Disusun Oleh:
Waskito Adhi 22164963A
Duta Bintan Firdaus 22164967A
Fatmawati Wiji Hapsari 22164968A
Melisa Natalia 22164969A
Eka Kriswantari Putri 22164970A
Indah Septi Wardani 22174977A
Kelompok 5 H
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
HAND SANITIZER
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
- Memahami prinsip dasar formulasi sediaan hand sanitizer dengan bahan
aktif dari alam.
- Melakukan pengujian dan mengevaluasi sifat fisik sediaan hand sanitizer.
B. Evaluasi Sedian
A. Pengamatan Organoleptis
Sedian dioleskan pada sekeping kaca atau bahan yang transparan yang cocok
C. Uji Viskositas
Pasanglah viskometer pada klemnya dengan arah horizontal / tegak lurus dengan arah
klem
D. Uji Ph
V. HASIL
1. Formula Hand Sanitizer
Ekstrak = 5 gram
Karbopol = 0,25 gram
27
Propilen Glikol = 300 × 100 = 9 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,06
Propil Paraben = × 100 = 0,02 𝑔𝑟𝑎𝑚
300
8
Trieatnolamin = 300 × 100 = 2,67 𝑔𝑟𝑎𝑚
Aquadest ad = 100 ml
2. Evaluasi Sediaan
a. Uji organoleptis
Bau = Khas ekstrak sirih
Warna = Hijau kecoklatan
b. Uji homogenitas = Tidak homogen
c. Uji viskositas = 2,6 dPa’s (rotor 3)
d. Uji pH = 7,33
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan formulasi dan evaluasi sediaan hand
sanitizer. Formulasi dilakukan dengan memodifikasi formula standar
(Cosmetics and Toiletry Formulation 2nd Edition Vol 8). Beberapa nama
bahan yang dimodifikasi adalah Carbopol 940 sebagai gelling agent, propil
paraben sebagai pengawet selain itu berfungsi untuk meningkatkan viskositas
dan peningkat pH dari sediaan gel, TEA ditambahkna sebagai emulsfying
agent dan yang terakhir Propilen glikol disebabkan karena meskipun memiliki
fungsi yang sama sebagai humektan.lalu bahan aktif yang digunakan adalah
ekstrak daun sirih yang mana ekstrak daun sirih hijau (Pipper betle) yang
ditambahkan pada sediaan hand sanitizer memiliki daya mengahmbat aktivitas
anti bakteri . Pada pembuatan hand sanitizer penggunaan carbopol
mempengaruhi peningkatan viskositas dan homogenitas sediaan. Kemudian
dilakukan evaluasi meliputi organoleptis yaitu bewarna coklat kehijauan ,
dengan cara dilakukannya pengamatan pada sediaan (secara visual) meliputi
warna, bau, tekstur dan tampak luar hand sanitizer berbau khas dan tekstur
seperti gel tetapi masih kasar karna sediaan tidak homogen, evaluasi uji
homogenitas juga menujjukan sedian hand sanitizer tidak homogen , uji pH
dihasilkan 7,33, dan Uji viskositas didapat nilai 2,6 dPas.
Saran dalam perbaikan formula, sebaiknya digunakan Carbopol Ultrez 20
sebagai gelling agent karena Carbopol tipe ini merupakan bahan yang spesifik
yang dapat digunakan sebagai gelling agent pada sediaan hand sanitizer, dapat
meningkatkan viskositas sediaan sekaligus membuat sediaan menjadi sedikit
lebih jernih dengan konsentrasi seperti yang dicantumkan pada Cosmetics and
Toiletry Formulation 2nd Edition Vol 8, yaitu 0,30% (konsentrasi lazim : 0,5 –
2%). Dan juga propilen glikol digantikan dengan gliserin, hal ini disebabkan
karena meskipun memiliki fungsi yang sama sebagai humektan struktur
propilen glikol hanya memiliki 2 gugus -OH sedangkan Gliserin memiliki 3
gugus -OH, dimana gugus -OH dapat mendukung terjadinya ikatan hidrogen,
sehingga dapat disimpulkan aktivitas humektan dari gliserin lebih baik
dibanding propilen glikol. Dan propilen glikol juga memiliki sifat yang sedikit
toksik dibandingkan gliserin yang tidak toksik karena termasuk bahan organik.
VII. KESIMPULAN
Pada evaluasi sediaan hand sanitizer dari ekstrak sirih dapat disimpulkan
bahwa sediaan berwarna hijau kecoklatan dengan bau khas ekstrak sirih.
Untuk uji homogenitas didapatkan hasil bahwa sediaan hand sanitizer tidak
homogen. Nilai viskositas dan pH dari hand sanitizer ekstrak sirih yaitu 2,6
dPa’s dan 7,33.
DAFTAR PUSTAKA