Anda di halaman 1dari 3

FORMULASI DAN UJI EVALUASI FISIK SEDIAAN DEODORAN ROLL ON

Arum Ita Rahayu1, Gita Sapna Sasmita2, Indah Arum Setiani3, Isna Azzah Arfiyani4, Yeyen
Ainun Widad5

Email : Its.arumitta17@gmail.com

Program Study S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi Jl. Cut Nyak
Dhien No. 16 Kalisapu Slawi Kabupaten Tegal Fax (0283) 6197570

Abstrak

Indonesia merupakan suatu negara tropis yang selalu disinari matahari sehingga berkeringat tidak
dapat dihindari. Bagi seseorang keluarnya keringat yang berlebihan dapat menimbulkan masalah
seperti misalnya menimbulkan bau badan yang kurang sedap. Bau badan sangat berhubungan
dengan sekresi keringat seseorang dan adanya pertumbuhan mikroorganisme, serta makanan dan
bumbu-bumbuan yang berbau khas seperti bawang. Deodoran adalah kosmetika yang digunakan
untuk menyerap keringat, menutupi bau badan dan mengurangi bau badan. Masalah bau badan
dapat dialami oleh setiap orang dan dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti faktor genetik,
kondisi kejiwaan, faktor makanan, faktor kegemukan dan bahan pakaian yang dipakai. Evaluasi uji
yang dilakukan yaitu uji organoleptik, pengujian pH, uji homogenitas dan uji antiperspirant.

Kata kunci : deodoran, evaluasi uji.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan suatu negara Deodoran adalah kosmetika yang


tropis yang selalu disinari matahari sehingga digunakan untuk menyerap keringat,
berkeringat tidak dapat dihindari. Bagi menutupi bau badan dan mengurangi bau
seseorang keluarnya keringat yang berlebihan badan (Rahayu dkk., 2009).
dapat menimbulkan masalah seperti misalnya
menimbulkan bau badan yang kurang sedap. Mekanisme kerja deodoran untuk
Bau badan sangat berhubungan dengan mengurangi bau badan dengan cara menekan
sekresi keringat seseorang dan adanya pertumbuhan bakteri penyebab bau badan
pertumbuhan mikroorganisme, serta makanan dan antiperspiran yang mengurangi keluarnya
dan bumbu-bumbuan yang berbau khas keringat dengan cara menutup dan
seperti bawang (Anonim,2009). menghalangi pori‐pori kulit ketiak.
Tambahan pewangi tubuh berfungsi menutup
Masalah bau badan dapat dialami oleh bau badan (Egbuobi dkk., 2013).
setiap orang dan dapat disebabkan oleh
beberapa hal, seperti faktor genetik, kondisi 1. Pewangi (parfum); untuk menutupi bau
kejiwaan, faktor makanan, faktor kegemukan badan yang tidak disukai. Dengan adanya
dan bahan pakaian yang dipakai. Keringat pewangi maka deodoran dapat
yang dikeluarkan seseorang sangat terlibat digolongkan dalam kosmetik pewangi
dalam proses timbulnya bau badan, dimana (perfumery).
kelenjar apokrin yang menghasilkannya telah 2. Pembunuh mikroba yang dapat
terinfeksi oleh bakteri yang berperan dalam mengurangi jumlah mikroba pada tempat
proses pembusukan (Jacoeb, 2007). asal bau badan.
3. Eliminasi bau (odor eliminator); yang
Warna Bening
dapat mengikat, menyerap, atau merusak
struktur kimia bau menjadi struktur yang
Bentuk Cair
tidak bau, misalnya seng risinoleat,
sitronelik senesiona, ion exchange resin. Aroma Khas tawas
METODE PENELITIAN
1. alat Rasa Pahit
Alat yang dipersiapkan mortir dan
stemper, sendok tanduk, cawan porselin,
timbangan analitik, beaker glass 50 ml, Tabel 3. Hasil uji ph
erlenmeyer 50 ml, kompor listrik, corong,
wadah deodoran, batang pengaduk, Sediaan Hasil uji
penjepit. Dicelupkan stik ph 5
2. bahan pada sediaan
Bahan yang digunakan Tawas 3,5 gram, deodoran
HPMC 2 gram, propilenglikol 7,5 gram,
Etonol 20 gram, Tween 0,75 gram, Tabel 4. Uji Homogenitas
Aquadest 16,2 ml.
Sediaan Hasil uji
3. Procedur pembuatan deodoran
Dilakukan uji Homogen
HPMC dikembangkan dilarutkan dengan
homogenitas
aquadest selama 30 menit. Kemudian
ditambah dengan etanol 96% digerus
sampai homogen. Dilanjut dengan Tabel 5. Uji antiperspirant
melarutkan tawas, kemudian ditambahkan Perlakuan Hasil Uji
dengan propilenglikol gerus sampai 0,5 gram kapas tanpa 1,2 gram
homogen dan ditambah tween 80 dan deodoran
diencerkan dengan aquadest ad homogen.
Dimasukkan kedalam wadah deodoran 0,5 gram kapas 0,7 gram
dilakukan uji evaluasi. dengan deodoran
HASIL DAN PEMBAHSAN
Tabel 1. Komposisi Formulasi deodoran
Hasil uji organoleptik yang diperoleh
yaitu warna bening, bentuk cairan, aroma
Bahan Formulasi (%)
khas tawas dan memiliki rasa pahit. Tujuan
dilakukan uji organoleptik untuk
Tawas 7
pengetahuan yang menggunakan indra
HPMC 4 manusia untuk mengukur tekstur,
penampakan, kecepatan pengeringan
Propilenglikol 15
deodoran dan aroma.
Etanol 40
Hasil uji pH yang dilakukan pada
Tween 80 1,5
deodoran roll on yang diperoleh yaitu 5
Asam Stearat Ad 50 (asam), sesuai dengan ph kulit yaitu berada
pada 4,5 – 7,0. Apabila pH sediaan terlalu
basa dapat menyebabkan kulit menjadi
Ket : formulasi dibuat 50 gram bersisik dan jika terlalu asam dapat
menyebabkan iritasi pada kulit. Fungsi dari
Tabel 2. Hasil uji organoleptik uji ph yaitu untuk mengindikasikan keasaman
atau alkali dari kulit.
Uji Organoleptik Hasil Uji
Hasil uji homogenitas yaitu sediaan terdapat partikel sediaan homogen dan pada
homogen. Pada uji homogenitas dilakukan uji antiperspirant hasilnya belum sesuai.
dengan cara memindahkan sediaan dikaca
objek untuk melihat adanya partikel atau DAFTAR PUSTAKA
butiran-butiran kasar. fungsi dari uji
homogenitas yaitu untuk mengetahui suatu Anonim.2014. Phytochemical Constituents
sediaan tersebut homogen atau tidak. and Antioxidant Properties of
Extracts from the Leaves Of
Hasil uji antiperspirant dilakukan Chromolaena odorata, scientific
dengan cara menimbang 2 kapas dengan Research and Essay Volume 2.
berat yang sama. Kemudian satu kapas di 2007.
beri deodoran roll on dan yang satunya tidak
di beri deodoran roll on. Penelis ditunggu Egbuobi, R. C., Ojiegbe, G. C., Dike-
selama 30 menit. Setelah 30 menit kapas ndudim, J. N., dan Enwun, P. C.
diambil dan ditimbang. Hasil yang diperoleh Antibacterial Activities of different
dari pengujian antiperspirant yaitu berat awal brands of deodorants marketed
kapas masing-masing 0,5 gram. Setelah inowerrri, imo state, Nigeria.
dilakukan pengujian, berat kapas dengan African Journal of clinical and
deodoran yang diperoleh bertambah menjadi experimental microbiologi 14 (1):
0,7 gram, sedangkan berat kapas tanpa 14-1. 2013.
deodoran yang diperoleh yaitu 1,2 gram.
Tujuan dilakukan uji ini yaitu untuk Jacoeb. 2007. Antibacterial Property of
menentukan potensi jumlah keringat setelah Different Medical Plants: Ocimum
diberikan sediaan deodoran roll on dan yang sanctum, Cinnamomum zeylanicum,
tidak diberikan deodoran. Xanthoxylum armatum, and
Origanum majorana. Kathmandu
KESIMPULAN University J. Sci, Eng. And Tech.,
5(1): 143-150.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan bahwa sediaan deodoran roll on Rahayu, S., Sherly, dan Indrawati S. (2009).
evaluasi yang dilakukan memenuhi Deodoranantiperspirant. Naturakos
persyaratan mulai dari uji organoleptik, IV (12). BPOM RI.
pengujian pH yaitu 5, uji homogenitas tidak

Anda mungkin juga menyukai