Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh proses produksi

terhadap stabilitas fisis


Prof. Dr. apt. Sri Hartati Yuliani
Pustaka

• Qiu Y, Chen Y, Zhang GGZ, Yu, L., mantriLV., 2017,


Developing Solid Oral Dosage Forms, ch5
Physical stability refers to the ability of a solid phase
to resist transformation under various conditions.

Mengapa perlu
tahu stabilitas fisis? Memilih BSO solid

Pengendalian proses
produksi

Memastikan kualitas produk


eksipien dilelehkan,
bahan aktif
dimasukkan,
didinginkan.
Transformasi fase dalam proses pembuatan

Pengecilan Granulasi Granulation Compression Coating


partikel milling and and
-granulasi basah blending encapsulation
-granulasi kering
-melt granulation
-spray-dry and
freeze-dry
Pengecilan partikel

Mekanisme pengecilan partikel:


memotong, memadatkan, gesekan

stress panas

Transisi polimorfi, dehidrasi, desolvasi,


melt-mechanism
Granulasi

Granulasi basah Melt-granulation


-jumlah liquid Fase transformasi
-durasi paparan liquid dimanfaatkan (solid
-suhu pengeringan dispersi)

Granulasi kering Spray drying, freeze


-transformasi yang drying
terjadi solid state dan -yang terbentuk amorf
melt mechanism
Granulation milling and blending

Energi yang digunakan kecil (dibanding pengecilan ukuran


partikel)
Terjadinya transformasi fase minimal
Compression and encapsulation

Solid state
Energi tinggi
mechanism

For example, caffeine, sulfabenzamide, and maprotiline


hydrochloride have been reported to undergo polymorphic
transformations during compression
Coating

Faktor yang bisa mempengaruhi transformasi fase


-cairan coating
-suhu pengeringan proses
-proses lebih lama dari granulasi basah
-suspensi larutan coating mempunyai ukuran sangat kecil
→supersturasi →nukleasi
Cara pencegah terjadinya transformasi fase
Memahami proses pembentukan
kristal dan amorf beserta factor yang
berpengaruh

Pemilihan kristal sangat perlu:


physicochemical, biopharmaceutical
dan processing properties

Mendesain proses produksi

Anda mungkin juga menyukai