Anda di halaman 1dari 9

JURNAL AKADEMI FARMASI PRAYOGA,5(2), 2020

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga


ISSN-Online : 2548-141X
Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang
http:// jurnal.akfarprayoga.ac.id

FORMULASI SEDIAAN EYESHADOW CREAM MENGGUNAKAN


EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS L.) SEBAGAI
PEWARNA

Noni Rahayu Putri1, Diana Agustin1, Cania Mela Putri1


1
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang
Email : rahayu.noni87@gmail.com

ABSTRAK

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu jenis ubi jalar yang mengandung
antosianin yang tinggi sehingga sangat baik digunakan sebagai pewarna pada sediaan kosmetika.
Tujuan penelitian ini memformulasi sediaan eyeshadow cream dengan menggunakan ekstrak etanol
ubi jalar ungu sebagai pewarna dan mengetahui formula eyeshadow cream yang paling disukai.
Konsentrasi ubi jalar ungu yang digunakan adalah F0: 0%, F1: 8%, F2: 12% dan F3: 16%. Metode
ekstraksi yang digunakan yaitu metode maserasi. Evaluasi sediaan yang dilakukan yaitu
pemeriksaan organoleptis, homogenitas, uji oles, uji stabilitas, pH, tipe krim, iritasi kulit, uji
kesukaan dengan metode Kruskall- Wallis. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tipe krim air dalam
minyak (a/m), uji oles baik, stabil, sifat fisik semua formula eyeshadow cream berbentuk setengah
padat, warna merah muda, bau minyak mawar, homogen, pH rata-rata dari 4,94 sampai 6,07 ,tidak
menyebabkan iritasi. Hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa sediaan eyeshadow cream yang paling
disukai adalah F3. Ekstrak etanol ubi jalar ungu ( Ipomoea batatas L.) dapat digunakan sebagai
pewarna dalam sediaan eyeshadow cream dan formula yang paling disukai oleh panelis yaitu F3.

Kata kunci : Eyeshadow Cream, Ipomoea batatas L, ekstrak etanol, Kruskal- Wallis.

PENDAHULUAN dan membran mukosa mulut terutama untuk


Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang membersihkan, mewangikan, mengubah
dimaksudkan untuk digunakan pada bagian penampilan dan atau memperbaiki bau badan
luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, atau melindungi atau memelihara tubuh pada
bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi kondisi baik (Badan Pengawasan Obat dan
Artikel History
Diterima : 22 Juni 2020 Disetujui : 8 September 2020
Diterbitkan : September 2020
Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan
Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Putri N R

Makanan RI, 2011). Setiap wanita Antosianin merupakan komponen bioaktif


mempunyai kecendrungan serupa, yaitu ingin kelompok flavonoid yang dapat memberikan
terlihat cantik dan menyenangkan untuk warna merah, ungu dan biru pada bunga,
dipandang sehingga produk kosmetika daun, umbi, buah dan sayur yang bergantung
merupakan kebutuhan mutlak bagi dirinya pada pH lingkungan tempatnya tumbuh
(Farima, 2009). (Jensen et al., 2011). Salah satu sumber
Eyeshadow adalah bagian dari kosmetika antosianin pada tumbuhan yaitu terdapat pada
yang digunakan pada kelopak mata dan di ubi jalar ungu. Kandungan dan stabilitas
bawah alis. Eyeshadow merupakan salah satu antosianin yang terdapat pada ubi jalar ungu
jenis preparat dekoratif yang memerlukan lebih tinggi dibanding antosianin yang berasal
bahan yang sangat aman dan cara pemakaian dari sumber lain sehingga menjadikan
yang hati-hati karena dikenakan pada kulit tanaman ini sebagai pilihan alternatif yang
dekat mata, biasanya pada kelopak mata atas tepat sebagai pewarna alami (Ginting et al.,
(Tranggono dan Latifah, 2007). Eyeshadow 2011).
dalam bentuk cream memiliki keuntungan Pracima (2015) menggunakan ekstrak ubi
mampu melekat pada permukaan tempat jalar ungu (Ipomoea batatas L.) sebagai zat
pemakaian dalam waktu yang cukup lama. warna pada sediaan lipstik dengan konsentrasi
Bentuk krim dapat memberikan efek 5%, 7% dan 10%. Ubi jalar ungu diekstraksi
mengkilap, berminyak, melembabkan dan dengan akuades secara maserasi. Berdasarkan
mudah tersebar merata, mudah diusap dan hasil penelitian tersebut warna yang
mudah dicuci dengan air (Anwar, 2012). dihasilkan tidak maksimal dikarenakan
Pada pembuatan eyeshadow, pewarna pemilihan pelarut yang kurang tepat.
merupakan bahan yang paling penting. Bahan Gumbara et al., (2015) menggunakan ekstrak
pewarna terdiri atas pewarna sintesis dan etanol ubi jalar ungu sebagai pewarna sediaan
pewarna alami (Badan Pengawasan Obat dan lipstik dengan kombinasi basis carnauba wax
Makanan, 2013). Penggunaan bahan pewarna dan paraffin, konsentrasi ekstrak etanol ubi
sintesis dalam jangka waktu yang lama akan jalar ungu yang digunakan yaitu 15%, warna
mengakibatkan gangguan kesehatan sehingga yang didapatkan merah lembayung. Winarti et
perlu dicari alternatif zat warna yang lebih al., (2008) juga telah melakukan penelitian
aman yaitu pewarna alami yang berasal dari ekstrak ubi jalar ungu menggunakan beberapa
antosianin tumbuhan (Mukaromah dan campuran pelarut. Hasilnya, kadar antosianin
Maharani, 2008). tertinggi (1,3170 mg/ 100 g) didapatkan pada

2 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 2, 2020


Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan
Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Putri N R

campuran pelarut etanol:asam asetat:air (25:1: pada suhu 50oC (Departemen Kesehatan RI,
5). 2010). Ekstrak kental dan masing
Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik diidentifikasi dengan pemeriksaan
untuk melakukan formulasi sediaan organoleptis, rendemen, susut pengeringan
eyeshadow cream dengan memanfaatkan dan kadar abu. Lalu uji skrining fitokimia.
ekstrak etanol ubi jalar ungu sebagai pewarna Pembuatan eyeshadow cream ekstrak
alami dengan konsentarsi 0%, 8%, 12% dan etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.)
16%. Pembuatan eyeshadow cream sesuai
METODE PENELITIAN dengan formula yang tercantum didalam tabel
Cara Kerja 1. Dalam pembuatan dibagi dalam 2 fase, fase
Pembuatan ekstrak etanol Ubi Jalar Ungu 1 (isopropil palmitat, titanium dioksida,
(Ipomoea batatas L.) carnauba wax, parafin cair dan propil
Ubi jalar ungu diambil di daerah paraben) yang dipanaskan hingga suhu 70-
Inderapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. 75oC dan fase 2 (talkum, Na2EDTA dan metil
Kulit ubi jalar ungu dikupas dan dicuci paraben). Kemudian fase 1 dan fase 2
sampai bersih lalu ditiriskan dan dirajang dicampurkan didalam lumpang panas sambil
halus kemudian ditimbang 1 kg dan dilakukan dilakukan penggerusan sampai benar-benar
maserasi dengan campuran larutan penyari homogen. Setelah itu ditambahkan ekstrak ubi
asam sitrat 2% dalam 4 L etanol 96% selama jalar ungu dan oleum rosae, digerus hingga
3 x 24 jam (tiap 1 x 24 jam dilakukan terbentuk massa krim yang homogen.
pengadukan) kemudian disaring. Ekstrak kemudian dimasukkan ke dalam wadah
etanol dipekatkan dengan rotary evaporator eyeshadow cream.
Tabel 1. Formula Eyeshadow Cream

Formula Eyeshadow Cream (%)


Bahan F0 F2 F2 F3
Ekstrak Ubi Jalar Ungu 0 8 12 16
Isopropil palmitat 5,5 5,5 5,5 5,5
Titanium dioksida 10 10 10 10
Talkum 10 10 10 10
Carnauba wax 10 10 10 10
Na2EDTA 0,1 0,1 0,1 0,1
Metil paraben 0,18 0,18 0,18 0,18
Propil paraben 0,02 0,02 0,02 0,02
Oleum rosae 0,2 0,2 0,2 0,2
Parafin cair ad 100 100 100 100
3 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 2, 2020
Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan
Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Putri N R

Evaluasi Sediaab Eyeshadow cream 6. Uji tipe krim.


Eyeshadow cream akan dilakukan evaluasi Dilakukan dengan meletakkan sejumlah
untuk mengetahui mutu sediaan, meliputi : sediaan pada gelas objek, kemudian
Pemeriksaan organoleptis, homogenitas, uji ditambahkan 1 tetes metil biru, diaduk
oles, uji stabilitas, pemeriksaan pH, uji tipe dengan batang pengaduk. Bila metil biru
krim, uji iritasi dan uji hedonic (kesukaan). tersebar merata berarti tipe krim yang
1. Pemeriksaan organoleptis. dihasilkan adalah minyak dalam air (M/A),
Pengamatan dilakukan terhadap bentuk, bila timbul bintik-bintik biru, krim yang
bau dan warna dilakukan selama 6 minggu dihasilkan tipe air dalam minyak (A/M)
(Departemen Kesehatan RI, 1979). (Departemen Kesehatan RI, 1985).
2. Homogenitas. 7. Uji iritasi kulit.
Dilakukan dengan cara mengoleskan Dilakukan dengan melibatkan sukarelawan
sediaan sejumlah tertentu pada kaca yang sebanyak 10 orang (FDA, 2013).
transparan (Departemen Kesehatan RI, Sukarelawan dipilih berdasarkan kriteria
1979). inklusi, eksklusi dan drop out.
3. Uji oles. a). Kriteria inklusi wanita yang bersedia
Dilakukan dengan mengoleskan sediaan menjadi sukarelawan dan berusia
eyeshadow cream pada kulit punggung sekitar 18-22 tahun pada saat
tangan kemudian diamati banyaknya warna penelitian dilakukan.
yang menempel dengan perlakuan 5 kali b). Kriteria eksklusi adalah sukarelawan
pengolesan (Amalia et al., 2017). yang mempunyai riwayat alergi kulit
4. Uji stabilitas. dan sedang menderita penyakit kulit.
Dengan menggunakan metode freeze and c). Kriteria drop-out adalah yang tidak
thaw. Sediaan disimpan pada suhu 4oC patuh dengan aturan penelitian dan
selama 24 jam, lalu dipindahkan pada suhu tidak bersedia untuk melanjutkan
40oC selama 24 jam (1 siklus). Pengujian penelitian.
dilakukan sebanyak 6 siklus dan Pengujian iritasi kulit dilakukan dengan
pengamatan dilakukan setiap akhir siklus cara uji tempel tertutup pada kulit manusia
(Gozali et al., 2009). dimana 0,1 g masing-masing formula
5. Pemeriksaan pH. eyeshadow cream dioleskan pada pangkal
Dilakukan dengan menggunakan alat pH lengan bagian dalam dengan diameter
meter (Departemen Kesehatan RI, 1995). pengolesan 3 cm kemudian ditutup dengan

4 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 2, 2020


Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan
Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Putri N R

perban dan plester, dibiarkan selama 48 gejala yang ditimbulkan, berupa erythema
jam tanpa dibilas. Setelah 48 jam perban dan edema seperti yang tercantum pada
dan plester dibuka, kemudian diamati tabel 2 (Wasiaatmadja, 1997).
Tabel 2. Skala evaluasi eritema dan edema (Amasa et al., 2012)
Eritema Skala Edema Skala
Tidak ada eritema 0 Tidak ada edema 0

Eritema sangat sedikit 1 Edema sangat sedikit 1


(hampir tidak terlihat) (hampir tidak terlihat)
Eritema terdefinisi dengan 2 Edema ringan 2
baik
Eritema sedang sampai 3 Edema sedang 3
parah
Eritema parah 4 Edema berat 4

Menghitung nilai PII (Primary Irritation Index) dari skala eritema dan edema yang didapat.

Tabel 3. Kategori respon dan PII (Mishra et al., 2011)


Categori Primary Irritation Index (PII)
Diabaikan 0-0,4
Sedikit iritasi 0,5-1,9
Iritasi sedang 2,0-4,9
Iritasi parah 5,0-8,0

8. Uji hedonik/kesukaan. tentang kesukaan atau ketidaksukaannya pada


Merupakan salah satu jenis uji dimana panelis / suatu produk dalam suatu tingkatan-tingkatan
sukarelawan diminta mengungkapkan (Rahayu, 1998).
tanggapan pribadinya pada suatu kuesioner
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4. Hasil skrinning fitokimia ekstrak ubi jalar ungu
No Kandungan Pereaksi Hasil Pengamatan
Kimia
1. Flavonoid Mg / HCl p + Merah
2. Fenolik FeCl3 + Biru

5 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 2, 2020


Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan
Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Putri N R

3. Saponin Test busa - Tidak ada busa

4. Steroid Bouchardat - Merah

5. Terpenoid Bouchardat + Merah

6. Alkaloid Mayer + Kabut putih

F0 F1

F2 F3

Gambar 1. Sediaan eyeshadow cream ekstrak etanol ubi jalar ungu


Keterangan:
F0 : Formula eyeshadow cream dengan konsentrasi ekstrak 0%
F1 : Formula eyeshadow cream dengan konsentrasi ekstrak 8%
F2 : Formula eyeshadow cream dengan konsentrasi ekstrak 12%
F3 : Formula eyeshadow cream dengan konsentrasi ekstrak 16%

Tabel 5. Rekapitulasi hasil evaluasi sediaan eyeshadow cream


No Pemeriksaan F0 F1 F2 F3 P
1 Organoleptis K K K K K
2 Homogenitas H H H H H
3 Uji oles KB KB KB KB B
4 Stabilitas S S S S S
5 Uji pH 4,99 6,07 5,91 5,5 6,81
6 Tipe krim a/m a/m a/m a/m m/a
7 Uji iritasi TI TI TI TI TI

6 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 2, 2020


Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan
Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Putri
NR

Eyeshadow di formulasi dalam bentuk yang diiringi dengan kenaikan suhu,


sediaan krim dengan tipe air dalam menyebabkan berubahnya warna pada
minyak. Eyeshadow cream di buat dalam 4 sediaan (Rein and Heinonen, 2004).
konsentrasi ekstrak yaitu Formula dengan Hasil evaluasi homogenitas
konsentrasi ekstrak 0% (F0), Formula menunjukkan sediaan eyeshadow cream
dengan konsentrasi ekstrak 8% (F1), dan pembanding memberikan hasil yang
Formula dengan konsentrasi ekstrak 12% sediaan homogen karena tidak adanya
(F2) dan Formula dengan konsentrasi partikel-partikel menggumpal saat di
ekstrak 16% (F3). Pembanding yang oleskan pada kaca objek. Hasil
digunakan pada penelitian ini yaitu pemeriksaan uji oles yaitu eyeshadow
eyeshadow cream dengan merek dagang P. cream F2 dan F3 memberikan hasil uji oles
Pemeriksaan organoleptis sediaan kurang baik dan tidak merata pada saat
diamati selama 6 minggu penyimpanan dioleskan. Warna yang menempel pada
dengan melihat perubahan bentuk, warna punggung tangan tidak merata
dan bau. Eyeshadow cream F0 berbentuk dibandingkan dengan warna pembanding
setengah padat, bau minyak mawar dan P. Berdasarkan hasil uji oles diatas dapat
warna putih; F1 berbentuk setengah padat, diketahui bahwa F2 dan F3 menghasilkan
bau minyak mawar dan warna merah muda pengolesan kurang baik karenna
pucat; F2 berbentuk setengah padat, bau pengolesan dikatakan baik jika sediaan
minyak mawar dan warna merah muda; F3 memberikan warna yang merata.
berbentuk setengah padat, bau minyak Hasil uji stabilitas sediaan selama 6
mawar dan warna merah muda terang. siklus (12 hari) menunjukkan bahwa
Pembanding berbentuk setengah padat, bau keempat sediaan eyeshadow cream stabil.
khas dan warna merah muda terang. Pemeriksaan pH eyeshadow cream selama
Selama 6 minggu penyimpanan eyeshadow 6 minggu dengan menggunakan pH meter,
cream tidak mengalami perubahan bentuk, memperoleh hasil dengan rata-rata
bau dan warna. Namun pada minggu F0=4,99; F1=6,07; F2=5,91; F3=5,55, dan
berikutnya intensitas warna pada pembanding 6,81. Hasil pemeriksaan pH
eyeshadow cream mulai berkurang. menunjukkan bahwa sediaan masuk ke
Stabilitas dapat dipengaruhi oleh pH, dalam rentang pH kulit 4,5-6,5.
temperatur, cahaya, dan oksigen. Pemeriksaan tipe krim memberikan hasil
Kerusakan antosianin cenderung bahwa tipe krim ke empat sediaan
meningkat selama proses penyimpanan eyeshadow cream termasuk tipe krim air

7 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 2, 2020


Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan
Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Putri
NR

dalam minyak karena metilen biru tidak Disarankan kepada peneliti selanjutnya
tersebar merata pada sediaan sedangkan untuk menjaga kestabilan pH antosianin
pembanding P mempunyai tipe krim agar sediaan dan warna eyeshadow cream
minyak dalam air karena metilen biru yang dihasilkan tetap stabil.
tersebar merata pada sediaan. DAFTAR PUSTAKA
Hasil uji iritasi terhadap panelis pada 1. Yani A, Suriah S, Jafar N. The Effect
keempat fomula eyeshadow cream tidak of SMS Reminder on Pregnant Mother
mengiritasi kulit, karena tidak terjadinya Behaviour Consuming Iron Tablet.
eritema dan edema pada kulit panelis Media Kesehatan Masyarakat
selama pengamatan yang dilakukan. Indonesia. 2017;13(1):12-20.
Dengan nilai PII yang didapatkan adalah 0
2. Eldredge LKB, Markham CM, Ruiter
(diabaikan). Data yang diperoleh dari uji
RA, Kok G, Parcel GS. Planning
kesukaan menunjukkan panelis lebih
Health Promotion Programs: An
menyukai F3, baik dalam hal warna, aroma
Intervention Mapping Approach: John
dan tekstur. Hal ini dikarenakan F3
Wiley & Sons; 2016.
memiliki intensitas warna yang baik pada
saat dioleskan. Adapun faktor yang 3. Bartels SJ, Pratt SI, Aschbrenner KA,
mempengaruhinya adalah ekstrak dengan Barre LK, Naslund JA, Wolfe R, et al.
konsentrasi tinggi memberikan warna lebih Pragmatic Replication Trial Of Health
pekat. Untuk tekstur alasannya yaitu Promotion Coaching For Obesity In
konsistensi F3 lebih lembut dan nyaman Serious Mental Illness And
saat dioleskan. Maintenance Of Outcomes. American
KESIMPULAN DAN SARAN Journal of Psychiatry.
Ekstrak etanol ubi jalar ungu (Ipomoea 2015;172(4):344-52.
batatas L.) dapat digunakan sebagai
4. Fertman CI, Allensworth DD. Health
pewarna pada sediaan eyeshadow cream.
Promotion Programs: From Theory To
Uji oles eyeshadow cream kurang baik
Practice: John Wiley & Sons; 2016.
dan warna kurang tajam sehingga
diperlukan optimasi formula. Formula 5. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan
eyeshadow cream yang paling disukai Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
yaitu F3 dengan konsentrasi ekstrak etanol Rineka Cipta; 2012.
ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) 16%.
6. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman
Gizi Seimbang. Jakarta: Direktorat

8 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 2, 2020


Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan
Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Putri
NR

Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Melek Teknologi (Opini). Mercusuar.
dan Anak; 2014. 1 Agustus 2017.

7. Roni Kurniawan, Narzril Ilham, Sigit 12. Riady E. detikNews. Senin 11


Purnomo Said. The Correlation September 2017. [cited 17 September
Between The Prinsiples Of Good 2017]. Available from:
Corporate Governance And https://news.detik.com/berita-jawa-
Officials’performance In Health timur/d-3636913/nisa-penderita-gizi-
Departement Of Wajo Regency At buruk-di-blitar-hidup-di-rumah-tak-
[Skripsi]. Jakarata: Universitas layak?_ga=2.29864511.169260838.15
Muhammadiyah Jakarata; 2017. 05635728-927849247.1505635728

8. Khalifa M. Barriers To Health


Information Systems And Electronic
Medical Records Implementation A
Field Study Of Saudi Arabian
Hospitals [Online Journal]. 2013
[Cited 17 September 2017]. Available
from:
http://www.sciencedirect.com/science/
article/pii/S1877050913008375.

9. Ebenhaezer G. Hubungan Kualitas


Lingkungan Perumahan Dengan
Derajat Kesehatan Ibu Dan Balita Di
Sumatera Utara [Tesis]. Sumatera:
Universitas Sumatra Utara; 2000.

10. Yulianti Yulianti, Tahir Abdullah,


Yusriani Yusriani (2018). Case To
Action Relates To Providing
Exclusive ASI in the Kassi-Kassi
Health Center Work Area. Window of
Health: Jurnal Kesehatan, 2(1), 44-53.

11. Yani A. Kekerasan Pada Anak dan

9 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 2, 2020

Anda mungkin juga menyukai