Anda di halaman 1dari 20

METODA GRANULASI

GRANULASI
????? Granul Farmasetika digunakan sebagai
produk antara dalam prose pembuatan
tablet dan pengisisan kapsul
SEMUA PROSES PENGGABUNGAN
PARTIKEL PARTIKEL KECIL MEMBENTUK
UKURAN YANG LEBIH BESAR, MEMILIKI
MASSA YANG PERMANEN

TUJUAN GRANULASI
1. Mencegah segresi campuran serbuk
2. Memperbaiki sifat alir serbuk atau campuran untuk
keseragaman dosis
3. Meningkatkan densitas ruahan
4. Memperbaiki kompresibilitas
5. Mengontrol kecepatan pelepasan obat
6. Memperbaiki penampilan produk
7. Mengurangi terjadinya debu dan kontaminasi pekerja
oleh bahan obat (granulasi basah)
Alur pembuatan tablet

Menghaluskan masing- Menghaluskan masing- Menghaluskan masing-


masing zat aktif dan masing zat aktif dan masing zat aktif dan
eksipien (jikaperlu) eksipien (jikaperlu) eksipien (jikaperlu)

Mencampur zat aktif dan


eksipien fase dalam Mencampur semua serbuk Mencampur semua serbuk
(semua komponen) (semua komponen)

Granulasi basah

Pembongkahan (slugging)

mengeringkan

Mengecilkan bongkahan
Mengecilkan granul

Mencampur granul
dengan fase luar Mencampur granul dengan
fase luar (jika perlu

Mesin kempa

Pengempaan tablet jadi


PROSES YANG DIGUNAKAN UNTUK
GRANULASI FARMASETIK

PROSES UMUM METODOLOGI KHUSUS


PROSES BASAH Pembasahan massa (Wet Massing)
Granulasi lapis mengalir (Fluid bed Granulation
Semprot kering (spray drying) pengeringan dengan
penyemprotan)
Granulasi panci (Pan Granulation)
Ekstrusi dan Peletisasi (Pelletizing)
Proses Kering Kempa Gulung (Roller Compaction)
Pembongkahan (Slugging)
Proses Lain Pelembapan (Humidification)
Pembutiran (Prilling)
Peletisasi lebur (Melt Pelletization)
GRANULASI BASAH
(WET GRANULATION)
Metode yang dilakukan dengan cara
membasahi massa tablet menggunakan
larutan pengikat sampai diperoleh tingkat
kebasahan tertentu lalu digranulasi

Kriteria pemilihan metode granulasi basah :


1. Bahan aktif sukar larut dalam air
2. Bahan aktif tahan pemanasan dan
lembab
3. Sifat alirnya dan sifat kompresibilitas
buruk
1. Memerlukan peralatan yang
banyak
2. Memerlukan ruangan produksi
yang luas
1. Mencegah terjadinya segresi
3. Prosedur kerja yang kompleks
campuran serbuk
4. Penggunaan energi lebih besar
2. Memperbaiki sifat alir serbuk
5. Memerlukan jumlah pekerja
3. Memperbaiki kompaktibilitas
yang banyak
serbuk
6. Adanya beberapa material yang
4. Menigkatkan disolusi obat yang
hilang selama proses yang
bersifat hidrofob
menyebabkan biaya meningkat
5. Mempertahankan agar distribusi
obat atau zat warna selalu merata
dalam granul kering
6. Dapat digunakan untuk obat
berdosis kecil
TAHAPAN DALAM
GRANULASI BASAH
Penimbangan bahan aktif dan bahan tambahan

Pencampuran bahan aktif dengan bahan pengisi dan penghancur (sebagian)

Penyiapan larutan pengikat

Pembasahan campuran serbuk dengan larutan pengikat untuk membentuk massa basah

Pengayakan kasar massa basah dengan ayakan 6 – 12 mesh

Pengeringan granul lembab, pada oven suhu 50 – 55 ֩C

Pengayakan granul kering dengan ayakan 14-20 mesh

Penimbangan granul kering yang diperoleh

Pencampuran granul kering dengan lubrikan

Kompresi tablet
FAKTOR KRITIS GRANULASI BASAH

 Jumlah bahan pengikat yang dipakai


 Waktu pencampuran bahan pengikat
 Lama pengeringan granul
BAHAN KONSENTRASI
KETERANGAN
PENGIKAT (%)
Mucilago akasia 1-5 Menghasilkan granul yang keras tapi rapuh
Derivat selulosa 5-10 HPMC yang paling sering dipakai
Etanol Untuk bahan yang mudah terhidrasi
Memiliki daya adhesif yang kuat, digunakan
Gelatin 10 – 20
untuk tablet hisap
Daya adhesif kuat, tablet menjadi lunak pada
Sirup glukosa 25 – 50
kelembaban tinggi
Bobot moekul yang digunakan
Povidone 5 – 10
mempengaruhi hasil
Pengikat yang sering dipakai, digunakan
Mucilago amilum 5 – 10
dalam air hangat
Larutan gula Daya adhesif kuat, tablet menjadi lunak pada
65 – 85
(sukrosa) kelembaban tinggi
Mucilago Menghasilkan granul yang keras tapi
10 – 20
tragakan rapuh
GRANULASI KERING
(DRY GRANULATION)
METODE YANG DILAKUKAN DENGAN CARA
MEMBUAT GRANUL SECARA MEKANIK TANPA
BANTUAN PENGIKAT BASAH ATAU PELARUT
PENGIKAT

KRITERIA METODE GRANULASI KERING :


1. BAHAN AKTIF DOSIS TINGGI
2. BAHAN AKTIF SUKAR MENGALIR
3. BAHAN AKTIF SENSITIF TERHADAP PANAS DAN LEMBAB
Pembuatan granul dengan metode granulasi kering,
menggunakan alat “heavy-duty tableting machine

Massa tablet dikempa dengan tekanan besar menjadi


slug (bongkahan kompak) atau dengan alat “roller
compaction” massa tablet dikempa dengan tekanan
besar menjadi lempengan lempengan

Slug atau lempengan yang terjadi kemudian


dihancurkan dan diayak sehingga mendapatkan
granul dengan ukuran yang sesuai dengan berat tablet
yang diinginkan
1. Memerlukan mesin tablet
khusus untuk membuat slug
2. Tidak dapat mendistribusikan
zat warna dengan seragam
1. Peralatan lebih sedikit karena 3. Proses banyak menghasilkan
tidak menggunakan larutan debu sehingga memungkinkan
pengikat mesin, pengaduk berat, terjadinya kontaminasi silang
dan pengeringan yang memakan
waktu
2. sesuai untuk bahan aktif yang
sensitif terhadap panas dan
lembab
3. Mempercepat waktu hancur
tablet karena partikel – partikel
bahan tidak terikat oleh cairan
pengikat
Tahapan yang terlibat dalam metode granulasi kering :

1. Penimbangan bahan aktif dan bahan tambahan

2. Pencampuran bahan – bahan yang telah ditimbang

3. Kompresi bahan – bahan yang telah dicampur menjadi slug atau lembaran

4. Penghancuran slug/lembaran menjadi butiran granul

5. Pencampuran dengan bahan pelincin dan penghancur

6. Kompresi tablet
Komponen dasar mesin pencetak tablet adalah sbb :
1. Hopper , tempat untuk menyimpan granul dan yang
mengalirkan granul untuk dikempa
2. Die, tempat granul akan dicetak , menentukan ukuran dan
bentuk tablet
3. Punch atas, alat untuk mengempa granul yang telah berada
pada die
4. Punch bawah, alat untuk mengeluarkan tablet yang telah
dicetak

Anda mungkin juga menyukai