LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Teknik Laboratorium
yang dibina oleh Bapak I Wayan Sumberartha
oleh
Kelompok 4
Bidari Intan Rucitra
(150341602763)
Najatul Ubadati
(150341603634)
Regia Ilmahani
(150341600415)
Umar Hanif
(150341603597)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2015
= -log [H+]
= 14 - pOH
Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka semakin
besar konsentrasi ion H+ maka semakin kecil pH.
Nilai pH berkisar antara 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila
memiliki nilai pH = 7. Jika nilai pH >7 maka larutan dikatakan sebagai basa dan jika
nilai pH < 7, maka larutan dikelompokkan dalam larutan asam.
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.
Ada dua golongan indikator asam-basa, yakni indikator buatan dan indikator alami.
Contoh indikator alami yang sudah dikenal sebelumnya adalah ekstrak bunga sepatu,
wortel, kunyit dan kol merah. Indikator buatan yang dikenal adalah lakmus, indikator
universal, metil jingga, metil merah, bromtimol biru dan lain sebagainya. Indikator
yang paling familiar dan sering digunakan adalah kertas lakmus merah dan biru.
Kertas lakmus akan menunjukkan warna yang berbeda ketika dimasukkan dalam
larutan yang berbeda jenis. Perubahan warna pada kerta lakmus disebabkan oleh
adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus. Cara
kerja kertas lakmus adalah sebagai berikut. Ketika kertas lakmus dimasukkan ke
dalam larutan asam maka akan berubah menjadi merah, sedangkan jika dimasukkan
ke dalam larutan yang bersifat basa, maka akan berubah menjadi warna biru, dan jika
dimasukkan ke adalam larutan yang bersifat netral tidak akan mengubah warna kertas
lakmus, baik merah maupun biru.
Pengukuran pH pada suatu larutan dapat dilakukan juga dengan indikator universal
yang sengaja dibuat oleh manusia. Indikator universal adalah gabungan dari beberapa
indikator asam-basa buatan, yakni metil jingga (trayek pH 2,9-4,0), metil merah
(trayek pH 4,2-6,3), bromtimol biru (trayek pH 6,0-7,6), dan fenolftalein (trayek pH
8,3-10,0). Indikator-indikator tersebut memberikan warna yang berbeda tergantung
pada pH larutan. Warna yang terbentuk akan dicocokkan dengan peta warna standar
yang sudah diketahui nilai pH nya.
Selain menggunakan lakmus dan kertas indikator universal, pengukuran pH juga
dapat dilakukan dengan cara menggunakan pH meter. pH meter adalah sebuah alat
elektronik yang digunakan untuk mengukur pH laruta secara elektrik. Bagian pH
meter terdiri dari probe pengukuran pH (elektroda gelas) yang terhubung dengan
pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH yang terukur.
Pengukuran pH dilakukan dengan mencelupkan elektroda ke dalam larutan yang
dijadikan sampel.
Untuk memperoleh hasil yang tepat, sebelum pH meter digunakan, harus
dikalibrasi dengan larutan penyangga (buffer) khusus dengan pH 4, 7, dan 10. Cara
kalibrasi pH meter adalah sebagai berikut.
1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan pH meter.
2. Celupkan elektrode + 2-3 cm ke dalam larutan penyangga (buffer) pH 7.
3. Tekan tombol CAL untuk proses kalibrasi. Pada layar display akan tampak
indikator CAL. Pada layar display bagian atas akan tampak harga pH pada saat
melakukan kalibrasi sebelumnya, sedangkan pada bgian layar bawah akan
menunjukkan harga pH dari larutan penyangga (buffer) yang sedang diukur.
4. Tunggu + 2 menit sampai harga pH pada layar display stabil, kemudian tekan
HOLD/ENT. Pada layar display bagian atas akan tampak harga pH dari hasil
kalibrasi dengan menggunakan larutan penyangga (buffer) yang sudah diukur.
5. Ulangi cara yang sama untuk larutan penyangga (buffer) pH 4 dan 10.
Berikut ini adalah cara menggunakan pH meter yang baik dan benar.
1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan pH meter.
2. Celupkan elektroda + 2-3 cm ke dalam larutan yang akan diukur, tunggu
beberapa saat.
3. Baca hasil pengukuran pH yang tampak pada layar display.
4. Untuk menahan harga pH agar tidak berubah, tekan tombol HOLD/ENT,
untuk mengembalikan ke kondisi semula, tekan lagi tombol HOLD/ENT.
5. Bila telah selesai digunakan, tekan tombol ON/OFF untuk mematikan pH
meter.
Derajat keasaman tanah juga dapat dikur dengan pH meter dan menggunakan stau
alat khusus yang disebut 4-way analyzer-rapitest. Cara kerja 4-way analyzer-rapitest
untuk mengukur pH tanah adalah sebagai berikut.
1. Bersihkan bagian permukaan tanah yang akan diukur. Gali dan gemburkan
bagian tanah yang akan diukur sedalam + 10-15 cm. Singkirkan bila ada batu
kerikil dan dedaunan yang sudah kering.
2. Basahi tanah dengan sedikit akuades hingga konsistensinya seperti lumpur.
3. Pilih menu pH dengan cara memindahkan tombol pada sisi kanan alat 4-way
analyzer-rapitest pada bagian paling bawah.
4. Masukkan probe ke dalam tanah hingga seluruh bagian probe tidak terlihat.
5. Tunggu kurang lebih 1 menit, kemudian lakukan pembacaan harga pH.
6. Setelah selesai digunakan, cucilah probe dengan akuades lalu dikeringkan.
C. Metodologi
1. Alat-alat
a. pH Meter
b. 4-Way Analyzer-Rapitest
c. Beaker Glass 250 mL
2. Bahan
a. Larutan KOH 0,1 M
b. Larutan KOH 0,01 M
c. Larutan KOH 0,001 M
d. Larutan HCl 0,1 M
e. Larutan HCl 0,01 M
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
3. Langkah Kerja
1. Diukur pH menggunakan lakmus merah dan lakmus biru dari beberapa
larutan berikut:
a. Larutan KOH 0,1 M
b. Larutan KOH 0,01 M
c. Larutan KOH 0,001 M
d. Larutan HCl 0,1 M
e. Larutan HCl 0,01 M
f. Larutan HCl 0,001 M
g. Air Minum Aqua
Disediakan larutan KOH 0,1 M yang akan diuji.
2. Indikator universal
Disediakan larutan KOH 0,1 M yang akan diuji.
Catatan :
a. Sebelum digunakan untuk mengukur pH larutan, kalibrasilah pH meter
dengan larutan buffer pH 4, 7, dan 10.
b. Setelah selesai digunakan untuk mengukur pH suatu larutan, cucilah
probe pH meter dengan akuades. Kemudian keringkan dengan tissu,
setelah itu baru dapat digunakan untuk mengukur pH larutan yang lain.
4. 4-way-analizer Rapitest
Dibersihkan permukaan tanah yang akan diukur.
D. Hasil Pengamatan
1. Pengukuran pH Menggunakan Kertas Lakmus, Indikator Universal, dan
pH meter
No
Nama Bahan
Lakmus
1.
2.
3.
Merah
Biru
Biru
Biru
4.
5.
6.
7.
8.
M
Air Minum Aqua
Larutan HCl 0,1 M
Larutan HCl 0,01 M
Larutan HCl 0,001 M
Aquades
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Hasil Pengamatan
Lakmus Biru
Indikator
pH meter
Biru
Biru
Biru
Universal
13
11
10
13,14
12,11
10,21
Biru
Merah
Merah
Merah
Biru
7
2
3
4
7
7,00
1,01
2,00
3,24
7,00
No
Nama Bahan
Hasil Pengamatan
pH
1.
Tanah
1. pH = 7
2. pH = 7
3. pH = 7
Kelembaban
1. 2
2. 2
3. 3
Cahaya
1. 7,3
2. 8,0
3. 6,0
= Too Little
= 340 C
E. ANALISIS DATA
Berikut ini adalah analisis data dari percobaan pengukuruan pH.
1. Pada indikator lakmus merah dan biru, yang termasuk larutan asam adalah
larutan HCl 0,1 M, HCl 0,01 M, dan HCl 0,001 M.
2. Pada indikator lakmus merah dan biru, yang termasuk larutan basa adalah
larutan KOH 0,1 M, KOH 0,01 M, dan KOH 0,001 M.
3. Pada indikator lakmus merah dan biru, yang termasuk larutan netral adalah air
minum aqua dan aquades.
4. Pada indikator universal yang termasuk larutan asam adalah larutan HCl 0,1
M, HCl 0,01 M, dan HCl 0,001 M.
5. Pada indikator universal yang termasuk larutan basa adalah larutan KOH 0,1
M, KOH 0,01 M, dan KOH 0,001 M.
6. Pada indikator universal yang termasuk larutan netral adalah air minum aqua
dan aquades.
7. Pada alat ukur pH meter yang termasuk larutan asam adalah larutan HCl 0,1
M, HCl 0,01 M, dan HCl 0,001 M.
8. Pada alat ukur pH meter yang termasuk larutan basa adalah larutan KOH 0,1
M, KOH 0,01 M, dan KOH 0,001 M.
9. Pada alat ukur pH meter yang termasuk larutan netral adalah larutan air
minum aqua dan aquades.
10. pH rata-rata tanah adalah 7 (netral)
11. Kadar kelembaban rata-rata tanah adalah 3,5 dengan perhitungan sebagai
berikut.
2+2+3
=3,5
3
12. Intensitas cahaya rata-rata pada area percobaan adalah 7,1 dengan perhitungan
sebagai berikut.
Intensitas cahaya ratarata=
7,3+ 8+6
=7,1
3
F. PEMBAHASAN
Pegukuran derajat keasaman (pH) dapat diukur dengan beberapa alat pengukur,
antara lain kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter elektrik. Berdasarkan
tujuan praktikum akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan pengkuran
pH.
1. pH adalah derajat keasaman yang mengkur tingkat keasaman dan basa larutan
yang diukur, dimana jika nilai pH kurang dari 7 disebut dengan larutan asam,
pH sama dengan 7 digolongkan dalam larutan netral dan pH lebih dari 7
dikelompokkan dalam larutan basa.(Irvan,2009)
2. Ada beberapa indikator yang dapat menunjukkan nilai pH dengan trayek
warna tertentu. Trayek warna pada beberapa indikator juga menunjukkan nilai
pH yang ditunjuk. Ada dua jenis indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur pH, yaitu indikator alami dan indikator sintetis yang sengaja dibuat
oleh manusia. Indikator alami adalah indikator pH yang berasal dari bahanbahan organik, misalnya tumuhan. Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan
indikator alami adalah ekstrak bunga sepatu, kunyit, dan kol merah. Indikator
buatan (sintetis) yang sudah dikenal adalah metil jingga, metil merah, kertas
lakmus merah, kertas lakmus biru, bromtimol biru, dan fenolftalein. Berikut
adalah trayek nilai pH dan warna dari beberapa indikator buatan.
pH yang pasti. Indikator sintetis memiliki trayek pH yang jelas namun masih
belum dapat mengukur nilai pH secara pasti. Setiap indikator juga memiliki
fungsi yang berbeda dan trayek pH yang ditunjukkan sudah dapat
menggambarkan fungsi dari setiap jenis indikator (Nur, Rukmini, dan
Adijuwana, 1989). Maka dari itu, praktikan harus memiliki pemahaman
tentang jenis larutan sebelum mengukur dengan indikator tersebut. Indikator
universal memiliki ketelian yang cukup tinggi karena sudah dapat menentukan
nilai pH secara pasti melalui angka. Namun, sumber kesalahan yang paling
potensial untuk terjadi adalah kesalahan dalam mencocokkan nilai pH dengan
peta nilai pH yang terdapat pada indikator universal. Alat selanjutnya adalah
pH meter. pH meter adalah alat yang paling teliti dan sangat sesuai jika
digunakan untuk mengukur nilai pH jika kita menginginkan nilai pH yang
paling pasti. Namun, praktikan harus memiliki tingkat kehati-hatian yang
lebih tinggi karena pH meter harus dikalibrasi tiga kali dengan larutan buffer
pH 4,7, dan 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap alat pengukur pH
memiliki kelemahan dan kelebihan. Maka dari itu, kita harus dapat memilih
alat ukur pH yang sesuai dengan kebutuhan dan data yang kita inginkan.
4. Pada praktikum ini juga mengukur tentang intensitas cahaya, tingkat
kelembaban tanah, suhu tanah dan suhu ruangan yang ada di sekitar
permukaan tanah. Pada permukaan tanah yang ditelit, diketahui nilai
kelembaban rata-rata adalah 3,5. Intensitas cahaya rata-rata pada sekitar area
percobaan adalah 7,1 cd. Kelembaban tanah pada area percobaan diketahui
too little, yang artinya tanah area tergolong kurang subur. Suhu permukaan
tanah adalah 300C dan suhu ruangan di sekitar area percobaan adalah 340C.
G. KESIMPULAN
Dari praktikum ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. pH adalah besaran yang mengukur derajat keasaman suatu larutan.
2. Kita harus dapat menggunakn alat ukur pH sesuai prosedur sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah,Rifki,Agus
Mawardi
H,dan
Muhammad
Umar
Biologi
Institut
Teknologi
Bandung.
1988.
Panduan
Kimia
untuk
Kelas
XII
Purwanti,
2009,Tools
and
Techniques
Basic
Laboratory,Universitas Negeri
Yogyakarta: Yogyakarta
DISKUSI
1. Disediakan: kertas lakmus merah dan biru, larutan fenolflatein,
larutan bromtimol biru, indikator universal, dan pH meter digital.
Manakah yang anda pilih untuk menentukan pH suatu HCl secara
paling tepat? Jelaskan jawaban anda!
Jika ingin mengukur pH larutan HCl dengan nilai pH yang paling
tepat,
maka memilih
atau
basa,
sedangkan
indikator
universal
masih
memiliki
Warna Lakmus
Merah
Merah
Merah
Biru
Merah
Biru
A
B
C
D
E
Biru
Biru
Merah
Biru
Biru
Biru
maka memilih
basa,
sedangkan
indikator
universal
masih
memiliki
meter.
Jelaskan
cara
menghindari
kesalahan
pengukuran
pH
(tidak
digemburkan
dengan
air
jika
terlebih
dahulu)
3. Saat pembacaan mata harus tegak lurus dengan skala.
5. Jelaskan pH tanah dengan kehidupan tumbuhan.
pH tanah sangat mempengaruhi proses kehidupan tumbuhan, pH
mempengaruhi kemampuan tumbuhan dalam menyerap nutrisi
yang berasal dari tanah. Jika pH tanah terlalu asam atau basa
maka tanaman akan keracunan bahkan sampai mati. Oleh
karena itu, diperlukan pH tanah yang sesuai dengan pola
adaptasi tumbuhan tersebut.