I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui rancangan formula, memproduksi, dan mengevaluasi sediaan
gel asam salisilat
II. FORMULA
R/ Asam Mefenamat 1%
Carbopol 1%
Gliserin 5%
Profilenglikol 15 %
TEA q.s
Aquadest ad 50 ml
Nama Bahan
Gliserin
Cairan; jernih seperti sirup; tidak berwarna; rasa manis;
Pemerian
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak).
Higroskopik; netral terhadap lakmus.
Kelarutan
Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minya
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat
4.
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh dan terlindung
cahaya
V. CARA PEMBUATAN SEDIAAN GEL (Flowchart)
Timbanglah semua bahan terlebih dahulu
2. Uji homogenitas
Gel
1. Diletakkan di
kaca objek
2. Ditekan
dengan kaca
objek lainnya
3. Dilihat
apakah masih
ada butiran atau
tidak
Hasil
Hasil
4. Uji iritasi
Gel
1. Diambil
sedikit gel dan
dioleskan pada
kulit
2. Diamati
reaksi yang
terjadi setelah
60 menit
Hasil
- Bentuk = Gel
Metode peleburan/fusion
Metode peleburan dilakukan
dengan
meleburkan/memanaskan semua
atau beberapa komponen dari
formula, kemudian basis atau
komponen lain yang berbentuk
cair dicampurkan ke dalam basis
sambil didinginkan dan terus
diaduk. Apabila terdapat
komponen yang mudah
menguap, tidak tahan pemanasan
dan komponen yang volatil,
maka komponen tersebut
ditambahkan pada saat campuran
komponen yang dileburkan
setelah mencapai suhu yang
cukup rendah atau suhu kamar.
Metode peleburan digunakan
bila basis berupa material padat,
yang untuk pencampurannya
harus dilebur terlebih dahulu.
Semua bahan dan obat yang
tahan pemanasan dapat dilebur
bersama, kemudian ditambahkan
komponen lain yang tidak
dilebur dan diaduk sampai
homogen dan mencapai suhu
kamar.
Uji organoleptis Uji organoleptik meliputi bau, Pada percobaan sediaan gel uji Pada percobaan sediaan gel telah sesuai dengan
Tujuan : Untuk warna, dan konsistensi dilakukan organoleptis sudah sesuai dengan literatur. Uji organoleptik meliputi bau, warna, dan
mengetahui sifat secara visual . litertur Pemeriksaan organoleptis konsistensi dilakukan secara visual Pemeriksaan
fisika dan kimia Pemeriksaan organoleptis dilakukan untuk mengetahui sifat organoleptis dilakukan untuk mengetahui sifat
suatu bahan dilakukan untuk mengetahui fisik gel yang didasarkan pada fisik gel yang didasarkan pada hasil pengamatan
digunakan sifat fisik gel yang didasarkan hasil pengamatan visual secara visual secara langsung
membantu pada hasil pengamatan visual langsung Uji organoleptik
pemerian saran secara langsung (Swastika et al., meliputi bau, warna, dan
pendahuluan 2013). konsistensi dilakukan secara
dalam visual
penggunaan
Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan Pada percobaan homogenitas Pada percobaan sediaan uji homogenitas tidak
sediaan gel dengan cara mengoleskan gel tidak sesuai dengan sesuai dengan literatur karena bentuk sediaan gel
Tujuan ; pada gelas objek kemudian literatur,karena bentuk sediaan masih ada kerikil asam mefenamat.
Mengetahui ditempel dengan gelas objek gel masih ada kerikil kerikil asam
kriteria Sediaan lainnya. Dilihat secara visual ada mefenamat
gel yang atau tidaknya butiran kasar
homogen (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 1979). Gel
dikatakan homogen apabila pada
saat diraba tidak ditemukan
adanya partikel dan memiliki
warna yang merata (Syamsuni,
2005)
Pemeriksaan PH Pengukuran pH bertujuan untuk Pada percobaan ini menggunakan Pada percobaan ini hasil pH sesuai dengan pH
Tujuan : mengetahui gel yang dihasilkan indikator ph , tidak menggunakan kulit wajah yang memiliki kriteria yaitu sekitar 4-
Mengetahui kadar dapat diterima pH kulit karena ph meter, pada diliteratur 6,8 sehingga aman dalam penggunaan dan tidak
pH sediaan akhir dapat menyebabkan iritasi kulit menggunakan ph meter , pada ph mengiritasi kulit
dengan apabila tidak sesuai dengan pH yang baik adalah 4 – 6,8.
membandingkan kulit. Hasil pengujian Semakin mendekati nilai pH
dengan pH menunjukkan pH pada formula maka semakin baik gel tersebut.
sediaan akhir 2, 3, dan 5 dapat diterima oleh pada percobaan kali ini ph yang
secara teoritis kulit namun pada formula 4 didapatkan baik yaitu phnya 5 ,
dengan nilai pH 3,73 tidak sesuai telah sesuai dengan literatur
dengan pH kulit. pH yang baik 6
berada pada area berwarna
oranye, karena rentang pH yang
baik pada sediaan gel menurut
Barry (1983) adalah 4 – 6,8.
Semakin mendekati nilai pH
maka semakin baik gel tersebut.
Uji pH dilakukan dengan cara
menyalakan pH meter kemudian
elektroda pH meter dicelupkan
ke dalam formula gel. Diamkan
beberapa saat hingga pada layar
pH meter menunjukkan angka
yang stabil (Shanti et al., 2011).
Uji daya lekat Uji daya lekat dilakukan dengan Pada percobaan kali ini daya lekat Pada percobaan kali ini daya lekat sesuai dengan
Sediaan gel cara 0,25 gram gel diletakkan di literatur hasil pelepasannya 4 detik
sesuai dengan literatur lebih dari
Tujuan : atas dua gelas objek yang telah
Mengetahui daya ditentukan, kemudian ditekan 4 detik, pada percobaan kali ini
lekat sediaan gel dengan beban 1 kg selama 5
pada uji daya lekat didaptkan
yang bagus menit. Setelah itu dipasang objek
glass pada alat uji lalu hasil pelepasan 4 detik
ditambahkan beban 80 gram
pada alat uji, kemudian dicatat
waktu pelepasan dari gelas
objek.
Uji proteksi Reaksi iritasi positif ditandaiBerdasarkan hasil uji iritasi, pada Pada percobaan sediaan gel tidak sesuai dengan
sediaan gel literatur karena pada sediaan gel didapatkan bahwa
oleh adanya kemerahan, gatal sediaan gel didapatkan bahwa
Tujuan; kulit tidak terjadi iritasi
Mengetahui gatal, atau bengkak pada kulit kulit tidak terjadi iritasi dan tidak
apakah sediaan
yang diberi perlakuan (Sari dan sesuai dengan literatur
krim yang dapat
mengiritasi dan Amy, 2016).
yang tidak dapat
mengiritasi
Uji daya sebar Pengujian daya sebar gel
Tujuan : menggambarkan penyebaran
mengetahui
gel pada kulit pada saat
cara pengujian
uji daya sebar dioleskan. Berdasarkan hasil
pengamatan yang terdapat
pada tabel uji daya sebar di
atas menunjukkan bahwa
formula masuk dalam range
daya sebar 5-7 cm
menunjukkan konsistensi
semi solid yang sangat
nyaman dalam penggunaan.
VII. KEMASAN DAN ETIKET
a. Kemasan
b. Etiket
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sediaan emulsi dapat disimpulkan bahwa
a) Uji organoleptis meliputi warna putih, rasa hambar dan bau leci
b) Pada uji homogenitas tidak homogen karena masih ada butiran kasar asam mefenamat
c) pada uji Ph didapatkan ph gel 5 ( asam )
d) Pada uji daya lekat waktu pelepasan 4 detik
e) Pada uji iritasi tidak terjadi iritasi pada kulit yang dioleskan
f) Pada uji daya sebar Tanpa beban 4 cm, tambah 50 gram 4,8 cm
8.2 SARAN
Saat di lab air dilab tidak mau jalan dan terbatasnya timbangan sehingga menjadi
memperlambat sediaan praktikum yang dibuat
Amelia Sari, Amy Maulidya, 2016 Formulasi sediaann gel ekstrak etanol rimpang kunyit Sel Vol. 3 No. 1 Juli 2016: 16-23
Shanti, Wathoni,N. et al (2011). Formulasi Sediaan gel Antioksidan dari Ekstrak Daun Jambu Biji Belinjo. Fakultas Farmasi
Universitas Padjajaran (2011). Hal 2-4.
Sulaiman, T.N. dan Kuswahyuning, R, 2008, Teknologi dan Formulasi Sediaan Sedian Semipadat, Pustaka Laboratorium
Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran jakarta ; EGC