DI SUSUN OLEH :
NAMA : REVINA DWINANDA PRATIWI
NIM : 18.71.019328
KELAS : FARMASI B
I. PEMBAHASAN
Uji homogenitas : untuk mencegah pertumbuhan yaitu memiliki bentuk setengah pH dan uji daya sebar sudah
mikroorganisme yang padat, warna hi.jau kehitaman, memenuhi persyaratan ujimutu
terkontaminasi. Pengawet ini serta memiliki bau khas ekstrak sediaan sedangkan uji
termasuk hidroksibenzoat, fenol- Uji homogenitas dilakukan homogenitas belum memenuhi
fenol, asam benzoat, asam sorbat, dengan tujuan untuk melihat persyaratan.
garam amonium kuartener, dan bahan-bahan dari sediaan salep
campuran - campuran lain. tercampur dan tersebar menjadi
Preparat setengah padat homogen. Hasil yang didapatkan
Uji pH : menggunakan dasar salep yang pada semua formula ialah tidak
mengandung atau menahan air, homogen, hal ini tidak sesuai
yang membantu pertumbuhan dengan persyaratan yang telah
mikroba supaya lebih luas ditentukan oleh Farmakope edisi
daripada yang mengandung III.
sedikit uap air, dan oleh karena Uji pH dimaksudkan untuk
Uji daya sebar : itu merupakan masalah yang mengetahui sifat dari salep dalam
lebih besar dari pengawetan pengunaannya pada kulit.
(Chaerunnisa, 2009). Sehingga aman untuk digunakan,
Salep dasar adalah zat karena pH yang terlalu asam
pembawa dengan massa lembek, dapat mengiritasi kulit sedangkan
mudah dioleskan, umumnya pH yang terlalu basa dapat
berlemak, dapat digunkan bahan membuat kulit bersisik
yang telah mempunyai massa (Tranggono dan Latifa, 2007).
lembek atau zat. Zat padat yang Hasil yang didapatkan pada
terlebih dahulu diubah menjadi seluruh formula sama yaitu
massa yang lembek. Jika dalam memiliki pH 5, hal ini telah
komposisi tidak dosebutkan salep sesuai dengan dengan literatur
dasr, sebagai salep dasar dapat yaitu nilai Ph kulit sebesar 4,5-6,5
digunakan vaselin putih. Jika (Naibaho et al., 2013)
dalam komposisi disebutkan
“salep asar yang cocok” Pengujian daya sebar untuk
pemilihan salep dasar yang setiap sediaan salep dilakukan
dikehendaki harus disesuaikan untuk melihat kemampuan
dengan sifat obatnya dan tujuan sediaan menyebar pada kulit,
penggunaannya (Formularium dimana suatu dasar salep
Nasional. Edisi II.1978). sebaiknnya memiliki daya sebar
Dasar salep kecuali yang baik untuk menjamin
dinyatakan lain, sebagai bahan pemberian bahan obat yang
dasar digunakan vaselin putih. memuaskan. Hasil yang
Tergantung dari sifat bahan obat didapatkan pada formulasi F1,
dan tujuan pemakaian, dapat F2, dan F3, telah memenuhi
dipilih salah satu bahandasar syarat yang mengatakan diameter
berikut (F.I edisi III.1979). daya sebar yang baik adalah 5-
Dasar salep senyawa 7cm (Novita et al., 2017)
hidrokarbonvaselin putih,
vaselin kuning atau
campurannya denganmalam
putih, dengan malamkuning
atau dengan senyawa
hidrokarbon yang cocok.
Dasar salep lemak bulu
domba; campuran 3 bagian
kolesterol. 3 bgian steril
alcohol. 8 bagian malam
putih. Dan 8 bagian vaselin
putih; campuran 30 bagiab
malam kuning dan 70 bagian
miyak wijen.
Salep biasanya dikemas baik
dalam botol atau dalam tube.
Botol dapat dibuat dari gelas
tidak berwarna, warna hijau,
amber atau biru atau buram dan
porselen putih. Botol plastik juga
dapat digunakan. Wadah dari
gelas buram dan berwarna
berguna untuk salep yang
mengandung obat yang peka
terhadap cahaya. Tube dibuat dari
kaleng atau plastik, beberapa
diantaranya
diberi tambahan kemasan dengan
alat bantu khusus bila salep akan
digunakan untuk dipakai melalui
rektum, mata, vagina, telinga atau
hidung (Anif, 1993).
POST TEST
1. Apa saja alat yang digunakan dalam setiap praktikum tersebut ?
Jawaban :
Batang pengaduk
Cawan porselin
Beaker glas 250 dan 500 mL
Waterbath
Pengukur suhu
Kemudian masukan parafin cair dalam beaker glass yang berisi vaselin
yang sudah mencair. aduk sampai homogen
Beaker glas yang berisi campuran parafin dan vaselin kemudian diangkat dan dilakukan pengecekan suhu pada sediaan
4. Apa saja uji yang dilakukan pada sediaan salep yang dibuat dan apakah ada uji evaluasi sediaan yang belum dilakukan dalam video
tersebut?
Jawaban :
Uji yang dilakukan pada sediaan salep tersebut yaitu uji homogenitas dan uji daya sebar
Uji evaluasi yang belum dilakukan pada sediaan salep tersebut meliputi uji kestabilan, uji pH, uji daya lekat, uji viskositas dan uji
protektif pada sediaan salep