PENDAHULUAN negatif sinar matahari pada kulit menjadi
Matahari sebagai sumber cahaya fokus dalam beberapa penelitian (Tabrizi,
alami memiliki peranan yang sangat penting Mortazavi dan Kamalinejad, 2003). bagi keberlangsungan kehidupan, tetapi Buah Nanas merupakan salah satu di selain mempunyai manfaat sinar matahari antara tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat juga dapat membawa dampak yang tidak yang mengandung vitamin A dan C, baik pada kulit terutama jika jumlah kalsium, fosfor, magnesium, natrium, paparannya berlebihan. Kerusakan kulit kalium dan enzim bromielin. Bagian buah akibat paparan sinar matahari yang Nanas yang bersifat buangan seperti kulit berlebihan ada yang dapat segera terlihat buah yang memiliki tekstur yang tidak rata efeknya, seperti warna kulit menjadi lebih dan berduri kecil pada permukaan luarnya gelap , eritema dan kulit terbakar, ada juga juga mengandung zat berkhasiat. Penelitian yang efeknya baru muncul setelah jangka yang telah dilakukan sebelumnya waktu yang lama seperti pengerutan kulit, membuktikan bahwa dalam kulit buah penuaan dini dan kanker (Muller, 1997). Nanas terkandung flavonoid dan tanin yang Untuk menghinari dampak yang tidak dapat bekerja sebagai bahan aktif tabir surya diinginkan dari paparan sinar matahari yang (Damogalad et al., 2013). berlebihan ini dikembangkanlah suatu Dalam penelitian ini digunakan bentuk sediaan yang dikenal dengan sebutan ekstrak kulit buah nanas untuk dibuat dalam tabir surya atau sunscreen. bentuk sediaan lotion, kemudian diuji sifat Baru-baru ini, tren pengembangan fisik dari masing-masing variasi konsentrasi tabir surya menuju pada penggunaan bahan lotion ekstrak kulit buah nanas alam karena lebih mudah diterima oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan adanya METODOLOGI anggapan yang beredar di masyarakat yang Bahan dan Alat menyebutkan bahwa bahan alam lebih aman Ekstrak kulit nanas, setil alcohol, digunakan dan dampak negatifnya lebih asam stearate, triethanolamin, gliserin, sedikit daripada bahan kimia. Oleh karena lanolin, metil paraben, propil paraben, dan itu penggunaan bahan alam yang dapat aquadest. menurunkan radiasi sinar matahari dan Timbangan analitik, viscometer, pH meningkatkan perlindungan terhadap efek universal, hot plate, ayakan mesh 65, cawan porselen, beaker glass, gelas ukur, batang pengadukan hingga homogen dan terbentuk pengaduk, sudip, dan plastic wrap. lotion. Selanjutnya ekstrak dimasukan dan diaduk hingga homogen. Sediaan lotion Formulasi Lotion o/w yang telah terbentuk dimasukkan ke dalam Formulasi lotion dibuat dengan wadah tertutup dan dibiarkan selama 24 jam. empat variasi konsentrasi ekstrak kulit buah Dan dapat dilakukan evaluasi sediaan nanas, yang dapat dilihat pada tabel berikut: meliputi uji organoleptic, uji homogenitas, Tabel 1. Formulasi Lotion Ekstrak Kulit dan uji pH. Nanas Bahan HASIL DAN PEMBAHASAN F1(%) F2(%) F3(%) F4(%) Ekstrak kulit buah 12 16 20 24 Pada proses pembuatan lotion Nanas ekstrak kulit buah nanas dimasukkan Setil Alkohol 2,7 2,7 2,7 2,7 kedalam fase air karena ekstrak tersebut Asam Stearat 4,15 4,15 4,15 4,15larut dalam air, serta tahan pemanasan. Fase Trietanolamin 3,16 3,16 3,16 3,16minyak didispersikan fase kedalam fase air Gliserin 2 2 2 2 sampai terbentuk lotion. Pada fase minyak Lanolin 2 2 2 2 proses pembuatannya dilebur terlebih dahulu Metil Paraben 0,2 0,2 0,2 0,2 dan pada fase air dipanaskan. Propil Paraben 0,1 0,1 0,1 0,1 Aquadest ad 100 100 100 100 Uji Organoleptik Dari evaluasi lotion diperoleh hasil Lotion dibuat dengan memisahkan sifat lotion yang lembut, setengah padat, dan bahan-bahan yang digunakan menjadi fase memberikan rasa yang dingin ketika larut minyak dan fase larut air. Bahan-bahan dioleskan ke kulit. Pada uji organoleptik fase larut minyak dipanaskan di cawan bertujuan untuk mengamati bentuk, warna porselen di atas hot plate pada suhu 70C dan bau dari sediaan lotion yang dibuat. dengan pengadukan hingga homogen. Data yang didapatkan dari hasil uji Bahan-bahan fase larut air dilarutkan dalam organoleptik tersebut menunjukkan bahwa aquadest dengan pengadukan. Fase larut bentuk lotion semisolid. minyak dimasukkan dalam fase larut air pada suhu 70C dengan dilakukan Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik Lotion tidak terlihat adanya partikel kasar (Anonim, Ekstrak Kulit Nanas 1985). Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Lotion Konsentrasi warna Bau Ekstrak Kulit Nanas ekstrak Jenis Homogenitas Kulit sediann Nanas F1 Tidak terdapat partikel kasar F1 Hijau Bau F2 Tidak terdapat partikel kasar kekuningan ekstrak F3 Tidak terdapat partikel kasar nanas F4 Tidak terdapat partikel kasar F2 Hijau Bau kekuningan ekstrak Uji pH nanas Uji pH sediaan lotion yang dilakukan F3 Hijau Bau bertujuan untuk mengetahui keamanan kekuningan ekstrak sediaan sehingga pada saat lotion digunakan nanas tidak mengiritasi kulit. Nilai pH untuk F4 Hijau Bau sediaan lotion berdasarkan pada acuan SNI kekuningan ekstrak 16-4952-1998 yaitu berkisar antara 4-7,5 nanas (Anonim, 1998). Hasil nilai pH pada pengujian formulasi F1, F2, F3, dan F4 Uji Homogenitas lotion tersebut di dapat hasil ph 7 Pada uji homogenitas bertujuan menggunakan ph meter. untuk melihat dan mengetahui tercampurnya Tabel 2. Hasil Uji pH Lotion Ekstrak komponen-komponen sediaan lotion. Hasil Kulit Nanas yang diperoleh dari uji homogenitas Jenis sediaan pH menunjukkan bahwa formulasi F1,F2,F3 dan F1 7 F4 sediaan lotion terlihat homogen dengan F2 7 tidak adanya partikel-partikel kasar pada F3 7 kaca objek. Hal tersebut sesuai dengan F4 7 persyaratan sediaan lotion dimana harus menunjukkan susunan yang homogen dan Uji Daya Sebar 24% menunjukkan kestabilan fisik yang Uji daya sebar bertujuan untuk relatif baik berdasarkan parameter- melihat kemampuan penyebaran sediaan parameter uji. lotion pada permukaan kulit, dimana lotion 2. Pada formula 1, tekstur lotion tidak yang diharapkan mampu menyebar dengan terlalu kental dan tidak terlalu encer. mudah pada saat dioleskan ke kulit. Daya 3. Warna yang dihasilkan dari lotion F1, sebar yang baik menyebabkan kontak antara F2, F3, dan F4 tersebut yaitu hijau obat dengan kulit menjadi luas, sehingga kekuningan, Semakin tinggi absorbsi obat ke kulit berlangsung cepat konsentrasinya warna yang di hasilkan (Voigt, 1984). Pada formula F1, F2, F3, dan semakin pekat, dan pada tiap konsentrasi F4 di dapat lotion yang dapat menyebar yang rendah akan menghasilkan warna secara merata. Dimana sampel di ambil yang tidak pekat. sebanyak 1 gram di letakakan pada kaca arloji lalu di letakkan diatas sampel, dan DAFTAR PUSTAKA diberikan beban dengan berat 50 gram. A Karim Zulkarnain, dkk. 2013. Stabilitas Uji Viskositas Fisik Sediaan Lotion O/W dan W/O Uji viskositas bertujuan untuk Ekstrak Buah Mahkota Dewa melihat kekentalan dari lotion tersebut, pada Sebagai Tabir Surya dan Uji Iritasi pengujian ini digunakan alat yang bernama Primer Pada Kelinci. Traditional Brookfield. Pertama sediaan lotion tersebut Medicine Journal. Universitas dimasukkan kedalam wadah beaker glass, Gadjah Mada. Yogyakarta. lalu dilakukan uji trial error dengan Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk menggunakan spindel dari rpm terkecil Sediaan Farmasi. Diterjemahkan kemudian ke rpm terbesar. oleh Farida Ibrahim. Cetakan 1, 376, 519. UI Press. Jakarta. KESIMPULAN Bonner, M.C. 2009. Handbook of Berdasarkan hasil yang didapat, dapat Pharmaceutical Excipients, 6th Ed, disimpulkan bahwa: 380. Pharmaceutical Press. London. 1. Sediaan lotion yang mengandung ekstrak Departemen Kesehatan Republik Indonesia. kulit buah nanas 12%, 16%, 20%, dan 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Finnen, M. J. cit Rahmi & Iqmal. 2005. Analisis in Silico Aktivitas Tabir Surya Senyawa Turunan Oksibenzon Menggunakan Perhitungan Orbital Molekul Semiempiric Zindo/s. Jurnal Farmasi Indonesia vol 2 no. 1, 2. Jakarta. Helen Eliska Trianti Gurning, dkk. 2016. Formulasi Sediaan Lotio dari Ekstrak Kulit Buah Nanas (Ananas comosus L.(Merr)) Sebagai Tabir Surya. Jurnal. Ilmiah Farmasi vol.5 no.3. UNSTRAT. Manado Rowe, R.C. Sheskey P.J. dan Owen, S.C. 2006. Handbook of Pharmaceutic Excipients 5th edition. London: Pharmaceutical Press and Amrican Pharmacist Association. Viondy Damogalat, dkk. 2013. Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrrak Kulit Nanas (Ananas comusus L. (Merr)) dan Uji In Vitro Nilai Sun Protecting Faktor (SPF). Jurnal Ilmiah Farmasi vol 2 no.02. UNSTRAT. Manado.