Anda di halaman 1dari 11

PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591

(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X


Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

Formulasi, Evaluasi Fisika, dan Uji Stabilitas Sediaan Pomade dari Ekstrak
Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.)

Formulation, Physical Evaluation, and Stability of Pomade Containing Bitter


Melon (Momordica charantia L.) Leaf Ethanol Extract

Yahdian Rasyadi*, Sandra Tri Juli Fendri, Frandika Tri Wahyudi

Fakultas Farmasi, Universitas Perintis Indonesia


Jalan Adinegoro KM 17 Simpang Kalumpang Lubuk Buaya, Padang 25586, Indonesia

*Corresponding author email: yahdianrasyadi@gmail.com

Received 16-3-2020 Accepted 30-8-2020 Available online 31-12-2020

ABSTRAK

Daun pare (Momordica charantia L) merupakan tanaman yang dapat merangsang


pertumbuhan rambut. Dalam penelitian ini, daun pare diformulasikan sebagai sediaan
pomade. Tujuan penelitian ini adalah membuat, melihat evaluasi fisik, dan kestabilan
sediaan pomade yang mengandung ekstrak daun pare dalam beberapa variasi
konsentrasi yaitu, F0 = mengandung ekstrak etanol daun pare 0%, F1 = mengandung
ekstrak etanol daun pare 8%, F2 = mengandung ekstrak etanol daun pare 10%, dan F3 =
mengandung ekstrak etanol daun pare 12 %. Metode pembuatan pomade dengan cara
peleburan. Evaluasi sediaan pomade meliputi evaluasi fisika (uji organoleptis, uji
homogenitas, uji daya tercuci), uji stabilitas dan uji iritasi. Hasil uji organoleptis
menunjukkan F0 berwarna putih, tidak berbau dan bentuk setengah padat, F1, F2, F3
berwarna hijau kehitaman, bau khas dan bentuk setengah padat. Hasil uji homogenitas
menunjukkan bahwa F0, F1, F2, dan F3 homogen. Hasil uji daya tercuci menunjukkan
volume air yang dapat mencuci pomade yaitu F0 = 175 mL, F1 = 188 mL, F2 = 189 mL,
dan F3 = 191 mL. Hasil uji stabilitas menunjukkan F0, F1, F2, F3 stabil pada suhu 4°C dan
40°C. Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa F0, F1, F2, dan F3 tidak mengiritasi. Pomade
ekstrak etanol daun pare berdasarkan evaluasi fisik memenuhi persyaratan dan dari uji
stabilitas memperlihatkan bahwa sediaan stabil.

Kata kunci: daun pare, ekstrak etanol, formulasi pomade, Momordica charantia L.,
stabilitas.

ABSTRACT

Bitter melon (Momordica charantia L.) is a plant with hair growth stimulating potential.
In this study, bitter melon leaves were formulated as a pomade. The purpose of this
study is to formulate, evaluate the physical properties, and stability of pomade
containing bitter melon extract in several variations of concentration, i.e., F0 =

281
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

containing 0% bitter melon leaf ethanol extract, F1 = containing 8% bitter melon leaf
ethanol extract, F2 = containing ethanol extract bitter melon leaves 10%, and F3 =
contain 12% bitter melon leaves ethanol extract. Pomade is made by the melting
method. Evaluation of pomade includes physical evaluation (organoleptic test,
homogeneity test, leached power test), stability test, and irritation test. Organoleptic
test results showed F0 is white, odorless and semi-solid form, F1, F2, F3 are blackish
green, characteristic odor, and semi-solid form. Homogeneity test results show that F0,
F1, F2, and F3 are homogeneous. The washed power test results show the volume of
water that can wash the pomade is F0 = 175 mL, F1 = 188 mL, F2 = 189 mL, and F3 = 191
mL. The stability test results showed that F0, F1, F2, F3 were stable at 4 ° C and 40 ° C.
The irritation test results show that F0, F1, F2, and F3 are not irritating. Based on the
physical evaluation and stability test of ethanol extract of bitter melon leaves can be
formulated in pomade.

Keywords: bitter melon leaves, ethanol extract, Momordica charantia L., pomade
formulation, stability.

Pendahuluan kosmetika. Salah satu produk kosmetika


Rambut merupakan bagian yang perawatan rambut adalah pomade.
keluar dari dalam kulit dan kulit kepala, Pomade adalah sejenis minyak
yang memiliki fungsi dasar sebagai rambut yang dibuat dari zat berminyak
pelindung, organ sensori, menjaga atau sejenis bahan dari wax (lilin) yang
kestabilan suhu tubuh dan sebagai digunakan untuk penataan gaya rambut.
pertanda status sosial. Rambut Pomade banyak digunakan untuk
mengalami proses pertumbuhan membuat rambut agar terlihat lebih
menjadi dewasa dan bertambah panjang licin, mengkilap, dan lembab. Minyak
lalu rontok dan kemudian terjadi rambut pomade terbukti bertahan lebih
pergantian rambut baru. Kondisi lama dibandingkan produk lainnya dalam
fisiologis, stress emosional maupun fisik, menata rambut (Utami et al, 2018).
nutrisi, gangguan hormonal dan obat Salah satu tanaman yang secara
dapat mempengaruhi pertumbuhan empiris digunakan oleh masyarakat
rambut yang dapat menstimulasi untuk merangsang pertumbuhan
terjadinya gangguan pada rambut rambut adalah daun pare. Kandungan
berupa rambut yang tipis, mudah patah, kimia daun pare yang berkhasiat dalam
berkurangnya pigmen rambut, pengobatan adalah saponin, flavonoid,
kerontokan bahkan kebotakan (Sulastri polifenol, alkaloid, triterpenoid,
et al, 2016). momordisin, glikosida cucurbitacin,
Nurjannah & Krisnawati (2014) charantin, asam butirat, asam palmitat,
mengatakan bahwa pemecahan masalah asam linoleat, dan asam stearate
kerontokan rambut dapat dilakukan (Hendriani et al, 2019).
dengan penggunaan berbagai produk Menurut penelitian yang telah
dilakukan oleh Siska (2011), ekstrak

282
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

daun pare dapat berpotensi 2. Pemeriksaan ekstrak daun pare


menyuburkan rambut pada kelinci Organoleptis, yaitu pemeriksaan
jantan dengan konsentrasi 10%, lebih terhadap bentuk, bau, rasa dan
efektif dibandingkan dengan minoxidil warna yang dilakukan secara visual
2%. Dalam bentuk sediaan hair tonic, (Rasyadi et al, 2019a). Rendemen
ekstrak daun pare dapat membantu ekstrak dihitung dengan cara
pertumbuhan rambut pada konsentrasi membandingkan berat ekstrak kental
4% (Khesia, 2012). Berdasarkan uraian yang didapat dengan berat sampel
diatas maka dilakukan penelitian awal (Rasyadi et al, 2019b).
tentang formulasi sediaan pomade dari Pemeriksaan kelarutan dilakukan di
ekstrak daun pare dengan berbagai dalam pelarut aqua destilata dan
konsentrasi. etanol 96%. Sebanyak 1 g ekstrak
kental dilarutkan masing-masing ke
Metode Penelitian dalam aqua destilata dan dalam
Alat etanol 96% (Rasyadi et al, 2019a).
Botol maserasi, rotary Pemeriksaan pH dilakukan
evaporator, timbangan analitik, menggunakan alat pH meter. Alat ini
waterbath, cawan penguap, beker glass, dikalibrasi terlebih dahulu
gelas ukur, batang pengaduk, lemari menggunakan larutan dapar pH 4 dan
pendingin, tang krus, kaca arloji, pot pH 7. Elektroda dibilas dengan air
salep. suling dan dikeringkan. Pengukuran
Bahan pH ekstrak etanol daun pare
Daun pare, etanol 96%, vaselin (Momordica charantia L.) dilakukan
putih, lanolin, cera alba, span 80, vitamin dengan cara 1 g ekstrak dilarutkan
E, nipagin, gliserin. dengan air suling hingga 10 mL dalam
Jalannya penelitian wadah yang cocok. Elektroda
1. Pembuatan ekstrak etanol daun pare dicelupkan dalam wadah tersebut,
Daun pare segar dibersihkan, angka yang ditunjukkan pada pH
kemudian dirajang. Sampel tersebut meter merupakan nilai pH ekstrak
kemudian dimasukan ke dalam botol tersebut (Suhery et al, 2016).
maserasi dan ditambahkan etanol Penetapan susut pengeringan
96% sampai terendam, dibiarkan dilakukan dengan menimbang
ditempat gelap selama 5 hari sambil masing-masing ekstrak etanol daun
sesekali diaduk. Hasil maserasi pare sebanyak 1 g, dimasukkan ke
disaring menggunakan kertas saring. dalam krus yang telah ditara, lalu
Maserasi diulang sampai 3 kali. Hasil dipanaskan dalam oven dengan
maserasi digabungkan dan diuapkan temperatur 105°C hingga bobot tetap
dengan menggunakan rotary kemudian didinginkan dalam
evaporator sehingga didapatkan desikator dan ditimbang sampai
ekstrak kental (Rasyadi, 2018). diperoleh berat konstan. Susut

283
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

pengeringan ditentukan dalam persen dituangkan kedalam wadah dan


terhadap bobot sampel yang ditunggu sampai dingin.
digunakan. Tujuannya adalah 4. Evaluasi pomade ekstrak etanol daun
memberikan batas maksimal senyawa pare
yang hilang pada proses pengeringan Pengamatan organoleptis
(Handayani et al, 2017). terhadap bentuk, warna, bau yang
Penetapan kadar abu dilakukan dilakukan secara visual pengujian
dengan menimbang masing-masing dilakukan selama 8 minggu (Auliasari
ekstrak etanol daun pare sebanyak 1 et al, 2018). Pemeriksaan
g, dimasukkan ke dalam krus porselen homogenitas dilakukan dengan cara
yang telah ditara, dipijarkan perlahan- menimbang 0,1 g pomade, lalu
lahan, kemudian dinaikkan secara dioleskan pada kaca objek dengan
bertahap hingga 600 ± 25oC sampai tipis dan merata. Dimana harus
bebas karbon kemudian didinginkan menunjukan susunan yang homogen
di dalam desikator dan ditimbang dibawah mikroskop, pengujian
berat abu. Kadar abu ditentukan dilakukan selama 8 minggu (Auliasari
dalam persen terhadap berat sampel et al, 2018).
yang digunakan, tujuannya adalah Pemeriksaan stabilitas dengan
memberikan gambaran kandungan metode freeze and thaw dilakukan
mineral internal dan eksternal yang dengan menyimpan sediaan dalam
berasal dari proses awal sampai botol plastik bening pada suhu 4oC
terbentuknya ekstrak (Merwanta et selama 24 jam kemudian dipindahkan
al, 2019). kesuhu 40oC selama 24 jam (1 siklus),
Pemeriksaan fitokimia meliputi dilanjutkan sampai 6 siklus. Setiap
uji flavonoid, uji fenolik, uji saponin, selesai satu siklus dilihat ada tidaknya
uji alkaloid, dan uji terpenoid dan pemisahan fase (Rahim et al., 2016;
steroid (Handayani et al, 2017). Rasyadi et al, 2019b). Uji daya sebar
3. Pembuatan pomade ekstrak daun dilakukan dengan meletakkan
pare pomade sebanyak 500 mg secara
Semua alat dan bahan yang hati-hati di atas grafik yang dilapisi
diperlukan disiapkan (Tabel 1), semua plastik transparan dibiarkan beberapa
bahan ditimbang, kemudian saat dan diukur diameter daerah yang
dimasukan vaselin putih, lanolin, cera dipenuhi pomade, kemudian ditutup
alba kedalam beaker glass, lalu lagi dengan plastik dan diberi beban
dipanaskan sampai mencair, setelah (1, 2, 5 gram) lalu diukur
itu dimasukkan nipagin, vitamin E, pertambahan luas yang diberikan
Oleum Tea dan gliserin sambil diaduk oleh pomade (Auliasari et al, 2018).
kemudian dimasukan span dan Pemeriksaan daya tercuci dari
ekstrak daun pare secara perlahan pomade dilakukan dengan cara
diaduk sampai homogen, setelah itu mengoleskan sedikit pomade ± 1

284
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

gram di atas telapak tangan manusia lebih baik dibandingkan dengan etanol
lalu dicuci dengan sejumlah tertentu konsentrasi rendah pada sampel segar
air. Jika noda-noda bersifat minyak (Rasyadi, 2018).
tidak terdapat lagi berarti sediaan Nilai rendemen ekstrak ekstrak
telah tercuci, dicatat volume air yang etanol daun pare dihitung berdasarkan
terpakai (Suhery et al, 2016). perbandingan antara berat produk akhir
Pengujian iritasi kulit dilakukan yaitu berat ekstrak kental terhadap berat
dengan cara uji tempel tertutup sampel awal, kemudian dihitung dan
langsung pada manusia, dimana dinyatakan dalam persen (%) dan
formula pomade sebanyak 100 mg diperoleh rendemen ekstrak 6%. Pada
dioleskan pada lengan atas 2 cm2 ekstrak kental dilakukan pemeriksaan
kemudian ditutup dengan perban dan organoleptis sebagai pengenalan awal
plester lalu biarkan selam 24 jam, yang sederhana seobjektif mungkin.
kemudian pomade dioleskan lagi Pemeriksaan organoleptis dilakukan
selama 3 hari dan amati gejala iritasi dengan cara mengamati bentuk, warna,
yang mungkin timbul pada kulit. bau dan rasa dari ekstrak etanol daun
Apabila tidak menimbulkan iritasi pare dengan hasil bentuk ekstrak kental,
pada kulit, maka formula dinyatakan warna hijau kehitaman, bau khas dan
memenuhi persyaratan (Khairin, rasa pahit. Pemeriksaan kelarutan
2017). memberikan hasil bahwa ekstrak etanol
daun pare sukar larut dalam air (1:132)
Hasil dan Pembahasan dan larut dalam etanol (1:25).
Penelitian ini bertujuan Pemeriksaan pH dengan menggunakan
membuat, melihat evaluasi fisik, dan alat pH meter, didapatkan pH ekstrak
kestabilan sediaan pomade yang yaitu 6,56.
mengandung ekstrak daun pare dalam Uji susut pengeringan dilakukan
beberapa variasi konsentrasi yaitu 0% untuk mengetahui besarnya senyawa
(F0), 8% (F1), 10% (F2), 12% (F3). yang hilang pada proses pengeringan.
Metode ekstraksi yang digunakan adalah Hasil penetapan susut pengeringan
metode maserasi. Pelarut yang ekstrak etanol daun pare adalah 5,74%.
digunakan dalam proses ekstraksi ini Uji kadar abu bertujuan untuk
adalah pelarut etanol 96%. Alasan memberikan gambaran kandungan
pemilihan etanol karena bersifat mineral internal dan eksternal yang
universal yang mampu menarik semua berasal dari proses awal sampai
jenis zat aktif, baik bersifat polar, semi terbentuk ekstrak kental. Hasil
polar, dan non polar. Etanol 96% dipilih penetapan kadar abu ekstrak etanol
karena etanol dengan konsentrasi daun pare adalah 4,47%. Hasil ini
tersebut dapat lebih mudah memenuhi syarat yang terdapat yaitu
berpenetrasi kedalam sel serta tidak lebih dari 15% (Rasyadi, 2018).
mempunyai kemampuan ekstraksi yang

285
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

Tabel 1. Formula pomade ekstrak etanol daun pare


Bahan F0 (%) F1 (%) F2 (%) F3 (%)
Ekstrak daun pare 0 8 10 12
Vaselin alba 40 40 40 40
Cera alba 6 6 6 6
Lanolin 9 9 9 9
Span 80 11 11 11 11
Nipagin 0,1 0,1 0,1 0,1
Vitamin E 2 2 2 2
Oleum tea 0,5 0,5 0,5 0,5
Gliserin ad 100 100 100 100
Keterangan: F0 = formula pomade menggunakan konsentrasi 0% ekstrak daun pare, F1 =
formula pomade menggunakan konsentrasi 8% ekstrak daun pare, F2 = formula pomade
menggunakan konsentrasi 10% ekstrak daun pare, F3 = formula pomade menggunakan
konsentrasi 12% ekstrak daun pare

Pemilihan sediaan pomade jenis telah memenuhi persyaratan


didasarkan pada keuntungan pemakaian (Rasyadi, 2018).
yaitu memberikan rasa nyaman ketika Dari orientasi
dioleskan, pemakaiannya lebih disenangi pembuatan basis pomade ekstrak daun
karena rambut lebih mudah ditata pare dibuat dengan konsentrasi cera
dengan rapih, dan dapat bertahan lama 10% tetapi menghasilkan konsistensi
dibanding dengan sediaan kosmetik yang terlalu keras, oleh sebab itu maka
lainnya. diturunkan konsentrasi jadi 6%, pada
Penelitian ini betujuan untuk konsentrasi tersebut memberikan
membuat sediaan kosmetik berupa konsistensi sediaan yang baik dan pada
pomade dari ekstrak daun pare dan pengujian aktivitas penyubur rambut,
menguji efek dari ekstrak daun pare ekstrak daun pare dengan konsentrasi
sebagai penyubur rambut. Pada 8%, 10% dan 12% memberikan efek
penelitian ini dibuat formulasi sediaan penyubur rambut.
pomade dari ekstrak daun pare dengan Besarnya konsentrasi
berbagai konsentrasi yaitu 8%, 10%, penggunaan ekstrak daun pare dalam
12%, dengan menggunakan vaselin sediaan pomade mempengaruhi warna
putih, cera alba, dan lanolin sebagai dari pomade itu sendiri yaitu semakin
bahan dasar pembentuk pomade. besar konsentrasi ekstrak daun pare
Pemeriksaan bahan baku yang yang digunakan maka semakin pekat
digunakan dalam pembuatan pomade warna sediaan menghijau mengikuti
meliputi pemeriksaan organoleptis dan warna ekstrak daun pare.
kelarutan. Pemeriksaan bahan tambahan Vaselin, lanolin, cera alba
seperti vaselin, lanolin, cera alba, sebagai basis dari pomade, span
gliserin, span, vitamin E dan nipagin digunakan sebagai emulgator dan
meliputi pemerian, kelarutan, bobot gliserin sebagai humektan sedangkan

286
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

untuk bau yang digunakan pada jangka waktu penyimpanan tersebut


penelitian ini adalah minyak parfum pomade ekstrak etanol daun pare tetap
dengan aroma teh. Anti oksidan yang menunjukkan susunan yang homogen
digunakan Vitamin E untuk mencegah (Tabel 3).
terjadinya proses oksidasi yang dapat Pemeriksaan stabilitas
menyebabkan bau menjadi tengik menggunakan metode Freeze and thaw
dengan konsentrasi 2%, sedangkan yaitu dilakukan dengan cara menyimpan
penambahan nipagin 0,1% digunakan sediaan pada suhu 40C selama 24 jam
sebagai pengawet untuk mencegah kemudian dipindahkan ke suhu 400C
kerusakan sediaan oleh mikroorganisme. selama 24 jam dilakukan sebanyak 6
Pada sediaan pomade dilakukan siklus. Pomade tidak memisah (Tabel 4).
evaluasi setiap minggu, selama 8 Pemeriksan uji iritasi kulit dilakukan
minggu. Evaluasi tersebut meliputi pada daerah pangkal lengan atas bagian
pemeriksaan organoleptis, homogenitas, dalam selama 48 jam terhadap 5 orang
stabilitas menggunakan metode Freeze panelis dengan cara uji tempel tertutup.
and thaw, uji daya menyebar, uji daya Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
tercuci dan uji iritasi kulit. F0, F1, F2, F3 tidak menimbulkan iritasi
Pemeriksaan organoleptis pada kulit panelis
meliputi warna, bau, dan bentuk Pemeriksaan uji daya sebar
(Gambar 1, Tabel 2). Didapat hasil dilakukan dengan menggunakan beban
pomade F1, F2, F3 dari ekstrak daun 1g, 2g, dan 5 g dengan prinsip mengukur
pare berwarna hijau kecoklatan, bau teh pertambahan diameternya. Hasil yang
dan bentuk semi padat dan F0 berwarna didapat F0 mempunyai daya sebar yang
putih kekuningan, tidak berbau dan lebih besar dibanding F1, F2, F3,
bentuk semi padat. Sampai minggu ke 8 sedangkan F3 mempunyai daya sebar
secara organoleptis pomade dari ekstrak yang paling kecil (Tabel 5). Maka dapat
daun pare tidak mengalami perubahan. disimpulkan semakin tinggi konsentrasi
Pemeriksaan homogenitas ekstrak daun pare pada pomade akan
pomade ekstrak daun pare dilakukan mempengaruhi daya sebar suatu
dengan cara mengoleskannya secara pomade tersebut. Data yang didapatkan
merata dan tipis pada objek glass. dari uji daya menyebar tidak merupakan
Hasilnya menunjukkan bahwa pomade data yang absolute, karena tidak ada
F0, F1, F2, F3 homogen dan terdispersi literature yang menyatakan nilai pasti
merata. Pemeriksaan ini dilakukan setiap untuk pemeriksaan pertambahan luas,
minggu selama 8 minggu dan dalam data hanya merupakan data relative.

287
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

Gambar 1. Foto sediaan pomade ekstrak etanol daun pare. F0 = formula pomade
menggunakan konsentrasi 0% ekstrak daun pare, F1 = formula pomade
menggunakan konsentrasi 8% ekstrak daun pare, F2 = formula pomade
menggunakan konsentrasi 10% ekstrak daun pare, F3 = formula pomade
menggunakan konsentrasi 12% ekstrak daun pare

Tabel 2. Hasil evaluasi organoleptis pomade ekstrak etanol daun pare


Minggu ke
Formula Organoleptis
I II III IV V VI VII VIII
F0 Bentuk Sp Sp Sp Sp Sp Sp Sp Sp
Warna P P P P P P P P
Bau Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb Tb
F1 Bentuk Sp Sp Sp Sp Sp Sp Sb Sb
Warna Hk Hk Hk Hk Hk Hk Hk Hk
Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
F2 Bentuk Sp Sp Sp Sp Sp Sp Sp Sp
Warna Hk Hk Hk Hk Hk Hk Hk Hk
Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
F3 Bentuk Sp Sp Sp Sp Sp Sp Sp Sp
Warna Hk Hk Hk Hk Hk Hk Hk Hk
Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
Keterangan: F0 = formulasi basis pomade, F1 = formula pomade dengan ekstrak etanol daun pare
konsentrasi 8%, F2 = formula pomade dengan ekstrak etanol daun pare konsentrasi 10%, F3 =
formula pomade dengan ekstrak etanol daun pare konsentrasi 12%, Hk = hijau kehitaman, Sp =
setengan padat, P = putih, Tb = tidak berbau, Bk = bau khas

Tabel 3. Hasil pemeriksaan homogenitas pomade ekstrak etanol daun pare


Formula Minggu ke
I II III IV V VI VII VIII
F0 H H H H H H H H
F1 H H H H H H H H
F2 H H H H H H H H
F3 H H H H H H H H
Keterangan: H = homogen

288
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

Tabel 4. Hasil pemeriksaan stabilitas pomade ekstrak etanol daun pare dengan metode
freeze and thaw
Formula Siklus
I II III IV V VI
4°C 40°C 4°C 40°C 4°C 40°C 4°C 40°C 4°C 40°C 4°C 40°C
F0 TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM
F1 TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM
F2 TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM
F3 TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM TM
Keterangan: TM = tidak memisah

Tabel 5. Hasil pemeriksaan uji daya menyebar pomade ekstrak etanol daun pare
Formula Pertambahan Luas Daya Sebar (cm2)
Beban 1g Beban 2g Beban 5g
F0 0,21 0,41 1,05
F1 0,88 1,25 1,85
F2 0,37 0,92 1,50
F3 0,46 0,62 1,29
Keterangan: F0 = formula pomade menggunakan konsentrasi 0% ekstrak daun pare, F1 = formula
pomade menggunakan konsentrasi 8% ekstrak daun pare, F2 = formula pomade menggunakan
konsentrasi 10% ekstrak daun pare, F3 = formula pomade menggunakan konsentrasi 12% ekstrak
daun pare

Pemeriksaan uji daya tercuci Kesimpulan


dilakukan dengan cara mengoleskan ± 1 Berdasarkan evaluasi fisik dan uji
gram pomade kemudian dicuci dengan stabilitas ekstrak etanol daun pare dapat
sejumlah air tertentu menunjukan diformulasi dalam sediaan pomade.
volume air yang dapat mencuci pomade
yaitu F0 membutuhkan air sebanyak 175 Daftar Pustaka
mL, F1 sebanyak 188 mL, F2 sebanyak Auliasari, N., Akmal, A., Efendi, C. 2018.
189 mL, dan F3 sebanyak 191 mL (Tabel Formulation And Physical
6). Stability Test of Pomade Contain
Olive Oil (Olea europaea).
Farmako Bahari. 9(2): 45-56.
Tabel 6. Hasil pemeriksaan daya tercuci
pomade ekstrak etanol daun pare
Handayani, S., Wirasutisna, K. R., Insanu,
Formula Volume air (ml) M. 2017. Penapisan Fitokimia
F0 175 Dan Karakterisasi Simplisia Daun
F1 188 Jambu Mawar (Syzygium jambos
F2 189 Alston). JF FIK UINAM. 5(3): 174-
F3 191
183.
Keterangan: F0 = formula pomade
menggunakan konsentrasi 0% ekstrak daun
pare, F1 = formula pomade menggunakan Hendriani, I. N., Tamat, S. R., Wibowo, A.
konsentrasi 8% ekstrak daun pare, F2 = E. 2019. UJI Aktivitas Sediaan
formula pomade menggunakan konsentrasi Hair Tonic Kombinasi Ekstrak
10% ekstrak daun pare, F3 = formula Daun Pare (Momordica
pomade menggunakan konsentrasi 12% charantia) Dan Ekstrak Wortel
ekstrak daun pare

289
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

(Daucus carota L.) Pada Kelinci Nurjanah & Krisnawati, M. 2014.


Jantan New Zealand White. Pengaruh Hair Tonic Lidah
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Mertua (Sanseviera Trifasciata
Ilmiah Kedokteran. 6(2): 140- Prain) dan SeledrI (Apium
147. graveolens Linn)” Untuk
Mengurangi Rambut Rontok.
Khairin, F. 2017. Formulasi Sediaan Journal of Beauty and Beauty
Pomade Dari Biji Kemiri Sebagai Health Education. 3(1): 1-8.
Penyubur Rambut. Skripsi. STIFI-
YP Padang. Priskila, V. 2012. Uji Stabilitas Fisik Dan
Uji Aktivitas Pertumbuhan
Khesia, G.N. 2012. Uji Stabilitas Fisik dan Rambut Tikus Putih Jantan Dari
Uji Aktivitas Pertumbuhan Sediaan Hair Tonik Yang
Rambut Tikus Putih dari Sediaan Mengandung Ekstrak Air
hair tonic yang Mengandung Bonggol Pisang Kepok (Musa
Ekstrak Etanol Daun Pare balbisiana). Skripsi. Sarjana
(Momordica charantia L). Skripsi. Farmasi FMIPA UI, Depok.
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Rahim, F, Yenti, R, Ningsih, W, Aprieskiy,
Indonesia. Jakarta. R, dan Wahyuni, SE. 2016. Cream
Formulation Of Cyperus rotundus
Leelaprakash, Rose, BM, Javvaji dan L Rhizome Extract For Joint Pain
Prasad. 2011. In Vitro Anti Treatment. Journal of Chemical
Microbial and Antioxidant and Pharmaceutical Science.
Activity of Momordica charantia. 9(3): 1339-1345.
Pharmakophore. 2: 244-252.
Rasyadi Y. 2018. Formulasi sediaan
Menaakshi, S. 2005. Rahasia Rambut kumur dari ekstrak daun sukun
Indah, Diterjemahkan oleh Artocarpus altilis (Parkinson ex
Kandiana Ari Masti. Yogyakarta: F.A.Zorn) Fosberg. Chempublish
Penerbit Orchid. Journal. 3(2): 76-84.

Merwanta S, Yandrizmal Y, Finadia Y, dan Rasyadi Y, Rahim F, dan Handayani NF.


Rasyadi Y. 2019. Formulasi 2019a. Uji Aktivitas Antibakteri
Sediaan Masker Peel Off Dari Sediaan Kumur (Mouthwash)
Ekstrak Daun Alpukat (Persea Dari Ekstrak Daun Sukun
americana Mill). Jurnal Akademi Artocarpus altilis (Parkinson ex
Farmasi Prayoga. 4(2):28-37. F.A.Zorn) Fosberg Terhadap
Pertumbuhan Bakteri
Muharram. 2010. Isolasi dan Uji Streptococcus mutans. SCIENTIA
Bioaktivitas Senyawa Metabolit Jurnal Farmasi dan Kesehatan.
Sekunder Ekstrak N-Heksan 9(1): 24-28.
Daun Pare (Momordica
charantia L.). Bionature. 11(2): Rasyadi Y, Yenti R, dan Jasril AP. 2019b.
70-78. Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik
Sabun Mandi Cair Ekstrak Etanol
Buah Kapulaga (Amomum

290
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 281-291

compactum Sol. Ex Maton). Krim. PHARMACY. 13(1): 101-


Jurnal Pharmacy. 16(02): 188- 115.
198.
Sulastri, L., Indrawati, T., & Taurhesia, S.
Siska, Sediarso, Suryatin. 2011. Daun 2016. Uji Aktivitas Penyubur
Pare (Momordica charantia. L) Rambut Kombinasi Ekstrak Air
Sebagai Penyubur Rambut. Teh Hijau Dan Herba Pegagan.
Farmasains. 1(4): 169-172. Pharmaciana. 6(1): 39-46.

Suhery, W. N., Fernando, A., Has, N. Utami, A. R., Sukohar, A., Setiawan, G.,
2016. Uji Aktivitas Antioksidan Morfi, C. W. 2018. Pengaruh
Dari Ekstrak Bekatul Padi Ketan Penggunaan Pomade Terhadap
Merah Dan Hitam (Oryza sativa Kejadian Ketombe Pada Remaja
L. var. glutinosa) Dan Pria. Majority. 7(2): 187-192.
Formulasinya Dalam Sediaan

291

Anda mungkin juga menyukai