Anda di halaman 1dari 7

VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (ANANAS COMOSUS .

MERR) TERHADAP SIFAT FISIK LOTION SUNSCREEN

YUSNIA, ZA’AMAH ULFAH DAN DEVINA EKA PRATIWI


Fakultas Farmasi dan Sains, UHAMKA, Jakarta

ABSTRACT

Pineapple rind (Ananas Comusus L (Merr)) contains flavonoids and tannins that are able to work
as a sunscreen. This research aims to make preparations sunscreen on the skin extract of
pineapple with a concentration of 12%, 16%, 20% and 24%, test preparation lotion extracts from
fruit peel pineapple under the terms of the preparation lotion covers an organoleptic test,
homogeneity, pH test, power test scatter and viscosity test. Pineapple skin lotions concentration
of 12%, 16%, 20% and 24% can be formulated as a lotion preparation. Lotions are designed to
meet the requirements of lotion preparations include organoleptic test by the form of a semisolid,
yellowish green color and distinctive smell of pineapple. There is no homogeneity test with small
particles on the whole preparation lotion, test the pH with a pH value of 7 is still in the interval
of 4 to 7.5 pH of the skin.

ABSTRAK

Kulit buah nanas (Ananas Comusus L (Merr)) mengandung flavonoid dan tanin yang mampu
bekerja sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan tabir surya dari
ekstrak kulit buah nanas dengan konsentrasi 12%, 16%, 20% dan 24%, menguji sediaan lotion
ektrak kulit buah nanas berdasarkan persyaratan sediaan lotion meliputi uji organoleptik, uji
homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji viskositas. Lotion kulit buah nanas konsentrasi 12%,
16%, 20% dan 24% dapat di formulasikan sebagai sediaan lotion. Lotion yang dibuat memenuhi
persyaratan sediaan lotion meliputi uji organoleptik dengan bentuk semisolid, warna hijau
kekuningan dan bau yang khas buah nanas. Uji homogenitas dengan tidak terdapat partikel-
partikel kecil pada seluruh sediaan lotion, uji pH dengan nilai pH 7 yang masih dalam interval
pH kulit yaitu 4-7,5.
PENDAHULUAN
Matahari sebagai sumber cahaya alami memiliki peranan yang sangat penting bagi
keberlangsungan kehidupan, tetapi selain mempunyai manfaat sinar matahari juga dapat
membawa dampak yang tidak baik pada kulit terutama jika jumlah paparannya berlebihan.
Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari yang berlebihan ada yang dapat segera terlihat
efeknya, seperti warna kulit menjadi lebih gelap , eritema dan kulit terbakar, ada juga yang
efeknya baru muncul setelah jangka waktu yang lama seperti pengerutan kulit, penuaan dini dan
kanker (Muller, 1997). Untuk menghinari dampak yang tidak diinginkan dari paparan sinar
matahari yang berlebihan ini dikembangkanlah suatu bentuk sediaan yang dikenal dengan
sebutan tabir surya atau sunscreen.
Baru-baru ini, tren pengembangan tabir surya menuju pada penggunaan bahan alam
karena lebih mudah diterima oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan adanya anggapan yang
beredar di masyarakat yang menyebutkan bahwa bahan alam lebih aman digunakan dan dampak
negatifnya lebih sedikit daripada bahan kimia. Oleh karena itu penggunaan bahan alam yang
dapat menurunkan radiasi sinar matahari dan meningkatkan perlindungan terhadap efek negatif
sinar matahari pada kulit menjadi fokus dalam beberapa penelitian (Tabrizi, Mortazavi dan
Kamalinejad, 2003).
Buah Nanas merupakan salah satu di antara tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat yang
mengandung vitamin A dan C, kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium dan enzim
bromielin. Bagian buah Nanas yang bersifat buangan seperti kulit buah yang memiliki tekstur
yang tidak rata dan berduri kecil pada permukaan luarnya juga mengandung zat berkhasiat.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya membuktikan bahwa dalam kulit buah Nanas
terkandung flavonoid dan tanin yang dapat bekerja sebagai bahan aktif tabir surya (Damogalad et
al., 2013).
Dalam penelitian ini digunakan ekstrak kulit buah nanas untuk dibuat dalam bentuk
sediaan lotion, kemudian diuji sifat fisik dari masing-masing variasi konsentrasi lotion ekstrak
kulit buah nanas

METODOLOGI
Bahan dan Alat
Ekstrak kulit nanas, setil alcohol, asam stearate, triethanolamin, gliserin, lanolin, metil
paraben, propil paraben, dan aquadest.
Timbangan analitik, viscometer, pH universal, hot plate, ayakan mesh 65, cawan
porselen, beaker glass, gelas ukur, batang pengaduk, sudip, dan plastic wrap.

Formulasi Lotion o/w


Formulasi lotion dibuat dengan empat variasi konsentrasi ekstrak kulit buah nanas, yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Formulasi Lotion Ekstrak Kulit Nanas
Bahan F1(%) F2(%) F3(%) F4(%)
Ekstrak kulit buah 12 16 20 24
Nanas
Setil Alkohol 2,7 2,7 2,7 2,7
Asam Stearat 4,15 4,15 4,15 4,15
Trietanolamin 3,16 3,16 3,16 3,16
Gliserin 2 2 2 2
Lanolin 2 2 2 2
Metil Paraben 0,2 0,2 0,2 0,2
Propil Paraben 0,1 0,1 0,1 0,1
Aquadest ad 100 100 100 100

Lotion dibuat dengan memisahkan bahan-bahan yang digunakan menjadi fase larut
minyak dan fase larut air. Bahan-bahan fase larut minyak dipanaskan di cawan porselen di atas
hot plate pada suhu 70C dengan pengadukan hingga homogen. Bahan-bahan fase larut air
dilarutkan dalam aquadest dengan pengadukan. Fase larut minyak dimasukkan dalam fase larut
air pada suhu 70C dengan dilakukan pengadukan hingga homogen dan terbentuk lotion.
Selanjutnya ekstrak dimasukan dan diaduk hingga homogen. Sediaan lotion yang telah terbentuk
dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan dibiarkan selama 24 jam. Dan dapat dilakukan evaluasi
sediaan meliputi uji organoleptic, uji homogenitas, dan uji pH.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada proses pembuatan lotion ekstrak kulit buah nanas dimasukkan kedalam fase air
karena ekstrak tersebut larut dalam air, serta tahan pemanasan. Fase minyak didispersikan fase
kedalam fase air sampai terbentuk lotion. Pada fase minyak proses pembuatannya dilebur
terlebih dahulu dan pada fase air dipanaskan.

Uji Organoleptik
Dari evaluasi lotion diperoleh hasil sifat lotion yang lembut, setengah padat, dan
memberikan rasa yang dingin ketika dioleskan ke kulit. Pada uji organoleptik bertujuan untuk
mengamati bentuk, warna dan bau dari sediaan lotion yang dibuat. Data yang didapatkan dari
hasil uji organoleptik tersebut menunjukkan bahwa bentuk lotion semisolid.

Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik Lotion Ekstrak Kulit Nanas

Konsentras warna Bau


i ekstrak
Kulit
Nanas
F1 Hijau Bau
kekuningan ekstrak
nanas
F2 Hijau Bau
kekuningan ekstrak
nanas
F3 Hijau Bau
kekuningan ekstrak
nanas
F4 Hijau Bau
kekuningan ekstrak
nanas
Uji Homogenitas
Pada uji homogenitas bertujuan untuk melihat dan mengetahui tercampurnya komponen-
komponen sediaan lotion. Hasil yang diperoleh dari uji homogenitas menunjukkan bahwa
formulasi F1,F2,F3 dan F4 sediaan lotion terlihat homogen dengan tidak adanya partikel-
partikel kasar pada kaca objek. Hal tersebut sesuai dengan persyaratan sediaan lotion dimana
harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya partikel kasar (Anonim,
1985).
Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Lotion Ekstrak Kulit Nanas
Jenis Homogenitas
sediann
F1 Tidak terdapat partikel kasar
F2 Tidak terdapat partikel kasar
F3 Tidak terdapat partikel kasar
F4 Tidak terdapat partikel kasar

Uji pH
Uji pH sediaan lotion yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui keamanan sediaan
sehingga pada saat lotion digunakan tidak mengiritasi kulit. Nilai pH untuk sediaan lotion
berdasarkan pada acuan SNI 16-4952-1998 yaitu berkisar antara 4-7,5 (Anonim, 1998). Hasil
nilai pH pada pengujian formulasi F1, F2, F3, dan F4 lotion tersebut di dapat hasil ph 7
menggunakan ph meter.
Tabel 2. Hasil Uji pH Lotion Ekstrak Kulit Nanas
Jenis sediaan pH
F1 7
F2 7
F3 7
F4 7

Uji Daya Sebar


Uji daya sebar bertujuan untuk melihat kemampuan penyebaran sediaan lotion pada
permukaan kulit, dimana lotion yang diharapkan mampu menyebar dengan mudah pada saat
dioleskan ke kulit. Daya sebar yang baik menyebabkan kontak antara obat dengan kulit menjadi
luas, sehingga absorbsi obat ke kulit berlangsung cepat (Voigt, 1984). Pada formula F1, F2, F3,
dan F4 di dapat lotion yang dapat menyebar secara merata. Dimana sampel di ambil sebanyak 1
gram di letakakan pada kaca arloji lalu di letakkan diatas sampel, dan diberikan beban dengan
berat 50 gram.

Uji Viskositas
Uji viskositas bertujuan untuk melihat kekentalan dari lotion tersebut, pada pengujian ini
digunakan alat yang bernama Brookfield. Pertama sediaan lotion tersebut dimasukkan kedalam
wadah beaker glass, lalu dilakukan uji trial error dengan menggunakan spindel dari rpm terkecil
kemudian ke rpm terbesar.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapat, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sediaan lotion yang mengandung ekstrak kulit buah nanas 12%, 16%, 20%, dan 24%
menunjukkan kestabilan fisik yang relatif baik berdasarkan parameter-parameter uji.
2. Pada formula 1, tekstur lotion tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer.
3. Warna yang dihasilkan dari lotion F1, F2, F3, dan F4 tersebut yaitu hijau kekuningan,
Semakin tinggi konsentrasinya warna yang di hasilkan semakin pekat, dan pada tiap
konsentrasi yang rendah akan menghasilkan warna yang tidak pekat.

DAFTAR PUSTAKA

A Karim Zulkarnain, dkk. 2013. Stabilitas Fisik Sediaan Lotion O/W dan W/O Ekstrak Buah
Mahkota Dewa Sebagai Tabir Surya dan Uji Iritasi Primer Pada Kelinci. Traditional
Medicine Journal. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Diterjemahkan oleh Farida Ibrahim.
Cetakan 1, 376, 519. UI Press. Jakarta.
Bonner, M.C. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed, 380. Pharmaceutical Press.
London.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Finnen, M. J. cit Rahmi & Iqmal. 2005. Analisis in Silico Aktivitas Tabir Surya Senyawa
Turunan Oksibenzon Menggunakan Perhitungan Orbital Molekul Semiempiric Zindo/s.
Jurnal Farmasi Indonesia vol 2 no. 1, 2. Jakarta.
Helen Eliska Trianti Gurning, dkk. 2016. Formulasi Sediaan Lotio dari Ekstrak Kulit Buah
Nanas (Ananas comosus L.(Merr)) Sebagai Tabir Surya. Jurnal. Ilmiah Farmasi vol.5
no.3. UNSTRAT. Manado
Rowe, R.C. Sheskey P.J. dan Owen, S.C. 2006. Handbook of Pharmaceutic Excipients 5th
edition. London: Pharmaceutical Press and Amrican Pharmacist Association.
Viondy Damogalat, dkk. 2013. Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrrak Kulit Nanas (Ananas
comusus L. (Merr)) dan Uji In Vitro Nilai Sun Protecting Faktor (SPF). Jurnal Ilmiah
Farmasi vol 2 no.02. UNSTRAT. Manado.

Anda mungkin juga menyukai