Pengertian Titrasi
Titrasi asam basa merupakan suatu prosedur yang dilakukan saat kita ingin
menentukan kemolaran atau kadar suatu asam atau basa berdasarkan reaksi
netralisasi. Selain itu, dalam titrasi asam basa terdapat beberapa istilah yang
harus kamu ketahui, beberapa istilah di antaranya:
2. Cara titrasi
Langkah 1
Langkah 2
Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan mengukur
volumenya terlebih dahulu.
Langkah 3
Langkah 4
Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan secara perlahan-
lahan melalui kran ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer digoyang-goyang
sehingga larutan penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam
erlenmeyer. Penambahan larutan penitrasi ke dalam erlenmeyer dihentikan
ketika sudah terjadi perubahan warna dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini
menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi (titik ekuivalen).
Langkah 5
Sekarang, kita lihat yuk seperti apa kurva titrasi pada penjelasan tabel di bawah
ini.
Kemudian, titrasi asam lemah menggunakan basa lemah dan sebaliknya
tidak dilakukan karena:
1. Indikator alami
Kamu tahu apa itu indikator alami? Indikator alami itu adalah indikator yang
dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan seperti bunga, umbi, kulit
buah, juga daun-daun berwarna. Nah contoh spesifiknya itu kunyit, kubis
merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, geranium.
Dengan menggunakan indikator ini, kita bisa nih menentukan suatu larutan
bersifat asam, basa, atau netral. Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan
ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan, kemudian lihat perubahan
warnanya. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang
mengandung asam atau basa.
2. Indikator universal
Kertas
Kertas lakmus (Sumber: indonesian.alibaba.com)
Kertas di sini berupa kertas serap berbentuk strip, dan tiap kotak kemasan
indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Nah cara menggunakannya itu
mudah banget. Kamu tinggal mencelupkan sehelai kertas indicator ke dalam
larutan yang akan kamu ukur pH-nya. Jika berubah menjadi merah, berarti
larutan tersebut asam, jika berwarna biru, maka larutan tersebut basa.
Larutan
Larutan indikator (Sumber: www.carolina.com)
Salah satu contoh dari larutan indikator universal ini adalah larutan metil jingga
(Metil Orange = MO). Nah, jika pH-nya kurang dari 6, larutan ini akan
berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7, warnanya menjadi kuning.
Kamu sudah tahu kan rentang pH beserta warna-warnanya? Yap, seperti yang
sudah dijelaskan pada tabel di atas.
3. pH meter
Cara menggunakan alatnya dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan
diuji. Nah kalau kamu sudah mencelupkannya, pada pH meter akan muncul
angka skala yang menunjukkan pH larutan. Untuk prinsip kerja utama pada pH
meter, yaitu terletak pada sensor probe yang berupa elektrode kaca (glass
electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan.
Gambar pH meter (Sumber: www.indiamart.com)
Pada ujung elektrode kaca, terdapat lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk
bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau
plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl (0,1 mol/dm3).
Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan
perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl.
Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl
memiliki nilai potensial stabil.