Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN FORMULA

“CALCILAC®”

TIM PENYUSUN FORMULA

No. NIM Nama Tanggung Jawab


1 N111 15 041 AKHMAD RAFI’I Formulator
2 N111 15 330 ASHMA BILQIS S. N. Spesifikasi
3 N111 15 058 A.INDAH QHAIRUNISYAH Produksi

DISETUJUI OLEH

KHALDUN HIDAYAT

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

Halaman1dari13
CalciLac®
I. Rancangan Formula

Tiap 500 mg sediaan tablet mengandung

Calcium lactate 300 mg


Magnesium Stearat 5%
Povidon 2%
Amilum 3%
Metil paraben 0,015%
Avicel PH 101 ad 100%

Rencana desain sediaan


- Rencana nomor registrasi : DBL 17 001 001 10 A1
- Rencana nomor bets : (mengikuti peraturan laboratorium)
- Rencana klaim etiket : @tab mengandung 300 mg.
- Rencana bahan kemas primer : Botol
- Rencana bahan kemas sekunder : Individual folding box
- Rencana bahan label/etiket : Kertas Stiker
- Rencana bahan leaflet/brosur : Kertas 60 gsm
- Rencana indikasi sediaan : Pengobatan dan pencegahan hipokalsemia, Suplemen tambahan
dalam pencegahanosteoporosis pasca monopouse. Penyerapan pada
saluran Gastrointestinal dan daerah yang membutuhkan vitamin D.
III. Dasar Formulasi
III.1 Dasar pembuatan sediaan/sistem/rute/volume
1. Garam kalsium laktat yang paling baik kelarutannya adalah Anhydrat. Dalam USP 32 disebutkan
bahwa kalsium dengan kandungan air yang terendah yang digunakan dalam preparasi kalsium laktat
Tablet.( USP: 37)
2. Kalsium laktat pahit pada konsentrasi tinggi (International Food inggredients. 2003) oleh karena itu
lebih dipilih untuk dibuat dalam bentuk sediaan tablet daripada serbuk.
3. Keuntungan sediaan tablet :
a. Bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral
untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah.
b. Ongkos pembuatannya rendah
c. Paling ringan dan kompak
d. Bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus
e. Memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik dan stabilitas mikrobiologi baik
f. Mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut
yang memungkinkan pecah/ hancurnya tablet tidak segera terjadi. (Lahman bagian 2: 645)
III.2 Dasar pemilihan bahan aktif dan kekuatan sediaan
1. kalsium laktat adalah garam kalsium yang sangat mudah larut dengan hight bioavaibility,
menjadikannya sebagai sumber kalsiumyang sangat baik. kalsium laktat dapat mendukung seluruh
fungsi biologis tubuh termasuk pembentukan tulang dan pertumbuhannya, kontraksi otot,
penyempitan dan relaksasi pembuluh darah, metabolisme energi dan banyak lagi. (Calcium Lactat,
Standart Process. 2008)
2. sangat larut dalam air karena pH netral, membuat mudah diserap(Calcium Lactat, Standart Process.
2008)
3. Tablet kalsium laktat banyak beredar yang biasanya digunakan untuk:
• kekurangan kalsium
• osteoporosis (tulang keropos)
• mengurangi penyerapan nutrisisetelah operasi untuk menghilangkan semua atau sebagianlambung
(pasca-gastrektomimalabsorpsi).
• memiliki pelunakan tulang karena vitamin Ddefciency (osteomalacia).
• memiliki penyakit tulang karena vitamin Ddefciency (rickets).
• hamil atau menyusui.
4. Jika dibandingkan dengan kalsium glukonat, kalsium laktat memiliki 13% kandungan kalsium
sedangkan kalsium glukonat 9% (Trailokya, Srivastava, et. Al. Calsium and Calsium Salt. Journal of
Assosiation of Physicians of India. Februari 2017. Volume 65.)
5. Alasan Kekuatan sediaan: Kalsium Laktat 300mg, karena dalam AHVS disebutkan bahwa suplemen
kalsium oral biasanya diberikan dalam 3 atau 4 dosis terbagi setiap hari, untuk penyerapan kalsium
yang optimal(AHVS: 14302) oleh karena itu dibuat sediaan kalsium laktat tablet dengan dosis 300 mg
yang dapat di konsumsi orang dewasa 2-3 kali sehari.

Halaman2dari13
III.3 Dasar pemilihan bahan tambahan
A. Pengisi : Avicel PH 101
a. Sifat mengalirnya baik dan sifat-sifat pencetakannya bagus sekali, dapat bertindak sebagai
penghancur (lahman 2: 701)
b. Sifat higroskopinya rendah, stabilitasnya tinggi (Pharmaceutical Manufacturing Handbook: 896)
c. Sukrosa banyak digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan tablet, namun tablet
dengan bahan pengisi sukrosa dihindari pemakaiannya oleh pebderita diabetes. (Lahman 3:
700). Sedangkan sorbitol dan mannitol relatif lebih higroskopis dibandingkan dengan dengan
Avicel.
B. Pelincir: Magnesium Stearat
a. Magnesium Stearat memiliki ukuran partikel yang kecil, sehingga baik untuk menjadi lubrikan
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition)
b. Memiliki daya lekat lebih bagus, khususnya garam-garam stearat dibandingkan asam stearat
(Pharmaceutical Dosage Form – Tablets, 3th Edition)
c. magnesium stearat dapat digunakan sebagai antiadherents (Pharmaceutical Manufacturing
Handbook: 242)
C. Penghancur: Amilum
a. Pati adalah disintegrant pertama kali digunakan dalam pembuatan tablet. (Pharmaceutical
Manufacturing Handbook: 896)
b. Menjadi pengikat paling umum digunakan. (Pharmaceutical Manufacturing Handbook: 896)
c. Pasta yang bening cenderung lebih baik daripada larutan yng jernih, dan menghasilkan kohesi
tablet yang dapat segera hancur bila diformulasi dengan baik. (Lahman 2: 702)
D. Pengawet: Metil Paraben
a. Golongan paraben memiliki sprektum luas sebagai antimikroba (RoweCR. Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6rd ed. Pharmaceutical press. London; 2009.)
b. Golongan paraben bersifat non mutagenik, non karsinogenik, dan non teratogenic. (Draelos ZD,
Thaman LA. Cosmetic Formulation of Skin Care Products. New York: Taylor & Francis
Group.2006)
c. Metil paraben merupakan paraben yang paling aktif.
Aktivitasantimikrobameningkatdenganmeningkatnyapanjangrantaialkil.
Aktivitaszatdapatdiperbaikidenganmenggunakankombinasi paraben yang memilikiefeksinergis.
(Wardiyah, S. Perbandingan sifat fisik sediaan krim, Journal of Pharmaceutical Technology.
2015.)
E. Pengikat: Povidon (PVP)
a) Polivinilpirolidon (PVP) adalah salah satu pengikat serbaguna dan merupakan pengikat yang
palingumum digunakan. Karena PVP mudah larut dalam air dan bebas larut dalam alkohol dan
banyak lainnya organikpelarut.(handbook of pharmaceutical granulation: 135)
b) Povidone tambahan digunakan sebagai menangguhkan sebuah, menstabilkan, atauviskositas
meningkat agen di sejumlah topikal dan oralsuspensi dan solusi (Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6rd ed: 582)
c) povidone dasarnya tidak beracun karena tidak diserap darisaluran pencernaan atau selaput
lendir. Povidone sebagai bahan tambahan tidak memiliki efek iritasi pada kulit dan tidak
menyebabkan sensitisasi (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6rd ed: 585)
d) Biasanya, pengikat adalah bahan polimer, yang padat teratur. Dapat menyebabkan
kelengketan selama pengeringan. (Pharmaseutical Manufacturing Handbook)
III.4 Dasar pemilihan bahan kemas
Botol
1. Stabil untuk bahan-bahan yang mudah mengalami hidrolisis dan oksidasi.
2. Lebih stabil dibandingkan dengan aluminium
3. Lebih mudah untuk pengguna mengambil setiap tablet
IV. Informasi Bahan Aktif
IV.1.
Nama : KalsiumLaktat
Kelas farmakologi : Vitamin dan Mineral
Indikasi : Defisiensi kalsium
Mekanisme kerja : Kalsitriol (dihidroksi D3) meningkatkan Ca (dan P) darah dengan
meningkatkan perombakannya (“resorps”), mobilisasi Ca dari tulang dan
retensinya (dan P) di ginjal. Parathormon (PTH) juga meningkatkan kadar Ca
darah dengan jalan menstimulasi sintesa kalsitriol. PTH ini disekresikan oleh
paratiroid bila kadar Ca terlampau rendah.
Kontraindikasi : Kondisi yang berhubungan dengan hiperkalasemia dan hiperkalsiuria.
Efek samping : garam kalsium oral dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal;Injeksi garam

Halaman3dari13
kalsium juga dapat menghasilkan iritasi,dan injeksi intramuskular atau
subkutan khusus2nyadapat menyebabkan reaksi lokal termasuk
pengelupasan ataunekrosis kulit; garam kalsium berlebih dapat
menyebabkan hiperkalsemia.
Toksisitas : Kalsium laktat ditemukan tidak memiliki efek toksik atau karsinogenikketika
dosis pada tingkat 0%, 2,5%, dan 5% dalam air minum untuktikus jantan dan
betina selama 2 tahun.
Dosis dan pemberian : Dosis Maksimum 15 gram/ hari
Dewasa : 19-50 th = 1000 mg/hari dan >50th = 1200 mg /hari.
Anak-anak : 0-6 bln = 210mg/hari; 7-12 bln = 70 mg/hari; 1-3 th = 500
mg/hari; 4-8 th = 800 mg/hari; 9-18 th = 1300 mg/hari.
Interaksi obat : Hiperkalsemia terjadi ketika garam kalsium yangdiberikan dengan diuretik
thiazide atau vitamin D. Bran mengurangi penyerapan gastrointestinal
kalsium,dan karena itu dapat menurunkan efektivitas kalsiumsuplemen.
Kortikosteroid juga mengurangi penyerapan kalsium.
Kalsium meningkatkan efek dari glikosida digitalis padajantung dan dapat
memicu keracunan digitalis;garam kalsium mengurangi penyerapansejumlah
obat lain seperti bifosfonat, fluoride,beberapa fluoroquinolones, dan
tetrasiklin; dosisharus dipisahkan oleh setidaknya 3 jam.
Farmakokinetika : Absorpsi : Kalsium diserap terutama dari usus kecil olehtranspor aktif dan
difusi pasif. Sekitar sepertigakalsium tertelan diserap meskipun ini dapat
bervariasitergantung pada faktor makanan dan keadaanusus halus;
penyerapanditingkatkanketikakekurangankalsium. KetikaKekurangan dan
selama periode kebutuhan fisiologis tinggiseperti selama masa kanak-kanak
atau kehamilan danlaktasi. 1,25-dihidroksikolekalsiferol (calcitriol),
sebuahmetabolit vitamin D, meningkatkan fase aktifpenyerapan.Ekskresi
:Kelebihankalsiumterutama diekskresikan melalui ginjal. kalsium yang
diserapdikeluarkanmelaluitinja, bersama-sama dengan yangdisekresi dalam
empedu dan pankreas. Sebagianbagian yang lainterdapatpadakeringat, kulit,
rambut, dan kuku. Kalsiummelewati plasenta dan didistribusikan ke
dalamsusupayudara.
IV.2 Uraian sifat fisika-kima bahan aktif
Nama resmi : KalsiumLaktat RB:
Nama lain : Calcii lactas pentahydricus;
calcium bis(2-
hydroxypropanoate)
pentahydrate; calcium dilactate;
calcium lactate (1:2)
hydrate;calcium lactate (1:2)
pentahydrate; E327; 2-
hydroxypropanoicacid, calcium
salt; lactic acid, calcium salt;
mixture of calcium (2R)-,(2S)-
and (2RS)-2hydroxypropanoates
pentahydrates; propanoicacid,
2-hydroxy-, calcium salt (2:1),
hydrate; Puracal.
RM : C6H10CaO6,xH2O
BM : 218.2 g/mol
Pemerian : Warna : putih atau hampir putih
Rasa : tidak enak; lemah
Bau : lemah
Bentuk : Kristal atau serbuk Granul
Kelarutan : Dalam air :larut, dan mudah larut dalam air mendidih
Dalam pelarut lain :sangat sedikit larut dalam alkohol
pKa dan pH larutan : pH = 6,0-8,5 untuk larutan 10%
Titik lebur : >200°C
Polimorfisme : -
Informasi tambahan : - Tidak bersifat Higroskopik
- Bentuk pentahidrat dianggap unggul daripadakalsium laktat trihidrat bila
digunakan di tablet kompresi langsungformulasi
IV.3. Uraian stabilitas

Halaman4dari13
Stabilitas : Suhu : (Dapat disterilisasi akhir atau tidak)
pH : Stabil pada pH 6,0 – 8,2 (AHFS)
Air : Stabil dalam air (AHFS)
Lainnya :Kalsium laktat bisa stabil di sejumlah negara hidrasi, yang
karakteristiknya sebagai anhidrat, monohydrate, trihidrat, dan pentahidrat.
bentuk pentahidrat cepat terdehidrasi pada suhu diatas 558°C. Dehidrasi
jugadisertai dengan kehilangan kristalinitas.
Inkompatibiltas : Senyawa tertentu
1. Asam Citrat : Dalam keadaan panas segera terbentuk endapan. Jika
dibuat dalam keadaan dingin, mula-mula tidak mengendap tetapi
setelah beberapa waktu Calcii citras akan menghablur
2. Ichtyol : Dapat membentuk campuran homogen
3. Borat; Carbonat; Phospat; Sulfat : menimbulkan garam-garam calcium
yang tidak larut.
Saran penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering
V. Informasi Bahan Tambahan (Sifat fisika-kima dan stabilitas)
1. (Avicel PH 101, Handbook of Exipient)
Nama resmi : Cellulose, Microcrystalline RB:
Nama lain : Avicel PH; Cellets; Celex;
cellulose gel; hellulosum
microcristalli- num; Celphere;
Ceolus KG; crystalline cellulose;
E460; Emcocel; Ethispheres;
Fibrocel; MCC Sanaq;
Pharmacel; Tabulose; Vivapur.
Kelas fungsional : Pengisi
Konsentrasi : 20-90 %
RM : (C6H10O5)n
BM : 3600
Pemerian : Warna : putih
Rasa : tidak berasa
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk kristal terdiri dari partikel berporos
Kelarutan : Dalam air : praktis tidak larut dalam air, asam lemah, dan cairan organik
Dalam pelarut lain : sedikit larut dalam 5 % laruta sodium hidroksida
pKa dan pH larutan : -/ 5-7, 5
Titik lebur : 260–270 C.
Informasi lain : -
Stabilitas : Microcrystalline cellulose stabil walaupun bahan higroskopik
Inkompatibilitas : Microcrystalline cellulose inkompantiblititas dengan agent oksidasi kuat
Penanganan : -
Toksisitas : -
Saran penyimpanan : Disimpan ditempat yang tetutup bai, tempat kering
2. (Starch, Handbook of pharmaceutical exipients 6th edition)
Nama resmi : Starch RB:
Nama lain : Amido; amidon; amilo; amylum;
C*PharmGel; Eurylon; fecule;
Hylon; maydis amylum; Melojel;
Meritena; oryzae amylum;
Pearl;Perfectamyl; pisi amylum;
Pure-Dent; Purity 21; Purity 826;
solaniamylum; tritici amylum;
Uni-Pure
Kelas fungsional : Tablet dan kapsul pengencer; tablet dan kapsul disintegrant; tabletbahan
pengikat; agen penebalan.
Konsentrasi : -
RM : (C6H10O5)n
BM : -
Pemerian : Warna :Putih
Rasa : Tidak berasa
Bau : Tidak berbau
Bentuk :butiran bulat atau bulat telur sangat kecil atau

Halaman5dari13
butir yang ukuran dan bentuk yang karakteristik berbeda untuk setiap variasi
tanaman.
Kelarutan : Dalam air :Praktis tidak larut dalam etanol dingin (96%) dan di air dingin.
Dalam pelarut lain :Larut dalam air panas pada suhu
atas suhu gelatinisasi. Parsiallarut dalam dimetilsulfoksida dan
dimetilformamida.
pKa dan pH larutan : - / 4,0 – 8,0
Titik lebur :
Informasi lain :
Stabilitas : Stabil jika dihindarkan dari kelembapan tinggi, pada kondisi lembab tidak
stabil dan mudah dimetabolisme oleh mikroorganisme, harus selalu
disiapkan baru bila akan digunakan dalam granulasi basah.
Inkompatibilitas : Pati tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat. Membentuk senyawa
inklusi berwarna dengan yodium.
Penanganan : -
Toksisitas : -
Saran penyimpanan : dalam wadah kedap udara, di tempat yang sejuk, tempat kering.
3. (Magnesium stearat, handbook of pharmaceutical exipients 5th edition)
Nama resmi : Magnesium stearat RB:
Nama lain : Magnesium oktadekanoat, asam
oktadekanoik garam
magnesium, asam stearat
garam magnesium
Kelas fungsional : Pelumas tablet dan kabsul
Konsentrasi :
RM : C36H70MgO4
BM : 591.34
Pemerian : Warna : putih
Rasa : rasa yang khas
Bau : bau asam stearat
Bentuk : endapan sangat halus
Kelarutan : Dalam air : praktis tidak larut dalam air
Dalam pelarut lain : praktis tidak larut dalam etanol, etanol 95%, eter, sedikit
larut dalam benzena hangat atau etanol 95% hangat
pKa dan pH larutan : -
Titik lebur : 126-1308oC
Informasi lain : -
Stabilitas : Magnesium stearat relatif stabil
Inkompatibilitas : Inkompatibilitas dengan asam kuat, alkali, dan garam besi. Hindari
pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. Magnesium stearat tidak
dapat digunakan dalam produk yang mengandung aspirin, vitamin, dan
garam alkaloid
Penanganan : -
Toksisitas : Konsumsi dalam dosis besar menyebabkan iritasi mukosa
Saran penyimpanan : Disimpan dalam wadah sejuk dan tempat kering

4. (Metil Paraben, handbook of pharmaceutical exipients 5th edition)


Nama resmi : Metil Paraben RB:
Nama lain : Aseptoform M; CoSept M; E218;
4-hidroksibenzoat metil asam
ester; metagin;
MetilChemosept;
parahydroxybenzoas
methylis;methyl p-
hydroxybenzoate; Metil
Parasept; Nipagin M; Solbrol
M; Tegosept M; Uniphen P-23
Kelas fungsional : Pengawet, antimikroba.
Konsentrasi : 0,015 - 0,2%
RM : C8H8O3
BM : 152.15
Pemerian : Warna : putih

Halaman6dari13
Rasa : Rasa membakar
Bau : Hampir tidak berbau
Bentuk : Kristal atau bubuk kristal
Kelarutan : Dalam air : larut dalam air, 1 dalam 50 pada suhu 50˚C dan 1 dalam 80 pada
suhu 80˚C.
Dalam pelarut lain : larut dalam alkohol 95%, Praktis tidak larut dalam
minyak tetap.
pKa dan pH larutan : 8,4 pada suhu 22˚C/ 3-6
Titik lebur : 125-128˚C
Informasi lain : Methylparaben natrium dapat digunakan sebagai penggantiMethylparaben
karena kelarutan air yang lebih besar. Namun, hal itu dapat menyebabkan
pH formulasi untuk menjadi lebihbersifat alkali.
Stabilitas : larutan air dari methylparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan
autoklaf pada 1208C selama 20 menit, tanpa dekomposisi. (8) larutan air
pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun
pada suhu kamar, sementara larutan air pada pH 8 atau diatas adalah subjek
untuk hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan
pada suhu kamar)
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba dari methylparaben dan paraben lainnya adalahsangat
berkurang di hadapan surfaktan nonionik, sepertisebagai polisorbat 80,
sebagai akibat dari micellization. Namun,propilen glikol (10%) telah terbukti
mempotensiasiaktivitas antimikroba dari paraben di hadapan
nonioniksurfaktan dan mencegah interaksi antara methylparabendan
polisorbat 80. Tidak kompatibel dengan bahan lain, seperti bentonit,
magnesium trisilikat, bedak, tragakan, natrium alginat, minyak esensial,
sorbitol, dan atropin, telah dilaporkan.Saya tjuga bereaksi dengan berbagai
gula dan alkohol gula terkait. Penyerapan methylparaben dengan plastik
juga telah dilaporkan;jumlah yang diserap tergantung pada jenis plastik
dankendaraan. Telah menyatakan bahwa low-density dan high-densitybotol
polyethylene tidak menyerapmethylparaben. Methylparaben berubah
warna dengan adanya besi dantunduk hidrolisis oleh alkali lemah dan asam
kuat.
Penanganan : -
Toksisitas : Iritasi potensi paraben
Saran penyimpanan : Disimpan ditempat yang tetutup bai, tempat kering

5. (Povidon, handbook of pharmaceutical exipients 5th edition)


Nama resmi : Povidon RB:
Nama lain : Kollidon, plasdone, povipharm,
povidonum, 1vinyl-2-
pyrrolidinone polymer
Kelas fungsional : Pengikat tablet
Konsentrasi : 0,5 - 5
RM : (C6H9NO) n
BM : 2500-3000000
Pemerian : Warna: putih
Rasa: -
Bau: hampir tidak berbau
Bentuk: serbuk
Kelarutan : Dalam air: Larut dalam air
Pelarut lain: Larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, metanol.
Praktis tidak larut dalam eter.
pKa dan pH larutan : pH = 3,0-7,0 (5% b / v larutan berair);
pH =4,0-7,0 (5% b / v larutan berair)
Titik lebur : 150˚C
Informasi lain : Povidon sangat higroskopis, dan kelembaban relatif rendah.
Stabilitas : Stabil pada suhu sekitar 110-130˚C, rentan terhadap pertumbuhan jamur.
Inkompatibilitas : Povidone kompatibel dengan dengan berbagai anorganikgaram, resin alami
dan sintetis, dan bahan kimia lainnya.membentukmolekul dalam larutan
dengan sulfathiazole, natrium salisilat,asam salisilat, fenobarbital, tanin, dan
senyawa lain;
Penanganan : -

Halaman7dari13
Toksisitas : -
Penyimpanan harus disimpan dalam kedap udarawadah di tempat yang sejuk dan kering.
VI. Peralatan, Parameter Kritis dan Spesifikasi Produk Jadi
VI.1 Peralatan
Tuliskan peralatan yang direncanakan untuk digunakan pada tabel berikut
No. ID Alat Nama Alat/Merek Jumlah No.SOP
1. Lumpang dan alu 2
2. Erlenmeyer 250 ml 1
3. Beaker 250 ml 1
4. Ayakan No. 1 1
5. Gelas ukur 100 ml 1
6. Timbangan gram halus 1
7.
VI.2 Rancangan Spesifikasi Sediaan
Tentukan spesifikasi produk akhir (dan produk ruahan)
No. Kriteria Spesifikasi
1. Organoleptis
- Warna Putih atau hampir putih
- Bau Tidak berbau
2. Kandungan lembab 3 – 5%
3. Susut pengeringan 2 – 4%
4. Sudut istirahat 25˚>α<40˚
5. Waktu alir granul 4-10 gram/ detik
6. Bobot jenis sejati 0,2 – 0,6 gram/ ml
7. Porositas ≤ 20%
8. Ukuran mesh pengayakan granul No. Mesh 6-12
9. Berat Tablet 500 mg
10. Kekerasan Tablet 193 N/ 4-8 kg
11. Kerapuhan Tablet Kehilangan bobot ≥ 1%
12. Disintegrasi dalam air/ waktu hancur Tidak lebih dari 15 menit
13. Kadar 94.0%–106.0%
VII. Rancangan Pengemasan
VII.1 Kemasan Primer
Jenis :Botol
Bahan :Plastik
Dimensi :3D
Volume : 50 tablet

VII.2 Kemasan Sekunder


Jenis : Individual folding box
Bahan : Karton
Dimensi :9x4,5 cm
Volume : 1 botol 50 tablet

Halaman8dari13
VII.3 Leaflet
Jenis :Kertas 60 gsm
Bahan : Kertas
Dimensi :15 cm x 7,5 cm

Halaman9dari13
VII.4 Label
Jenis : Stiker
Bahan : Kertas stiker
Dimensi :3 cm x 8 cm

VIII. Perhitungan tonisitas, buffer, produksi, dan perhitungan lain


DM = 15 gram
1. Untuk Dewasa
1xP = 300 mg
1xH = 300 mg x 3 = 900 mg
900 mg
% DM = x 100% = 60% (Tidak OD)
1500 mg

a. Kalsium Laktat300 mg x 50tablet = 15 gram

5
b. Magnesium Stearat 5%  X 500 mg = 25 mg x 50 tablet = 1,25 gram
100

2
c. Povidon 2%  X 500 mg = 100 mg x 50 tablet = 5 gram
100

3
d. Amilum 3% X 500 mg = 15 mg x 50 tablet = 0,75 gram
100

0,015
e. Metil Paraben 0,015% X 500 mg = 0,075 mg x 50 tablet = 3,75 mg
100

f. Avicel PH 1010,5 gram x 50 tablet = 25 gram

15 + 1,25 + 5 + 0,75 + 0,00375 = 22,00375 gram


25 gram – 22.00375 gram = 2,99625 gram

IX. Rancangan proses produksi


1. Alat dan bahan disiapkan
2. Kalsium laktat sebanyak 15 gram, avicel PH 101 sebanyak 2,99625 mg, magnesium stearat sebanyak
1,25 gram, amilum sebanyak 0,75 gram, metil paraben sebanyak 3,75 mg, dan Povidon sebanyak 5 gram
ditimbang dan dihaluskan satu persatu
3. Kalsium laktat dicampurkan dengan avicel PH 101 dan amilum kemudian digerus homogen
4. Penyiapan larutan Povidon sebagai zat pengikat
5. Pembasahan campuran zat aktif, pengisi, dan penghancur
6. Pengayakan kasar massa yang basah dengan ayakan mesh 8-14
7. Granul yang lembab di keringkan dengan suhu 30oC-40oC selama 12 jam
8. Granul yang kering diayak kembali dengan ayakan mesh 16-20
9. Pencampuraan granul yang telah diayak dengan magnesium stearat
10. Kompresi tablet
11. Tablet dimasukkan ke dalam wadah
12. Wadah diberi label dan dimasukkan ke dalam box
Ansel, Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 9th edition, hal 238
X Referensi
1. American Hospital Formulary Services. AHFS Drug Information. American Society of Health System
Pharmacists Inc. USA. 2005.
2. Rowe, Raymond C, Paul J Sheskey, and Sian C Owen. Handbook of Pharmaceutical Excipient 5th Ediion.

Halaman10dari13
London: Pharmaceutical Press
3. Ansel, Howard C, Loyd Allen, Nicholas G. Popovich. Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery
Systems, 9th Edition. The Point
4. Lachman, Leon, Herbert A. Lieberman, and Joseph B. Schwartz. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets
Volume 1, second edition, revised, and expanded. New York: Marcel Dekker, Inc
5. Lachman, Leon, Herbert A. Lieberman, and Joseph B. Schwartz. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets
Volume 3, second edition, revised, and expanded. New York: Marcel Dekker, Inc
6. Wardiyah, S. Perbandingan sifat fisik sediaan krim, Journal of Pharmaceutical Technology. 2015
7. Draelos ZD, Thaman LA. Cosmetic Formulation of Skin Care Products. New York: Taylor & Francis
Group.2006
8. Sweetman, Sean C. 2009. Martindale. London. Chicago Pharmaceutical Press
9. Aulton, M. E., Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, Second Edition, 408, ELBS Fonded by
British Goverment.
10. Niazi,K.Sarfaraz..2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing formulation Liquid Product Vol.3.
Boca Raton London New York Washington, D.C : CRC Press.
11. Cox Gad, Shayne et. Al. Pharmaceutical Manufacturing Handbook Production and Processes. Wiley-
Interscience, A John Wiley & Sons. INC. Publication. 2008

XI PEMBAHASAN
Tablet Calcilac® diproduksi sebanyak 50 tablet, dibuat dengan menggunakan metode granulasi basah dan kempa
langsung. Sediaan tablet ini memiliki berat 500 mg setiap tebletnya dengan kekuatan sediaan 300 mg Kalsium
Laktat. Bahan tambahan yang digunakan ialah magnesium stearat 5% sebagai lubrikan dan glidan, povidon 2%
sebagai pengikat (Binders), Amilum 3% sebagai penghancur (Disintegran), metil paraben 0,015% sebagai
pengawet dan Avicel PH 101 sebagai pengisi. Adapun bahan pembasah yang digunakan adalah alkohol 96%.

Setelah seluruh bahan dicampurkan, lalu ditambahkan dengan pembasah akan membentuk massa kempal,
kemudian dibuat granul dengan mengayak massa kempal menggunakan ayakan nomor mesh 12. Kemudian granul
basah ditimbang dan dikeringkan, lalu dilakukan beberapa uji untuk mengevaluasi granul.

1. Pemeriksaan Fisik (Pemerian)


Pemeriksaan fisik granul kalsium laktat dilakukan dengan mengamati granul, dengan spesifikasi granul yang
berwarna putih atau hampir putih dan tidak berbau. Hasil pengamatan menunjukkan hal yang sesuai yaitu
granul yang berwarna putih dan tidak berbau.
2. Uji kandungan lembab
Uji kandungan lembab dilakukan untuk mengetahui kadar kelembaban granul, agar kandungan lembab pada
granul tidak lebih dan tidak kurang dari persyaratan yang telah ditentukan. Dimana kadar kelembaban yang
baik adalah pada range 3-5%. Kandungan lembab yang tinggi akan menyebabkan penempelan serbuk granul
pada die, namun ketika kandungan lembab sangat rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.
Namun dari hasil uji yang telah dilakukan pada granul kalsium laktat memperoleh hasil 183,42%. Hal ini
disebabkan karena adanya massa granul yang hilang saat penyimpanan.
3. Uji Susut Pengeringan
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya pelarut yang menguap selama pengeringan. Spesifikasi
susut pengeringan granul yang baik adalah 2-4% (Lachman dkk, 1994). Dari uji yang dilakukan susut
pengeringan granul kalsium laktat adalah 64,7%, hal ini menunjukkan ketidaksesuaian yang signifikan antara
spesifikasi dengan hasil uji. Ketidaksesuaian tersebut disebabkan karena adanya massa granul yang hilang saat
penyimpanan.
4. Uji Sudut Diam/Sudut Istirahat Granul
Uji ini merupakan uji granul yang penting untuk mengetahui sifat alir dari granul. Granul dialirkan
menggunakan corong sehingga membentuk kerucut, semakin datar kerucut maka sudut diamnya semakin
kecil (Voight, 1995). Spesifikasi sudut diam adalah 20-40˚, nilai paling bawah adalah 20˚ dan nilai 40˚
menunjukkan potensial aliran yang baik serta jika sudut diam diatas 50˚ menunjukkan aliran yang kurang baik
(Lachman dkk, 1989: 142).
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan didapatkan nilai sudut diam 21,52˚

Halaman11dari13
5. Uji Waktu Alir Granul
Uji waktu alir granul untuk mengetahui sifat alirannya. Ketika aliran granul bagus, maka granul akan mudah
mengalir dari hopper kedalam cetakan. Waktu alir granul yang baik berkisar antara 4-10 gram /detik. Dari hasil
uji yang dilakukan didapatkan waktu alir granul 3,40 gram/detik. Hal ini menunjukkan perbedaan yang tidak
signifikan antara spesifikasi granul yang baik dengan hasil uji yang telah dilakukan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sifat alir granul kalsium laktat sudah sesuai.
6. Uji Porositas Granul
Porositas merupakan keadaan yang berongga-rongga yang dapat digunakan untuk menjelaskan tingkat
konsolidasi suatu serbuk. Nilai posositasnya yang baik dari suatu tablet adalah ≤ 20%. Semakin besar nilai
porositas dari suatu serbuk atau granul pada umumnya akan menyebabkan turunnya jumlah obat pertablet,
sehingga menyebabkan turunnya mutu secara farmakologis dari teblet tersebut. Karena semakin besar rongga
antar partikel granul maka bobot tablet yanng dihasilkan akan berkurang dari yang seharusnya. Adapun nilai
porositas yang didapatkan dari pengujian terhadap granul kalsium laktat adalah 119,87%. Nilai ini jauh dari
keadaan porositas yang baik. Hal ini disebabkan adanya fakor kesalahan dalam pengujian, diantaranya
pengetukan yang tidak konstan saat melakukan uji dan bobot granul yang tidak mencukupi. Dari uji evaluasi
ini dapat diketahui bahwa granul kalsium laktat memiliki nilai porositas yang tidak ideal.
7. Uji Bobot Jenis Sejati
Uji penentuan bobot jenis sejati dilakukan untuk mengetahui rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku
yang volumenya sama pada suhu yang sama dalam bentuk desimal. Uji bobot jenis sejati ini dilakukan dengan
menggunakan metode piknometer. Adapun hasil uji granul kalsium laktat yang dilakukan didapatkan hasil BJ
sejati 1,26 gram/mL. sedangkan spesifikasi BJ sejati granul atau serbuk yang baik adalah 0,2-0,6 gram/mL. Hal
ini menunjukkan ketidaksesuaian yang tidak begitu signifikan antara spesifikasi ideal serbuk atau granul
dengan granul kalsium laktat. Faktor kesalahan yang mungkin terjadi adalah berkaitan dengan kekurangan
menggunakan metode piknometer itu sendiri, dimana penggerjaannya yang membutuhkan waktu yang lama
dan ketidaktelitian sangat mungkin terjadi.

Setelah melewati tahapan evaluasi granul, maka granul sudah bisa dicetak dengan cara dikempa. Untuk menjaga
agar keseluruhan tablet memiliki mutu yang sama, termasuk kemerataan bahan aktif yang terkandung
didalamnya, kemerataan zat warna pada tablet, kemerataan zat tambahan yang dikandungnya sehingga memiliki
waktu waktu hancur, disolusi dan kekerasan yang sama pada seluruh tablet seragam dalam satu kali produksi.
Termasuk pula kemarataan bobotnya, tampilan, ukuran (tebal dan diameter), maka dilakukan uji-uji sebagai
berikut:

1. Pemeriksaan penampilan Tablet


Uji ini untuk memastikan kesesuaian antara tablet kalsium laktat dengan tablet yang diproduksi. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan hasil bahwa tablet yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi, dimana tablet
berwarna putih, tidak berbau, berbentuk cakram dan tidak ada kerusakan-kerusakan.
2. Uji Keseragaman Bobot
Untuk menjamin keseragaman bobot tiap tablet yang diproduksi maka dilakukan uji keseragaman bobot.
Tablet yang memiliki bobot yang sama atau seragam akan memiliki kandungan bahan obat yang sama
sehingga akan memiliki efek terapi yang sama. Uji ini dilakukan terhadap 20 tablet yang ditimbang satu-
persatu kemudian dihitung nilai rata-ratanya kemudian ditentukan penyimpangan terkecil dan penyimpangan
terbesarnya. Dari hasil uji yang telah dilakukan terhadap tablet kalsium laktat hasil produksi didapatkan
penyimpangan terkeci yaitu 5,7% dan penyimpangan terbesarnya 11,8%. Hal ini menunnjukkan kesesuaian
menurut FI III dimana jika bobot rata-rata >300 mg memiliki standar deviasi maksimum untuk penyimpangan
terkecil 5% dan untuk penyimpangan terbesar 10%.
3. Uji Kekerasan Tablet
Uji kekerasan tablet dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap berbagai kondisi fisik selama
pembuatan, pengepakan, dan distribusi. Untuk mengukut kekerasan tablet digunakan alat hardness tester
yang diharapkan dapat mengukur berat yang diperlukan untuk memecahkan tablet. Tablet yang baik memiliki
spesifikasi 2-8 kg. dari hasil uji yang dilakukan terhadap tablet kalsium laktat di peroleh hasil 8,5 kg. Terdapat
perbedaan yang tidak signifikan antara hasil uji dengan spesifikasi tablet yang baik. Namun hasil ini dianggap
telah sesuai, dan tablet dianggap memiliki kekerasan yang baik.
4. Uji Keseragaman Ukuran
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian penampilan tablet dalam hal diameter dan ketebalan

Halaman12dari13
tablet. Dimana pengujian dilakukan terhdap 20 tablet yang dihitung ketebalan dan diameternya. Sehingga
diperoleh diameter rata-rata 1,31 cm dan diameter rata-rata 0,35. Keseragaman ukuran ditentukan dengan
spesifikasi dimana diameter teblet tidak boleh lebih besar 3 kali dan tidak boleh lebih kecil dari 1/3 kali tebal
tablet. 3 kali dari diameter (0,35) adalah 1,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tablet kalsium laktat yang
diuji memiliki ukuran yang seragam.

LAMPIRAN PERHITUNGAN
Tablet Diameter Tebal
1 1,317 0,352
2 1,312 0,363
3 1,307 0,332
4 1,312 0,352
5 1,301 0,357
6 1,288 0,355
7 1,321 0,351
8 1,311 0,337
9 1,312 0,355
10 1,310 0,353
11 1,311 0,354
12 1,312 0,354
13 1,311 0,350
14 1,314 0,353
15 1,314 0,353
16 1,310 0,343
17 1,312 0,353
18 1,311 0,356
19 1,311 0,349
20 1,310 0,343
Keseragaman Ukuran
Rata-rata=
Diameter= 1,31 cm
Tebal = 0,35 cm x 3
= 1,05 cm
Keseragaman Bobot
x̄ − Xkecil
Penyimpangan terkecil (A)= x 100%

497,5−468,9
x 100% = 5,7%
497,5

Xbesar − x̄
Penyimpangan terbesar (B)= x 100%

̄
556,4− 497,5
x 100% = 11,8 %
497,5

Halaman13dari13

Anda mungkin juga menyukai