Disusun oleh
Audrey Pramudhita Kamil
XI MIA G / 07
SMA N 1 KEBUMEN
TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019
I. Judul
Larutan Asam, Basa, dan Garam
II. Tujuan
Untuk dapat menunjukan dan membedakan larutan Asam, Basa, dan Garam dengan
beberapa indikator, diantarnya:
Indikator kelas lakmus,
Indikator PH universal (PH Stick),
Indikator kimia,
Indikator Asam Basa Alami,
Indikator universal Whattman,
Dan indikator PH meter.
III. Dasar Teori
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin “Acetum” yang berarti cuka, karena
diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat.secara umum asam yaitu zat yang
berasa masam. Asam memiliki sifat korosif terhadap besi, memiliki PH < 7, mengubah
kertas lakmus menjadi merah, sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti
abuatau dapat dipahami dengan sesuatu yang bersifat pahit dan licin, memiliki pH > 7,
serta beberapa yang bersifat kaustik atau membakar.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air.
Menghasilkan proton (H+) dan basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air
menghasilkan ion hidroksida(OH-).
Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah zat yang menghasilkan dan
mendonorkan proton (H+) pada zat lain dan basa adalah zat yang dapat menerima proton
(H+) dari zat lain.
Lewis juga mengusulkan teori asam basa baru. Lewis yang juga mengusulkan
teori oktet, memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus
diselesaikan berlandaskan teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan.
Menurut Lewis, asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron dan basa adalah
zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron.
Oleh karena itu, untuk mengetahui suatu larutan ini bersifat asam atau basa ini
diperlukan beberapa indikator guna mengujinya Indikator asam basa ini ada banyak, antara lain :
1. Indikator kertas lakmus
Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan
menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa.
Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.
Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan
karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas
lakmus.Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke
dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan
dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada
larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga
tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas
lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya
menjadi merah.Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali
terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam,
warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam
suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang
bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
2. Indikator pH universal
Indikator universal adalah indikator pH berisi larutan dari beberapa senyawa yang
menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada rentang pH antara 1-14 untuk
menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan. Indikator ini ada yang berupa larutan dan
ada pula yang berupa kertas strip.
3. Indikator Kimia
Indikator kimia adalah suatu indicator Ph dengan meneteskan bahan bahan kimia
pada larutan yang akan diuji. Bahan- bahan kimia tersebut adalah Fenolftalein (PP), Metil
Jingga, Metil Merah, Bromtimul Biru (BTB). Berikut adalah trayek warnanya :
V. Langkah Kerja
Indikator kertas Lakmus
1. Siapkan alat dan bahan yang diperluka
Indikator kimia
1. Tuangkan larutan cuka ke setiap lekukan kolom pertama, larutan Garam di kolom kedua, dan
larutan detergen di kolom ketiga.
3. Bila ketiga indikator alami sudah diletakkan di plat tetes, tuang larutan yang akan diuji sedikit
saja.
Indikator PH Meter
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
Ph meter
2. Masukkan larutan garam, cuka, dan larutan detergen ke dalam gelas kimia sebanyak 10 ml
Larutan garam Larutan detergen
3. Masukkan PH meter ke larutan. Amati angkanya !!!
PH pH ≤ 2,9 4,2 ≤ pH ≥ 6 pH ≥ 10
Indikator Alami
Indikator Warna Perubahan Warna
awal Cuka Dapur Larutan Garam Larutan Detergen
PH 5 7 12
Indikator PH Meter
Catat hasil dari PH larutan dibawah ini!
Jenis Larutan PH
Cuka Dapur 1,3
Larutan garam 7,3
Larutan detergen 13,6
VII. Pembahasan
Pada percobaan yang dilakukan diketahui:
1. Indikator Kertas Lakmus
Pada lakmus biru setelah ditetesi cuka dapur berubah warna menjadi merah, ditetesi
larutan garam dan larutan detergen tetap berwarna biru.Sedangkan pada lamus merah ketika
ditetsi larutan detergen berubah warna menjadi biru dan tetap berwarna merah ketika ditetesi
larutan garam dan cuka dapur. Maka dapat disimpulka jika cuka dapur bersifat asam, larutan
garam bersifat netral, dan larutan detergen bersifat basa.
2. Indikator pH Stick
Pada ph stick yang dicelupakan pada ketiga larutan tersebut berubah warna dari warna
awalnya. Pada cuka dapur ph stick berubah warna menjadi hijau lumut- kuning- hijau tosca-oren
dan bernilai ph =2. Pada larutan garam berubah warna menjadi Hijau- Kuning- Tosca- Jingga
dengan nilai Ph = 6. Sedangkan pada larutan detergen berubah warna menjadi Ungu- Hijau-
Merah- Jingga dengan nilai PH=11.
Dapat disimpulkan jika cuka dapur adalah asam karena ph < 7, larutan garam bersifat
netral karena ph=7, dan larutan detergen dengan sifat basa karena ph > 7.
3. Indikator Kimia
Pada larutan garam berubah warna Orange ketika ditetesi MM, berwarna kuning ketiak
ditetesi MO, berubah warna menjadi putih ketika ditetesi PP, dan berwarna orange ketika ditetesi
BTB.
Pada cuka dapur berubah warna Merah gelap ketika ditetesi MM, berwarna Merah segar
ketiak ditetesi MO, berubah warna menjadi Tak berwarna ketika ditetesi PP, dan berwarna
Orange ketika ditetesi BTB.
Pada larutan detergen berubah warna Kuning ketika ditetesi MM, berwarna Orange
ketiak ditetesi MO, berubah warna menjadi Ungu ketika ditetesi PP, dan berwarna Biru tua
ketika ditetesi BTB.
Dapat disimpulkan jika cuka dapur adalah asam karena Ph ≤ 2,9, larutan garam bersifat
netral karena 4,2 ≤ ph ≥ 6, dan larutan detergen dengan sifat basa karenaPh ≥ 10.
4. Indikator Alami
Ketika ekstrak kulit buah naga ditetesi larutan detergen berubah warna dari merah
menjadi pink muda, berwarna pink pada cuka dapur, dan berwarna ungu ketika ditetsi garam.
Ketika ekstrak buah naga ditetesi larutan detergen berubah warna dari ungu terang
menjadi ungu, berwarna ungu pada cuka dapur, dan berwarna ungu ketika ditetsi garam.
Ketika ekstrak daun sirih ditetesi larutan detergen berubah warna dari hijau pekat
menjadi abu-abu muda, berwarna keruh pada cuka dapur, dan berwarna bening ketika ditetsi
garam.
Ketika ekstrak daun ungu ditetesi larutan detergen berubah warna dari ungu pekat
menjadi putih, berwarna bening pada cuka dapur, dan berwarna kuning muda ketika ditetsi
garam.
5. Indikator Whattman
Pada pita Whattman yang dicelupakan pada ketiga larutan tersebut berubah warna dari
warna awalnya. Pada cuka dapur berubah warna menjadi jingga dan bernilai ph =5. Pada larutan
garam berubah warna menjadi orange dengan nilai Ph = 7. Sedangkan pada larutan detergen
berubah warna menjadi hijau semu biru dengan nilai PH=12.
Dapat disimpulkan jika cuka dapur adalah asam karena pH < 7, larutan garam bersifat
netral karena pH =7, dan larutan detergen dengan sifat basa karena pH > 7.
Indikator pH meter
Ketika ph meter dicelupkan pada larutan yang akan diuuji dihasilkan ph sebagai berikut :
a. cuka dapur =1,3
b. larutan garam = 7,3
c. larutan detergen =13,6
VIII. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut maka dapat disimpulkan :
Asam mengubah kertas lakmus menjadi warna merah sedangkan basa mengubah kertas
lakmus menjadi biru.
Asam memiliki ph < 7,basa memiliki ph > 7, dan garam memiliki ph=7.
Asam dan basa dapat dideteksi oleh bebrapa indikator.
Indikator alami meliki syarat tertentu yaitu memiliki warna yang stabil dan dapat berubah
warna. Rata rata mempunyai warna yang gelap atau terang.
IX. Daftar Pustaka
https://miftahur.com/menunjukkan-larutan-asam-basa-dan-netral-dengan-indikator-
kertas-lakmus-merah-dan-biru/
https://ekobst-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/ekobst.wordpress.com/2015/06/16/laporan-praktikum-
kimia-ph-asam-basa-dan-
garam/amp/?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQCCAE%3D#referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s
http://dickynuryanto.blogspot.com/2017/04/laporan-kimiaph-asam-basa-dan-
garam.html?m=1
Buku kimia kelas XI, penerbit Erlangga
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“ Memperkirakan pH Suatu Larutan”
Disusun oleh
Audrey Pramudhita Kamil
XI MIA G / 07
SMA N 1 KEBUMEN
TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019
I. Judul
Memperkirakan range ph suatu larutan
II. Tujuan
Untuk dapat mengetahui dan memperkirakan suatu ph dalam suatu larutan berdasarkan
data yang sudah ada dari indikator kimia.
III. Dasar Teori
Suatu larutan dapat diklasifikasikan kedalam larutan yang bersifat asam atau basa jika
dilihat dari derajat keasamannya.Derajat keasaman atau yang lebih dikenal dengan pH ini
merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan. Untuk mengetahui suatu larutan ini
bersifat asam atau basa ini diperlukan beberapa indikator guna mengujinya.
Indikator asam basa adalah suatu zat yang dapat menunjukkan perbedaan sifat ketika
dilarutkan dalam larutan asam dan basa.Indikator asam basa ini biasanya merupakan asam atau
basa organik lemah yang terionisasi.Indra perasa manusia sebenarnya dapat membedakan asam
dan basa melalui perbedaan rasanya.Akan tetapi, tidak semua asam dan basa dapat dicicipi
dengan aman karena ada yang bersifat racun.Itulah sebabnya kita memerlukan indikator asam-
basa.
Untuk mengetahui perbedaan kekuatan asam dan kekuatan basa (pH), akan memerlukan
beberapa indikator dengan trayek pH berbeda-beda. Contohnya antara lain fenolflatein,
bromtimol biru, metil merah, metil jingga dan bromkresol hijau.
Berikut tabel trayek pH dan perubahan warna beberapa indicator adalah sebagai berikut.
Nama Indikator Trayek pH Perubahan Warna
Fenolflatein ( PP ) 8,3 – 10 Tidak berwarna – merah ungu
Bromtimol biru ( BTB ) 6,0 – 7,6 Kuning – biru
Metil Merah ( MM ) 4,4 – 6,2 Merah – kuning
Metil Jingga ( MO ) 3,1 – 4,4 Merah – kuning
Gabungan dari beberapa indicator warna akan dapat digunakan untuk memperkirakan
nilai pH larutan.
Bahan
No. Nama Bahan Ukuran Jumlah
1. Cuka makan 1 botol
2. Larutan garam 1 cup
3. Larutan detergen 1 cup
V. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti plat tetes,pipet,tusuk gigi,larutan
garam,larutan detergen,cuka.
2. Teteskan larutan yang diuji pada plat tetes menggunakan pipet.
3. Teteskan indicator pada larutan yang akan diuji
4. Amati perubahan warna yang terjadi pada masing masing sempel larutan.
5. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan untuk memperkirakan Ph.
VI. Tabel hasil pengamatan
Amati perubahan warna yang terjadi pada larutan!
Indikator Trayek warna Perubahan Warna
Cuka Dapur Larutan Garam Larutan
Detergen
a. MM Merah-Kuning (4,2-6,3) Merah gelap Orange Kuning
Ph pH ≤ 2,9 4,2 ≤ pH ≥ 6 pH ≥ 10
VII. Pembahasan
Pada larutan garam berubah warna Orange ketika ditetesi MM, berwarna kuning ketiak
ditetesi MO, berubah warna menjadi tak berwarna ketika ditetesi PP, dan berwarna orange ketika
ditetesi BTB sehingga dapat disimpulkan bahwa ph garam yaitu 4,2 ≤ pH ≥ 6.
Pada cuka dapur berubah warna Merah gelap ketika ditetesi MM, berwarna Merah segar
ketiak ditetesi MO, berubah warna menjadi Tak berwarna ketika ditetesi PP, dan berwarna
Orange ketika ditetesi BTB sehingga dapat disimpulkan bahwa ph cuka dapur yaitu pH ≤ 2,9
Pada larutan detergen berubah warna Kuning ketika ditetesi MM, berwarna Orange
ketiak ditetesi MO, berubah warna menjadi Ungu ketika ditetesi PP, dan berwarna Biru tua
ketika ditetesi BTB sehingga dapat disimpulkan bahwa ph larutan detergen pH ≥ 10
Dapat disimpulkan jika cuka dapur adalah asam karena ph kurang dari 7, larutan garam
bersifat netral karena ph = 7, dan larutan detergen dengan sifat basa karena ph lebih besar dari 7.
VIII. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut maka dapat disimpulkan :
1. Larutan cuka dapur merupakan larutan yang bersifat asam karena ph ≤ 7
2. Larutan garam merupakan larutan yang bersifat netral ph = 7
3. Larutan detergen merupakan larutan basa karena ph ≥ 7