Anda di halaman 1dari 24

PERCOBAAN VI

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN GEL ASAM SALISILAT

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui rancangan formula, memproduksi, dan mengevaluasi sediaan
gel asam salisilat

II. FORMULA

R/ Asam Mefenamat 1%
Carbopol 1%
Gliserin 5%
Profilenglikol 15 %
TEA q.s
Aquadest ad 50 ml

III. PENIMBANGAN BAHAN


1) Asam Mefenamat : 1/100 x 100% = 1 gram
2) Carbopol : 1/100 x 100% = 1 gram
3) Gliserin : 5/100 x 100% = 5 gram
4) Propilenglikol : 15/100 x 100% = 15 gram
5) TEA : q.s
6) Aquadest : 50 gram – (1 gram + 1 gram + 5 gram + 15 gram)
: 50 gram – 22 = 28 gram
IV. MONOGRAFI BAHAN
No. Sifat Fisika Kimia Bahan Uraian

1. Asam Mefenamat (Ditjen


POM:43,1995)
Nama Bahan Acidum Mefenamicum
Sinonim Asam Mefenamat
Khasiat Antiinflamasi
Pemerian Serbuk hablur, putih atau hampir putih, melebur pada
suhu lebih kurang 230o disertai peruraian.
Kelarutan Larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut
dalam kloroform, sukar larut dalam etanol dan dalam
metanol, praktis tidak larut dalam air.
Berat Molekul
241,29
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Carbopol (HPE, 111)
2. Pemerian Serbuk halus, putih, sedikit berbau khas, higroskopis
Kelarutan Setelah netralisasi dengan alkali hidroksida, atau amina
larut dalam air, dalam etanol, dan dalam gliserol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik


3. Gliserin (FI edisi V, hal. 507)

Nama Bahan
Gliserin
Cairan; jernih seperti sirup; tidak berwarna; rasa manis;
Pemerian
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak).
Higroskopik; netral terhadap lakmus.

Kelarutan
Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minya

Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat
4.

Propilenglikol (FI III, hal 712)


Pemerian
Cairan kental, jernih, tidak berbau, rasa agak manis,
higroskopik
Dapat bercampur dengan air dan etanol 90% dan
Kelarutan
kloroform, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat
bercampur dengan eter, minyak tanah dan dengan
minyak lemak.
Khasiat Zat tambahan, pelarut
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

5. TEA (HPE, 754) (FI IV, 1203)


Trietanolamina
Nama Bahan
Serbuk halus, putih, sedikit berbau khas, higroskopis
Pemerian
Sukar larut dalam air, dapat bercampur dengan
Kelarutan
etanoldengan eter dan dengan air dingin

Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh dan terlindung
cahaya
V. CARA PEMBUATAN SEDIAAN GEL (Flowchart)
Timbanglah semua bahan terlebih dahulu

Kembangkan karbopol dengan air panas aduk sampai homogen

Kemudian tambahkan gliserin, asam mefenamat dan


propilengglikol

Tambahkan TEA secukupnya aduk secara perlahan sampai


homogen

Selanjutnya tambahkan aquadest sampai tanda batas 50 ml

Selanjutnya masukkan sediaan dalam pot salep/ gel dan lakukan


evaluasi
VI. CARA KERJA (Flowchart)
No. Evaluasi Uji Sediaan Cara Kerja Dokumentasi
1. Uji Pemerian
- Warna Gel
- Bau
1. Dilihat
- Bentuk
warnanya
2. Dihirup
aromanya
3. Dilihat
bentuknya
Hasil

2. Uji homogenitas
Gel
1. Diletakkan di
kaca objek
2. Ditekan
dengan kaca
objek lainnya
3. Dilihat
apakah masih
ada butiran atau
tidak
Hasil

3. Pemeriksaan pH Indikator universal


1. dimasukkan
dalam beker
glass
2. diukur ph
dengan
menggunakan
indikator
universal

Hasil

4. Uji iritasi
Gel
1. Diambil
sedikit gel dan
dioleskan pada
kulit
2. Diamati
reaksi yang
terjadi setelah
60 menit
Hasil

5. Uji daya lekat


Gel
1. Diletakkan
pada kaca objek
kemudian tutup
dengan kaca
objek lain dan
jepit selama 5
menit
2. Diberikan
beban dan
diamati berapa
lama daya lekat
antar kaca
objek
Hasil

6. Uji daya sebar


Gel
1. Ditimbang
sebanyak 0,5
gram
2. Dilekatkan
pada kaca daya
sebar dan dijepit
1 menit
3. Diukur
diameter gel
4. Ditambahkan
beban sebanyak
100 gram dan
ukur kembali
diameter gel
5. Ditambahkan
beban lagi seberat
500 gram dan di
ukur diameter
gelnya kembali
Hasil
VII. HASIL PERCOBAAN
No. Evaluasi Uji Hasil Perhitungan Dokumentasi Hasil
Sediaan
1. Uji Pemerian - Warna = Putih -

- Bau = Bau Khas Asam


Mefenamat

- Bentuk = Gel

2. Uji homogenitas Tidak homogen karena masih -


banyak butiran kasar asam
mefenamat

3. Pemeriksaan pH Ph gel = 5 (Asam) -


4. Uji Daya Lekat Waktu Pelepasan 4 Detik -

5. Uji Iritasi Tidak terjadi iritasi pada kulit yang -


diolesi

6. Uji daya sebar - Tanpa beban = 4 cm 𝛼1 = 𝜋𝑟 2


- = 3,14 x (2)²
- Tambah 50 gram = 4,8 cm
- = 12,56 cm²
- Tanpa beban
S = m x l = 0 x 12,56 cm = 0 gr
cm²/s
t 60
- Tambah beban 50 gram
𝛼2 = 𝜋𝑟 2
- = 3,14 x (2,4)²
- = 18,08 cm²
S = m x l = 100 x 18,08 cm =
t 60
15,06 gr cm²/s
VIII. PEMBAHASAN
Cakupan Ulasan Parameter Literatur Perbandingan Hasil Percobaan Pembahasan dan Kesimpulan
dan Literatur
Metode Menurut Sulaiman dan Pada percobaan kali tentang Pada percobaan sediaan gel metode yang
Pembuatan Kuswahyuning (2008) metode sediaan gel ini sesuai dengan digunakan Metode peleburan dan metode
sediaan gel pembuatan sediaan semi padat metode yng ada di literatur pada pencampuran. Metode Peleburan dilakukan
dibedakan menjadi dua yaitu : metode pencampuran dan dengan meleburkan /memanaskan semua atau
Metode pencampuran /incorpora peleburan. Metode pencampuran beberapa komponen dari formula, kemudian basis
tion Bahan obat yang larut dalam Bahan obat yang larut dalam air, atau komponen lain yang berbentuk cair
air, maka dilarutkan dalam air, maka dilarutkan dalam air, dicampurkan ke dalam basis sambil didinginkan
sedangkan bahan obat yang larut sedangkan bahan obat yang larut dan terus diaduk metode pencampuran dan
dalam minyak dilarutkan dalam dalam minyak dilarutkan dalam peleburan.
minyak. Larutan tersebut minyak. Larutan tersebut Metode pencampuran Bahan obat yang larut dalam
ditambahkan (incorporated) ke ditambahkan (incorporated) ke air, maka dilarutkan dalam air, sedangkan bahan
dalam bahan pembawa (vehicle) dalam bahan pembawa (vehicle) obat yang larut dalam minyak dilarutkan dalam
bagian per bagian sambil diaduk bagian per bagian sambil diaduk minyak. Larutan tersebut ditambahkan
sampai homogen. Bahan obat sampai homogen. Bahan obat (incorporated) ke dalam bahan pembawa (vehicle)
yang tidak larut (kelarutanya yang tidak larut (kelarutanya bagian per bagian sambil diaduk sampai homogen.
sangat rendah), maka partikel sangat rendah), maka partikel Bahan obat yang tidak larut (kelarutanya sangat
bahan obat harus di perkecil bahan obat harus di perkecil rendah), maka partikel bahan obat harus di
ukuran partikelnya, dan ukuran partikelnya, dan kemudian perkecil ukuran partikelnya, dan kemudian
kemudian disuspensikan ke disuspensikan ke dalam bahan disuspensikan ke dalam bahan pembawa (vehicle)
dalam bahan pembawa (vehicle). pembawa (vehicle).Metode
Tujuan pengecilan ukuran Peleburan dilakukan dengan
partikel adalah untuk meleburkan /memanaskan semua
memudahkan dalam atau beberapa komponen dari
mendispersikan dan untuk formula, kemudian basis atau
menjamin homogenitas dari komponen lain yang berbentuk
produk yang dihasilkan. cair dicampurkan ke dalam basis
Penambahan bahan yang berupa sambil didinginkan dan terus
cairan harus memperhatikan diaduk
sifatsifat sediaannya. Contoh
cairan yang bersifat hidrofilik
akan sukar ditambahkan ke
dalam basis berlemak, kecuali
dalam jumlah kecil atau dibantu
dengan menggunakan emulgator.
Pembuatan sediaan gel harus
memperhatikan jumlah bagian
yang berupa cairan, sehingga
dapat dihasilkan sediaan
semipadat dengan konsistensi
sesuai yang diharapkan.

Metode peleburan/fusion
Metode peleburan dilakukan
dengan
meleburkan/memanaskan semua
atau beberapa komponen dari
formula, kemudian basis atau
komponen lain yang berbentuk
cair dicampurkan ke dalam basis
sambil didinginkan dan terus
diaduk. Apabila terdapat
komponen yang mudah
menguap, tidak tahan pemanasan
dan komponen yang volatil,
maka komponen tersebut
ditambahkan pada saat campuran
komponen yang dileburkan
setelah mencapai suhu yang
cukup rendah atau suhu kamar.
Metode peleburan digunakan
bila basis berupa material padat,
yang untuk pencampurannya
harus dilebur terlebih dahulu.
Semua bahan dan obat yang
tahan pemanasan dapat dilebur
bersama, kemudian ditambahkan
komponen lain yang tidak
dilebur dan diaduk sampai
homogen dan mencapai suhu
kamar.

Uji organoleptis Uji organoleptik meliputi bau, Pada percobaan sediaan gel uji Pada percobaan sediaan gel telah sesuai dengan
Tujuan : Untuk warna, dan konsistensi dilakukan organoleptis sudah sesuai dengan literatur. Uji organoleptik meliputi bau, warna, dan
mengetahui sifat secara visual . litertur Pemeriksaan organoleptis konsistensi dilakukan secara visual Pemeriksaan
fisika dan kimia Pemeriksaan organoleptis dilakukan untuk mengetahui sifat organoleptis dilakukan untuk mengetahui sifat
suatu bahan dilakukan untuk mengetahui fisik gel yang didasarkan pada fisik gel yang didasarkan pada hasil pengamatan
digunakan sifat fisik gel yang didasarkan hasil pengamatan visual secara visual secara langsung
membantu pada hasil pengamatan visual langsung Uji organoleptik
pemerian saran secara langsung (Swastika et al., meliputi bau, warna, dan
pendahuluan 2013). konsistensi dilakukan secara
dalam visual
penggunaan

Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan Pada percobaan homogenitas Pada percobaan sediaan uji homogenitas tidak
sediaan gel dengan cara mengoleskan gel tidak sesuai dengan sesuai dengan literatur karena bentuk sediaan gel
Tujuan ; pada gelas objek kemudian literatur,karena bentuk sediaan masih ada kerikil asam mefenamat.
Mengetahui ditempel dengan gelas objek gel masih ada kerikil kerikil asam
kriteria Sediaan lainnya. Dilihat secara visual ada mefenamat
gel yang atau tidaknya butiran kasar
homogen (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 1979). Gel
dikatakan homogen apabila pada
saat diraba tidak ditemukan
adanya partikel dan memiliki
warna yang merata (Syamsuni,
2005)

Pemeriksaan PH Pengukuran pH bertujuan untuk Pada percobaan ini menggunakan Pada percobaan ini hasil pH sesuai dengan pH
Tujuan : mengetahui gel yang dihasilkan indikator ph , tidak menggunakan kulit wajah yang memiliki kriteria yaitu sekitar 4-
Mengetahui kadar dapat diterima pH kulit karena ph meter, pada diliteratur 6,8 sehingga aman dalam penggunaan dan tidak
pH sediaan akhir dapat menyebabkan iritasi kulit menggunakan ph meter , pada ph mengiritasi kulit
dengan apabila tidak sesuai dengan pH yang baik adalah 4 – 6,8.
membandingkan kulit. Hasil pengujian Semakin mendekati nilai pH
dengan pH menunjukkan pH pada formula maka semakin baik gel tersebut.
sediaan akhir 2, 3, dan 5 dapat diterima oleh pada percobaan kali ini ph yang
secara teoritis kulit namun pada formula 4 didapatkan baik yaitu phnya 5 ,
dengan nilai pH 3,73 tidak sesuai telah sesuai dengan literatur
dengan pH kulit. pH yang baik 6
berada pada area berwarna
oranye, karena rentang pH yang
baik pada sediaan gel menurut
Barry (1983) adalah 4 – 6,8.
Semakin mendekati nilai pH
maka semakin baik gel tersebut.
Uji pH dilakukan dengan cara
menyalakan pH meter kemudian
elektroda pH meter dicelupkan
ke dalam formula gel. Diamkan
beberapa saat hingga pada layar
pH meter menunjukkan angka
yang stabil (Shanti et al., 2011).
Uji daya lekat Uji daya lekat dilakukan dengan Pada percobaan kali ini daya lekat Pada percobaan kali ini daya lekat sesuai dengan
Sediaan gel cara 0,25 gram gel diletakkan di literatur hasil pelepasannya 4 detik
sesuai dengan literatur lebih dari
Tujuan : atas dua gelas objek yang telah
Mengetahui daya ditentukan, kemudian ditekan 4 detik, pada percobaan kali ini
lekat sediaan gel dengan beban 1 kg selama 5
pada uji daya lekat didaptkan
yang bagus menit. Setelah itu dipasang objek
glass pada alat uji lalu hasil pelepasan 4 detik
ditambahkan beban 80 gram
pada alat uji, kemudian dicatat
waktu pelepasan dari gelas
objek.
Uji proteksi Reaksi iritasi positif ditandaiBerdasarkan hasil uji iritasi, pada Pada percobaan sediaan gel tidak sesuai dengan
sediaan gel literatur karena pada sediaan gel didapatkan bahwa
oleh adanya kemerahan, gatal sediaan gel didapatkan bahwa
Tujuan; kulit tidak terjadi iritasi
Mengetahui gatal, atau bengkak pada kulit kulit tidak terjadi iritasi dan tidak
apakah sediaan
yang diberi perlakuan (Sari dan sesuai dengan literatur
krim yang dapat
mengiritasi dan Amy, 2016).
yang tidak dapat
mengiritasi
Uji daya sebar Pengujian daya sebar gel
Tujuan : menggambarkan penyebaran
mengetahui
gel pada kulit pada saat
cara pengujian
uji daya sebar dioleskan. Berdasarkan hasil
pengamatan yang terdapat
pada tabel uji daya sebar di
atas menunjukkan bahwa
formula masuk dalam range
daya sebar 5-7 cm
menunjukkan konsistensi
semi solid yang sangat
nyaman dalam penggunaan.
VII. KEMASAN DAN ETIKET
a. Kemasan

b. Etiket
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sediaan emulsi dapat disimpulkan bahwa
a) Uji organoleptis meliputi warna putih, rasa hambar dan bau leci
b) Pada uji homogenitas tidak homogen karena masih ada butiran kasar asam mefenamat
c) pada uji Ph didapatkan ph gel 5 ( asam )
d) Pada uji daya lekat waktu pelepasan 4 detik
e) Pada uji iritasi tidak terjadi iritasi pada kulit yang dioleskan
f) Pada uji daya sebar Tanpa beban 4 cm, tambah 50 gram 4,8 cm

8.2 SARAN
Saat di lab air dilab tidak mau jalan dan terbatasnya timbangan sehingga menjadi
memperlambat sediaan praktikum yang dibuat

IX. DAFTAR PUSTAKA

Amelia Sari, Amy Maulidya, 2016 Formulasi sediaann gel ekstrak etanol rimpang kunyit Sel Vol. 3 No. 1 Juli 2016: 16-23

Depkes RI, , 1979.Farmakope Indonesia Edisi III,Jakarta, Departemen Kesehatan RI

Shanti, Wathoni,N. et al (2011). Formulasi Sediaan gel Antioksidan dari Ekstrak Daun Jambu Biji Belinjo. Fakultas Farmasi
Universitas Padjajaran (2011). Hal 2-4.

Sulaiman, T.N. dan Kuswahyuning, R, 2008, Teknologi dan Formulasi Sediaan Sedian Semipadat, Pustaka Laboratorium

Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran jakarta ; EGC

Anda mungkin juga menyukai