Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN FITOFARMASETIK


“HAND SANITIZER”

Disusun Oleh:
Waskito Adhi 22164963A
Duta Bintan Firdaus 22164967A
Fatmawati Wiji Hapsari 22164968A
Melisa Natalia 22164969A
Eka Kriswantari Putri 22164970A
Indah Septi Wardani 22174977A

Kelompok 5 H

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
HAND SANITIZER

I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
- Memahami prinsip dasar formulasi sediaan hand sanitizer dengan bahan
aktif dari alam.
- Melakukan pengujian dan mengevaluasi sifat fisik sediaan hand sanitizer.

II. Dasar Teori


Tangan adalah salah satu anggota tubuh yang sangat berperan penting
dalam beraktivitas sehari-sehari. Masyarakat tidak sadar bahwa pada saat
beraktivitas tangan seringkali terkontaminasi dengan mikroorganisme, karena
tangan menjadi perantara masuknya mikroba ke saluran cerna, maka kebersihan
tangan sangatlah penting. Produk pembersih tangan dapat di rancang dengan
berbagai jenis, mulai dari sabun yang dicuci dengan air hingga produk Hand
sanitizer gel dengan antiseptik yang tidak memerlukan pencucian dengan air
(Isriany Ismail, 2013: 64).
Sanitizer adalah disenfektan khusus yang mengurangi jumlah kuman-
kuman kontaminasi sampai tingkat yang aman bagi kesehatan masyarakat. Hand
sanitizer adalah gel dengan berbagai kandungan yang cepat membunuh
mikroorganisme yang ada di kulit tangan. Hand sanitizer banyak digunakan
karena alasan kepraktisan pada saat darurat tidak ada air. Hand satitizer mudah
dibawa dan bisa cepat digunakan tanpa perlu menggunakan air. Kelebihan hand
sanitizer di utarakan menurur US FDA (Food and Drug Administration) dapat
membunuh kuman dalam waktu relatif cepat (Verica, 2014).
Gel adalah sistem semi padat di mana fase cairnya dibentuk dalam suatu
matriks polimer tiga dimensi (terdiri dari gom alam atau gom sinteris) yang
tingkat ikatan silang fisik (atau kadang-kadang kimia) nya yang tinggi telah
dibicarakan. Polimer-polimer yang biasa digunakan untuk membuat gel-gel
farmasetik meliputi gom alam. tragakan, pektin, karagenan, agar, asam alginat
serta bahan-bahan sintesis dan semisintesis seperti metil selulosa,
hidroksietilselulosa, karboksimetilselulosa, dan karbopol yang merupakan
polimer vinil sintetis dengan gugus karboksil yang terionisasi. Gel dibuat
dengan proses peleburan, atau diperlukan suatu prosedur khusus berkenaan
dengan sifat mengembang dari gel (Lachman, 1994: 1092). Gel umumnya
merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih dan tembus cahaya yang
mengandung zat-zat aktif dalam keadaan terlarut. Karbomer 940 akan
mengembang jika didispersikan dalam air dengan adanya zat-zat alkali seperti
trietanolamin atau diisopropanolamin untuk membentuk suatu sediaan
semipadat. Gel juga dapat dibentuk oleh selulosa seperti hidroksipropil selulosa
dan hidroksipropil metilselulosa (Lachman, 1994: 1119-1120). Gel murni
memiliki karakteristik yang transparan dan jernih atau opalesan. Transparannya
disebabkan karena seluruh komponennya terlarut dalam bentuk koloid. Sifat
transparan ini adalah karakter spesifik sediaan gel (Isriany Ismail, 2013: 89).
Saat ini, gel dijadikan basis untuk beberapa formula kompleks seperti;
penambahan partikel padat, sehingga menjadi suatu sistem suspensi yang stabil
dan penambahan senyawa lemak dan berminyak, menghasilkan dispersi
hidrolipid atau quasi-emulsi.
Daun sirih (Piper betle L.) termasuk dalam famili piperaceae (sirih-sirihan)
yang mengandung minyak atsiri dan senyawa alkaloid (Nugroho, 2003).
Senyawa-senyawa seperti sianida, saponin, tanin, flafonoid, steroid, alkanoid
dan minyak atsiri diduga dapat berfungsi sebagai antibakteri (Aminah, 1995).

III. ALAT DAN BAHAN


Bahan : Alat :
- Carbopol - Mortir dan stemper
- Propil paraben - Cawan
- Propilenglikol - Gelas ukur
- TEA - Beker gelas
- Ekstrak - Batang pengaduk
- Aquadest - Pipet tetes
- Viskometer
IV. CARA KERJA
A. CARA PEMBUATAN SEDIAN

Carbopol dikembangkan dalam aquadest

Propil paraben dilarutkan dalam propilenglikol

Larutan propilenglikol dimasukan dalam carbopol aduk

Tambahkan TEA hingga sebanyak 8 tetes

Aduk sedian hingga terbentuk massa gel

Tambahkan Ekstrak aduk hingga homogen

B. Evaluasi Sedian
A. Pengamatan Organoleptis

Penampilan pada sedian diamati bau, warna dan kejernihan


B. Uji Homogenitas

Sedian dioleskan pada sekeping kaca atau bahan yang transparan yang cocok

Diamati apakah sedian menunjukan suasana yang homogen

C. Uji Viskositas
Pasanglah viskometer pada klemnya dengan arah horizontal / tegak lurus dengan arah
klem

Rotor kemudian dipasang pada viskometer dengan menguncinya berlawanan arah


jarum jam

Masukkan sampel ke dalam mangkuk, kemudian alat dihidupkan

Catat berapa kekentalan sampel setelah jarum pada viskositas stabil

D. Uji Ph

Mengkalibrasi pH meter pada larutan pH4, pH 7, pH 9 dan larutan buffer

Elektrode dicelupkan ke dalam larutan sampel


Ditunggu alat menunjukan angka pH sampai konstan. Angka yang ditunjukan pH meter
merupakan pH sedian

V. HASIL
1. Formula Hand Sanitizer
 Ekstrak = 5 gram
 Karbopol = 0,25 gram
27
 Propilen Glikol = 300 × 100 = 9 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,06
 Propil Paraben = × 100 = 0,02 𝑔𝑟𝑎𝑚
300
8
 Trieatnolamin = 300 × 100 = 2,67 𝑔𝑟𝑎𝑚

 Aquadest ad = 100 ml
2. Evaluasi Sediaan
a. Uji organoleptis
 Bau = Khas ekstrak sirih
 Warna = Hijau kecoklatan
b. Uji homogenitas = Tidak homogen
c. Uji viskositas = 2,6 dPa’s (rotor 3)
d. Uji pH = 7,33

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan formulasi dan evaluasi sediaan hand
sanitizer. Formulasi dilakukan dengan memodifikasi formula standar
(Cosmetics and Toiletry Formulation 2nd Edition Vol 8). Beberapa nama
bahan yang dimodifikasi adalah Carbopol 940 sebagai gelling agent, propil
paraben sebagai pengawet selain itu berfungsi untuk meningkatkan viskositas
dan peningkat pH dari sediaan gel, TEA ditambahkna sebagai emulsfying
agent dan yang terakhir Propilen glikol disebabkan karena meskipun memiliki
fungsi yang sama sebagai humektan.lalu bahan aktif yang digunakan adalah
ekstrak daun sirih yang mana ekstrak daun sirih hijau (Pipper betle) yang
ditambahkan pada sediaan hand sanitizer memiliki daya mengahmbat aktivitas
anti bakteri . Pada pembuatan hand sanitizer penggunaan carbopol
mempengaruhi peningkatan viskositas dan homogenitas sediaan. Kemudian
dilakukan evaluasi meliputi organoleptis yaitu bewarna coklat kehijauan ,
dengan cara dilakukannya pengamatan pada sediaan (secara visual) meliputi
warna, bau, tekstur dan tampak luar hand sanitizer berbau khas dan tekstur
seperti gel tetapi masih kasar karna sediaan tidak homogen, evaluasi uji
homogenitas juga menujjukan sedian hand sanitizer tidak homogen , uji pH
dihasilkan 7,33, dan Uji viskositas didapat nilai 2,6 dPas.
Saran dalam perbaikan formula, sebaiknya digunakan Carbopol Ultrez 20
sebagai gelling agent karena Carbopol tipe ini merupakan bahan yang spesifik
yang dapat digunakan sebagai gelling agent pada sediaan hand sanitizer, dapat
meningkatkan viskositas sediaan sekaligus membuat sediaan menjadi sedikit
lebih jernih dengan konsentrasi seperti yang dicantumkan pada Cosmetics and
Toiletry Formulation 2nd Edition Vol 8, yaitu 0,30% (konsentrasi lazim : 0,5 –
2%). Dan juga propilen glikol digantikan dengan gliserin, hal ini disebabkan
karena meskipun memiliki fungsi yang sama sebagai humektan struktur
propilen glikol hanya memiliki 2 gugus -OH sedangkan Gliserin memiliki 3
gugus -OH, dimana gugus -OH dapat mendukung terjadinya ikatan hidrogen,
sehingga dapat disimpulkan aktivitas humektan dari gliserin lebih baik
dibanding propilen glikol. Dan propilen glikol juga memiliki sifat yang sedikit
toksik dibandingkan gliserin yang tidak toksik karena termasuk bahan organik.

VII. KESIMPULAN
Pada evaluasi sediaan hand sanitizer dari ekstrak sirih dapat disimpulkan
bahwa sediaan berwarna hijau kecoklatan dengan bau khas ekstrak sirih.
Untuk uji homogenitas didapatkan hasil bahwa sediaan hand sanitizer tidak
homogen. Nilai viskositas dan pH dari hand sanitizer ekstrak sirih yaitu 2,6
dPa’s dan 7,33.
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Isriany. Formulasi Kosmetik (Produk Perawatan Kulit dan Rambut).


Makassar: AlauddinUniversity Press. 2013.
Septi Permatasari, verica. Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Geling
Agent Terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun
Mint (Oleum Mentha Piperita). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
2014.
Lachman L, Libermen HA & kaning JL. Theory and Practise of Industrial
Pharmacy. Easton pennysylvania: mack publishing company. 1994.
Aminah, S. N. 1995. Evaluasi tiga jenis tumbuhan sebagai insektisida dan repelan
terhadap nyamuk di laboraturium. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai