SEMI SOLID
SEDIAAN GEL
DOSEN PENGAMPU:
HAIRUNNISA,M.FARM.APT
KELOMPOK A4:
NAMA: NIM:
MUHAMMAD RAIHAN FUJI NUR IHSAN (2291068)
MUHHAMMAD REZA (2291069)
MUHAMMAD SATRIA TRI AL-FAQIH (2291070)
MUHAMMAD ZULKARNAIN (2291071)
B.DASAR TEORI
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih,tembus cahaya
dan mengandung zat aktif,merupakan disperse koloid mempunyai kekuatan
yang di sebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi.
Farmacope Indonesia edisi IV menerangkan bahwa gel merupakan
system semipadat terdiri dari suspensi yang di buat dari pertikel anorganik yang
kecil atau molekul organic yang besar,terdispersi oleh suatu cairan .gel kadang-
kadang di sebut jeli zat-zat pembentuk gel di gunakan sebagai pengikat dalam
granulasi,koloid pelindung dalam suspense, pegental untuk sedian oral dan
sebagai basis suppositoria.zat pembentuk gel yang ideal harus inert,aman dan
tidak bereaksi dengan komponen lainya.
Jika makromolekul pada sediaan gel disebarkan ke seluruh cairan sampai
tidak terlihat ada batas diantaranya,disebut dangan gel dengan satu fase.jika
massa gel terdiri dari kelompok-kelompok partikel kecil yang berbeda,maka gel
ini dikelompokkan dalam system dua fase polimer-polimer yang biasa di
gunakan untuk membuat gel farmasetik (basis gel) meliputi gom
alam,tragakan,pectin,karagen,agar,asam alginet,serta bahan-bahan sintesis dan
sistemmatis seferti metal selulosa,hidroksi etilselulosa,karbonsimetilselulosa,
dan karbofol yang merupakan polimer vinil sintesis dengan gugus karboksil
yang terionnisasi.gel dibuat dengan proses peleburan atau diperlukan suatu
prosedur khusus berkenaan dengan sifat pengembang gel.
Dasar gel yang umum digunakan adalah gel hidrofobik
a.dasar gel hidrofobik
dasar gel hidrofobik umumnya terdiri dari partikel-partikel anorganik,bila
ditambahkan kedalam fase terdispersi,hanya sedikit sekali interraksi antara
kedua fase
b.Dasar gel hidrofobik
dasar gel hidrofobik umunya terdiri dari molekul-molekul organic yang
besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari fase pendispersi.
C.FORMULASI
Dibuat sebanyak 20g
Formula:
Vit E (zat aktif) 0.025
HPMC 5%
Aqua destillata ad 20 g
Vitamin e
d-Alpha Tocopherol
pemerian : Jernih, kuning, kuning kehijauan, tidak berbau, minyak kental.
Stabilitas : Tidak stabil pada udara dan cahaya, khususnya media basa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; larut dalam alkohol; larut dengan
aseton, dengan kloroform, dengan eter, dan dengan minyak nabati.
Penyimpanan : Simpan di bawah gas inert dalam wadah kedap udara,
terlindung dari cahaya.
AQUA DESTILLATA
Air suling
Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna,tidak berbau, tidak mempunyai rasa
Kelarutan: -
D.CARA KERJA
Adapun kerugian dari sediaan gel khusus hydrogel (pelarut air) adalah harus
menggunakan zat aktif yang terlarut dalam air sehingga di perlukan penggunaan
peningkatan
CARA KERJA
hpmc kembangkan
HASIL
PERHITUNGAN
VIT E =0.25% X 20 g
=0.05 g
=5mg
HPMC =5% X 20 g
=19
Air korpus hpmc = 10 X 19 =10 g atau 10 ml
Aquadest =20 g (0.05g+ 19 + 10 g)
= 8.995 g
E.EVALUASI
1. Organoleptis
Organoleptis
diamati bau, warna, uji tekstur
dilakukan uji bau, dengan cara mencium bau
dilakukar uji warna, dengan cara melihat langsung
dilakukan uji tekstur, dengan cara memegang sediaannya
Hasil
2. Homogenitas
Homogenitas
di dekatkan sediaan dengan sumber cahaya
di lihat dengan mata secara langsung ada tidaknya gumpalan padat
Hasil
Hasil
4. Kemampuan proteksi
Kemampuan proteksi
di rendam kertas saring berukuran 10x10 cm ke dalam larutan NaOH 0.1 N
lalu keringkan.
dilapisi dengan kertas saring berukuran 2.5 x 2.5 cm di atasnya. di lakukan
pengujian dengan meneteskan larutan fenolftalein 0.2% sebagai indicator yang
dapat menunjukkan adanya reaksi
dari larutan NaOH yang bersifat basa.
Sediaan dapat memberikan proteksi terhadap cairan (larutan NaOH) apabila
tidak terdapat noda.
Hasil
F.DATA HASIL EVALUASI
1. Organoleptis
2. Hoomogenitas
Pengamatan
Replikasi
1 Homogeny
2 Homogeny
3 Homogeny
4 Homogeny
Replikasi Pengamatan
1 1,1
2 1,6
3 2
4 2.47
4. Kemampuan proteksi
Replikasi Pengamatan
1 Memiliki noda
2 Memiliki noda
3 Memiliki noda
4 Memiliki noda
G.Pembahasan &kesimpulan
PEMBAHASAN
membuat sediaan ada beberapa uji yang dilakukan untuk mengevat hasil dari
adian yang telah kami buat, antara lain adalah
1 Uji organoleptis
Uji organoleptis merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera
mamicia sebagai aler utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap
produk. Dalam pengujian ini yang dilihat adalah warna, bau, dan kejernihan
sediaan akhir yang telah dibuat (OOP Fisiologis, 2014) d diperoleh hasil warna
sediaan salep adalah putih berbau lilin, bertekstur halus lembut
2 Uji Homogenitas
Uji Daya Sebar Pengujian daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan
kecepan
penyebaran salep pada kulit saat dioleskan pada kulit Adanya variasi
konsentrasi trietanolamin dan asam stearat mempengaruhi daya sebar dari
sediaan krim yang dihasilkan.
4. Uji kemampuan proteksi
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Husnani M. Sc.,Apt Buku Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Likuid Dan
Semi solid Akademi Farmasi Yarsi Pontianak 2023
Ditjen Pom RI (1997) Farmakope Indonesia edisi III,