Seperti diuraikan tentang sifat-sifat asam dan basa di atas, larutan asam dan
basa memiliki sifat-sifat yang khas. Menguji suatu zat bersifat asam atau basa,
proses yang dilakukan tidak dianjurkan dengan cara mencicipinya, karena
banyak zat asam atau basa yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan
bersifat racun. Asam dan basa dapat diidentifikasi dengan menggunakan zat
yang disebut indikator.
Indikator adalah zat yang dapat memberi warna berbeda dalam lingkungan
asam dan lingkungan basa. Indikator dapat dibedakan menjadi indikator alami
dan indikator buatan. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan warna
berbeda pada lingkungan asam dan basa. Pada umumnya bahan yang memiliki
warna menyolok memiliki sifat memberikan warna yang berbeda pada kedua
suasana tersebut.
1
Eko Rudiono - SMPN 2 Mandiraja
Bahan Ajar Pengujian Larutan Asam, Basa
Semakin kecil nilai pH, maka zat tersebut semakin bersifat asam.
Sedangkan semakin besar nilai pH suatu zat, maka zat tersebut
semakin bersifat basa.
pH suatu zat dapat diukur dengan menggunakan indikator. Berikut ini adalah
tabel skala/trayek keasaman dan kebasaan beberapa indikator:
Seperti terlihat pada tabel di atas, skala pH beberapa indikator tersebut memiliki
rentang pH yang kecil, hanya trayek asam atau basa saja, sehingga kurang
akurat untuk pengukuran pH dengan rentang yang besar. Oleh karena itu nilai
pH dapat di tentukan dengan suatu indikator universal yang dapat
memperlihatkan bermacam-macam warna untuk tiap nilai pH. Indikator
universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan indikator yang
berupa larutan.
3
Eko Rudiono - SMPN 2 Mandiraja
Bahan Ajar Pengujian Larutan Asam, Basa
4
Eko Rudiono - SMPN 2 Mandiraja