Anda di halaman 1dari 24

CACINGAN ADALAH

Cacingan adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing yang menyerang manusia. Jenis
cacing yang dapat menginfeksi manusia bermacam-macam dan dapat memberikan gejala yang
berbeda-beda pula. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan dari siklus hidup cacing tersebut
dan cara cacing tersebut masuk untuk menginfeksi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya
kebersihan, tingkat sanitasi lingkungan telah membantu mengurangi angka kejadian terjadinya
infeksi cacing ini. Di Indonesia sendiri, penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing masih
menjadi salah satu masalah kesehatan.

Terdapat beberapa jenis cacing, yang berbeda pula antara gejala, penyebab, dan pengobatannya.
Berikut adalah jenis-jenis cacing yang dapat menyebabkan penyakit cacingan:

Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)


Telur cacing gelang dapat ditemukan di tanah. Apabila termakan, telus tersebut lalu menetas dan
mulai berkembang biak. Gejala awal dapat berupa keluhan batuk kadang dapat diserai darah,
demam, dan pada pemeriksaan foto Rontgen dada dapat ditemukan adanya bercak-bercak yang
akan menghilang setelah 3 minggu. Gejala ini mucul karena larva dari cacing ini masuk ke dalam
paru sehingga mengiritasi paru. Gejala lain yang timbul dapat berupa mual, nafsu makan
berkurang, diare, atau bahkan konstipasi. Gejala tersebut mulai muncul saat cacing masuk
kembali ke usus.

Pada infeksi yang berat, dapat terjadi gangguan penyerapan nutrisi sehingga penderita tampak
kurus dengan perut yang membuncit karena nutrisi diambil oleh cacing. Cacing yang banyak di
dalam usus juga dapat menyumbat usus sehingga biasanya penderita mengeluh kembung dan
diperlukan perawatan pembedahan untuk menghilangkan sumbatan tersebut.

Telur cacing akan ditemukan pada tinja orang yang terinfeksi oleh cacing ini. Oleh karena itu,
untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan pada tinja dan dianggap positif
apabila ditemukan telur cacing. Terkadang cacing dapat ditemukan keluar bersaa tinja saat buang
air besar, atau cacing dimuntahkan saat batuk.

Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan obat cacing. Angka kesembuhan dengan
menggunakan obat cacing termasuk tinggi. Angka kejadian infeksi yang disebabkan oleh cacing
gelang masih tinggi di Indonesia, terutama pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena anak
sering bermain di tanah dan kesadaran akan kebersihan yang masih rendah.

Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma


duodenale)
Kedua cacing tersebut diberi nama cacing tambang karena sering ditemukan pada perkerja
tambang yang belum memiliki sanitasi yang baik. Cacing hidup di tanah dan masuk ke dalam
tubuh dengan cara menembus kulit, terutama pada orang-orang yang bekerja tidak menggunakan
alas kaki.

Cacing yang menembus kulit akan menyebabkan gatal dan kulit tampak kemerahan. Cacing lalu
masuk ke paru melalui sirkulasi darah. Gejala pada paru ringan dan sering tidak disadari. Setelah
itu, cacing masuk ke dalam usus dan menyedot darah. Hal tersebut menyebabkan keadaan
kurang darah atau disebut juga dengan anemia. Gejala yang biasanya dirasakan adalah lemah,
letih, lesu, tidak bertenaga, mudah pusing, dan muka yang pucat.

Cacing dewasa akan bertelur lalu ikut keluar bersama dengan tinja. Diagnosis dinyatakan positif
apabila pada pemeriksaan tinja ditemukan telur dari cacing tambang. Pengobatan cacing jenis ini
dengan pemberian obat cacing dan angka kesembuhannya tinggi. Angka kejadian infeksi karena
cacing tambang masih tinggi di Indonesia, karena sanitasi lingkungan yang buruk dan kebiasaan
untuk bekerja di tanah tanpa menggunakan alas kaki. Oleh itu, disarankan untuk menggunakan
alas kaki.

Cacing cambuk (Trichuris trichiura)


Cacing jenis ini ditemukan terutama pada tanah yang panas dan lembab. Cacing dapat masuk ke
dalam tubuh manusia apabila telur cacing tidak sengaja tertelan. Telur tersebut lalu menetas dan
menjadi cacing lalu menempel di dalam usus dekat dengan anus.

Infeksi ringan dari cacing jenis ini tidak memberikan gejala. Bilapun ada, gejala yang timbul
cenderung ringan. Sering kali infeksi ringan pada cacing ini ditemukan secara tidak sengaja saat
pemeriksaan tinja secara berkala.

Pada infeksi yang berat, terutama pada anak, dapat ditemukan gejala diare dan disertai dengan
adanya bercak-bercak darah pada tinja. Hal ini diakibatkan oleh perekatan cacing pada usus
menyebabkan usus iritasi dan radang serta terjadi perdarahan. Selain itu, cacing ini juga
menghisap darah, sehingga dapat ditemukan keluhan kurang darah atau anemia. Gejalanya
berupa letih, lemah, lesu, tidak bersemangat, dan mudah pusing. Penderita didiagnosis terkena
cacing ini apabila ditemukan cacing pada pemeriksaan tinja.

Awalnya cacing cambuk sulit untuk diobati dan hasilnya kurang memuaskan. Namun sekarang,
seiring dengan berkembangnya obat cacing, cacing cambuk dapat dengan mudah diobati dengan
hasil yang baik.

Cacing kremi (Enterobius vermicularis)


Cacing kremi dapat masuk ke tubuh manusia apabila telur cacing tersebut tertelan atau telur dari
cacing dewasa yang menetas di anus masuk kembali ke dalam usus (infeksi berulang). Waktu
yang diperlukan dari tertelannya telur hingga timbulnya gejala adalah sekitar 2 minggu hingga 2
bulan.
Umumnya infeksi cacing ini tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya apabila
infeksi berulang tidak terjadi. Gejala yang dirasakan adalah gatal pada daerah anus akibat
migrasi dari cacing dari usus ke anus untuk bertelur. Rasa gatal tersebut menyebabkan penderita
sering menggaruk anusnya dan dapat terlihat luka-luka bekas garukan. Keluhan ini terutama
terjadi di malam hari sehingga sering terbangun.

Untuk mengetahui apakah penderita positif terkena cacingan jenis ini, pemeriksaan dapat
dilakukan dengan menempelkan anal swab pada anus di pagi hari sebelum buang air besar dan
mencuci pantat. Hasil positif apabila ditemukan telur atau cacing dewasa. Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan selama 3 hari berturut-turut.

Apabila salah seorang anggota keluarga terkena infeksi cacing ini, maka sebaiknya seluruh
anggota keluarga ikut diberi pengobatan. Hal itu disebabkan karena cacing ini dapat ditemukan
pada seluruh bagian rumah penderita dan dapat menyebar dengan mudah melalui kontak dekat
dengan penderita. Obat cacing sebaiknya diminum pada pagi hari dan disertai 1 gelas air agar
obat cepat mencapai saluran percernaan bawah.

Cacing daun (Trematoda)


Cacing ini dinamakan cacing daun karena bentuknya yang pipih dan simetris mirip dengan daun.
Menurut tempat hidupnya di dalam tubuh manusia, cacing daun dibagi menjadi :

1. Trematoda hati, contohnya Fasciola

2. Trematoda usus, contohnya Fasciolopsis buski

3. Trematoda paru, contohnya Paragonimus westermani

4. Trematoda darah, contohnya Schistosoma japonicum

Cacing dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, seperti ikan, tumbuhan air,
keong air, udang batu, dan ketam yang tidak dibersihkan dan dimasak dengan baik sehingga
terdapat cacing yang masih hidup.

Gejala yang ditimbulkan tergantung dari dari lokasi tempat hidup cacing di dalam tubuh manusia
dan racun yang dihasilkan oleh cacing. Gejala yang dialami adalah sebagai berikut :

1. Racun yang dihasilkan akan diserap oleh tubuh sehingga menyebabkan gejala alergi,
demam, dan sakit kepala.
2. Usus: umumnya tanpa gejala ataupun ringan seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare.
3. Paru: dapat menyebabkan gejala batuk yang kadang dapat disertai dengan darah.
4. Saluran empedu hati: menyebabkan peradangan saluran empedu sehingga dapat
menyumbat saluran empedu dan muncul gejala perubahan kekuningan pada tubuh yang
dapat dilihat pada mata, rongga mulut, dan kulit. Dapat juga terjadi pembesaran ukuran
hati akibat peradangan yang dapat menyebabkan gagal hati apabila terjadi dalam jangka
panjang.
5. Pembuluh darah: menyebabkan terjadinya peradangan pada pembuluh darah yang
terkena. Hal tersebut dapat menyebabkan sumbatan terhadap aliran darah.
6. Diagnosis dinyatakan positif bila ditemukan telur cacing pada pemeriksaan tinja, urin,
dan dahak. Untuk pengobatan, dapat diberikan obat cacing.

Cacing pita (Taenia saginata dan Taenia solium)


Cacing Teania saginata ditemukan pada sapi, sedangkan Taenia solium pada babi. Cacing dapat
masuk ke dalam tubuh manusia apabila memakan daging sapi atau babi yang tidak dimasak
dengan matang atau apabila telurnya tidak sengaja tertelan.

Bila sumber infeksi berasal dari daging yang tidak matang, maka cacing akan menjadi cacing
pita dewasa di dalam usus. Gejala yang dirasakan biasanya ringan karena berupa infeksi tunggal,
yaitu berupa nyeri ulu hati, mual, diare atau konstipasi, dan sakit kepala. Bila sumber infeksi
berasal dari telur cacing yang tertelan, maka larva cacing ini dapat menyebar hingga ke mata,
otak, otot, hati, paru, dan rongga perut dan memberikan gejala yang lebih berat, seperti sakit
ayan atau epilepsi, infeksi otak, radang otot, demam, dan nyeri kepala.

Penderita dinyatakan terkena cacing jenis ini apabila ditemuka telur cacing pada tinja penderita.
Pemeriksaan di otak dapat menggunakan CT-scan. Untuk pengobatan dapat diberikan obat
cacing. Pada kasus tertentu yang disebabkan oleh larva cacing, dapat dilakukan pembedahan
untuk mengangkat larva cacing.

Jenis Jenis Cacing Dalam Tubuh Manusia


Cacing dalam perut? Mendengarnya mungkin membuat Anda
bergidik. Melihat cacing tanah saja mungkin akan berhasil membuat sebagian dari Anda merasa
geli, bagaimana membayangkan jika cacing itu berada dalam perut? Cacing dalam perut memang
terkesan menyeramkan, faktanya, cacing dalam perut memang menyeramkan, terlebih bagi
kesehatan. Pernah waktu kecil menangis ketakutan karena keluar cacing dari dalam anus saat
buang hajat, oh ngerinya bukan main.

Anak Anda cacingan? Kutipan salah satu iklan obat cacing yang sering kita lihat ditayangkan di
televisi tersebut seharusnya menyadarkan kita bahwa cacing bisa hidup di dalam tubuh kita dan
menjadi parasit yang dapat mengganggu kesehatan kita. Cacing dalam perut memang menjadi
permasalahan khas yang menimpa anak-anak. Dan terjadinya merata, dimana-mana ada anak
yang menderita cacingan, itulah yang menyebabkan penyakit cacingan ini dikenal populer.

Anak cacingan terdengar sangat wajar, sehingga cacing dalam perut pun terkadang tidak
mendapat perhatian lebih dibandingkan dengan permasalahan kesehatan yang lain. namun,
tahukan Anda jika cacing dalam perut yang dibiarkan bisa membuat kesehatan anak Anda lama-
lama menjadi terganggu? Sebagaimana gejala penyakit yang lain, cacingan sama bahayanya
kalau tidak segera mendapatkan penanganan.
Mendengar anak mengeluh tentang rasa gatal di anusnya, kemudian setelah dilihat ternyata ada
cacing kremi dalam anus si anak pasti tidak akan membuat sebagian besar dari Anda khawatir.
Cacing kecil yang jumlahnya kadang lebih dari satu itu sudah dianggap menjadi hal yang biasa.
Cacing dalam perut pun sama sekali menjadi hal yang disepelekan. Padahal akibat pembiyaran
itu bisa mengabaikan ancaman penyakit yang lebih serius.

Anda mungkin juga hanya membayangkan bahwa cacing dalam perut memiliki ukuran yang
tidak terlalu besar. Rasanya tidak mungkin perut sekecil itu bisa menyimpan cacing dalam perut
yang berukuran besar. Ternyata anggapan Anda ini salah. Jenis cacing dalam perut manusia bisa
sangat beragam. Baik ukuran maupun pengaruhnya dalam tubuh manusia. Memang pengetahuan
tentang cacingan sudah diketaui banyak orang, tetapi bahaya yang sebenarnya belum begitu
diwaspadai karena, belum banyak yang tahu.

Hal yang kemudian harus Anda perhatikan adalah jangan anggap remeh cacing dalam perut.
Jangan juga pikirkan dari mana cacing dalam perut itu bisa masuk ke dalam tubuh manusia.
Pikirkan lah bagaimana cara mengobati penyakit cacingan pada anak Anda. Dengan tindakan
yang cepat sebelum terlambat adalah pengamanan diri yang diperlukan sebelum menyesal
akibatnya.

Ada beberapa jenis cacing dalam perut manusia yang mengisap sari-sari makanan, termasuk
darah kita, langsung dari dalam tubuh. Jika dibiarkan, cacing dalam perut akan sangat berbahaya
bagi kesehatan tubuh kita.

Jenis-jenis Cacing dalam Perut


Lalu, apa saja jenis cacing dalam perut tersebut? Mari kita bahas satu per satu, apa saja jenis
cacing dalam perut tersebut!

Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)

Cacing dalam perut ini bentuknya seperti gelang dengan ukuran antara 6-13 mm dan
bertumbuh tebal seperti pensil. Cacing ini hidup di dalam perut manusia dan mengisap sari-sari
makanan dari usus halus.

Walau cacing dalam perut ini bisa dengan mudah dikeluarkan bersamaan dengan kotoran yang
kita buang, namun cacing ini sangat berbahaya karena mampu menghasilkan hingga 200 ribu
butir telur dalam sekali bertelur per hari.

Selain itu, larva cacing gelang ini dapat masuk hingga ke pembuluh darah dan limfa. Yang
sangat berbahaya dari cacing dalam perut ini adalah jika larva juga menjalar dan menyerang
sampai ke paru-paru, karena akan menyebabkan radang paru-paru dan batuk. Cacing gelang
dewasa yang berpindah ke usus buntu juga sangat berbahaya karena akan menyebabkan radang
usus hingga berakibat pecahnya usus buntu dan membawa kematian.
Gejala yang bisa dirasakan jika ada cacing dalam perut ini ada pada tubuh kita adalah kita tidak
bernafsu makan, perut membuncit seperti busung lapar, mual, badan kurus kering dan wajah
yang pucat. Feses yang keluar encer, bercampur lendir dan darah.

Cacing dalam perut manusia ini dapat menular dari satu manusia ke manusia yang lainnya
dengan perantaraan makanan yang dipegang dengan tangan yang tidak terjaga
kebersihannya.Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan
tempat tinggal kita. Demikian tidak kentara penyebaran cacing yang kemungkinan menulari
putera-puteri kesayangan kita maka, penjagaan kebersihan harus selalu ditananmkan pada anak-
anak.

Cacing Kremi (Oxyuris vermicularis)

Cacing kremi sering juga dikenal dengan nama cacing kerawit atau cacing kecil-kecil karena
tubuhnya yang halus nyaris seperti benang, berwarna putih dan memiliki panjang tubuh antara 3
5 mm. Cacing dalam perut ini seringkali keluar dengan sendirinya melalui anus. Nah, pada saat
keluar dari bagian pembuangan seperti inilah justru baru terasa gatal dan sangat mengganggu.
Biasanya baru apada saat seperti ini diketahui tentang adanya cacing dalam perut.

Cacing dalam perut yang satu ini lebih banyak menyerang anak-anak terutama pada anak-anak
yang sering memasukkan tangannya ke mulut tanpa dicuci terlebih dahulu. Cacing kremi hidup
dengan cara memakan isi usus sehingga menyebabkan anak yang menderita cacing kremi akan
kekurangan gizi dan terganggu tumbuh kembangnya karena cacing dalam perut ini memakan
sari-sari makanan yang seharusnya diserap oleh tubuh untuk pertumbuhan.

Cacing kremi biasanya menyebabkan gatal di sekitar anus, sehingga jika Anda melihat anak-
anak Anda sering menggaruk-garuk pantatnya segeralah waspadai apakah anak Anda tertular
penyakit cacing kremi ini. Pada anak perempuan, cacing dalam perut ini harus lebih diwaspadai.
Cacing kremi dapat menyebabkan radang vagina karena larva cacing yang hidup di sekitar anus
akan merambat ke sekitar vagina.

Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)

Cacing tambang termasuk jenis cacing dalam perut yang sangat mengerikan karena selama
hidupnya cacing tambang ini mengisap darah dari inangnya yaitu usus kita sehingga penderita
akan mengalami anemia akut akibat kekurangan darah. Cacing tambang dapat menular melalui
kulit kaki yang terinfeksi larva cacing, terbawa ke usus melalui pembuluh darah, dan akhirnya
menetap di usus halus.

Cacing Pita (Taenia sp)

Cacing dalam perut manusia yang satu ini memiliki nama yang lucu, pita. Cacing pita memiliki
kait pada tubuhnya untuk melekatkan dirinya pada dinding usus manusia. Disebut cacing pita
karena bentuknya panjang pipih mirip pita dan berkepala kecil. Biasanya cacing pita menyerang
orang yang suka mengkonsumsi makanan yang berasal dari daging, terutama daging sapi dan
daging babi yang dimasak tidak sampai matang.
Gejala orang yang memiliki cacing dalam perut terutama cacing pita menimbulkan efek yang
tidak baik bagi kesehatan. Cacing pita akan menimbulkan rasa perih dan menusuk-nusuk pada
perut namun setelah makan, rasa perih itu langsung hilang, muka pucat, pusing-pusing, tidak
bernafsu makan, perut sering mulas dan fesesnya berlendir.

Cacing berjenis apapun yang menjadi cacing piaraan di dalam perut kita ini sangatlah
berbahaya dan mengganggu kesehatan kita. Dari pada mengobati alangkah lebih baiknya jika
kita mencegah jangan sampai kita, anak-anak kita dan seluruh keluarga kita mengalami cacingan.
Cacing dalam perut hanya akan menimbulkan masalah kesehatan bagi kesehatan Anda dan
keluarga.

Cacingan biasanya lebih identik dengan gangguan pencernaan yang terjadi pada anak-anak saja,
padahal sebenarnya juga cacingan juga dapat terjadi pada orang dewasa. Kualitas kebersihan diri
dan lingkungan yang kurang memang menjadi masalah utama yang menyebabkan cacingan.
Untuk dapat menanganinya secara tuntas, Anda perlu mengetahui tanda-tanda cacingan.

ads

(Baca juga: ciri-ciri anak cacingan)

1. Nyeri Perut
Rasa sakit dapat muncul di bagian perut karena penyakit cacingan ini di mana saluran
pencernaan dipenuhi dengan cacing-cacing. Para cacing yang ada di perut akan memakan sari-
sari makanan sehingga timbul rasa sakit yang terkadang dapat menjadi-jadi. Bahkan pada
beberapa kasus akan menyebabkan diare juga.

2. Diare
Sering buang air besar dengan frekuensi cukup sering, yaitu 2-3 kali dalam sehari atau bahkan
lebih bisa menjadi gejala cacingan. Diare terjadi berawal dari adanya rasa nyeri di bagian perut
di mana sari-sari makanan dimakan olehnya.

3. Batuk-batuk
Cacingan tak selalu berhubungan dengan kondisi sakit perut dan buang air besar saja, namun
batuk-batuk yang tak kunjung sembuh pun menjadi hal yang bisa menandakan adanya cacing di
dalam perut. Ini karena cacing pun mampu bertahan hidup di organ paru-paru yang bila tak
segera ditangani bakal menjadi sulit untuk sembuh.
(Baca juga: penyebab cacingan)

4. Penurunan Nafsu Makan


Cacingan adalah kondisi di mana para cacing senang menikmati sari-sari dari makanan yang
Anda konsumsi. Maka ketika mereka melakukan konsumsi sari-sari makanan dalam perut Anda,
nafsu makan pun otomatis menjadi menurun. Ditambah rasa sakit plus diare, tak heran bila
seseorang akan berselera makan seperti biasanya. Ada sejumlah cara meningkatkan nafsu makan
yang bisa Anda coba untuk lakukan.

5. Mual dan Muntah


Mual dan juga muntah tampaknya adalah satu kesatuan dan selalu terjadi bersamaan. Hal ini
sangat mungkin terjadi mengingat bagian perut pun terasa sakit sehingga mampu membuat
penderitanya mual yang diikuti juga dengan muntah. Biasanya kedua kondisi tersebut akan
dialami bersamaan dengan diare, maka bila terjadi hal seperti ini dan bukan karena masuk angin,
Anda perlu mendapat pertolongan dokter

6. Gatal Intens
Rasa gatal dapat muncul di bagian permukaan vagina atau dubur penderita cacingan karena
memang cacing bersarang pada bagian anus. Biasanya jenis cacing yang demikian adalah yang
kita kenal dengan cacing kremi. Jenis cacing ini memang menginvasi tepat di bagian dubur atau
anus sehingga penderita akan cenderut merasa gatal di area tersebut.

7. Insomnia
Sulit tidur di malam hari tak hanya dipicu oleh rasa stres saja, tapi adanya rasa gatal-gatal di
bagian vagina atau dubur sudah pasti mengganggu tidur Anda. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, rasa gatal muncul karena cacing kremi memang bergerak di daerah tersebut dan
bahkan lebih aktif ketika malam hari. Keluarnya cacing tersebut pun bertujuan untuk menaruh
telur, sehingga ini membuat penderitanya cenderung sibuk menggaruk saking gatalnya sehingga
tak bisa 8. Penyumbatan pada Usus
Hal ini sangat memungkinan untuk terjadi, apalagi ketika cacing-cacing telah siap menginvasi
pada saluran pencernaan. Mereka akan dengan mudah berkuasa atas tubuh si penderita sehingga
gangguan pencernaan pun terjadi. Jenis cacing yang mampu berkumpul dan menimbulkan
penyumbatan adalah cacing gelang di mana kondisi cacingan ini kalau tak cepat diatasi akan
semakin serius dan penderita akan mengalami gejala yang makin parah.

9. Penurunan Berat Badan


Cacingan bukan gangguan kesehatan biasa karena efeknya pun bisa membuat tubuh menjadi
kehilangan bobotnya. Salah satu tanda Anda mengalami cacingan adalah berat badan yang turun
setelah beberapa gejala lainnya timbul. Kekurangan cairan dan nutrisi adalah penyebab utama
dari semuanya ini sebab sari-sari makanan telah dinikmati oleh para cacing.

10. Keluar Darah saat Buang Air Besar


Kondisi di mana saat buang air besar dan darah ikut keluar bersama feses adalah kondisi yang
sudah cukup mengkhawatirkan. Gejala ini sudah tergolong serius yang disebabkan oleh cacingan
khususnya cacing gelang. Jenis cacing ini tak hanya akan membuat penderitanya mengalami
diare. Untuk mencegahnya menjadi lebih parah, segera periksakan gejala seperti ini ke dokter
untuk mendapatkan penanganan langsung.

11. Tubuh Lemah dan Cepat Lelah


Lemahnya tubuh dan merasa cepat lelah bisa juga terjadi pada penderita cacingan yang
dikarenakan sudah termakannya sari-sari makanan oleh para cacing. Karena nutrisi yang
seharusnya tubuh terima tidak ada, maka tubuh pun akhirnya mengalami kehilangan tenaga.
Menjalankan aktivitas pun menjadi tak semaksimal biasanya karena juga kehilangan cairan dari
gejala diare serta muntah itu tadi.

(Baca juga: penyebab diare berkepanjangan)

12. Malabsorpsi Nutrisi


Terhambatnya penyebaran nutrisi makanan dan sari-sarinya menuju seluruh organ tubuh akan
menyebabkan malabsorpsi nutrisi. Segala makanan yang kita makan seharusnya dapat menjadi
sumber tenaga dan menjadi pendukung fungsi dari organ-organ tubuh. Karena sudah dinikmati
oleh para cacing, otomatis nutrisi pun didapat oleh cacing-cacing tersebut dan bukannya terserap
ke dalam tubuh kita.

13. Demam
Suhu tubuh penderita dapat mengalami kenaikan alias demam di mana penyakit ini bisa saja
terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Pada beberapa kasus, demam terjadi biasanya
mengikuti dari kondisi batuk yang tak sembuh-sembuh dan ini biasanya memang tak disangka
sebagai cacingan. Kondisi seperti ini mungkin akan lebih banyak dikira sebagai kondisi masuk
angin atau penyakit flu atau radang tenggorokan biasa.

Kapan Anda harus ke dokter harus ditentukan lebih dulu dengan mengukur suhu tubuh.
Gunakanlah termometer untuk mengetahui seberapa tinggi suhu tubuh Anda. Apabila suhu
terlalu tinggi dan dalam beberapa hari tidaklah cepat turun, belum ditambah juga dengan rasa
sakit di perut, ini merupakan tanda kondisi cacingan. Untuk menanganinya segera, Anda perlu
segera ke dokter supaya lebih jelas.
(Baca juga: tanda-tanda anemia)

14. Anemia
Keadaan anemia ternyata juga rupanya menjadi salah satu pertanda seseorang mengalami
cacingan. Anemia sering dianggap sebagai kondisi yang diderita hanya karena seseorang
kekurangan zat besi dan tak ada hubungannya dengan penyakit cacingan. Perlu diketahui bahwa
zat besi adalah salah satu nutrisi yang Anda dapat dari makanan yang dikonsumsi.

Ketika sari-sari makanan malah masuk ke dalam tubuh cacing, otomatis nutrisi tersebut pun
hilang dan tubuh Anda tak mendapatkan apa-apa. Darah pun juga ikut dinikmati oleh cacing
sehingga tak heran pula bahwa penderitanya mampu memiliki kondisi anemia. Bila tubuh cepat
lelah, cepat mengantuk, malas-malasan, letih, lesu dan lemah dalam kegiatan apapun, Anda
kemungkinan tak hanya kekurangan tenaga, tapi juga darah dan zat besi.

15. Mengi
Percaya atau tidak, cacingan pun mampu memicu nafas mengi, yaitu suara yang dihasilkan
ketika mengambil napas. Hal ini terjadi ketika penderita mengalami batuk dan demam yang
dikarenakan oleh larva cacing yang sudah memasuki atau menginvasi bagian paru-paru Anda.
Biasanya jenis cacing yang mampu menyebabkan gejala seperti ini adalah cacing tambang.

Jenis cacing tambang mampu menghisap darah penderita dengan menggigit dinding usus halus.
Akhirnya darah pun sebagian keluar ke bagian lumen usus yang akhirnya tak hanya
menimbulkan mengi, tapi jug darah yang keluar bersama feses seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya.

16. Disentri
Sistem pencernaan adalah yang diserang oleh para cacing dan gangguan pun muncul di area
tersebut. Tanda-tanda cacingan satu ini termasuk umum dialami oleh anak-anak. Kerap kali,
disentri ini tak bisa dibedakan dari kondisi diare. Bedanya dari diare adalah disentri ini
merupakan sebuah kondisi infeksi usus di mana bile diare terjadi, darah dan lendir pun terkadang
menyertainya. Jadi bisa disimpulkan bahwa diare masih termasuk bagian dari gejala disentri.

(Baca juga: disentri pada bayi)

17. Perut Buncit


Meski berat badan menurun dan terlihat kurus secara fisik, namun bila berfokus pada bagian
perut penderita ada yang memang agak berbeda. Bagian perut justru menjadi buncit meski tubuh
kelihatan mengurus dan ini efek dari malabsorpsi nutrisi. Bila Anda atau orang terdekat
mengalami hal ini, tanda ini bukan selalu menunjukkan adanya kekurangan gizi saja, tapi
cacingan pun juga menjadi hal yang patut dicurigai.
18. Cacing Ikut Keluar Bersama Feses
Ketika buang air besar, ada kemungkinan besar bagi cacing yang menginvasi bagian perut dan
dubur untuk ikut keluar. Maka tak hanya feses atau tinja saja, ada juga beberapa kasus di mana
penderita muntah dan cacing pun terdapat pada muntahan tersebut. Jika sudah sampai pada tahap
ini, kiranya Anda segera memeriksakan diri.

19. Tampak Pucat


Pucat adalah efek dari kurangnya nafsu makan dan juga nutrisi yang didapat oleh tubuh sehingga
selain tak bertenaga akhirnya tampilan pun kelihatan pucat. Diare yang terus-menerus pun juga
tak mengherankan dapat membuat wajah pucat sebab ada banyak cairan yang keluar dari tubuh.
Bila sudah begini, oralit dapat Anda coba untuk mengatasi diare, namun bila masih
berkepanjangan dan kurang efektif, segera ke dokter.

(Baca juga: ciri-ciri kurang darah)

20. Pankreas Bengkak


Organ pankreas juga dapat mengalami pembengkakan, dan biasanya tanda ini terjadi pada anak-
anak. Meski demikian, tanda satu ini adalah yang paling jarang ditemui. Pemeriksaan perlu
dilakukan secepatnya ketika pankreas ini mulai membengkak supaya dokter dapat cepat
bertindak menanganinya.

21. Hati Bengkak


Pembesaran organ hati pun terkadang tak dapat terelakkan dan ini bisa juga menjadi tanda bahwa
seseorang menderita cacingan. Gangguan fungsi hati ini bisa juga dianggap sebagai penyakit
liver. Segera periksakan apabila memang tepat di bagian hati terasa nyeri supaya tidak terjadi
penyebaran.

22. Sulit Buang Air Besar


Pada kebanyakan kasus cacingan, penderitanya akan mengalami diare atau terus-terusan buang
air besar. Namun pada sebagian kasus lainnya, kesulitan buang air besar pun bisa dialami oleh si
penderita, hal ini tepat seperti gejala penyakit lambung atau maag. Bila konstipasi terjadi dan
disertai dengan ciri-ciri cacingan lainnya, silakan hubungi dokter agar penanganan tidak
terlambat.

(Baca juga: obat cacing kremi)

Demikianlah tanda-tanda cacingan yang perlu Anda tahu dan waspadai. Sebaiknya memang
setiap orang, dari anak hingga orang dewasa meminum obat cacing enam bulan sekali supaya
cacingan dapat dicegah.
15 Obat Cacing Kremi Paling Ampuh Di Apotik dan Alami
Sponsors Link

Cacingan biasanya memang terjadi pada anak-anak walaupun memang orang dewasa pun
terkadang tak luput dari kondisi satu ini. Ada berbagai jenis cacing yang dapat menyebabkan
cacingan pada manusia, salah satunya adalah cacing kremi. Untuk membasminya, Anda
membutuhkan obat cacing kremi ampuh yang memang sudah terbukti bagus dan efektif, baik itu
medis ataupun alami.

ads

Pada umumnya, gejala cacingan kremi yang bakal dialami secara umum antara lain adalah gatal-
gatal yang terjadi pada area anus. Rasa gatal akan lebih terasa mengganggu saat sudah tiba
malam hari dan waktunya tidur sehingga menyebabkan insomnia. Sebab dari rasa gatal tersebut
adalah adanya reaksi inflamasi terhadap cacing dewasa serta telurnya yang ada di bagian kulit
anus.

Ada sejumlah pilihan obat cacing kremi yang dapat Anda coba pertimbangkan, mulai dari obat
kimia atau obat yang bisa Anda buat sendiri dengan bahan alami di rumah. Berikut ini adalah
beberapa referensi yang kiranya bisa menolong Anda mendapatkan obat terbaik.

(Baca juga: ciri-ciri anak cacingan)

1. Albendazole
Membuat polimerisasi tubulin terhambat adalah cara kerja dari Albendazole agar degenerasi
mikrotubulus sitoplasma dapat terjadi. Guna dari obat ini adalah untuk membuat produksi ATP
di cacing menurun dan memiicu deplesi energi, menghambat mobilisasinya dan mengakibatkan
kematian pada cacing. Tapi biasanya obat satu ini hanya Anda bisa peroleh dengan resep rujukan
dari dokter.

Seperti halnya bahaya antibiotik tanpa resep dokter, obat cacing ini pun dapat membahayakan
kesehatan apabila Anda mengonsumsinya tanpa mengetahui takaran yang benar dari dokter.
Biasanya bila dokter yang meresepkan, penggunaan yang dianjurkan adalah dengan dosis 400
mg untuk sekali pakai. Dengan adanya resep, Anda tidak akan sembarangan mengonsumsinya
menurut takaran Anda sendiri.

Penggunaan memang hanya cukup sekali dan Anda dapat mengulang pengobatan ini setelah 2
minggu. Sesudah konsumsi dosis awal yang berfungsi sebagai pencegah infeksi cacing kembali
muncul, yakni 2 minggu, konsumsilah lagi tanpa harus mengubah dosisnya. Konsultasikan
secara detil dengan dokter Anda supaya tak mengalami kesalahan takaran.

(Baca juga: bahaya cacing kremi)


2. Pirantel Pamoat
Obat cacing satu ini tugasnya adalah untuk membuat cacing mengalami kelumpuhan spastik
dengan menghambat kolinesterase. Cukup Anda meminumnya sekali saja dan itupun harus
ditentukan perhitungan berat badan, yakni 10 mg/kgBB. Meski demikian, dosis yang dikonsumsi
tak dianjurkan untuk lebih dari 1 gram.

Karena tersedia dalam 2 bentuk, yakni sirup dan tablet, maka Anda pun perlu tahu seperti apa
bedanya takaran dari keduanya. Untuk sirup biasanya datang dengan takaran 250 mg/5 mL,
sementara untuk tablet tersedia dalam takaran 125 mg dan 250 mg. Khusus untuk anak yang
berat badannya ada pada 12 kg, tablet 125 mg adalah yang paling baik.Untuk yang sirup
sebaiknya diberikan setengah sendok takar. Orang dewasa perlu mengonsumsi dengan takaran
yang berbeda, dan bagi yang bobotnya 50 kg, pirantel pamoat 125 mg perlu diminum sebanyak 4
tablet, atau jika yang 250 mg, ambil 2 tablet saja.

Anda bisa membelinya langsung dengan menyebutkan pirantel pamoat, namun untuk merknya,
Omegpantrin, Pantrin, Konvermex, dan Combantrin. Khusus untuk obat-obat tersebut, Anda bisa
membelinya tanpa harus dengan resep dokter, tapi tetap saja keterangan label harus diperhatikan
sungguh-sungguh.

3. Mebendazole
Ini dia obat cacing lainnya yang bisa menjadi penyebab kematian cacing secara ireversibel dan
selektif. Cara kerjanya adalah dengan membuat penyerapan glukosa terhalang bersama dengan
nutrisi lainnya pada usus Anda di mana cacing kremi itu menginvasi tubuh Anda. Baik anak-
anak maupun orang dewasa dapat mengonsumsi dengan dosis yang sama, yakni sekali minum
100 mg dan pengulangannya dilakukan 2-3 minggu selanjutnya apabila memang dibutuhkan.

Kabar baiknya, Anda tak usah harus menggunakan resep dokter untuk membeli obat cacing satu
ini. Di apotek terdekat juga selalu tersedia, baik itu dengan nama generik mebendazole maupun
juga merk-merk yang sudah cukup terkenal. Merk obat cacing yang bisa Anda beli di apotek
antara lain adalah Azol, Hokzole, Vermox serta Mebex yang memang paling umum dicari.

(Baca juga: ciri-ciri cacingan)

4. Air Garam
Cacing pada dasarnya bisa dimusnahkan oleh garam, namun Anda pun tetap harus waspada akan
bahaya akibat kelebihan garam, apalagi kalau juga menderita darah tinggi. Garam yang
dicampurkan dengan air lalu diminum dapat mengobati cacingan secara alami dan meminumnya
tak hanya akan baik untuk penderita cacingan. Penderita diare pun bisa memanfaatkannya.

(Baca juga: bahaya garam bagi penderita hipertensi)


5. Bawang Putih
Jangan khawatir akan efek samping bawang putih karena selama pemakaiannya benar, bawang
putih sebenarnya memberikan banyak manfaat kesehatan. Terlepas dari bahaya bawang putih
mentah, mengunyah bawang putih selama cacingan akan menyembuhkan secara sempurna. Atau,
bisa juga Anda merebus bawang putih yang airnya siap untuk diminum sampai cacingan sembuh.

Ada cara lain yang kiranya bisa Anda pertimbangkan, yakni dengan menggerus bawang putih
secukupnya sampai benar-benar halus. Lalu campurkan dengan Vaseline atau body lotion
lainnya untuk memerangi cacing kremi. Setelah campuran ini jadi, gunakan untuk mengoleskan
ke bagian anus supaya rasa gatalnya hilang dan telur-telur cacing di area tersebut dapat
dimusnahkan.

6. Biji Pepaya
Tak banyak mungkin dari Anda yang tahu bahwa biji pepaya berwarna hitam dengan ukuran
kecil rupanya menawarkan manfaat yang besar. Sebagai obat cacing kremi, obat ini sangat baik
dan alami, yaitu dengan cara mengunyahnya saja. Melakukannya setiap hari sampai cacingan
sembuh sangat disarankan.

(Baca juga: cara mencegah cacing kremi)

7. Wortel
Sudah banyak yang tahu bahwa wortel adalah makanan yang mengandung vitamin A super
tinggi yang bagus dalam menjaga kesehatan mata. Namun wortel jugalah yang bisa diandalkan
sebagai obat cacing, terutama cacing kremi. Alangkah baiknya bila Anda mengonsumsi obat
alami ini dengan cara membuatnya menjadi minuman jus.

ads

8. Kulit Mangga
Tak hanya bagian dagingnya saja yang bisa dinikmati, bagian kulit mangga pun juga efektif
dalam mengatasi masalah cacingan. Caranya cukup sederhana karena Anda tinggal merebus kulit
mangga dan hasil rebusan tersebut bisa Anda minum sampai cacingan sembuh. Diketahui bahwa
kulit mangga ini dapat membunuh cacing yang menginvasi perut kita.

9. Biji Semangka
Walau kecil, biji semangka rupanya bermanfaat besar dalam menyembuhkan cacingan secara
alami. Seperti halnya biji pepaya tadi, cara untuk mengobati cacing kremi hanya dengan secara
langsung mengonsumsinya. Mungkin membayangkan rasanya agak kurang menyenangkan,
namun ini sangat dianjurkan untuk kesehatan perut Anda dan demi membunuh cacing itu sendiri.
(Baca juga: bahaya cacing kamar mandi)

10. Pare
Pare agaknya kurang terdengar manfaatnya untuk mengobati cacingan, namun kenyataannya
buah ini sangat boleh untuk dicoba, khususnya untuk anak. Caranya Anda hanya tinggal
menyediakan 2-3 biji pare yang kemudian bisa digiling hingag lembut, diaduk menggunakan
sedikit air, lalu diminum menggunakan air hangat. Atau bisa juga menyeduh 7 gram daun pare
bersama setengah cangkir air panas yang kalau sudah dingin dapat Anda saring dan diminum
sebelum sarapan.

11. Biji Lupin


Obat alami untuk cacing kremi lainnya adalah biji lupin di mana Anda bisa menyediakan secara
langsung sekitar 7 biji yang kemudian dimasukkan ke segelas air hangat. Ramuan ini bisa
diminum sehari 4-5 kali supaya saluran pencernaan di perut Anda segera bebas dari cacing
kremi. Diketahui memang cara kerjanya tidaklah begitu cepat dan instan, namun terasa sangat
efektif kalau Anda telaten untuk melawan infeksi parasit satu ini. Bila Anda bisa menemukan
bahan ini, tentunya boleh Anda coba.

12. Cengkeh
Tak hanya untuk cacing kremi, teh herbal yang Anda buat dengan bahan utama cengkeh pun
mampu membunuh semua jenis cacing di usus dan saluran pencernaan Anda. Karena di dalam
cengkeh dapat dijumpai adanya enzim pemecah protein yang mampu melawan dan membasmi
cacing secara total. Enzim tersebut akan masuk ke asam nukleat dan akhirnya cacing pun hancur.

13. Kunyit
Selain dianggap menjadi cara menghilangkan cacar air alami dengan cepat terbaik, kunyit pun
rupanya bisa mengatasi masalah cacingan. Ada senyawa-senyawa aktif pelawan parasit dan
cacing di dalam kunyit yang bisa Anda andalkan. Anda bisa mencari dan memperoleh kunyit
dalam bentuk bubuk yang kemudian Anda tambahkan ke dalam masakan supaya setiap cacing
dapat terbunuh.

(Baca juga: cara mencegah cacingan)

14. Kamomil
Kamomil benar-benar punya manfaat segudang yang tak boleh dilewatkan, karena dengan
secangkir kecil kamomil yang kemudian direndam di air hangat sebanyak 1 gelas selama
setengah jam, Anda bisa mengobati masalah cacingan. Anda masih perlu menambahkan
sesendok lemon benzahir dan minyak zaitun sebagai campuran dan Anda siap untuk
mengonsumsinya. Konsumsilah sewaktu perut dalam keadaan kosong dan sebaiknya Anda
tidaklah makan apapun hingga jam makan siang datang supaya lambung benar-benar
terbersihkan dari segala jenis parasit.

15. Kol
Kalau biasanya jenis sayuran ini dibuat sup, kali ini Anda bisa memanfaatkannya untuk obat
cacing kremi di mana setelah dipotong, Anda bisa tambahkan air lalu diblender. Setelah
diblender, saringlah dan tambahkan garam secukupnya untuk diminum sebelum tidur. Minumlah
pagi-pagi untuk hasil yang lebih maksimal dalam penyembuhan.

(Baca juga: penyebab cacingan)

Selamat mencoba obat cacing kremi medis dan alami tersebut. Sebelum menjadi lebih parah,
Anda harus cepat dalam bertindak untuk menyembuhkannya.

11 Ciri ciri Anak Cacingan dan Cara Pengobatannya


Sponsors Link

Cacingan adalah sebuah kondisi kesehatan yang banyak dialami khususnya oleh anak-anak.
Kasus cacingan memang sebaiknya lebih diperhatikan oleh para orang tua supaya dapat
melakukan pencegahan sedini mungkin. Namun bila sudah terjadi, bagaimana cara mengetahui
anak terkena cacingan? Seperti apa ciri ciri anak cacingan secara umum?

(Baca juga: cara mencegah cacing kremi)

1. Nafsu Makan Berkurang

Ciri yang kelihatan oleh orang tua terhadap anaknya adalah berkurangnya nafsu makan pada
anak. Jika sebelumnya anak memiliki nafsu makan normal dan bahkan besar, Anda patut curiga
mengapa ia menjadi susah makan akhir-akhir ini dan ketahui apakah ada gejala lainnya. Karena
berkurangnya nafsu makan bukanlah tanda yang hanya menunjukkan adanya masalah cacingan;
nafsu makan menurun juga bisa dikarenakan sang anak sedang stres atau juga mengalami
penyakit lain.

2. Sering Batuk

Anak-anak memang sangat rentan terhadap penyakit ringan seperti batuk dan juga pilek, batuk
sendiri bisa disebabkan oleh makanan yang digoreng atau yang manis-manis sehingga. Tapi
batuk yang berkepanjangan juga dapat dipicu oleh kondisi cacingan pada anak, jadi batuk tidak
selalu karena ia terkena radang tenggorokan dan mau flu. Batuk yang tak kunjung sembuh
berkemungkinan karena telur cacing termakan dan tertelan sehingga akan menetas di bagian
lambung anak.

Ketika ukurannya masih kecil, larva mampu memasuki area pembuluh darah yang kemudian
menuju paru-paru dan jantung. Inilah yang menyebabkan anak bisa batuk; larva tersebut tengah
bertumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Menurut Prof. Supargiyono, seorang Kepala
Bagian Parasitologi yang berasal dari Universitas Gajah Mada di Fakultas Kedokteran, larva
yang berkembang ini bisa menyebabkan kematian pada anak. Risiko tersebut bukan timbul dari
batuk lama tersebut, melainkan justru disebabkan oleh malnutrisi di mana kondisi batuk dapat
menjadi serius dan berkembang menjadi bronkitis.

(Baca juga: penyebab batuk tidak kunjung sembuh)

3. Gatal-gatal

Cacing dapat merambat ke manapun dan cacing juga diketahui mampu menembus semua organ
sehingga akan dapat hinggap di bagian organ penglihatan maupun area anus. Jika anak Anda
merasakan ada sesuatu yang tak nyaman di kedua bagian tubuh tersebut dan juga merasa gatal-
gatal, hal ini perlu juga dikhawatirkan, khususnya jika muncul bersama dengan ciri yang lainnya.
Gatal-gatal dapat dikira sebagai gatal biasa, namun jika sudah sangat gatal, Anda perlu
memeriksakan kondisi sang buah hati ke dokter untuk menerima diagnosis yang benar-benar
tepat.

(Baca juga: obat gatal-gatal)

4. Berat Badan Sulit Bertambah

Mungkin nafsu makan anak Anda sangat besar dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut
karena si kecil dapat menikmati menu apapun yang ada di hadapannya. Yang perlu Anda
khawatirkan di sini adalah ketika ia selalu makan dengan porsi banyak setiap harinya, tapi berat
badannya tetap dan tidak bertambah. Hal ini dapat terjadi pada anak-anak di mana di dalam
tubuh anak, sari makanan akan terbagi dengan parasit cacing.

Jadi intinya, ketika penderita cacingan mengonsumsi minuman atau makanan yang masuk ke
dalam tubuh, otomatis cacing akan ikut makan makanan tersebut. Hanya saja, Anda perlu
memastikan kondisi si kecil dengan memeriksakannya ke dokter sebab tidak selalu cacinganlah
yang menyebabkan berat badan anak tidak bisa naik. Supaya tidak salah dalam menangani, tentu
membawa ke dokter akan membantu mendapatkan hasil yang tepat.

(Baca juga: cara menambah berat badan)

5. Terganggunya Saluran Pernapasan

Penderita cacingan juga bisa mengalami terganggunya saluran pernapasan karena cacing pada
dasarnya dapat menembus organ tubuh manusia dengan sangat mudah. Ini menjadikan cacing
juga tak perlu waktu lama untuk menembus tubuh seperti paru-paru dengan melewati peredaran
darah yang menuju organ tersebut. Cacing pun dapat melalui saluran kelenjar getah bening
sehingga ini jugalah yang membuat anak yang menderita cacingan akan mengalami batuk-batuk
juga dan ini bisa terjadi cukup panjang.

6. Wajah Pucat
Wajah yang pucat pada anak dapat terjadi dikarenakan nafsu makan yang berkurang. Atau, bisa
jadi si kecil memiliki nafsu makan yang tetap normal dan besar, tapi kebutuhan gizi tidak ia
dapatkan dikarenakan sari makanan yang masuk ke dalam tubuh harus dibagi dengan si cacing.
Ini yang menjadikan tubuh tak mendapat nutrisi secara penuh seperti bagaimana seharusnya dan
otomatis wajah akan terlihat pucat disertai dengan tubuh yang kurang berenergi.

(Baca juga: penyebab anemia)

7. Tubuh Lemas dan Lesu

Bila anak Anda mengalami penurunan nafsu makan secara berkepanjangan, orang tua wajib
memerhatikan dan membawanya ke dokter untuk mengetahui sebab-musababnya karena dapat
menjadikannya tak berenergi sehingga tampak begitu lesu. Atau anak Anda memiliki nafsu
makan besar dan selalu makan dengan porsi banyak, tapi karena nutrisi yang ada pada makanan
harus masuk ke tubuh si cacing juga, otomatis tubuh akan menjadi lemas dan lemah yang
menyertai wajah pucat. Bahkan diketahui juga bahwa cacingan pada kasus yang fatal dapat
membuat proses pertumbuhan manusia menjadi lambat.

(Baca juga: tubuh lemas tak bertenaga)

Ciri-ciri Anak Cacingan Berdasarkan Jenis Cacing

Setelah mengintip beberapa ciri anak cacingan secara umum Berdasarkan jenis cacingnya, ciri-
ciri anak cacingan dapat berbeda-beda. Para orang tua perlu untuk melihat apa beda ciri dari
setiap cacing yang menyerang tubuh sang buah hati seperti berikut ini:

1. Cacing Gelang

Cacing ini datang dengan ukuran yang lebih besar dan hampir sama dengan ukuran cacing tanah
yang sering kita lihat, dan nama cacing gelang ini diketahui Ascaris. Cukup berbahaya apabila
terkena penyakit cacingan dengan jenis cacing ini karena cacing mampu membuat usus kecil
terinfeksi berikut juga usus besar manusia. Lebih parahnya, cacing gelang mampu tumbuh dan
berkembang biak pada usus kita.

Ciri-ciri terkena penyakit cacingan satu ini tidaklah begitu khas karena ketahuan adanya penyakit
cacingan jenis cacing gelang adalah dengan melihat adanya cacing pada feses atau tinja yang
keluar. Namun, berikut adalah ciri-ciri yang bisa membantu Anda untuk mendeteksi:

Berat badan menurun.


Terjadi batuk kering.
Mengalami diare dan feses pun keluar bersama darah.
Mual yang juga disertai muntah.
Mengalami sakit perut samar.
Apabila jumlah banyak, usus dapat tersumbat.
Ciri-ciri tersebut akan muncul antara 4 dan 16 hari sesudah larva cacing gelang masuk ke dalam
tubuh anak. Keadaan dapat menjadi lebih parah apabila infeksi datang dari banyaknya telur yang
tidak diduga.

2. Cacing Kremi

Jenis cacing ini kerap menjadi penyebab cacingan pada anak-anak di tanah air. Untuk
panjangnya, mungkin sekitar inci atau bahkan lebih pendek, yaitu inci. Biasanya cacing
berukuran kecil ini akan menginfeksi usus, tapi pada sejumlah kasus pun tidak ditemukan adanya
gejala sama sekali karena penderita tidak menunjukkannya. Tapi perlu diketahui bahwa cacing
betina saat ingin bertelur akan menuju ke liang anus atau dubur di malam hari dan cacing inilah
yang pada dasarnya dapat membuat anak Anda gatal-gatal di bagian anusnya.

Penyebaran dan penularan dari infeksi cacing kremi cukup mudah disebabkan anak-anak kurang
menjaga kebersihan. Saat anak menggaruk bagian anus, lalu ia menyentuh temannya dan
mengenai kulit tangan misalnya, kemudian temannya menggunakan tangan tersebut untuk makan
tanpa mencuci tangan lebih dulu, otomatis temannya akan tertular. Berikut cirinya sang buah hati
bisa terkena cacingan cacing kremi:

Anak akan mengalami gangguan tidur karena tidak akan bisa tidur karena merasa gatal-gatal.
Rasa gatal yang dialami akan cukup intens, khususnya di bagian dubur atau vagina.
Terasa mual-mual pada perut.
Sakit perut.

(Baca juga: sering mual setelah makan)

3. Cacing Tambang

Penyakit cacingan jangan dianggap remeh, apalagi bila jenis cacing adalah cacing tambang di
mana gejala awalnya tampak kurang begitu meyakinkan, seperti anak mengalami malas makan,
badan mengurus, sakit perut, serta muntah karena mual. Dinding usus halus dapat digigit oleh
cacing ini karena cacing butuh menghisap darah manusia. Akhirnya, sebagian dari darah akan
keluar ke lumen usus yang membuat buang air besar keluar disertai darah. Ciri lainnya yang
patut untuk diperhatikan dan diwaspadai antara lain:

Munculnya ruam yang menonjol dan anak akan merasa tak nyaman dikarenakan rasa gatal.
Anak mengalami demam serta batuk; terjadi juga gangguan pernapasan sehingga akan
menimbulkan napas mengi disebabkan larva cacing menginvasi paru-paru.
Anemia atau kurang darah.
Anak merasa nyeri di bagian perut atas.

Cacing tambang cukup berbahaya karena kondisi creeping eruption atau cutaneous larva migrans
dapat dipicu olehnya dan keadaan ini adalah adanya migrasi larva di kulit. Sebagai tandanya,
akan muncul kelainan di kulit berupa erupsi peradangan dengan bentuk yang berliku-liku
maupun lurus dan tertonjol tampak di permukaan kulit.

(Baca juga: bahaya cacing pita bagi tubuh manusia)


4. Cacing Pita

Anak-anak bisa juga terserang cacing pita saat mereka menelan makanan atau air yang sudah
terkontaminasi oleh telur dan larva cacing pita. Apabila sampai menelan telur cacing pita, setelah
menetas pun mereka tidak akan mendekat ke bagian usus, tapi malah akan tumbuh serta
berkembang menjadi kista di jaringan dan organ tubuh lainnya. Hal ini lebih sering disebut
dengan infeksi cacing pita invasif, tapi jika anak menelan larva cacing pita, cacing pita dewasa
dapat tumbuh di dalam usus.

Karena ada dua bagian organ yang diserang dan ciri-cirinya pun akan ditentukan dari jenis
infeksi, entah itu di organ tubuh atau usus, berikut adalah beberapa info pembagiannya.

Ciri-ciri cacing pita invasif:

Mengalami demam.
Terjadi kejang atau gejala neurologis.
Muncul reaksi alergi pada larva cacing pita.
Adanya benjolan atau massa atau kista.

(Baca juga: kejang-kejang saat tidur)

Ciri-ciri cacing pita yang ada di usus:

Tubuh menjadi cepat lelah dan lemah.


Menurunnya berat badan.
Malabsorpsi nutrisi dari makanan yang masuk ke tubuh.
Mengalami diare.
Perut mual-mual.
Sakit perut.

(Baca juga: cara mencegah cacingan)

Pencegahan Anak Terinfeksi Cacing


ads

Para orang tua wajib untuk lebih memerhatikan apa yang dimakan anak dan di mana ia biasa
bermain. Penting juga untuk mengajarkan kepada anak-anak kita supaya lebih rajin dalam
menjaga kebersihan tubuh serta lingkungan sekitar. Berikut ini ada beberapa cara untuk
membantu pencegahan infeksi cacing:

1. Orang tua yang memasak sendiri, pastikan sayuran dan buah harus dicuci lebih dulu sampai
bersih sebelum akhirnya dimasak atau dikonsumsi langsung oleh anak.
2. Pilih juga ikan serta daging yang masih segar lalu menyimpannya dengan baik sebelum akhirnya
dimasak. Memasaknya pun penting untuk sampai matang supaya bakteri maupun cacing yang
mungkin ada di dalam bahan makanan tersebut benar-benar mati.
3. Apabila sudah terinfeksi, maka pastikan bahwa seprei dan pakaian dalam anak Anda terus
diganti setiap hari.
4. Bila anak sudah kena infeksi, bagian anusnya harus senantiasa dibersihkan pada pagi hari untuk
membuat jumlah telur cacing berkurang, sebab proses bertelur cacing dilakukan di malam hari.
5. Untuk membasmi telur cacing, cucilah handuk, pakaian dalam, seprei serta pakaian tidur anak
dengan menggunakan air panas.
6. Jika anak terbiasa bermain dengan tanpa mengenakan alas kaki, larang dia. Karena berjalan
dengan tidak menggunakan alas kaki apalagi menyentuh tanah maupun pasir begitu juga tanpa
sarung tangan akan meningkatkan risiko terserang cacing.
7. Ajarkan anak untuk mencuci tangan tepat saat mereka akan makan maupun saat sehabis buang
air.
8. Jangan biarkan anak menggaruk-garuk area anus yang terasa gatal tersebut karena bisa saja
telur cacing masuk ke dalam kuku.
9. Merawat kuku anak juga penting, yaitu dengan menggunting ketika sudah panjang sedikit
supaya cacing tidak punya tempat untuk bertelur dan usahakan jauhkan anak Anda dari
kebiasaan menggigit kuku.

(Baca juga: gaya hidup sehat)

Pengobatan Cacingan pada Anak

Ada beberapa cara di mana Anda bisa mengatasi dan mengobati anak Anda yang terkena
cacingan tanpa harus ribet. Menggunakan bahan alami yang ada di sekitar Anda akan sangat
membantu, contohnya bisa dilihat di bawah:

Wortel

Cacingan pada anak dapat diobati dengan bahan yang sama sekali aman dan alami, yaitu wortel.
Dengan menyediakan wortel 5 buah yang segar, lalu mencucinya lebih dulu, Anda kemudian
bisa memarutnya dan memeras untuk diambil airnya. Perasan air wortel tersebut dapat Anda
campurkan dengan secangkir santan kental, aduk-aduk sampai rata, barulah suruh anak Anda
untuk meminumnya hingga habis. Obat cacing ini bisa digunakan untuk mengobati anak-anak
maupun orang dewasa.

(Baca juga: gangguan pencernaan)

Biji Pepaya

Bahan dasar biji pepaya terbukti ampuh dengan kealamiannya dan baiknya, biji pepaya tak hanya
akan membasmi cacing di dalam tubuh, tapi juga otomatis akan membuat pencernaan kembali
normal. Membuat ramuan ini begitu mudah, yaitu dengan menyediakan biji pepaya sebanyak 2
sendok yang telah dikeringkan, lalu biji bisa ditumbuk hingga halus. Setelah halus barulah Anda
bisa menyeduhnya dengan air matang dan bisa juga ditambah dengan madu murni secukupnya
supaya ada rasanya. Suruh anak Anda untuk meminumnya sehari 2 kali untuk pemulihan lebih
cepat.

Bawang Putih
Memang diketahui ada bahaya bawang putih mentah jika dikonsumsi secara berlebihan, namun
tidak dapat dipungkiri juga bahwa bawang putih sangat manjur untuk dijadikan obat cacing
alami, khususnya obat cacing kremi. Bawang putih bisa disiapkan secukupnya bersama dengan
akar pepaya dan gula merah, lalu rebus mereka berbarengan dengan 600 cc air. Sesudah
mendidih dan tersisa setengahnya alias 300 cc, angkat dan tunggu sampai hangat baru anak Anda
bisa meminumnya.

Daun Pepaya

Setelah biji pepaya, ada juga daun pepaya yang sangat ampuh juga untuk dimanfaatkan, terutama
untuk mengobati cacingan karena cacing kremi. Ambillah beberapa lembar daun pepaya yang
kemudian bisa direbus. Air rebusan inilah yang dapat diminum oleh anak Anda sehari 2 kali
untuk meredakan rasa gatal yang ada di bagian anus mereka.

enyebab cacingan banyak yang tidak diketahui oleh banyak orang, sehingga banyak orang yang
tidak bisa menghindari penyakit cacingan ini. Penyakit cacingan biasanya menyerang anak-anak,
sehingga orang tua yang memiliki anak sebaiknya mengetahui gejala, penyebab dan cara
mengatasi cacingan.

Anak-anak banyak yang tidak mengetahui apa saja yang menyebabkan dirinya menjadi cacingan,
oleh sebab itu orang tualah yang harus memperhatikan tumbuh kembang anak agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan terhadap anaknya.

Anak-anak suka bermain dengan kotor-kotoran terutama media tanah dan juga dengan kuman
yang ada di tanah tersebut. Saat itulah peran orangtua dibutuhkan, bermain dengan kuman boleh
saja asalkan kuman tersebut tidak menyerang anak dan masuk ke dalam tubuh anak.

Pengertian Cacingan

Banyak orangtua yang sering mendengar penyakit cacingan, namun orang tua tidak tahu apa itu
penyakit cacingan yang sebenarnya. Penyakit cacingan merupakan parasit yang tumbuh di dalam
tubuh manusia dan mengganggu tubuh manusia tersebut, akibatnya adalah semua nutrisi yang
masuk ke dalam tubuh manusia itu terserap oleh parasit cacing tersebut. Oleh sebab itu, para
orang tua perlu mengetahui apa saja penyebab cacingan yang dapat membahayakan anak.

Jenis Cacingan

Selama ini orang mengira penyakit cacingan hanya satu jenis saja, namun ternyata cacingan
terdiri dari dua jenis. Berikut penyakit cacingan yang harus anda ketahui :

Cacing Kremi

Jenis penyakit cacing kremi sering dialami oleh anak-anak. Cacing ini memiliki ukuran yang
kecil, yaitu sekitar seperempat inci. Cacing ini bisa menginfeksi usus anak, namun tidak akan
menimbulkan gejala sehingga anak-anak tidak menyadarinya. Cacing kremi ini biasanya akan
bergerak saat malam hari, cacing itu akan bergerak menuju ke anus dan kemudian bertelur. Anak
biasanya tidak bisa tidur karena merasakan gatal pada ususnya.

Cacing Pita

Cacing pita bisa menyerang kaum dewasa, cacing pita biasanya dijumpai pada sejumlah

Cacing Gelang

Penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing gelang bisa menembus pori-pori kulit dan bisa
hidup di paru-paru. Jangan anggap remeh cacing gelang, hal itu dikarenakan penyakit cacing
gelang bisa menimbulkan penyakit yang lainnya dalam tubuh.

Penyebab Cacingan

Yang harus diperhatikan adalah cacingan yang biasanya menyerang pada kaum anak-anak.
Anak-anak tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan sehingga orangtualah yang harus
memberikan perhatian dan perlindungan ekstra terhadap anaknya. Berikut ini hal-hal yang bisa
menyebabkan cacingan:

1. Kurang Memelihara Kebersihan

Anak-anak tidak bisa jika diharuskan menjaga kebersihan, banyak anak-anak yang merasa cuek
dengan kebersihannya. Seperti setelah bermain tanah anak tidak cuci tangan dan dia
memasukkan makanan menggunakan tangannya ke dalam mulut. Hal inilah yang menjadi
penyebab utama mengapa anak-anak terkena cacingan.

2. Lingkungan Yang Kotor

Lingkungan yang kotor juga menjadi penyebab anak-anak terkena cacingan. Anak-anak bisa saja
bermain di lingkungan yang kotor dan mengandung cacing di dalamnya sehingga anak bisa
rentan untuk terkena cacingan.

3. BAB Di Sembarang Tempat

Anak jangan dibiasakan untuk membuang air besar di sembarang tempat, hal itu dikarenakan jika
BAB di sembarang tempat anak rentan untuk terkena cacingan. Alasannya adalah penderita
cacingan saat mengeluarkan tinja cacing itu akan ikut keluar, saat tinja mengering maka cacing
itu akan hidup dan berkeliaran kembali. Alasan itulah yang tidak boleh membiarkan anak untuk
BAB secara sembarangan.

4. Tidak Memakai Alas Kaki

Kebiasaan anak tidak memakai alas kaki juga dapat menyebabkan anak terkena cacingan. Cacing
jenis gelang bisa menembus permukaan kulit dan pori-pori manusia. Cacing itu bisa bertelur dan
kemudian menimbulkan cacingan. Oleh sebab itu biasakan kepada anak-anak anda untuk selalu
memakai alas kaki saat memijak tanah. Tanah adalah sumber kuman dan tempat tinggal cacing
penyebab cacingan.

5. Makanan

Cacingan juga bisa disebabkan oleh makanan yang tercemar oleh larva cacing. Larva itu saat
berada di dalam usus kemudian bertelur dan kemudian berkembang biak. Hal itulah yang
menyebabkan anak menjadi penyebab cacingan.

6. Minuman

Siapa sangka jika meminum air mentah secara terus menerus dapat menyebabkan telur cacing
tumbuh dalam perut. Minum air mentah adalah salah satu kebiasaan buruk yang harus dihindari,
teruatama untuk anak-anak yang belum mengerti bahaya minum air mentah. Sebab air yang
masih mentah terdapat bakteri jahat yang dapat menumbuhkan telur cacing bersarang dan
menyebabkan cacingan pada anak. Oleh karena itu biasakan pada anak untuk meminum air
matang agar tidak ada kuman yang bersarang di dalam perut.

Dari 5 penyebab cacingan ini semoga dapat menjadi pengetahuan untuk para orangtua agar
selalu menjaga kebersihan, terutama untuk anak yang masih belajar dalam masa pertumbuhan
dengan segudang aktivitas dan keinginan mereka. Semoga artikel ini bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai