Formulasi Sediaan Gel Sari Buah Duwet (Syzygium cumini) dengan Basis
Karbopol 940 sebagai Gelling Agent
Yohanes Juliantoni1*, Wahida Hajrin1, Windah Anugrah Subaidah1
1Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia.
DOI : https://doi.org/10.29303/sjp.v1i2.14
Article Info Abstrak: Duwet fruit (Syzygium cumini) is a local Indonesian fruit that has many benefits.
Received : 2020-03-13 Duwet juice contains antioxidants that have DPPH free radical activity. But the use of duwet
Revised : - fruit is not practical for modern society. This research was conducted to formulate duwet
Accepted: 2020-04-21 juice into a gel-based carbopol 940 with the physical quality test of the gel. Duwet fruit
extraction was tested for phytochemical screening qualitatively. The gel is made in 5
formulas namely I (100% aquadest: 0% ethanol 70%); II (75% aquadest: 25% ethanol 70%); III
(50% aquadest: 50% ethanol 70%); IV (25% aquadest: 75% ethanol 70%); and V (0% aquadest:
100% ethanol 70%). The results showed that Duwet juice contained of flavonoid,
polyphenols, and anthocyanins based on phytochemical screening tests. The formula of gel
I, II, and III has fulfilled the pH requirements of 4.5-6.5, homogeneity, and spread capacity
of 5-7 cm. Increasing the concentration of 70% ethanol in the gel formula will increase the pH
value and spread capacity.
Citation : Juliantoni, Y., Hajrin, W., Subaidah, WA. (2020). Formulasi Sediaan Gel Sari Buah Duwet (Syzygium cumini)
dengan Basis Karbopol 940 sebagai Gelling Agent. Sasambo Journal of Pharmacy, 1(2), 30-33. doi :
https://doi.org/10.29303/sjp.v1i2.14
© 2020 Published by Mataram University. This open access article is distributed under a License
Creative Commons 4.0
Sasambo Journal of Pharmacy September 2020, Volume 1, Nomor 2, 30-33
Uji Kualitatif Senyawa Fitokimia bentuk sediaan harus seperti semifluid yang berarti hasil
Hasil uji kualitatif fitokimia sari buah duwet dari uji daya sebar harus memenuhi rentang 5-7 cm2.
positif mengandung senyawa flavonoid, polifenol, dan
antosianin yang dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 5. Hasil Uji Daya Sebar
Daya Sebar FI F II F III F IV FV
Tabel 3. Hasil Uji Kualitatif Senyawa Fitokimia tanpa pemberat 5,37 5,37 5,2 5,75 6,17
50 g 5,97 6,25 6 6,45 6,95
Uji Kualitatif Fitokimia Hasil Uji Kesimpulan
100 g 6,42 6,67 6,4 6,87 7,42
Uji flavonoid Merah +
Uji polifenol Biru kehitaman + Rata-rata 5,92 6,1 5,86 6,35 6,85
Uji antosianin Merah tidak + Keterangan :
berubah F = Formula
Uji antosianin Hijau biru dan +
memudar Terlihat dari Tabel 5 bahwa nilai rata-rata daya
perlahan sebar ke 5 formula gel sari buah duwet berkisar antara
5,92 cm – 6,85 cm, telah memenuhi kriteria yang
Uji Sifat Fisik Gel Sari Buah Duwet diberikan. Namun pada formula V dengan pemberat 100
1. Uji pH g didapatkan hasil uji daya sebar sebesar 7,42 cm yang
Nilai pH menunjukkan keasaman suatu bahan, tidak memenuhi syarat. Data juga memperlihatkan
untuk sediaan topikal. pH sediaan diatur mendekati pH adanya peningkatan daya sebar yang sebanding dengan
kulit antara 4,5-6,5 atau idealnya sama, tujuannya untuk penambahan jumlah etanol 70% pada formula.
menghindari iritasi (Draelos dan Laurend, 2006).
Kesimpulan
Tabel 4. Hasil Uji pH
Formula pH Sari buah duwet (Syzygium cumini) positif
I 5,2 mengandung golongan senyawa flavonoid, polifenol,
II 6,3 dan antosianin berdasarkan uji skrining fitokimia.
III 6,5 Formula sediaan gel sari buah duwet I,II, dan III telah
IV 6,6 memenuhi persyaratan pH, homogenitas, dan daya
V 6,6 sebar. Semakin tinggi konsentrasi etanol 70% pada
formula gel akan meningkatkan nilai pH dan daya
Terlihat bahwa formula IV dan V kurang ideal sebar.
namun masih mendekati pH yang dianjurkan dengan
pH 6,6 yang menyatakan bahwa semakin besar Daftar Pustaka
konsentrasi etanol 70% yang digunakan dalam formula
akan meningkatkan pH dari sedian gel. Arifin, B., Ibrahim, S. (2018). Struktur, Bioaktivitas dan
Antioksidan Flavonoid. Jurnal Zarah, 6(1), 21-29. doi:
2. Uji Homogenitas https://doi.org/10.31629/zarah.v6i1
Hasil pengamatan pada 5 formula tidak Anggriani, R., Ain, N., Adnan, S. (2017). Identifikasi
ditemukan adanya butiran kasar yang terbentuk atau Fitokimia dan Karakterisasi Antosianin dari Sabut
bagian yang tidak tercampur dengan baik, sehingga 5 Kelapa Hijau (Cocos nucifera L. var varidis). Jurnal
formula sediaan gel sari buah duwet homogen. Teknologi Pertanian, 18(3), 163-172. doi:
http://dx.doi.org/10.21776/ub.jtp.2017.018.03.16
3. Uji Daya Sebar Depkes. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak
Pengujian daya sebar termasuk dalam syarat Tumbuhan Obat. Jakarta, Indonesia: Departemen
penting dari sediaan gel. Suatu sediaan gel yang Kesehatan Republik Indonesia.
memiliki daya sebar yang baik maka zat aktif yang Draelos, Z.D., & Lauren, A.T. (2006). Cosmetic
terkandung akan tersebar secara merata dan lebih efektif Formulation of Skin Care Products. New York: Taylor
dalam menghasilkan efek terapi. and Francis Group.
Daya sebar semisolid dibagi menjadi 2, yaitu Draganoiu, E., A Rajabi, S., S Tiwari. (2009). Handbook of
semistiff dan semifluid. Semistiff adalah sediaan semisolid Cosmetic Science and Technology. London:
yang memiliki viskositas tinggi sedangkan semifluid Pharmaceutical Press, 110-113.
adalah sediaan semisolid dengan viskositas rendah. Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., Singla, A.K. (2002).
Semistiff memiliki syarat daya sebar 3-5 cm2 dan untuk Spreading of semisolid formulation: An update.
semifluid adalah 5-7 cm2 (Garg et al, 2002). Sdiaan gel Pharmaceutical Tecnology. 26(9), 84-105. Retreived
from
32
Sasambo Journal of Pharmacy September 2020, Volume 1, Nomor 2, 30-33
https://www.researchgate.net/publication/279595
351_Spreading_of_semisolid_formulations_An_upd
ate
Juliantoni, Y., Wirasisya, D.G., & Hasina, R. (2018).
Formulasi Nutraseutikal Sediaan Gummy Candies
Sari Buah Duwet (Syzygium cumini). Jurnal
Kedokteran, 7(2), 9-11. Retrieved from
http://jku.unram.ac.id/article/view/177
Kim, D.O., Lee, K. W., Lee, H. J., & Lee C. Y. (2002).
Vitamin C equivalent antioxidant capacity (VCEAC)
of phenolic phytochemicals., J Agric Food Chem,
50(13), 3713-7. doi:
https://pubs.acs.org/doi/10.1021/jf020071c
Mojab, F., Kamalinejad, M., Ghaderi, N., & Vahidipour,
H. (2003). Phytochemical Screening of Some Species
of Iranian Plants, Iranian Journal of Pharmaceutical
Research, 2(2), 77-82. Retreived from
http://ijpr.sbmu.ac.ir/article_16.html
Robins. (2007). Buku Ajar Patologi. Jakarta, Indonesia:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Owen, S.C. (2006).
Handbook of pharmaceutical excipients (Fifth
Edition). Washington DC: Pharmaceutical Press
and American Pharmacist Association.
Zhang, L.L., and Lin, Y.M. (2009). Antioxidant tannins
from Syzygium cumini fruit, African Journal of
Biotechnology, 8(10), 2301-2309. Retreived from
https://www.ajol.info/index.php/ajb/article/view
/60578
33