Disusun Oleh:
Kelompok 6
HALMIN (C051171720)
FADILLAH AMNUR (C051171709)
RAHMI SYURYANI (C051171724)
RIZKY ISNAENI NASRI (C051171703)
2018
HELMINTH USUS
A. PENGERTIAN
Helminths adalah berbagai organisme yang termasuk cacing parasit usus, (cacing
gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), atau cacing tambang
telur cacing ke dalam feses mereka, yang kemudian mencemari tanah di daerah dengan
sanitasi yang tidak memadai. Orang lain kemudian dapat terinfeksi dengan menelan telur
atau larva dalam makanan yang terkontaminasi, atau melalui penetrasi kulit oleh larva
melalui tanah merupakan infeksi yang paling umum terjadi di seluruh dunia dan
mempengaruhi komunitas miskin. Sanitasi yang buruk seperti buang air di sembarang
tempat dapat mencemari tanah yang menyebabkan penularan cacing melalui telur yang ada
dikotoran manusia. Ada tiga kelompok yang umum dipelajari yaitu Nematodes (cacing
B. KLASIFIKASI
Banyak menyerang di daerah tropis dan subtropis dengan kelembaban dan suhu yang
1) Epidemiologi
banyak pada anak. Diperkirakan 700-900 juta orang di dunia terserang penyakit
ini, dengan hilangnya 1 juta liter darah (1 orang = 1 mL darah dihisap cacing).
2) Etiologi
Ada tiga spesies cacing tambang yaitu Necator americanus merupakan yang
10.000-25.000 telur/hari.
3) Penularan
Usus halus merupakan tempat hidup cacing dewasa dan bertelur tepatnya pada
1/3 atas usus halus dan keluar melalui feses. Pada suhu dan kelembaban yang
filaform adalah 5-10 hari. Melalui kulit telapak kaki, larva (N.Americanus)
faring dan akan tertelan masuk ke saluran pencernaan. Larva bisa hidup selama 8
tahun di dalam usus dan menghisap darah (1 caing= 0,2 mL/hari). cacing juga
Gejala yang ada tergantung dari derajat infeksi. Gatal pada kulit merupakan
masuknya larva, sedangkan pada paru biasanya tidak menimbulkan gejala. Pada
pecernaan seperti kurangnya nafsu makan, diare, mual, muntah, nyeri perut, dan
diare akibat adanya cacing dewasa pada usus halus. Anemia didapatkan pada
adanya larva, telur atau cacing dewasa pada saat pemeriksaan feses.
5) Pengobatan
membudayakan cuci tangan dan memakai alas kaki bagi masyarakat yang
beresiko.
banyaknya telur dan daya tahan telur yang mengandung larva cacing pada keadaan
tanah yang kondusif (daerah tropis) dan diperkirakan menginfeksi 1 miliar orang.
Manusia terinfeksi dari makanan atau minuman yang tercemar larva cacing atau
sayuran mentah. Pupuk kotoran manusia adalah salah satu media penularan. Lalat
juga merupakan vector serangga yang dapat menularkan cacing melalui makanan
sering daripada orang dewasa, kelompok usia yang paling umum adalah 3-8 tahun.
1) Etiologi
Cacing ini berwarna merah dengan bentuk silinder. Cacing jantan memiliki
cacing betina sebanyak 26 juta atau 200.000 telur/hari dan bertahan hidup
2) Penularan
embrio dan larva yang infektif dalam telur pada lingkungan yang sesuai
Usus halus, pada infeksi ringan dan sedang (nyeri perut yang tidak, mual/
muntah, diare dan tinja berdarah), sedangkan pada infeksi yang sangat
banyak (nyeri perut yang parah, muntah, kelelahan, berat badan menurun/
4) Pengobatan
5) Pencegahan
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia dengan konsentrasi pada daerah-daerah dengan
faktor perilaku hidup sehat yang rendah dengan angka kesakitan sekitar 200 juta
spesies yang dapat mentransfer parasite ini dengan penderita terbanyak anak dibawah
1) Etiologi
berwarna putih. Produksi dari cacing ini adalah 11.000 butir telur dengan bentuk
simetris, eclips di satu sisi dan datar di sisi lainnya berukuran. Larva bertahan
2) Penularan
Cacing dewasa betina akan bermigrasi pada malam hari ke daerah sekitar
Apabila digaruk penularannya bisa dari kuku jari tangan ke mulut (self-
infection). Penularan lainnya ke orang lain bisa melalui pakaian, peralatan
tidur, dan juga lingkungan yang sudah terkontaminasi oleh cacing kremi
Bila infeksinya adalah retroinfeksi dari anus, maka telur akan menetas
disekitar anus dan larva akan bermigrasi ke kolon asendens, sekum, atau
ketika infeksi berat, bisa terjadi infeksi bakteri sekunder karena iritasi dan
Garam piperazin
Tiabendazole
Pirvinum pamoat
5) Pencegahan
Perlunya kampanye perilaku hidup sehat seperti mencuci tangan memakai sabun
Infeksi cacing ini menyerang hamper 500-900 juta manusia di dunia. Infeksi ini lebih
sering terjadi di daerah yang beriklim panas dan sanitasi yang kurang bagus.
1) Etiologi
2) Penularan
Apabila manusia menelan telur yang matang, telur akan menetaskan larva yang
akan berpenetrasi pada mukosa usus selama 3-10 hari. selanjutnya larva akan
bergerak turun dengn lambat untuk menjadi dewasa di sekum dan kolon
asendens. Memerlukan waktu 3 bulan untuk siklus hidup telur menjadi cacing
meletakkan telur pada sekum dan akan keluar bersama dengan tinja.
Gambar 4. Siklus hidup cacing cambuk
Biasanya tanpa gejala (asimptomatik), namun pada kasus yang berat bisa
4) Pengobatan
Albendazole 400 mg
Pirantel pamoat
5) Pencegahan
Sebagaimana infeksi cacing lainnya, perbaikan sanitasi dan hygiene pribadi dapat
Ada tiga jenis cacing pita daging yaitu Taenia solium (pada babi), Taenia
saginata (pada sapi), dan Cysticercus cellulosae (pada babi). Cacing ini terdapat
pada daging yang tidak dimasak atau dimasak tapi kurang matang. Kasus tertinggi di
Indonesia terjadi di Bali. Cacing ini bersifat hermafrodit, panjangnya bisa mencapai
4-10 m. cacing hidup di usu halus untuk menghisap karbohidrat dari lumen usus dan
protein mukosa usus. Hospes perantara T.solium adalah babi dan hospes perantara
Siklus hidup dimulai dari cacing dewasa dalam usus halus manusia. Cacing
bertelur dan keluar melalui tinja. Apabila telur termakan oleh sapi atau babi, maka
telur akan menetas menjadi larva dalam usus. Larva masuk ke pembuluh darah dan
menuju ke jaringan otot atau ke dalam daging. Jika daging dimakan oleh manusia,
cacing. Anemia bisa terjadi pada tingkat keparahan yang besar. Pengobatan yang
penularan dan memasak daging hingga matang juga sanitasi lingkungan yang baik
manusia dan beruang. Jenis cacing ini sering didapatkan pada ikan yang mentah.
sanitasi lingkungan.
sumber penularan tersering adalah manusia dan tikus. Cacing dengan jenis ini
terdapat pada makanan yang terkontaminasi telur ‘draw worm’. Penyakit ini bisa
dicegah dengan hygiene perorangan, pembuangan feses secara aman, penyediaan air
a. Schistosoma Mansoni
Banyak terdapat di Afrika dan Amerika Selatan dengan sumber penularannya adalah
manusia, kera, dan tikus. Ditularkan melalui kontak langsung dengan air tawar
seperti danau, sungai atau genangan air yang mengandung larva infektif daric acing
schistosoma mansoni. Larva menembus kulit manusia yang sehat (tanpa luka). Siput
air tawar (fresh water snail) adalah hospes perantaranya. Di Indonesia biasanya dari
genus Oncomelania.
perantara, sanitasi yang baik dan terapi untuk penderita. Obat yang aman dan efektif
b. Scisotoma Japonicum
Banyak terdapat di Jepang, Cina, Taiwan, Filipina dan Indonesia dengan sumber
penularannya adalah manusia, anjing, kucing, sapi, kerbau, kambing, domba, dan
hewan liar lainnya. Hospes perantaranya adalah siput air tawar yang terkontaminasi
oleh larva infektif cacing ini. Pencegahan yang dilakukan dengan menghindari
kontak langsung dengan air tawar yang terkontaminasi, sanitasi yang baik,
C. PATOFISIOLOGI
menyebabkan kerusakan fisik dan kimia pada jaringan yang dihasilkan oleh respon
imunopatologi. Bentuk kerusakan langsung yang paling jelas adalah yang dihasilkan dari
penyumbatan organ internal atau efek tekanan yang diberikan oleh parasit yang tumbuh.
Ascaris besar atau cacing pita secara fisik dapat memblokir usus, migrasi ascaris juga dapat
memblokir saluran empedu. Granuloma yang terbentuk di sekitar sel telur schistosome dapat
menghalangi aliran darah melalui hati, dan ini dapat menyebabkan perubahan patologis pada
organ tersebut.
Cacing tambang aktif menghisap darah dari kapiler mukosa. Antikoagulan yang
disekresikan oleh cacing menyebabkan luka berdarah dalam waktu yang lama yang
penyerapan yang tidak normal dari usus dapat memperberat kekurangan gizi. Cacing pita
paru, hati dan usus adalah organ yang paling terpengaruh. Pendarahan, pneumonitis,
eosinofilia, urtkaria dan pruritus, organomegali dan lesi granulomatosa adalah tanda saat
migrasi. Pada cacing cambuk dapat menyebabkan inflamasi yang mengakibatkan kehilangan
D. PENATALAKSANAAN
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas dan istirahat : insomnia, tidak bisa tidur karena diare dan gatal
2. Sirkulasi : anemia
5. Eliminasi : Diare
B. DIAGNOSA
1. Nyeri akut
2. Diare
5. Keletihan
C. INTERVENSI
WHO. (2018). Water sanitation Hygiene : Diseases Ascariasis. Diakses pada 4 September 2018
di http://www.who.int/water_sanitation_health/diseases-risks/diseases/ascariasis/en/
Mayo clinic. (2018). Patient Care & Health Information Diseases & Conditions : Ascariasis.
conditions/ascariasis/symptoms-causes/syc-20369593
Global Health- Division of Parasitic Diseases. (2013). Parasites- Ascariasis. Centers for Disease
https://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/biology.html
Global Health- Division of Parasitic Diseases. (2013). Parasites - Enterobiasis (also known as
Pinworm Infection). Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 4
Global Health- Division of Parasitic Diseases. (2013). Parasites - Taeniasis. Centers for Disease
https://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/biology.html
Parasites of Public Health Concern- Schistosomiasis Infection. Centers for Disease Control
https://www.cdc.gov/dpdx/schistosomiasis/index.html
Baroon.S. (1996). Medical Microbiology, 4th edition. University of Texas Medical Branch at
Herman, T.H (2015). Nursing diagnoses definitions and classification 2015-2017.Jakarta : EGC
Morhead, S dkk (2013). Nursing Outcomes Classification Edisi Bahasa Indonesia Ed 5 Mosby:
Elsevier
Bluechek, G.M, dkk. (2013). Nursing Intervention Classification Edisi Bahasa Indonesia Ed 5.
Mosby : Elsevier.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0304401785900639