Anda di halaman 1dari 20

BAB

UJI KUALITATIF SENYAWA OBAT


PENDAHULUAN
 tentang teknik analisis obat secara kualitatif (identifikasi
obat) menggunakan pereaksi-pereaksi kimia, dengan
memperhatikan reaksi warna yang terjadi dari hasil-hasil uji
tersebut
 ilmu farmasi merupakan bidang yang terkait dengan kajian
berbagai aspek obat, sehingga kemampuan dalam
mengidentifikasi dan menganalisis senyawa obat sangat
penting dimiliki oleh seorang ahli farmasi (pharmacyst)
 Teknik analisis obat secara kualitatif didasarkan pada
golongan obat menurut jenis senyawanya secara kimia, dan
bukan berdasarkan efek farmakologinya
PENDAHULUAN
 Identifikasi  mengenal sifat-sifat kimia fisika dari suatu zat
(bahan obat)
 Teknik analisis obatkegiatan yg diperlukan untuk menguji
kualitas bahan obat/sediaan obat jadi
 Teknik analisis obat  kualitatif  jenis senyawa/unsur secara
kimia
 Contoh bahan obat yang memiliki struktur kimia sama dan efek
terapeutik yang berbeda:
a. Asam salisilat (asam orto-hdroksi benzoat)  keratolitikum
b. Asetosal ( asam asetil salisilat)  analgetik & antipiretik
c. Nipagin ( metil- p- hidroksibenzoat)  zat pengawet
Gambar struktur kimia

rumus kimia rumus kimia rumus kimia


C₇H₆O₃ C₉H₈O₄ C8H8O3
(asam salisilat) (asetosal) (nipagin)
BAHAN BAKU OBAT
 Berasal dari hasil proses :
1. Isolasi  tanaman, hewan, dan pelikan
2. Sintesis
3. Enzimatik
4. Bioteknologi
 Kemurnian obat
a. Obat dikatakan murni  memenuhi syarat yg ditetapkan
Farmakope
b. Sumber ketidakmurnian  cara pembuatan, proses
degredasi, kontaminasi
METODE IDENTIFIKASI OBAT

Berdasarkan Farmakope Indonesia


1. Spektrofotometri infra merah
2. Spektrofotometri ultraviolet
3. Reaksi kimia ( reaksi warna & pengendapan)

4. Titik lebur
5. mikrokristal
IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT
1. Uji organoleptik  untuk mengidentifikasi sifat fisik
obat dg menggunakan indra (bentuk, warna, bau, rasa
pada obat)
2. Uji kelarutan  dalam pelarut organik (alkohol,eter)
dan pelarut non organik (air, asam, basa)
3. Uji derajat keasaman  kertas lakmus merah/biru
4. Uji pengarangan dan pemijaran  identifikasi sampel
berupa zat organik /anorganik dan identifikasi kation
5. Uji fluoresensi  menggunakan spektrofotometri uv &
infra merah
UJI ORGANOLEPTIK
 Warna
a. Putih sekali : lidocain,teofilin,kafein
b. Putih kekuningan : vitamin B1,B2,antalgin, aminofilin
c. Putih kebiruan : papaverin
d. Putih : paracetamol,INH,sulfadiazin
e. Dll
 Rasa
a. Tidak berasa : sulfadiazin, talk
b. Sangat pahit : klorafenikol,kinin,heksamin,prometazin
c. Asam pahit : vitamin B1, CTM
d. Agak asam : asetosal
e. Masam khas : asam askorbat, piperazin sitrat
f. Pahit sedikit : methampiron, sulfamerazin,sulfatazol, as.benzoat
 Bau
a. Khas/spesifik : vitamin B1, vitamin C, heksamin
b. Tidak berbau : prokain HCL, lidokain HCL
 Bentuk
a. Serbuk halus : talk
b. Kristal : vitamin C, benzokain, dll
UJI KELARUTAN
 Apabila tidak ditentukan lain untuk menyatakan kelarutan zat, istilah kelarutan dalam pengertian umum kadang-
kadang perlu digunakan tanpa mengindahkan perubahanperubahan kimia yang mungkin terjadi pada pelarutan
tersebut. Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu menunjukkan bahwa satu bagian bobot zat larut dalam
volume tertentu pelarut. Kelarutannya dapat ditunjukkan dengan istilah kelarutan berikut :
UJI KEASAMAN
 Larutan yang bersifat asam akan mengubah
warna kertas lakmus biru menjadi merah dan
larutan yang bersifat basa akan mengubah warna
kertas lakmus merah menjadi biru.
 Hasil uji keasaman ini dapat digunakan pula
untuk mengetahui jenis senyawa yang dianalisis.
UJI PENGARANGAN/PEMIJARAN
Hal-hal yg perlu diamati pada uji pemijaran :
1. Warna mula-mula zat uji sebelum dipijar

2. Warna saat meleleh (terjadi asap)

3. Warna sisa pijar

4. Bau yang muncul

Contoh hasil uji pemijaran :


 bau caramel(gelebung) : laktosa, amilum
 gelembung spt sarang tawon : calcii gluconas
 wangi : kafein
 bau salak : kinin
 bau udang : heksamin
 bau kacang : vitamin B1
HASIL PENGARANGAN DAN PEMIJARAN
1. Identifikasi zat organik dan anorganik
zat organik  atom (C)
 Jika mengalami pembakaran/pemijaran tidak sempurna akan menjadi arang
hitam
 Jika mengalami pembakaran/pemijaran sempurna akan menghasilkan abu (ex:
Cu, Mn)
cara membedakan zat organik dan anorganik
 Zat sisa pemijaran + larutan asam ( HCl, H2SO4, dll)  warna hitam tidak hilang
(garam) maka termasuk zar organik
2. Identifikasi kandungan kation
zat yang mengandung logam jika dipijarkan/dibakar akan meninggalkan sisa warna:
 Sisa putih : Na, K, Ca, Ba, Mg, Al, Zn
 Sisa coklat : Fe
 Sisa kuning : Bi, Pb
 Sisa hitam : Cu, Mn
UJI FLUORESENSI
 Fluoresensi  terpancarnya sinar oleh suatu materi
yang telah menyerap sinar/radiasi elektromagnetik.
 Contoh karakteristik fluorensensi beberapa senyawa:
 Fluoresensi ungu : salisilat
 Fluoresensi hijau : kinin
 Fluoresensi biru lemah : teobromin
 Fluoresensi kuning: ZnO
 Fluoresensi biru kuat : teofillin
ANALISIS GUGUS FUNGSI
 Gugus fungsi  atom/kelompok atom yg
memberikan sifat fisikakimia yg khas dari
senyawa yg molekulnya mengandung gugus
fungsi
 Cara analisis gugus fungsi pada senyawa obat :
a. Inti benzena : reaksi Guerbert
HNO3 pekat + katalisator H2SO4 pekat panaskan
dengan hati2  tambah alkohol + HCl +NaNO2 1%
 membentuk cincin merah merah jingga
ANALISIS GUGUS FUNGSI
b. fenol : sampel + FeCL3  timbul warna ungu  hasil positif tetap warna ungu
setelah + alkohol
c. Amina :
1. Sampel + pereaksi Parry + NH4OH  warna ungu
2. Sampel + DAB HCl  warna kuning sampai jingga
d. Aldehid/keton :
1. Sampel + fehling A + B  panaskan  endapan merah bata
2. Sampel + pereaksi Nessler  endapan abu2
e. Sulfon : sampel + KMnO4 + AS. Oksalat + BaCl2  endapan putih
f. Karboksilat : sampel + etanol + H2SO4 pekat  panaskan  bau etil salisilat
(gandapura)
g. Alkohol polivalen : sampel + NaOH + CuSO4  larutan biru jernih
h. Mereduksi
sampel + NaOH+CuSO4  panaskan  membentuk warna biru
ANALISIS PENDAHULUAN
 Tujuan  untuk mengetahui golongan obat berdasarkan struktur kimianya
 Beberapa cara reaksi kimia untuk analisis pendahuluan:
1. golongan fenol/salisilat (asam salisilat)
a. Sampel + FeCL3  lart. Warna ungu  hasil positif + alkohol 
warna tdk berubah
b. Sampel + metanol + H2SO4 pkt  panaskan  bau gandapura
2. Golongan anilin (asetanilid)
a. Rx isonitril : sampel + kloroform + NaOH + etanol  panaskan 
bau busuk ( khas isonitril)
b. Rx indofenol : sampel + NH4 + NaHClO + fenol  hangatkan 
warna hijau kemudian sesaat mjd merah
3. Golongan barbiturat (luminal) : pereaksi parry
sampel + etanol + pereaksi Parry + NH4OH  panaskan warna
ANALISIS PENDAHULUAN
4. Golongan prozolon ( antalgin)
a. sampel + pereaksi Mayer  tdk mengendap  + HCl  menbetuk endapan
b. Sampel + FeCl3  warna ungu (antalgin)
c. Sampel + HCl + NaNO3  lart. Hijau (antipirin), ungu (piramidon), hijau
kuning ( salisilat)
5. Golongan sulfonamid (sulfasetamid, sulfanilamid)
reaksi korek api : sampel HCl encer  celupkan batang korek api beberapa saat
ad terjadi perubahan warna kuning jingga pada batang korek
6. Golongan alkaloid (kafein)
a. Reaksi Mayer : sampel + HCl  endapan
b. Reaksi asam pikrat : endapan ( dapat dilihat dg mikroskop)
7. Golongan piridin (INH)
sampel + Na2CO3  pijarkan/ panaskan  amati bau yg timbul
8. Golongan antibiotik (TETRASIKLIN)
Sampel + pereaksi marquis  warna kuning sampai coklat
ANALISIS PENJURUSAN
Ada beberapa analisis penjurusan :
1. Turunan asam
2. Turunan anilin
3. Turunan pirazolon
4. Turunan piridin dan pirimidin
5. Turunan alkaloid
6. Golongan sulfonamid
7. Vitamin
8. Antihistamin
9. Antibiotik
10. Pemanis dan pengawet

11. Bahan lain ( rivanol, kalsium)


IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT SECARA KUALITATIF :

 Identifikasi bahan obat golongan Alkohol dan Fenol


 Identifikasi bahan obat golongan Asam
 Identifikasi bahan obat golongan Sulfa
 Identifikasi bahan obat golongan Karbohidrat
 Identifikasi bahan obat golongan Antibiotika
 Identifikasi bahan obat golongan Alkaloid
 Identifikasi bahan obat golongan Antihistamin
 Identifikasi bahan obat golongan Vitamin
 Identifikasi bahan obat golongan Hormon
 Identifikasi bahan obat golongan Barbiturat
 Identifikasi bahan obat golongan Ganja dengan KLT
Terimakasih
= sukse dalam prestasi=

Anda mungkin juga menyukai