Anda di halaman 1dari 7

OPTIMASI METODE PEMBUATAN GEL EKSTRAK

ETANOL MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DENGAN


GELLING AGENT VISKOLAM

Utia Mufliha
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura

ABSTRAK

Sediaan gel yang baik dapat diperoleh dengan cara mengoptimasi metode
pembuatan gel. Viskolam merupakan gelling agent yang sering digunakan dalam
kosmetik karena dapat menghasilkan gel yang bening, mudah larut dalam air, dan
tidak meninggalkan lapisan yang menyumbat pori-pori kulit. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh metode pembuatan gel ekstrak etanol meniran
(Phyllanthus niruri L.) yang memiliki kestabilan secara fisika dan kimia yang
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Formula gel dibuat dengan dua
metode dan dilakukan evaluasi sifat fisika dan kimia yang meliputi uji
organoleptis, pH, daya sebar dan daya lekat. Hasil yang diperoleh dari evaluasi
sediaan gel menunjukkan metode (II) pembuatan gel ekstrak etanol meniran (P.
niruri L.) stabil secara fisika dan kimia.
Kata Kunci: Phyllanthus niruri L., Gel, Metode pembuatan

OPTIMIZATION METHOD OF MAKING OF GEL OF Phyllanthus Niruri


L. ETHANOL EXTRACT WITH GELLING AGENT VISKOLAM

ABSTRACT

Gel formulation can either be obtained by optimizing the method of making a gel.
Viskolam is a gelling agent that is often used in cosmetics because it can produce
a clear gel, easily soluble in water, and do not leave layers that clog the pores of
the skin. This study aims to obtain a method of manufacturing of gel of
Phyllanthus niruri L. ethanol extract which has the physical and chemical stability
in accordance with the requirements that have been set. Formula gel made with
two methods and evaluation of physical and chemical properties which include
organoleptic test, pH, dispersive power and adhesiveness. The results of the
evaluation indicate gel preparation method (II) of gel of Phyllanthus niruri L.
ethanol extract physically and chemically stable.
Keywords: Phyllanthus niruri L., Gel, method of manufacture

PENDAHULUAN rambut, karena memiliki banyak


Meniran (Phyllanthus niruri kandungan kimia nutrisi rambut,
L.) secara tradisional dapat seperti flavonoid, fenol, lignan dan
digunakan untuk perawatan rambut terpenoid.(1,2) Penggunaan bahan
dan kulit. P.niruri L. sebagai bahan alam dalam bentuk ekstrak memiliki
alami sangat berguna untuk merawat permasalahan seperti sifat fisik dan
serta menyehatkan kulit kepala dan kimia yang banyak, stabilitasnya

1
rendah, bau yang tidak sedap, METODOLOGI
lengket, dan sulit dalam
penggunaannya. Sehingga perlu Alat dan Bahan
dibuat dalam suatu sediaan, yaitu Peralatan yang digunakan
sediaan gel. dalam penelitian ini adalah
Gel mempunyai potensi lebih timbangan digital (Precisa XT 220A),
baik sebagai sediaan farmasi yang evaporator (Buchi R-100), mikroskop
dapat digunakan sebagai bahan (Olympus CX22LED), alat-alat gelas
kosmetik penumbuh rambut (Iwaxi Pyrex®) dan pH meter
dibandingkan dengan sediaan (HANNA).
lainnya, karena gel memiliki Bahan yang digunakan dalam
kandungan air yang cukup besar penelitian ini adalah serbuk meniran
sehingga memberikan kelembaban (P.niruri.L), viskolam MAC 10,
dan rasa nyaman untuk kulit kepala, DMDM Hidantoin (Sharon), natrium
memiliki efek pendinginan pada kulit metabisulfit, trietanolamin (TEA)
saat digunakan, mudah dioleskan (Clorogreen), propilen glikol,
(merata), tidak berminyak serta akuades (Lokal), etanol (for
mudah dicuci, elastis, daya lekat analysis), dan larutan kloralhidrat.
tinggi yang tidak menyumbat pori
sehingga pernapasan pori tidak Penyiapan Simplisia
terganggu, pelepasan obatnya baik Simplisia yang digunakan
serta sediaan gel lebih praktis, dan adalah serbuk herba meniran
tidak menetes.(3,4,5) (P.niruri.L) yang diperoleh dari
Sediaan gel yang stabil secara daerah Yogyakarta melalui supplier
fisika dan kimia dapat diperoleh & distributor bahan jamu/herbal
dengan cara melakukan optimasi “Herbal Anugrah Alam”. Bagian
metode pembuatan gel. Stabilitas gel yang digunakan adalah batang, daun,
dapat dilihat dari hasil evaluasi yang bunga, buah, akar atau seluruh
meliputi uji organoleptis, pH, daya bagian tanaman.
sebar dan daya lekat. Optimasi
metode pembuatan gel dengan Uji Mikroskopik Simplisia Herba
menggunakan gelling agent Meniran (P. niruri L)
viskolam. Viskolam merupakan Simplisia yang diperiksa
gelling agent bentuk polimer yang berupa serbuk herba meniran
memiliki keuntungan yaitu dapat (P.niruri.L) dilakukan dengan cara
digunakan dalam proses panas meletakkan serbuk simplisia herba
maupun dingin, penampilan jernih, meniran (P.niruri.L) di atas objek
memberikan rasa lembut di kulit, gelas yang ditetesi larutan
serta tidak meninggalkan lapisan kloralhidrat 1-2 tetes di atas lampu
yang menyumbat pori-pori kulit.(6) spiritus. Diamati di bawah
Penelitian ini bertujuan untuk mikroskop dengan perbesaran 40X.
memperoleh metode pembuatan gel
ekstrak etanol meniran (P. niruri L.)
yang sesuai dan stabil dengan
menggunakan viskolam sebagai
gelling agent.

2
Ekstraksi Herba Meniran (P. homogen dan tambahkan akuades
niruri L) hingga 100 ml. Dilakukan
Ekstraksi 466,15 g herba pengecekan pH dan didapatkan basis
meniran (P. niruri L) dengan 5,5 L yang optimum. Selanjutnya
etanol 70% dengan metode maserasi dilakukan pembuatan formula gel
dan hasil ekstraksi dievaporasi pada dengan menggunakan basis optimum
suhu ±40⁰C. dan penambahan ekstrak Selanjutnya
dilakukan evaluasi sediaan, yaitu uji
Optimasi Metode Pembuatan Gel organoleptik, pH, daya sebar dan
Optimasi metode pembuatan daya lekat.
gel dilakukan dengan 2 cara, yaitu (I) Pembuatan gel metode (II)
membuat formula basis gel (tanpa dilakukan dengan cara 10 g viskolam
ekstrak) yang optimum terlebih MAC 10 dilarutkan dengan akuades,
dahulu baru dibuat formula gel selanjutnya tambahkan TEA hingga
dengan penambahan ekstrak, pH 6-7.(6) Selanjutnya tambahkan 0,5
sedangkan cara (II) membuat g DMDM Hidantoin sebagai
formula gel langsung menggunakan antimikroba. Kemudian tambahkan 5
ekstrak. g ekstrak yang telah dilarutkan dalam
Pembuatan gel metode (I) propilenglikol dan telah ditambahkan
dilakukan dengan cara 10 g viskolam dengan larutan natrium metabisulfit.
MAC 10 dilarutkan dengan akuades, Selanjutnya ekstrak dimasukkan
selanjutnya tambahkan TEA hingga dalam basis gel, aduk hingga
pH 6-7.(6) Selanjutnya tambahkan 0,5 homogen dan tambahkan akuades
g DMDM Hidantoin sebagai hingga 100 ml. Selanjutnya
antimikroba. Kemudian tambahkan dilakukan evaluasi sediaan, yaitu uji
propilenglikol dan tambahkan larutan organoleptik, pH, daya sebar dan
natrium metabisulfit. Aduk hingga daya lekat.

Tabel 1. Formula Gel

NO. BAHAN FORMULA (%)


1. Ekstrak Herba Meniran 5
2. Viskolam MAC 10 10
3. DMDM Hidantoin 0,5
4. Natrium Metabisulfit 0,02
5. TEA qs
6. Propilen Glikol 5
7. Akuades Add 100

HASIL DAN PEMBAHASAN simplisia yaitu dengan mengetahui


bentuk fragmen-fragmen pengenal
Uji Mikroskopik Simplisia Herba herba meniran (P.niruri L.) dibawah
Meniran (P. niruri L) mikroskop. Berdasarkan Tabel 2
Uji mikroskopik dilakukan dapat dikatakan bahwa serbuk yang
untuk mengetahui kebenaran dari diperoleh adalah herba meniran

3
(P.niruri L.). Hal ini didukung epidermis atas dengan kristal
dengan hasil uji mikroskopik teoritis kalsium oksalat bentuk prisma di
yang menunjukkan ciri khas dari palisade, epidermis bawah dengan
herba meniran (P.niruri L.) yakni stomata, kulit buah, kulit biji,
adanya epidermis atas dengan kristal fragmen mesofil, hablur kalsium
kalsium oksalat bentuk roset, oksalat bentuk prisma dan roset.(7,8)

Tabel 2. Hasil Mikroskopik Simplisia Herba Meniran (P.niruri L.)


GAMBAR TEORITIS GAMBAR HASIL PENELITIAN

Epidermis bawah dengan stomata

Kulit buah

Kulit biji

4
Penyiapan dan Ekstraksi Herba Optimasi Metode Pembuatan Gel
Meniran (P. niruri L) Optimasi metode sediaan gel
Simplisia yang digunakan dilakukan untuk menentukan sediaan
berupa serbuk herba P.niruri.L. yang stabil secara fisika dan kimia.
Esktrak yang diperoleh sebanyak Karakteristik sifat fisik dan kimia gel
133,58 g dengan rendemen 28,66%. yang digunakan dalam penetapan
metode adalah berdasarkan evaluasi
uji organoleptik, pH, daya sebar dan
daya lekat. Hasil evaluasi sediaan gel
dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Evaluasi Sediaan Gel


PARAMETER UJI METODE
I II
Warna Coklat kehitaman Coklat kehitaman
Bau Ekstrak Ekstrak
Bentuk Cair Semi padat
pH Basis: 6,46 6,51
gel (basis + ekstrak): 5,99
Daya sebar (beban 125 g) 8,84 cm 6,32 cm
Daya lekat 10,26 detik 23,78 detik

Hasil evaluasi menunjukkan maka semakin tinggi nilai daya sebar


bahwa kedua metode pembuatan gel dan semakin rendah nilai daya lekat,
menghasilkan gel dengan warna begitu juga sebaliknya. Hasil
coklat kehitaman dan berbau khas. pengukuran daya sebar dan daya
Metode pembuatan gel (I) lekat yang baik ditunjukkan oleh
menghasilkan bentuk sediaan yang metode (II), yang mana hasil daya
lebih cair dan pH yang lebih rendah sebarnya berada pada rentang daya
dibanding metode (II). Hal ini sebar gel yang baik, yaitu 5-7 cm.(10)
disebabkan oleh pH ekstrak etanol Sedangkan daya lekatnya memiliki
meniran (P.niruri L.) yang bersifat waktu yang lebih lama daripada
asam, yaitu 3,55, sehingga saat metode (I) sehingga diharapkan zat
penambahan ekstrak pada pembuatan aktif akan semakin lama pula
gel metode (I) terjadi penurunan pH, bertahan di kulit sehingga absorpsi
yang mana penurunan pH ini obat menjadi optimal.
menyebabkan penurunan viskositas Perbedaan kedua metode
dari sediaan. Sedangkan metode (II) pembuatan gel ekstrak etanol
memiliki bentuk semi padat dan pH meniran (P.niruri L.) dipengaruhi
yang sesuai dengan pH sediaan oleh penggunaan gelling agent
topikal, yaitu 4-8.(9) viskolam dan konsentrasi TEA yang
Hasil evaluasi daya sebar dan digunakan. Viskolam merupakan
daya lekat kedua metode gelling agent yang termasuk
menunjukkan adanya perbedaan. acrylates copolymer yang sangat
Semakin rendah viskositas sediaan dipengaruhi oleh pH, sehingga

5
dengan adanya penambahan TEA Efek sediaan gel Apigenin dan
akan dapat membentuk suatu basis perasan herba seledri (Apium
gel. Sedangkan TEA merupakan graveolens L.). Media
agen pengalkali. Hal ini ditunjukkan Litbangkes. 2015 Mar; 25(1): 15-
bahwa pada metode (I) basis gel 22.
yang awalnya telah stabil, namun
setelah penambahan ekstrak yang 4. Ansel HC. Pengantar Bentuk
bersifat asam membuat pH sediaan Sediaan Farmasi. Jakarta: UI-
menjadi turun. Hal ini karena Press; 2008. 390-1.
viskolam sangat sensitif terhadap pH.
Sedangkan pada metode (II) 5. Quiñones D, Ghaly ES.
dilakukan optimasi penambahan Formulation and characterization
TEA terlebih dahulu, sehingga saat of nystatin gel. PRHSJ; 2008: 61-
ekstrak ditambahkan, pH sediaan 7.
akan tetap masih dalam rentang pH
sediaan topikal yang baik. 6. Edityaningrum CA, Rachmawati
H. Peningkatan stabilitas
KESIMPULAN kurkumin melalui pembentukan
Berdasarkan hasil penelitian kompleks kurkumin-b-
yang telah dilakukan maka dapat siklodekstrin nanopartikel dalam
disimpulkan bahwa metode bentuk gel. Pharmaciana.
pembuatan gel ekstrak etanol 2015;5(1):53–60.
meniran (P. niruri L.) yang stabil
secara fisika dan kimia adalah 7. Departemen Kesehatan Republik
metode (II). Indonesia. Farmakope herbal
Indonesia. Edisi I. Jakarta:
UCAPAN TERIMA KASIH Departemen Kesehatan Republik
Peneliti mengucapkan terima Indonesia; 2008. 99-102.
kasih kepada seluruh pihak yang
turut membantu sehingga penelitian 8. Departemen Kesehatan Republik
ini dapat terlaksana. Indonesia. Materia Medika
Indonesia. edisi II. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik
1. Patel S, Sharma P, Chauhan NS, Indonesia ; 1978. 80.
Thakur M, Dixit VM. Evaluation
of hair growth promoting activity 9. Astuti KW, Putu N, Dewi A,
of Phyllanthus niruri. AJP. 2015; Ngurah IG, Anton J, Ayu D, et
5(6): 512-9. al. Development of gel dosage
form of ethyl acetate extract of
2. Verma S, Sharma S, Garg M. mangosteen rind (Garcinia
Phyllanthus amarus: A Review. mangostana L .). JHSM UNUD
JPP. 2014 May; 3(2): 18-22. Journals. 2017 Feb; 1(1): 28-32.

3. Kuncari ES, Iskandarsyah, 10. Garg A, Aggarwal D, Garg S,


Praptiwi. Uji iritasi dan aktivitas Singla AK. Spreading of
pertumbuhan rambut tikus putih:

6
semisolid formulations. Pharm
Technol. Sep 2002: 84–105.

Anda mungkin juga menyukai