kontrol kualitas :
1. selama proses pembuatan obat (IPC = in proses control)
Untuk menjamin bahwa proses yang sedang berlangsung dapat menghasilkan
tablet dengan spesifikasi yang ditetapkan
2. Setelah proses produksi berlangsung (Final Product)
Sebagai pengawasan terakhir terhadap kualitas tablet yang dihasilkan sebelum
diedarkan dipasaran, sehingga konsumen akan mendapatkan produk yang
bermutu sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan
Secara umum, sifat fisik tablet yang penting untuk diuji adalah sbb :
1. Keseragaman sediaan
2. Keseragaman Ukuran
3. Kekerasan tablet
4. Kerapuhan tablet
5. Waktu hancur tablet
6. Disolusi
Menurut FI Ed IV :
Keseragaman Sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metoda, yaitu:
KERAGAMAN BOBOT
KESERAGAMAN KANDUNGAN
KEKERASAN TABLET
(HARDNESS TEST)
Keregasan tablet dianggap cukup baik bila hasilnya kurang dari 0,8 %
Hasil uji waktu hancur yang baik tidak menjamin bahwa disolusi dan
ketersediaan hayati tablet juga akan baik, karena waktu hancur bukan
parameter yang dapat menggambarkan/berkaitan dengan ketersediaan hayati
Faktor faktor yang mempengaruhi waktu hancur :
LAJU DISOLUSI
JUMLAH ZAT AKTIF YANG LARUT PER SATUAN WAKTU DIBAWAH
KONDISI YANG DIBAKUKAN DARI ANTAR PERMUKAAN
CAIRAN/SOLID, SUHU DAN KOMPOSISI
Tablet/
kapsul
Disolusi
Deagregasi
Partikel
halus
Disolusi
Stagnant
layer
solid
Larutan ruah
bentuk sedian
C sat
Fase ruah atau larutan ruah
Matrriks solid
J = - D dc/dx
V
dc dm
DS
Csol Csat
kS Cs C sol
dt dt h
dc
K Cs Ct
dt
dc
k1S C s Ct
dt
• Th 1904, Nernst, difusi terjadi dari lapisan tak
bergerak ke arah larutan ruah, persamaan :
dc DS
k1 (C s Ct )
dt Vh
Kondisi sink
Persamaan
dw D dc DS
S C atau
C
sat sol Csat Csol
dt h
dt Vh
suhu 37˚C
Kec. 100 rpm
Metode wagner
Metode ini dapat menghitung tetapan laju pelarutan (k)
dengan berdasarkan pada asumsi bahwa kondisi percobaan
dalam keadaan sink, proses pelarutan mengikuti orde satu
Metode Khan
Metode ini dikenal dengan konsep Dissolution efficiency (DE)
DE =