Anda di halaman 1dari 5

Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

UJI DAYA HAMBAT SEDIAAN GEL KOMBINASI


EKSTRAK PROPOLIS (Trigona sp.) DAN EKSTRAK DAUN MURBEI (Morus alba
folium) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes

Nur Ida1, Prayitno Setiawan1, Ermina Pakki2, Rusli3


1)
Fakultas Farmasi Universitas Islam Makassar
2) Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
3) Fakultas farmasi Universitas Muslim Indonesia

ABSTRAK
Penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan daya hambat gel kombinasi ekstrak
propolis dan ekstrak daun murbei terhadap bakteri Propionibacterium acnesdan menentukan konsentrasi
ekstrak propolis yang memberikan daya hambat terbesar terhadap bakteri uji. Metode penelitian meliputi
ekstraksi daun murbei secara maserasi menggunakan cairan penyari etanol 70% dan ekstrak propolis yang
digunakan adalah ekstrak siap pakai. Formulasi sediaan dirancang dengan variasi konsentrasi propolis
0,5%, 1%, 1,5% dan konsentrasi daun murbei 0,5%. Pengujian aktivitas antimkroba ekstrak propolis
kombinasi ekstrak murbei pada sediaan gel terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes
dilakukan dengan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan diameter daerah hambatan rata-rata
pada konsentrasi 0,5% sebesar 36,87 mm, pada konsentrasi 1% sebesar 44,557 mm dan pada
konsentrasi 1,5% sebesar 45,97 mm, kontrol positif sebesar 49,21 mm.Berdasarkan data yang diperoleh,
maka disimpulkan formula gel dengan konsentrasi propolis 1,5% adalah sediaan yang zona hambatannya
paling besar.

Kata kunci: Uji daya hambat, gel, ekstrak propolis, ekstrak daun murbei
biasanya terdapat bekas atau sisa akhir berupa
PENDAHULUAN flek-flek hitam yang dapat mengganggu
Jerawat merupakan peradangan pada kulit penampilan, sehingga diperlukan senyawa untuk
yang ditandai dengan adanya komedo tertutup mengatasi hal tersebut. (Florentinus, 2014).
(white head), komedo terbuka (black head), bintil Murbei (Morus alba folium) merupakan
(papula atau nodula) atau bintil bernanah salah satu tanaman yang dapat digunakan
(pustula atau kista) pada permukaan kulit untuk mengurangi flek (bekas jerawat), yang
berwarna kemerahan dan berlemak yang disebut telah dibuktikan oleh penelitian Hamzah dan
seborrhea. Pada umumnya, masalah jerawat Sang Hee Lee yaitu efek antioksidan dan
dialami oleh lebih dari 80 % populasi masyarakat penghambatan aktivitas tirosinase yang
yang berusia 12-44 tahun (Florentinus, 2014). mengubah dopa menjadi dopachrome dalam
Saat ini semakin meningkatnya proses biosintesis melanin pada daun murbei
kecenderungan orang untuk kembali kepada (Morus alba folium) dengan konsentrasi 0,5 %
alam (back to nature), yakni dengan mencari (Hamzah, 2012 dan Sang Hee Lee, 2002).
pengobatan alternatif yang lebih aman dengan Sehingga dapat diformulasikan ekstrak gel
menghindari pencemaran lingkungan, yaitu Propolis (Trigona sp.) dikombinasikan dengan
dengan menggunakan obat tradisional dari ekstrak daun murbei dalam bentuk sediaan gel
bahan alam. Salah satu bahan alam yang dapat sebagai sediaan farmasi yang dapat
digunakan untuk pengobatan jerawat adalah menghambat pertumbuhan bakteri kemudian
propolis (Trigona sp.) yang merupakan produk sebagai antioksidan dan biosintesis melanin yang
lebah (Mahani et al 2011). dapat menghambat flek pada bekas jerawat.
Menurut penelitian lain yang telah Hal inilah yang mendasari perlu dilakukan
dilakukan menunjukkan ekstrak propolis penelitian uji daya hambat sediaan dari
dengan konsentrasi 1% efektif menghambat kombinasi ekstrak gel propolis (Trigona sp.) dan
pertumbuhan Propionibacterium acne sebagai ekstrak daun murbei terhadap bakteri
salah satu penyebab timbulnya jerawat (Fauziah; Propionibacterium acnes.
2013). Rumusan masalah dalam penelitian ini
Berdasarkan penelitian Thomas, jerawat adalah apakah sediaan gel kombinasi ekstrak
dapat mengganggu kualitas hidup karena dapat propolis dan ekstrak daun murbei dapat
menimbulkan gangguan imej diri dan menghambat bakteri Prpionibacterium acnes dan
menimbulkan kegelisahan. Kulit berjerawat apakah variasi konsentrasi propolis memberikan

10
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

pengaruh penghambatan terhadap bakteri secara langsung sesaat sebelum digunakan.


Propionibacterium acnes. (Difco, 1980)
Maksud penelitan ini untuk membuat gel
kombinasi ekstrak propolis dan ekstrak daun C. Pengambilan dan Pengolahan Sampel
murbei dengan variasi konsentrasi ekstrak 1. Pengambilan sampel
propolis Sampel propolis yang digunakan adalah
Tujuan penelitian ini adalah untuk ekstrak propolis siap pakai yang diperoleh dari
menentukan daya hambat gel kombinasi ekstrak penangkaran lebah Universitas Hasanuddin
propolis dan ekstrak daun murbei terhadap Sulawesi Selatan, ekstrak tersebut
bakteri Propionibacterium acnes dans diperolehdari hasil ekstraksi menggunakan
menentukan konsentrasi ekstrak propolis dalam metode maserasi dengan cairan penyari
sediaan gel yang memberikan daya hambat etanol 70%.
terbesar terhadap bakteri uji Sampel daun murbei diambil di Daya
Makassar Sulawesi Selatan. Pengambilan
METODE PENELITIAN sampel dilakukan pada jam 8 pagi dengan
A. Alat dan Bahan yang Digunakan cara memetik langsung daun murbei pada
Alat-alat yang digunakan adalah, cawan ranting tanaman.
petri, cawan porselin, gelas kimia, gelas ukur, 2. Pengolahan sampel
inkubator, jangka sorong, kompor listrik, labu Daun murbei dicuci bersih dengan air lalu
erlenmeyer, Laminar Air Flow (LAF), lampu ditiriskan, dipotong kecil-kecil, dikeringkan
spiritus, labu ukur, autoklaf, oven, penangas air, dengan cara diangin-anginkan pada tempat
pH meter, pipet skala, pipet tetes, tabung reaksi, yang tidak terkena cahaya matahari langsung
termometer, timbangan analitik. selama satu hari. Setelah itu sampel
Bahan-bahan yang digunakan adalah diekstraksi dengan metode maserasi.
etanol 70%, air suling, daun murbei, propolis, 3. Ekstraksi Daun Murbei
Hydroxyethyl cellulose (HEC), karbopol, nipagin, Sebanyak 500 gram simplisia daun murbei
propilenglikol, trietanolamin, Propionibacterium dimasukkan ke dalam bejana maserasi yang
acnes, disc blank ditambahkan etanol 70% sebanyak 2000 ml ,
sampel diaduk.Setelah 2 hari cairan penyari
B. Sterilisasi alat diganti dengan etanol 70% yang baru
Alat-alat yang terbuat dari gelas disterilkan sebanyak 2000 ml.Penggantian cairan
dengan menggunakan oven 180 0C selama 2 jam. penyari dilakukan sebanyak 3 kali. Ekstrak
Alat-alat plastik yang tidak tahan terhadap etanol 70% yang diperoleh kemudian
pemanasan tinggi dan alat-alat gelas berskala dikumpulkan dan diuapkan cairan penyarinya
disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121 0C dengan menggunakan rotavapor dan
selama 10-15 menit. Alat berupa ose, pinset dimasukkan ke dalam eksikator hingga
disterilkan dengan cara pemijaran di atas api diperoleh ekstrak kental.

D. Formulasi Gel
Tabel 1. Rancangan formula Gel

Konsentrasi Bahan dalam Formula (%)


Bahan Kegunaan
F F F K(-) K(+)
I II III
Ekstrak Propolis Zat aktif 0,5 1 1,5 -

Ekstrak Murbei Zat aktif 0,5 0,5 0,5 -


Jerawat
Sediian Gel

HEC Basis gel 0,5 0,5 0,5 0,5

Metil paraben Pengawet 0,2 0,2 0,2 0,2

Propilenglikol Kosolven 10 10 10 10
Gliserin Humektan 10 10 10 10

Air suling sampai Pelarut 100 100 100 100

11
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

Pembuatan Gel sampai diperoleh transmitan 25%T pada


Cara pembuatan gel basis (hidroksietil spektrofotometer.
selulosa) HEC sebagai berikut: 4. Pembuatan Bakteri Uji
Gel dibuat dengan cara metil paraben Suspensi Propionibacterium acnes, dipipet
dilarutkan dengan air suling sambil dipanaskan 20𝜇𝐿 dan dimasukkan kedalam cawan petri
hingga suhu 700C, selanjutnya ditambahkan steril, digoyang, ditambahkan medium FTM
(hidroksietil selulosa) HEC diaduk hingga agar sebanyak 15 ml, didiamkan sampai
mengembang membentuk gel (metode mixer). setengah padat.
Ekstrak etanol propolis dan ekstrak etanol daun
murbei yang didispersikan dengan propilenglikol F. Pengujian Daya Hambat
dan gliserin di dalam lumpang selanjutnya Pengujian aktivitas antimkroba ekstrak proplis
ditambahkan ke dalam basis gel yang telah kombinasi ekstrak daun murbei pada sediaan gel
terbentuk, diaduk hingga homogen. terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium
acnes dilakukan dengan metode difusi agar. Pada
E. Penyiapan Medium ketiga gel yang telah diformulasi, kontrol negatif
Medium FTM ditimbang 3 gram, kemudian (basis gel), dan kontrol positif (sediaan gel
dilarutkan dengan air suiling 100 mL dipanaskan wardah), masukkan kedalam sumur, didiamkan
sampai berwarna merah muda, ditambahkan selama kurang lebih 15 menit, kemudian jarak
agar 1,5 gram kemudian disterilkan di dalam antara sumur dari tepi cawan petri sekitar 2-3 cm.
autoklaf pada suhu 1210C, tekanan 1 atm selama
30 menit. G. Pengamatan aktivitas Antimikroba
1. Penyiapan Bakteri Uji Pengamatan dilakukan setelah masa inkubasi
Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri 24 jam. Diameter hambatan berupa zona bening
Propionibacterium acne yang diperoleh dari tersebut diukur dengan menggunakan jangka
stok sediaan Laboratorium Mikrobiologi sorong.
Farmasi Universitas Muslim Indonesia
Makassar. A. Pengolahan Data
2. Peremajaan Kultur Murni Data yang diperoleh dari pengukuran
Propionibacterium acne hambatan ditabulasi kemudian dirata-ratakan
Kultur murni Propionibacterium acne, dan diolah dengan metode statistik ANOVA.
diambil 1 ose dan diinokulasi secara aseptis
dengan cara digoreskan pada agar miring HASIL DAN PEMBAHASAN
dari medium FTM, lalu diinkubasi secara Telah dilakukan penenelitian daya hambat
anaerob pada suhu 370 C selama 24 jam. dari ekstrak propolis dalam sediaan gel terhadap
penghambatan pertumbuhan bakteri
3. Pembuatan Suspensi Murni Propionibacterium acnes setelah masa inkubasi
Propionibacterium acne 24 jam diperoleh hasil (dapat dilihat dibawah
Bakteri uji hasil peremajaan disuspensikan tabel ini):
dengan larutan fisiologis (Nacl 0,9%)

Tabel 2. Hasil Diameter Hambatan Gel propolis kombinasi daun murbei

Diamter Hambatan dengan Konsentrasi Ekstrak


Replikasi propolis (mm)
F1 F2 F3 K(+) K(-)

I 35,1 43,35 35,1 0 0


II 34,91 42,97 52,74 67,67 0

III 40,6 47,35 50,07 79,96 0

Jumlah 110,61 133,67 137,91 253,21 0

Rata-rata 36,87 44,557 45,97 84,403 0

12
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

Bakteri Propionibacterium acnes Sementara itu daerah hambatan kontrol positif


merupakan bakteri yang biasanya menetap pada (sediaan gel wardah) sebesar 49,21 mm dan
kulit normal. Bakteri ini ikut serta dalam kontrol negatif tidak ada hambatan. Kemudian
patogenesis akne dengan menghasilkan lipase, dilanjutkan metode Secara statistik
yang memecahkan asam lemak bebas dari lipid menggunakan metode ANOVA (Analysis of
kulit. Asam lemak ini dapat menimbulkan radang Variance) One Way diperoleh hasil yang
jaringan dan ikut menyebabkan akne. (Jawetz signifikan pada semua konsentrasi.
Ernest, 1996) Hasil uji ANOVA dapat kita ketahui pada
Propolis dikenal sejak abad ke-7 hingga angka signifikannya, bila nilai signifikan > 0,05
ke-20 sebagai anti bakteri, anti jamur, anti virus maka H0 diterima sedangkan bila H 0 < 0,05 maka
dan sebagai anti radang. Beberapa penelitian H0 ditolak . Karena nila signifikannya < 0,05
menyatakan molekul farmakologi yang aktif maka H0 ditolak dan H 1 yang diterima. H0 tidak
dalam propolis adalah senyawa galangin, asam terdapat perbedaan diameter daya hambat yang
kafeat, pinocembrin, dan asam ferulat yang signifikan akibat perbedaan konsentrasi.
bersifat sebagai antibakterial. (Susilo B., 2009) Sedangkan H1 terdapat perbedaan diameter
Penelitian yang dilakukan oleh Dicky daya hambat yang signifikan akibat perbedaan
(2012) membuktikan propolis merupakan bahan konsentrasi gel. Dari data yang diperoleh H 1
alam yang terbukti paling efektif terhadap bakteri diterima maka dilakukan tes lanjutan tukey dan
Propionibacterium acnes, dengan konsentrasi dari hasil lanjutan tukey semua konsentrasi gel
0,1% dapat mengahambat sebesar 5, 53 mm. terdapat nilai diameter daya hambatannya yang
Maksud penelitian ini untuk membuat gel signifikan dengan melihat tanda bintang pada
kombinasi ekstrak propolis dan ekstrak daun kolom Mean Difference. Dari data tersebut dapat
murbei dengan variasi konsentrasi ekstrak diketahui bahawa perbedaan konsentrasi
propolis. sediaan gel dapat mempengaruhi diameter daya
Tujuannya untuk menentukan daya hambatannya. Sehingga perbedaan konsentrasi
hambat gel kombinasi ekstrak propolis dan sediaan gel yang paling signifikan diameter daya
ekstrak daun murbei terhadap bakteri hambatannya yaitu sediaan gel konsentrasi
Propionibacterium acnes dan menentukan 1,5%.
konsentrasi ekstrak propolis dalam sediaan gel Besar kecilnya daerah hambatan yang
yang memberikan daya hambat terbesar terbentuk karena adanya perbedaan konsentrasi
terhadap bakteri uji. ekstrak propolis yang terdapat pada masing-
masing sediaan. Hal ini disebabkan karena
Pembuatan sediaan dilakukan dengan adanya kandungan senyawa atau zat aktif yang
pertama kali mengestrak bahan baku yaitu daun terdapat dalam gel propolis yang bersifat
murbei. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk antibakteri.
menarik komponen senyawa yang ada dalam Peningkatan konsentrasi umumnya diikuti
tanaman. Metode ekstraksi yang digunakan dengan peningkatan diameter dari hambatan
adalah metode maserasi, karena melihat sebagaimana disebutkan Pelczar dan Chan
simplisia yang akan diekstraksi adalah bagian (1998), bahwa semakin tinggi konsentrasi zat
daun tanaman yang teksturnya lembek dan tidak antimikroba yang digunakan, maka semakin
tahan terhadap pemanasan selain dariitu metode tinggi pula daya kemampuannya dalam
maserasi adalah metode ekstraksi yang mengendalikan mikroorganisme
pengerjaannya mudah serta ekonomis.
Metode yang digunakan dalam proses KESIMPULAN
pengujian daya hambat ini adalah metode difusi Berdasarkan hasil data penelitian maka dapat
agar dengan tujuan untuk mengetahui besarnya disimpulkan bahwa :
diameter daerah hambatan yang terbentuk 1. Sediaan Gel ekstrak Propolis Kombinasi daun
setelah masa inkubasi selama 1x24 jam yaitu Murbei dapat menghambat bakteri
metode pengujian dimana sampel akan berdifusi Propionibacterium acnes
dari pencadang ke medium agar. Penelitian ini 2. Konsentrasi ekstrak propolis pada sediaan gel
digunakan pencadang untuk memudahkan gel jerawat yang memiliki diameter hambatan
berdifusi ke dalam medium agar karena yang paling besar menghambat pertumbuhan
konsistensi gel yang berbentuk semi padat. Propionibacterium acnes dalam formula gel
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada anti jerawat ekstrak propolis kombinasi daun
konsentrasi 0,5% ekstrak propolis dalam sediaan murbei adalah konsentrasi ekstrak 1,5%.
gel dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Propionibacterium acnes dengan diameter
daerah hambatan rata-rata sebesar 36,87 mm,
pada konsentrasi 1% sebesar 44,557 mm dan
pada konsentrasi 1,5% sebesar 45,97 mm. DAFTAR PUSTAKA
13
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

Abdullah Bin Muhammad, Bin Abdurrahman Bin acnes. FMIPA Universitas Islam Makassar.
Ishaq Al-Sheikh. 2003. Tafsir Ibnu Katsir. Makassar. 12-15
Jilid 5. Pustaka Imam asy-Syafi’i. Bogor. Jawetz E.1996. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 20
193-194 Penerbit Buku Kedokeran EGC. Jakarta.
Difco, 1980. Cultur Media Handbook, E Meck. 208
Darmstad federal republik Of Germany. 124 Kartasapoetra. 2006.Budidaya Tanaman
Djide, M.N. 2003. Mikrobiologi Farmasi. Berkhasiat Obat. Penerbit Rineka Cipta. 26
Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fakultas Hamzaa. A.N. El Shahat dan H.M.S. Mekawey.
MIPA UNHAS. Makassar. 84-89 2012. The Antioxidant Role of Mulberry
Direktorat Jenderal POM. 2000. Parameter (Morus albaL.) Fruits in Ameliorating the
Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Oxidative Stress Induced in ˠ-Irradiate Male
Departemen Kesehatan Republik Rats. http://www.esnsa-
Indonesia. Jakarta. 1, 5, 10-11 eg.com/download/researchFiles/(25)%2098
Florentinus W,G dan Amadeus A,D,. 2014. .pdf. diakses 06 Oktober 2015. 1
Jerawat Yang Masih Perlu Anda Ketahui. Sang Hee Lee, dkk. 2002. Mulberroside F Isolated
Penerbit Graha Ilmu.Yogyakarta. 1, 8, 19, from alba Inhibits
39-47 MelaninBiosynthesis.http://bpb.pharm.or.jp/
Fauziah Noer Sitti. 2013. Pengaruh Konsentrasi bpb/200208/b08_1045.pdf. diakses 06
Ekstrak Propolis Dalam Sediaan Krim Oktober 2015. 1045
Jerawat Terhadap Penghambatan
Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium

14

Anda mungkin juga menyukai