Percobaan II
NIM : 1900023017
Kelas/Golongan/Kelompok : 3A/1/4
III. PERALATAN
1. Timbangan analitik
2. Timbangan elektrik
3. Mortir dan Stemper
4. Ayakan no. 12 mesh
5. Ayakan no. 14/30 mesh
6. Ayakan bertingkat no.
16, 20,30, 50 mesh dan
pan
7. Mesin tablet
8. Cawan petri dan
penutup
9. Corong
10. Stopwatch
11. Gelas ukur
12. Ampul
13. Volumenometer
14. Sieving machine
15. Alat uji sudut diam
Hal 2
IV. PENIMBANGAN
Tgl: 2 Desember 2020
Kode bahan Nama bahan Jumlah yg Jumlah yg Ditimbang Diperiksa
di butuhkan di timbang oleh oleh
PCT005 Paracetamol 500 g
LKTS3 Laktosa 100 g
SOLG5 Solutio gelatin 5% 3,25 g
AMLM6 Amilum kering 28,35 g
TALK9 Talk 9,45 g
V. PROSEDUR PENGOLAHAN
Uji Sudut Diam Paraf
a. Masukkan granul seberat 50 gram secara perlahan dengan Mahasiswa Asisten
arah memutar ke dalam alat (lubang bagian bawah ditutup).
b. Buka penutup lubang bagian bawah, sehingga granul akan
mengalir.
Waktu Alir
a. Masukkan granul sebanyak 25 g ke dalam corong yang
sebelumnya sudah ditutup bagian bawahnya.
terdapat ampul.
Pengetapan
a. Masukkan sejumlah granul ke dalam gelas ukur yang dimiringkan
b. Tegakkan gelas ukur dan tambahkan lagi granul sampai volume 100
ml (catat sebagai V0)
d. Catat perubahan volume pada menit: ke- 5, 10, 25, 50 dan 100 menit,
(catat sebagai Vt).
Hal 3
Pada percobaan uji sifat granul dan pentabletan kali ini, praktikan diminta untuk
mengamati video dan menganalisisnya, tujuan percobaan kali ini yaitu mengetahui dan
memahami proses uji sifat granul dan pentabletan. Uji fisik granul dan pentabletan dapat
berupa uji sudut diam, waktu alir, pengetapan, kompaktibilitas, daya serap air, diameter
rata-rata granul, serta uji kerapuhan granul. Pada praktikum kali ini praktikan diberikan video
untuk dilakukan analisis terhadap uji sudut diam granul yang dilakukan dengan menghitung
kotangen dari tinggi kerucut yang dibentuk serbuk atau granul maka akan didapat besar sudut
yang membentuknya, ketika sudutnya 25-45 derajat maka menunjukkan sifat alir yang bagus.
Uji waktu alir, setiap 100 gram yang mengalir kurang dari 10 detik maka sifat alirnya bagus.
Lalu uji pengetapan, granul dengan indeks pengetapan kurang dari 20% memiliki sifat alir
yang bagus.
Uji sudut diam granul dilakukan dengan memasukkan granul seberat 50 gram secara
perlahan dengan arah memutar ke dalam alat (lubang bagian bawah ditutup). Buka penutup
lubang bagian bawah, sehingga granul akan mengalir. Ukur tinggi kerucut yang dihasilkan.
Lakukan pengukuran selama 3 kali. Hitung sudut diam granul dengan rumus. Setelah itu
diperoleh sudut, jika diantara 25-45 derajat, maka dapat disimpulkan sifat alir granul tersebut
baik. Data yang diperoleh dari hasil praktikum kali ini dengan rata-rata sebesar 26,6 derajat.
Dan dapat disimpulkan bahwa semua sampel granul uji sudut diam memiliki sifat alir yang
baik.
Uji waktu alir granul dilakukan dengan memasukkan granul sebanyak 25 g ke dalam
corong yang sebelumnya sudah ditutup bagian bawahnya. Tarik tutup bagian bawah dan
hidupkan stop watch bersamaan. Catat waktu yang diperlukan untuk semua granul mengalir
dan hitung kecepatan alir granul dalam gram per detik (kecepatan alir granul yang baik yaitu
kurang dari 100 g/10 detik). Data yang diperoleh dari hasil praktikum kali ini dengan
rata-rata 7,4 detik, dan yang paling cepat ditempati oleh sampel 1 yaitu 6,8 detik, jadi dapat
disimpulkan bahwa semua sampel granul uji waktu alir mempunyai sifat alir yang baik.
Uji pengetapan, dilakukan dengan memasukkan sejumlah granul pada labu ukur, pada
video dimasukkan sebesar 100 mL (V0), dengan memiringkan gelas ukur tersebut dan isikan
secukupnya, namun pada video terdapat kesalahan yaitu tidak memiringkan gelas ukur dan
langsung memasangnya pada alat pengempa, seharusnya diisi terlebih dahulu dengan
dimiringkan lalu baru dipasang ke alat dan dipenuhi sampai 100mL, setelah itu nyalakan
rotor, catat perubahan tiap 5, 10, 25, 50, dan 100 menit (sebagai Vt), ketika belum konstan
maka dilanjutkan sampai volumenya konstan. Lalu hitung dengan rumus indeks pengetapan.
Data indeks pengetapan yang diperoleh dari hasil praktikum kali ini diperoleh pada sampel 1
saat konstan sebesar 11%, sampel 2 sebesar 13%, dan sampel 3 sebesar 12%, dan semuanya
konstan saat 400 ketukan. Dapat disimpulkan bahwa semua sampel granul pada uji
pengetapan memiliki sifat alir yang baik.
Terlihat dari kurva diatas, yaitu hubungan antara V0/Vt dengan jumlah ketukan, terbukti
bahwa semakin banyak ketukan serta semakin lama pengetapan, besar volume yang terketap
akan semakin banyak, dimana waktu dan jumlah ketapan terakhir volume tersebut tidak bisa
berkurang lagi, dan artinya telah mencapai volume konstan. Volume konstan yang didapat
dari data menunjukkan saat terlama yaitu 400 ketukan, terbukti dengan kurva diatas.
Perlunya ketelitian, kesabaran, serta penguasaan ilmu tentang proses uji fisik granul
sangatlah penting saat praktikum dilaksanakan, yang akan menentukan keberhasilan dan
kemaksimalan proses uji ini.
C. KESIMPULAN
1. Berdasarkan data diperoleh hasil dari uji sudut diam, semua sampel mempunyai sifat alir
yang baik, karena sudutnya masuk kedalam range 25-45 derajat, yaitu 26,26, dan 28
derajat.
2. Berdasarkan data diperoleh hasil dari uji waktu alir, semua sampel mempunyai sifat alir
yang baik, karena kecepatan alur granulnya kurang dari 10 detik, yaitu 6,8 8,0 dan 7,5
detik.
3. Berdasarkan data diperoleh hasil dari uji pengetapan, semua sampel mempunyai sifat alir
yang baik, karena hasil indeks pengetapan yang kurang dari 20%, yaitu 11%, 13%, dan
12%, semua sampel mencapai volume konstannya saat ketukan 400, terbukti bahwa
semakin lama dan banyaknya ketukan akan meningkatkan volume ketapan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta
Rowe, Raymond C, Paul J Sheskey Dan Marian E Quinn, 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipient 6th Edition. UK: Pharmaceutical Press.