Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) e-ISSN 2685-3728

https://jurnal.farmasisandikarsa.ac.id/ojs/index.php/JFS/index p-ISSN 2461-0496


FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK SIRUP
DARI EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L.)

*)Rina Asrina
*)Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar
*)Program Studi D-III Farmasi Sandi Karsa Makassar

ABSTRAK

Daun Pare (Momordica charantia L.) merupakan salah satu bagian dari tanaman yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat karena memiliki senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol. Untuk memudahkan penggunaannya,
maka diformulasikan dalam bentuk sediaan sirup untuk menutupi rasa Daun Pare yang sangat pahit. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk membuat formulasi sirup dari Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.)
dengan mutu fisik yang baik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang dilakukan di
Laboratorium Farmasetika dan Laboratorium Farmakognosi & Fitokimia Jurusan Farmasi Politeknik Sandi
Karsa Makassar. Metode penelitian meliputi formulasi sediaan sirup dari Daun Pare yang sebelumnya telah
diektraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol, Sirup yang dihasilkan kemudian diuji secara fisik. Hasil
yang diperoleh yaitu sediaan sirup berwarna hijau, rasa manis dengan aroma apel yang khas, massa jenis sediaan
sirup adalah 1,3047 gram/mL, volume terpindahkan yaitu 59,2 mL, dan memiliki pH 5. Semua pengujian yang
dilakukan memenuhi syarat literatur sehingga disimpulkan bahwa Ekstrak Etanol Daun Pare yang dibuat dengan
pelarut propilenglikol dan sirup simpleks dapat membentuk sediaan sirup dengan mutu fisik yang baik.

Kata Kunci : Formulasi, Mutu Fisik, Sirup, Ekstrak Daun Pare

PENDAHULUAN dosis terukur sehingga memungkinkan adanya


efek samping yang terjadi.
A. Latar Belakang Sirup merupakan bentuk sediaan cair yang
Indonesia kaya akan berbagai macam mempunyai nilai lebih antara lain dapat
tanaman obat. Salah satu tanaman obat yang digunakan oleh hampir semua usia, cepat
banyak digunakan oleh Masyarakat Kabupaten diabsorpsi, sehingga cepat menimbulkan efek.
Soppeng, Sulawesi Selatan yaitu Daun Pare Setiap obat yang dapat larut dalam air dan stabil
(Momordica charantia L.). Masyarakat pada dalam larutan berair dapat dibuat menjadi
umumnya mengenal Daun Pare sebagai obat sediaan sirup (Ansel, 1989). Bentuk sediaan
batuk (pengencer dahak) dan obat demam. sirup disamping mudah dalam pemakaiannya,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sirup juga mempunyai rasa manis dan harum
Asrofi (2014) membuktikan bahwa aktivitas serta warna yang menarik karena mengandung
mukolitik Ekstrak Etanol Daun Pare 5% bahan pemanis dan bahan pewarna, sehingga
sebanding dengan asetilsistein 0,2%, serta diharapkan bentuk sediaan sirup dapat disukai
mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol dan diminati oleh semua kalangan masyarakat.
yang dapat membantu mengencerkan dahak. Maka dari itu peneliti merancang suatu
Hasil penelitian Ermawati (2010) membuktikan formula sediaan sirup dari ekstrak Daun Pare
bahwa Ekstrak Daun Pare memberikan efek (Momordica charantia L.) sebagai obat batuk.
antipiretik pada tikus putih jantan. Alasan dipilih sediaan sirup karena dapat
Secara empiris pengunaan tanaman Daun menutupi rasa yang pahit dari Daun Pare serta
Pare oleh masyarakat adalah dengan cara bau yang tidak enak, memiliki absorbsi obat
mengambil beberapa lembar daun kemudian lebih cepat dari pada tablet. Sifat senyawa yang
digosokkan pada tangan sampai lumat dan terkandung dalam Daun Pare larut dalam air
mengeluarkan air. Untuk obat demam, air Daun sehingga dapat dibuat dalam bentuk sediaan
Pare tersebut dibalurkan ke dahi dan dada sirup.
penderita. Sedangkan untuk obat batuk, Air
Daun Pare tersebut diminum sebanyak 1 (satu) B. Rumusan Masalah
sendok makan. Cara ini cukup efektif, namun Berdasarkan latar belakang di atas maka
masih memiliki kelemahan, karena rasa alami masalah yang timbul adalah bagaimana cara
dari Daun Pare yang sangat pahit, sehingga memformulasi sirup dari Ekstrak Daun Pare
kurang disukai oleh anak-anak. Selain itu, (Momordica charantia L.) dengan mutu fisik
penggunaan secara empiris tidak mempunyai yang baik ?

Volume VI, No.1, April 2020 1


Akademi Farmasi Sandi Karsa
Jl. Bung. No. 37, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, 90254
Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) e-ISSN 2685-3728
https://jurnal.farmasisandikarsa.ac.id/ojs/index.php/JFS/index p-ISSN 2461-0496
C. Tujuan Penelitian kurun waktu 5 hari dan sesekali diaduk.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat Dilakukan penggantian pelarut setiap 5 hari
formulasi sirup dari Ekstrak Daun Pare sebanyak 2 kali. Filtrat dan endapan
(Momordica charantia L.) dengan mutu fisik dipisahkan, selanjutnya filtrat diuapkan
yang baik. pada rotavapor dengan suhu 400 C sampai
diperoleh ekstrak kental.
D. Manfaat Penelitian 2. Pembuatan Sirup Daun Pare
Memberikan data ilmiah tentang formulasi Ekstrak Daun Pare diaduk didalam
sirup dari Ekstrak Daun Pare (Momordica lumpang dengan penambahan
charantia L.) sehingga salah satu bahan obat propilenglikol, selanjutnya ditambahkan
tradisional yaitu Daun Pare dapat dikembangkan nipagin yang telah dilarutkan dengan sirup
menjadi bentuk sediaan sirup dengan mutu fisik simpleks. Terakhir ditambahkan essence
yang baik. apel dan dicukupkan volumenya dengan
sirup simpleks sampai 60 mL.
METODE PENELITIAN 3. Evaluasi Sirup Daun Pare
a. Organoleptis
A. Jenis Penelitian Meliputi bentuk, warna, rasa dan
Jenis penelitian ini yaitu penelitian bau dari sediaan sirup sehingga
eksperimen untuk mengetahui formulasi sediaan diketahui tampilan dari sediaan tersebut
Sirup Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia dalam keadaan baik. Dilakukan dengan
L.) dengan mutu fisik yang baik. cara melihat warna, mencium bau dan
mencoba rasa dari sirup.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian b. Massa Jenis
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengukuran massa jenis dilakukan
Farmasetika dan Laboratorium Farmakognosi untuk mengetahui massa jenis sirup
& Fitokimia Jurusan Farmasi Politeknik Sandi Daun Pare. Menurut literatur, massa
Karsa Makassar pada Bulan Maret 2020. jenis sirup yang baik yaitu 1,3 g/mL.
Pengukuran massa jenis dilakukan
C. Alat dan bahan dengan cara piknometer kosong yang
Alat-alat yang digunakan yaitu : beker bersih dan kering ditimbang, kemudian
gelas, gelas ukur, batang pengaduk, erlenmayer, air suling dimasukkan kedalam
lumpang dan stamfer, piknometer, pH universal, piknometer dan ditimbang beratnya,lalu
neraca digital, seperangkat alat maserasi, corong piknometer dibersikan dan dikeringkan.
gelas, rotavapor. Sirup Ekstrak Daun Pare dimasukkan ke
Bahan-bahan yang digunakan yaitu : Air dalam piknometer, kemudian ditimbang
suling, Daun Pare, essence apel, etanol, nipagin, beratnya. Massa sirup ekstrak Daun Pare
propilenglikol, dan sirup simpleks. ditentukan menggunakan persamaan :
ρ= c−a xρ
D. Desain Penelitian b–a
Tabel I. Rancangan Formula, tiap 60 mL sirup c. Uji Volume Terpindahkan
mengandung : Uji volume terpindahkan
Bahan Konsentrasi dirancang sebagai jaminan bahwa
Ekstrak Daun Pare 3g larutan oral dalam hal ini sirup jika
Propilenglikol 12 g dipindahkan dari wadah asli, akan
Nipagin 0,24 g memberikan volume sediaan sesuai
Essence Apel 0,3 g yang tertera pada etiket. Volume sirup
Sirup Simpleks ad 60 mL yang diperoleh tidak kurang dari 95%
(Farmakope Indonesia IV, 1995). Uji ini
1. Pembuatan Ekstrak Daun Pare dilakukan dengan cara yaitu sediaan siru
Ekstraksi Daun Pare yaitu dengan dimasukkan kedalam botol 60 mL yang
menggunakan metode maserasi di mana alat sebelumnya telah dikalibrasi, lalu tuang
terlebih dahulu dicuci dan dibersihkan, kembali kedalam gelas ukur. Catat
keringkan. Simplisia yang telah dipotong volumenya.
kecil-kecil sesuai dengan derajat d. Pengukuran pH
kehalusannya kemudian ditimbang Uji pH merupakan salah satu
sebanyak 250g. Setelah itu, dimasukkan ke parameter yang penting karena nilai pH
dalam wadah maserasi kemudian yang stabil dari larutan menunjukan
ditambahkan dengan pelarut etanol bahwa proses distribusi dari bahan aktif
sebanyak 1000 mL lalu dibiarkan sampai dalam sediaan merata. Nilai pH yang

Volume VI, No.1, April 2020 2


Akademi Farmasi Sandi Karsa
Jl. Bung. No. 37, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, 90254
Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) e-ISSN 2685-3728
https://jurnal.farmasisandikarsa.ac.id/ojs/index.php/JFS/index p-ISSN 2461-0496
dianjurkan untuk sediaan sirup adalah rasa. Dalam pembuatan sirup ini menggunakan
berkisar 4–8 (Farmakope Indonesia IV, sirupus simplex dengan pelarut utama air
1995). Uji pH dilakukan dengan sehingga dapat dengan mudah ditumbuhi
mencelupkan kertas pH universal
mikroba sehingga perlu penambahan pengawet.
kedalam sirup kemudian dicatat pH dari
sirup tersebut. Pada formula ini tidak ditambahkan bahan
pewarna karena daun pare sendiri sudah
HASIL DAN PEMBAHASAN memberi warna alami pada sirup. Rasa manis
berasal dari glukosa pada sirup simpleks,
A. Hasil Penelitian sedangkan untuk bahan perasa ditambahkan
Hasil Uji Evaluasi Sediaan essence apel. Rasa apel dipilih karena buah apel
1. Uji organoleptis yaitu sediaan sirup
berwarna hijau yang disesuaikan dengan warna
berwarna hijau, rasa manis dengan aroma
dari sediaan sirup yang diperoleh. Semua zat
apel yang khas.
2. Massa jenis sediaan sirup adalah 1,3047 tambahan yang digunakan berdasarkan literatur
gram/mL. Hand Book of Pharmaceutical Excipients (Rowe
3. Uji volume terpindahkan diperoleh hasil et al., 2009).
yaitu 59,2 ml Evaluasi stabilitas fisik sediaan sirup
4. Uji pH diperoleh pH sediaan yaitu pH 5. dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan
sirup yang dibuat dapat layak dikonsumsi
B. Pembahasan nantinya. Evaluasi sifat fisik yang dilakukan
Pare merupakan tanaman yang banyak
untuk sediaan sirup ekstrak Daun Pare yaitu uji
dikonsumsi masyarakat Kabupaten Soppeng,
organoleptik (rasa, warna, dan bau), uji massa
Sulawesi Selatan terutama sebagai obat batuk
jenis, uji volume terpindahkan, dan uji pH.
dan obat demam. Bagian yang digunakan yaitu
Pada uji organoleptik, sirup ekstrak daun
daunnya. Masyarakat Soppeng masih
pare berwarna hijau yang merupakan warna dari
menggunakan tanaman ini secara empiris yaitu
daun pare, rasa manis dengan aroma apel yang
dengan memeras daun, mengambil airnya
khas.
kemudian diminum atau dibalurkan pada dahi
Setelah uji organoleptik, dilakukan uji
dan dada penderita. Cara ini dianggap kurang
massa jenis. Pada uji ini diperoleh massa jenis
efektif dan efisien, sehingga untuk memudahkan
sirup ekstrak Daun Pare yaitu 1,3047 gram/mL.
penggunaannya dan membuat rasanya enak,
Hal ini sesuai syarat dimana massa jenis sirup
maka tanaman ini diformulasikan dalam bentuk
yang baik yaitu 1,3 g/mL.
sediaan sirup.
Pengujian berikutnya yaitu uji volume
Sirup yang dibuat pada penelitian kali ini
terpindahkan. Uji ini dilakukan untuk
dapat digunakan sebagai obat batuk.
mengetahui kemudahan tuang sediaan saat nanti
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
akan dikonsumsi. Uji ini berhubungan erat
Asrofi (2014) membuktikan bahwa aktivitas
dengan kekentalan suatu sediaan. Jika
mukolitik Ekstrak Etanol Daun Pare 5%
kekentalan yang rendah menjadikan cairan akan
sebanding dengan asetilsistein 0,2%, serta
semakin mudah dituang dan sebaliknya, jika
mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol
viskositas/kekentalan semakin besar, maka
yang dapat membantu mengencerkan dahak.
cairan akan semakin sukar dituang (Ansel,
Pada penelitian ini digunakan ekstrak Daun Pare
1989). Pada pengujian ini sirup ekstrak Daun
sebanyak 3 gram (5% dari 60 mL). Sirup ini
Pare dikatakan layak karena memiliki volume
untuk saat ini belum bisa direkomendasikan
terpindahkan yaitu 59,2 ml artinya memenuhi
untuk obat demam, karena berdasarkan hasil
syarat Farmakope yaitu tidak kurang dari 95%
penelitian Ermawati (2010) membuktikan
dari bobot semula yaitu 60 mL.
bahwa Ekstrak Daun Pare memberikan efek
Pengujian terakhir yaitu Uji pH. Uji ini
antipiretik pada tikus putih jantan, namun lebih
merupakan salah satu parameter yang penting
rendah dari parasetamol.
karena nilai pH yang stabil dari larutan
Formula sirup yang digunakan dalam
menunjukkan bahwa proses distribusi dari bahan
penelitian ini adalah propilenglikol berfungsi
dasar dalam sediaan merata. Nilai pH yang
sebagai solven atau kosolven, nipagin sebagai
dianjurkan untuk sirup adalah berkisar antara 4
pengawet dan essense apel sebagai pemberi
– 8 (Farmakope Indonesia Edisi V, 1995). Pada

Volume VI, No.1, April 2020 3


Akademi Farmasi Sandi Karsa
Jl. Bung. No. 37, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, 90254
Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) e-ISSN 2685-3728
https://jurnal.farmasisandikarsa.ac.id/ojs/index.php/JFS/index p-ISSN 2461-0496
pengujian pH sirup yang dihasilkan pH 5 yang
berarti memenuhi parameter nilai pH yang
dipersyaratkan.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ekstrak
Daun Pare yang dibuat dengan pelarut
propilenglikol dan sirup simpleks dapat
membentuk sediaan sirup dengan mutu fisik
yang baik.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka disarankan untuk dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan :
1. Menguji efektivitas sirup dari Ekstrak Daun
Pare untuk pengobatan
2. Ekstrak Daun Pare dibuat dalam bentuk
sediaan lain

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan


Farmasi. Edisi ke IV. Diterjemahkan oleh
Farida Ibrahim, Universitas Indonesia Press.
Jakarta.

Asrofi, I. 2014. Uji Aktivitas Mukolitik Ekstrak


Etanol Daun Pare (Momordica charantia
L.) dengan Metode Perkolasi Pada Mukus
Usus Sapi Secara in Vitro dan Identifikasi
Kandungan Kimianya. Skripsi. Universitas
Wahid Hasyim. Semarang.

DepKes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi


Keempat. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.

Ermawati, Elly Fauziah. 2010. Efek Antipiretik


Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia
L.) Pada Tikus Putih Jantan. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.

Rowe, R.C., Paul, J., Sheskey, and Sian C., Owen.


2009. Handbook of Pharmaceutical
Exicipients. Sixth Edition. Pharmaceutical
Press. London. Chicago.

Volume VI, No.1, April 2020 4


Akademi Farmasi Sandi Karsa
Jl. Bung. No. 37, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, 90254

Anda mungkin juga menyukai