semua interaksi antara manusia dari mahluk sesamanya yang
meliputi faktor sosial, ekonomi, kebudayaan dan psikososial.
Faktor Manusia
Entjang (2001) usaha kesehatan pribadi (Higiene perorangan) adalah upaya dari seseorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatannya sendiri meliputi:
• Memelihara kebersihan
• Makanan yang sehat
• Cara hidup yang teratur
• Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan jasmani
• Menghindari terjadinya penyakit
• Meningkatkan taraf kecerdasan dan rohaniah
• Melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas yang menjamin hidup sehat
• Pemeriksaan kesehatan Pencegahan dan pemberantasan penyakit kecacingan pada umumnya adalah dengan pemutusan rantai
penularan, yang antara lain dilakukan dengan pengobatan masal, perbaikan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan serta
pendidikan kesehatan (Soedarto, 1991).
Perilaku
Notoatmodjo (2003) menyatakan perilaku manusia dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek, yaitu
aspek fisik, psikis dan sosial yang secara rinci merupakan refleksi dari gejolak kejiwaan
seperti : pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagian yang ditentukan dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik dan sosial budaya
masyarakat.
Apakah yang dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terinfeksi
cacingan?
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
• Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, karena di usia ini, mereka lebih aktif bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan luar. Banyak
pula hal lain yang memengaruhi terjadinya penyakit infeksi cacingan, seperti jenis kelamin dan kebiasaan seseorang. Penelitian Ginting pada
2003 di Sumatera Utara menyebutkan bahwa infeksi cacing usus lebih banyak terjadi pada anak laki-laki, karena kebiasaan mereka yang
lebih sering bermain di luar rumah, dan cenderung tidak memerhatikan kebersihan. Mereka juga cenderung bermain sembarangan dan
sesuka hati.

Sanitasi Lingkungan
• Sanitasi lingkungan yang belum memadai, keadaan ekonomi yang rendah didukung iklim yang sesuai untuk pertumbuhan cacing, merupakan
faktor penyebab lain akan tingginya infeksi cacing. Cacing masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk telur melalui pori-pori kulit. Telur-
telur cacing yang berada di dalam tanah juga dapat menempel pada pakaian dan kuku jari.
Perilaku seseorang berdasarkan:
• Makanan yang terkontaminasi, jari yang kotor, proses memasak yang kurang baik, tidak menjaga kebersihan anus
Apa saja gejala-gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi cacingan?

1. Gejala cacingan kremi (Enterobius Vermicularis) yang perlu diwaspadai antara lain adalah:
Gejala cacingan pertama adalah sering gatal di bagian anus, gatalnya terasa sangat kuat. Apalagi
saat di malam hari. Pada malam hari, spesies betina cacing ini akan menetaskan telur-telurnya di
bagian anus. Rasa gatal di sekitar daerah anus atau vulva akan memburuk di malam hari ketika
cacing kremi biasanya akan keluar dari permukaan tubuh tidak untuk menaruh telurnya di sekitar
anus / vulva.
• Tidur gelisah sebab bagian rektum (anus) terasa tidak nyaman.
• Nyeri, ruam, atau iritasi di kulit sekitar anus.
• Adanya cacing kremi di feses.
• Ditemukan cacing di daerah anus.
2. Gejala cacingan akibat cacing gelang (Ascaris lumbricodes)
Gejala cacingan awal dari cacing ini biasanya tidak ada gejalanya. Gejala cacingan akan muncul
seiring pertumbuhan cacing yang semakin berkembang. Terdapat dua gejala cacingan yang dapat
terjadi, tergantung ke bagian tubuh mana cacing itu menginfeksi. Organ tubuh yang biasa diserang
adalah paru-paru dan usus.
Gejala cacingan yang akan muncul saat terjadi infeksi cacing gelang di paru-paru yaitu:
Batuk-batuk, napas terasa semakin pendek, ada darah di dalam mucus , dada terasa tidak nyaman,
dan demam.
Gejala cacingan yang akan muncul saat cacing ini menyerang bagian usus:
Mual, muntah, diare, perut terasa tidak nyaman, penurunan berat badan, selera makan
menurun,penyumbatan usus sehingga perut bisa terasa nyeri dan terjadi muntah parah
3. Gejala cacingan akibat cacing pita(Taenia)
Cacing pita akan menginfeksi usus manusia. Cacing pita tidak dapat hidup bebas di alam, cacing ini
membutuhkan inang untuk hidup, yakni di tubuh binatang atau di tubuh manusia. Biasanya telur
cacing ini memasuki tubuh manusia karena makan daging mentah atau setengah matang. Namun,
infeksi juga bisa terjadi akibat kontak antara manusia dengan feses binatang dan air yang sudah
tercemar.
• Saat awal cacing pita masuk ke dalam tubuh manusia, tidak ada gejala cacingan yang muncul.
• Meski demikian, lama-lama pertumbuhan telur cacing di dalam tubuh akan menimbulkan berbagai
gejala cacingan seperti: Sakit perut, muntah dan mual, merasa lemas, diare, penurunan berat
badan, perubahan selera makan, kesulitan tidur, diduga akibat gejala-gejalanya, pusing, bisa
kejang pada kasus yang parah, dan kekurangan vitamin B12 pada beberapa kasus.
4. Gejala cacingan akibat cacing tambang(Ancylostoma Duodenale)
Cacing tambang masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk telur atau larva yang berada
pada tempat yang terkontaminasi feses. Kebiasaan bertelanjang kaki dan menginjak tempat-
tempat terkontaminasi akan sangat memudahkan larva atau telur cacing tambang masuk ke
kulit. Saat masuk pertama kali menembus kulit, larva cacing akan membuat gatal dan
muncul ruam. Selanjutnya orang akan mengalami diare setelah merasa gatal dan ruam
sebagai akibat dari pertumbuhan parasit ini di dalam usus.
• Gejala cacingan lain yang akan muncul adalah: kehilangan nafsu makan, penurunan berat
badan, kelelahan, anemia, demam, perut nyeri, ada darah ketika buang air besar
Bagaimana cara penularan dari kecacingan?
• Penularan cacing tambang(Ancylostoma Duodenale)
• Penularan cacing kermi (Enterobius Vermicularis)
• Penularan cacing pita (Taenia)
• Penularan cacing gelang (Ascaris Lumbricoides)
Bagaimanakah cara pencegahan dari infeksi kecacingan?

Pencegahan dan pemberantasan penyakit kecacingan pada umumnya adalah dengan pemutusan rantai penularan, yang antara
lain dilakukan dengan pengobatan masal, perbaikan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan serta pendidikan kesehatan
(Soedarto, 1991).
Hal-hal yang perlu dibiasakan agar tercegah dari penyakit kecacingan adalah sebagai berikut (Nadesul, 1997).
• Biasakan mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan, gunakan sabun dan bersihkan bagian kuku yang kotor.
• Biasakan menggunting kuku secara teratur seminggu sekali.
• Tidak membiasakan diri menggigit kuku jemari tangan atau menghisap jempol.
• Tidak membiasakan bayi dan anak-anak bermain-main di tanah.
• Tidak membuang kotoran di kebun, parit, sungai atau danau dan biasakan buang kotoran di jamban.
• Biasakan membasuh tangan dengan sabun sehabis dari jamban
• Biasakan tidak jajan makanan yang tidak tertutup atau terpegang-pegang tangan.
• Di wilayah yang banyak terjangkit penyakit kecacingan, periksakan diri ke puskesmas terlebih ada tanda gejala
kecacingan.
• Segera mengobati penyakit cacing sampai tuntas.
• Penyakit cacing berasal dari telur cacing yang tertelan dan kurangnya kebersihan diri dan lingkungan yang tidak baik.
• Biasakan makan daging yang sudah benar-benar matang dan bukan yang mentah atau setengah matang.
• Biasakan berjalan kaki kemana-mana dengan memakai alas kaki.
• Obat cacing hanya diberikan kepada orang yang benar-benar mengidap penyakit kecacingan
• Biasakan makan lalap mentah yang sudah dicuci dengan air bersih yang mengalir.
Menurut Sasongko (2007) kunci pemberantasan cacingan adalah memperbaiki higiene dan sanitasi lingkungan. Misalnya,
tidak menyiram jalanan dengan air got. Sebaiknya, bilas sayur mentah dengan air mengalir atau mencelupkannya beberapa
detik ke dalam air mendidih. Juga tidak jajan di sembarang tempat, apalagi jajanan yang terbuka. Biasakan pula mencuci
tangan sebelum makan, bukan hanya sesudah makan. Dengan begitu, rantai penularan cacingan bisa diputus.
Dampak apa yang ditimbulkan dari infeksi cacingan?
• Kecacingan jarang sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Infeksi cacing
gelang yang berat akan menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak. Infeksi cacing tambang
(Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) mengakibatkan anemia defesiensi besi, sedangkan Trichuris trichiura menimbulkan
morbiditas yang tinggi (Soedarto, 1999).
• Berbagai penelitian membuktikan bahwa sebagian kalori yang dikonsumsi manusia tidak dimanfaatkan badan karena adanya parasit dalam
tubuh. Pada infeksi ringan akan menyebabkan gangguan penyerapan nutrien lebih kurang 3% dari kalori yang dicerna, pada infeksi berat
25% dari kalori yang dicerna tidak dapat dimanfaatkan oleh badan. Infeksi Ascaris lumbricoides yang berkepanjangan dapat menyebabkan
kekurangan kalori protein dan diduga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin A (Hidayat, 2002).

• Pada infeksi Trichuris trichiura berat sering dijumpai diare darah, turunnya berat badan dan anemia. Diare pada umumnya berat sedangkan
eritrosit di bawah 2,5 juta dan hemoglobin 30% di bawah normal. Anemia berat ini dapat terjadi karena infeksi Trichuris trichiura mampu
menghisap darah sekitar 0,005 ml/hari/cacing (Gandahusada dkk, 2004).
• Infeksi cacing tambang umumnya berlangsung secara menahun, cacing tambang ini sudah dikenal sebagai penghisap darah. Seekor cacing
tambang mampu menghisap darah 0,2 ml per hari. Apabila terjadi infeksi berat, maka penderita akan kehilangan darah secara perlahan dan
dapat menyebabkan anemia berat.(Gandahusada dkk, 2004)
It’s Question Time

Anda mungkin juga menyukai