Anda di halaman 1dari 3

Reaksi Khusus a.

Paracetamol C8H9NO2 + H2O + FeCl3 ungu

Hal ini menunjukan bahwa asam salisilat merupakan golongan salisilat. Reaksinya adalah sebagai berikut: C7H6O3 + FeCl3 + C2H6O warna ungu kebiruan (merupakan golongan salisilat). Warna ini terbentuk karena terjadinya reaksi antara ion besi (III) (Fe3+) dengan hidroksida (Sudjadi dan Rohman, 2004). b. Sulfaguanidin Sulfaguanidin + NaOH bening, ada endapan + larutan asam + netral + CuSO4 bening sedikit endapan Sulfaguanidin + NaOH c. Sulfanilamid d. As. Salisilat C9H8O4 + FeCl3 e. Antalgin f. Talk Talk + Na2CO3 g. Na Benzoat Na-Benzoat + air (panaskan, dinginkan) + FeCl3 larut h. Nipagin CH3(C6H4(OH)COO) + H2O + FeCl3 Reaksi Pendahuluan a. Gol. Karbohidrat Zat uji + NaOH dipanaskan warna kuning Dari senyawa yang dianalisis yang termasuk golongan karbohidrat adalah paracetamol, sulfanilamide dan asam salisilat karena setelah di uji memberikan reaksi warna kuning. b. Gol. Fenol Zat uji + FeCl3 ungu biru (fenol dan salisilat) ungu kemerahan endapan coklat + HCL
dibakar dipanaskan dipanaskan dikocok

bau amoniak

violet
panaskan

C9H8O4 + etanol + H2SO4 peakat

violet + air

panaskan

bau etil asetat

Catt: Jika ditambah etanol warna tetap salisilatJika ditambah 2 volume etanol terjadi warna kuning fenol c. Gol. Anilin Zat uji + kloroform, NaOH dan etanol dipanaskan bau busuk dariisonitril

Analisis identifikasi obat kali ini dilakukan dengan pengujian-pengujian sebagai berikut : 1. Uji Organoleptik Pengujian ini dilakukan untuk mengidentifikasi rasa, bau danwarna obat dengan cara dilihat, dibaui dan dirasakan. Tekstur kehalusanobat diamati dengan cara diraba dengan ujung jari. 2. Uji Kelarutan Pengujian ini dilakukan dengan melarutkan bahan obat menggunakan pelarut organik (akuades) dan pelarut anorganik (etanol 70%) dalam plat tetes. Tidak ada obat yang larut dalam akuades. Obat yang larut etanol 75% yaitu paracetamol, sulfaguanidin, sulfanilamid, talk, Na benzoate, nipagin dan zat S2. 3. Uji Fluoresensi Fluoresens disebabkan oleh absorpsi energi radiasi dan emisi-kembali (pemancaran kembali) sebagian dari energi ini dalam bentuk cahaya nampak. Cahaya yang diemisi hamper selalu mempunyai panjang gelombang lebih dari pada yang diabsorpsi (Basset. 1994). Suatu senyawa yang menyerap cahaya yang berada dalam rentang panjang gelombang cahaya tampak akan terlihat berwarna. Bila senyawa yang sama memancarkan cahaya pada suatu panjang gelombang yang berlainan, senyawa itu akan tampak berwarna-dua, atau berfluoresensi (Fessenden dan Fessenden, 1999). Uji ini dilakukan dengan melarutkan sediaan dengan akuades dan alcohol kemudian dilihat dibawah lampu UV warna yang muncul dari masing-masing larutan zatdiamati dan dicatat. Dari percobaan yang dilakukan sulfanilamid yang dilarutkan dengan alcohol berwarna kuning, asam salisilat berwarna kuning kebiruan, dan talk yang dilarutkan dengan air berwarna ungu. 4. Analisis Pendahuluan Analisis ini dilakukan untuk mengetahui zat termasuk golongan karbohidrat, fenol atau anilin pada sediaan yang tersedia. Sediaan yang termasuk golongan karbohdrat

adalah paracetamol, sulfanilamid dan asam salisilat dengan menujukan warna kuning. Yang termasuk golongan fenol yaitu asam salisilat dan zat S2 dengan menunjukkan warna ungu-biru. Dan yang termasuk golongan anilin yaitu antalgin, talk, Na benzoate, nipagin dan zat S2 dengan memberikan bau isonitril atau bau busuk.

KESIMPULAN 1. Pada praktikum kali ini dilakukan identifikasi terhadap 9 senyawa obatyang memiliki sifat fisika kimia masing-masing. Senyawa obat yangdigunakan antara lain adalah paracetamol, sulfaguanidin, sulfanilamid, asam salisilat, antalgin, talk, Na benzoate, nipagin, dan zat S2 2. Prosedur percobaan dilakukan adalah uji organoleptis, uji kelarutan, ujifluoresensi, reaksi pendahuluan (golongan karbohidrat, golongan fenol, dan golongan aniline), dan reaksi khusus (asetosal, parasetamol, Na benzoate, antalgin, talk, sulfanilamide, nipagin, dan sulfaguanidin). 3. Identifikasi yang dilakukan pada zat S2 diketahui yaitu paracetamol dan asam salisilat.

Sudjadi dan dan Abdul Rohman. 2004. Analisis Obat dan Makanan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Fessenden, Ralp J. dan Joan S. Fessenden. 1999. Kimia Organik Edisi Ketiga, alih bahasa oleh Pudjaatmaka, Aloysius H.. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai