Anda di halaman 1dari 11

Tugas kelompok keperawatan Paliatif

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TERMINAL


CHRONIC HEARTH FAILURE ( CHF)

Oleh
kelompok 4

ARMAN
NOVIETA
FADILLAH AMNUR
SAENAB
ANGGI ARINDI
ANDI FATMAWATI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JALUR KERJASAMA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TERMINAL
CHRONIC HEARTH FAILURE ( CHF)

Penyakit terminal adalah kondisi dimana seseorang mengalami penyakit atau sakit yang tidak

mempunyai harapan lagi untuk sembuh dan semakin dekat menuju proses kematian

(Kompasiana,2014).Menurut Carpenito (1999) penyakit terminal adalah proses progresif menuju

kematian yang berjalan melalui tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi

individu.

Kematian merupakan tahap akhir kehidupan bisa datang kapan dan dimana saja tanpa

mengenal umur. Beberapa jenis penyakit terminal yaitu :

1. Penyakit penyakit kanker

2. Penyakit penyakit infeksi

3. Congestif Renal Failure ( CRF )

4. Chronic Heart Failure ( CHF )

5. Stroke multiple sclerosis

6. Akibat kecelakaan fatal

7. AIDS

A. PENGERTIAN

Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana terjadi ketidakmampuan jantung untuk

memompa darah yang adekuat memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi

sehingga menimbulkan berbagai macam manifestasi klinis pada penderitanya (Black &

Hawks, 2014).
Gagal jantung adalah kumpulan gejala klinis kronik yang terjadi saat jantung tidak

mampu memompa darah ke dalam sistem sirkulasi sehingga organ tubuh tidak mendapat

cukup oksigen dan nutrisi (Burrai, Hasan, Fancourt, Luppi, & Somma, 2016).

Gagal jantung kronis (Chronic Heart Failure [CHF]) adalah gagal jantung di mana curah

jantung menurun secara bertahap , gejala dan tanda tidak terlalu jelas dan didominasi oleh

gambaran yang menunjukkan mekanisme kompensasi(Davey, 2010).

B. ETIOLOGI

Saat terjadi kondisi gagal jantung, curah jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

tubuh atau dapat memenuhi kebutuhan hanya dengan peningkatan tekanan pengisian

(preload). Mekanisme kompensasi mungkin mampu untuk mempertahankan curah jantung

saat istirahat, namun mungkin tidak mencukupi saat menjalani aktivitas. Fungsi jantung

akhirnya menurun dan gagal jantung menjadi berat (dekompensata). Gagal jantung

disebabkan oleh kondisi yang melemahkan atau merusak miokardium. Gagal jantung dapat

disebabkan oleh faktor yang berasal dari jantung (misalnya penyakit atau faktor patologis

intrinsik atau dari faktor eksternal(Aaronson & Ward, 2010).

Menurut Loscalzo (2014), ada beberapa etiologi dari penyakit gagal jantung, yaitu:

a. Kelainan otot jantung

Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung disebabkan karena

menurunnya kontraktilitas otot jantung.

b. Aterosklerosis koroner

Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi otot jantung karena terganggunya

aliran darah ke otot jantung. Dengan adanya disfungsi otot jantung maka akan

mengakibatkan kontraktilitas menurun.

c. Hipertensi sistemik atau pulmonal


Adanya peningkatan tekanan darah menyebabkan meningkatnya beban ang pada

akhirnya menyebabkan hipertrofi otot jantung.

d. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif

Kondisi ini secara langsung akan merusak serabut otot jantung sehingga akan

menurunkan kemampuan kontraktilitas jantung.

e. Penyakit jantung lain

Gagal jantung dapat terjadi akibat dari adanya penyakit jantung yang secara

langsung mempengaruhi jantung. Beberapa penyakit jantung yang secara langsung

dapat menyebabkan gagal jantung antara lain tamponade, perikarditis dan stenosis

katup atrioventrikuler.

f. Faktor sistemik

Terdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal

jantung. Meningkatnyalau metabolisme, hipoksia dan anemia memerlukan

peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia dan

anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke otot jantung.

C. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Ignativicius& Workman (2016), manifestasi klinis gagal jantung dibagi

berdasarkan tipe gagal jantung itu sendiri, yaitu:

a. Left-Side Heart Failure

Tanda dan gejala gagal jantung kiri antara lain:

1) Penurunan cardiac output: kelelahan, aliguria, angina, konfusi dan gelisah, takikardi

dan palpitasi, nadi perifer lemah, pucat dan akral dingin.

2) Kongesti pulmonal: sesak napas bertambah buruk pada malam hari (paroxysmal

nocturnal dyspnea), krekels, takipnea, othopnea.


b. Right-Side Heart Failure

Tanda dan gejala pada gagal jantung kanan adalah kongesti sistemik yaitu berupa:

distensi vena jugularis, pembesaran hati dan limpa, anoreksia, edema menetap, distensi

abdomen, asites, edema anasarka.


KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian keperawatan terminal pada pasien CHF

a) Pengkajian psikologis

1. Faktor risiko

 Riwayat depresi pribadi atau keluarga.

 Tidak adanya dukungan sosial.

 Hambatan tambahan untuk diagnosis

 Perhatian pasien / keluarga bahwa "semangat juang" dibutuhkan untuk

memaksimalkan pengobatan / dukungan aktif dari profesional kesehatan

 Kesulitan menentukan apakah depresi adalah masalah utama atau apakah

memperbaiki gejala lainnya akan memperbaiki mood.

2. Sosial

 Kaji aktivitas sehari-hari

 Kaji apakah masih bekerja atau tidak

 Kaji hubungan dengan keluarga atau saudara terdekat

b) Pengkajian spiritual

1. Afiliasi agama

 Partisipasi agama klien dalam kegiatan keagamaan

 Jenis partisipasi dalam kegiatan keagamaan

2. Keyakinan / spiritual agama.

 Praktik kesehatan : diet, mencari dan menerima terapi / upacara keagamaa


 Dalam awal diagnosa pasien dengan CHF akan menyangkal atau tidak

terima dengan penyakit yang di alaminya sehingga pada awal pengobatan

pasien akan menolak semua terapi kesehatan yang di berikan kepadanya

sehingga pasien tidak mau menerima semua pengobatan, tetapi dengan

berjalan nya waktu pasien akan mencari dan menerima terapi terkhusus

upacara keagmaan sebagai kebutuhannya.

 Persepsi penyakit : hukuman, cobaan terhadap keyakinan

 Strategi koping

3. Pengkajian data subyektif meliputi :

 Konsep tentang Tuhan atau ketuhanan

 Sumber harapan dan kekuatan

 Praktik agama dan ritual

 Hubungan antara keyakinan dan kondisi kesehatan.

4. Pengkajian data objektif dilakukan melalui pengkajian klinik yang meliputi :

 Afek dan sikap

 Perilaku

 Verbalisasi

 Hubungan interpersonal

 Lingkungan

c) Pengkajian Fisik

Pengkajian fisik pada CHF meliputi:

 Dyspnue

 Penambahan berat badan akibat peningkatan tekanan vena sistemik.


 Pusing,bingung(confusion),keletihan,intoleransi jantung terhadap latihan dan

suhu panas, ekstremitas dingin, dan oliguria adalah maninfestasi klinis yang

dirasakan akibat perfusi darah dari jantung kejaringan dan organ yang rendah.

 Intoleransi aktivitas terjadi karena curah jantung yang kurang sehingga

menghambat jaringan dan sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya

pembuangan sisa hasil katabolisme.

 Gangguan pola tidur

 Nyeri

B. Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan pada pasien penyakit terminal CHF

1. Ketidakefektifan pola nafas

2. Nyeri

3. Kecemasan

4. Stress

5. Ketidakberdayaan

6. Ketakutan dan Depresi

7. Kelelahan
DAFTAR PUSTAKA

Aaronson, P. I., & Ward, J. P. (2010). At a glance Sistem Kardiovaskuler (3 ed.). Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis

untuk Hasil yang Diharapkan Edisi 8 . Singapura: Elsevier.

Burrai, F., Hasan, W., Fancourt, D., Luppi, M., & Somma, S. D. (2016). A randomized

controlled trial of listening to recorded music for heart failure patients. -, 102-115.

Davey, P. (2010). At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga.

Ignativicius, D. D., & Workman, M. L. (2016). Medical-Surgical Nursing (8 ed.).

Missouri: Elsevier.

Loscalzo, J. (2014). Kardiologi dan pembuluh darah (2 ed.). Jakarta: EGC.

Oktaviani, O. Asuhan Keperawatan Paliatif Pada Pasien Congestive Heart Failure.

Diakses tanggal 27 Agustus 2018. https://www.scribd.com

Rs Mmc . Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terminal. Diakses tanggal 27 Agustus

2018. https://www.academia.edu/15025128/196810666-Asuhan-Keperawatan-Pada-Pasien-

Terminal-Fix-Copy

Permatasari, R . Perawatan Pasien Terminal. Diakses tanggal 27 Agustus 2018.

https://www.kompasiana.com/perawatan-pasien-terminal

Anda mungkin juga menyukai