4. Titik lebur
5. mikrokristal
IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT
1. Uji organoleptik untuk mengidentifikasi sifat fisik
obat dg menggunakan indra (bentuk, warna, bau, rasa
pada obat)
2. Uji kelarutan dalam pelarut organik (alkohol,eter)
dan pelarut non organik (air, asam, basa)
3. Uji derajat keasaman kertas lakmus merah/biru
4. Uji pengarangan dan pemijaran identifikasi sampel
berupa zat organik /anorganik dan identifikasi kation
5. Uji fluoresensi menggunakan spektrofotometri uv &
infra merah
UJI ORGANOLEPTIK
Warna
a. Putih sekali : lidocain,teofilin,kafein
b. Putih kekuningan : vitamin B1,B2,antalgin, aminofilin
c. Putih kebiruan : papaverin
d. Putih : paracetamol,INH,sulfadiazin
e. Dll
Rasa
a. Tidak berasa : sulfadiazin, talk
b. Sangat pahit : klorafenikol,kinin,heksamin,prometazin
c. Asam pahit : vitamin B1, CTM
d. Agak asam : asetosal
e. Masam khas : asam askorbat, piperazin sitrat
f. Pahit sedikit : methampiron, sulfamerazin,sulfatazol, as.benzoat
Bau
a. Khas/spesifik : vitamin B1, vitamin C, heksamin
b. Tidak berbau : prokain HCL, lidokain HCL
Bentuk
a. Serbuk halus : talk
b. Kristal : vitamin C, benzokain, dll
UJI KELARUTAN
Apabila tidak ditentukan lain untuk menyatakan kelarutan zat, istilah kelarutan dalam pengertian umum kadang-
kadang perlu digunakan tanpa mengindahkan perubahanperubahan kimia yang mungkin terjadi pada pelarutan
tersebut. Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu menunjukkan bahwa satu bagian bobot zat larut dalam
volume tertentu pelarut. Kelarutannya dapat ditunjukkan dengan istilah kelarutan berikut :
UJI KEASAMAN
Larutan yang bersifat asam akan mengubah
warna kertas lakmus biru menjadi merah dan
larutan yang bersifat basa akan mengubah warna
kertas lakmus merah menjadi biru.
Hasil uji keasaman ini dapat digunakan pula
untuk mengetahui jenis senyawa yang dianalisis.
UJI PENGARANGAN/PEMIJARAN
Hal-hal yg perlu diamati pada uji pemijaran :
1. Warna mula-mula zat uji sebelum dipijar