DAN
Dosen Pembimbing:
Masruhen S,F,Apt
Disusun Oleh:
184034
KESDAM V/BRAWIJAYA
2019
PRAKTIKUM II DAN III
DAN
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui uji organoleptis setiap bahan.
2. Mahasiswa mampu mengetahui larut atau tidak larutnya bahan Laktosa,
Papaverin HCl, Coffein, Methampyron, Asetosal.
3. Mahasiswa mampu mengetahui pengarangan dan pemijaran bahan Laktosa,
Papaverin, Calamin, Glukosa, Theophylin, Coffein, Methampyron, Phenitoin,
SL, Gelatin, Mentholum, dan Magnesium Oxyda.
Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat
pelarut. Kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maximum yang terlarut yang akan larut
dalam sejumlah tertentu. Dalam konteks kualitatif, ada zat-zat yang dapat larut, sedikit larut
atau tidak larut. Zat yang dikatakan tidak larut jika sebagian besar zat tersebut melarut bila
ditambahkan air, jika tidak zat tersebut digambarkan sebagai sedikit larut atau tidak dapat
larut. Semua senyawa ionik merupakan elektrolit kuat, tetapi daya larutnya tidak
sama( Chang, 2004 : 345).
Kelarutan suatu zat dalam suatu pelarut tertentu merupakan sifat kimia fisika yang
dapat digunakan untuk identifikasi zat. Pelarut yang digunakan dapat berupa pelarut organic
seperti alcohol, aseton, kloroform, eter. Pelarut anorganik contohnya air, HCl, H2SO4.
Basa umumnya larut dalam asam, dan asam umumnya larut dalam basa. Senyawa
anorganik atau senyawa organik yang sudah dalam bentuk garamnya larut dalam pelarut
anorganik, sedangkan senyawa organik larut dalam pelarut organik.
Pemeriksaan kelarutan bertujuan untuk memeriksa apakah zat tersebut larut dalam air
atau tidak dimana jika diketahui kelarutannya maka bisa dihilangkan kemungkinan-
kemungkinan lain. Misalnya, jika suatu zat sukar larut maka sudah pasti (Mahmudah, 2017:
2) :
Untuk menentukan apakah sampel berupa zat organik atau anorganik dan untuk menguji
keberadaan kation dalam sampel. Zat uji dipanaskan dan dipijarkan di dalam cawan porselin
hingga diperoleh sisa. Hal-hal yang perlu diamati:
1. Warna mula-mula
2. Warna saat meleleh (terjadi asap)
3. Warna sisa pijar
4. Bau yang muncul, contoh:
Menggelembung bau caramel : laktosa, amilum
Menggelembung seperti sarang tawon : Ca-glukonat
Wangi : Kafein
Bau salak : Bromural, Kinin
Bau udang : Heksamin
Bau kacang : Vitamin B1
12. Chloramphenicolum Warna : Putih Sampai Putih Kelabu Warna : Putih Agak
Atau Putih Kekuningan Kekuningan
Bau : Tidak Berbau Bau : Tidak Bau
Rasa : Sangat Pahit Rasa : Pahit
Bentuk : Hablur Halus Berbentuk Bentuk : Serbuk
Jarum Atau Lempeng
Memanjang
2. Uji Kelarutan
n
M= v
n = 0,1 x 0,1 = 0,01 mol
g
N = Mr
g
0,01 mol = Mr
36,5 ¿
g¿ ¿
0,01 mol = ¿ g = 0,01 x 36,5 = 0,365 gram
Stok HCl di lab 37 % b/b (37 gram dalam 100 gram air).
M
BJ = V
100 g
1,2 = V = 83,3 mL
Perbandingan Konsentrasi
37 g 0,365 g
83,3mL = x
37 x = 0,365 g x 83,3 mL
X = 30,4045/37 = 0,82 mL
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum uji organoleptis kita dapat mengetahui warna, bau, rasa dan bentuk
bahan yang kita amati. Dan dapat dilihat bagaimana menurut Farmakope Indonesia edisi III
dengan pengamatan kita sendiri. Hasilnya ada yang sesuai dengan FI dan adapula yang
berbeda.
Pada praktikum uji larutan yang bertujuan untuk mengetahui kelarutan zat organik
dalam beberapa pelarut dan golongan suatu zat organik berdasarkan kelarutannya. Ada
beberapa zat organik yang akan kita uji diantaranya Laktosa, Papaverin HCl, Coffein,
Methampyron, Asetosal. Semua zat organik tersebut di uji dengan air, aseton, etanol, dan Hcl
0,1 M. Ada zat yang larut dan agak sukar larut bahkan ada yang menggumpal.
Pada praktikum uji pengarangan dan pemijaran kita hanya melakukan yang pemijaran
saja. Dilihat dari tabel hasil pengamatan maka zat Laktosa dan Papaverin memiliki sisa
pemijaran berwarna kuning maka dia termasuk kation Bi atau Pb. Untuk zat Calamin
memiliki sisa pemijaran berwarna putih maka dia termasuk kation Na, K, Ca, Ba, Mg, Al atau
Zn. Sedangkan untuk zat Glukosa, Theophyilin, Coffein, Methampyron, Phenitoin, Sl,
Gelatin Dan Magnesium Oxyda memiliki sisa pemijaran berwarna coklat maka dia termasuk
kation Fe. Untuk yang zat Mentholum sisa pemijarannya berwarna bening dan didasar teori
tidak terdapat warna bening.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan
menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaant
erhadap produk. Metode yang dipakai untuk uji organoleptik dalam penelitian ini
adalah uji hedonik. Panelis diminta untuk memberikan kesan suka atau tidak suka
terhadap suatu karakteristik mutu yang disajikan.
2. Larutan adalah campuran yang homogen dari dua zat atau lebih zat, diman jumlah
pelarut lebih banyak daripada zat terlarut.
3. Air merupakan pelarut yang sagat efektif untuk menentukan kepolaran suatu
senyawa.
4. Pada uji pemijaran dapat ditemukan hasil pemijaran berupa bermacam-macam warna
dalam sisa pemijaran.