Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN pH

Dosen Pembimbing

: Ir. Surhaini , M.P

Asisten Dosen

: Jauharie

Oleh :
Nama

: Amelia Ramadhan

NIM

: D1C012042
Prodi

: Teknologi Hasil Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Asam dan Basa merupakan senyawa penting yang berperan besar dalam kehidupan
sehari-hari , seperti dalam tubuh makhluk hidup, makanan, serta obat-obatan, produk rumah
tangga, pertanian, maupun banhan baku industri.

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting.
Dalam kehidupan sehari-hari, dikenal berbagai zat yang digolongkan sebagai asam,
misal asam cuka, asam sitrun, dll. Dan juga dikenal berbagai zat yang digolongkan
sebagai basa, misalnya kapur sirih, air soda, air sabun dll. Berkaitan dengan sifat asam
dan basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu bersifat asam, basa dan
netral.
Dalam berbagai hal Asam dan Basa memiliki perbedaan fungsi serta perbedaan
manfaat. Namun kemiripan berbagai senyawa asam dan basa tekait dengan adanya ion H+ dan
OH- . Dapat dijadikan dasar untuk mengidentifikasi apakah suatu larutan termasuk asam ataukah
basa. Cara yang aman adalah deangan menggunakan zat kimia yang memiliki warna berbeda
dalam larutan bersifat asam dan basa yang disebut dengan indicator asam basa.

Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur
pH nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa mempunyai pH
lebih besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7.
Mempelajari cara menentukan pH dan sifat larutan sangat penting untuk
mengetahui apakah larutan itu bersifat asam ataupun basa. Biasanya cara yang digunakan
untuk menentukan sifat dan pH larutan adalah dengan menggunakan indikator. Indikator
tersebut antara lain kertas lakmus, larutan fenolftalein, brom timol biru, metil merah,
serta metil orange.

1.2.

Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui nilai pH pada pada setiap sampel

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala
absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan
berdasarkan persetujuan internasional (Wikipedia).
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Sren Peder Lauritz
Srensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH".
Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang
lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang
merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000
yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif(wikipedia).
pH merupakan salah satu contoh fungsi keasaman. Konsentrasi ion hidrogen dapat
diukur dalam larutan non-akuatik, namun perhitungannya akan menggunakan fungsi keasaman
yang berbeda. pH superasam biasanya dihitung menggunakan fungsi keasaman Hammett,
H0.Umumnya indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi
merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah. Selain menggunakan kertas
lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip
elektrolit / konduktivitas suatu larutan.
Menurut definisi asli Srensen, pH didefinisikan sebagai minus logaritma konsentrasi
ion hidrogen. Definisi ini telah lama ditinggalkan dan diganti dengan definisi pH. Adalah
mungkin untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen secara langsung apabila elektroda yang
digunakan dikalibrasi sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen. Salah satu caranya adalah dengan
mentitrasi larutan asam kuat yang konsentrasinya diketahui dengan larutan alkali kuat yang
konsentrasinya juga diketahui pada keberadaan konsentrasi elektrolit latar yang relatif tinggi.
Oleh karena konsentrasi asam dan alkali diketahui, adalah mudah untuk menghitung ion hidrogen
sehingga potensial yang terukur dapat dikorelasikan dengan kosentrasi ion. Kalibrasi ini biasanya
dilakukan menggunakan plot Gran.[10] Kalibrasi ini akan menghasilkan nilai potensial elektroda
standar, E0, dan faktor gradien, f, sehingga persamaan Nerstnya berbentuk. Perbedaan antara
p[H] dengan pH biasanya cukup kecil. Dinyatakan bahwa[11] pH = p[H] + 0,04. Pada
prakteknya terminologi p[H] dan pH sering dicampuradukkan dan menyebabkan kerancuan
( Charles Keenan.1984:23).

Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga
golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifatsifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan
suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator
warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi.
Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna
biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan
mengukur pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari
7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator
pH atau dengan Ph meter ( Ralph H Petrucci.1987).
Identifikasi larutan dengan kertas lakmus
Sifat asam atau basa suatu larutan dapat juga diidentifikasi menggunakan kertas
lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus yaitu:
- kertas lakmus warna biru. Di dalam larutan asam, warna kertas berubah menjadi
merah, sedangkan di dalam larutan netral atau basa, warna kertas tidak berubah
(tetap biru)
- kertas lakmus warna merah. Di dalam larutan basa, warna kertas berubah menjadi
biru, sedangkan di dalam larutan netral atau asam, warna kertas tidak berubah (tetap
merah) (Johari, J, M, C, dan Rachmawati, M, 2004:162).
Identifikasi larutan dengan bahan alami
Bahan-bahan yang dapat dijadikan untuk mengidentifikasi sifat keasaman atau
kebasaan suatu zat dinamakan indikator. Bahan-bahan indikator biasanya akan berubah warna
ketika berada pada larutan tertentu. Ada banyak bahan di sekitar kita yang dapat berfungsi
sebagai indikator, misalnya kulit buah manggis. Kulit buah manggis yang berwarna ungu akan
berubah menjadi cokelat kemerahan jika berada dalam lingkungan asam. Dalam lingkungan basa,
ekstrak kulit buah manggis akan berubah menjadi warna biru kehitaman. Ekstrak kembang
sepatu yang berwarna merah jika ditambahkan ke larutan asam akan tetap merah. Jika
ditambahkan ke larutan basa akan berubah warna menjadi kuning kehijauan (Sumarwan, dkk,
2007:67).

BAB III
METODOLOGI

3.1. Waktu Dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 11 April 2014 pada pukul 10.00 12.00.
Bertempat di

laboratorium kimia Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi Kampus

Pondok Meja.

3.2. Alat dan Bahan


Alat alat yang digunakan dalam praktikum pengukuran pH yaitu : kertas lakmus,
mortal, dan pisau. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah : timun, tomat,
semangka, jeruk, dan tissue.

3.3. Prosedur Kerja


Pertama tama disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan. Lalu
dipotong sampel dengan menggunakan pisau. Setelah dipotong dihancurkan atau dihaluskan
sampel dengan menggunakan mortal. Mengambil ekstrak sampel dan diukur nilai pH dengan
menggunakan kertas lakmus. Mencocokkan warna pada kertas parameter yang tersedia.
Mengamati warna pH yang ditunjukkan kertas lakmus dan mencatat hasil yang diperoleh.

sm i a e p n k g a
mm ee nn ggc oau cmk ou kr k a n
nmmh a aeoe n ltnn ac cg ut aa t m a t
bnw ii all a r in pa H p a d a
daoir k wnta a gnha n ar n s ai l p H
emk ek e rs tnt a r g as g k u n a k
bysps aaaa mmnhd ga p n
dap naa rr kia e m r t e a t s e r
dpke elie p rl et a r os l e
sly a aa k mn m g p u et s e l r s e d i a
hl a k m u s

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Tabel pengamatan pengukuran pH pada sampel
No

Sampel

1
2
3
4

Tomat
Timun
Semangka
Jeruk

pH
Ulangan 1
4
7
8
4

Ulangan 2
4
7
8
4

Ulangan 3
4
7
8
4

4.2. Pembahasan
Pengukuran pH secara kasar bias dilakukan dengan kertas pH atau kertas indicator
pH, dengan perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Indicator ini mempunyai
keterbatasan pada tingkat akurasi pengukuran, dan dapat terjadi kesalahan pengamatan warna
yang disebabkan larutan sampel yang berwarna atau sampel yang keruh. Pengukuran pH yang
lebih akurat biasa dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sestem pengukuran pH mempunyai
tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda reffernsi,dan alat pengukur impedansi
tinggi. pH elektroda dapat diasumsikan sebagai battery, dengan voltase yang bervariasi hasil
pengukuran dari pH larutan yang diukur (Suwargana, 2008).
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk menentukan pH pada sampel. Dimana
sampel yang diuji pada percobaan ini yaitu sampel tomat, timun, semangka, dan jeruk.
Sampel yang diuji dalam pengukuran pH ada 4 macam, diantaranya ada sampel
timun, sampel tomat, sampel semangka dan sampel jeruk. Cara mengukur pH larutan dengan
menggunakan kertas lakmus. Cara mengukur pH dengan kertas lakmus adalah dengan cara
mencelupkan kertas lakmus kedalam larutan sampel, setelah dicelupkan maka akan terjadi
perubahan pada kertas lakmus dan perubahan tersebut diamati perubahan warnanya dan
mengukur warna yang didapatkan dengan perameter yang telah ada.
Pada pengujian ini dilakukan tiga kali pengulangan dan pada sampel tomat setelah
dilakukan 3 kali pengulangan mendapatkan hasil pH pada tomat yaitu 4 secara berturut turut
ini menandakan bahwa pH pada tomat itu tetap dan tidak berubah ubah. Maka kandungan pH
pada tomat ialah 4 dan kurang dari pH normal yaitu 7 menandakan bahwa tomat itu asam.

Pengujian sampel kedua yaitu timun, sama seperti pada sampel tomat , juga dilakukan
3 kali pengulangan. Hasil yang didapatkan dari kertas lakmus yang telah dicelupkan kedalam
ekstrak timun iyalah 7, maka ini menandakan bahwa pH yang terdapat pada timun netral, yang
berarti pH pada timun tidak mengandung tingkat keasaman maupun basa.
Pengujian pada sampel semangka hasil yang didapatkan dari pengujian yang
dilakukan menggunakan kertas lakmus yaitu 8 dan pH yang terkandung dalam semangka lebih
dari pH normal atau netral, ini menandakan bahwa kandungan dalam semangka itu bukan asam
melainkan basa, maka dalam semangka tidak mengandung asam sama sekali.
Dan pengujian pada sampel jeruk hasil yang diperoleh yaitu 4 dan ini kurang dari pH
normal atau netral, maka pH yang terkandung di dalam jeruk yaitu 4 atau asam. Tingkat
keasaman pada jeruk sama seperti tingkat keasaman pada tomat, yang berarti jeruk tidak
memiliki kandungan basa didalamnya.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Suatu senyawa dipastikan memiliki asam basa yang berbeda-beda dalam
range pH = 1 14 dimana pH = 7 adalah pH netral.
2. Pada pengujian yang dilakukan di dapatkan hasil pada sampel tomat memiliki
tingkat pH yaitu 4, sampel timun memiliki tingkat pH 7, sampel semangka
memiliki tingkat pH 8, dan pada sampel jeruk memiliki tingkat pH 4.
3. Sampel yang mengandung asam ialah tomat dan jeruk sedangkan yang
mengandung basa ialah semangka, dan pada timun tidak mengandung asam
maupun basa tetapi netral.

5.2 Saran
Jika melakukan pengamatan pada suatu larutan lakukanlah dengan teliti dalam
pengamatan, jangan tergesa-gesa agar tidak terjadi kesalahan. Dan dalam mengamati perubahan
warna yang terjadi lakukan teliti agar tidak terdapat kesalahan dalam menentukan warna larutan.

DAFTRA PUSTAKA

Johari, J, M, C dan Rachmawati. (2004). Kimia SMA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga

Keenan,Charles W.1984.Kimia Untuk Universitas edisi keenam Jilid.1. Jakarta : Erlangga

Petrucci,Ralph H Suminar.1987.Kimia Dasar edisi empat jilid II. Jakarta : Erlangga

http://wikipedia.org/wiki/PH ( diakses pada tanggal 30 April 2014 pukul 20.38)

Anda mungkin juga menyukai