Anda di halaman 1dari 12

Proses Pembuatan Minyak Kelapa

Disusun Oleh :
Nurazizah Fitriyani Nahri

Proses Pembuatan Minyak Kelapa


1. Metode Konvensional
Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari
buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa
tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan
sebagai bahan baku industri, atau sebagai minyak
goreng. Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging
kelapa segar, atau diekstrak dari daging kelapa yang
telah dikeringkan (kopra).
Metode konvensional ada dua cara yaitu cara kering dan
cara basah.

A. Cara Kering
1. Untuk dibuat dalam bentuk kopra, maka daging buah kelapa dibuat
menjadi kering dengan jalan menjemur pada terik matahari atau
dikeringkan melalui oven.
2. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar.
3. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan
minyak. Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas
digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk
mengeluarkan minyaknya.
4. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.
5. Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut:
Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi
(menghilangkan asam lemak bebas).
Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya
menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih dan
bening.
Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan
menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak
dikehendaki.
6. Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam
kotak kaleng, botol plastik atau botol kaca.

B. Cara Basah
1. Pembuatan santan
Campurkan air ke dalam hasil parutan dengan perbandingan 10 : 6.
Artinya, dari hasil parutan 10 butir kelapa ditambahkan 6 liter air.
Apabila jumlah air yang ditambahkan terlalu sedikit, kemungkinan
masih ada sisa minyak yang tertinggal di dalam ampas kelapa.
Namun, bila penambahannya terlalu banyak, hanya akan
menyulitkan saat membuang air karena jumlah air dibandingkan
minyak dalam santan jauh lebih banyak.
Remas-remas santan menggunakan tangan. Tujuannya yaitu untuk
mengeluarkan seluruh kandungan gizi, terutama minyak yang
terdapat dalam butiran daging buah kelapa yang sudah halus.
Semakin lama peremasan tentu saja akan menghasilkan minyak
dalam santan yang lebih banyak. Sebaiknya peremasan dihentikan
manakala air bilasan air sudah tidak berwarna putih (agak bening).
Hal ini menandakan bahwa kandungan santan sudah berkurang.
Saring santan menggunakan kain saring. Tujuannya untuk
memisahkan antara santan dengan ampasnya. Peras ampas yang
masih terdapat di dalam kain saring agar sisa santan yang masih
terdapat di dalam ampas bisa keluar semuanya.

2. Pengendapan serta Pembuatan Virgin Coconut Oil


Endapkan santan pada ember transparan selama satu jam
hingga terbentuk krim santan (kanil/kepala santan) dan skim
santan. Krim santan berada di bagian atas karena mengandung
minyak dalam jumlah banyak. Seperti yang kita tahu, bahwa
berat jenis minyak lebih ringan dibandingkan berat jenis air.
Sementara skim santan berada di bawah karena umumnya
terdiri dari air dan protein. Ambil air (bagian bawah) dengan
selang hingga tingggal tersisa krim bagian atasnya
Ambil krim santan dan masak di atas kompor dengan suhu
sekitar 100-110 C menggunakan wajan. Panaskan hingga
mendidih. Aduk-aduk santan selama proses pemasakan agar
panas yang diterima oleh santan bisa merata.
Matikan api kompor bila sudah terbentuk minyak dan blondo.
Lama waktu yang dibutuhkan sampai terbentuk minyak berkisar
3-4 jam. Umumnya, minyak tersebut tidak berwarna bening,
tetapi sedikit kekuningan. Sementara blondo berwarna
kecokelatan. Blondo ini masih bisa dimanfaatkan sebagi bahan
pangan, misalnya untuk pembuatan kue. Saring blondo dari
minyak menggunakan serok. Upayakan penyaringan berjalan
dengan sempurna agar tidak ada lagi sisa blondo yang terdapat
di dalam minyak.

3. Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan minyak dari ikutanikutan, berupa blondo dan kotoran lainnya. Penyaringan di sini
tidak bertujuan untuk menjernihkan warna VCO. Penyaringan
dilakukan dengan kain dan kertas saring. Adapun cara penyaringan
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Pasang kain pada corong yang telah dihubungkan dengan
botol kaca. Sedikit demi sedikit, tuang VCO ke dalamnya.
Sebaiknya penyaringan dilakukan dengan hati-hati karena
ditakutkan tumpah.
Saring hasil saringan pertama dengan kertas saring untuk
mendapatkan hasil yang lebih jernih dan bening. Adapun cara
penyaringannya sama dengan penyaring dengan kain.

2. Metode Fermentasi ( Menggunakan Bakteri )


Cara basah fermentasi agak berbeda dari cara basah
tradisional. Pada cara basah fermentasi, santan didiamkan
untuk memisahkan skim dari krim. Selanjutnya krim
difermentasi untuk memudahkan penggumpalan bagian bukan
minyak (terutama protein) dari minyak pada waktu pemanasan.
Mikroba yang berkembang selama fermentasi, terutama
mikroba penghasil asam. Asam yang dihasilkan menyebabkan
protein santan mengalami penggumpalan dan mudah dipisahkan
pada saat pemanasan.

Cara Membuat Minyak Kelapa dengan Fermentasi

Alat dan Bahan


1. Alat
a. Galon berukuran kecil yang telah dilubangi dibagian
bawahnya diberi kran
b. Waskom
c. Saringan
d. Gelas ukur
e. Beker glass
f. Timbangan
g. Termometer
2. Bahan

a.
b.
c.

Kelapa yang telah diparut sebanyak 1 kilogram


Air hangat dengan suhu 50 60oC
Ragi roti (Permifan)

Cara Kerja
1. Pembuatan Krim Santan
Kelapa yang telah diparut disiram dengan air hangat (suhu 50- 60oC)
sebanyak satu liter, kemudian diperas hingga diperoleh santan
sebanyak 1,5 liter. Untuk memperoleh hasil maksimal, ampas yang
diperoleh dapat disiram lagi dengan air hangat sebanyak 0,5 liter,
kemudian diperas lagi.
Santan yang diperoleh dimasukkan ke dalam galon yang telah
dipasangi kran dibagian bawahnya.
Tutuplah galon yang telah berisi santan dengan kertas agar tidak
banyak terkontaminasi, kemudian simpan selama 6-12 jam agar
terjadi pemisahan antara air dengan krim santannya.
Setelah air dan krim santan tampak terpisah, buanglah airnya
melalui kran pada bagian dasar galon, sehingga yang tertinggal
di dalamnya hanya krim santan saja.

2. Fermentasi dan Inkubasi


Timbanglah krim santan yang telah diperoleh pada
bagian 1, kemudian tambahkan ragi roti sebanyak 0,5%
dari berat krim santan tersebut dan aduk hingga merata.
Tutup dan simpan krim santan yang telah di beri ragi di
dalam ruang inkubasi dengan suhu 30oC selama 24 jam
(minimal).
Setelah masa inkubasi mencapai 24 jam, minyak yang
terbentuk akan tampak berada di permukaan.
Pisahkan minyak tersebut dari bahan- bahan lain yang
mengendap di bawahnya.
Pembuatan minyak kelapa dengan fermentasi memiliki banyak keuntungan
dibandingkan secara tradisional. Pada cara tradisional, rendaman minyak
yang dihasilkan sekitar 15-17%, sedangkan cara fermentasi rendemen yang
diperoleh sekitar 22-24%. Minyak yang diperoleh melalui proses fermentasi
ini dinamakan dengan Minyak Kelapa Murni (Virgin Cocunut Oil/VCO).

Daftar Pustaka
http://hmakuii.wordpress.com/artikel/teknik-pembuatan-minyakkelapa/08102014
http://lipidlibrary.aocs.org/processing/process.html 08102014
http://etutoriall.blogspot.com/2014/02/cara-membuat-minyak-kelapacara-basah.html 08102014
http://naturherbal.blogspot.com/2011/10/menyembuhkan-dan-meredakansakit.html 08102014

Anda mungkin juga menyukai