Anda di halaman 1dari 106

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU

PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL KB


DALAM MENGATUR SIKLUS HAID PADA CALON
JAMAAH HAJI DAN UMRAH DI UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2017-2018
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH

Atiqah Murtadha

NIM: 1115103000103

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440H/2018M
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji dan rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesasikan penelitian ini yang berjudul “
Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Dalam Mengatur Siklus Haid Pada Calon Jamaah Haji dan Umrah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu syarat yang diajukan untuk
menyelesaikan studi di Program Studi Kedokteran di Fakultas Kedokteran UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta seluruh umat
islam, suri tauladan dengan sebaik-baiknya akhlak.

Penulis menyadari bahwa selesainya penelitian ini berkat bantuan dari


berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan penghargaan, rasa
hormat dan terima kasih kepada:

1. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama


RI yang telah memberikan beasiswa sehingga saya bisa menjalani
pendidikan di PSKed FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. H. Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD selaku dekan FK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Dwi Tyastuti, M. Ph, Ph.D selaku dosen pembimbing 1 dan dr. Nina
Afiani, SpOG., M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan
membimbing selama melakukan penelitian.
4. Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp. KFR , selaku dosen penguji 1 dan Prof.
Dr. Sarjana, SPOG., SH , selaku dosen penguji 2 yang telah memberikan
bimbingan, saran dan kritik untuk penelitian ini.
5. Pihak Akademisi dan Staff UIN Syrif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian serta calon jamaah haji dan
umrah yang telah bersedia menjadi responden untuk penelitian ini.

v
6. drg Laifa Annisa, Ph.D selaku penanggung jawab (PJ) modul riset
Program Studi Kedokteran FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
2015.
7. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Drs. Saharuddin Nur dan Ibunda Dra.
Darmawati Rahman , yang sangat penulis sayangi dan menyayangi
penulis, yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasihnya, mendidik
dengan baik, memberikan nasehat, semangat dan motivasi serta selalu
mendoakan penulis untuk kebaikan penulis dalam menjalani pendidikan
dan keseharian penulis hingga saat ini.
8. Nurlaelatul Qadria, Inayah Ulfah sebagai teman seperjuangan dalam
penelitian ini yang merasakan, senang,susah bersama mencari tempat
penelitian, mengambil data serta menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran
bersama dalam menyelesaikan penelitian ini.
9. Keluarga Besar Family Baper yang senantiasa terus menyemangati penulis
untuk menyelesaikan penelitian ini.
10. Astuti Akin, Nurlaelatul Qadria, Ifra Ramadhanti, yang telah menemani
penulis serta membantu menyelesaikan penelitian ini.
11. Kharismawati Bakhtiar, Muh.Ulla, Andi Nila Bashirah, Asfi Raihan
Salsabila, Kurnia, yang senantiasa membantu peneliti dalam proses
pengambilan data penelitian.
12. Annisa Ca’ Bella dan Muh Irfan Alfiansyah yang senantiasa
mendengarkan keluh kesah selama penelitian dan supporting system ketika
semangat turun untuk mengerjakan penelitian ini.
13. Seluruh Keluarga Ponpes DDI Lil-Banat dan DDI Al-Badar Parepare yang
senantiasa memberikan semangat dan menemani penulis dalam
menyelesaikan penulisan ini.
14. Seluruh Keluarga Costavera CSSMoRA UIN Jakarta yang senantiasa
membantu dan menyemangati penulis selama penelitian ini.
15. Seluruh Keluarga Amigdala FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
senantiasa membantu dan menyemangati penulis selama penelitian ini.
16. Serta seluruh pihak yang berperan dalam penelitian ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu.

vi
ABSTRAK

Atiqah Murtadha, Program Studi Kedokteran. Gambaran Pengetahuan dan


Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Dalam Mengatur Siklus Haid Pada Calon
Jamaah Haji Atau Umrah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017 –
2018.

Latar Belakang : Haji merupakan ibadah wajib yang mampu pada usia baligh
(reproduksi). Bagi wanita usia reproduksi, haid dapat menjadi penghalang dalam
mengerjakan rangkaian badah haji dan umrah. Kegiatan dalam ibadah haji dan
umrah terdapat bagian yang tidak boleh dilakukan dalam haid, yaitu: thawaf,
sholat, membaca Al Quran, puasa dan berdiam diri di masjid. Sedangkan ibadah
yang boleh dalam keadaan haid yaitu: wukuf,sa’i,mabit di Mina, melontar jamarat
dan tahallul. Penundaan haid menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam
melaksanakan ibadah haji . Salah satu resiko kesehatan yang akan dihadapi calon
jamaah haji dan umrah adalah penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mencegah
menstruasi pada calon jamaah haji dan umrah. Tujuan : Untuk mengetahui
gambaran pengetahuan dan perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam
mengatur siklus haid berdasarkan pengetahuan kontrasepsi serta jenis – jenis
pemilihan kontrasepsi pada jamaah haji atau umrah tahun 2017 sampai dengan
2018. Metode : Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebasar 107 responden sehingga
teknik pengambilannya dengan random sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji univariat. Hasil :
Calon jamaah haji atau umrah yang menggunakan kontrasepsi hormonal dalam
mengatur siklus haid sebanyak 107 orang ( 100 % ) , dengan usia wanita subur 99
orang ( 92,5 %), jenis kontrasepsi yang di gunakan pada saat ibadah haji dan
umrah yang terbanyak adalah 87 orang (81,3 %) , serta pengetahuan terhadap
kontrasepsi Pil KB sebanyak 80 orang ( 74,8). Kesimpulan : Calon jamaah haji
dan umrah di UIN Syarif hidayatullah Jakarta memiliki pengetahuan dan perilaku
yang baik dalam penggunaan kontrasepsi hormonal untuk mengatur siklus haid
selama beribada haji dan umrah di Tanah Suci.

Kata kunci : Calon jamaah haji atau umrah, kontrasepsi hormonal, Pil KB

vii
ABSTRACT

Atiqah Murtadha, Medical Study Program. An Overview of Knowledge and


Usage Behavior in Managing Menstrual Cycles for Hajj or Umrah Pilgrim
Candidates at Syarif Hidayatullah Islamic State Jakarta in 2017 - 2018.

Background: Hajj is a mandatory religious duty that must be carried out at least
once in their lifetime by all adult Muslims who are physically and financially
capable of undertaking the journey, and can support their family during their
absence. For women who are in their reproductive age, menstruation can be a
hindrance during the Hajj and Umrah pilgrims. Activities that could not be
performed during the menstruation period are Thawaf, prayer, reciting the Quran,
fasting and staying in the mosque. While several rituals are able to be performed
during the menstruation period, which are Wukuf, Sa'i, Mabit in Mina, throwing
Jamarat and Tahallul, So, the delaying of menstruation period becomes a very
important in performing the pilgrimages. One of the health risks that the Hajj and
Umrah pilgrims will face is the use of hormonal contraceptives in preventing the
menstruation during the rituals of Hajj and Umrah pilgrims. Objective: To
describe the knowledge and behavior of hormonal contraceptive use in regulating
menstrual cycles based on contraceptive knowledge and types of contraceptive
selection for hajj or umrah pilgrims in 2017 to 2018. Method: The research is
using descriptive method with cross sectional approach. The sample in this study
is 107 respondents so that the sampling technique was using random sampling.
The data collection is conducted by using questionnaires and the data analysis is
using univariate tests. Result: Hajj or Umrah pilgrim candidates, who are using
the hormonal contraception in regulating menstrual cycles, is 107 people (100%),
consisting of 99 fertile women (92.5%). The most used contraception during Hajj
and Umrah is 87 people (81.3%), as well as the understanding related to
contraceptive birth control pills is 80 people (74.8). Conclusion: Hajj or Umrah
pilgrim candidates at Syarif Hidayatulllah Islamic Stase Jakarta in 2017-2018
have a good knowledge and usage behavior in managing cycles for hajj or umrah
pilgrim candidates during the pilgrimage.

Keywords: Hajj or Umrah pilgrims, Hormonal contraception, Birth Control pill

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............Error! Bookmark not defined.


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN ......................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus ...........................................................................................3
1.4 Manfaat peneliti ........................................................................................3
1.4.1 Bagi peneliti ...............................................................................................3
1.4.2 Bagi calon jamaah haji atau umrah ............................................................3
1.4.3 Bagi Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ...........................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................5
2.1 Kerangka / Landasan Teori ........................................................................5
2.1.1 Ibadah Haji dan Umrah ..............................................................................5
2.1.2 Rukun Haji .................................................................................................7
2.1.3 Wajib Haji..................................................................................................8
2.1.4 Rukun-Rukun Umrah .................................................................................9
2.1.5 Wajib Umrah .............................................................................................9
2.1.6 Syarat Umrah .............................................................................................9

ix
2.1.7 Alur Ibadah Haji ......................................................................................10
2.2 Pengetahuan .............................................................................................11
2.3 Perilaku ....................................................................................................11
2.4 Kontrasepsi Hormonal .............................................................................12
2.4.1 Pengertian Kontrasepsi ............................................................................12
2.4.2 Pengertian Kontrasepsi Hormonal ...........................................................12
2.4.3 Fisiologi Haid ..........................................................................................13
2.4.4 Jenis – jenis Kontrasepsi Hormonal .........................................................16
2.5 Pengaturan Haid Menurut Pandangan Islam Pada Pelaksanaan Ibadah Haji
dan Umrah ...............................................................................................23
2.6 Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Pelaksanaan Ibadah Haji atau
Umrah ......................................................................................................26
2.7 Kerangka Teori Penelitian .......................................................................32
2.8 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................................33
2.9 Definisi Operasional ................................................................................34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................................35
3.1 Desain Penelitian .....................................................................................35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................35
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................35
3.3.1 Populasi Penelitian ...................................................................................35
3.3.2 Kriteria Inklusi Umum .............................................................................35
3.3.3 Kriteria eksklusi .......................................................................................36
3.3.4 Sampel Penelitian ....................................................................................36
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................37
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesinoner Penelitian ...............................37
3.5.1 Uji Validitas .............................................................................................37
3.5.2 Uji Reliabilitas .........................................................................................37
3.6 Alur Penelitian .........................................................................................39
3.7 Proses Pengambilan Data Dan Jumlah Sampel Akhir ........................................40
3.7 Identifikasi Variabel.................................................................................41
3.8 Manajemen Data ......................................................................................41
3.8.1 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................41
3.8.2 Pengolahan Data dan Analisis Data .........................................................41
3.9 Analisis Data............................................................................................42
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................................43

x
4.1 Karakterisitik Responden Calon Jamaah Haji dan Umrah .......................43
4.2 Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji atau Umrah Saat ini
.................................................................................................................44
4.2.1 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang kontrasepsi.
.................................................................................................................45
4.2.2 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang Jenis – jenis
kontrasepsi ...............................................................................................46
4.2.3 Gambaran pengetahuan mengenai pil KB ................................................46
4.3 Gambaran Rencana Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji dan
Umrah Ketika Akan Menunaikan Haji atau Umrah .................................47
4.3.1 Gambaran tingkat penggunaan kontrasepsi saat beribadah haji dan umrah
.................................................................................................................47
4.3.2 Jenis – jenis kontrasepsi yang akan dii gunakan pada saat akan haji atau
umrah .......................................................................................................47
4.3.3 Alasan memilih menggunakan kontrasepsi pil, suntik dan implant ..........48
4.3.4 Pengetahuan merek pil KB yang di gunakan pada saat akan beribadah haji
dan umrah ................................................................................................49
4.3.5 Waktu penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon
jamaah haji dan umrah .............................................................................49
4.3.6 Sebaran jawaban responden tentang suatu informasi penggunaan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid Pada calon jamaah haji dan umrah
.................................................................................................................50
4.3.7 Sebaran responden terhadap fasilitas layanan kesehatan untuk penggunaan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada saat di Tanah Suci ............51
4.3.8 Gambaran perilaku penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid
pada calon jamaah haji dan umrah ...........................................................52
4.4 Pembahasan .............................................................................................53
BAB V KESIMPULAN dan SARAN .............................................................................55
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................55
5.2 Saran ........................................................................................................55
5.2.1 Bagi Calon Jamaah Haji dan Umrah ........................................................55
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya .........................................................................55
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................57
LAMPIRAN.....................................................................................................................61

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Pil Kontrasepsi Kombinasi dalam Pengaturan Haid .................... 26
Tabel 2.2 Properties of some progestational agents .............................................. 27
Tabel 2.3 Definisi Operasional ............................................................................. 34
Tabel 3.1 Hasil Validasi dari Item Kuesioner ....................................................... 37
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas pada pertanyaan kuesioner ................................. 38
Tabel 4.1 Karakterisitk usia pada calon jamaah haji dan umrah........................... 43
Tabel 4.2 Status pekerjaan pada calon jamaah haji atau umrah ............................ 44
Tabel 4.3 Status pernikahan calon jamaah haji dan umrah ................................... 44
Tabel 4.4 Jenis kontrasepsi yang di gunakan calon jamaah haji dan umrah saat ini
............................................................................................................................... 45
Tabel 4.5 Pengetahuan mengenai kontrasepsi ...................................................... 45
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan mengenai jenis
- jenis kontrasepsi pada calon jamaah haji atau umrah ........................ 46
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan mengenai pil
KB pada calon jamaah haji atau umrah ................................................ 46
Tabel 4.8 Rencana penggunaan kontrasepsi saat berangkat haji dan umrah ........ 47
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan jenis
kontrasepsi yang akan digunakan pada saat beribadah haji dan umrah . 48
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan alasan pemilihan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan
umrah .................................................................................................... 48
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan
(pertanyaan terbuka) mengenai merek pil KB dalam mengatur siklus
haid pada saat beribadah haji dan umrah. ............................................. 49
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu pemilihan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan
umrah .................................................................................................... 50

xii
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan
mengenai informasi penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur
siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah ..................................... 51
Tabel 4.14 Distribusi sebaran responden terhadap fasilitas layanan keluarga
berencana tentang penggunaan (pemakaian ) kontrasepsi hormonal
dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah .......... 52
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku mengenai rencana
penggunaan Pil KB pada saat beribadah haji dan umrah ..................... 53

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rangkaian Perjalanan Haji ................................................................ 10


Gambar 2.2 Perubahan Kadar Hormon pada siklus Haid ................................... 14
Gambar 2.3 Interaksi Endokrin pada Siklus Haid................................................. 15
Gambar 2.4 Sumber Perdarahan Pervaginam (Istihadah) ..................................... 24
Gambar 2.5 Penggunaan PKK dalam Penundaan haid ......................................... 27
Gambar 2.6 Plasebo dalam PKK ........................................................................... 27
Gambar 2.7 Penggunaan PKK dalam memajukan haid ........................................ 28
Gambar 2.8 Penggunaan injeksi GnRH agonis dalam menunda haid .................. 29

xiv
DAFTAR SINGKATAN

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar


SISKOHATKES : Sistem Informasi Kesehatan Haji Indonesia
LH : Lutheinizing Hormon
GNRH : Gonadotrophin Releasing Hormon
RH : Releasing Hormon
KB : Keluarga Berencana
COCs : Combined Oral Contraceptives

xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori .................................................................................... 32
Bagan 2.2 Kerangka Konsep ................................................................................. 33
Bagan 3.1 Alur Penelitian ..................................................................................... 39

xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................... 61
Lampiran 2 Hasil Uji Validasi .............................................................................. 65
Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 69
Lampiran 4 Analisis Univariat .............................................................................. 72
Lampiran 5 Surat Izin Pengambilan Data ............................................................. 86
Lampiran 6 Curiculum Vitae ................................................................................ 88

xvii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan kontrasepsi pil KB dalam mengatur siklus haid di Indonesia


menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah
di Tanah suci. Pada pelaksanaan ibadah haji, agar terpenuhi rukun haji calon
jamaah haji harus memenuhi syarat dan rukun haji. Apabila tidak terpenuhi salah
satu dari rukun haji seperti ihram, thawaf, wukuf maka haji atau umrahnya tidak
sah. Oleh karena itu para wanita calon jamaah haji dan umrah yang usia subur
(yang masih mampu haid atau menstruasi) dapat melakukan dengan hal mengatur
siklus haid ketika akan beribadah ke Tanah Suci.1,2

Pengaturan siklus haid dengan menggunakan kontrasepsi hormonal seperti


kontrasepsi oral ( pil progesteron, pil kombinasi), kontrasepsi suntik dan agonist
GnRH banyak dilakukan oleh calon jamaah haji wanita.3 Penggunaan terapi
hormonal diperbolehkan karena adanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal
12 Januari 1979 tentang penggunaan obat anti haid untuk kesempurnaan ibadah
haji itu hukumnya adalah mubah.4

Di Indonesia angka penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur siklus


haid di Tanah Suci belum di ketahui dengan lengkap.

Beberapa data didapatkan dari penelitian Dandehboor, et.al dengan study


deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dapat disimpulkan bahwa
diantara semua peserta 350 populasi, 98,7 % jamaah haji mengonsumsi
kontrasepsi untuk menekan menstruasi.4 Kontrasepsi Oral dibagi 4 tipe yakni tipe
5
kombinasi, mini pil, tipe sekuensial, dan pasca sanggama ( morning after pil ).
Tipe kombinasi adalah tipe yang dikenal efektifitasnya paling tinggi dan karena
itu tipe inilah yang sampai sekarang yang paling banyak digunakan ( Manuaba,
1998 ). Dari penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor, et.al ( 2016 ) didapatkan
jamaah haji yang menggunakan kontrasepsi pil kombinasi sebanyak 73,5 %,
suntik 1,2 %, injeksi dan pil sebanyak 1,4 % 5.

1
2

Dari penelitian yang dilakukan yang menggunakan pil kombinasi yang


dilakukan Dandehboor, et.al ( 2016 ) , yang menggunakan kontrasespi pil
sebanyak 72,1 % dari 98,7 % yang menggunakan kontrasepsi dan yang berhasil
mencegah menstruasi sebanyak 26 % melaporkan bercak dan 11, 6 % yang
mestruasi dan dilaporkan juga jamaah melakukan counseling yang terbanyak
dengan dokter sebesar 51,5 %, dikuti bidan sebesar 18,4 %, teman 10,1 %, dan
yang tidak counseling sebesar 19,9 %. Dilaporkan juga sebanyak 44,7 % yang
memiliki gelar sarjana menggunakan kontrasepsi dalam mencegah terjadi
menstruasi di Arab Saudi.5

Berdasarkan data diatas, bahwa di Indonesia belum ada penelitian mengenai


penggunaan kontrasepsi hormonal pada saat ibadah haji atau umrah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sehingga peneliti tertarik melakukan studi untuk mengetahui
gambaran pengetahuan dan perilaku pada penggunaan kontrasepsi hormonal
untuk mengatur siklus haid serta jenis-jenis kontrasepsi tersebut dalam mengatur
siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah dengan melakukan penelitian di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang


ditekankan peneliti adalah :
1. Bagaimana gambaran penggunaan kontrasepsi hormonal pada calon
jamaah haji dan umrah tahun 2017-2018 di civitas UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ketika akan menjalankan ibadah haji atau umrah ?
2. Bagaimana gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah pada
civitas UIN Syarif Hidayatullah tentang jenis- jenis kontrasepsi
hormonal untuk mengatur siklus haid pada saat beribadah haji atau
umrah ?
3. Bagaimana gambaran perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam
mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau umrah tahun 2017-
2018 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
3

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian :

1.3.1 Tujuan Umum


Tujuan umum dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur
siklus haid berdasarkan pengetahuan kontrasepsi serta jenis-jenis pemilihan
kontrasepsi pada calon jamaah haji dan umrah.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahuhi gambaran penggunaan kontrasepsi hormonal pada


responden calon jamaah haji atau umrah di civitas UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?
2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah
pada civitis UIN Syarif Hidayatullah tentang jenis- jenis kontrasepsi
hormonal untuk mengatur siklus haid pada saat beribadah haji atau umrah
?
3. Untuk mengetahui perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam
mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau umrah tahun 2017-2018
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

1.4 Manfaat peneliti

1.4.1 Bagi peneliti


1. Menjadi syarat memperoleh gelar sarjana kedokteran.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan kontrasepsi hormonal mengenai
gambaran pengetahuan dan perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal
dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau umrah.
3. Menerapkan ilmu yang didapat selama proses pembelajaran.

1.4.2 Bagi calon jamaah haji atau umrah


Menambah pengetahuan tentang penggunaan kontrasepsi hormonal dalam
pelaksanaan ibadah haji atau umrah serta mengetahui jenis-jenis pemilihan
4

kontrasepsi ketika sedang menjalankan ibadah haji atau umrah di Arab Saudi
nantinya.

1.4.3 Bagi Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Menambah pengetahuan bagi civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
akan berangkat haji atau umrah mengenai perilaku penggunaan kontrasepsi
hormonal dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau umrah.
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka / Landasan Teori

2.1.1 Ibadah Haji dan Umrah

2.1.1.1 Pengertian Ibadah Haji dan Umrah

Menurut arti bahasa, kata haji bermakna al-qashdu, yang artinya


menyengaja, atau menyengaja melakukan sesuatu yang agung. Atau kata lain haji
itu menuju tempat suci. Sedangkan menurut syara’ haji berarti berziarah ke
baitullah (Ka’bah), melakukan wukuf di Arafah dan Sa’i antara bukit Shafa dan
Marwah, dengan cara tertentu dalam waktu dan niat tertentu pula. Haji merupakan
berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan beberapa amalan antara lain :
Wukuf, di Arafah, Mabid di Muzdalifah, Tawaf, Sa’i dan amalan lainnya pada
masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT, dan mengharapkan ridha-
Nya 2.

Umrah dalam bahasa arab berarti az-ziyarah yang artinya kunjungan.


Umat islam yang melaksanakan ibadah umrah disebut mu’tamir, dikarenakan
mereka telah berkunjung ke satu tempat. Menurut syara’, umrah adalah sengaja
mengunjungi Ka’bah untuk melakukan beberapa rangkaian ibadah. Dalam ibadah
umrah, tidak melaksanakan wukuf di Arafah, tidak mabit di Muzdalifah, tidak
mabit dan melontar jamrah di Mina.2

2.1.1.2 Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah haji tidak bisa dikerjakan disembarangan waktu dan dilakukan


dalam setahun sekali, ibadah haji dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu
wukuf di Padang Arafah, karena kita ketahui bersama bahwa ibadah haji pada
hakikatnya adalah wukuf di Padang Arafah, dan rangkaian ibadah haji itu bisa
dimulai sejak bulan Syawwal, Dzulqaidah dan Dzulhijjah( hari nahr 10 dzulhijjah
dan hari-hari tasyriq 11 s.d 13 dzulhijjah). 2

5
6

Sedangkan ibadah umrah bisa dikerjakan kapan saja tanpa ada ketentuan
waktu. Bisa dikerjakan 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan dan 365
hari dalam setahun. Rangkaian ibadah umrah yaitu niat dari miqat, thawaf
disekeliling ka’bah, sa’i tujuh kali dan tahallul, dan bisa diselesaikan hanya dalam
1-2 jam saja.

2.1.1.3 Hukum haji dan Umrah dan Syarat Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu dari rukun islam, dimana ibadah haji
diwajibkan bagi kaum muslimin (fardhu ‘ain) yang diwajibkan sekali seumur
hidup yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Selanjutnya baik yang kedua atau
seterusnya hukumnya sunnah. Akan tetapi bagi mereka yang bernazar haji
menjadi wajib melaksanakannya 2.

Sedangkan hukum ibadah umrah menurut mahzab Hanafi dan Maliki


hukumnya sunnah sedangkan pendapat mahzab Asy-Syafi’I dan Hambali
mengatakan bahwa umrah hukumnya wajib minimal sekali seumur hidup 2.

Syarat melakukan ibadah haji adalah 2:

1. Islam
2. Baligh (dewasa)
3. Aqil (berakal sehat)
4. Merdeka (bukan hamba sahaya)
5. Istitha’ah (mampu)
Istitha’ah artinya mampu, yaitu mampu melaksanakan ibadah haji ditinjau dari
segi :
a. Jasmani
- Sehat dan kuat, agar tidak sulit melaksanakan ibadah haji.
b. Rohani
- Mengetahui dan memahami manasik haji.
- Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melaksanakan
ibadah haji dengan perjalanan jauh.
c. Ekonomi
7

Mampu membayar biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang


ditentukan oleh pemerintah yang berasal dari usaha / harta yang halal.
- BPIH bukan berasal dari satu-satunya sumber kehidupan yang apabila
dijual menyebabkan kemudharatan bagi diri dan keluarganya.
- Memiliki biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan.
d. Keamanan
- Aman dalam perjalanan dan pelaksanaan haji.
- Aman bagi keluarga dan harta benda serta tugas dan tanggung jawab
yang ditinggalkan.
- Tidak terhalang seperti pencekalan/ mendapat kesempatan atau izin
perjalanan termasuk kuota tahun berjalan.

2.1.2 Rukun Haji

Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan, dan apabila tidak
dilaksanakan maka ibadah haji dianggap tidak sah.

Ada perbedaan pendapat dari 4 mazhab mengenai rukun haji, yaitu 2,3 :

1. Rukun haji menurut Mazhab Syafi’i


a. Ihram dan niat.
b. Wukuf fi Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah (berada di Padang Arafah
walaupum hanya sebentar, dan disudut mana pun).
c. Thawaf ifadhah di Ka’bah al-musyarrafah, setelah lewat tengah malam
hari Nahar (pada tanggal 10 Dzulhijjah).
d. Sa’i (berlari-lari kecil) antata bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali
bolak-balik.
e. Mencukur (tahallul) atau memendekkan rambut, sedikitnya di potong 3
helai rambut.
f. Tertib (berurutan).
2. Rukun haji menurut Mazhab Hanafi
a. Wukuf di Arafah.
b. Thawaf Ifadhah. Dalam hal ini yang dianggap rukun dalam thawaf
adalah empat putaran pertama, sedangkan tiga putaran terakhir sunnah.
8

3. Rukun haji menurut Mazhab Hambali


a. Ihram dan niat.
b. Wukuf di Arafah.
c. Thawaf Ifadhah.
d. Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.

4. Rukun haji menurut Mazhab Maliki


a. Ihram dan niat
b. Wukuf di Arafah pada malam Nahar.
c. Thawaf Ifadhah tujuh kali putaran di Baitullah.
d. Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.
2.1.3 Wajib Haji

Wajib haji adalah aktivitas yang wajib dikerjakan ketika melaksanakan


ibadah haji. Tetapi, apabila tidak dikerjakan secara penuh dan tidak
memenuhi syarat, maka hajinya tetap dikatakan sah. Akan tetapi, orang
yang terlibat akan mendapatkan sesuatu.2

Yang termasuk dalam wajib haji menurut beberapa Mazhab 2,8:

1. Wajib Haji Menurut Mazhab Hanafi


Menurut mazhab Hanafi wajib haji itu ada 5, yaitu:
a. Sa’i anatar bukit Shafa dan Marwah.
b. Wukuf di Musdalifah.
c. Melontar jamrah.
d. Mencukur atau memendekkan rambut.
e. Thawaf Wada’.
2. Wajib Haji Menurut Mazhab Maliki
a. Haji Ifrad.
b. Ihram dan Miqat.
c. Membaca talbiyah.
d. Thawaf Qudum.
e. Mabit di Muzdalifah.
f. Melontar 3 jumrah.
9

g. Mencukur atau memendekkan rambut (tahallul).


h. Shalat thawaf dua rakaat.
i. Mabit di Mina pada malam melontar.
j. Al-Jam’u (menjamak shalat) di Arafah dan Muzdalifah.
3. Wajib Haji menurut Mazhab Syafi’i dan Hambali
a. Ihram dari miqat (Zamani dan Makani).
b. Wabit di Muzdalifah pada separuh malam Nahari.
c. Melontar 3 jumrah (Ula, Wustha, dan Aqabah). Setiap hari pada hari
Tasyriq.
d. Mabit di Mina.
e. Thawaf Wada’ ketika hendak keluar dari Makkah.
2.1.4 Rukun-Rukun Umrah
Adapun rukun-rukun umrah yaitu:

1. Ihram (niat ibadah umrah)


2. Thawaf
3. Sa’i antara Shafa dan Marwa
4. Tahallul (mencukur/menggunting rambut)
5. Tertib

2.1.5 Wajib Umrah


Adapun wajib Umrah yaitu:

1. Ihram dari miqat


2. Menjalani segala mahzhuratul ihram (larangan-larangan ihram), sama
halnya dengan larangan haji.

2.1.6 Syarat Umrah


Adapun syarat umrah yaitu:

1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Mampu (baik secara ekonomi maupun fisik)
10

2.1.7 Alur Ibadah Haji

Gambar 2.1 Rangkaian Perjalanan Haji 2


Pada gambar 2.1 dijelaskan bahwa ada 3 macam haji yaitu haji Tamattu’,
Qiran, dan Ifrad. Dari ke3 macam haji didahulukan dengan ihram. Kemudian
setelah ihram menuju ke Masjidil Haram untuk thawaf, stelah itu kemudian
melaksanakan Sa’i (lari-lari kecil antara bukit shafa dan marwah), setelah
melaksanakan Sa’i seluruh jamaah haji berangkat menuju Mina dan wukuf di
Arafah. Setelah wukuf di Arafah kemudian menuju ke Muzdalifah untuk
melempar 3 jumroh (Aqabah, Whula, Whustha) sebanyak 7 kali dan Tahallul.
11

Haid dapat terjadi kapan saja dalam rangkaian ibadah haji. Pada saat
menjelang ihram di miqat, ketika di Makkah ketika akan tawaf umrah bagi jamaah
haji tammatu’, tawaf qudum bagi haji ifrad, atau haji qiran. Juga sangat mungkin
terjadi haid menjelang tawaf ifadhah, sedang tawaf ifadhah, sesudah tawaf ifadhah
menjelang tawaf wada’, dan bahkan ketika sedang thawaf wada’.

Di antara tawaf tersebut yang merupakan rukun haji adalah tawaf ifadhah,
Jika haid terjadi sesudah tawaf ifadhah, menjelang atau di saat melakukan tawaf
wada’ maka jamaah haji boleh tidak melakukan tawaf, tetapi haid yang terjadi
menjelang dan atau pada saat mengerjakan tawaf ifadhah, tidak boleh meneruskan
tawafnya sehingga suci atau berakhir haidnya. Jamaah harus menunggu sampai
suci baru melakukan tawaf ifadhah. Sampai berapa lama, jamaaah menunggu di
Makkah sehingga ia dapat tawaf.

2.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari ”tahu” dan hal ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar manusia
memperoleh pengetahuan dari indra mata dan telinga. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang.6,7.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian, perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari dengan
pengetahuan ( Notoatmodjo, 2011 ). 8
Pengetahuan adalah kemampuan untuk memperoleh atau mempertahankan
pengalaman, keterampilan atau kecakapan. Pengetahuan dipengaruhi oleh
imajinasi persepsi, penilaian, memori, pengalaman, tingkat pendidikan,
kebiasaan 8,9.

2.3 Perilaku
Suatu sikap belum otomatis terwujud menjadi tindakan. Untuk terwujudnya
sikap menjadi sebuah tindakan diperlukan faktor pendukung atau sesuatu yang
memungkinkan, antara lain fasilitas, dukungan dari pihak lain, dan sebagainya 10

Adapun tingkatan dari praktis / tindakan adalah 10,11 :

1. Persepsi ( perception )
12

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil merupakan praktis tingkat pertama. Contoh, ibu dapat memilih makanan
yang bergizi tinggi bagi anak balitanya.
2. Respon terpimpin ( guided response )
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai contoh adalah
praktis tingkat kedua. Contoh, kakak dapat memasak sayur dengan benar, mulai
dari cara mencuci, memotong lalu memasak dan sebagainya.
3. Mekanisme ( mechanism )
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau
sesuatu itu merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktis tingkat tiga.
Contoh, ibu yang sudah biasa mengimunisasikan anaknya pada umur – umur
tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan dari orang lain.
4. Adaptasi ( adaptation )
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik. Artinya, tindakan itu sudah dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi
kebenaran tindakannya tersebut. Contoh, ibu dapat memilih dan memasak
makanan bergizi tinggi berdasarkan bahan makanan yang murah dan sederhana.

2.4 Kontrasepsi Hormonal

2.4.1 Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah alat yang digunakan untuk


menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel
sperma dan sel telur yang matang. Pengertian kontrasepsi yang lain adalah upaya
untuk mencegah terjadinya konsepsi dengan memakai alat atau obat-obatan
hormonal, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kematian, mengurangi
angka kesakitan ibu dan anak, untuk kesehatan reproduksi wanita serta mencapai
keluarga yang sejahtera 12.

2.4.2 Pengertian Kontrasepsi Hormonal


Kontrasepsi Hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan bahan baku
preparat estrogen dan progesteron. Jenis kontrasepsi (COCs) dengan metode
13

13.
hormonal yaitu suntik, pil, dan implan Pada dasarnya dibagi menjadi dua
yaitu kombinasi ( mengandung hormon progesteron dan estrogen sinetik seperti
pada pada pil kombinasi dan suntik ) dan yang hanya mengandung progesteron
saja. Prinsip kerjanya mencegah pengeluaran sel telur dari kandung telur,
mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat
lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuh hasil konsepsi,
sehingga sel telur berjalan lambat sehingga mengganggu waktu pertemuan
sperma dan sel telur. 13
Estrogen sinetik adalah etinil etradiol, mestranol, dan progesteron sinetik
adalah progestin, norethindron, noretinodrel, etinodiol, norgestrel. Alasan
utama untuk menggunakan estrogen dan progesteron sinetik adalah bahwa
hormon alami semuanya akan dirusak oleh hati dalam waktu singkat setelah
diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam sirkulasi paru (Guyton, 2008).14

2.4.3 Fisiologi Haid

Haid atau menstruasi merupakan proses alamiah bagi semua wanita yang
normal, karena merupakan salah satu tanda bahwa wanita tersebut dalam keadaan
subur. Haid yang normal rata rata 28 hari namun dapat maju atau mundur
sehingga variasinya berkisar antara 22 hari hingga 35 hari dengan rata-rata
volume darah sekitar 130 ml. Biasa pada hari ke-14 sebelum haid mendatang,
ovarium kiri atau kanan akan melepaskan 1 sel ovum, Pada beberapa kasus dapat
terjadi pelepasan lebih dari 1 sel telur. Siklus haid dibagi dalam beberapa fase,
yaitu 15 :

1. Fase haid (hari ke-1 sampai dengan ke-4)


2. Fase folikular atau fase proliferasi ( hari ke-5 sampai dengan hari ke-
13)
3. Ovulasi (hari ke-14)
4. Fase luteal atau fase sekresi (hari ke-15 sampai dengan ke-28)

Haid terjadi karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron yang
ada dalam darah wanita bersangkutan. Haid merupakan proses kompleks yang
melibatkan interaksi antara organ-organ spesifik dengan perantara hormon
14

mekanisme regulasi haid diatur oleh poros hipotalamus-hifosis-ovarium.


hipotalamus memproduksi GnRH, hipofisis memproduksi FSH dan LH dibawah
kendali hipotalamus. FSH dan LH mempengaruhi ovarium untuk memproduksi
hormon estrogen dan progesteron yang akan bekerja pada lapisan endometrium.
16,17,18

Proses siklik tersebut memerlukan komunikasi di antara kelenjar-kelenjar


yang terlibat dan diregulasi oleh hormon GnRH, FSH, LH, estrogen dan
progesteron. Hormon steroid, estrogen dan progesteron diproduksi oleh ovarium
memiliki efek umpan balik positif dan negatif terhadap sekresi gonadotropin
(LH,FSH) pada hifosisis dan GnRH pada hipotalamus. 16,17,18

Gambar 2.2 Perubahan Kadar Hormon pada siklus Haid


Dikutip dari : Kronenberg18
15

Gambar 2.3 Interaksi Endokrin pada Siklus Haid


Dikutip dari: Astarto16
Pasca haid, kadar hormon estrogen meningkat dan berakibat pembuluh darah
halus dalam dinding rahim bagian bertumbuh lebih panjang dan berkelok - kelok.
Kondisi tersebut akan menyebabkan penebalan dinding rahim bagian dalam dan
merangsang matangnya satu atau beberapa sel telur. 16,17,18
Sekitar hari ke-14 sebelum haid mendatang, kadar hormon progesteron secara
otomatis akan meningkat sehingga menyebabkan pecahnya dinding sel telur yang
telah matang dan keluarnya sel telur dari indung telur. Sel telur tersebut dapat
bertemu dan bersatu dengan sel sperma pria sehingga terjadi proses pembuahan
yang potensial dapat menyebabkan wanita tersebut hamil. Apabila tidak terjadi
pembuahan, kadar hormon estrogen akan menurun, dan pada hari ke-28 dinding
rahim bagian dalam akan terlepas. Terlepasnya dinding rahim bagian dalam akan
menyebabkan perdarahan dari pembuluh darah halus yang memanjang dan
berkelok-kelok yang ada di dinding rahim. Proses yang berlangsung secara teratur
dan berkala ini dikenal sebagai "Haid / Menstruasi” pada wanita.
Untuk dapat memajukan siklus haid atau memundurkan haid, perlu diketahui
terlebih dahulu pola haid wanita yang bersangkutan, karena pola haid setiap
wanita berbeda. Memajukan atau memundurkan haid dapat memakai preparat
yang mengandung progesteron dosis rendah antara lain pil KB, suntik KB, susuk
KB, dan tablet turunan progesteron seperti noretisteron. 19
16

2.4.4 Jenis – jenis Kontrasepsi Hormonal


Jenis – jenis kontrasepsi diantaranya 19:
1. Kontrasepsi oral
2. Kontrasepsi suntik
3. Kontrasepsi implant / subkutis
1. Kontrasepsi Hormonal Oral ( Pil )

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi berupa pil dan diminum oleh wanita,
yang berisi estrogen dan progestin berkhasiat mencegah kehamilan bila diminum
20.
secara teratur ( Hartanto, 2004) Kontrasepsi Oral dibagi 4 tipe yakni tipe
kombinasi, mini pil, tipe sekuensial, dan pasca sanggama ( morning after pil ) 13.
Tipe kombinasi adalah tipe yang dikenal efektifitasnya paling tinggi dan karena
itu tipe inilah yang sampai sekarang yang paling banyak digunakan ( Manuaba,
1998 ). Dari penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor, et.al ( 2016 )
didapatkan jamaah yang menggunakan kontrasepsi pil kombinasi 73,5 %.5
Beberapa data didapatkan dari penelitian Dandehboor, et.al dengan study
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dapat disimpulkan bahwa
diantara semua peserta 350 populasi , 98,7 % jamaah haji mengonsumsi
kontrasepsi untuk menekan menstruasi 5

Kontrasepsi oral yang paling sering digunakan saat ini merupakan kombinasi
estrogen dan progesteron yang diminum setiap hari selama tiga minggu dan bebas
minum selama satu minggu dan pada saat itulah terjadi pendarahan uterus-
withdrawal 21.

Kandungan estrogen dalam pil menghalangi maturasi folikel dalam


ovarium, sedangkan kandungan progesteron memperkuat daya estrogen untuk
mencegah ovulasi. Pada keadaan biasa estrogen dan progesteron dihasilkan oleh
ovarium, karena pengaruh folikel stimulating hormone ( FSH ) dan luteinizing
hormonen ( LH ) yang di keluarkan oleh hipophyse, akan berpengaruh pada
endometrium sehingga terjadi siklus menstruasi. Selain itu estrogen dan
progestrogen berpengaruh langsung pada hipotalamus, yaitu mekanisme feed
back yang akan menghambat pengeluaran FSH dan LH releasing factor yang
akibat selanjutnya adalah dihambatnya pengeluaran FSH dan LH maka tidak akan
17

terjadi ovulasi. Pada pemakain kontrasepsi hormonal, estrogen dan progestrogen


yang diberikan mengakibatkan kadar estrogen dan progesteron dalam darah tetap
tinggi, sehingga mekanisme feed back akan berkerja ( mekanisme kontrasepsi
hormonal ) 22.

Kerugian pil KB, mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap
hari mual terutama pada 3 bulan pertama, adanya pendarahan bercak, pusing,
nyeri payudara, berat badan naik serta meningkatkan tekana darah, retensi cairan
sehingga resiko dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit
meningkat. Pada usia > 35 tahun dan adanya riwayat merokok menurut
(Saifuddin, 2003). 21

a. Pil Oral Tipe Kombinasi ( POK )

Pil oral kombinasi adalah pil kontrasepsi yang mencegah terjadinya ovulasi dan
mempunya efek lain terhadap raktur genitalis seperti menimbulkan perubahan –
perubahan pada lendirn serviks pada moilas tuba fallopi dan uterus

( Handayani , 2010 ).12

Terdiri dari 21-22 pil yang dimana setiap pilnya berisi derivat estrogen dan
progestin dosis kecil untuk penggunaan satu siklus ( 7-8 hari ). Pil pertama mulai
diminum pada hari kelima ( 5 ) siklus haid selanjutnya setiap hari 1 pil selama 21-
22 hari. Umumnya 2-3 hari sesudah pil terakhir diminum akan timbul pendarahan
haid yang merupakan pendarahan putus obat (withdrawal bleeding). Bila belum
melebihi 24 jam maka diatasi dengan konsumsi 2 pil kombinasi (dosis tunggal)
perhari hingga pendarahan terhenti dan lanjutkan dengan dosis pil perhari.
Penggunaan pada siklus seebelumnya yaitu pil pertama ditelan pada hari ke lima
(5) siklus siklus haid ( Manuaba, 1999 ) .

Cara kerja pil oral kombinasi yaitu menekan ovulasi, mengurangi transfor
sperma dibagian atas saluran genital (tuba fallopi), mengganggu pertumbuhan
endometrium , sehingga menyulitkan proses implantasi , serta memperkental
lendir serviks (untuk mencegah penetrasi sperma) .
18

Pada umumnya, hormon kombinasi mempunyai perbedaan dalam


kandungan progestrogen sedangkan estrogennya terdiri dari etinil estradiol.
Contoh pil kombinasi tersebut adalah :

1. Desogestrel + Etinil
2. Estradiol ( Marvelon, Desogen )
3. Levonorgestrol + Etinil Estradiol ( Microgynon, Plain Pil, Triquilae )
4. Noretindron + Etinil Estradiol ( Brevicon, Ovcon, Norinyl )
5. Ke empat kombinasi diatas hormon ini tidak memiliki andonergik,
strogenik dan glukokortikoid atau efekmineralkortikoid , misalnya
nomesgestrol acetate telah digunakan untuk pengobatan ginekologi
(menstruasi, disminore dan sindrom pramenstruasi dan sebagai
komponen dalam therapi kombinasi dengan hormon estradiol untuk
mengurangi gejala menopause.19

Pil kombinasi ini dalam penundaan haid, harus di konsumsi sejak haid selesai
dan tidak menggunakan pil plasebo atau sulfas ferosus yang tersedia pada 7 hair
terakhir pil kombinasi dengan kemasan 21 pil maka gunakan segera pil dari
kemasan baru tanpa henti hingga selesai ibadah haji atau umrah / kembali ke tanah
air 18.

Beberapa penelitian menganjurkan penggunaan pil kombinasi dengan etinil


estradiol 50 mikro gram dari pada 30 mikrogram. Dimana angka kejadian
Spooting pada pil kombinasi dengan estradiol 50 mikrogram, cukup rendah
(kurang dari 1 %) sedangkan dengan kadar estradiol yang 30 mikrogram adalah 4-
5.
7% Dari penelitian yang dilakukan yang menggunakan pil kombinasi yang
dilakukan Dandehboor, et.al (2016) , yang menggunkan kontrasespi pil sebanyak
72,1 % dari 98,7 % yang menggunakan kontrasepsi dan yang berhasil mencegah
menstruasi sebanyak 26 % melaporkan bercak dan 11, 6 % yang mestruasi 5.

Sedangkan Kandungan Progestrogen, pada jamaah haji wanita yang masih


dalam masa reproduksi, petugas kesehatan memberikan 3 jenis progesteron yang
sering digunakan yaitu :
19

1. Medroksi progesteron

Medroksi progesteron asetat ini terdapat dalam 3 dosis yaitu 2,5 mg, 5 mg,
5
dan 10 mg. Medroksi progesteron ini berlangsung selama 3 bulan penggunaan
sehingga bagi mereka yang menggunakan pertama kali, maka akan sering terjadi
spooting hingga 2-3 bulan awal penggunaan. Dosis yang digunakan 2 × 10 mg per
hari dan digunakan dalam jam yang sama. Hal ini harus diperhitungkan dengan
perubahan waktu yang terjadi antara Indonesia dan Arab Saudi yang berbeda
sekitar 4 jam , misalnya apabila waktu makan obat di Indonesia adalah 6 jam
maka di Arab Saudi harus minum pada jam 02.00 pagi.

Penggunaan medroksi progesteron diminum setelah menstruasi selesai pada


hari ke lima setelah menstruasi dan diminum secara teratur hingga kembali ke
Indonesia. Apabila penggunaan dalam jangka waktu lama , dapat menimbulkan
efek berupa penigkatan berat badan, retensi cairan, segafia, payudara tegang, mual
serta kurang bersemangat dan depresi. Apabila selama penggunaan terjadi
spooting maka dapat diatasi dengan mengganti preparat dengan levonorgestrel
3×5 mg hingga ibadah haji atau umrah selesai 21

2. Linesterol

Progestagen ini merupakan progesteron sintetik dengan kekuatan sedang tetapi


karena mempunyai efek estrogenik maka dalam dosis yang rendah cukup efektif
untuk mengumpan balik akses hipotalamus-hopisis-ovarial menjadi fase aktif
21
preparat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 5 mg linesterenol .
Obat ini digunakan 2 kali sehari dan dianjurkan untuk dikonsumsi dalam waktu
yang sama secara teratur.

Efektifitas penunda haid, di peroleh dari penghambatan pematangan folikel


degraf dan pencegahan peningkatan LH sehingga endometrium dalam keadaan
tipis. Menurut penelitian angka keberhasilan penundaan haid hampir sama dengan
pil kombinasi yaitu antara 0,,3 – 0,8 % per 100 wanita. Untuk hasil yang maximal
sangan dianjurkan untuk menggunakan pil sejak hari ke lima siklus mesntruasi.
Efek samping yang terjadi pada penggunaan preparat ini berupa rasa tegang pada
20

payudara dan peningkatan nafsu makan tetapi efek ini jauh lebih ringan jika
dibandingkan dengan preparat progestagen lainnnya.

3. Levonogestrol

Progestagen ini paling banyak digunakan dalam kontrasepsi terutama untuk


pil kombinasi , hormon tunggal dan implant. Progestagen ini merupakan preparat
hormon tunggal yang masih dapat digunakan untuk menunda haid walaupun telah
memasuki hari ke 12 – 14 siklus menstruasi.

Penggunaan pil levonogestrol dimulai pada 7 hari menjelang haid, biasanya


tidak efektif dan tidak dapat menunda haid lebih dari 7 hari sejak penggunaan.
efek penundaan haid pada fase pasca lonjakan LH, hanya merupakan
21
perpanjangan dari fase sekresi sehingga resiko terjadinya haid sangat tinggi .
Preparat ini sangat efektif apabila digunakan sejakn hari ke lima siklus
menstruasi. Bila digunakan dengan jadwal dan dosis yang benar maka angka
kejadian spooting hanya berkisar antara 0,45 – 1,20 % per 100 wanita. Efek
samping dari levonogestrol adalah sefalgia atau vertigo, gangguan penglihatan .

Dari hasil peneliti menyimpulkan bahwa nomegestrol asetat 5 mg group dan 1


kombinasi levonorgestrol 150 mcg dan 30 mcg ethinil estradiol memiliki
efektifitas yang sama untuk menunda menstruasi dan tidak memiliki efek samping
yang merugikan19,20. Efek samping yang terjadi pada setelah penggunaan
nomegestrol asetat 5 mg group dan 1 kombinasi levonorgestrol 150 mcg dan 30
mcg ethinil estradiol yaitu mual, sakit perut, sakit kepala (akibat reaksi anafilaktif)
dan pendarahan pervaginam atau spotting ( Sulistyawati, 2012 ) 22. Efek samping
ini terjadi pada 1 % dari pengguna, tetapi dalam penelitian Dandehboor, et.al efek
samping tidak di temukan dalam penggunakan hormon kombinasi. 5

Pil oral kombinasi terdiri atas 3 yaitu 19:

1. Monafasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung


hormon aktif estrogen / progestin ( E/P ) dalam dosis yang sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif .
21

2. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon


aktif estrogen / progestin ( E/P ) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif .
3. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen / progestin ( E/P ) dengan dosis yang berbeda dengan 7
tablet tanpa homron aktif.

Dari penelitian yang telah di lakukan oleh Tindar M, et. al dijelaskan bahwa
yang menggunakan

b. Pil Mini

Pil mini yaitu kemasan dengan isi 35 pil : 30 mikroggram levorgestrel atau
30 mikroggram noretidron . Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mikroggram
desogestrel 19.

Pil mini ini hanya berisis derivat progestin dengan dosis kecil ( 0,5 mg atau
lebih kecil ) terdiri dari 21-22 tablet. Minipil ini bekerja menekan sekresi
gonadtropin dan sintesis steroid seks di ovarium ( tidak begitu kuat ),
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit ,
mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma dan
mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu 21.

Minipil bukan menjadi pengganti dari pil oral kombinasi, tetapi hanya sebagai
suplemen / tambahan, yang mana digunakan oleh wanita yang ingin menggunakan
kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau wanita yang harus menghindari
estrogen oleh sebab apupun ( Hartanto, 2004 ). 20

c. Pil sekuensial

Pil sekuensial ini mengandung komponen yang disesuaikan dengan sistem


hormonal tubuh, 12 pil pertama hanya mengandung estrogen , pil ke 13 dan
seterusnya merupakan kombinasi

d. Pil Pasca Senggama


22

Pil pascasenggama berisi dietilstilbestrol 25 mg diminum 2 kali sehari dalam


kurang waktu 72 jam pasca senggama selama selama 5 hari berturut-turut
( Hartanto, 2004 ). 20

2. Kontrasepsi suntik

Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan


melalui suntikan ( Anggaini, 2012 ). Mekanisme kerja kontrasepsi suntik ini
secara primer kadar Foliket Stimulating Hormon ( FSH ) dan kadar Letenzing
Hormon ( LH ) menurun sehinggga tidak terjadi peningkatan LH, Respon kelenjar
hypofisis terhadapat gonadotropin realising hormon eksogenous tidak berubah,
sehingga prosesnua terjadi di hipotalamus. Secara sekunder lendir serviks menjadi
kental dan sedikit, sehingga merupakan barrier terhadap spermatozoa seta
membuat endometrium menjadi kuranng baik untuk implantasi ovu yang telah
dibuahi oleh sperma karena endometrium menjadi atrofi, selain itu dapat
mempengaruhi kecepatan transfor ovum di dalam tuba pallofi.

Kontrasepi ini dibagi 2 jenis yaitu :

1. Suntikan kombinasi

Suntik kombinasi ini adalah kontrasepsi suntik yang berisi cairan hormon
sintesis estrogen dan progesteron (Handayani, 2010)12. Kerugian suntikan
kombinasi ini adalah perubahan pola haid, awal pemakaian terjadi mual, pusing,
nyeri payudara ( akan menghilang setelah suntikan hari ke dua dan ke tiga ).
Sedangkan efek samping yang sering terjadi adalah amenore, mual, muntah,
pusing dan spotting .

2. Suntikan Progestin

Suntikan progestin adalah suntikan yang berisi hormon progesterone.


Biasanya digunakan pada wanita yang berusia > 35 tahun sampai perimenopause
26. Kerugian dari suntikan progestin adalah gangguan pola haid, dimana tidak
dapat berhenti sewaktu – waktu sebelum suntikan berikutnya. Efek samping yang
sering terjadi pada pengguna suntikan progestin ini adalah amenorhoe, mual,
muntah, pusing, pendarahan bercak ( Spotting ), serta meningkat atau menurunnya
berat badan ( saifuddin, 2010 ) 21
23

Jenis kontrasepsi yang beredar di Indonesia 23 :

1. DMPA ( Depo Medrovy Progesteron Acatat ) , preparat ini mengandung


150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik
intramuskular.
2. Depo noretisteron anantat ( Depo Noristerat ), yang mengandung 200 mg
norestisteron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik
intramuskular.
3. Cyclofem, preparat ini mengandung 25 mg depo medroksi asetat dan 5
mg estradiol sipinoat yang di berikan injeksi intramuskular sebulan sekali
( Saifuddin, 2003 ).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor, et.al dengan study deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional dapat disimpulkan bahwa diantara 350
populasi yang menggunakan konrasepsi sebanyak 5 orang dengan persent 1,2 %
sedangkan yang kombinasi yaitu injeksi dan pil sebanyak 6 orang dengan persent
1,4 % 26.

3. Kontrasepsi Implant

Salah satu alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari jenis karet
silastik yang berisi karet silastik yang berisi hormon, di pasang pada lengan atas
(Saifuddin, 2003). Implant ada beberapa jenis yaitu : norplant ( lama kerjanya 5
tahun ) , implanon ( lama kerjanya 3 tahun , jadena dan indoplant ( lama kerjanya
3 tahun ) 25. Kontrasepsi implant ini tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas
dari pengaruh estrogen , tidak mengganggu aktivitas sexual, klien hanya perku ke
klinik jika ada keluhan, dan dapat di cabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Kerugian dari penggunaan kontrasepsi ini adalah menimbulkan gangguan
mestruasi dan terjadi pendarahan yang tidak teratur.

2.5 Pengaturan Haid Menurut Pandangan Islam Pada Pelaksanaan Ibadah


Haji dan Umrah

1. Perbedaan darah Haid dan Istihadah Menurut Islam


24

Darah haid adalah perdarahan yang terjadi akibat keluarnya endometrium


yaitu sel-sel yang membentuk lapisan dalam uterus. Haid normal akan terjadi pada
setiap kaum wanita sehat, siklusnya sekitar 21-35 hari sekali, lamanya 3-6 hari,
jumlahnya sekitar 2-6 pembalut perhari dan tidak disertai rasa nyeri.

Sedangkan darah istihadah adalah perdarahan dari saluran reproduksi wanita


akibat penyakit seperti mioma, polip dan kelainan pembekuan darah. Perdarahan
akibat pemberian rejimen penundaan haid yang benar digolongkan dalam darah
istihadah. Oleh karena itu wanita yang mengalami perdarahan ini dapat
mengerjakan semua ibadah dengan tetap menjaga dan memelihara
kebersihannya.16,24,25
Dari Aisyah ra berkata, Fatimah binti Abi Hubaisy mendapat darah istihadah,
maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya : “Darah haid itu berwarna hitam dan
dikenali. Bila yang keluar seperti itu, janganlah sholat. Bila sudah selesai, maka
berwudhulah dan lakukan sholat”.24,26

Gambar 2.4 Sumber Perdarahan Pervaginam (Istihadah)


Netter FH, Craig J, Machado C. Atlas of Human Anatomy. CIBA’s Med Ed Dept Ceast. New York.2000.11.27

2. Hukum Tawaf Pada Wanita Haid

Haid dapat terjadi kapan saja dalam rangkaian ibadah haji. Pada saat
menjelang ihram di miqat, ketika di Makkah ketika akan tawaf umrah bagi haji
25

tammatu’, tawaf qudum bagi haji ifrad, atau haji qiran. Juga sangat mungkin
terjadi haid menjelang tawaf ifadhah, sedang tawaf ifadhah, sesudah tawaf
ifadhah, menjelang tawaf wada’, dan bahkan ketika sedang thawaf wada’. Di
antara tawaf tersebut yang merupakan rukun haji adalah tawaf ifadhah.
Dalil-dalil yang berkaitan mengenai ibadah haji dan umrah bagi wanita haid
dan upaya untuk mengatur datangnya haid diriwayatkan : Dari Aisyah ra : berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bila kamu mendapat haid, lakukan semua
praktek ibadah haji kecuali bertawaf disekililing ka’bah hingga kamu suci”. 26,21
Wanita yang sedang haid tidak dilarang melakukan kegiatan manasik haji,
seperti wukuf di Arafah, mabit di Mudzalifah, melontar jumrah, kecuali tawaf di
sekitar Baitullah. Dari segi hukum syar’i wanita yang sedang haid itu dilarang
salat, puasa dan tawaf.

3. Hukum Penundaan Haid dengan Obat Menurut Pandangan Islam

Jamaah haji wanita usia reproduksi dapat menjalankan seluruh ibadah haji
adalah melalui pengaturan haid, yaitu dengan cara memajukan dan memundurkan
haid sesuai dengan jadwal dan kebutuhan selama menunaikan ibadah haji. Cara
tersebut dapat tercapai dengan memberikan beberapa obat hormonal yang
menekan haid. Sebagian besar ulama memperbolehkan obat tersebut dengan
syarat bahannya terbuat dari zat yang halal dan tidak berbahaya bagi yang
mengkonsumsi obat tersebut.
Pengaturan haid dapat dilakukan dengan cara menunda atau memajukan haid
tersebut. Haid dapat ditunda dengan pemberian sediaan yang mengandung
hormon seks wanita. Salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan hormon
progesteron. Penundaan haid dengan cara ini secara tidak langsung mempengaruhi
sistem endokrinologi reproduksi manusia, sehingga pada penggunaan yang tidak
rasional dapat mengganggu siklus haid. Penundaan itu hendaknya hanya
dilakukan bila benar-benar dianggap perlu, seperti pada saat menunaikan ibadah
haji. Penggunaan terapi hormonal diperbolehkan karena fatwa Majelis Ulama
Indonesia tanggal 12 Januari 1979 menyebutkan bahwa penggunaan obat anti haid
untuk kesempurnaan ibadah haji hukumnya adalah mubah.
26

2.6 Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Pelaksanaan Ibadah Haji


atau Umrah

1. Penggunaan Kombinasi Hormon Estrogen dan Progestin

Penundaan haid dapat dilakukan dengan pemberian pil kontrasepsi


kombinasi (PKK) hormon estrogen dan progestin. Bila pil kontrasepsi kombinasi
yang diberikan mengandung tablet plasebo, maka tidak perlu diminum. Pil
kontrasepsi kombinasi dikonsumsi mulai hari ke-5 siklus haid sampai ibadah
selesai. Pil kontrasepsi kombinasi juga dapat diberikan mulai 14 hari sebelum
perkiraan haid yang akan datang dan dilanjutkan sampai ibadah selesai. Bila
seorang jamaah wanita ingin memajukan haidnya 6 hari lebih awal dari haid yang
akan datang, maka PKK diberikan antara hari ke-5 sampai hari ke-19 siklus haid.
Dibutuhkan 2-3 keping PKK selama ibadah haji. 19,17
Penggunaan PKK untuk pengaturan haid sangat sedikit menimbulkan
perdarahan bercak. Beberapa kontraindikasi pemberian PKK antara lain riwayat
tromboflebitis/tromboemboli, varises berat, kanker payudara, perdarahan yang
belum diketahui dengan jelas penyebabnya, penyakit hati berat riwayat penyakit
kuning dalam kehamilan, riwayat preeklampsia berat, penyakit kardiovaskular,
penyakit diabetes melitus yang disertai dengan komplikasi seperti hipertensi berat,
sedang menggunakan obat anti tuberkulosis maupun hipoglikemik oral. Adapun
efek samping yang paling sering dialami oleh jamaah haji dan umrah adalah mual,
muntah, sakit kepala, dan nyeri payudara. Untuk mengurangi kemungkinan efek
samping dipilih PKK yang mengandung estrogen dosis rendah dan progestin yang
memiliki efek anti mineralokortikoid dan antiandrogenik. 28

Tabel 2.1 Jenis Pil Kontrasepsi Kombinasi dalam Pengaturan Haid

Jenis-jenis PKK Dosis /hari Nama


dagang
Levonorgestrel 15 mcg, Etinilestradiol 75mcg 1 x 1 tablet Microgynon
Siproteron Asetat 2 mg, Etinilestradiol 30 mcg 1 x 1 tablet Diane 35
Desogestrel 150 mcg , Etinilestradiol 30 mcg 1 x 1 tablet Mercilon
27

Drospirenon 3mg, Etinilestradiol 30 mcg 1 x 1 tablet Yasmin


Baziad (2007) 19

Gambar 2.5 Penggunaan PKK dalam Penundaan haid


Dikutip dari: Astarto16

Gambar 2.6 Plasebo dalam PKK Astarto (2012)16

Tabel 2.2 Properties of some progestational agents

Durati Activities
on
Route Of Estroge Androg Antiestrog Antiandrog Anabo
Actio nic enic enic enic lic
n
Progesteron and derivatives
Progesteron IM 1 day - - + - -
Hydroxyproges IM 8-14 Sl Sl - - -
teron caproate day
28

Medroxyproge IM, Tabs: - + + - -


steron acetate PO 1-3
days
Inj:4-
12
week
Megestrol PO 1-3 - + - + -
acetate days

17-Ethinyl testosterone
derivates
Dimethisterone PO 1-3 - + Sl - -
days

19-Nortestosterone derivates
Desogestrel PO 1-3 - - - - -
days
Norethynodrel PO 1-3 + - - - -
days
Lynesterol PO 1-3 + + - - +
days
Norethindrone PO 1-3 Sl + + - +
days
Norethindrone PO 1-3 Sl + + - +
acetate days
Ethynodiol PO 1-3 Sl + + - -
diacetate days
L-Norgestrel PO 1-3 - + + - +
days
Properties of some progestational agents
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic and Clinical Pharmacology.11th ed.A
langeMedical Book. Singapore:Mc.Graw Hill.2009;706-709.15.29

Gambar 2.7 Penggunaan PKK dalam memajukan haid


29

Dikutip dari : Astarto16

2. Penggunaan Agonis Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)

Agonis GnRH merupakan alternatif untuk mengatur siklus haid bagi wanita
yang tidak bisa menerima efek samping perdarahan atau bercak akibat
penggunaan progestin dan PKK. Agonis GnRH yang dapat digunakan adalah
Leuprolin asetat 3,75 mg. 16,19
Agonis GnRH diberikan antara hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid
secara subkutan atau intramuskular. Untuk keperluan ibadah haji, cukup diberikan
2 kali saja. Beberapa hari setelah suntikan pertama akan terjadi perdarahan (bukan
haid) karena efek flare up yang lamanya 5-10 hari. Setelah suntikan kedua
umumnya tidak terjadi perdarahan. 16,19
Efek samping yang dapat terjadi, meskipun jarang, pada penggunaan agonis
GnRH adalah hot flushes, berkeringat, sakit kepala, berdebar-debar, nyeri otot,
dan sendi serta depresi. Untuk mengatasi efek samping tersebut maka dapat
diberikan tablet estrogen (estrogen equin konjugasi 0.625mg atau 17β-estradiol
2mg) + progestin (nomegestrol asetat 5 mg, medroksi progesteron asetat 5mg,
atau noretisteron asetat 1mg-2.5mg) sampai keluhan hilang. Sebaiknya, tablet
estrogen dan progestin sebagai add back therapy diberikan selama wanita tersebut
belum merasakan efek samping. 16,19,30

Gambar 2.8 Penggunaan injeksi GnRH agonis dalam menunda haid


30

Dikutip dari : Astarto16

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari dan mengatasi
perdarahan bercak, yaitu:
1. Upayakan mengonsumsi pil pada saat yang sama setiap hari dan jangan
sampai terlupa, karena jika terlupa bisa menimbulkan spotting darah.
2. Bila terjadi perdarahan bercak tambahkan satu pil setiap hari dan kurangi
aktivitas sebanyak mungkin.
3. Jika perdarahan tidak berhenti, bisa mengonsumsi obat yang membantu
penghentian darah seperti asam traneksamat ( Tranexamid Acid )
4. Hentikan tambahan pil satu hari setelah perdarahan bercak berhenti. 19

Pada pelaksanaan ibadah umrah yang terjadi beberapa kondisi :

1. Ketika tiba di Miqat, ternyata datang haid . Yang dapat dilakukan adalah
tetap berniat umrah haji dan melafadkan ”Labbaika umratan” (menjaga
larangan ihram) dan terus bertalbiyah tanpa masuk kedalam masjid untuk
melakukan sholat sunnah. Selanjutnya menunggu bersih (menunggu di
penginapan), setelah bersih, mandi besar (junub) lalu melanjutkan ritual
umrah : Tawaf, sa’i dan Tahalul hingga selesai umrah haji.
2. Jika selesai tawaf baru datang haid, maka keluarlah dari masjid tanpa
meneruskan sa’i (walaupun sa’i diperbolehkan tanpa bersuci tetapi karena
tempat sa’i berada di dalam mesjidil haram maka akan terhalang untuk
melakukannya akibat hadast besar). Pelaksanaan sa’i dan tahalul dapat
ditunda sampai haid selesai, dan mandi besar/junub baru melaksanakan
sa’i dan tahalul.
3. Ketika akan berangkat ke Mina (tanggal 8 Dzulhijah) atau langsung ke
Arafah, tiba-tiba haid datang, maka dapat tetap berniat haji setelah
membersihkan diri lalu berniat serta melafadzkan ”Labbaik Allahumma
Hajjan” (selanjutnya tetap menjaga larangan ihram) dan teruslah
bertalbiyah. Dalam keadaan belum bersih diperbolehkan dan sah
mengerjakan mabit di Mina, wukuf di Arafah, melontar Jumrah, kemudian
menunggu bersih, mandi besar/junub lalu mengerjakan tawaf dan sa’i. 31,32
31

Jadi, Kegiatan dalam ibadah haji dan umrah ada ibadah yang tidak boleh
dilakukan dalam haid, yaitu: thawaf, sholat, membaca Al Quran, puasa
dan berdiam diri di masjid. Sedangkan ibadah yang boleh dalam keadaan
haid yaitu: wukuf, sa’i, mabit di Mina, melontar jamarat dan tahallul.
32

2.7 Kerangka Teori Penelitian

Syarat Ibadah Haji dan Umrah

Islam , Baliqh Ihram


Aqil ( berakal Sehat)
Wukuf
Merdeka

Istitha’ah ( Mampu) Tawaf


Mencegah Haid dengan Sai
Alat Kontrasepsi
Tahallul
Suci dari
Tertib
Haid dan Nifas

Penggunaan Perilaku Haji dan


Umrah Sah /
diterima

Sampai Ibadah
Haji Atau
Umrah Selesai

Bagan 2.1 Kerangka Teori


33

2.8 Kerangka Konsep Penelitian

RUKUN HAJI

PENGETAHUAN
SUCI DARI HADAS BESAR

(HAID )

PENGGUNAAN
KONTRASEPSI
HORMONAL

PERILAKU

Bagan 2.2 Kerangka Konsep


34

2.9 Definisi Operasional

Tabel 2.3 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur dan Skala


cara pengukuran Pengukuran
Variabel Dependent
1. Perilaku Segala tindakan yang Kuesioner Ordinal
Penggunaan dilakukan / sedang
direncanakan responden
dalam mencegah haid
pada saat nanti berada di
Arab Saudi dalam
pelaksanaan ibadah haji
atau umrah
Variabel Independent
2. Pengetahuan Segala hal yang diketahui Kuesioner Ordinal
oleh responden mengenai
kontrasepsi hormonal
mulai dari jenis-jenis,
cara penggunaan
kontrasepsi hormonal
3 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif secara
cross sectional, untuk menilai tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan
kontrasepsi hormonal Pil KB mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau
umrah tahun 2018.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada periode Bulan Oktober 2018. Pengambilan
data dilakukan pada tanggal 5 Oktober di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ) .

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian


A. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh wanita calon jamaah
haji atau umrah baik yang sudah dan akan melaksanakan Haji dan Umrah

B. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah calon jamaah haji atau
umrah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017-2018. Sampel
penelitian adalah populasi terjangkau yang telah terpilih secara total
sampling.

3.3.2 Kriteria Inklusi Umum


1. Perempuan yang sudah melaksanakan haji dan umrah maupun yang
akan haji dan umrah
2. Perempuan calon jamaah haji atau umrah ( Wanita Subur )
3. Perempuan Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Memakai kontrasepsi Hormonal
5. Bersedia menyetujui lembar informed consent
6. Bersedia di wawancarai dan mengisi kuesioner dengan lengkap

35
36

3.3.3 Kriteria eksklusi


1. Subyek yang menolak untuk berpartisipasi atau tidak bersedia menjadi
responden. 33
2. Lansia
3. Menopause

3.3.4 Sampel Penelitian


Untuk mengetahui besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
terlebih dahulu dihitung besar masalah penggunaan kontrasepsi hormonal dengan
menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian deskriptif kategorik.

n= Zα2PQ
d2
Keterangan
Zα= deviat α = 1,96
P = Proporsi berdasarkan kepustakaan = 50 %
Q = 1-P
d = Presisi =0,1%
Maka besar sampel yang didapat ialah :
n= Zα2PQ
d2
= 1,962 x 0,5x0,5
0,12
= 96,04 = 96 sampel
Untuk menghindari dropout pada penelitian ini, maka sampel ditambahkan
𝑛 96,04
dengan menggunakan rumus : n’ = (1−𝑓) = (1−0,1) = 106,71 = 107 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

n’ = besar sampel setelsh anisipasi drop out


n = besar sampel yang dibutuhkan
f = prediksi drop out
jadi, jumlah sampel minimal untuk deskriptif kategorik yang diperlukan
pada penelitian ini adalah 107 sampel.
37

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti
berdasarkan teori yang ada. Karena itu dibutuhkan uji validitas dan reliabilitas
untuk mengetahui kekuatan instrumen ( alat uji ).

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesinoner Penelitian


Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada kuesioner ini adalah
responden yaitu warga ( perempuan ) sekitar kost putri Griya Camellia no 153
sebanyak 10 responden di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

3.5.1 Uji Validitas


Validasi mengacu pada seberapa jauh suatu ukuran empiris cukup
menggambarkan arti sebenarnay dari konsep yang telah diteliti.34 Pada penelitian
ini didapatkan nilai r tabel sebesar 0,632. Nilai ini didapatkan dari jumlah
sampel dan signifikan yang diambil yaitu 10 orang dan signifikan 5 %.35

Tabel 3.1 Hasil Validasi dari Item Kuesioner

No Variabel Ranger r hitung


1. Pengetahuan kontrasepsi 0,832 – 0,926
2. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal 0,817 – 0.961

Dari 3 pertanyaan mengenai pengetahuan mengenai kontrasepsi hormonal


saat haji dan umrah di dapatkan semua item pertanyaan dengan hasil validitas
yang baik. Semua item pertanyaan dimasukkan dalam kuesioner.
Dari 8 pertanyaan mengenai penggunaan kontrasepsi hormonal untuk
mencegah haid pada saat melaksanakan haji dan umbrah didapatkan 6 hasil yang
validitasnya baik, dan 2 lainnya adalah hasil yang validitasnya kurang baik. Hal
ini karena sedikitnya variasi jumlah jawaban yang diberikan oleh responden
karena sedikitnya jumlah responden. Adapun untuk pertanyaan yang validitasnya
kurang baik tetap dimasukkan dalam kuesioner.

3.5.2 Uji Reliabilitas


Reabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayan terhadap
suatu hasil pengukuran , dan disebut reliable ketika konsisten memberikan
38

34.
jawaban yang sama Alat ukur yang baik untuk digunakan dalam penelitian
harus mengukur dengan ( valid ) dan konsisten ( reliabel ) . Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan mengetahui nilai cronbach’s alpha, berikut ini
interpretasi nilai cronbach’s alpha 36 :
a. Kurang reliabel : cronbach’s alpha 0,00 – 0,20
b. Agak reliabel : cronbach’s alpha 0,02 – 0,40
c. Cukup reliabel : cronbach’s alpha 0,041 – 0,60
d. Reliabel : cronbach’s alpha 0,061 – 0,80
e. Sangat reliabel : cronbach’s alpha 0,81 – 1,00

Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas pada pertanyaan kuesioner

No Variabel Nilai cronbach’s alpha


1. Pengetahuan kontrasepsi 0,843
2. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal 0,807
39

3.6 Alur Penelitian

Persiapan penelitian

Identifikasi Responden
Menyingkirkan kriteri
eksklusi
Informed Consent

Pengisian Kuesioner

Pengumpulan Data
Kuesioner

Analisis Data

Penyajian Hasil

Bagan 3.1 Alur Penelitian


Cara Kerja Penelitian

1. Persiapan penelitian
Pembuatan kuesioner oleh peneliti dan penentuan sampel yang akan
diteliti.
2. Uji Validitas Kuesioner
Perizinan untuk pengambilan data yaitu dilakukannya uji validitas
terhadap kuesioner yang telah dibuat. Validasi kuesioner dilakukan pada
10 responden yaitu warga sekitar kost Griya Camellia.
40

3. Identitas Responden
Sebelum mengidentifikasi responden peneliti terlebih dahulu
meminta izin kepada Dekan masing-masing fakultas yang ada di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melakukan pengambilan data.
4. Informed consent
a. Memberikan penjelasan kepada responden mengenai peneltian yang
akan dilakukan
b. Melakukan pengisian lembar persetujuan kuesioner jika setuju
mengikuti penelitian ini
5. Pengisian identitas dan kuesioner oleh responden penelitian
6. Sortir data
Kuesioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan disortir oleh
peneliti
7. Analisis data
Kuesioner yang telah diisi oleh reponden kemudian dilakukan
analisis menggunakan SPSS

3.7 Proses Pengambilan Data Dan Jumlah Sampel Akhir

Prosedur Administrasi

1. Pada tanggal 5 Oktober 2018, peneliti mendapatkan surat permohonan


izin dari dekan FK UIN Syarif hidayatullah Jakarta untuk pengambilan
data di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Pada tanggal 5 Oktober 2018, peneliti memasukkan surat izin
dibeberapa Fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu Fakultas
Ushuluddin, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas FK, serta Fakultas
Syari’ah dan Hukum dan Seluruh Akademisi UIN Sayrif Hidayatullah
Jakarta untuk melakukan penelitian di UIN Syarif Hidayatuullah
Jakarta.
3. Pada tanggal 8 Oktober 2018, peneliti mendapatkan surat perizinan dari
Fakultas Ushuluddin, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas FK, serta
Fakultas Syari’ah dan Hukum dan Seluruh Akademisi UIN Sayrif
41

Hidayatullah Jakarta untuk melakukan penelitian di UIN Syarif


Hidayatullah Jakarta.

3.7 Identifikasi Variabel

Variable yang diteliti:

1. Perilaku penggunaan
Pengetahuan penggunaan kontrasepsi adalah segala tindakan yang
dilakukan atau direncanakan responden dalam mencegah haid pada
saat berada di Arab Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah.
Alat ukurnya dengan menggunakan kuesioner peneliti.
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala hal yang diketahui oleh responden
mengenai kontrasepsi hormonal mulai dari jenis – jenis, dan cara
penggunaan kontrasepsi hormonal. Alat ukurnya dengan
menggunakan kuesioner.

3.8 Manajemen Data

3.8.1 Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari responden yang
terdiri dari Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pengumpulan data dimulai pada tanggal 05 Oktober 2018 sampai 11


Oktober 2018. Responden yang diambil yaitu Civitas UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang bersedia mengisi kuesioner penelitian. Dalam mengambil data
tersebut instrumen yang digunakan yaitu kertas informed consent untuk meminta
persetujuan menjadi sampel penelitian dan selanjutnya responden diberi kuesioner
dengan mengisi sendiri kuesioer yang diberikan.

3.8.2 Pengolahan Data dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan program


SPSS (Statistic Package for Social Sciences) versi 22.0. Berikut ini beberapa
tahap yang dilakukan dalam pengolahan data, yaitu:
42

1. Coding Data (Mengkode Data)

Pemberian kode numerik kepada data yang terdiri atas beberapa kategori

2. Editing Data (Mengedit Data )


Pada tahap ini proses pengelolahan data dengan melihat kelengkapan
data untuk mengoreksi data yang masih belum jelas.
3. Entry Data (Memasukkan Data)
Data yang telah dikelompokkan dan diberi tanda, selanjutnya dilakukan
penyusunan. Proses penyusunan dapat dilakukan manual atau dengan
aplikasi, dan selanjutnya dilakukan analisis data.

3.9 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan


melakukan analisis univariat, data diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk
tabel distribusi dan narasi .
4 BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisitik Responden Calon Jamaah Haji dan Umrah

Jumlah responden yang ada pada penelitian ini adalah sebanyak 107 orang
calon jamaah haji. Dan semua responden diikutkan dalam analisis data.
Karakterisitik responden yang diamati pada penelitian ini adalah, umur, pekerjaan,
dan status pernikahan. Sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Karakterisitk usia pada calon jamaah haji dan umrah

Karakteristik Usia Jumlah ( N = 107)


n %
1. Usia di bawah 49 tahun 99 92,5
2. Usia di atas 49 tahun 8 7,5
Mean = 1,07 SD = 0,264 Range = 1 (Nilai sampai dengan 2)

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah total responden yakni 107
orang, didapatkan frekuensi terbanyak yaitu usia wanita subur calon jamaah haji
dan umrah adalah pada usia 15-49 tahun sebanyak 99 orang ( 92,5 % ), dan
frekuensi yang paling rendah yaitu wanita dengan menopause yaitu usia > 49
tahun sebanyak 8 orang ( 7,5 % ) .

43
44

Tabel 4.2 Status pekerjaan pada calon jamaah haji atau umrah

Status Pekerjaan Jumlah (N = 107 )


n %
1. PNS 58 54,2
2. Karyawan Swasta 34 31,8
3. Wiraswasta 7 6,5
4. Pedagang 2 1,9
5. Lainnya 6 5,6
a. Honor 2
b. PTT UIN 2
Jakarta
c. Laboran 2

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, didapatkan frekuensi status pekerjaan pada


calon jamaah haji dan umrah yang terbanyak adalah pegawai negeri yaitu
sebanyak 58 orang (54,2 %), diikuti kelompok pekerjaan karyawan swasta (31,8
%), wiraswasta (6,5 %), serta lainnya seperti honor, PTT Uin, Laboran (5,6 %)
dan yang terendah adalah pedagang yaitu sebanyak 2 orang (1,9 %)

Tabel 4.3 Status pernikahan calon jamaah haji dan umrah

Status Pernikahan Jumlah ( N=107 )


n %
1. Ya 106 99,1
2. Tidak 1 0,9

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, didapatkan frekuensi status pernikahan pada


calon jamaah haji dan umrah yang menikah hampir 100 % .

4.2 Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji atau Umrah


Saat ini

Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum ke Tanah Suci bermacam – macam.


Sebagaimana pada tabel di bawah ini :
45

Tabel 4.4 Jenis kontrasepsi yang di gunakan calon jamaah haji dan umrah
saat ini

Jenis Kontrasepsi sebelum Ke Tanah Suci Jumlah (N=107)


n %
1. Pil 86 80,4
2. Spiral 10 9,34
3. Suntik 4 3,73
4. Tidak Memakai 7 6,5

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, Jenis kontrasepsi yang sedang di gunakan calon
jamaah haji dan umrah saat ini yang terbanyak adalah pil yaitu sebanyak 86 orang
( 80,4 % ), dan yang terendah adalah suntik sebanyak 4 orang (3,7 %) hanya 7
orang ( 6,5 % ) dari 107 calon jamaah haji dan umrah tidak mengetahui.

4.2.1 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang


kontrasepsi.
Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang kontrasepsi . Pada
tabel 4.5 sebagaimana dibawah ini :

Tabel 4.5 Pengetahuan mengenai kontrasepsi

Definisi Kontrasepsi Jumlah (N=107)


n %
1. Mengatur siklus haid 26 24,2
2. Mengatur jarak kehamilan 105 98,1
3. Tidak menjawab 2 1,8
Total multipel respon = 133

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 107 responden, dapat


diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki pengetahuan tentang pengertian
kontrasepsi yaitu alat pengatur siklus haid sebanyak 26 orang ( 3,7 % ) sedangkan
yang tidak memiliki pengetahuan tentang pengertian kontrasepsi yaitu sebagai alat
pengatur siklus haid sebanyak 103 orang (96,3 %).
46

4.2.2 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang Jenis –
jenis kontrasepsi

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan


mengenai jenis - jenis kontrasepsi pada calon jamaah haji atau umrah

Jenis – jenis Kontrasepsi Jawaban (N=107)


n %
1. Kondom 41 38,3
2. Pil 87 81,3
3. Suntik 82 76,6
4. Implant/Susuk 28 26,2
5. IUD 3 2,8
Total multipel respon
(jawaban > 1) = 251

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, didapatkan frekuensi pengetahuan mengenai


jenis-jenis kontrasepsi yang terbanyak di ketahui oleh calon jamaah haji dan
umrah adalah pil sebanyak 87 orang (81,3 %), Suntik 82 orang (76.6 %),
implant/susuk sebanyak 28 orang (26,2 %) dari 107 calon jamaah haji dan umrah,
serta 3 orang (2,8 %) yang mengetahui IUD sebagai jenis – jenis kontrasepsi .

4.2.3 Gambaran pengetahuan mengenai pil KB

Gambaran pengetahuan mengenai pil KB terdiri dari 1 pertanyaan yaitu


pertanyaan sebagaimana pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan


mengenai pil KB pada calon jamaah haji atau umrah

Pil KB Jawaban (N=107)


N %
1. Alat kontrasepsi berbentuk pil 80 74,8
2. Pil mencegah kehamilan 72 67.3
3. Pil yang berisikan hormon estrogen dan 24 22,4
progesteron
4. Pil untuk mencegah haid 40 37,4
47

Total multipel respon


(jawaban > 1) = 216

Dari tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa frekuensi pengetahuan mengenai
pengertian pil KB yang terbanyak adalah sebanyak 80 orang (74,8 %) ,diikuti
(67,3 %), (37,4 %), dan yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah
mengenai pengertian pil KB adalah 24 orang (22,4 %) .

4.3 Gambaran Rencana Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji dan


Umrah Ketika Akan Menunaikan Haji atau Umrah

4.3.1 Gambaran tingkat penggunaan kontrasepsi saat beribadah haji dan


umrah

Rencana penggunaan kontrasepsi saat berangkat haji atau umrah. Sebagaimana


pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.8 Rencana penggunaan kontrasepsi saat berangkat haji dan umrah

Ada rencana menggunakan kontrasepsi Jumlah (N=107)


saat berangkat haji atau umrah n %
1. Ya 107 100

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas bahwa calon jamaah haji atau umrah yang
rencana menggunakan kontrasepsi saat berangkat haji atau umrah sebanyak 107
orang ( 100 % ).

4.3.2 Jenis – jenis kontrasepsi yang akan dii gunakan pada saat akan haji
atau umrah
48

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan


jenis kontrasepsi yang akan digunakan pada saat beribadah haji dan umrah

Jenis kontrasepsi yang akan di gunakan Menggunakan


pada saat beribadah haji dan umrah
n %

1. Pil 73 68,2
2. Suntik 41 38,3
3. Implant 5 4,7
( Sumber : Data Primer )

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi jenis kontrasepsi
yang digunakan pada saat beribadah haji dan umrah beragam. Jenis kontrasepsi
calon jamaah haji dan umrah yang terbanyak adalah menggunakan pil yaitu
sebanyak 73 orang (68,2 %) dari total 107 responden, diikuti suntik (38,3 %),
Implant (4,7 %), dan yang terendah adalah jenis kontrasepsi implant sebanyak 5
orang (4,7 %).

4.3.3 Alasan memilih menggunakan kontrasepsi pil, suntik dan implant

Tingkat penggunaan pemilihan kontrasepsi calon jamaah haji dan umrah


terdiri dari 1 bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka. Sebagaimana pada tabel
di bawah ini :

Tabel 4.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan alasan pemilihan


kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

Alasan memilih kontrasepsi Jumlah (N=107)


n %
1. Lebih Mudah 77 72,0
2. Lebih Aman 61 57,0
3. Praktis 50 46,7

Dari tabel 4.12 tersebut dapat dilihat bahwa alasan penggunaan kontrasepsi
kontrasepsi Pil, Suntik serta Implant dalam mengatur siklus haid pada calon
jamaah haji dan umrah yang terbanyak diketahui oleh jamaah adalah kontrasepsi
49

tersebut digunakan karena (lebih mudah) sebanyak 77 orang (72 %), diikuti ( lebih
aman ) sebanyak 61 orang (57,0 %), dan yang terendah ( praktis ) seabnyak 50
orang (46,7 %).

4.3.4 Pengetahuan merek pil KB yang di gunakan pada saat akan


beribadah haji dan umrah

Tingkat penggunaan mengenai merek pil KB terdiri dari 1 pertanyaan yaitu


pertanyaan terbuka. Sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan


(pertanyaan terbuka) mengenai merek pil KB dalam mengatur siklus haid
pada saat beribadah haji dan umrah.

Sejauh ini jenis kontrasepsi apa yang Jumlah (N=107)


ibu ketahui untuk mengatur siklus haid N %
pada saat beribadah haji dan umrah
1. Andalan 4 3,7
2. Ekluton 1 9
3. Microgion 1 9
4. Pil Organon 1 9
5. Primolut 4 3,7
6. Yasmin 1 9
7. Tidak menjawab 95 88,8
Total 107 100

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa tingkat penggunaan


mengenai merek pil KB dalam mengatur siklus haid pada saat beribadah haji dan
umrah yang terbanyak di ketahui oleh calon jamaah haji dan umrah adalah
andalan dan primolut sebanyak 4 orang ( 3,7 % ) dari total 107 responden calon
jamaah haji dan umrah.

4.3.5 Waktu penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada


calon jamaah haji dan umrah

Waktu pemilihan kontrasepsi calon jamaah haji dan umrah terdiri dari 1
bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka. Sebagaimana tabel di bawah ini :
50

Tabel 4.12 Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu pemilihan


kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

Kapan akan menggunakan kontrasepsi dalam mengatur Jumlah (N=107)


siklus haid pada saat beribadah haji dan umrah n %
1. Sebelum Berangkat Haji 71 66,4
2. Seminggu sebelum berangkat 45 42,1
3. Tidak Menjawab 62 57,9
Total multipel respon = 178

Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut dapat dilihat bahwa waktu dalam


menggunakan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan
umrah yang terbanyak di ketahui oleh responden adalah sebanyak 45 orang (42,1
%) dan yang terendah atau yang tidak menjawab sebanyak 62 orang (57,9 %)
yaitu calon jamaah haji dan umrah tidak mengetahui waktu penggunaan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada saat beribadah haji dan umrah.

4.3.6 Sebaran jawaban responden tentang suatu informasi penggunaan


kontrasepsi dalam mengatur siklus haid Pada calon jamaah haji dan
umrah

Tingkat penggunaan kontrasepsi (Informasi) dalam mengatur siklus haid pada


calon jamaah haji dan umrah. Sebagaimana pada tabel di bawah ini :
51

Tabel 4.13 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan


mengenai informasi penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur
siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

Sebaran informasi Tahu


n %
1. Dokter 73 69,2
2. Perawat 11 10,3
3. Bidan 52 48,6
4. Keluarga 9 8,4
5. Teman 9 8,4
6. Lainnya
 Baru tahu 1 9

Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa tingkat informasi mengenai
penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan
umrah dari 107 responden yang terbanyak adalah dokter yaitu sebanyak 71 orang
(69,2 %), diikuti bidan sebanyak 52 orang (48,5 %), perawat seabnyak 11 orang
(10,3 %), sedangkan yang terendah adalah informasi yang didapatkan dari
Keluarga dan Teman yaitu sebanyak 9 orang (91,6 %) .

4.3.7 Sebaran responden terhadap fasilitas layanan kesehatan untuk


penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada saat di
Tanah Suci

Rencana penggunaan kontrasepsi (pemakaian) dalam mengatur siklus haid


pada calon jamaah haji dan umrah dinilai dari 5 poin pertanyaan .
52

Tabel 4.14 Distribusi sebaran responden terhadap fasilitas layanan keluarga


berencana tentang penggunaan (pemakaian ) kontrasepsi hormonal dalam
mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

Rencana penggunaan Tahu Tidak Tahu


kontrasepsi n % N %

1. Praktek Dokter 75 70,1 32 29,9


2. Bidan 21 19,6 86 80,4
3. Rumah Sakit 19 17,8 88 82,2
4. Klinik Bersalin 31 29,9 75 70,1

Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa rencana penggunaan


(pemakaian) mengenai kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah
haji dan umrah dari 107 responden yang terbanyak adalah praktek dokter yaitu
sebanyak 75 orang (70,1 %),diikuti klinik bersalin sebanyak 31 orang (29,9 %),
Bidan sebanyak 21 orang (19,6 %) sedangkan yang terendah adalah rumah sakit
19 orang (17,8 % ).

4.3.8 Gambaran perilaku penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus


haid pada calon jamaah haji dan umrah

Perilaku calon jamaah haji dan umrah mengenai penggunaan kontrasepsi


hormonal dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah terdiri
dari 2 pertanyaan tertutup. Sebagaimana pada tabel dibawah ini :
53

Tabel 4.15 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku mengenai


rencana penggunaan Pil KB pada saat beribadah haji dan umrah

Rencana penggunaan pil Iya Tidak Tidak Tahu


N % N % N %
1. Menggunakan Pil KB 78 72,9 10 9,3 19 17,8
sebelum berangkat
haji dan umrah
2. Menggunakan Pil KB 78 72,9 10 9,3 19 17,8
ketika di Tanah Suci

Pada Tabel 4.16 diatas frekuensi mengenai gambaran perilaku Penggunaan


Kontrasepsi Dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah
keduanya sama yaitu menggunakan pil KB sebelum berangkat dan menggunakan
pil KB ketika di Tanah Suci sebanyak 78 orang ( 72,9 % ) dari 107 calon jamaah
haji dan umrah yang akan ke Tanah Suci.

4.4 Pembahasan

Penelitian tentang gambaran calon jamaah haji atau umrah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tentang rencana penggunaan kontrasepsi untuk mengatur
siklus haid ketika akan melaksanakan ibadah haji atau umrah. Data analisa ini
merupakan penelitian yang baru dilakukan hasil penelitian menunjukkan
sebanyak 107 responden (100 %) akan menggunakan kontrasepsi. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor et.al yang menyatakan bahwa
sebanyak 400 (100 %) responden jamaah haji di Iran menggunakan kontrasepsi
hormonal dalam mencegah menstruasi selama beribadah haji. Hal tersebut
menunjukkan kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Ghorashi Z et.al yang
menyatakan bahwa sebanyak 224 responden jamaah haji di Mekkah menggunakan
kontrasepsi hormonal dalam pelaksanaan ibadah haji.

Responden pada penelitian ini , menggunakan kontrasepsi untuk mencegah


terjadinya haid paling banyak pada responden yang berusia dibawah dari 50 tahun
sebanyak 92,5 % yaitu wanita usia subur. Wanita usia subur cenderung
menggunakan kontrasepsi untuk mengatur siklus haid selama beribadah haji dan
54

umrah. Berbeda dengan wanita dengan umur lebih dari 50 tahun ini merupakan
usia menopause artinya dalam fase ini seorang wanita sudah tidak lagi menstruasi
sehingga jamaah haji yang sudah menopause cenderung tidak menggunakan
kontrasepsi dalam mencegah haid ketika di Tanah Suci. Hal ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor et.al yang menyatakan usia wanita
subur yaitu 25-25 ini berhasil menggunakan kontrasepsi sebanyak 6,7 %.

Jenis kontrasepsi yang akan digunakan oleh responden penelitian ini adalah pil
KB sebesar 73 % responden. Hasil ini lebih rendah dibandingkan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor er.al yaitu sebesar 74,7 %
menggunakan pil KB dalam mengatur siklus haid ketika di Tanah Suci. Pemilihan
pil ini didasarkan dengan alasan bahwa penggunaan pil adalah untuk mengatur
jarak kehamilan dan mengatur siklus haid wanita subur (mengurangi jumlah siklus
menstruasi ) ketika beribadah di Tanah Suci.

Informasi penggunaan kontrasepsi pada penelitian ini menunjukkan bahwa


responden mendapatkan informasi dari dokter sebanyak 69,2%. Hal ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dandehbor et.al menyatakan bahwa
sebesar 51,5 % didapatkan dari dokter. Sedangkan untuk informasi yang
diperoleh dari bidan sebesar 19,6 % pada penelitian tidak ada data.

Responden pada penelitian ini dengan menggunakan pil KB sebelum


berangkat haji dan umrah sebanyak 72,9 %, responden memilih minum pil KB
sebelum berangkat dan minum sesuai anjuran sebanyak 64,5 %. Hal ini lebih
rendah dengan penelitian yang di lakukan oleh Dandehboor et.al menyatakan
bahwa sebanyak 44,2% jamaah haji pada di Iran menggunakan pil KB sebelum
berangkat.

Jadi kesimpulannya, keterbatasan pada penelitian ini selain merupakan


penelitian yang baru, juga terdapat keterbatan waktu penelitian dalam mengamati
efektif tidaknya penggunaan kontrasepsi hormonal dalam memgatur siklus haid
pada saat ibadah haji atau umrah belum dapat dideskripsikan pada penelitian ini.
5 BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Calon jamaah haji atau umrah tahun 2017-2018 di UIN Syarif


Hidayatullah sebanyak 100 % (107 responden) yang menggunakan
kontrasepsi hormonal ketika menjalankan ibadah haji atau umrah.
2. Pengetahuan tentang jenis-jenis kontrasepsi hormonal yang diketahui
calon jamaah haji dan umrah tahun 2017-2018 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yaitu andalan (3,7 %), ekluton (9 %), microgion (9
%), pil organon (9 %), primolut (3,7 %), yasmin (9 %).
3. Perilaku calon jamaah haji dan umrah tahun 2017-2018 di UIN Syarif
Hidayatullah
Perilaku responden untuk menggunakan pil KB sebelum berangkat
sebesar (72,9 %).
Perilaku responden menggunakan pil KB setelah di Tanah Suci sebesar
(72.9%).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Calon Jamaah Haji dan Umrah


1. Meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan kontrasepsi hormonal
dalam mengatur siklus haid pada saat melaksanakan Ibadah Haji dan
Umrah.
2. Mempersiapkan segala kebutuhan terutama wanita yang akan memakai
kontrasepsi hormonal dalam mengatur siklus haid pada saat
melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya


1. Mempertimbangkan dan mempersiapkan timeline untuk jadwal
pembinaan ibadah haji dan umrah untuk melakukan pengambilan data.
2. Melengkapi sampel penelitian hingga tercukupi nilai minimum sample

55
56

3. Sebaiknya jika menggunakan kuesioner mewawancarai responden


dengan face to face agar jawaban yang diberikan oleh responden benar-
benar mewakili dari apa yang sebenarnya dari responden.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sinaga, et.al . Manajemen Kesehatan Menstruasi : Universitas Nasional


IWWASH Global One . 2017 ; 25-29 p
2. M. Quraish Shihab. Haji dan Umrah. Cetakan I. Jakarta : Lentera Hati :
2018 ; 394 hlm
3. Baziad A, Wiweko B, Hendarto H. Kiat Mengatur Pola Haid saat Haji dan
Umrah:Mekanisme Dasar, Masalah dan Solusinya. Jakarta:Himpunan
Endokrinologi reproduksi danFertilitas Indonesia.2007.3.
4. Bobak, I.M. 2004. Keperawatan Maternitas. Alih Bahasa Maria A. Wijaya
Rini. Edisi 4 . Jakarta : EGC
5. Dandehbor, et.al . Menstrual Suppression Using Oral Contraceptives by
Femele Hajj Pilgrims : Int J Travel Med Glob Health . 2016 ; 111-114p
6. G BI. Knowledge, Attitude, and Practice The Three Pillars of Excellence
and Wisdom : A place in the Medical Proffesion ,1995 ; (1)
7. Notoadmodjo, Soedkidjo. Metedologi Penelitian Kesehatan . Jakarta :
Rineka Cipta ; 2012
8. Notoadmodjo, Soedkidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta :
Rineka Cipta ; 2010
9. Notoatmodjo , Soekidjo . Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta :
Rineka Cipta ; 2005
10. G BI. Knowledge, Attitude, and Practice The Three Pillars of Excellence
and Wisdom : A place in the Medical Proffesion ,1995 ; (1)
11. Gumucio Syblie, Zombi Simona et all. The KAP Survey Model. 2011 ;
12. Handyani, Sri . Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Cet 5 . Yogykarta :
Pustaka Sinar Harapan ; 2010
13. Saifuddin, Abdul Bari , et al., Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ;
2006
14. Guyton AC, Hall JE . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi 11 .
Penerjemah : Irawati , Ramadani D, Indriyani F . Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC , 2006

57
58

15. Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem . Edisi 8 .


Jakarta : EGC ; 803-817 p
16. Astarto NW, Djuwantono D, Tjahyadi D. Menunda Haid dan Mengatasi
Masalahnya ketikaBeribadah Haji dan Umrah. Step by Step Penanganan
Kelainan Endokrinologi reproduksi danFertilitas dalam Praktik sehari-
hari.CV.Sagung Seto.Jakarta.2012.2.
17. Sperrof L, Fritz MA. Clinical Gynecologic endocrinology and
Infertility.8th ed. Carolina:Lippincott Williams & wilkins.2011.
18. Kronenberg HM, Melmed S, Polonsky KS, Karsen PR. Williams
Textbook of Endocrinology.Ed.11. Philadelphia:Saunders
Elsevier.2008.541-63.26.
19. Baziad A. Penggunaan Progesteron dalam Pengobatan. Ilmu Kandungan.
PT.Bina PustakaSarwono Prawirohardjo.Jakarta.2009;648.5
20. Hartanto, Hanafi. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi . Cet 5. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan
21. Saifuddin . Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi . Jakarta
Yayasan Bina Pustaka – Sarwono Prawirihardjo ; 2006
22. Ganong. Kim E. Barrett, et.al. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi 24.
Scott Boitano : Heddewen L. Brooks . 2015.
st
23. Baziad A. Kontrasepsi Hormonal, 1 ed . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo ; 2002. 1-106 p
24. Munir bin Husain, AlMarfu’i. Haid dan Nifas dalam Madzhab Syafi’i.
Pustaka
25. Rajuddin. Ibadah Haji dan Upaya Mengatur Siklus Haid. Majalah Ilmiah
Ukhuwah, Universitas Al Waliyah, Medan. 2009, Vol4 no.2, 169-179.
26. Aziz A, Latif M. Fatwa Manasik Haji untuk Manusia. Maktab Dakwah
dan Bimbingan JalujarRabwah.2009.10.
27. Netter FH, Craig J, Machado C. Atlas of Human Anatomy. CIBA’s Med
Ed Dept Ceast. NewYork.2000.11.
28. Bradshaw KD. The ovary and the menstrual cycle. In: ACOG.Precis:an
update in obstetricsand gynecology;Reproductive Endocrinology. 3rd ed.
Washington DC; Am Col of ObstetGynecol.2007;56-68.30.
59

29. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic and Clinical
Pharmacology.11th ed.A langeMedical Book. Singapore:Mc.Graw
Hill.2009;706-709.15.
30. Saman RR. Kesehatan Penerbangan dalam Ibadah Haji. Jakarta: Badan
Penerbit FK UI;2011
31. Rajuddin.Ibadah Haji dan Upaya Mengatur Siklus Haid.Majalah Ilmiah
Ukhuwah,Universitas Al Wasliyah, Medan.2009,Vol4 no 2;169-179.4.
32. D
33. ahlan S, Sarjana. Kontroversi Pil Tunda Haid Selama Haji. 2007.
Available at:http://www.wordpress.com/2007.html
34. Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika ; 2010
35. Morissan. Metode Penelitian Suvey. Jakarta : Kencana ; 2014. 98 -108 p
36. Syahdrajat T. Panduan Penelitian untuk Skripsi Kedokteran dan
Kesehatan. Jakarta : Diandra; 2017. 20-23 p
37. Sophiyudin DM. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan. 2nd ed. Jakarta : Sagung Seto ; 2009
60
LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU
PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KB DALAM MENGATUR SIKLUS
HAID PADA CALON JAMAAH HAJI ATAU UMRAH

Bapak, Ibu yang terhormat,

Saat ini saya, Atiqah Murtadha sebagai peneliti di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai “
Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Pada Jamaah Haji atau Umrah Tahun 2017-2018

Sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan di universitas kami, maka Anda
akan menjalani penelitian ini melalui pengisian kesioner. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan kontrasepsi dalam mengatur
siklus haid pada saat melakukan ibadah haji atau umrah.

Anda berkesempatan untuk menanyakan segala hal yang berhubungan dengan


penelitian ini dan berhak menolak iku serta dalam penelitian ini atau sewaktu-
waktu ingin berhenti dalam penelitian ini. Oleh karena peneliti ini penting sekali,
diharapkan agar dapat menjalani ini dengan jujur dan sebaik-baiknya.

Hal-hal yang terkait dengan pengisisan kuesioner akan kami jaga kerahasiannya.

Penelit ,
Atiqah Murtadha
Mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
Jalan Pisangan, Griya Camellia, N0 153 Cirendeu Ciputat -Tangerang Selatan
Telp. 085242714536

61
61

( Lanjutan )
Surat Persetujuan untuk Mengisi Kuesioner
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Nomor telp/Hp :

Menyatakan bahwa saya telah mengerti sepenuhnya atas penjelasan yang


diberikan oleh Atiqah Murtadha dari PSKED FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan bersedia menjalani penelitian mengenai “ Pengetahuan dan Perilaku
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Jamaah Haji atau Umrah Tahun 2017-
2018”

Pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh tanpa paksaan.

Ciputat, 2018

Mengetahui,

Peneliti Peserta Penelitian

(Atiqah Murtadha) ( )
62

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU


PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KB DALAM MENGATUR SIKLUS
HAID PADA CALON JAMAAH HAJI/ UMRAH

Kode Responden
A. Identitas Responden
A1 Nama Responden :
........................................................................................................
A2 Umur : ................... tahun
A3 Tanggal Lahir : ..../..../...... ..../...../....
.......
A4 Pekerjaan [ ]
1. PNS
2. Karyawan Swasta
3. Wiraswasta
4. Buruh
5. IRT
6. Lainnya,.................................................................................
A5 Status Pernikahan [ ]
1. Ya
2. Tidak
A6 Alamat :
..........................................................................................................................
A7 No Telp : ................................................
A8 Apakah ibu ada rencana untuk ke Tanah Suci [ ]
1. Ya
2. Tidak
A9 Jika “Iya” Apakah ibu saat ini sedang menggunakan kontrasepsi ? [ ]
1. Ya
2. Tidak
A10 Jenis Konstrasepsi apa yang ibu gunakan saat ini ? [ ]
1. Pil
2. Spiral
3. Suntik
4. Lainnya, (sebutkan) : .................................................
A11 Sejak kapan :
...................................................................................................................
B. Pengetahuan
B1 Apa yang dimaksud dengan alat kontrasepsi ?
...............................................................
..............................................................................................................................
............
B2 Sebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi yang ibu ketahui ? [ ]
1. Kondom
63

2. Pil
3. Suntik
4. Implant/ susuk
5. lainnya,.................................................................................
B3 Apa yang ibu ketahui tentang Pil KB? [ ]
1. Alat kontrasepsi yang berbentuk Pil
2. Pil yang mencegah kehamilan
3. Pil yang berisikan hormon estrogen dan progesteron
4. Pil untuk mencegah haid
5. Tidak tahu
6. Lainnya, (sebutkan) : ..................................
C. Penggunaan Kontrasepsi (Dalam rangka menunaikan Ibadah Haji atau
Umrah)
C1 Apakah ibu ada rencana untuk memakai kontrasepsi dalam [ ]
mencegah terjadinya haid di tanah suci ketika beribadah haji atau
umrah ?
1. Ya
2. Tidak

C2 Jika “Tidak” apakah yang akan ibu lakukan untuk mencegah [ ]


terjadinya haid pada saat menunaikan ibadah haji atau umrah ?
..........................................................................................................
..........................................................................................................
C3 Jika “ Ya” jenis kontrasepsi apa yang akan ibu pilih untuk [ ]
mencegah terjadinya haid pada saat menunaikan ibadah Haji atau
Umrah? ( Jawaban bisa lebih dari satu )
1. Pil
2. Suntik
3. Implant
4. Lainnya, (sebutkan) : ...................................
C4 Apakah ibu tau merek pil KB yang digunakan untuk mencegah [ ]
haid pada saat menunaikan ibadah haji atau Umrah ?
...........................................................................................................
.........................................................................................................
C5 Kenapa ibu memilih menggunakan kontrasepsi diatas ? [ ]
( jawaban bisa lebih dari satu )
1. Lebih aman
2.
3. Lebih mudah
4. Praktis
5. Lainnya, (sebutkan) : ...................................
C6 Bila ibu memilih memakai kontrasepsi tersebut, kapan ibu akan [ ]
menggunakan kontrasepsi tersebut untuk mencegah haid pada saat
menunaikan ibadah haji atau umrah ?
64

1. Sebelum berangkat
Kapan : .................................................................................
2. Ketika di Tanah Suci
3. Lainnya, (sebutkan) : ...........................................................
C7 Darimana ibu mendapatkan informasi mengenai alat kontrasepsi [ ]
untuk mencegah haid pada saat menunaikan ibadah haji atau
umrah ? ( jawaban bisa lebih dari satu )
1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
4. Keluarga
5. Teman
6. Lainnya, (sebutkan) : ...................................
C8 Dimana rencana ibu akan melakukan penggunaan kontrasepsi? [ ]
( jawaban bisa lebih dari satu )
a. Prakter Dokter
b. Bidan
c. Rumah Sakit
d. Klinik Bersalin
e. Lainnya, (sebutkan) : ...................................
D. Perilaku
( Bila ibu menjawab menggunakan Pil KB )
D1 Apakah ibu menggunakan Pil KB sebelum berangkat ? [ ]
1. Ya
2. Tidak

D2 Apakah ibu menggunakan Pil KB ketika di Tanah Suci ? [ ]


1. Ya
2. Tidak

D3 Bagaimana cara ibu menggunakan Pil KB Tersebut ? [ ]


.........................................................................................................
..........................................................................................................
65

Lampiran 2 Hasil Uji Validasi


a. Variabel Pengetahuan

Correlations
b1_definisi_ b2_jenis_ko KAT_PENG
kontrasepsi ntrasepsi b3_pilKB ETAHUAN
b1_definisi_ Pearson
1 ,818** ,724* ,907**
kontrasepsi Correlation
Sig. (2-
,004 ,018 ,000
tailed)
N 10 10 10 10
b2_jenis_ko Pearson
,818** 1 ,592 ,832**
ntrasepsi Correlation
Sig. (2-
,004 ,071 ,003
tailed)
N 10 10 10 10
b3_pilKB Pearson
,724* ,592 1 ,926**
Correlation
Sig. (2-
,018 ,071 ,000
tailed)
N 10 10 10 10
KAT_PENG Pearson
,907** ,832** ,926** 1
ETAHUAN Correlation
Sig. (2-
,000 ,003 ,000
tailed)
N 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
66

Correlations
b. Variabel Perilaku Penggunaan Kontrasepsi

c2_jenisko c6_rencanaa c7_bagaima


c1_rencana ntrasepsiya c3_kenapa c4_kapanib c5_dima kanmelakuk nacaraibume
memakaikon ngdipilihsa memilihme uakanmeng naibume anpemasang nggunakank
trasepsisaati atibadahhaj nggunakan gunakanko ndapatin ankontraseps ontrasepsiter KAT_PENG
badahhaji i kontrasepsi ntrasepsi formasi i sebut GUNAAN
c1_rencanamemak Pearson
1 ,773** ,828** ,724* ,748* ,780** ,828** ,885**
aikontrasepsisaatib Correlation
adahhaji Sig. (2-
,009 ,003 ,018 ,013 ,008 ,003 ,001
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
c2_jeniskontraseps Pearson
,773** 1 ,976** ,724* ,748* ,780** ,828** ,912**
iyangdipilihsaatiba Correlation
dahhaji Sig. (2-
,009 ,000 ,018 ,013 ,008 ,003 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
c3_kenapamemilih Pearson
,828** ,976** 1 ,706* ,851** ,859** ,904** ,961**
menggunakankont Correlation
rasepsi Sig. (2-
,003 ,000 ,022 ,002 ,001 ,000 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
67

c4_kapanibuakan Pearson
,724* ,724* ,706* 1 ,541 ,782** ,706* ,817**
menggunakankont Correlation
rasepsi Sig. (2-
,018 ,018 ,022 ,106 ,008 ,022 ,004
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
c5_dimanaibumen Pearson
,748* ,748* ,851** ,541 1 ,802** ,973** ,893**
dapatinformasi Correlation
Sig. (2-
,013 ,013 ,002 ,106 ,005 ,000 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
c6_rencanaakanme Pearson
,780** ,780** ,859** ,782** ,802** 1 ,859** ,928**
lakukanpemasanga Correlation
nkontrasepsi Sig. (2-
,008 ,008 ,001 ,008 ,005 ,001 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
c7_bagaimanacara Pearson
,828** ,828** ,904** ,706* ,973** ,859** 1 ,961**
ibumenggunakank Correlation
ontrasepsitersebut Sig. (2-
,003 ,003 ,000 ,022 ,000 ,001 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
KAT_PENGGUN Pearson
,885** ,912** ,961** ,817** ,893** ,928** ,961** 1
AAN Correlation
68

Sig. (2-
,001 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
69

Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas


Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 10 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,843 4

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 10 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,807 8
70

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
a1_umur 39,70 6,865 10
a2_pekerjaan 2,50 1,269 10
a3_status_pernikahan 1,20 ,422 10
a4_penggunaan_kontrasepsi
1,70 ,483 10

a7_mestruasi 1,10 ,316 10


b1_definisi_kontrasepsi 1,60 ,699 10
b2_jenis_kontrasepsi 2,40 ,699 10
b3_pilKB 2,90 1,449 10
c1_rencanamemakaikontrasep
1,60 ,699 10
sisaatibadahhaji
c2_jeniskontrasepsiyangdipili
1,60 ,699 10
hsaatibadahhaji
c3_kenapamemilihmengguna
2,40 1,075 10
kankontrasepsi
c4_kapanibuakanmenggunaka
2,60 ,966 10
nkontrasepsi
c5_dimanaibumendapatinfor
2,50 ,850 10
masi
c6_rencanaakanmelakukanpe
2,30 1,059 10
masangankontrasepsi
c7_bagaimanacaraibumenggu
2,40 1,075 10
nakankontrasepsitersebut
KAT_PENGETAHUAN 6,90 2,558 10
KAT_PENGGUNAAN 15,40 5,854 10
KAT_IDENTITAS_RESPON
6,50 1,354 10
DEN

Scale Scale Cronbach's


Mean if Variance if Corrected Squared Alpha if
Item Item Item-Total Multiple Item
Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted
a1_umur 57,60 268,267 ,708 . ,849
a2_pekerjaan 94,80 462,844 ,187 . ,834
71

a3_status_pernika
96,10 491,878 -,929 . ,845
han
a4_penggunaan_k
95,60 474,711 -,013 . ,837
ontrasepsi
a7_mestruasi 96,20 470,622 ,288 . ,835
b1_definisi_kontra
95,70 451,344 ,769 . ,826
sepsi
b2_jenis_kontrase
94,90 455,211 ,636 . ,828
psi
b3_pilKB 94,40 416,933 ,940 . ,810
c1_rencanamemak
aikontrasepsisaati 95,70 449,789 ,823 . ,825
badahhaji
c2_jeniskontrasep
siyangdipilihsaatib 95,70 447,122 ,915 . ,824
adahhaji
c3_kenapamemili
hmenggunakanko 94,90 430,767 ,958 . ,816
ntrasepsi
c4_kapanibuakan
menggunakankont 94,70 444,011 ,730 . ,823
rasepsi
c5_dimanaibumen
94,80 445,511 ,793 . ,823
dapatinformasi
c6_rencanaakanm
elakukanpemasan 95,00 433,111 ,917 . ,817
gankontrasepsi
c7_bagaimanacara
ibumenggunakank 94,90 434,989 ,859 . ,819
ontrasepsitersebut
KAT_PENGETA
90,40 377,600 ,911 . ,797
HUAN
KAT_PENGGUN
81,90 265,433 ,917 . ,795
AAN
KAT_IDENTITA
90,80 475,733 -,049 . ,841
S_RESPONDEN
72

Lampiran 4 Analisis Univariat

UMUR

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 22 2 1,9 1,9 1,9

23 3 2,8 2,8 4,7

25 1 ,9 ,9 5,6

27 1 ,9 ,9 6,5

29 1 ,9 ,9 7,5

30 3 2,8 2,8 10,3

31 3 2,8 2,8 13,1

32 4 3,7 3,7 16,8

33 4 3,7 3,7 20,6

34 2 1,9 1,9 22,4

35 5 4,7 4,7 27,1

36 7 6,5 6,5 33,6

37 3 2,8 2,8 36,4

38 5 4,7 4,7 41,1

39 5 4,7 4,7 45,8

40 6 5,6 5,6 51,4

41 5 4,7 4,7 56,1

42 13 12,1 12,1 68,2

43 2 1,9 1,9 70,1

44 2 1,9 1,9 72,0

45 3 2,8 2,8 74,8

46 2 1,9 1,9 76,6

47 4 3,7 3,7 80,4

48 4 3,7 3,7 84,1

49 9 8,4 8,4 92,5

50 6 5,6 5,6 98,1

52 1 ,9 ,9 99,1

54 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0


73

Statistics
KAT_UMUR1

N Valid 107

Missing 0

KAT_UMUR1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid WUS 98 91,6 91,6 91,6

MENOPAUSE 9 8,4 8,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

PEKERJAAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid PNS 56 52,3 52,3 52,3

KARYAWAN SWASTA 36 33,6 33,6 86,0

WIRASWASTA 7 6,5 6,5 92,5

PEDAGANG 2 1,9 1,9 94,4

Lainnya 6 5,6 5,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

A4_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 101 94,4 94,4 94,4

Honor 2 1,9 1,9 96,3

Laboran 2 1,9 1,9 98,1

PTT Uin jakarta 2 1,9 1,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

S.PERNIKAHAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid YA 106 99,1 99,1 99,1

TIDAK 1 ,9 ,9 100,0
Total 107 100,0 100,0
74

RENCANA KE TANAH SUCI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid YA 106 99,1 99,1 99,1

TIDAK 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

JIKA "IYA" APAKAH IBU SAAT INI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENGGUNAKAN 86 80,4 80,4 80,4

MENGGUNAKAN 21 19,6 19,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

JENIS KONTRASEPSI APA YG IBU GUNAKAN SAAT INI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MEMAKAI 86 80,4 80,4 80,4

PIL 10 9,3 9,3 89,7

SPIRAL 4 3,7 3,7 93,5

SUNTIK 7 6,5 6,5 100,0

Total 107 100,0 100,0

A10_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MEMAKAI 107 100,0 100,0 100,0

RENCANA KE TANAH SUCI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid YA 106 99,1 99,1 99,1

TIDAK 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0


75

JIKA "IYA" APAKAH IBU SAAT INI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENGGUNAKAN 86 80,4 80,4 80,4

MENGGUNAKAN 21 19,6 19,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

JENIS KONTRASEPSI APA YG IBU GUNAKAN SAAT INI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MEMAKAI 86 80,4 80,4 80,4

PIL 10 9,3 9,3 89,7

SPIRAL 4 3,7 3,7 93,5

SUNTIK 7 6,5 6,5 100,0

Total 107 100,0 100,0

A10_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MEMAKAI 107 100,0 100,0 100,0

B1_HAID

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK TAHU 103 96,3 96,3 96,3

YA 4 3,7 3,7 100,0

Total 107 100,0 100,0

B1_SIKLUSHAMIL

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid YA 107 100,0 100,0 100,0


76

LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

P_KONDOM

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 66 61,7 61,7 61,7

YA 41 38,3 38,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

P_PIL

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 20 18,7 18,7 18,7

YA 87 81,3 81,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

P_SUNTIK

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 25 23,4 23,4 23,4

YA 82 76,6 76,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

P_IMPLANT/SUSUK

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 79 73,8 73,8 73,8

YA 28 26,2 26,2 100,0

Total 107 100,0 100,0


77

P_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 104 97,2 97,2 97,2

IUD 3 2,8 2,8 100,0

Total 107 100,0 100,0

BERBENTUL PIL

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 27 25,2 25,2 25,2

YA 80 74,8 74,8 100,0

Total 107 100,0 100,0

PIL MENCEGAH HAMIL

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 35 32,7 32,7 32,7

YA 72 67,3 67,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

BERISIKAN HORMON

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 83 77,6 77,6 77,6

YA 24 22,4 22,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

MENCEGAH HAID

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 67 62,6 62,6 62,6

YA 40 37,4 37,4 100,0

Total 107 100,0 100,0


78

TIDAK TAHU

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 107 100,0 100,0 100,0

B3_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

APAKAH ADA RENCANA U/ KE TANAH SUCI H/U

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid YA 107 100,0 100,0 100,0

JIKA " TIDAK " APA YG IBU LAKUKAN UNTUK MENCEGAH HAID DISNA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

PK_PIL

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 34 31,8 31,8 31,8

YA 73 68,2 68,2 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_SUNTIK

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 66 61,7 61,7 61,7

YA 41 38,3 38,3 100,0

Total 107 100,0 100,0


79

PK_IMPLANT/SUSUK

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 102 95,3 95,3 95,3

YA 5 4,7 4,7 100,0

Total 107 100,0 100,0

C3_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

APA MEREK PIL KB YG IBU TAU

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Andalan 4 3,7 3,7 3,7

Ekluton 1 ,9 ,9 4,7

Microgion 1 ,9 ,9 5,6

Pil organon 1 ,9 ,9 6,5

Primolut 4 3,7 3,7 10,3

Tidak tahu 95 88,8 88,8 99,1

Yasmin 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_LEBIH AMAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 30 28,0 28,0 28,0

YA 77 72,0 72,0 100,0

Total 107 100,0 100,0


80

PK_LEBIH MUDAH

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 46 43,0 43,0 43,0

YA 61 57,0 57,0 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_PTAKTIS

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 57 53,3 53,3 53,3

YA 50 46,7 46,7 100,0

Total 107 100,0 100,0

C5_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

PK_SEBELUM BERANGKAT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK 36 33,6 33,6 33,6

YA 71 66,4 66,4 100,0

Total 107 100,0 100,0


81

PK_KAPAN?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Seminggu sebelum


45 42,1 42,1 42,1
berangkat

Tidak menjawab 62 57,9 57,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_KETIKA DI TANAH SUCI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK 104 97,2 97,2 97,2

YA 3 2,8 2,8 100,0

Total 107 100,0 100,0

C6_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

PK_DOKTER

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 33 30,8 30,8 30,8

YA 74 69,2 69,2 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_PERAWAT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 96 89,7 89,7 89,7

YA 11 10,3 10,3 100,0

Total 107 100,0 100,0


82

PK_BIDAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 55 51,4 51,4 51,4

YA 52 48,6 48,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_KELUARGA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 98 91,6 91,6 91,6

YA 9 8,4 8,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_TEMAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 98 91,6 91,6 91,6

YA 9 8,4 8,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

C7_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak menjawab 106 99,1 99,1 99,1

baru tau 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_PRAKTEK DOKTER

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
83

Valid TIDAK MENJAWAB 32 29,9 29,9 29,9

YA 75 70,1 70,1 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_BIDAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 86 80,4 80,4 80,4

YA 21 19,6 19,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_RUMAH SAKIT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 88 82,2 82,2 82,2

YA 19 17,8 17,8 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_KLINIK BERSALIN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 75 70,1 70,1 70,1

YA 32 29,9 29,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

C8_LAINNYA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0


84

APA IBU MENGGUNAKAN PIL KB SBELUM BRNGKT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 19 17,8 17,8 17,8

YA 78 72,9 72,9 90,7

TIDAK 10 9,3 9,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

APA IBU MENGGUNAKAN PIL KETIKA DI TANAH SUCI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 19 17,8 17,8 17,8

YA 78 72,9 72,9 90,7

TIDAK 10 9,3 9,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

Statistics

D3_MINUMSEB
D3_TIDAKMEN ELUMBERANG D3_MINUMSES
JAWAB KAT UAIANJURAN

N Valid 107 107 107

Missing 0 0 0

D3_TIDAKMENJAWAB

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Menjawab 107 100,0 100,0 100,0

D3_MINUMSEBELUMBERANGKAT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
85

Valid 0 38 35,5 35,5 35,5

1 69 64,5 64,5 100,0

Total 107 100,0 100,0

D3_MINUMSESUAIANJURAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 38 35,5 35,5 35,5

1 69 64,5 64,5 100,0

Total 107 100,0 100,0


86

Lampiran 5 Surat Izin Pengambilan Data


87
88

Lampiran 6 Curiculum Vitae


Curiculum vitae

Nama : Atiqah Murtadha


Alamat : Griya Camellia No. 153 Jln. Pisangan Barat Kel. Cirendeu
Tempat, tanggal lahir : Pinrang, 22 September 1997
Agama : Islam
No. Handphone : 085242714536
Email : atiqah.murtadha@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
- TK : TK Pembina Unggulan Kamp.Baru Majene Sulbar
- SD : SD 02 Unggulan Kamp.Baru Majene Sulbar
- SMP : MTs DDI Lil Banat Parepare Sulsel
- SMA : MA DDI Lil Banat Parepare Sulsel
- S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai