Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM TEHNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN

SEMI SOLID
SEDIAAN GEL

DOSEN PENGAMPU:
HAIRUNNISA,M.FARM.APT

KELOMPOK A4:

NAMA: NIM:
MUHAMMAD RAIHAN FUJI NUR IHSAN (2291068)
MUHHAMMAD REZA (2291069)
MUHAMMAD SATRIA TRI AL-FAQIH (2291070)
MUHAMMAD ZULKARNAIN (2291071)

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK


TAHUN AJARAN
2022/2023
A.TUJUAN PRAKTIKUM
 mahasiswa mampu mengetahui pra formulasi sediaan gel
 mahasiswa diharapkan cara tehnik proses pembuatan sediaan gel dan
evaluasi gel
 mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan evaluasi sediaan gel

B.DASAR TEORI
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih,tembus cahaya
dan mengandung zat aktif,merupakan disperse koloid mempunyai kekuatan
yang di sebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi.
Farmacope Indonesia edisi IV menerangkan bahwa gel merupakan
system semipadat terdiri dari suspensi yang di buat dari pertikel anorganik yang
kecil atau molekul organic yang besar,terdispersi oleh suatu cairan .gel kadang-
kadang di sebut jeli zat-zat pembentuk gel di gunakan sebagai pengikat dalam
granulasi,koloid pelindung dalam suspense, pegental untuk sedian oral dan
sebagai basis suppositoria.zat pembentuk gel yang ideal harus inert,aman dan
tidak bereaksi dengan komponen lainya.
Jika makromolekul pada sediaan gel disebarkan ke seluruh cairan sampai
tidak terlihat ada batas diantaranya,disebut dangan gel dengan satu fase.jika
massa gel terdiri dari kelompok-kelompok partikel kecil yang berbeda,maka gel
ini dikelompokkan dalam system dua fase polimer-polimer yang biasa di
gunakan untuk membuat gel farmasetik (basis gel) meliputi gom
alam,tragakan,pectin,karagen,agar,asam alginet,serta bahan-bahan sintesis dan
sistemmatis seferti metal selulosa,hidroksi etilselulosa,karbonsimetilselulosa,
dan karbofol yang merupakan polimer vinil sintesis dengan gugus karboksil
yang terionnisasi.gel dibuat dengan proses peleburan atau diperlukan suatu
prosedur khusus berkenaan dengan sifat pengembang gel.
Dasar gel yang umum digunakan adalah gel hidrofobik
a.dasar gel hidrofobik
dasar gel hidrofobik umumnya terdiri dari partikel-partikel anorganik,bila
ditambahkan kedalam fase terdispersi,hanya sedikit sekali interraksi antara
kedua fase
b.Dasar gel hidrofobik
dasar gel hidrofobik umunya terdiri dari molekul-molekul organic yang
besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari fase pendispersi.

Keuntungan dan kerugian gel


Keuntungan sediaan gel di bandingkan sediaan yang topical yang lainnya
Adalah memungkinkan pemakaian merata dan melekat dengan baik,mudah
digunakan dan mudah di bersihkan dengan air.
Kerugian dari sedian gel khusus hydrogel (pelarut air) adalah harus
menggunakan zat aktif terlarut di dalam air sehingga di perlukan penggunaan
peningkatan kelarutan terhadap sufaktan agar gel tetap jernih pada berbagai
perubahan temperature ,tetapi gel tesebut sangat mudah dicuci atau di hilangkan
Ketika berkeringat.

C.FORMULASI
Dibuat sebanyak 20g
Formula:
Vit E (zat aktif) 0.025
HPMC 5%
Aqua destillata ad 20 g

D.ALAT DAN BAHAN


1.alat
 Beker glass batang pengaduk
 Timbangan analitik Mortir dan stemper
 pH meter gelas ukur
E.monografi

Vitamin e
d-Alpha Tocopherol
pemerian : Jernih, kuning, kuning kehijauan, tidak berbau, minyak kental.
Stabilitas : Tidak stabil pada udara dan cahaya, khususnya media basa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; larut dalam alkohol; larut dengan
aseton, dengan kloroform, dengan eter, dan dengan minyak nabati.
Penyimpanan : Simpan di bawah gas inert dalam wadah kedap udara,
terlindung dari cahaya.

Hidroksipropil metil selulosa (HPMC)


Pemerian: ini adalah berbentuk serbuk, tidak berbau dan tidak berasa, berwarna
putih sampai putih kekuningan. HPMC tidak memiliki badan rasa.
kelarut:mudah dalam air panas, sangat sukar larut dalam eter, etanol
atau aseton (20).

AQUA DESTILLATA
Air suling
Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna,tidak berbau, tidak mempunyai rasa
Kelarutan: -
D.CARA KERJA
Adapun kerugian dari sediaan gel khusus hydrogel (pelarut air) adalah harus
menggunakan zat aktif yang terlarut dalam air sehingga di perlukan penggunaan
peningkatan

CARA KERJA
 hpmc kembangkan

 tambahkan air hasil

HASIL

PERHITUNGAN
VIT E =0.25% X 20 g
=0.05 g
=5mg
HPMC =5% X 20 g
=19
Air korpus hpmc = 10 X 19 =10 g atau 10 ml
Aquadest =20 g (0.05g+ 19 + 10 g)
= 8.995 g

E.EVALUASI
1. Organoleptis

Organoleptis
 diamati bau, warna, uji tekstur
 dilakukan uji bau, dengan cara mencium bau
 dilakukar uji warna, dengan cara melihat langsung
 dilakukan uji tekstur, dengan cara memegang sediaannya

Hasil
2. Homogenitas

Homogenitas
 di dekatkan sediaan dengan sumber cahaya
 di lihat dengan mata secara langsung ada tidaknya gumpalan padat

Hasil

3. Uji daya sebar

Uji daya sebar


 diletakkan di atas kaca yang berskala.
 di letakkan kaca yang sama di bagian atasnya
 di tingkatkan bebannya menggunakan anak timbangan 50 g. 100 g. 150 g, dan
200 g dan diberi rentang waktu 1 menit.
 di ukur diameter penyebaran pada setiap penambahan beban saat sediaan
berhenti menyebar (dengan waktu tertentu secara teratur).

Hasil

4. Kemampuan proteksi

Kemampuan proteksi
 di rendam kertas saring berukuran 10x10 cm ke dalam larutan NaOH 0.1 N
lalu keringkan.
 dilapisi dengan kertas saring berukuran 2.5 x 2.5 cm di atasnya. di lakukan
pengujian dengan meneteskan larutan fenolftalein 0.2% sebagai indicator yang
dapat menunjukkan adanya reaksi
 dari larutan NaOH yang bersifat basa.
 Sediaan dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan NaOH) apabila
tidak terdapat noda.

Hasil
F.DATA HASIL EVALUASI
1. Organoleptis

Replikasi Warna Bau Tekstur


1 Putih Lengket dan
lembut
2 Putih Lengket dan
lembut
3 Putih Lengket dan
lembut
4 Putih Lengket dan
lembut

2. Hoomogenitas

Pengamatan
Replikasi
1 Homogeny
2 Homogeny
3 Homogeny
4 Homogeny

3. Uji daya sebar

Replikasi Pengamatan
1 1,1
2 1,6
3 2
4 2.47

4. Kemampuan proteksi

Replikasi Pengamatan
1 Memiliki noda
2 Memiliki noda
3 Memiliki noda
4 Memiliki noda
G.Pembahasan &kesimpulan
PEMBAHASAN

membuat sediaan ada beberapa uji yang dilakukan untuk mengevat hasil dari
adian yang telah kami buat, antara lain adalah

1 Uji organoleptis
Uji organoleptis merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera
mamicia sebagai aler utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap
produk. Dalam pengujian ini yang dilihat adalah warna, bau, dan kejernihan
sediaan akhir yang telah dibuat (OOP Fisiologis, 2014) d diperoleh hasil warna
sediaan salep adalah putih berbau lilin, bertekstur halus lembut

2 Uji Homogenitas

Selanjutnya dilakukan uji homogenitas suspensi Uji dilakukan secara visual


dengan mengamati sediaan Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui
sediaan salep tersebar secara merata atau tidak pengujian dilakukan secara
visual dengan cara mengoleskan salop pada sekeping kaa

3. Uji daya sebar

Uji Daya Sebar Pengujian daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan
kecepan

penyebaran salep pada kulit saat dioleskan pada kulit Adanya variasi
konsentrasi trietanolamin dan asam stearat mempengaruhi daya sebar dari
sediaan krim yang dihasilkan.
4. Uji kemampuan proteksi

Uji daya proteksi bertujuan untuk mengetahuikemampuan sediaan salep dalam


melindungi kulit dalam pengarah luar Pada pengujian ini menggunakan larutan
NAOH yang bersifat basa yang akan bereaksi dengan phenolftalein yang akan
membentuk warna merah muda

KESIMPULAN

Setelah Dilakukan praktikum dapat diambil kesimpulan yaitu:


Gel umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang jernih, tembus cahaya dan
mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid memiliki kekuatan yang disebabkan oleh
jaringan yang saling berikatan pada Fase terdispersi. (Ansel, 1989).
Secara luas sediaan gel banyak digunakan pada produk obat obatan, kosmetik, dan
makanan juga pada beberapa proses industri. pada kosmetik yaitu sebagai sediaan untuk
perawatan kulit, shampo, sediaan pewangi dan pasta gigi. (Herdiana 2007).
pada praktikum kali ini kami membuat sediaan gel vitamin E dengan rancangan
formula dibuat sebanyak 20 g. tiap 20 g sediaan mengandung vitamin E 0,025% hp MC 5%,
Dan aquadest hingga 20 g. Pertama-tama hal yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat
dan bahan, lalu kembangkan HPMC,masukkan kedalam lumpang di gerus hingga homogeny,
lalu tambahkan vitamin E sebanyak 1 tetes di gerus hingga homogen, terakhir ditambahkan
aquadest sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen, di masukin sediaan ke dalam pot
dikemas dalam kemasan.
 Uji organoleptis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu sediaan
sudah sesuai dengan se spesifikasi yang telah ditentukan dan uji ini merupakan uji
awal sediaan yang telah dibuat. Setelah diamati warna dari sediaan gel ini putih, tidak
berbau, dan teksturnya licin.
 Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui homogenitas bahan aktif dan bahan
tambahan lainnya dalam sediaan. Uji ini dilakukan dengan mengamati secara visual
sediaan gel yang di oleskan secara merata pada lempengan kaca, dan hasilnya sediaan
gel ini homogen yang ditunjukkan dengan tidak adanya gumpalan-gumpalan bahan
yang tidak tercampur pada gel ini.
 Uji daya sebar dilakukan terhadap sediaan gel yang telah dibuat sebelum dan setelah
diberi kondisi penyimpanan. Uji daya sebar dilakukan dengan cara sampel sebanyak
0,5 gram sampel diletakkan diatas kaca persegi berdiameter 15 cm, kaca lainya
diletakkan diatasnya dan dibiarkan selama 1 menit. Kemudian diukur diameter sebar
gel. Setelah itu beban ditambahkan berturut-turut 50 gram, 100gram, 150gram, dan
250gram . Setiap beban ditambahkan dan di diamkan selama 1 menit lalu diukur
diameter yang konstan.
 Uji daya proteksi dilakukan dengan cara sepotong kertas saring (10 x 10 cm) dibasahi
dengan larutan phenolphthalein (PP) sebagai indikator hingga seluruh permukaan
terbasahi kemudian dikeringkan. Olesi kertas tersebut dengan 0,5 g sediaan pada sisi
salah satu permukaan secara merata seperti lazimnya orang menggunakan salep. Buat
area (2,5 x 2,5 cm) sebanyak 3 tempat pada kertas saring yang lain.Tempelkan kertas
saring ukuran (2,5 x 2,5 cm) diatas kertas saring (10 x 10cm), tetesi area yang telah
dibuat di kertas (2,5 x 2,5 cm) dengan 1 tetes NaOH encer P (4%) atau NaOH, amati
timbulnya noda kemerahan pada kertas yang dibasahi dengan larutan phenolphthalein.
Catat waktu yang diperlukan mulai kertas ditetesi NaOH encer P hingga warna merah
muncul.

DAFTAR PUSTAKA
Husnani M. Sc.,Apt Buku Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Likuid Dan
Semi solid Akademi Farmasi Yarsi Pontianak 2023
Ditjen Pom RI (1997) Farmakope Indonesia edisi III,

Anda mungkin juga menyukai