Anda di halaman 1dari 24

MIKROSKOPIK

SIMPLISIA
SEMESTER GASAL 2022/2023
Pengujian Mutu Simplisia
Organoleptik • Untuk mengetahui kekhususan bau dan rasa simplisia

• Menggunakan kaca pembesar atau tanpa alat


Makroskopik • Mencari kekhususan morfologi, ukuran dan warna simplisia

• Menggunakan mikroskop
Mikroskopik • Mengamati unsur-unsur anatomi jaringan

• Mengetahui kandungan zat yang terdapat dalam jaringan


Histokimia tanaman
Uji Organoleptik
• Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui kekhususan bau dan rasa simplisia.
Cara organoleptik dapat digunakan untuk uji pendahuluan perkiraan golongan
kandungan kimia fragmen simplisia, ada tidaknya cemaran cendawan dengan
mengamati warna, rasa, dan bau khas.
• Pengamatan warna
• Hijau coklat : folium, cortex, radix, semen, dan fructus
• Putih : amilum
• Kuning : rhizoma dan lignum
• Pengamatan rasa
• Pahit : Chinae Cortex
• Manis : Liquiritae Radix
• Pedas : Capsici Fructus
• Pengamatan bau
• Piperis nigri Fructus
• Caryophylli Flos
Uji Makroskopik
• Uji makroskopik dilakukan untuk mencari kekhususan morfologi, ukuran, dan warna
simplisia. Setiap ciri morfologi diamati dan disesuaikan dengan persyaratan di
Materia Medika Indonesia.
• Pengujian simplisia rajangan cukup dengan metode organoleptik,yaitu mengamati
bentuk fisik rajangan
• Daun: bentuk daun, tepi daun, tulang daun, ujung dan pangkal daun, halus dan
kasarnya permukaan
• Akar: kerapuhan
• Cortex: serat-serat yang menonjol
• Fructus: aluran pada permukaan
• Warna rajangan hampir semua berwarna kecoklatan.
• Rasa dan bau hanya untuk simplisia tertentu, misalnya Chinae Cortex, Liquiritae
Radix, Capsici Fructus, Cinnamomi Cortex, dan Caryophylli Flos
Uji Mikroskopik
• Uji makroskopik menggunakan mikroskop dan dilakukan untuk mengamati anatomi
jaringan. Simplisia yang diuji dapat berupa sayatan melintang, radial, paradermal,
membujur atau dapat pula serbuk. Dari pengujian ini, dapat diketahui jenis simplisia
berdasarkan fragmen pengenal spesifik.
• Simplisia bentuk sayatan atau serbuk dapat diamati di bawah mikroskop pembesaran
10x
• Pereaksi
• Air: serbuk amilum pada radix, semen, dan fructus
• Klorat hidrat: melihat serbuk pada umumnya
Reagen zat warna
• Aqua-iod: amilum
• NaOH/KOH: lignum
• FeCl3: tanin
MIKROSKOP
Bagian mikroskop :
Statip, terdiri tiang, tangkai, meja benda, sekrup penggerak,
preparat ( kasar dan halus), sekrup pengatur jarak teropong
dan preparat
Teropong : obyektif, okuler, buluh teropong
Alat penerangan: cermin, filter, diafragma, kondensor.
Uji Histokimia
• Uji histokimia untuk mengetahui kandungan zat dalam jaringan tanaman
• Dengan pereaksi spesifik, zat-zat tersebut akan memberikan warna khas sehingga
mudah dideteksi
• Pengujian biasanya dilakukan pada sayatan melintang bahan segar/simplisia, tetapi
dapat pula pada serbuk
• Uji histokimia pada serbuk dilakukan dengan cara meletakkan serbuk simplisia di atas
kaca objek kemudian dideteksi dengan pereaksi yang sesuai
REAGEN
Nama Reagen Kegunaan
Aquadest Medium untuk melihat obyek
Alkohol 96 % Medium untuk zat yang banyak mengandung lendir
Gliserin Medium agar preparat tahan lama
HCl 25 % Biasa digunakan bersama dengan floroglusin. Dipakai bersama
kristal KClO3 untuk identifikasi emetin pada Ipecacuanhae
Radix
H2SO4 pekat & Alkohol Identifikasi curcumin (ada di Curcuma Rhizoma dan Curcuma
96% domestica Rhizoma) yang segera menjadi warna merah-violet
Larutan kloral hidrat Medium untuk menjernihkan preparat agar sel tampak jelas
Larutan FeCl3 Medium untuk menunjukkan adanya tannin (menjadi warna
biru-hijau sampai hitam)
Nama Reagen Kegunaan
Larutan I-KI Medium untuk identifikasi amilum (menjadi warna biru)
Kristal KClO3 Identifikasi emetin dalam Ipecacuanhae Radix (menjadi warna
merah)
Larutan NaOH atau KOH Medium untuk menunjukkan adanya glikosida antrakinon
dalam air (menjadi warna merah)
Larutan natrium Untuk mengembangkan irisan simplisia yang telah mengerut
karbonat akibat pengeringan
Larutan phloroglucinol Untuk memberi warna pada bagian yang mengandung zat kayu
(lignin) yang menjadi warna merah muda sampai merah violet
Larutan sudan III Untuk memberi warna pada bagian yang mengandung zat gabus
(suberin), minyak menguap, minyak lemak, lapisan kutikula dan
lilin (menjadi warna merah muda-merah jingga-merah tua)
Kandungan yang diuji Reagen yang digunakan

Senyawa fenol Fe Cl3


Flavonoid Sitroborat, AlCl3, NaOH, Amonia,
Alkaloid Mayer, Dragendorf, Marme,
Wagner
Minyak atsiri Sudan III, Liebermann Burchart
Antrakinon NaOH 5%
Tanin FeCl 3
Pektin Merah ruthenium 0,05 % dalam
air
Bahan Ergastik
Bahan ergastik: semua persenyawaan dalam sel yang dihasilkan ketika sel mengadakan
metabolisme

Bentuk
• Droplet (tetesan kecil): minyak/lemak, protein, dan alkaloid
• Amorf (zat padat bukan kristal): aleuron dan pati
• Zat padat berupa kristal: oksalat, getah, dan damar

Fungsi
• Sumber makanan (energi): glukosa, protein, dan lemak yang dipakai untuk metabolisme sel
sendiri atau bagian sel yang lain pada tumbuhan tersebut
• Sumber bahan makanan cadangan: bahan makanan berlebihan disimpan menjadi
cadangan, misalnya lemak (minyak), karbohidrat (pati), dan protein (aleuron, protein
dengan kadar air lebih kecil)
• Bahan buangan (waste product): kumpulan bahan yang dihasilkan sebagai hasil ikutan
metabolisme (karbohidrat, protein, dan lemak). Contohnya karbonat dan oksalat.
Bahan ergastik sebagai sumber makanan
Pati (C6H11O5)n
Pembentukan pati dimulai dari hilus, membentuk lapisan pati ( lamella) dalam berbagai tahap. Diisimpan
biji, daging buah , parenkim, dan korteks batang. Bentuk pati bulat, discus, ellipsoid, adan poligonal.
Pati sederhana : butir pati tanggal terbentuk dari proses pembentukan pati dan mempunyai satu hilus.
Ada dua macam, pati sederhana konsentratis dan pati sederhana eksosentris.

Pati setengah majemuk : pati yang terbentuk dari 2 buah hilus atau lebih yang pada akhir
pembentukannya hanya terbentuk satu butir pati. Lamela cenderung bebas.
Pati majemuk: butir pati terbentuk dari lebih dari dua hilus yang masing-masing membentuk satu butir
pati. Lamela terakhir pati mejemuk cenderung berimpit

Protein
Protein tersimpan di biji, daging buah dan vakuola protein.bisanya diimpan sebagai Kristal yang disebut
aleuron.Jika ditambah I-Ki menjadi warna kuning. Protein dibentuk di ribosom. Pembentukan diaktifkan
melalui plastid, disebut proteinoplast

Lemak
Lemak disimpan dalam kelenjar minyak yang merupakan sel parenkim mengelilingi rongga tempat sekresi
minyak/lemak disimpan.Terbentuk dari kondensasi asam lemak dan gliserin.
Bahan ergastik sebagai bahan buangan
Alkaloid

Alkaloid dihasilkan sebagai bahan buangan . Terbentuk dari unsur kimia C, H, O, N, S, P, K, Ca, Fe, dan Mg.
Rasanya pahit dan tidak berwarna. Ada yang berwarna kuning sampai kecoklatan. Umumnya dihasilkan oleh
kelenjar getah atau kelenjar minyak seperti kelenjar rambut.

kristal

Kristal merupakan bahan buangan yang berbentuk padat, terdiri atas silika, kalsium karbonat dan kalsium
oksalat. Kebanyakan disimpan dalam dinding sel atau vakuola dan terbentuk dari reaksi antara asam oksalat
atau asam karbonat dengan ion Ca atau Mg.Kristal kalsium karbonat yang diismpan dalam lumen ( rongga sel )
benbentuk seperti anggur yang bertangkai ( sistolit). Sel yang mengandung sistolit dinamanakan litosit.Kristal
kalsium oksalat atau natrium oksalat disimpan dalam lumen dan sebagain kecil didinding sel.
Kristal bentuk monoklin: pasir, stiloid, raphida, rosette.Kristal bentuk tetragonal : prismatik, pyramid, drust,
silika
Tanin
Berupa cairan disisipkan dalam dinding sel vakuola
Macam-macam sayatan yang biasa digunakan pada pengamatan
anatomi tumbuhan adalah sebagai berikut :
1.Transverse section/cross section (sayatan melintang) yaitu bagian
tanaman disayat tegak lurus dengan sumbu horizontal dari bagian
tanaman. bagian yang digunakan seperti daun, kulit kayu (Bark),
rhizoma, akar, buah dan biasanya tujuan dari pengamatan ini adalah
untuk melihat susunan jaringan.
2.Longitudinal Tangensial section yaitu bagian tanaman dipotong
tegak lurus terhadap bagian radial longitudinal dan tidak sampai
bagian tengah organ. bagian yang digunakaan dapat berupa batang,
rhizoma dan lain-lain. pada bagian batang sayatan ini digunakan
untuk mengamati struktur vessel, trakeid, parenkim aksial.
3.Longitudinal Radial section (sayatan radial/membujur) yaitu bagian
tanaman dipotong langsung pada bagian tengah dan sejajar dengan
sumbu utama (vertical). sayatan digunakan untuk mengamati
struktur paraenkim radial (sel baring dan sel tegak)
4.Paradermal section (sayatan paradermal) yaitu bagian tanaman
disayat pada permukaan organ tanaman sejajar dengan permukaan.
bagian yang digunakan dapat berupa batang, daun, buah atau
endocarp. sayatan ini biasa digunakan untuk pengamatan stomata
atau bentuk epidermis, cork pada batang atau bentuk sklereid pada
endocarp kelapa.
SAYATAN PADA DAUN
PERSIAPAN SAYATAN
Penyiapan sayatan Dilakukan dengan cara :
1. Simplisia nabati direbus/direndam dalam air.
2. Untuk daun dan bunga direndam dalam air, bila perlu dalam air hangat.
3. Untuk akar, kulit batangbatang dan simplisia keras lain direndam dalam air panas, bila perlu
dididihkan
4.Untuk simplisia nabati yang mengandung getah, setelah direndam dalam air, kemudian
direndam dalam etanol apabila cukup keras untuk disayat.
5. Sayatan dapat berbentuk melintang, radial, membujur (paradermal)
6. Hasil sayatan dimasukan dalam gelas arloji, berisi air.
7. Untuk membersihkan sayatan, saytan direndam dalam Kloral hidrat 70% LP. (± 20 menit),
setelah jernih sayatan dicuci dan diberi warna
STOMATA
TIPE STOMATA
beberapa jenis stomata berdasarkan jumlah dan letak sel
tetangga. Tipe-tipe stomata tersebut adalah sebagai berikut:

1. Anomositik atau tipe Ranunculaceae. Sel penutup


dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan
bentuknya dari sel epidermis lainnya.
2. Anisositik atau tipe Cruciferae. Sel penutup dikelilingi oleh
tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar.
3. Parasitik atau tipe Rubiupaceae. Setiap sel penutup diiringi
sebuah sel tetangga sejajar dengan sumbu sel penutup serta
celah.
4. Diasitik atau tipe Carycophyllaceae. Setiap stomata
dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel
tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel
penutup serta celah.
5. Aktinositik, jumlah sel tetangga 4 atau lebih, yabng
susunannya melingkar dan sel-selnya memanjang kearah radial
tterhadap sel penutup.
FOLIUM
Pemeriksaan mikroskopik meliputi :
-Epidermis
-Epidermis atas
-Rambut kelenjar
-Rambut penutup
-Stomata
-Mesofil ( Palisade dan bunga karang, berkas pembuluh)
Orthosiphonis Folium
Epidemis atas ( sel berbentuk persegi empat,
stomata)
-Stomata tipe diasitik dan memiliki dua sel
tetangga tidak sama
-Rambut penutup bentuk kerucut
-Terdapat rambut penutup warna ungu atau
merah jambu
-Rambut kelenjar tipe labiatae dan rambut
kelenjar dengan dua sel kepala
-Fragmen pengenal: Rambut penutup warna
ungu/merah jambu
FLOS
Bentuk-bentuk yang harus diperhatikan pada flos:
-Polen ( serbuk sari)
-Rambut
-Sel batu
-Endotesium ( bagian bunga tempat melekat polen)
-Sel-sel minyak
-Kristal oksalat pada mahkota atau kelopak
Anisi Fructus
Pada permukaan epidermis terdapat kutikula
yang tidak rata
Sel parenkim panjang dan mempunyai stomata
Pada endokarp terdapat sel batu dengan noktah
yang besar , sel batu berkelompok atau tanggal
Poros sel epidermis testa berbentuk seperti
bintang atau lumen asterosklereid
memiliki sel batu dengan lumen kecil yang
berasal dari tangkai atau mesokarp
Fragmen pengenal : sel epidermis testa dengan
lumen astrosklereid dan sel buta dengan noktah
besar
Rauwolfia Radix
Bubuk berwarna kecoklatan atau merah jambu
Banyak amilum berbentuk bulat, mono sampai
tetradelphus
Fragmen gabus tangensial berlapis-lapis
Serabut sklerenkim berkelok-kelok dan
bercabang
Trakea bernoktah dan trakeid mempunyai
halaman
Xilem parenkim bernoktah dan garis tepi
xylem parenkim lebih jelas
Fragmen pengenal sel gabus berlapis
Curcumae Domesticae Rhizoma
Warna preparat kuning karena zat warna
kurkumin
Didalam air tampak amilum
Terlihat sel-sel parenkim, trakea, kelenjar
sekresi, sel sekresi, rambut penutup,
periderma
Fragmen pengenal : preparat kuning, granul
pati, sel parenkim berisi pati.

Anda mungkin juga menyukai