Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISA KUALITATIF

Nama kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.

Islami Nurani : 1143050106


Sariah Marzini : 1243050017
Caecilia Leny :1243050018
Indah Pertiwi :1243050066
Pundi
:
Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Tahun Ajaran 2012 2013

Alkaloid
I.

Tujuan :
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi senyawa kimia yang mengandung
alkaloid .

II.

Landasan teori
Senyawa kimia terutama senyawa organic hasil metabolisme dapat dibagi
dua yaitu yang pertama senyawa hasil metabolisme primer, contohnya
karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan enzim. Senyawa kedua adalah
senywa hasil metabolisme sekunder, contohnya terpenoid, steroid, alkaloid, dan
flavonoid.
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organic yang terbanyak
ditemukan dialam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh tumbuhan dan
terbesar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar
alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil
dan pteridofita mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit.
Selanjutnya dalam meyers conversation lexicons tahun 1896 dinyatakan
bahwa alkaloid terjadi secara karakteristik di dalam tumbuh tumbuhan, dan
sering dibedakan berdasarkan kereaktifan fisologi yang khas. Senyawa ini terdiri
atas karon, hydrogen, dan nitrogen, sebagian besar diantaranya mengandung
oksigen. Sesuai dengan namanya yang mirip dengan alkali (bersifat basa)
dikarenakan adanya sepasang electron bebas yang dimilikioleh nitrogen sehingga
dapat mendonorkan sepasang electronnya. Kesulitan mendifinisikan alkaloid
sudah berjalan bertahun tahun. Definisi tunggal untuk alkaloid belum tentu
ditentukan. Trier menyatakan bahwa sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan,
istilah yang beragam senywa alkaloid akhirnya harus ditinggalkan ( hesse,1981).

Garam alkaloid dan alkaloid bebas biasanya berupa senyawa padat,


berbentuk Kristal tidak berwarna ( berberina dan serpentine berwarna kuning).
Alkaloid sering kali optok aktif, dan biasanya hanya satu dari isomer optic yang di
jumpai dialam, meskipun dalam beberapa kasus dikenal campuran rasemat dan
pada kasus lain satu tumbuhan mengandung satu isomer sementara tumbuhan lain
mengandung enatiomernya ( padmawinata, 1995).
Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konini, nikotina, dan
higrina. Sebagian besar alkaloid mempunyai rasa yang pahit. Alkaloid juga
mempunyai sifat farmakologi. Sebagai contoh morfina sebagai pereda sakit,
resrfina sebagai obat penenang, atrofina sebagai antisfamodia, kokain sebagai
anestetik local, dtrsina sebagai stimulant syaraf ( ikan, 1969 ).
Alkaloid telah dikenal selama bertahun tahun dan telah menarik
perhatian

terutama

karena

pengaruh

fisiologi

terhadap

mamalia

dan

pemakaiannya di bidang farmasi, tetapi fugsinya dalam tumbuhan hamper sama


sekali kabur.
Beberpa pendapat mengenai kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai
berikut:
1. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam
urat dalam hewan.
2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tanda peyimpanan nitrogen
meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme
lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen.
3. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari seragam
parasite atau pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa
bukti yang mendukung fungsi ini tidak ditemukan, mungkin merupakan
konsep yang direka reka dan bersifat manusia sentris.
4. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur,
berapa alkaloid menyerupai pengatur rumbu.
Sampai saat ini sangat sedikit sekali alkaloid

ditemukan tumbuhan

dingkat rendah.
Semua alkaloid mengandung paling sedikit sebuat nitrogen yang biasanya
bersifat basa dan dalam sebagian besar atom nitrogen ini meupakan bagian dari
cincin heterosiklik. Garam alkaloid ini berbeda sifatnya dengan alkaloid bebas.

Alkaloid bebas biasnya biasanya tidak larut dalam air., tetapi mudah larut dalam
pelarut organic agak polar ( seperti benzene, eter, kloroform ). ( cordel, 1981 ).

III.

Alat dan bahan


Bahan :
Alkaloid yang direaksikan
Alat :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

IV.

Tabung reaksi
Pipet tetes
Rak tabung
Sikat tabung
Spiritus
Korek
Mikroskop
Objek glass

Data
N
O
1.

ZAT

ORGANOLEPTIS ZAT TAMBAHAN

Bitartras dihidro Bentuk:


codein (dicodid) menggumpal
Warna : putih
Bau : tidak ada
Rasa : agak pahit

2.

Morfin HCL

Bentuk: serbuk
Warna: coklat
Bau: khas
Rasa: pahit

serbuk +bouchardadt coklat hitam


+ FeCL3warna kuning cerah
+NaOHtidakberwarna (bening)
+ marquiseungu muda
+ pereaksi King tidak berwarna
( bening ).
+marquise unggu
+pereaksiKingmerah
hati(diazoA+Bkuning +NaOH 4N)
merah
+FeCL3kuning, lama-lama hijau
gelap
+fehling A+ Bbiru (zat larut)
+AgNO3bening,putih
+cuprifil(CuSO4+NaOH
4N)2
lapisan, atas: biru (ada hijau lumut),
bawah:bening.

Dikocok

menyatu(hijau lumut).
+KMnO4coklat

warna

kehitaman

(menguap)+NaOH 4Ncoklatada.
3.

Procain HCL

4.

Benzocaine

5.

Codein HCL

6.

Aminophylin

7.

Efedrin HCL

8.

paracetamol

Bentuk : serbuk Kristal +marquisekuning keemasan


+NaOHbening
halus
+AgNO3bening putih
Warna: putih
+FeCL3kuning
Bau: tidak berbau
+HCL+Bouchardadcoklatcoklat
Rasa: dingin
Bentuk: Kristal, serbuk
+H2SO4 + HNO3putih, larutan
Warna:
putih
tulang,
bening
kecoklatan
+Bouchardadputih, larutan coklat
Rasa: nyeleh api
+ alkohollarutan coklat
Bau: manis(khas anastesi)
Kelarutan (air larut).
Bentuk: serbuk menggupal +morquiseunggu pekat
Warna: putih
+H2SO4 + FeCL3 larutan kuning
Rasa: pahit
+NH4OHbening
Bau: ada
+HCL(p) + bouchardadcoklat
Bentuk: serbuk
+ FeCL3orange
Warna: kuning
+HNO3(p)bening
Bau: caramel popcron
+Fehling A coklat
+NaOH panaskan putih keruh
Bentuk: Kristal
+airlarut
Warna: putih
+FeCl3 panaskan larutan kuning
Rasa: asam agak pahit
+HNO3larut
+ Fehling Alarutan biru muda
+NaOH dipanaskan putih, larutan
Bentuk: serbuk
Warna: kebiruan
Rasa: agak pahit

bening
+airlarut
+FeCl3larut hijau tua lumut,putih
+HNO3(p)putih, larutan putih
+HCL
dipanaskan
larut
+NaOHlarutan coklat keabu abuan
seperti sisik ikan
+NaOH+CuSO4putih
sedikit,larutan biru
+HCL +bouchardad hijau, larutan
coklat hijau
+HCL+AgNO3putih,

larutan

putih.
+ marquisekoloid putih keruh
+ diazo Aunggu
+CH3COOHlarut

+Bouchardadhitam
+k4Fe(CN)larutan
9.

Theobromin Na Bentuk: serbuk


Warna: putih
benzoat
Rasa: ada

hijau

kuning

hitam sedikit
+airlarut
+HCL+ aq iodlarutan orange
kuning
+HNO3+AgNO3larutan
bening
putih
+HCL+ bouchardadhijau, larutan
kuning
+CuSO4putih

banyak,

larutan

biru
+FeCl3+Aqputih,larutan

kuning

coklat
+NaOH dipanaskanputih, larutan

10.

Theofilin

Bentuk: serbuk
Warna: putih
Rasa: pahit
Bau: ada

bening
+marquiselarutan bening, putih.
+airlarut
+HCL(p)+bouchardad
dipanaskan
mikroskopbentuk Kristal kotakkotak kecil
+NH4OH+AgNO3gel selai hijau
kuning+ HNO3larut
+diazo A+diazo B + NaOHlarutan
kuning cerah
+FeCl3larutan kuning

lama-lama

kuning tua orange


+HgCl/AgCl2 + NaOHkuning

11.

Atropine sulfat

Bentuk: serbuk halus


Warna: putih
Baud an rasa :

seperti kunyit
+NaOHputih
+K2Cr2O4kuning
+KMnO4 + H2SO4(p)unggu muda
+bouchardad +HCL P dipanaskan
reaksi Kristal bentuk seperti jarum da

12.

Eigrometrin

Bentuk : serbuk

nada bongkahan kecil


+NaOHputih
+HCL p + NaOHbening
+ P.DAB + H2SO4bening
+marquiselarutan coklat

malpat

13.

14.

15.

Coffein

Antalgin

Penacetin

Warna: hitam
Rasa: pahit banget

+Fehling A + B dipanaskan larutan

halus
Warna: putih
Bau: wangi
Rasa: manis

kehitaman
+NaOH+KMnO4larutan

coklat,

biru muda
+HCLlarutn kuning keruh
+frohdebening
+ NaOH putih keruh dipanaskan

Bentuk: serbuk halus


Warna: putih
Bau: wangi
Rasa: manis

serbuk

muda

serbuk tidak larut


+ Frohde laruan coklat kehitaman
+ marquisebening
+seliwanofflarutan ada coklat
+ fehling Aputih larutan agak

Bentuk: Kristal
Warna : putih
Bau: tidak ada
Rasa : pahit

Bentuk:

hijau
+KMnO4larutan coklat
+HCLlarutan
coklat

larut
+ HgCl2+ HaOH kuning
+ FeCl3larut, larutan hijau lumut, ,

lama- lama orange.


+marquiselarut, warna bening
+HCL+diazoBlarut, bening
+AgNO3larutabu abu ungu
+bouchardadlarut, coklat muda
+CuSO4larut,biru keruh
Kristal +HCL + diazo Btidak reaksi
+FeCl3 tidak larut
+marquisetidak larut
+AgNO3tidak reaksi
+zat +HCL+ bouchardad dipanaskan
Kristal
+resorchin

+H2SO4(P)

dipanaskan

larutan bening ada larutan coklat


merah.
+air+NaOHgumpalan
16.

Lidocain HCL

Bentuk:

serbuk

halus
Warna: putih
Bau: abar
Rasa: pahit

coklat

merah.
kristaal + fehling A + B dipanaskan biru
dongker
+ marquisecoklat
+NaOH dipanaskan larut bening
+ frohde larut, larutan bening
+ HCL 4Nlarut

17.

18.

Chinin HCL

Cinchonin HCL

Bentuk : Serbuk
Warna : Putih
Bau : Putih
Rasa : Pahit

Bentuk : Serbuk
Warna : Coklat
Bau : tidak ada
Rasa : pahit

+KMnO4coklat, larutan bening


+ Bouchard Larutan merah coklat
+H2SO4(p)/Hcl(p)Larutan kuning
bening
+MarquiseBening
+Pereaksi KingBening
+KMnO4Merah ungu
+Bouchardlarutan merah coklat
+FeCl3(di panaskan)Orange tua
+Fehling A+ Fehling BBiru
dongker
+MarquiseOrange lemah
+NaOH(dipanaskan)bening larut
+KMnO4Coklat
Kemerahancoklat
+Hcl(e)Larutan

19.

Papaverine Hcl

Bentuk : serbuk
Warna : Putih
Bau : tidak ada
Rasa : Pahit

coklat

orangecoklat
+NaOH+KMnO4Hijau
+Fehling A+Fehling BBiru muda
keruh
+MarquiseBening
+NaOHKeruh
+KMnO4larutan ungu tua
+Hcl(p)bening
+NaOH+KMnO4hijau

keruh

langsung coklat
+Bouchardmerah coklat
+airtidak larut
+H2So4larutan coklat violet(gas)
+Pereaksi kingputih
+Frohdebening muda bila dikocok
20.

Strichnin Nitrat

21.

Emetin

larut
+Marquiseorange(gas)
+Pereaksi kingkoloid putih
+Bouchardcoklat merah
Bentuk : Kristal kecil agak +airtidak larut
+Bouchardcoklat kuning
kasar
+MarquiseHijau+H2So4kuning
Warna : Putih mengkilap
kehijauan
+H2So4kuning
+Fehling A+ Fehling BLarutan
Bentuk : Kristal panjang
Warna : Putih

ungu putih, bila dipanaskan menjadi

22.

Isoniazid

larutan ungu kuning


Bentuk : Serbuk Kristal +frohdebiru dongker
+Fehling A+Fehling Bbiru muda,
halus
bila di panaskan merah bata hijau
kebiruan
+Marquisekuning
+KMnO4beningcoklat
+Hcl(e)bening
+NaOH+KMnO4larutan
beningcoklat
+FeCl3tidak larut

V. Pembahasan
Pada percobaan praktikum kimia analisa kualitatif kita akan mengidentifikasi senyawa
kimia yang mengandung alkaloid. Alkaloid adalah senyawa organik yang mengandung atom N
dan bersifat basa (memiliki pasangan electron bebas) memiliki efek farmakologi pada manusia
atau hewan.
Sifat alkaloid :
1. Mengandung atom N dan bersifat basa
2. Bereaksi dengan logam dan mengendap
3. Alkaloid yang mengandung atom O bersifat padat dan dapat dkristalkan pada suhu
kamar, kecuali poliketida dan arekolin
4. Alkaloid yang tidak mengandung atom O bersifat cairan dan mudah menguap serta
menimbulkan bau yang sangat kuat
5. Banyak terdapat di tumbuhan daripada di hewan
6. Disintesis dari asam amino
7. Larut membentuk garam, yang bersifat lebih larut dalam air pelarut organik,
sebaliknya alkaloid sendiri lebih larut dalam pelarut organik daripada air
SKEMA UJI ALKALOID

Klasifikasi alkaloida dapat dilakukan berdasarka beberapa cara yaitu :


1.

Berdasarkan jenis cicin heterosiklik nitrogen yang merupakan baian dari


struktur molekul.
Berdasarkan hal tersebut, alkaloid dibedakan atas
beberapa jenis seperti :

Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline,


arecaidine, guvacine, cytisine, lobeline, nikotina, anabasine,
sparteine, pelletierine
Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina

Golongan
Isokuinolina:
alkaloid-alkaloid
opium
(papaverine, narcotine, narceine), sanguinarine, hydrastine,
berberine, emetine, berbamine, oxyacanthine.

Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina,


dihidrokuinidina, strychnine, brucine, veratrine, cevadine.
Golongan Indola:
Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine,
psilocybin
Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine,
lysergic acid
Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine
Yohimbans: reserpine, yohimbine
Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine

2.
3.

Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7hydroxymitragynine


Alkaloid
Tabernanthe
iboga:
ibogaine,
voacangine,
coronaridine
Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine

Berdasarkan jenis tumbuhan dari mana alkaloida ditemukan.


Berdasarkan asal-usul biogenetic. Berdasarkna hal ini alkaloida dapat
dibedakan atas tiga jenis utama yaitu :

a. Alkaloida alisiklik yang berasal dari asam-asam amino ornitin dan lisin.
b. Alkaloida aromatik jenis fenilalanin yang berasal dari fenilalanin, tirosin dan
3,4 dihidrofenilalanin.
c. Alkaloida aromatik jenis indol yang berasal dari triptopan.

Reaksi umum untuk alkaloid


1. Reaksi pengendapan untuk alkaloid
Reaksi Mayer : HgI2
Cara : zat + pereaksi Mayer timbul endapan kuning atau larutan kuning
bening + alakohol endapannya larut. Reaksi dilakukan di objek glass
lalu Kristal dapat dilihat di mikroskop. Jika dilakukan di tabung reaksi
lalu dipindahkan, Kristal dapat rusak. Tidak semua alkaloid mengendap
dengan reaksi mayer. Pengendapan yang terjadi akibat reaksi mayer
bergantung pada rumus bangun alkoloidnya.
Reaksi Bouchardat
Cara : sampel zat + pereaksi Bouchardat coklat merah, + alkohol
endapan larut.
2. Reaksi warna

Dengan asam kuat : H2SO4 pekat dan HNO3 pekat (umumnya


menghasilkan warna kuning atau merah)

Pereaksi Marquis
o Zat + 4 tetes formalin + 1 ml H 2SO4 pekat (melalui dinding
tabung, pelan-pelan) warna.
o Pereaksi Forhde : larutan 1% NH4 molibdat dalam H2SO4 pekat

Zat + pereaksi Forhde kuning kecoklatan


Zat + diazo A (4 bagian) + diazo B (1 bagian) + NaOH
sampai alkalis warna merah intensif.
Reaksi Nelzer Larutan zat dalam alkohol absolut + 1 tetes
CuSO4 dan CS2 warna coklat seperti minyak.
Reaksi Mandelin : zat + H2SO4 + FeCl3warna
Reaksi Roux: 1 tts NaOH + 1 tts KMnO 4 + 20 tts Na
nitroprusid kocok larutan dan endapan, larutan diambil.
Reaksi Serulas & Lefort : larutan zat dalam H2SO4 encer +
KI + CHCl3 dikocok; lapisan CHCl3 akan berwarna.
Reaksi Huseman : zat + H2SO4 pekat dipanaskan di atas
api sehingga dihasilkan apomorfin + HNO 3 65% + KNO3
padat warna.
Reaksi Bosman: larutan zat dalam H2SO4 encer + KMNO4
dikocok dengan CHCl3; lapisan CHCl3 akan berwarna
violet kemudian terbentuk endapan coklat.
Reaksi Zwikker : Zat +1 ml Pyridin 10% + CuSO4 batang
panjang tidak berwarna, Kristal tidak spesifik dan dibuat di
objek glass.
Reaksi Mandelin amonium vanadat % dalam air +
H2SO4 pekat.
Reaksi Murexide : Zat + 1 tetes H2O2 3 % atau KClO3 padat + 1
tetes HCl 25%, panaskan di water bath hingga kering agak Jingga; +
NH4OH warna Ungu
Reaksi Parri : Zat + Co(NO3)2, lalu + uap NH4OH warna
ungu.

Reaksi Vitally : zat + HNO3 berasap, diuapkan di atas


water bath sampai kering, + spir/alkali ungu, tahan
dalam aseton
o Apomorfin : merah
o Strychnine : merah ungu
o Veratrin : coklat jingga

Reaksi Lieberrman: H2SO4 pekat + HNO3 pekat


Reaksi Sanchez : zat + p-nitrodiabendazol (p-nitoanilin
+NaNO2 + NaOH) ungu jingga.
Reaksi Pesez : zat + H2SO4 + lar. KBr, panaskan di atas
water bath hijau, ditarik dengan CHCl3 biru hijau.

Reaksi Thalleiochin : larutan zat dalam asam asetat encer


+ 1 tetes aqua brom + NH4OH berlebihhijau zamrud +
kloroformdifloresensi
Reaksi Erytrochin : larutan zat dalam HCl encer + aqua
brom (hingga kuning) + kalium ferrocyanida + CHCl3 +
NH4OH, kocok homogen lapisan CHCl3 berwarna merah.
Reaksi Sanchez. (reagen : larutan jenuh p-nitronilin dalam
1% H2SO4 + NaNO2). Zat + H2SO4 75 % + 1 tetes reagen
+ NaOH ungu tua, asamkan dengan H2SO4 jingga.
Reaksi Feigel : 5 tetes H2SO4 pkt + sedikit yohimbin ad
larut + kristal khloral hidrat panaskan di WB merah biru
stabil, + air warna hilang.
Reaksi esterifikasi : Zat + alkohol + H2SO4 conc. Panaskan
bau khas.
Reaksi isonitril : Zat + spiritus + KOH panaskan
ditambah CHCl3 panaskan lagi bau iso nitril (segera
diasamkan karena bau beracun/busuk)
Reaksi Runge : Dipanaskan dengan HCl 25% dinginkan
ditambah NaOH ad basa lemah berwarna ungu kotor
Reaksi Indophenol: Panaskan dengan HCl dinginkan
diencerkan dengan air + phenol + kaporit nampak ungu
kotor ditambah NH4OH berlebih berwarna biru + HNO3
tidak berwarna kuning.
Reaksi Ehrlich : Zat padat + pereaksi p-DAB HCl
berwarna kuning kenari
Reaksi Wassicky : zat + p-DAB +H2SO4 pekat merah
ungu
Reaksi korek api : zat + HCl lalu batang korek api
dicelupkan jingga/kuning.

3. Reaksi Kristal:
1. Reaksi Kristal dragendorf
Pada objek glass, zat +HCl aduk, lalu teteskan dragendorf di
pinggirnya dan jangan dikocok, diamkan 1 menit Kristal dragendorf
2. Reaksi Fe-complex & Cu-complex:
Pada objek glass, gas ditetesi dengan Fe-compleks dan Cu-complex lalu
tutup dengan cover glass panaskan sebentar, lalu lihat Kristal yang
terbentuk.

o Pada objek glass, zat + asam lalu ditaburkan serbuk sublimat


dengan spatel, sedikit saja digoyangkan di atasnya Kristal
terlihat.
o Reaksi Iodoform : zat ditetesi NaOH sampai alkali + sol. Iodii lalu
dipanaskan hingga berwarna kuning (terbentuk iodoform), lalu
lihat Kristal bunga sakura di mikroskop.
o Reaksi Herapatiet. (reagen : air + spirtus + asam cuka biang +
sedikit H2SO4 dan aqua iod sampai agak kuning pada objek
glass). Zat + 1 tetes reagen kristal lempeng (coklat/violet)

VI. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kita dapatkan pereaksi khas yang
digunakan adalah pereaksi meyer dan pereaksi bouchardat. Kemudian
reaksi kimia yang khas yaitu reaksi warna dan reaksi Kristal.

VII. Daftar Pustaka


DepKes.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta.
Riawan, S .1990 . Kimia Organik. Binapura Aksara ; Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai