Anda di halaman 1dari 12

INDIKATOR ASAM DAN BASA

Disusun Oleh :

1. Zuleika Noor Humairo Zain (222310211)


2. Tasya Sulistia Budi (222310059)
3. (222310281)
4. Naura Lutfiyah (222310209)
5. Faakhira Mutia Zahra (222310085)
6. Laila Agustina (222310250)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 CIANJUR

Jl.Pangeran Hidayatullah No. 62, Sawah Gede, Kec. Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
43212
2024
Hari, tanggal : Kamis,01 Februari 2024

Waktu : 10.30 s.d 12.00 WIB

Tempat : Lab Kimia Baru

Tujuan Percobaan : 1. Mengukur pH larutan dengan indikator asam dan basa

2. Menentukan indikator asam dan basa alami

● Dasar Teori

Indikator asam-basa adalah zat yang berbeda warna pada suasana asam dan basa.
Indikator asam-basa yang berbentuk kertas contohnya lakmus merah dan lakmus biru.
Lakmus dapat mengidentifikasi larutan asam atau basa tetapi tidak sampai menentukan
harga pHnya. Untuk mengidentifikasi harga pH dikenal indikator universal baik berupa
kertas maupun cair. Setiap indikator dilengkapi dengan pita warna yang menunjukkan
skala pH. Penggunaan pita warna untuk menguji pH harus satu produk dengan
indikatornya, karena setiap merk kadang-kadang ada perbedaan.Trayek warna pH
indikator asam-basa ada yang dari warna merah ke biru dan dari warna merah ke ungu.
Indikator asam-basa itu sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu alami dan buatan. Indikator
alami berasal dari bahan organik. Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat
tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukkan nilai pH-nya.
Perubahan warna indikator alami bergantung pada warna jenis makanannya. Contohnya
ekstrak kembang sepatu, ekstrak bunga mawar, kunyit dll. Indikator buatan adalah
indikator yang sudah dibuat di laboratorium atau di pabrik bahan kimia, kita tinggal
menggunakannya.

I. Alat dan bahan


A. Alat – alat
1. Plat tetes
2. Lumping dan alu
3. Botol semprot
4. Gelas kimia 100 ml
5. Pipet tetes

B. Bahan – bahan
1. Larutan X
2. Larutan asam pH 1, 2, 3, 4, 5, 6,
3. Larutan bas pH 8, 9, 10, 11, 12, 13
4. Indikatos asam dan basa
- Methyl Merah
- Methyl Orange
- Brom Thymol Biru
- phenolptalein
5. Bahan Indikator alam

II. Cara Kerja


Percobaan 1 (Menentukan pH dan konsentrasi Larutan X)
1. Sediakan plat tetes yang bersih
2. Teteskan ke dalam 4 scekungan plat tetes, 2 s.d 3 tetes larutan
X
3. Tetesi masing-masing dengan 1 tetes indicator asam dan baasa
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi

Percobaan 2 (Menguji bahan untuk indikator alam dan rentang pH-nya

1. Sediakan bahan yang akan di jadikan indikator alam


2. Ekstrak cairannya dengan cara di gerus atau di sedot
langsung dengan pipet tetes
3. Masukan ke dalam cekungan plat tetes masing-masing 2 s,d
3 tetes
4. Amati warna asalnya
5. Tetesi dengan larutan asam dan basa dengan pH tertentu
6. Amati perubahan yang terjadi

 Pengamatan

Percobaan 1
Gambar 1 Gambar 2

XI =
A. MM : Merah
B. MO : Merah
C. TB : Kuning
D. PP : Tidak Berwarna
X2 =
E. MM : Kuning
F. MO :Kuning
G. TB : Biru
H. PP : Merah Ungu

 Percobaan 2
- Bunga Telang

Gambar 1 ( sebelum diberi tetesan


cairan pH asam dan basa)

Gamba 2 (setelah diberi tetesan pH


asam dan basa)

pH 1: pink
pH 2 : biru
pH 3: biru
pH 4: biru
pH 5 : biru
pH 6 : biru
pH 8 : biru
pH 9 : biru
pH 10 : biru
pH 11 : biru
pH 12 : biru
pH 13 : hijau

- Buah Naga
Gambar 1 ( sebelum diberi tetesan
cairan pH asam dan basa)

Gambar 2 (setelah diberi tetesan pH asam


dan basa)

pH 1: ungu
pH 2 : ungu
pH 3: ungu
pH 4: ungu
pH 5 : ungu
pH 6 : ungu
pH 8 : ungu
pH 9 : ungu
pH 10 : ungu
pH 11 : ungu
pH 12 : ungu
pH 13 : coklat

- Daun Jati
Gambar 1 ( sebelum diberi tetesan cairan
pH asam dan basa)

Gambar 2 (setelah diberi tetesan pH


asam dan basa)
pH 1: merah bata
pH 2 : merah bata
pH 3: merah bata
pH 4: merah bata
pH 5 : merah bata
pH 6 : merah bata
pH 8 : merah bata
pH 9 : merah bata
pH 10 : merah bata
pH 11 : merah bata
pH 12 : merah bata
pH 13 : ungu pekat

- Kunyit

Gambar 1 ( sebelum diberi tetesan cairan


pH asam dan basa)
Gambar 2 (setelah diberi

tetesan pH asam dan basa)

pH 1: kuning
pH 2 : kuning
pH 3: kuning
pH 4: kuning
pH 5 : kuning
pH 6 : kuning
pH 8 : kuning
pH 9 : kuning
pH 10 : kuning
pH 11 : kuning
pH 12 : orange
pH 13 : orange tua

- Tomat

Gambar 1 ( sebelum diberi tetesan cairan


pH asam dan basa)

Gambar 2 (setelah diberi tetesan pH


asam dan basa)
pH 1: merah
pH 2 : merah
pH 3: merah
pH 4: merah
pH 5 : merah
pH 6 : merah
pH 8 : merah
pH 9 : merah
pH 10 : merah
pH 11 : merah
pH 12 : merah
pH 13 : merah

III. Pertanyaan
1. Berapakah pH larutan X?
pH X1 = 0 - 3,0
pH X2 = 9,2 - 14

2. Apa saja syarat suatu bahan yang bisa di gunakan indikator asam dan
basa yang anda bawa?
Syarat yang di penuhi melibatkan sifat - sifat kimia dari bahan tersebut. Beberapa
syarat umum yang bisa dijadikan indikator asam dan basa :
Perubahan Warna: Indikator asam-basa harus mampu mengalami perubahan warna
yang jelas ketika terjadi perubahan tingkat keasaman atau kebasaan dalam larutan.
Warna yang berbeda biasanya terkait dengan pH tertentu.
Rentang pH yang Lebar: Indikator yang baik sebaiknya dapat memberikan indikasi
perubahan warna pada rentang pH yang luas, sehingga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi larutan asam atau basa dengan pH yang bervariasi.
Reversibilitas: Indikator yang ideal dapat mengalami perubahan warna ketika pH
berubah dari asam ke basa dan sebaliknya. Kemampuan untuk kembali ke warna awal
setelah perubahan pH adalah hal yang diinginkan.
Ketahanan Terhadap Oksidasi dan Reduksi: Indikator sebaiknya tidak mudah
teroksidasi atau tereduksi oleh senyawa-senyawa lain yang mungkin ada dalam
larutan.
Kelarutan yang Cukup: Indikator harus larut dalam larutan yang akan diuji, sehingga
dapat memberikan respons yang cepat dan akurat terhadap perubahan pH.
Stabilitas: Indikator sebaiknya stabil terhadap perubahan suhu dan faktor-faktor
lingkungan lainnya agar hasil pengukuran tetap konsisten.
Contoh indikator asam-basa yang umum digunakan termasuk lakmus, fenolftalein,
metil orange, bromtimol biru, dan banyak lagi. Pemilihan indikator bergantung pada
kebutuhan spesifik eksperimen atau pengujian pH.

3. Berapa rentan pH bahan yang bisa di gunakan indikator asam dan basa
yang anda bawa?
Rentang PH bahan Pepaya = 6,8 (mendekati netral)

.
 Diskusi

- Perbedaan antara teori dengan hasil praktik

Dalam melakukan praktikum ini terdapat beberapa sifat asam-basa suatu zat dengan
menggunakan indikator alami. Salah satu sifat asam yang dapat disimpulkan dalam
praktikum ini adalah larutan asam dapat mengubah warna indikator menjadi lebih
terang. Sedangkan, larutan basa mengubah warna indikator menjadi lebih gelap.
Namun, tidak semua bahan alami yang digunakan pada praktikum mengalami
perubahan warna yang signifikan

Anda mungkin juga menyukai