Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH FORMULASI DAN TEKNOLOGI

SEDIAAN BAHAN ALAM


FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN BELUNTAS (PluceaindicaLess)
DENGAN Na-CMC SEBAGAI BASIS GEL

Disusun Oleh:
Nama: Chika Ismulyo Febriana
NIM: E18013
Kelas: Farmasi A/5

Program Studi D3 Farmasi


Politeknik Indonusa Surakarta
2021
I. Bahan Baku

1. Pemerian
Plucea indica L atau orang biasa mengenal dengan nama beluntas atau lamuntasa
merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia. Tanaman ini tumbuh di daerah dengan
ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Dapat ditemui di daerah pantai tumbuh liar atau
sebagai tanaman pagar. Beluntas merupakan tanaman perduk tegak, berkayu, bercabang
banyak, daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing berbulu halus, daun muda berwarna
hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang daun 3,8-6,4 cm.
Beluntas biasa tumbuh liar di tanah dengan kelembapan tinggi. (widyawati, 2010)
2. Kegunaan
Daun Beluntas merupakan salah satu tanaman obat yang telah lama digunakan oleh
masyarakat. Penggunaan daun beluntas yaitu untuk mengobati demam, meredakan
nyeri rheumatik, dan mencegah timbulnya bau badan. Daun beluntas lebih berpotensi
sebagai sumber antioksidan alami, didasarkan pada total fenol, total flavonoid.
Senyawa fitokimia yang terdeteksi pada daun beluntas meliputi tanin, sterol, fenol
hidrokuinon dan flavonoid. Secara tradisional, daun beluntas biasanya digunakan
dalam bentuk lalapan atau bahan untuk membuat urap. Namun hal ini kurang praktis
dan mudah rusak, maka perlu dibuat dalam bentuk sediaan lain yang lebih baik,
misalnya gel, gel ekstrak Daun Beluntas merupakan salah satu alternatif bentuk sedian
yang dikembangkan mengngingan bentuk sedian gel memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya tidak lengket, gel mempunyai aliran tiksotropik dan pseudoplastik yaitu
gel berbentuk padat apabila disimpan dan akan segera mencair bila dikoco, konsentrasi
bahan pembentuk gel yang dibutuhkan hanya sedikit untuk membentuk massa gel yang
baik, sehingga melalui penelitian ini akan dikembangkan formulasi gel ekstrak Daun
Beluntas (Plucea indica less) yang memenuhi persyaratan mutu fisik.

II. Metode Pembuatan Ekstrak


Daun Beluntas sebanyak 200 gram yang masih segar dibersihkan dengan cara dicuci
dengan air mengalir lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan (tidak terkena matahari
langsung). Kemudian dipotong kecil-kecil dengan ukuran (5/8). Daun Beluntas yang telah
kering ditimbang sebanyal 200 gram dimasukan kedalam bejana maserasi kemudian
ditambahkan pelarut etanol, hingga terendam 1 cm diatas daun lalu diamkan ditempat
terlindung cahaya selama 5 hari sambil sesekali diaduk sering dan ampasnya dimaserasi
kembali. Ulangi perlakuan hingga 3 kali penggantian pelarut. Ekstrak dikumpulkan dan
diupkan dengan rotavapor sampai pekat, lanjutkan pengeringan dengan water bath hingga
di peroleh ekstrak kental.

III. Pilihan Bentuk Sediaan


Bentuk sediaan yang dipilih yaitu gel. Gel adalah campuran koloidal antara dua zat
berbeda fase padat dan cair. Penampilan gel seperti zat padat yang lunak dan kenyal,
tetapi pada rentang suhu tertentu dapat berperilaku seperti fluida.
IV. Rancangan Formula Standar/Formula Uuntuk 1 Bentuk Sediaan
Formulasi gel dengan ekstrak Daun Beluntas Dalam 200 gram

Bahan Konsentrasi
Ekstrak Daun Beluntas 200 mg
Na-CMC 2,5 g
Gliserin 2,5 g
Nipagin 0,25%
Propilenglikol 1,25 g
Aquadest 50 g

V. Cara Pembuatan Sediaan


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Bahan ditimbang sesuai dengan formula yang ada
3. Nipagin dilarutkan dengan air panas kemudian larutan nipagin digunakan untuk
mengembangkan (Na-CMC campuran 1).
4. Ekstrak Daun Beluntas dimasukan ke dalam lumpang ditambahkan gliseril,
propilenglikol aduk sampai homogen
5. Lalu ditambahkan campuran 1 lalu diencerkan dengan air hingga 50 gram
6. Dibuat dengan cara yang sama dibuat ekstrak dengan Na-CMC 2,5 gr dan 3,75 gr
VI. Indikasi dan Dosis
Sedian Gel yang dibuat berkhasiat sebagai antioksidan alami didasarkan pada total
fenol, total flavonoid. Senyawa fitokoimia yang terdeteksi pada Daun Beluntas
meliputi tanin, sterol, fenol hidrokuinon dan flavonoid

VII. Pustaka
Widyawati Sri Paini, dkk. “Pengaruh Ektraksi dan Fraksinasi Terhadap
Kemampuan Menangkap Radikal Bebas Dpph (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil)
Ekstrak Dan Fraksi Daun Beluntas (Pluchea indica Less)” Unika Widya Mandala
Surabaya, 2010

Anda mungkin juga menyukai