Anda di halaman 1dari 5

BAB II

ANALISA KUALITATIF SENYAWA OBAT

I. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi jenis senyawa obat dalam suatu
sampel atau campuran bahan.

II. DASAR TEORI

Dalam bidang farmasi Obat dapat berupa :

- Bahan Kimia

1. Mutu teknis (Technical grade), digunakan untuk pekerjaan teknis yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian tinggi, contoh : alcohol untuk pelarut dalam pekerjaan
ekstraksi.
2. Mutu farmasetik (Pharmaceutical grade), utnuk membuat sediaan obat, contohnya
aquades untuk pelarut sediaan obat dalam bentuk larutan dan suspensi, glukosa untuk
bahan pengisi pada sediaan serbuk dan kapsul.
3. Mutu pro-analisis (Pro analytical grade), untuk pekerjaan dengan tingkat ketelitian
yang tinggi, contohnya asam sulfat, aluminium klorida, natrium klorida, iodium untuk
kegiatan analisis kuantitatif/penentuan kadar suatu zat.

- Kemurnian Obat

 Obat dikatakan murni jika memenuhi syarat yang ditetapkan Farmakope


 Sumber ketidakmurnian : cara pembuatan, proses degradasi, kontaminasi

- Farmakope Indonesia menggunakan metode

1. Spektrofotometri Infra Merah


2. Spektrofotometri Ultra Violet
3. Reaksi kimia, berupa : reaksi warna dan reaksi pengendapan
4. Titik/Jarak lebur
5. Mikrokristal.
III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan:

1. Tabung Reaksi
2. Pipet Tetes
3. Beaker Glass
4. Kaki tiga
5. Penjepit
6. Sendok Tanduk
7. Bunsen spritus
8. Kasa asbes
9. Alat Pelindung Diri

Bahan yang digunakan:

1. Asam Salisilat
2. Asetosal
3. Paracetamol
4. Metanol
5. Glukosa

IV. CARA KERJA

- PENYELIDIKAN GUGUS YANG TERDAPAT DALAM SAMPEL

1. Ikatan rangkap
 Dengan reaksi Bayer (proses oksidasi) : Sampel + aquades + Na2CO3, dan dialirkan
KMnO4 melalui dinding tabung. Jika warna ungu jadi hilang ® (+) ikatan rangkap.
 Dengan menambah aqua bromat pada larutan zat dalam akuades (proses addisi) Jika
warna coklat menjadi hilang ® (+) ikatan rangkap.

2. Reaksi uji untuk berbagai jenis alkohol alifatis


 Alkohol primer
Sampel + beberapa tetes KMnO4 1% + beberapa tetes H2SO4 4N, dan ditetesi pereaksi
Schiff ® ungu
 Gugus fenol dan alkohol aromatis : Sampel + FeCl3 ® ungu.

3. Uji gugus aldehid


a. Zat Uji + Pereaksi Fehling A + Fehling B - Panaskan Endapan merah bata.
b. Zat Uji + Pereaksi Nessler Endapan abu-bau.
V. HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISA DATA

No. Penyelidikan Gugus Zat Uji Data Pengamatan


1. Ikatan Rangkap Dengan reaksi Bayer Asam salisilat Ungunya hilang menjadi
(proses oksidasi) (+) hitam kecoklatan.
2. Alkohol Primer Metanol Menghasilkan warna ungu.
(+)
3. Gugus fenol dan alkohol aromatis Asam Salisilat Menghasilkan Warna ungu
(+)
Asetosal Warna merah bata ada
(-) endapan kuning
Paracetamol Menghasilkan warna abu-abu
(-)
4. Gugus Aldehid (Fehling) Glukosa Menghasilkan adanya
(+) endapan merah bata.
5. Gugus Aldehid (Nessler) Glukosa Menghasilkan endapan
(+) berwarna abu-abu.

*ANALISA DATA

1. Penyelidikan gugus ikatan rangkap dengan bayer (proses oksidasi) terhadap sampel
Asam Salisilat saat sampel + aquadest + Na2CO3 warna ungu + KMnO4 melalui
dinding tabung warna ungunya menghilang menjadi warna hitam kecoklatan.
2. Penyelidikan gugus alkohol primer terhadap sampel metanol saat Sampel + KMnO4
1% + tetes H2SO4 4N + pereaksi Schiff warna ungu.
3. Penyelidikan gugus fenol dan alkohol aromatis terhadap sampel asam salisilat saat
sampel + FeCl3 Warna ungu.
4. Penyelidikan gugus fenol dan alkohol aromatis terhadap sampel asetosal saat sampel
+ FeCl3 warna merah bata ada endapan kuning.
5. Penyelidikan gugus fenol dan alkohol aromatis terhadap sampel paracetamol saat
sampel + FeCl3 Warna abu-abu.
6. Penyelidikan gugus aldehid (Fehling) terhadap sampel glukosa saat Zat Uji +
Pereaksi Fehling A + Fehling B kemudian dipanaskan adanya endapan merah
bata.
7. Penyelidikan gugus aldehid (Nessler) terhadap sampel glukosa saat Zat Uji +
Pereaksi Nessler endapan berwarna abu-abu.
VI. PEMBAHASAN

Dari hasil praktikum kimia ini tentang analisa kualitatif senyawa obat dengan
menggunakan cara penyelidikan gugus terhadap sampel yaitu untuk sampelnya ada asam
salisilat, asetosal, paracetamol, metanol dan glukosa.

Dari hasil tabel praktikum dapat dilihat untuk penyelidikan gugus sampel asam salisilat
menghasilkan (+) ikatan rangkap dengan reaksi bayer. Awalnya ketika asam salisilat
ditambahkan dengan aquadest masih putih kemudian saat ditambah Na2CO3 warnanya
berubah ungu lalu ditambah lagi KMnO4 warnanya ungunya menghilang. Pada zat uji
metanol ini (+) gugus alkohol primer karena menghasilkan warna ungu. Kemudian pada zat
uji asam salisilat ini (+) gugus fenol dan alkohol aromatis karena berwarna ungu sedangkan
zat uji asetosal dan paracetamol ini (-) tidak termasuk gugus fenol dan alkohol aromatis. Dan
untuk zat uji glukosa ini (+) gugus aldehid (fehling) dan gugus aldehid (nessler).

VII. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa zat uji paracetamol dan asetosal yang
tidak termasuk atau negatif penyelidikan gugus Fenol dan alkohol aromatis. Sesdangkan
untuk zat uji lainnya positif sesuai penyelidikan gugusnya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Masruhen. PRAKTIKUM KIMIA FARMASI. Modul


IX. LAMPIRAN

Ikatan Rangkap zat uji asam salisilat Gugus Alkohol Primer zat uji metanol

Gugus fenol dan alkohol zat uji Gugus Aldehid (Fehling) dan (Nessler)

asam salisilat, asetosal dan paracetamol zat uji glukosa

Anda mungkin juga menyukai