Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI OBAT SECARA KUALITATIF

Nama : Fathimah Dhea Azzahra


NIM : 220440
Tanggal : 14 Oktober 2023

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


STIKes BINA CIPTA HUSADA PURWOKERTO
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi suatu senyawa obat dalam
sampel menggunakan prinsip analisis kualitatif.
B. Dasar Teori
Kimia Analisis adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
tentang penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek
kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada
khususnya, dan bahan kimia pada umumnya. Analisis kualitatif merupakan
analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan atau senyawa-
senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif
berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit
yang dituju dalam suatu sampel. Sedangkan analsis kuantitatif adalah
analisis untuk menentukan jumlah kadar absolut atau relatif dari suatu
elemen atau senyawa yang ada di dalam sampel. Pada praktikum kali ini
akan dilakukan analisis kualitatif pada identifikasi sediaan obat.
Tujuan analisis kimia farmasi kualitatif ialah untuk
mengidentifikasi zat-zat, terutama obat yang berupa sediaan kimia atau
galenik, dalam bentuk bubuk, tablet, larutan, emulsi, salep, suppositoria
atau bentuk sediaan lain yang berupa campuran atau zat murni.
Organoleptis adalah cara pengujian terhadap suatu zat kimia
menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk mengidentifikasi
indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari suatu
zat. Setiap zat mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan beberapa
diantaranya ada yang menjadi ciri khas tersendiri yang dapat dimanfaatkan
sebagai indikasi dalam identifikasi zat tersebut. Dengan menggunakan
panca indra secara langsung, kita dapat mengenali beberapa zat yang
mempunyai ciri khas mulai dari wujud, bentuk serbuk, bau, warna, serta
rasa dari zat tersebut. Pada umumnya kumpulan dari berbagai karakteristik
tersebut ditetapkan dalam daftar monografi yang dapat dilihat pada
Farmakope Indonesia sebagai uji pendahuluan. Dengan adanya uji
pendahuluan maka akan memudahkan identifikasi suatu zat terutama
senyawa obat pada tahapan berikutnya.
Dalam menentukan uji organoleptis suatu zat, indera yang
digunakan dalam menilai sifat suatu zat kimia adalah:
1. Indra penglihatan, yang berhubungan dengan warna kilap,
viskositas, ukuran dan bentuk, volume kerapatan dan berat jenis,
panjang lebar dan diameter serta bentuk bahan.
2. Indra peraba, yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan
konsistensi. Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun,
tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati dengan
mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi merupakan tebal,
tipis dan halus.
3. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu
indikator terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau
busuk yang menandakan produk tersebut telah mengalami
kerusakan.
4. Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa, maka rasa manis, asin,
asam, pahit, dan gurih. Serta sensasi lain seperti pedas, astringent
(sepat), dll.

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. 1 buah rak tabung
2. Tabung reaksi 10 buah
3. Beaker glass 2 buah
4. Pipet tetes 6 buah
5. Spatula 2 buah
6. Penjepit tabung 2 buah
7. Droplet dan api spiritus
8. Mortir dan stamper
9. Plat uji 2 buah
Bahan :
1. Asam salisilat
2. Nipagin
3. Amilum
4. Parasetamol
5. Talk
6. Asam benzoate

D. Prosedur
a. Uji Organoleptis
1. Sediakan bahan sediaan obat
2. Amati bahan sediaan obat tersebut secara organoleptis (Bau, rasa,
kehalusan)
b. Uji Kelarutan
1. Sediakan bahan sediaan obat
2. Uji kelarutan sediaan obat tersebut dengan air, alkohol dan
kloroform
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
a. Uji organoleptis
Hasil
No Bahan sediaan
Bau Rasa Kehalusan
1. Asam salisilat Hampir Agak manis Tidak begitu
tidak berbau tajam halus
2. Nipagin Tidak Tidak berasa Ringan/halus
berbau
3. Amilum Tidak Tidak berasa Ringan/halus
berbau
4. Parasetamol Tidak Rasa pahit Ringan/halus
berbau
5. Talk Tidak Tidak berasa Lebih
berbau ringan/sangat
halus
6. Asam benzoate Tidak Agak manis, Tidak begitu
berbau pahit lalu halus
manis

b. Uji kelarutan
Hasil
No Bahan sediaan
Air Alkohol Kloroform
1. Asam salisilat Tidak larut Larut Larut
2. Nipagin Larut Larut Tidak larut
3. Amilum Larut Larut Tidak larut
4. Parasetamol Tidak larut Larut Tidak larut
5. Talk Larut Larut Larut
6. Asam benzoate Larut Larut Tidak larut

B. Pembahasan
Praktikum kali ini melakukan identifikasi obat secara kualitatif
melalui uji organoleptis dan uji kelarutan. Adapun uji organoleptis yang
didapatkan sesuai dengan pustaka, dimana hasil pada asam salisilat
menunjukkan rasa yang manis tajam, hampir tidak berbau, dan serbuk yang
tidak begitu halus. Nipagin tidak berasa dan tidak berbau, serta memiliki
tekstur yang halus. Amilum tidak berbau dan tidak berasa, juga memiliki
tekstur halus. Parasetamol rasanya pahit, tidak berbau dan bertekstur halus.
Talk tidak berasa bahkan tidak berbau, dan memiliki tekstur yang sangat
halus. Asam benzoat tidak berbau, rasanya agak manis pahit yang kemudian
menjadi manis, serta tekstur yang tidak begitu halus.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dilakukan identifikasi dengan 6 senyawa
obat yang memiliki sifat fisika kimia masing-masing, diantaranya adalah
Asam salisilat, Nipagin, Amilum, Parasetamol, Talk, dan Asam benzoat.
Prosedur percobaan yang dilakukan adalah uji organoleptis dan uji
kelarutan, dimana uji organoleptis merupakan pengujian dengan
menggunakan panca indra, sedangkan uji kelarutan digunakan air, alkohol,
dan kloroform sebagai bahan penguji senyawa obat.

B. Saran
Pada saat berjalannya praktikum didapati kurangnya alat yang
disediakan dan tidak semua bahan yang dibutuhkan tersedia di
laboratorium, sehingga tidak semua pengujian dilakukan karena
keterbatasan bahan tersebut. Diharapkan kedepannya laboratoium
memiliki ketersediaan yang memadai sehingga menjadikan kegiatan
praktikum semakin kondusif.
BAB IV
I. DAFTAR PUSTAKA

Sri Royani. 2022. Buku Petunjuk Kimia Analisis. Purwokerto : STIKes Bina Cipta
Husada.
Iriyanti, dkk. 2011. Identifikasi Obat. Purwokerto : Universitas Jendral
Soedirman.
Glory Agnes S. 2019. Analisa Kualitatif Obat : Uji Organoleptis. Malang :
Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik.
Allen, L. V., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe
R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical
Press and American Pharmacists Assosiation.

II. LAMPIRAN

Gambar 1.0 Bahan Uji Identifikasi Obat Secara Kualitatif


Gambar 1.1 Uji Organoleptis : Identifikasi dari
segi bau, rasa, kehalusan

Gambar 1.2 Uji Kelarutan (Air, Alkohol, Kloroform)


1. Asam salisilat

2. Nipagin
3. Amilum

4. Parasetamol

5. Talk

6. Asam benzoate

Anda mungkin juga menyukai