I. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan sifat keasaman dan
kebasaan larutan asam, basa, dan garam dengan menggunakan indikator asambasa, menentukan harga pH larutan asam, basa dan garam dengan
menggunakan indikator universal, menentukan pengaruh konsentrasi terhadap
harga pH larutan.
ion H , sedangkan basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion OH-.
Jadi, menurut Arrhenius, pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan
pembawa sifat basa adalah ion OH-. Jika asam Arrhenius dirumuskan denga
HxA, di dalam air asam itu akan mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxA(aq) xH+(aq)+ AX-(aq)
Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, M(OH)x, yang di dalam air
membebaskan ion hidroksida (OH-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut
M(OH)x(aq)Mx+(aq) + x OH-(aq)
Deybe dan Huckel (1923) dan onsager (1927) merevisi teori ion yang
telah disajikan Arrhenius. Menurut mereka elektrolit kuat selalu terurai
sempurna menjadi ion. Sebelum W. Ostwald dan Arrhenius menjelaskan
penguraian elektrolit, orang telah berusaha mendefenisikan asam dan basa.
Rasa masam dan pengauh terhadap zat warna tumbuh-tumbuhan, merupakan
sifat asam. Sifat yang dimiliki sabun adalah alkali. Akhirnya orang
menggunakan istilah basa sebagai pengganti alkali yang sifatnya berlawanan
dengan asam. Basa didefenisikan sebagai zat yang dapat bereaksi dengan asam
membentuk garam (Achmad, 1996, hal: 97).
Asam dan basa didefenisikan oleh ahli kimia berabad-abad yang lalu
dalam sifat-sifat larutan air mereka. Dalam pengertian ini suatu zat yang
larutan airnya berasa asam, memerahkan lakmus biru, bereaksi dengan logam
aktif untuk membentuk hidrogen, dan menetralkan basa. Dengan mengikuti
pola yang serupa, suatu basa didefenisikan sebagai zat yang larutan airnya
berasa pahit, melarutkan lakmus merah trasa licin sabun, dan menetralkan
(Achmad, 1996, hal: 97).
Setiap zat atau senyawa mempunyai sifat asam, basa, atau netral. Kita
dapat menentukan apakah zat atau senyawa tersebut asam, basa atau netral
dengan menggunakan indikator. Indikator ini dapat berupa indikator universal
atau lakmus biru, lakmus merah yang dimuat di laboratorium, atau juga dapat
menggunakan indikator asam basa dengan bahan dari alam, seperti bunga
kembang sepatu, bunga bogenuil, bunga mawar, kunyit dan sebagainya. Zat
warna dari bahan bahan tersebut memberi warna yang berbeda dalam
larutan asam, basa, maupun netral.(Ripani.2009.Asam Basa)
Teori asam basa menurut Archenius, ialah : Asam adalah senyawa
yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+. Dan basa adalah senyawa
yang dalam larutannya menghasilkan ion OH-.
Menurut Brousted-Lowry, asam adalah proton donor, sedangkan basa adalah
proton acceptor. Contoh :
1) HAc(aq) + H2O(l) << H3O(aq) + Ac
Asam 1
Basa 2
Asam -2
(aq)
Basa -1
Basa -2
Asam -2
(aq)
+ OH
(aq)
Basa -1
(Sumber:http://nawwafcom.blogspot.com/2013/04/indikator-asam-basa-alamidan-buatan.html)
Indikator-indikator pada Tabel 2.1 tidak secara pasti menunjukkan
nilai pH suatu larutan. Jika ingin menentukan pH suatu larutan secara pasti,
maka gunakan pH meter. pH meter dapat menunjukkan skala pH dari larutan
yang diuji. Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai
macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 14.
Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas.
Larutan
Warna Indikator
Asam, Basa,
L. Merah
L. Biru
pp
mm
Netral
1.
HCl 0,1M
Merah
Biru
Bening
Merah
Asam
2.
CH3COOH 0,1M
Merah
Merah
Bening
Merah
Asam
3.
NaOH 0,1M
Biru
Biru
Merah
Kuning
Basa
4.
NH4OH 0,1M
Biru
Biru
Merah
Kuning
Basa
5.
NaCl 0,1M
Ungu
Ungu
Bening
Kuning
Netral
6.
CH3COONa
Ungu
Ungu
Bening
Kuning
Netral
- pH Larutan
No
Larutan
pH asam/basa/netral
Kuat/Lemah
1.
HCl 0,1M
Kuat
2.
CH3COOH 0,1M
Lemah
3.
NaOH 0,1M
13
Kuat
4.
NH4OH 0,1M
10
Lemah
5.
NaCl 0,1M
Garam/netral
6.
CH3CONa
Garam/netral
Larutan
Konsentrasi
pH
1.
HCl + NaOH
0,1M
12,5
2.
HCl + NaOH
0,01M
3,4
3.
CH3COONa
0,1M
7,4
4.
NH4Cl
0,1M
5,8
5.
Aquadest
6,0
4.3. Pembahasan
Pada praktikum penentuan sifat keasaman dan kebasaan larutan
kami memakai beberapa senyawa untuk diketahui sifat keasaman dan
kebasaan larutan, senyawa-senyawa tersebut adalah HCl 0,1M,
CH3COOH 0,1M, NaOH 0,1M, NH4OH 0,1M, CH3COONa 0,1M,
NaCl 0,1M, NaCl 0,01M, dan HCl 0,01M. Adapun untuk indikatornya
kami memakai indicator lakmus biru, lakmus merah, fenolphtalein,
metal merah, indicator universal dan pH meter.
Pada percobaan pertama kami mereaksikan HCl 0,1M, CH3COOH
0,1M, NaOH 0,1M, NH4OH 0,1M, CH3COONa 0,1M, masing-masing
dengan kertas lakmus biru dan setelah diamati larutan yang masih tetap
berwarna biru adalah HCl, NaOH, NH4OH. Disini terjadi kesalahan
pada HCl, seharusnya larutan HCl memerahkan kertas lakmus biru,
karma HCl termasuk asam kuat, namun pada praktikum kemarin HCl
tidak berubah warna pada kertas lakmus biru, hal itu disebabkan karena
larutan HCl tersebut telah terkontaminasi dengan larutan basa lainnya
baik itu karena penggunaan pipet yang tidak steril maupun didalam
larutannya sudah tercampur dengan larutan basa lainnya. Kemudian
terjadi perubahan warna merah hanya pada larutan CH3COOH, hal ini
jelas sekali sesuai fakta dan teori, karena CH3COOH termasuk kedalam
golongan asam lemah. Terjadi perubahan warna ungu pada larutan
CH3COONa dan NaCl, hal ini disebabkan karena larutan ini termasuk
kedalam larutan garam yang memiliki pH 7 atau netral. Adapun
perubahan warna menjadi ungu ini sebagai larutan garam dapat
dijelaskan sebagai beriku.
Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh
rumit yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. "H" adalah proton
yang dapat diberikan kepada yang lain. "Lit" adalah molekul asam
lemah. Tak dapat dipungkiri bahwa akan terjadi kesetimbangan ketika
Laporan Praktikum Penentuan Sifat Keasaman dan Kebasaan Larutan |11
hal ini terjadi kesalahan yang telah dijelaskan diatas. Larutan NaOH
pada praktikum ini pHnya 13, dapat disimpulkan larutan NaOH ini
termasuk basa kuat. Pada larutan NH4OH diketahui pHnya 10, larutan ini
termasuk larutan basa lemah. Sementara itu larutan NaCl dan
CH3COONa memiliki pH yang sama yaitu 7, yang artinya larutan ini
bersifat netral atau garam.
Pada percobaan keenam kami menguji larutan HCl + NaOH masingmasing 0,1M, HCl + NaOH masing-masing 0,01M, CH3COONa dan
NH4Cl, dengan pH meter. Dan hasilnya pada larutan HCl + NaOH
(0,1M) diperoleh pH 12,5. hal ini tidak seharusnya dihasilkan pH yang
begitu basa, biasanya larutan ini pH nya berkisar antara 7-8, karena
larutan kedua larutan ini jika direksikan akan menghasilkan garam, hal
ini terjadi disebabkan karena volume NaOH terlalu banyak jadi pHnya
terlampau besar. Pada larutan HCl + NaOH (0,01M) diperoleh pH 3,4,
hal ini di karenakan HCl telah terkontaminasi. Pada larutan CH3COONa
diperoleh pH 7,4, dapat disimpulkan bahwa larutan ini adalah garam.
Pada larutan NH4Cl diperoleh pH 5,8, dan larutan ini juga termasuk
garam.
Adapun pengertian dan cara kerja pH meter adalah sebagai berikut:
Pengertian dari pH meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk
mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe
khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat). Pada
prinsipnya, pengukuran suatu pH didasarkan pada potensial elektro
kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas
(membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat
diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan
tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang
ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan
mengukur potensial elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan
dengan potential of hydrogen. Elektroda dapat mudah rusak sehingga
perlu penggunaan yang benar dan hati-hati. Jika pH meter sedang tidak
digunakan maka elektroda harus dalam keadaan terendam dalam larutan
berpH 4 (McQuarrie & John 1997).
Laporan Praktikum Penentuan Sifat Keasaman dan Kebasaan Larutan |15
V. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan yang termasuk kedalam larutan yang
bersifat asam adalah HCl dan CH3COOH, karena kedua larutan ini berwarna
merah pada kertas lakmus merah dan berwarna merah juga pada kertas lakmus
biru, kemudian dibuktikan juga dengan pengujian dengan menggunakan
indicator universal bahwa larutan ini mempunyai pH 3 dan 2. Yang termasuk
kedalam larutan basa adalah larutan NaOH dan NH4OH karena kedua larutan
ini membirukan kertas lakmus dan tetap biru pada lakmus biru, dan pada uji
indicator universal kedua larutan ini masing-masing mempunyai pH 13 dan
10. Dan pada praktikum kemarin terdapat dua larutan yang bersifat netral,
yaitu NaCl dan CH3COONa, kedua larutan ini berwarna ungu pada pengujian
menggunakan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru, kemudian
dibuktikan lagi pada pengujian menggunakan indicator universal masingmasing larutan ini mempunyai pH 7, hal ini membuktikan kedua larutan
tersebut bersifat netral.
Utami, Budi Dkk. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program
Ilmu Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional,
https://dannyramadhani.wordpress.com/tag/laporan-praktikum/ diakses
pada 29 Desember 2014
http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimia_fisika1/kesetimbangan_asam_basa/indikat
or_asam_basa/ diakses pada 29 Desember 2014
Praktikan