Anda di halaman 1dari 13

INDIKATOR ASAM BASA

Indikator asam basa adalah zat-zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang
bersifat asam dan basa.

Cara yang cepat dan tepat untuk menunjukan sifat asam dan basa suatu larutan, yaitu
dengan menggunakan indikator.

Jenis-jenis Indikator
Indikator dapat dapat berasal dari bahan alami (indikator alami) dan buatan (indikator
sintetis). Indikator yang biasa digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator yang
keduanya termasuk kedalam indikator tunggal, indikator universal dan pH meter.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis indikator tersebut.

1. Indikator Tunggal
Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan yang bersifat asam atau basa, akan
tetapi tidak dapat mengetahui harga pH dan POH suatu larutan.

Indikator tunggal contohnya adalah lakmus biru, lakmus merah, fenolftalein, metal jingga,
metil merah, dan bromtimol biru.

Perubahan warna yang terjadi pada indikator tunggal adalah sebagai berikut

Untuk lebih memahami perubahan warna trayek pH indikator-indikator tersebut, perhatikan


gambar berikut ini!
2. Indikator Universal
Indikator universal  adalah suatu indikator yang dapat berubah warnanya bila berada pada
larutan yang memiliki derajat keasaman berbeda.

Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui pH dari
larutan tersebut.

Indikator universal dapat berbentuk  kertas dan cairan. Cara kerja indicator ini dengan
mencocokan perubahan warna kertas indicator pada table warna indicator universal
tersebut.

Kertas indikator universal, merupakan kertas yang dapat menunjukkan tingkat keasaman
dan kebasaan zat.

Cara menggunakan kertas indikator universal adalah dengan cara mencelupkan kertas
indikator universal pada larutan yang akan dianalisis, setelah itu mencocokkan kertas
indikator tadi dengan warna standar yang tertera pada kemasan indikator.

Larutan indikator universal adalah campuran beberapa larutan indikator yang memiliki
perubahan warna.
Indikator Universal
Berikut ini warna indikator univesal pada berbagai pH.

3. pH Meter
pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH (derajat keasaman atau
kebasaan) larutan secara langsung terhubung ke alat elektronik yang selanjutnya akan
mengukur dan menampilkan nilai pH secara akurat.

Alat pH meter ini mudah didapat, bahkan digunakan oleh berbagai industri, sepeti industri
air minum, pakaian, dan seluruh laboratorium besar.

pH meter
Prinsip kerja pada pH meter ini terletak pada sensor yang berupa elektrode kaca yang
langsung terhubung ke alat elektronik .

pH meter ini memiliki tiga pengontrol, yaitu

 Pengontrol kalibrasi, digunakan untuk mengatur pembacaan meter agar tepat dengan
nilai standar di buffer.
 Pengontrol slope, berfungsi untuk menyeter pembacaaan agar sama dengan buffer yang
kedua.
 Pengontrol pengatur suhu

4. Indikator Alami
Di alam banyak ditemukan indicator asam basa yang berasal dari tumb uh-tumbuhan.
Bagian tumbuhan yang dapat digunakan diantaranya mahkota bunga, daun dan akar.

Berikut ini contoh bahan-bahan alami yang dapat dijadikan indikator asam basa.

Indikator alami
Bahan-bahan alami diatas agar dapat digunakan sebagai indicator harus dibuat dalam
bentuk larutan dengan cara mengekstraknya.

Setelah indikator alami jadi larutan maka diteteskan ke dalam larutan asam basa yang akan
di ujikan. Perubahan warna yang terjadi disetiap indikator alami berbeda-beda.
Latihan Soal
Soal nomor 1
Data trayek pH beberapa indikator sebagai berikut.

Berdasarkan data diatas diperoleh data sebagai berikut ;

a. Dengan PP tidak berwarna

b. Dengahn metil merah berwarna merah

c. Dengan bromtimol biru dan metil jingga berwarna kuning

Tentukan, berapakah pH larutan tersebut!

Pembahasan: 

Buatlah garis bilangan sesuai data diatas

4, 4 < pH , 6,0

Jadi, larutan tersebut memiliki pH 4,4 – 6,0

Soal nomor 2
Data perubahan warna dan trayek pH masing-masing indicator sebagai berikut.
Berapakah harga pH sampel limbah X dan Y berturut-turut?

Pembahasan :

Air limbah X

Menentukan daerah garis bilangan sesuai tabel data percobaan diatas.

Nilai pH ditunjukan oleh daerah yang diarsir, maka pH air limbah X adalah 6,3≤ pH≤8,3

Air limbah y

Nilai pH limbah Y dapat ditunjukan daerah yang diarsir yaitu  5,4 ≤ pH ≤ 6,3

Jadi harga pH sampel X dan Y berturut-turut adalah 6,23 ≤ pH 8,3 dan 5,4 ≤ pH ≤6,3

Soal nomor 3
Suatu larutan akan memberikan warna kuning dengan indikator metal jingga dan metal
merah serta memberikan warna biru dengan indikator BTB, sedangkan indikator PP tidak
berwarna. Perkiraan nilai pH larutan tersebut adalah?

Pembahasan:

Metil jingga berwarna kuning = pH . 4,4

Metil merah berwarna kuning = pH > 6,2


BTB berwarna biru = pH > 7,6

PP tidak berwarna = pH < 8,3

Jadi pH larutan kira-kira adalah 7,6 – 8,0

Soal nomor 4
Perhatikan warna suatu indikator universal berikut!

Tentukan jenis larutan berdasarkan pH dari perubahan warna masing-masing larutan


berikut!

a. Jika indikator tersebut dimasukan dalam larutan X, warna indikator akan berwarna jingga.

b. Jika  indikator tersebut dimasukan dalam larutan Y, warna indikator berwarna ungu.

Pembahasan :

a. Larutan bersifat asam kuat karena pH = 5

b. Larutan bersifat basa kuat karena pH = 10

Soal nomor 5
Sebutkan indikator alami yang dapat digunakan untuk indikator asam basa!

Pembahasan :

Indikator alami yang dapat digunakan untuk indikator asam basa adalah sebagai berikut,

 kembang sepatu
 kol merah
 kunyit
 daun pandan
 bung kertas

Anda mungkin juga menyukai