EFFERVECENT (VITAMIN C)
OLEH:
KELOMPOK : 4
KELAS : C
ASISTEN : Putri Aulia Arta
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMUNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
I. RANCANGAN FORMULA
Nama Produk : VIT C°
Nama Pabrik : PT. QueFarm
No. Registrasi : DBL2220020011A1
Kandungan zat aktif : Vitamin C
Bobot tablet : 1000 mg
Jumlah tablet yang dibuat : 10 tablet
Formula
Setiap 1000 mg sediaan mengandung
Jumlah
Bahan kemas :
Primer : Strips pack
Sekunder : Individual folding
boxLabel : Stiker
Leaflet : Kertas 70 gsm
Klaim etiket
1 box @ 10 strips, tiap 1 tablet mengandung 500 mg VITAMIN C
Jumlah
No. No. item Nama bahan Fungsi
Per pc Per batch
2. Natrium bikarbonat
a. Sebagai suplemen makanan, natrium bikarbonat dapat membantu
menjaga keseimbangan asam-basa dan elektrolit, dan mengurangi
alkalosis respiratorik setelah terpapar suhu tinggi Selain itu, sebagai
basa lemah, natrium bikarbonat dapat menetralkan keasaman kuat
vitamin C tanpa merusak aktivitas donor elektron dan antioksidannya.
(B. Yin et al. 2017)
b. Natrium bikarbonat umumnya digunakan dalam formulasi farmasi
sebagai sumber karbon dioksida dalam tablet effervescent dan butiran.
Ini juga banyak digunakan untuk memproduksi atau mempertahankan
alkalin pH dalam sediaan. Dalam tablet dan granul effervescent, natrium
bikarbonat biasanya diformulasikan dengan asam sitrat dan/atau asam
tartarat. (HPE, 2009)
c. Natrium bikarbonat merupakan garam yang berbentuk kristal dan larut
dalam air, bila bereaksi dengan sumber asam akan menghasilkan buih
pada sediaan effervescent, penambahan natrium bikarbonat pada
sediaan effervescent dapat meningkatkan kadar total padatan terlarut
dan dapat meningkatkan rasa (Wati Setia dan Dwi Saryanti, 2019)
4. Laktosa
a. laktosa adalah pengisi yang umum digunakan dalam tablet farmasi,
tersedia di beberapa komersial nilai yang diproduksi menggunakan
proses manufaktur yang berbeda. Nilai ini berbeda secara signifikan
dalam partikulat dan sifat bubuk yang memengaruhi kemampuan
manufaktur tablet (Paul. S, et al. 2019).
b. Karena biaya rendah dan ketersediaan besar dari industri susu, fisik dan
kimia, Stabilitas, kelarutan dalam air, higroskopisitas rendah, dan rasa
hambar, laktosa masih merupakan salah satu yang paling Pengisi tablet
yang biasa digunakan (Medarevi´c Djordje, et al., 2021).
c. Laktosa adalah pengisi-pengencer yang paling banyak digunakan dalam
tablet. Umum sifat laktosa adalah efektivitas biaya, mudah dalam
ketersediaan. rasa hambar, kurang brigroskopisitas, stabilitas fisik dan
kimia yang sangat baik dan kelarutan dalam air Tablet hased laktosa
menunjukkan stabilitas yang lebih baik daripada tablet yang
mengandung manitol dan selulosa pada 40 ° C dan 90% RH selama
periode 10 minggu. Laktosa amorf menghasilkan tablet dengan
kekuatan tarik yang lebih tinggi daripada laktosa kristal (Akram
muhammad, et al,. 2011).
5. Talk
a. Talk menunjukkan fungsionalitas tinggi karena telah digunakan sebagai
pengisi, pelumas dan glidant dalam formulasi farmasi serta kosmetik
formulasi sebagai abrasif, penyerap, agen anticaking, agen opacifying
dan pelindung kulit (Jadhav, N. R. et al, 2013).
b. Talk banyak digunakan dalam berbagai kosmetik produk , terutama
dalam produk bubuk . Talk menjaga kulit terasa halus dan kering. Talk
dalam farmasi industri digunakan sebagai glidant dan pelumas. Glidan
seperti sebagai talk meningkatkan sifat aliran bubuk dengan mengurangi
gesekan antar partikel (Dawoodbhai, S. S., 1989).
c. Bubuk mungkin mengalir bebas atau kohesif. Sifat aliran bubuk
ditingkatkan dengan menambahkan glidant seperti bedak, magnesium
stearat, dan pati. Formulasi F4 yang mengandung bedak 2% sebagai
glidants memiliki sifat aliran yang baik dibandingkan dengan pati dan
magnesium stearate (Waghmare, J. S., 2014).
6. Sakarin
a. Sakarin juga digunakan dalam berbagai aplikasi makanan. Dalam bentuk
padat kering, sakarin dan garamnya sangat stabil. Di larutan ini memiliki
hidrolitik, termal, dan stabilitas yang baik (Dhartiben, K. B dan Aparnathi,
D. K. 2017).
b. Sakarin natrium adalah zat pemanis intens yang digunakan dalam
minuman, dan formulasi farmasi seperti tablet, bubuk, permen obat, gel,
suspensi, cairan, dan obat kumur. Itu juga digunakan dalam sediaan
vitamin. Sakarin natrium meningkatkan sistem rasa dan dapat digunakan
untuk menutupi beberapa karakteristik rasa yang tidak menyenangkan
(Rowe, C. R. et al. 2009).
c. Sakarin (o-benzoic sulfimide) merupakan salah satu pemanis buatan
yang banyak digunakan di beberapa negara. Ini banyak digunakan dalam
obat-obatan dan dalam berbagai produk makanan seperti jus buah
kaleng, sayuran, kue, produk roti, minuman, selai, jeli dan saus salad
(Mathew, B. S. et al. 2006).
III. Skema Kerja Dan Peralatan
a. Skema Kerja
b. Peralatan
1. Ayakan
2. Alat pencetak tablet
3. Wadah
4. Timbangan analitik/digital
5. Lumpang dan alu
6. Sudip
7. Cawan porselin
8. Sendok tanduk
IV. Preformulasi dan Informasi bahan
a. Farmakologi dan Farmasetika Zat Aktif
1. Farmakologi Asam Askorbat (Mims, 2022)
Indikasi : Asam askorbat digunakan sebagai
suplemen untuk mengobati kekurangan
vitamin C, terutama dalamkondisi yang
dikenal sebagai penyakit kudis.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas dan hiperoksaluria.
2. Farmasetika Vitamin C
Nama resmi : ACIDUM ASCORBICUM
Nama lain : Asam Askorbat/Vitamin C
RM/BM : C6H8O6/176,13
Rumus struktur :
(Pubchem,2022)
Kegunaan : Antioksidan
Pemerian : Serbuk atau hablur; putih atau agak kuning;tidak
berbau; rasa asam. Oleh pengaruh cahaya lambat laun
menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di udara,
dalam larutan cepat teroksidasi.
kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut
dalam etanol (95%) P; praktis tidak larut dalam
kloroform P, dalam eter P dan dalambenzen P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Rumus struktur :
(Pubchem, 2022)
Pemerian : Serbuk sangat halus, berwarna putih sampai krem, tidak
atau hamper berbau, higroskopik
kelarutan : Larut dalam asam, kloroform, etanol, keton, methanol,
dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan
minyak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Stabil pada suhu 110-130oC ;mudah terurai dengan
adanya udara dari luar; dapat bercampur dengan air.
Inkompatibilitas : Kompatibel terhadap gerak organic alami, resin sintetik
dan senyawa lainnya. Akan terbentuk senyawa
sulfathiazole, sodium salisilat, asamsalisilat, fenobarbital
dan komponen lainnya.
9
Usia 9 tahun = 20 x 250 mg = 112,5 mg
10
Usia 10 tahun = 20 x 250 mg = 125 mg
11
Usia 11 tahun = 20 x 250 mg = 137,5 mg
12
Usia 12 tahun = 20 x 250 mg = 150 mg
b. Dosis maksimum
Untuk usia <8 tahun
𝑛
𝑛+12
x DM
6
Usia 6 tahun = x 1000 mg = 333,3 mg
6+12
7
Usia 7 tahun = 7 +12 x 1000 mg = 368,4 mg
9
Usia 9 tahun = 20 x 1000 mg = 450 mg
10
Usia 10 tahun = x 1000 mg = 500 mg
20
11
Usia 11 tahun = x 1000 mg = 550 mg
20
12
Usia 12 tahun = x 1000 mg = 600 mg
20
c. Aturan pakai DL
83,3 𝑚𝑔
Usia 6 tahun 500 𝑚𝑔
= 0,167 tab
92,1 𝑚𝑔
Usia 7 tahun 500 𝑚𝑔
= 0,18 tab
100 𝑚𝑔
Usia 8 tahun 500 𝑚𝑔 = 0,2 tab
112,5 𝑚𝑔
Usia 9 tahun = 0,225 tab
500 𝑚𝑔
125 𝑚𝑔
Usia 10 tahun 500 𝑚𝑔
= 0,25 tab
137,5 𝑚𝑔
Usia 11 tahun 500 𝑚𝑔
= 0,275 tab
150 𝑚𝑔
Usia 12 tahun = 0,3 tab
500 𝑚𝑔
d. Aturan pakai DM
333,3 𝑚𝑔
Usia 6 tahun 500 𝑚𝑔 = 0,66 tab
368,4 𝑚𝑔
Usia 7 tahun = 0,74 tab
500 𝑚𝑔
400 𝑚𝑔
Usia 8 tahun 500 𝑚𝑔 = 0,8 tab
450 𝑚𝑔
Usia 9 tahun 500 𝑚𝑔 = 0,9 tab
500 𝑚𝑔
Usia 10 tahun 500 𝑚𝑔
= 1 tab
550 𝑚𝑔
Usia 11 tahun 500 𝑚𝑔 = 1,1 tab
600 𝑚𝑔
Usia 12 tahun = 1,2 tab
500 𝑚𝑔
Perhitungan Bahan
Vitamin C 500 mg
Laktosa 20%
PVP 5%
Sakarin 0,3%
Talk 3%
Per Pcs
0,3
3. Sakarin 0,3% = mg x 1.000 mg = 3 mg = 0,003 g
100
3
4. Talk 3% = 100 mg x 1.000 mg = 30 mg = 0,03 g
20
5. Laktosa 20% = 100 mg x 1.000 mg = 200 mg = 0,2 g
= 1.000 mg – 783 mg
= 217 mg
= 0,217 g
Per Batch
a. Asam sitrat
BM Na. Bikarbonat
1 𝑥
210
= 3𝑥84
b. Asam tartat
Perbandingan komponen asam adalah 1:2 = asam sitrat : asam tartat, sehingga
digunakan 2 g asam tartat untuk beraksi engan Na. Bikarbonat adalah :
Maka :
1 + 2 + 3,4 = 6,4
b. Pencampuran
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
2) Ditimbang bahan dengan menggunakan neraca analitik
3) Diterus vitamin C, talk, laktosa PVP, dan sakarin hingga homogen
4) Digerus masing-masing asam sitrat, asam tartat dan Na. bikarbonat hingga
homogen
c. Pengayakan
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Diayak semua bahan yang telah tercampur dengan homogen menggunakan
ayakan mesh 16.
d. Pencampuran
1) Dicampur semua bahan lalu digerus
2) Diayak menggunakan no. mesh 20
e. Pencetakan
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dimasukkan bahan yang telah dilakukan pencampuran ke dalam mesin
kempa yang telah diatur keakuratan pengempaan
3) Dilakukan pengempaan, setelah itu dilakukan evaluasi
f. Labeling
1) Dimasukkan tablet yang telah jadi dan dievaluasi ke dalam kemasan primer
2) Di tempel label yang telah di desain pada kemasan primer
g. Pengemasan sekunder
1) Dimasukkan strip tablet
2) Dimasukkan leaflet ke dalam box yang telah didesain
VII. Kemasan
VII.1 Kemasan primer
VIT C°
VITAMIN C
PT. QueFarm TAB 500 mg
Palu – Indonesia
No. Reg : DKL2210410A1
VIT C°
VITAMIN C
PT. QueFarm TAB 500 mg
Palu – Indonesia
No. Reg : DKL2210410A1
VIT C°
VITAMIN C
PT. QueFarm TAB 500 mg
Palu – Indonesia
No. Reg : DKL2210410A1
VIT C°
VITAMIN C
PT. QueFarm TAB 500 mg
Palu – Indonesia
No. Reg : DKL2210410A1
VIT C°
VITAMIN C
PT. QueFarm TAB 500 mg
Palu – Indonesia
No. Reg : DKL2210410A1
Indikasi :
Sebagai suplemen untuk mengobati kekurangan vitamin C, terutama dalam kondisi yang
dikenal sebagai penyakit kudis.
Mekanisme kerja :
Vitamin yang larut dalam air yang bertindak sebagai kofaktor dan sebagai antioksidan
dengn donor elektron yang digunakan untuk hidroksilasi kolagen, biosintesis karnitin, dan
sintesis hormon atau asam amino.
Cara Penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk serta terlindung dari cahaya
Kemasan :
10 Tablet
PT. QueFarm
DAFTAR PUSTAKA