PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI OBAT SECARA KUALITATIF
D. Prosedur
a. Uji Organoleptis
1. Sediakan bahan sediaan obat
2. Amati bahan sediaan obat tersebut secara organoleptis (Bau, rasa,
kehalusan)
b. Uji Kelarutan
1. Sediakan bahan sediaan obat
2. Uji kelarutan sediaan obat tersebut dengan air, alkohol dan
kloroform
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Uji organoleptis
Hasil
No Bahan sediaan
Bau Rasa Kehalusan
1. Asam salisilat Hampir Agak manis Tidak begitu
tidak berbau tajam halus
2. Nipagin Tidak Tidak berasa Ringan/halus
berbau
3. Amilum Tidak Tidak berasa Ringan/halus
berbau
4. Parasetamol Tidak Rasa pahit Ringan/halus
berbau
5. Talk Tidak Tidak berasa Lebih
berbau ringan/sangat
halus
6. Asam benzoate Tidak Agak manis, Tidak begitu
berbau pahit lalu halus
manis
b. Uji kelarutan
Hasil
No Bahan sediaan
Air Alkohol Kloroform
1. Asam salisilat Tidak larut Larut Larut
2. Nipagin Larut Larut Tidak larut
3. Amilum Larut Larut Tidak larut
4. Parasetamol Tidak larut Larut Tidak larut
5. Talk Larut Larut Larut
6. Asam benzoate Larut Larut Tidak larut
B. Pembahasan
Praktikum kali ini melakukan identifikasi obat secara kualitatif
melalui uji organoleptis dan uji kelarutan. Adapun uji organoleptis yang
didapatkan sesuai dengan pustaka, dimana hasil pada asam salisilat
menunjukkan rasa yang manis tajam, hampir tidak berbau, dan serbuk yang
tidak begitu halus. Nipagin tidak berasa dan tidak berbau, serta memiliki
tekstur yang halus. Amilum tidak berbau dan tidak berasa, juga memiliki
tekstur halus. Parasetamol rasanya pahit, tidak berbau dan bertekstur halus.
Talk tidak berasa bahkan tidak berbau, dan memiliki tekstur yang sangat
halus. Asam benzoat tidak berbau, rasanya agak manis pahit yang kemudian
menjadi manis, serta tekstur yang tidak begitu halus.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dilakukan identifikasi dengan 6 senyawa
obat yang memiliki sifat fisika kimia masing-masing, diantaranya adalah
Asam salisilat, Nipagin, Amilum, Parasetamol, Talk, dan Asam benzoat.
Prosedur percobaan yang dilakukan adalah uji organoleptis dan uji
kelarutan, dimana uji organoleptis merupakan pengujian dengan
menggunakan panca indra, sedangkan uji kelarutan digunakan air, alkohol,
dan kloroform sebagai bahan penguji senyawa obat.
B. Saran
Pada saat berjalannya praktikum didapati kurangnya alat yang
disediakan dan tidak semua bahan yang dibutuhkan tersedia di
laboratorium, sehingga tidak semua pengujian dilakukan karena
keterbatasan bahan tersebut. Diharapkan kedepannya laboratoium
memiliki ketersediaan yang memadai sehingga menjadikan kegiatan
praktikum semakin kondusif.
BAB IV
I. DAFTAR PUSTAKA
Sri Royani. 2022. Buku Petunjuk Kimia Analisis. Purwokerto : STIKes Bina Cipta
Husada.
Iriyanti, dkk. 2011. Identifikasi Obat. Purwokerto : Universitas Jendral
Soedirman.
Glory Agnes S. 2019. Analisa Kualitatif Obat : Uji Organoleptis. Malang :
Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik.
Allen, L. V., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe
R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical
Press and American Pharmacists Assosiation.
II. LAMPIRAN
2. Nipagin
3. Amilum
4. Parasetamol
5. Talk
6. Asam benzoate