Anda di halaman 1dari 9

Nama Anggota Kelompok 5 : Faris Afifur Rahman

Jefri Nur Rokhim


Mirza Sufi Kusumawardhana

Judul Praktikum : Pengamatan simplisia obat tradisional secara mikroskopis


Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui fragmen – fragmen khas yang terdapat pada simplisia
yang diidentifikasi

Dasar Teori :

SAPPAN LIGNUM

Pemerian: Tidak berbau, rasa agak kelat. Makroskopik: berbentuk potongan – potongan atau
kepingan dengan ukuran sangat bervariasi atau berupa serutan – serutan; keras dan padat; warna
merah; merah jingga atau kuning. Mikroskopik: Xilem jelasradier dengan jari – jari xylem terdiri
dari 1 sampai 3 baris sel yang berisi butir pati kecil, tunggal dan berkelompok. Pemuluh kayu atau
trakea umumnya berkelompok kadang – kadang tunggal, garis tengah 25 um sampai 120um,
dinding tebal, berlignin. Serabut xylem berkelompok tersusun radier, terdiri dari 5 – 40 serabut,
dinding serabut tebal berlignin, lumen sempit, kelompok serabut dilapisi segudang sel parenkim,
sel parenkim umumnya berisi hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, ukuran hablur 3 um
sampai 20 um, umumnya 15 um. Serbuk: warna merah jingga kecoklatan. Fragmen pengenal
adalah berkas serabut dengan hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, fragmen pembuluh kayu
berpenebalan jala, fragmen serabut, umumnya Panjang dan lumen sempit.

Kegunaan:

1) Anti tumor
2) Anti bakteri
3) Anti radang
4) Menurunkan gula darah dan menjaga kesehatan hati
PARKIAE SEMEN

Pemerian: Bau khas, rasa khas, agak pahit. Makroskopik: biji berbetuk bulat telur atau hamper
segitigas sampai bulat memanjang, pipih pada bidang yang pipih terdapat garis yang melingkar
pada jarak 2 mm sampai 3 mm dari tepi biji; Panjang biji 10 mm sampai 22 mm, lebar 8 mmsampai
15 mm, tebal lebih kurang 8 mm, permukaan luar liin, berwarna hijau muda sampai hijau
kecoklatan. Bila biji direndam, permukaan luar biji menajdi berlendir. Mikroskopis; kulit biji.
Bagian luar terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk silindris, serupapalisade, ramping,
dengan ujung dan pangkal membulat, dinding tebal, warna jernih, tidak belignin. Parenkim
keeping biji : berdinidng agak tebal, tidak berlignin, kadang – kadang bernoktah, lumen
mengandung zat berwana kehijauan. Serbuk Serbuk dari biji tidak disangan berwarna hijau muda
dengan sedikit bitnik – bitnik hitam. Fragmen pengenal adlaah lapisan luar kulit biji yang
mengkilat dengan susunan mirip palisade; parenkim yang bentuknya membulat tidak beraturan
dengan dinding sel tebal berwarna putih jernih dan lumen berisi zat yang berwarna kuning
kecoklatam atau coklat kemerahan, sel – sel parenkim keeping berisi butir – butir aleurone.

Kegunaan:

1) Mengobati radang usus


2) Menyembuhkan batuk
3) Melindungi dari bakteri jahat
4) Menjaga kulit dari bahaya infeksi
5) Menyembuhkan demam
6) Mengatasi sakit kolera

BOESENBERGIAE RHIZOMA
Rimpang Temukunci adalah rimpang Boesenbergia panduran

Pemerian: Bau khas aromatik;rasa agak pahit, menimbulkan rasa agak tebal, bulat telur kadang –
kadang berabang, lebar sampai 15 mm, Panjang sampai 25 mm, tebal 2 mm sampai 5 mm,
permukaan luar tidak rata, berwarna coklat muda sampai oklat kelabu. Mikroskopis: epidermis:
menggabus, tidak terdapat rambut penutup. Hipodermis: terdiri dari beberapa lapis sel yang
menggabus dan umumnya agak temampat. Periderm: terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk
segi Panjang, berdinding tipis, berisi pati. Butir pati: tunggal, bentuk hamper bulat atau bulat
telur tidak beraturan dengan satu ujung mengeil. Berkas pembuluh:kolateral, tersebar dalam
korteks dan silinder pusat, berkas pembuluh dibawa endodermis tersusun dalam lingkaran .
Serbuk: warna coklat muda kekuningan, fragmen pengenal adalah butir – butir pati, lepas atau
didalam sel parenkim, dengan ukuran Panjang 10 um sampai 40um.

Kegunaan:

1) Mengatasi gangguan penernaan


2) Mneegah gigi berlubang
3) Menegah maag
4) Meningkatkan gairah seks

Zingeberis Officinalis Rhizoma

Rimpang jahe adalah rimpang Zingiber offiinale Rose, suku ZIngiberaeae mengandung
minyak atsiri tidak kurang dari 0,80%. Identitas simplisia. Pemerian berupa rimpang agak pipih,
bagian ujung berabang pendek, warna putih kekuningan, bau khas, rasa pedas. Bentuk bundar
telur terbalik, pada setiap cabang terdapat parut yang masuk ke dalam. Fragmen pengenal adalah
butir amilum yang banyak, pembuluh kayu, berkas pengangkut periderm, serabut dan jaringan
gabus tangensial.

\ Kandungan:

1) Mengatasi gangguan penernaan


2) Mengurangi mual
3) Mengurangi rasa sakit
4) Membantu proses detoksifikasi
5) Dan sebagai anti peradangan

CURCUMA RHIZOMA

Pemerian: bau khas aromatis, rasa tajam dan pahit. Mikroskopik:jaringan gabus, parenkim
korteks, dan sel secret berwarna kuning tua sampai kuning coklat, serabut sklerenkim dengan
salah satu dinding berombak, trakea penebalan tanga. Butiran amilum berbentuk khas seperti
jahe, seluruh sediaan berwarna kuning tua karena menganudng kurkumin.
Kegunaan:

1) Antispasmodika
2) Kolagoga
3) Mengatasi masalah usus besar
4) Memengaruhi metabolism lemak
5) Mengatasi radang sendi
6) Mengeluarkan toksin dalam tubuh

Alat dan Bahan

Alat Bahan
Mikroskop Tabung reaksi Chloral hidrat HCl
Objek glass Rak tabung reaksi Etanol 90% NaOH
Cover glass Lemari asam FeCl3 KOH
Pipet tetes Sendok tanduk H2SO4 pekat Amonia
Lampu spritus Penjepit tabung Asam asetat KI
Timbal asetat H2SO4 encer

Prosedur Praktikum

Preparasi preparat

1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2) Diambil beberapa mg serbuk simplisia dan diletakkan di atas kaa objek
3) Ditambahkan pelarut chloral hidrat/ aquadest (pelarut disesuaikan berdasarkan simplisia)
4) Dipanaskan hingga agak mengering dan kemudian diaduk hingga rata
5) Ditutup menggunakan cover glass bagian atasnya
6) Diamati di bawah mikrsoskop berupa fragmen – fragmen yang Nampak dengan
perbesaran 10x / 45x
7) Digambar fragmen dan diberi keterangan

Identifikasi SAPPAN LIGNUM


1) Kocok 100 mg serbuk kayu secang dengan 5 mL methanol selama 5 menit, bila perlu
dipanaskan, saring, filtrat berwarna kuning kejinggaan
Kemudian lakukan percobaan
a) 3 tts filtrat + 1 tts asam sulfat P = warna merah terang
b) 3 tts filtart + 1tts FeCl3 = kuning / coklat tua
c) 3 tts filtrat + asam asetat = kuning
d) 3 tts filtart + 1 tts KOH 5% = merah tua

Identifikasi BOESENBERGIAE RHIZOMA

1) 2 mg serbuk + 5 tts asam sulfat P = coklat tua


2) 2 mg serbuk + 5 tts asam sulfat 10 N = coklat
3) 2 mg serbuk + 5 tts asam klorida pekat = coklat
4) 2 mg serbuk + 5 tts natrium hidroksida = coklat kekuningan
5) 2 mg serbuk + 5 tts ammonia = coklat muda

Identifikasi PARKIAE SEMEN

1) 2 mg serbuk + 5 tts asam sulfat = merah, aduk hingga warna menjadi merah
coklat
2) 2 mg serbuk + 5 tts asam sulfat pekat = coklat
3) 2 mg serbuk + 5 tts asam klorida pekat = kuning kehijauan, aduk hingga menjadi
coklat kekuningan
4) 2 mg serbuk + 5 tts amonisa (25%) P = warna kekuningan

Identifikasi CURCUMA RHIZOMA

1) 2 mg serbuk + asam sulfat pekat = kuning kecoklatan


2) 2 mg serbuk + kalium hidroksida = merah sedikit kecoklatan
3) 2 mg serbuk + ferri klorida = coklat

Identifikasi ZINGEBERIS OFFICINALIS RHIZOMA

1) 2 mg serbuk + asam sulfat pekat = coklat


2) 2 mg serbuk + kalium hidroksida = coklat
3) Hasil praktikum
Hasil praktikum

1) Identifikasi Temu kunci (Boesentergiae Rhizoma)

Organoleptis: Warna: coklat muda


Rasa agak pahit, pedas
Bau: aromatik
Uji tabung:
2 mg serbuk + 5 tts asam sulfat P = coklat tua
2 mg serbuk + 5 tts asam sulfat 10 N = coklat
2 mg serbuk + 5 tts asam klorida pekat = coklat
2 mg serbuk + 5 tts natrium hidroksida = coklat kekuningan
2 mg serbuk + 5 tts ammonia = coklat muda

2) Identifikasi Kayu Secang


Organoleptis: Warna : Merah
Rasa : agak kelat
Bau : aromatic

Uji tabung

100 mg simplisia + etanol 96% + dipanaskan untuk membuat larutan induk.


3 tts filtrat + 1 tts asam sulfat P = warna merah terang
3 tts filtart + 1tts FeCl3 = kuning / coklat tua
3 tts filtrat + asam asetat = kuning
3 tts filtart + 1 tts KOH 5% = merah tua

3) Identifikasi Jahe
Organoleptis Warna: Coklat
Rasa : Pedas
Bau : aromatik
Uji tabung
1) 2 mg serbuk + asam sulfat pekat = coklat
2) 2 mg serbuk + kalium hidroksida = coklat

4) Identifikasi Temulawak
Organoleptis Warna: Coklat
Rasa : Pahit dan tajam
Bau : aromatik
1) 2 mg serbuk + asam sulfat pekat = kuning kecoklatan
2) 2 mg serbuk + kalium hidroksida = merah sedikit kecoklatan
3) 2 mg serbuk + ferri klorida = coklat

5) Identifikasi Kedawung
Organoleptis Warna: Coklat
Rasa : Agak kelat
Bau: Aromatik
1) 2 mg serbuk + 5 tts asam sulfat 10 N = larutan coklat endapan coklat
2) 2 mg serbuk + 5 tts amonia pekat = kuning kecoklatan

Kesimpulan

Jadi, dari praktikum pengamatan mikroskopis obat tradisional diatas didapatkan fragmen
– fragmen yang berbeda pada setiap simplisia.
Lampiran

Uji tabung kayu secang Uji tabung temukunci

Anda mungkin juga menyukai