SARJANA KEDOKTERAN
OLEH
Atiqah Murtadha
NIM: 1115103000103
FAKULTAS KEDOKTERAN
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440H/2018M
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji dan rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesasikan penelitian ini yang berjudul “
Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Dalam Mengatur Siklus Haid Pada Calon Jamaah Haji dan Umrah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu syarat yang diajukan untuk
menyelesaikan studi di Program Studi Kedokteran di Fakultas Kedokteran UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta seluruh umat
islam, suri tauladan dengan sebaik-baiknya akhlak.
v
6. drg Laifa Annisa, Ph.D selaku penanggung jawab (PJ) modul riset
Program Studi Kedokteran FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
2015.
7. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Drs. Saharuddin Nur dan Ibunda Dra.
Darmawati Rahman , yang sangat penulis sayangi dan menyayangi
penulis, yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasihnya, mendidik
dengan baik, memberikan nasehat, semangat dan motivasi serta selalu
mendoakan penulis untuk kebaikan penulis dalam menjalani pendidikan
dan keseharian penulis hingga saat ini.
8. Nurlaelatul Qadria, Inayah Ulfah sebagai teman seperjuangan dalam
penelitian ini yang merasakan, senang,susah bersama mencari tempat
penelitian, mengambil data serta menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran
bersama dalam menyelesaikan penelitian ini.
9. Keluarga Besar Family Baper yang senantiasa terus menyemangati penulis
untuk menyelesaikan penelitian ini.
10. Astuti Akin, Nurlaelatul Qadria, Ifra Ramadhanti, yang telah menemani
penulis serta membantu menyelesaikan penelitian ini.
11. Kharismawati Bakhtiar, Muh.Ulla, Andi Nila Bashirah, Asfi Raihan
Salsabila, Kurnia, yang senantiasa membantu peneliti dalam proses
pengambilan data penelitian.
12. Annisa Ca’ Bella dan Muh Irfan Alfiansyah yang senantiasa
mendengarkan keluh kesah selama penelitian dan supporting system ketika
semangat turun untuk mengerjakan penelitian ini.
13. Seluruh Keluarga Ponpes DDI Lil-Banat dan DDI Al-Badar Parepare yang
senantiasa memberikan semangat dan menemani penulis dalam
menyelesaikan penulisan ini.
14. Seluruh Keluarga Costavera CSSMoRA UIN Jakarta yang senantiasa
membantu dan menyemangati penulis selama penelitian ini.
15. Seluruh Keluarga Amigdala FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
senantiasa membantu dan menyemangati penulis selama penelitian ini.
16. Serta seluruh pihak yang berperan dalam penelitian ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu.
vi
ABSTRAK
Latar Belakang : Haji merupakan ibadah wajib yang mampu pada usia baligh
(reproduksi). Bagi wanita usia reproduksi, haid dapat menjadi penghalang dalam
mengerjakan rangkaian badah haji dan umrah. Kegiatan dalam ibadah haji dan
umrah terdapat bagian yang tidak boleh dilakukan dalam haid, yaitu: thawaf,
sholat, membaca Al Quran, puasa dan berdiam diri di masjid. Sedangkan ibadah
yang boleh dalam keadaan haid yaitu: wukuf,sa’i,mabit di Mina, melontar jamarat
dan tahallul. Penundaan haid menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam
melaksanakan ibadah haji . Salah satu resiko kesehatan yang akan dihadapi calon
jamaah haji dan umrah adalah penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mencegah
menstruasi pada calon jamaah haji dan umrah. Tujuan : Untuk mengetahui
gambaran pengetahuan dan perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam
mengatur siklus haid berdasarkan pengetahuan kontrasepsi serta jenis – jenis
pemilihan kontrasepsi pada jamaah haji atau umrah tahun 2017 sampai dengan
2018. Metode : Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebasar 107 responden sehingga
teknik pengambilannya dengan random sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji univariat. Hasil :
Calon jamaah haji atau umrah yang menggunakan kontrasepsi hormonal dalam
mengatur siklus haid sebanyak 107 orang ( 100 % ) , dengan usia wanita subur 99
orang ( 92,5 %), jenis kontrasepsi yang di gunakan pada saat ibadah haji dan
umrah yang terbanyak adalah 87 orang (81,3 %) , serta pengetahuan terhadap
kontrasepsi Pil KB sebanyak 80 orang ( 74,8). Kesimpulan : Calon jamaah haji
dan umrah di UIN Syarif hidayatullah Jakarta memiliki pengetahuan dan perilaku
yang baik dalam penggunaan kontrasepsi hormonal untuk mengatur siklus haid
selama beribada haji dan umrah di Tanah Suci.
Kata kunci : Calon jamaah haji atau umrah, kontrasepsi hormonal, Pil KB
vii
ABSTRACT
Background: Hajj is a mandatory religious duty that must be carried out at least
once in their lifetime by all adult Muslims who are physically and financially
capable of undertaking the journey, and can support their family during their
absence. For women who are in their reproductive age, menstruation can be a
hindrance during the Hajj and Umrah pilgrims. Activities that could not be
performed during the menstruation period are Thawaf, prayer, reciting the Quran,
fasting and staying in the mosque. While several rituals are able to be performed
during the menstruation period, which are Wukuf, Sa'i, Mabit in Mina, throwing
Jamarat and Tahallul, So, the delaying of menstruation period becomes a very
important in performing the pilgrimages. One of the health risks that the Hajj and
Umrah pilgrims will face is the use of hormonal contraceptives in preventing the
menstruation during the rituals of Hajj and Umrah pilgrims. Objective: To
describe the knowledge and behavior of hormonal contraceptive use in regulating
menstrual cycles based on contraceptive knowledge and types of contraceptive
selection for hajj or umrah pilgrims in 2017 to 2018. Method: The research is
using descriptive method with cross sectional approach. The sample in this study
is 107 respondents so that the sampling technique was using random sampling.
The data collection is conducted by using questionnaires and the data analysis is
using univariate tests. Result: Hajj or Umrah pilgrim candidates, who are using
the hormonal contraception in regulating menstrual cycles, is 107 people (100%),
consisting of 99 fertile women (92.5%). The most used contraception during Hajj
and Umrah is 87 people (81.3%), as well as the understanding related to
contraceptive birth control pills is 80 people (74.8). Conclusion: Hajj or Umrah
pilgrim candidates at Syarif Hidayatulllah Islamic Stase Jakarta in 2017-2018
have a good knowledge and usage behavior in managing cycles for hajj or umrah
pilgrim candidates during the pilgrimage.
viii
DAFTAR ISI
ix
2.1.7 Alur Ibadah Haji ......................................................................................10
2.2 Pengetahuan .............................................................................................11
2.3 Perilaku ....................................................................................................11
2.4 Kontrasepsi Hormonal .............................................................................12
2.4.1 Pengertian Kontrasepsi ............................................................................12
2.4.2 Pengertian Kontrasepsi Hormonal ...........................................................12
2.4.3 Fisiologi Haid ..........................................................................................13
2.4.4 Jenis – jenis Kontrasepsi Hormonal .........................................................16
2.5 Pengaturan Haid Menurut Pandangan Islam Pada Pelaksanaan Ibadah Haji
dan Umrah ...............................................................................................23
2.6 Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Pelaksanaan Ibadah Haji atau
Umrah ......................................................................................................26
2.7 Kerangka Teori Penelitian .......................................................................32
2.8 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................................33
2.9 Definisi Operasional ................................................................................34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................................35
3.1 Desain Penelitian .....................................................................................35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................35
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................35
3.3.1 Populasi Penelitian ...................................................................................35
3.3.2 Kriteria Inklusi Umum .............................................................................35
3.3.3 Kriteria eksklusi .......................................................................................36
3.3.4 Sampel Penelitian ....................................................................................36
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................37
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesinoner Penelitian ...............................37
3.5.1 Uji Validitas .............................................................................................37
3.5.2 Uji Reliabilitas .........................................................................................37
3.6 Alur Penelitian .........................................................................................39
3.7 Proses Pengambilan Data Dan Jumlah Sampel Akhir ........................................40
3.7 Identifikasi Variabel.................................................................................41
3.8 Manajemen Data ......................................................................................41
3.8.1 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................41
3.8.2 Pengolahan Data dan Analisis Data .........................................................41
3.9 Analisis Data............................................................................................42
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................................43
x
4.1 Karakterisitik Responden Calon Jamaah Haji dan Umrah .......................43
4.2 Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji atau Umrah Saat ini
.................................................................................................................44
4.2.1 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang kontrasepsi.
.................................................................................................................45
4.2.2 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang Jenis – jenis
kontrasepsi ...............................................................................................46
4.2.3 Gambaran pengetahuan mengenai pil KB ................................................46
4.3 Gambaran Rencana Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji dan
Umrah Ketika Akan Menunaikan Haji atau Umrah .................................47
4.3.1 Gambaran tingkat penggunaan kontrasepsi saat beribadah haji dan umrah
.................................................................................................................47
4.3.2 Jenis – jenis kontrasepsi yang akan dii gunakan pada saat akan haji atau
umrah .......................................................................................................47
4.3.3 Alasan memilih menggunakan kontrasepsi pil, suntik dan implant ..........48
4.3.4 Pengetahuan merek pil KB yang di gunakan pada saat akan beribadah haji
dan umrah ................................................................................................49
4.3.5 Waktu penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon
jamaah haji dan umrah .............................................................................49
4.3.6 Sebaran jawaban responden tentang suatu informasi penggunaan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid Pada calon jamaah haji dan umrah
.................................................................................................................50
4.3.7 Sebaran responden terhadap fasilitas layanan kesehatan untuk penggunaan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada saat di Tanah Suci ............51
4.3.8 Gambaran perilaku penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid
pada calon jamaah haji dan umrah ...........................................................52
4.4 Pembahasan .............................................................................................53
BAB V KESIMPULAN dan SARAN .............................................................................55
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................55
5.2 Saran ........................................................................................................55
5.2.1 Bagi Calon Jamaah Haji dan Umrah ........................................................55
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya .........................................................................55
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................57
LAMPIRAN.....................................................................................................................61
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Pil Kontrasepsi Kombinasi dalam Pengaturan Haid .................... 26
Tabel 2.2 Properties of some progestational agents .............................................. 27
Tabel 2.3 Definisi Operasional ............................................................................. 34
Tabel 3.1 Hasil Validasi dari Item Kuesioner ....................................................... 37
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas pada pertanyaan kuesioner ................................. 38
Tabel 4.1 Karakterisitk usia pada calon jamaah haji dan umrah........................... 43
Tabel 4.2 Status pekerjaan pada calon jamaah haji atau umrah ............................ 44
Tabel 4.3 Status pernikahan calon jamaah haji dan umrah ................................... 44
Tabel 4.4 Jenis kontrasepsi yang di gunakan calon jamaah haji dan umrah saat ini
............................................................................................................................... 45
Tabel 4.5 Pengetahuan mengenai kontrasepsi ...................................................... 45
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan mengenai jenis
- jenis kontrasepsi pada calon jamaah haji atau umrah ........................ 46
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan mengenai pil
KB pada calon jamaah haji atau umrah ................................................ 46
Tabel 4.8 Rencana penggunaan kontrasepsi saat berangkat haji dan umrah ........ 47
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan jenis
kontrasepsi yang akan digunakan pada saat beribadah haji dan umrah . 48
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan alasan pemilihan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan
umrah .................................................................................................... 48
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan
(pertanyaan terbuka) mengenai merek pil KB dalam mengatur siklus
haid pada saat beribadah haji dan umrah. ............................................. 49
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu pemilihan
kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan
umrah .................................................................................................... 50
xii
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan
mengenai informasi penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur
siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah ..................................... 51
Tabel 4.14 Distribusi sebaran responden terhadap fasilitas layanan keluarga
berencana tentang penggunaan (pemakaian ) kontrasepsi hormonal
dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah .......... 52
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku mengenai rencana
penggunaan Pil KB pada saat beribadah haji dan umrah ..................... 53
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori .................................................................................... 32
Bagan 2.2 Kerangka Konsep ................................................................................. 33
Bagan 3.1 Alur Penelitian ..................................................................................... 39
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................... 61
Lampiran 2 Hasil Uji Validasi .............................................................................. 65
Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 69
Lampiran 4 Analisis Univariat .............................................................................. 72
Lampiran 5 Surat Izin Pengambilan Data ............................................................. 86
Lampiran 6 Curiculum Vitae ................................................................................ 88
xvii
1 BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kontrasepsi ketika sedang menjalankan ibadah haji atau umrah di Arab Saudi
nantinya.
5
6
Sedangkan ibadah umrah bisa dikerjakan kapan saja tanpa ada ketentuan
waktu. Bisa dikerjakan 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan dan 365
hari dalam setahun. Rangkaian ibadah umrah yaitu niat dari miqat, thawaf
disekeliling ka’bah, sa’i tujuh kali dan tahallul, dan bisa diselesaikan hanya dalam
1-2 jam saja.
Ibadah haji merupakan salah satu dari rukun islam, dimana ibadah haji
diwajibkan bagi kaum muslimin (fardhu ‘ain) yang diwajibkan sekali seumur
hidup yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Selanjutnya baik yang kedua atau
seterusnya hukumnya sunnah. Akan tetapi bagi mereka yang bernazar haji
menjadi wajib melaksanakannya 2.
1. Islam
2. Baligh (dewasa)
3. Aqil (berakal sehat)
4. Merdeka (bukan hamba sahaya)
5. Istitha’ah (mampu)
Istitha’ah artinya mampu, yaitu mampu melaksanakan ibadah haji ditinjau dari
segi :
a. Jasmani
- Sehat dan kuat, agar tidak sulit melaksanakan ibadah haji.
b. Rohani
- Mengetahui dan memahami manasik haji.
- Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melaksanakan
ibadah haji dengan perjalanan jauh.
c. Ekonomi
7
Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan, dan apabila tidak
dilaksanakan maka ibadah haji dianggap tidak sah.
Ada perbedaan pendapat dari 4 mazhab mengenai rukun haji, yaitu 2,3 :
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Mampu (baik secara ekonomi maupun fisik)
10
Haid dapat terjadi kapan saja dalam rangkaian ibadah haji. Pada saat
menjelang ihram di miqat, ketika di Makkah ketika akan tawaf umrah bagi jamaah
haji tammatu’, tawaf qudum bagi haji ifrad, atau haji qiran. Juga sangat mungkin
terjadi haid menjelang tawaf ifadhah, sedang tawaf ifadhah, sesudah tawaf ifadhah
menjelang tawaf wada’, dan bahkan ketika sedang thawaf wada’.
Di antara tawaf tersebut yang merupakan rukun haji adalah tawaf ifadhah,
Jika haid terjadi sesudah tawaf ifadhah, menjelang atau di saat melakukan tawaf
wada’ maka jamaah haji boleh tidak melakukan tawaf, tetapi haid yang terjadi
menjelang dan atau pada saat mengerjakan tawaf ifadhah, tidak boleh meneruskan
tawafnya sehingga suci atau berakhir haidnya. Jamaah harus menunggu sampai
suci baru melakukan tawaf ifadhah. Sampai berapa lama, jamaaah menunggu di
Makkah sehingga ia dapat tawaf.
2.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari ”tahu” dan hal ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar manusia
memperoleh pengetahuan dari indra mata dan telinga. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang.6,7.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian, perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari dengan
pengetahuan ( Notoatmodjo, 2011 ). 8
Pengetahuan adalah kemampuan untuk memperoleh atau mempertahankan
pengalaman, keterampilan atau kecakapan. Pengetahuan dipengaruhi oleh
imajinasi persepsi, penilaian, memori, pengalaman, tingkat pendidikan,
kebiasaan 8,9.
2.3 Perilaku
Suatu sikap belum otomatis terwujud menjadi tindakan. Untuk terwujudnya
sikap menjadi sebuah tindakan diperlukan faktor pendukung atau sesuatu yang
memungkinkan, antara lain fasilitas, dukungan dari pihak lain, dan sebagainya 10
1. Persepsi ( perception )
12
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil merupakan praktis tingkat pertama. Contoh, ibu dapat memilih makanan
yang bergizi tinggi bagi anak balitanya.
2. Respon terpimpin ( guided response )
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai contoh adalah
praktis tingkat kedua. Contoh, kakak dapat memasak sayur dengan benar, mulai
dari cara mencuci, memotong lalu memasak dan sebagainya.
3. Mekanisme ( mechanism )
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau
sesuatu itu merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktis tingkat tiga.
Contoh, ibu yang sudah biasa mengimunisasikan anaknya pada umur – umur
tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan dari orang lain.
4. Adaptasi ( adaptation )
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik. Artinya, tindakan itu sudah dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi
kebenaran tindakannya tersebut. Contoh, ibu dapat memilih dan memasak
makanan bergizi tinggi berdasarkan bahan makanan yang murah dan sederhana.
13.
hormonal yaitu suntik, pil, dan implan Pada dasarnya dibagi menjadi dua
yaitu kombinasi ( mengandung hormon progesteron dan estrogen sinetik seperti
pada pada pil kombinasi dan suntik ) dan yang hanya mengandung progesteron
saja. Prinsip kerjanya mencegah pengeluaran sel telur dari kandung telur,
mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat
lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuh hasil konsepsi,
sehingga sel telur berjalan lambat sehingga mengganggu waktu pertemuan
sperma dan sel telur. 13
Estrogen sinetik adalah etinil etradiol, mestranol, dan progesteron sinetik
adalah progestin, norethindron, noretinodrel, etinodiol, norgestrel. Alasan
utama untuk menggunakan estrogen dan progesteron sinetik adalah bahwa
hormon alami semuanya akan dirusak oleh hati dalam waktu singkat setelah
diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam sirkulasi paru (Guyton, 2008).14
Haid atau menstruasi merupakan proses alamiah bagi semua wanita yang
normal, karena merupakan salah satu tanda bahwa wanita tersebut dalam keadaan
subur. Haid yang normal rata rata 28 hari namun dapat maju atau mundur
sehingga variasinya berkisar antara 22 hari hingga 35 hari dengan rata-rata
volume darah sekitar 130 ml. Biasa pada hari ke-14 sebelum haid mendatang,
ovarium kiri atau kanan akan melepaskan 1 sel ovum, Pada beberapa kasus dapat
terjadi pelepasan lebih dari 1 sel telur. Siklus haid dibagi dalam beberapa fase,
yaitu 15 :
Haid terjadi karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron yang
ada dalam darah wanita bersangkutan. Haid merupakan proses kompleks yang
melibatkan interaksi antara organ-organ spesifik dengan perantara hormon
14
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi berupa pil dan diminum oleh wanita,
yang berisi estrogen dan progestin berkhasiat mencegah kehamilan bila diminum
20.
secara teratur ( Hartanto, 2004) Kontrasepsi Oral dibagi 4 tipe yakni tipe
kombinasi, mini pil, tipe sekuensial, dan pasca sanggama ( morning after pil ) 13.
Tipe kombinasi adalah tipe yang dikenal efektifitasnya paling tinggi dan karena
itu tipe inilah yang sampai sekarang yang paling banyak digunakan ( Manuaba,
1998 ). Dari penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor, et.al ( 2016 )
didapatkan jamaah yang menggunakan kontrasepsi pil kombinasi 73,5 %.5
Beberapa data didapatkan dari penelitian Dandehboor, et.al dengan study
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dapat disimpulkan bahwa
diantara semua peserta 350 populasi , 98,7 % jamaah haji mengonsumsi
kontrasepsi untuk menekan menstruasi 5
Kontrasepsi oral yang paling sering digunakan saat ini merupakan kombinasi
estrogen dan progesteron yang diminum setiap hari selama tiga minggu dan bebas
minum selama satu minggu dan pada saat itulah terjadi pendarahan uterus-
withdrawal 21.
Kerugian pil KB, mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap
hari mual terutama pada 3 bulan pertama, adanya pendarahan bercak, pusing,
nyeri payudara, berat badan naik serta meningkatkan tekana darah, retensi cairan
sehingga resiko dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit
meningkat. Pada usia > 35 tahun dan adanya riwayat merokok menurut
(Saifuddin, 2003). 21
Pil oral kombinasi adalah pil kontrasepsi yang mencegah terjadinya ovulasi dan
mempunya efek lain terhadap raktur genitalis seperti menimbulkan perubahan –
perubahan pada lendirn serviks pada moilas tuba fallopi dan uterus
Terdiri dari 21-22 pil yang dimana setiap pilnya berisi derivat estrogen dan
progestin dosis kecil untuk penggunaan satu siklus ( 7-8 hari ). Pil pertama mulai
diminum pada hari kelima ( 5 ) siklus haid selanjutnya setiap hari 1 pil selama 21-
22 hari. Umumnya 2-3 hari sesudah pil terakhir diminum akan timbul pendarahan
haid yang merupakan pendarahan putus obat (withdrawal bleeding). Bila belum
melebihi 24 jam maka diatasi dengan konsumsi 2 pil kombinasi (dosis tunggal)
perhari hingga pendarahan terhenti dan lanjutkan dengan dosis pil perhari.
Penggunaan pada siklus seebelumnya yaitu pil pertama ditelan pada hari ke lima
(5) siklus siklus haid ( Manuaba, 1999 ) .
Cara kerja pil oral kombinasi yaitu menekan ovulasi, mengurangi transfor
sperma dibagian atas saluran genital (tuba fallopi), mengganggu pertumbuhan
endometrium , sehingga menyulitkan proses implantasi , serta memperkental
lendir serviks (untuk mencegah penetrasi sperma) .
18
1. Desogestrel + Etinil
2. Estradiol ( Marvelon, Desogen )
3. Levonorgestrol + Etinil Estradiol ( Microgynon, Plain Pil, Triquilae )
4. Noretindron + Etinil Estradiol ( Brevicon, Ovcon, Norinyl )
5. Ke empat kombinasi diatas hormon ini tidak memiliki andonergik,
strogenik dan glukokortikoid atau efekmineralkortikoid , misalnya
nomesgestrol acetate telah digunakan untuk pengobatan ginekologi
(menstruasi, disminore dan sindrom pramenstruasi dan sebagai
komponen dalam therapi kombinasi dengan hormon estradiol untuk
mengurangi gejala menopause.19
Pil kombinasi ini dalam penundaan haid, harus di konsumsi sejak haid selesai
dan tidak menggunakan pil plasebo atau sulfas ferosus yang tersedia pada 7 hair
terakhir pil kombinasi dengan kemasan 21 pil maka gunakan segera pil dari
kemasan baru tanpa henti hingga selesai ibadah haji atau umrah / kembali ke tanah
air 18.
1. Medroksi progesteron
Medroksi progesteron asetat ini terdapat dalam 3 dosis yaitu 2,5 mg, 5 mg,
5
dan 10 mg. Medroksi progesteron ini berlangsung selama 3 bulan penggunaan
sehingga bagi mereka yang menggunakan pertama kali, maka akan sering terjadi
spooting hingga 2-3 bulan awal penggunaan. Dosis yang digunakan 2 × 10 mg per
hari dan digunakan dalam jam yang sama. Hal ini harus diperhitungkan dengan
perubahan waktu yang terjadi antara Indonesia dan Arab Saudi yang berbeda
sekitar 4 jam , misalnya apabila waktu makan obat di Indonesia adalah 6 jam
maka di Arab Saudi harus minum pada jam 02.00 pagi.
2. Linesterol
payudara dan peningkatan nafsu makan tetapi efek ini jauh lebih ringan jika
dibandingkan dengan preparat progestagen lainnnya.
3. Levonogestrol
Dari penelitian yang telah di lakukan oleh Tindar M, et. al dijelaskan bahwa
yang menggunakan
b. Pil Mini
Pil mini yaitu kemasan dengan isi 35 pil : 30 mikroggram levorgestrel atau
30 mikroggram noretidron . Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mikroggram
desogestrel 19.
Pil mini ini hanya berisis derivat progestin dengan dosis kecil ( 0,5 mg atau
lebih kecil ) terdiri dari 21-22 tablet. Minipil ini bekerja menekan sekresi
gonadtropin dan sintesis steroid seks di ovarium ( tidak begitu kuat ),
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit ,
mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma dan
mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu 21.
Minipil bukan menjadi pengganti dari pil oral kombinasi, tetapi hanya sebagai
suplemen / tambahan, yang mana digunakan oleh wanita yang ingin menggunakan
kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau wanita yang harus menghindari
estrogen oleh sebab apupun ( Hartanto, 2004 ). 20
c. Pil sekuensial
2. Kontrasepsi suntik
1. Suntikan kombinasi
Suntik kombinasi ini adalah kontrasepsi suntik yang berisi cairan hormon
sintesis estrogen dan progesteron (Handayani, 2010)12. Kerugian suntikan
kombinasi ini adalah perubahan pola haid, awal pemakaian terjadi mual, pusing,
nyeri payudara ( akan menghilang setelah suntikan hari ke dua dan ke tiga ).
Sedangkan efek samping yang sering terjadi adalah amenore, mual, muntah,
pusing dan spotting .
2. Suntikan Progestin
Dari penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor, et.al dengan study deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional dapat disimpulkan bahwa diantara 350
populasi yang menggunakan konrasepsi sebanyak 5 orang dengan persent 1,2 %
sedangkan yang kombinasi yaitu injeksi dan pil sebanyak 6 orang dengan persent
1,4 % 26.
3. Kontrasepsi Implant
Salah satu alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari jenis karet
silastik yang berisi karet silastik yang berisi hormon, di pasang pada lengan atas
(Saifuddin, 2003). Implant ada beberapa jenis yaitu : norplant ( lama kerjanya 5
tahun ) , implanon ( lama kerjanya 3 tahun , jadena dan indoplant ( lama kerjanya
3 tahun ) 25. Kontrasepsi implant ini tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas
dari pengaruh estrogen , tidak mengganggu aktivitas sexual, klien hanya perku ke
klinik jika ada keluhan, dan dapat di cabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Kerugian dari penggunaan kontrasepsi ini adalah menimbulkan gangguan
mestruasi dan terjadi pendarahan yang tidak teratur.
Haid dapat terjadi kapan saja dalam rangkaian ibadah haji. Pada saat
menjelang ihram di miqat, ketika di Makkah ketika akan tawaf umrah bagi haji
25
tammatu’, tawaf qudum bagi haji ifrad, atau haji qiran. Juga sangat mungkin
terjadi haid menjelang tawaf ifadhah, sedang tawaf ifadhah, sesudah tawaf
ifadhah, menjelang tawaf wada’, dan bahkan ketika sedang thawaf wada’. Di
antara tawaf tersebut yang merupakan rukun haji adalah tawaf ifadhah.
Dalil-dalil yang berkaitan mengenai ibadah haji dan umrah bagi wanita haid
dan upaya untuk mengatur datangnya haid diriwayatkan : Dari Aisyah ra : berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bila kamu mendapat haid, lakukan semua
praktek ibadah haji kecuali bertawaf disekililing ka’bah hingga kamu suci”. 26,21
Wanita yang sedang haid tidak dilarang melakukan kegiatan manasik haji,
seperti wukuf di Arafah, mabit di Mudzalifah, melontar jumrah, kecuali tawaf di
sekitar Baitullah. Dari segi hukum syar’i wanita yang sedang haid itu dilarang
salat, puasa dan tawaf.
Jamaah haji wanita usia reproduksi dapat menjalankan seluruh ibadah haji
adalah melalui pengaturan haid, yaitu dengan cara memajukan dan memundurkan
haid sesuai dengan jadwal dan kebutuhan selama menunaikan ibadah haji. Cara
tersebut dapat tercapai dengan memberikan beberapa obat hormonal yang
menekan haid. Sebagian besar ulama memperbolehkan obat tersebut dengan
syarat bahannya terbuat dari zat yang halal dan tidak berbahaya bagi yang
mengkonsumsi obat tersebut.
Pengaturan haid dapat dilakukan dengan cara menunda atau memajukan haid
tersebut. Haid dapat ditunda dengan pemberian sediaan yang mengandung
hormon seks wanita. Salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan hormon
progesteron. Penundaan haid dengan cara ini secara tidak langsung mempengaruhi
sistem endokrinologi reproduksi manusia, sehingga pada penggunaan yang tidak
rasional dapat mengganggu siklus haid. Penundaan itu hendaknya hanya
dilakukan bila benar-benar dianggap perlu, seperti pada saat menunaikan ibadah
haji. Penggunaan terapi hormonal diperbolehkan karena fatwa Majelis Ulama
Indonesia tanggal 12 Januari 1979 menyebutkan bahwa penggunaan obat anti haid
untuk kesempurnaan ibadah haji hukumnya adalah mubah.
26
Durati Activities
on
Route Of Estroge Androg Antiestrog Antiandrog Anabo
Actio nic enic enic enic lic
n
Progesteron and derivatives
Progesteron IM 1 day - - + - -
Hydroxyproges IM 8-14 Sl Sl - - -
teron caproate day
28
17-Ethinyl testosterone
derivates
Dimethisterone PO 1-3 - + Sl - -
days
19-Nortestosterone derivates
Desogestrel PO 1-3 - - - - -
days
Norethynodrel PO 1-3 + - - - -
days
Lynesterol PO 1-3 + + - - +
days
Norethindrone PO 1-3 Sl + + - +
days
Norethindrone PO 1-3 Sl + + - +
acetate days
Ethynodiol PO 1-3 Sl + + - -
diacetate days
L-Norgestrel PO 1-3 - + + - +
days
Properties of some progestational agents
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic and Clinical Pharmacology.11th ed.A
langeMedical Book. Singapore:Mc.Graw Hill.2009;706-709.15.29
Agonis GnRH merupakan alternatif untuk mengatur siklus haid bagi wanita
yang tidak bisa menerima efek samping perdarahan atau bercak akibat
penggunaan progestin dan PKK. Agonis GnRH yang dapat digunakan adalah
Leuprolin asetat 3,75 mg. 16,19
Agonis GnRH diberikan antara hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid
secara subkutan atau intramuskular. Untuk keperluan ibadah haji, cukup diberikan
2 kali saja. Beberapa hari setelah suntikan pertama akan terjadi perdarahan (bukan
haid) karena efek flare up yang lamanya 5-10 hari. Setelah suntikan kedua
umumnya tidak terjadi perdarahan. 16,19
Efek samping yang dapat terjadi, meskipun jarang, pada penggunaan agonis
GnRH adalah hot flushes, berkeringat, sakit kepala, berdebar-debar, nyeri otot,
dan sendi serta depresi. Untuk mengatasi efek samping tersebut maka dapat
diberikan tablet estrogen (estrogen equin konjugasi 0.625mg atau 17β-estradiol
2mg) + progestin (nomegestrol asetat 5 mg, medroksi progesteron asetat 5mg,
atau noretisteron asetat 1mg-2.5mg) sampai keluhan hilang. Sebaiknya, tablet
estrogen dan progestin sebagai add back therapy diberikan selama wanita tersebut
belum merasakan efek samping. 16,19,30
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari dan mengatasi
perdarahan bercak, yaitu:
1. Upayakan mengonsumsi pil pada saat yang sama setiap hari dan jangan
sampai terlupa, karena jika terlupa bisa menimbulkan spotting darah.
2. Bila terjadi perdarahan bercak tambahkan satu pil setiap hari dan kurangi
aktivitas sebanyak mungkin.
3. Jika perdarahan tidak berhenti, bisa mengonsumsi obat yang membantu
penghentian darah seperti asam traneksamat ( Tranexamid Acid )
4. Hentikan tambahan pil satu hari setelah perdarahan bercak berhenti. 19
1. Ketika tiba di Miqat, ternyata datang haid . Yang dapat dilakukan adalah
tetap berniat umrah haji dan melafadkan ”Labbaika umratan” (menjaga
larangan ihram) dan terus bertalbiyah tanpa masuk kedalam masjid untuk
melakukan sholat sunnah. Selanjutnya menunggu bersih (menunggu di
penginapan), setelah bersih, mandi besar (junub) lalu melanjutkan ritual
umrah : Tawaf, sa’i dan Tahalul hingga selesai umrah haji.
2. Jika selesai tawaf baru datang haid, maka keluarlah dari masjid tanpa
meneruskan sa’i (walaupun sa’i diperbolehkan tanpa bersuci tetapi karena
tempat sa’i berada di dalam mesjidil haram maka akan terhalang untuk
melakukannya akibat hadast besar). Pelaksanaan sa’i dan tahalul dapat
ditunda sampai haid selesai, dan mandi besar/junub baru melaksanakan
sa’i dan tahalul.
3. Ketika akan berangkat ke Mina (tanggal 8 Dzulhijah) atau langsung ke
Arafah, tiba-tiba haid datang, maka dapat tetap berniat haji setelah
membersihkan diri lalu berniat serta melafadzkan ”Labbaik Allahumma
Hajjan” (selanjutnya tetap menjaga larangan ihram) dan teruslah
bertalbiyah. Dalam keadaan belum bersih diperbolehkan dan sah
mengerjakan mabit di Mina, wukuf di Arafah, melontar Jumrah, kemudian
menunggu bersih, mandi besar/junub lalu mengerjakan tawaf dan sa’i. 31,32
31
Jadi, Kegiatan dalam ibadah haji dan umrah ada ibadah yang tidak boleh
dilakukan dalam haid, yaitu: thawaf, sholat, membaca Al Quran, puasa
dan berdiam diri di masjid. Sedangkan ibadah yang boleh dalam keadaan
haid yaitu: wukuf, sa’i, mabit di Mina, melontar jamarat dan tahallul.
32
Sampai Ibadah
Haji Atau
Umrah Selesai
RUKUN HAJI
PENGETAHUAN
SUCI DARI HADAS BESAR
(HAID )
PENGGUNAAN
KONTRASEPSI
HORMONAL
PERILAKU
B. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah calon jamaah haji atau
umrah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017-2018. Sampel
penelitian adalah populasi terjangkau yang telah terpilih secara total
sampling.
35
36
n= Zα2PQ
d2
Keterangan
Zα= deviat α = 1,96
P = Proporsi berdasarkan kepustakaan = 50 %
Q = 1-P
d = Presisi =0,1%
Maka besar sampel yang didapat ialah :
n= Zα2PQ
d2
= 1,962 x 0,5x0,5
0,12
= 96,04 = 96 sampel
Untuk menghindari dropout pada penelitian ini, maka sampel ditambahkan
𝑛 96,04
dengan menggunakan rumus : n’ = (1−𝑓) = (1−0,1) = 106,71 = 107 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti
berdasarkan teori yang ada. Karena itu dibutuhkan uji validitas dan reliabilitas
untuk mengetahui kekuatan instrumen ( alat uji ).
34.
jawaban yang sama Alat ukur yang baik untuk digunakan dalam penelitian
harus mengukur dengan ( valid ) dan konsisten ( reliabel ) . Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan mengetahui nilai cronbach’s alpha, berikut ini
interpretasi nilai cronbach’s alpha 36 :
a. Kurang reliabel : cronbach’s alpha 0,00 – 0,20
b. Agak reliabel : cronbach’s alpha 0,02 – 0,40
c. Cukup reliabel : cronbach’s alpha 0,041 – 0,60
d. Reliabel : cronbach’s alpha 0,061 – 0,80
e. Sangat reliabel : cronbach’s alpha 0,81 – 1,00
Persiapan penelitian
Identifikasi Responden
Menyingkirkan kriteri
eksklusi
Informed Consent
Pengisian Kuesioner
Pengumpulan Data
Kuesioner
Analisis Data
Penyajian Hasil
1. Persiapan penelitian
Pembuatan kuesioner oleh peneliti dan penentuan sampel yang akan
diteliti.
2. Uji Validitas Kuesioner
Perizinan untuk pengambilan data yaitu dilakukannya uji validitas
terhadap kuesioner yang telah dibuat. Validasi kuesioner dilakukan pada
10 responden yaitu warga sekitar kost Griya Camellia.
40
3. Identitas Responden
Sebelum mengidentifikasi responden peneliti terlebih dahulu
meminta izin kepada Dekan masing-masing fakultas yang ada di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melakukan pengambilan data.
4. Informed consent
a. Memberikan penjelasan kepada responden mengenai peneltian yang
akan dilakukan
b. Melakukan pengisian lembar persetujuan kuesioner jika setuju
mengikuti penelitian ini
5. Pengisian identitas dan kuesioner oleh responden penelitian
6. Sortir data
Kuesioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan disortir oleh
peneliti
7. Analisis data
Kuesioner yang telah diisi oleh reponden kemudian dilakukan
analisis menggunakan SPSS
Prosedur Administrasi
1. Perilaku penggunaan
Pengetahuan penggunaan kontrasepsi adalah segala tindakan yang
dilakukan atau direncanakan responden dalam mencegah haid pada
saat berada di Arab Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah.
Alat ukurnya dengan menggunakan kuesioner peneliti.
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala hal yang diketahui oleh responden
mengenai kontrasepsi hormonal mulai dari jenis – jenis, dan cara
penggunaan kontrasepsi hormonal. Alat ukurnya dengan
menggunakan kuesioner.
Pemberian kode numerik kepada data yang terdiri atas beberapa kategori
Jumlah responden yang ada pada penelitian ini adalah sebanyak 107 orang
calon jamaah haji. Dan semua responden diikutkan dalam analisis data.
Karakterisitik responden yang diamati pada penelitian ini adalah, umur, pekerjaan,
dan status pernikahan. Sebagaimana pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 Karakterisitk usia pada calon jamaah haji dan umrah
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah total responden yakni 107
orang, didapatkan frekuensi terbanyak yaitu usia wanita subur calon jamaah haji
dan umrah adalah pada usia 15-49 tahun sebanyak 99 orang ( 92,5 % ), dan
frekuensi yang paling rendah yaitu wanita dengan menopause yaitu usia > 49
tahun sebanyak 8 orang ( 7,5 % ) .
43
44
Tabel 4.2 Status pekerjaan pada calon jamaah haji atau umrah
Tabel 4.4 Jenis kontrasepsi yang di gunakan calon jamaah haji dan umrah
saat ini
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, Jenis kontrasepsi yang sedang di gunakan calon
jamaah haji dan umrah saat ini yang terbanyak adalah pil yaitu sebanyak 86 orang
( 80,4 % ), dan yang terendah adalah suntik sebanyak 4 orang (3,7 %) hanya 7
orang ( 6,5 % ) dari 107 calon jamaah haji dan umrah tidak mengetahui.
4.2.2 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang Jenis –
jenis kontrasepsi
Dari tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa frekuensi pengetahuan mengenai
pengertian pil KB yang terbanyak adalah sebanyak 80 orang (74,8 %) ,diikuti
(67,3 %), (37,4 %), dan yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah
mengenai pengertian pil KB adalah 24 orang (22,4 %) .
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas bahwa calon jamaah haji atau umrah yang
rencana menggunakan kontrasepsi saat berangkat haji atau umrah sebanyak 107
orang ( 100 % ).
4.3.2 Jenis – jenis kontrasepsi yang akan dii gunakan pada saat akan haji
atau umrah
48
1. Pil 73 68,2
2. Suntik 41 38,3
3. Implant 5 4,7
( Sumber : Data Primer )
Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi jenis kontrasepsi
yang digunakan pada saat beribadah haji dan umrah beragam. Jenis kontrasepsi
calon jamaah haji dan umrah yang terbanyak adalah menggunakan pil yaitu
sebanyak 73 orang (68,2 %) dari total 107 responden, diikuti suntik (38,3 %),
Implant (4,7 %), dan yang terendah adalah jenis kontrasepsi implant sebanyak 5
orang (4,7 %).
Dari tabel 4.12 tersebut dapat dilihat bahwa alasan penggunaan kontrasepsi
kontrasepsi Pil, Suntik serta Implant dalam mengatur siklus haid pada calon
jamaah haji dan umrah yang terbanyak diketahui oleh jamaah adalah kontrasepsi
49
tersebut digunakan karena (lebih mudah) sebanyak 77 orang (72 %), diikuti ( lebih
aman ) sebanyak 61 orang (57,0 %), dan yang terendah ( praktis ) seabnyak 50
orang (46,7 %).
Waktu pemilihan kontrasepsi calon jamaah haji dan umrah terdiri dari 1
bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka. Sebagaimana tabel di bawah ini :
50
Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa tingkat informasi mengenai
penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan
umrah dari 107 responden yang terbanyak adalah dokter yaitu sebanyak 71 orang
(69,2 %), diikuti bidan sebanyak 52 orang (48,5 %), perawat seabnyak 11 orang
(10,3 %), sedangkan yang terendah adalah informasi yang didapatkan dari
Keluarga dan Teman yaitu sebanyak 9 orang (91,6 %) .
4.4 Pembahasan
Penelitian tentang gambaran calon jamaah haji atau umrah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tentang rencana penggunaan kontrasepsi untuk mengatur
siklus haid ketika akan melaksanakan ibadah haji atau umrah. Data analisa ini
merupakan penelitian yang baru dilakukan hasil penelitian menunjukkan
sebanyak 107 responden (100 %) akan menggunakan kontrasepsi. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor et.al yang menyatakan bahwa
sebanyak 400 (100 %) responden jamaah haji di Iran menggunakan kontrasepsi
hormonal dalam mencegah menstruasi selama beribadah haji. Hal tersebut
menunjukkan kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Ghorashi Z et.al yang
menyatakan bahwa sebanyak 224 responden jamaah haji di Mekkah menggunakan
kontrasepsi hormonal dalam pelaksanaan ibadah haji.
umrah. Berbeda dengan wanita dengan umur lebih dari 50 tahun ini merupakan
usia menopause artinya dalam fase ini seorang wanita sudah tidak lagi menstruasi
sehingga jamaah haji yang sudah menopause cenderung tidak menggunakan
kontrasepsi dalam mencegah haid ketika di Tanah Suci. Hal ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor et.al yang menyatakan usia wanita
subur yaitu 25-25 ini berhasil menggunakan kontrasepsi sebanyak 6,7 %.
Jenis kontrasepsi yang akan digunakan oleh responden penelitian ini adalah pil
KB sebesar 73 % responden. Hasil ini lebih rendah dibandingkan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor er.al yaitu sebesar 74,7 %
menggunakan pil KB dalam mengatur siklus haid ketika di Tanah Suci. Pemilihan
pil ini didasarkan dengan alasan bahwa penggunaan pil adalah untuk mengatur
jarak kehamilan dan mengatur siklus haid wanita subur (mengurangi jumlah siklus
menstruasi ) ketika beribadah di Tanah Suci.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
55
56
57
58
29. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic and Clinical
Pharmacology.11th ed.A langeMedical Book. Singapore:Mc.Graw
Hill.2009;706-709.15.
30. Saman RR. Kesehatan Penerbangan dalam Ibadah Haji. Jakarta: Badan
Penerbit FK UI;2011
31. Rajuddin.Ibadah Haji dan Upaya Mengatur Siklus Haid.Majalah Ilmiah
Ukhuwah,Universitas Al Wasliyah, Medan.2009,Vol4 no 2;169-179.4.
32. D
33. ahlan S, Sarjana. Kontroversi Pil Tunda Haid Selama Haji. 2007.
Available at:http://www.wordpress.com/2007.html
34. Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika ; 2010
35. Morissan. Metode Penelitian Suvey. Jakarta : Kencana ; 2014. 98 -108 p
36. Syahdrajat T. Panduan Penelitian untuk Skripsi Kedokteran dan
Kesehatan. Jakarta : Diandra; 2017. 20-23 p
37. Sophiyudin DM. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan. 2nd ed. Jakarta : Sagung Seto ; 2009
60
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU
PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KB DALAM MENGATUR SIKLUS
HAID PADA CALON JAMAAH HAJI ATAU UMRAH
Saat ini saya, Atiqah Murtadha sebagai peneliti di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai “
Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Pada Jamaah Haji atau Umrah Tahun 2017-2018
Sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan di universitas kami, maka Anda
akan menjalani penelitian ini melalui pengisian kesioner. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan kontrasepsi dalam mengatur
siklus haid pada saat melakukan ibadah haji atau umrah.
Hal-hal yang terkait dengan pengisisan kuesioner akan kami jaga kerahasiannya.
Penelit ,
Atiqah Murtadha
Mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
Jalan Pisangan, Griya Camellia, N0 153 Cirendeu Ciputat -Tangerang Selatan
Telp. 085242714536
61
61
( Lanjutan )
Surat Persetujuan untuk Mengisi Kuesioner
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Usia :
Alamat :
Nomor telp/Hp :
Ciputat, 2018
Mengetahui,
(Atiqah Murtadha) ( )
62
Kode Responden
A. Identitas Responden
A1 Nama Responden :
........................................................................................................
A2 Umur : ................... tahun
A3 Tanggal Lahir : ..../..../...... ..../...../....
.......
A4 Pekerjaan [ ]
1. PNS
2. Karyawan Swasta
3. Wiraswasta
4. Buruh
5. IRT
6. Lainnya,.................................................................................
A5 Status Pernikahan [ ]
1. Ya
2. Tidak
A6 Alamat :
..........................................................................................................................
A7 No Telp : ................................................
A8 Apakah ibu ada rencana untuk ke Tanah Suci [ ]
1. Ya
2. Tidak
A9 Jika “Iya” Apakah ibu saat ini sedang menggunakan kontrasepsi ? [ ]
1. Ya
2. Tidak
A10 Jenis Konstrasepsi apa yang ibu gunakan saat ini ? [ ]
1. Pil
2. Spiral
3. Suntik
4. Lainnya, (sebutkan) : .................................................
A11 Sejak kapan :
...................................................................................................................
B. Pengetahuan
B1 Apa yang dimaksud dengan alat kontrasepsi ?
...............................................................
..............................................................................................................................
............
B2 Sebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi yang ibu ketahui ? [ ]
1. Kondom
63
2. Pil
3. Suntik
4. Implant/ susuk
5. lainnya,.................................................................................
B3 Apa yang ibu ketahui tentang Pil KB? [ ]
1. Alat kontrasepsi yang berbentuk Pil
2. Pil yang mencegah kehamilan
3. Pil yang berisikan hormon estrogen dan progesteron
4. Pil untuk mencegah haid
5. Tidak tahu
6. Lainnya, (sebutkan) : ..................................
C. Penggunaan Kontrasepsi (Dalam rangka menunaikan Ibadah Haji atau
Umrah)
C1 Apakah ibu ada rencana untuk memakai kontrasepsi dalam [ ]
mencegah terjadinya haid di tanah suci ketika beribadah haji atau
umrah ?
1. Ya
2. Tidak
1. Sebelum berangkat
Kapan : .................................................................................
2. Ketika di Tanah Suci
3. Lainnya, (sebutkan) : ...........................................................
C7 Darimana ibu mendapatkan informasi mengenai alat kontrasepsi [ ]
untuk mencegah haid pada saat menunaikan ibadah haji atau
umrah ? ( jawaban bisa lebih dari satu )
1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
4. Keluarga
5. Teman
6. Lainnya, (sebutkan) : ...................................
C8 Dimana rencana ibu akan melakukan penggunaan kontrasepsi? [ ]
( jawaban bisa lebih dari satu )
a. Prakter Dokter
b. Bidan
c. Rumah Sakit
d. Klinik Bersalin
e. Lainnya, (sebutkan) : ...................................
D. Perilaku
( Bila ibu menjawab menggunakan Pil KB )
D1 Apakah ibu menggunakan Pil KB sebelum berangkat ? [ ]
1. Ya
2. Tidak
Correlations
b1_definisi_ b2_jenis_ko KAT_PENG
kontrasepsi ntrasepsi b3_pilKB ETAHUAN
b1_definisi_ Pearson
1 ,818** ,724* ,907**
kontrasepsi Correlation
Sig. (2-
,004 ,018 ,000
tailed)
N 10 10 10 10
b2_jenis_ko Pearson
,818** 1 ,592 ,832**
ntrasepsi Correlation
Sig. (2-
,004 ,071 ,003
tailed)
N 10 10 10 10
b3_pilKB Pearson
,724* ,592 1 ,926**
Correlation
Sig. (2-
,018 ,071 ,000
tailed)
N 10 10 10 10
KAT_PENG Pearson
,907** ,832** ,926** 1
ETAHUAN Correlation
Sig. (2-
,000 ,003 ,000
tailed)
N 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
66
Correlations
b. Variabel Perilaku Penggunaan Kontrasepsi
c4_kapanibuakan Pearson
,724* ,724* ,706* 1 ,541 ,782** ,706* ,817**
menggunakankont Correlation
rasepsi Sig. (2-
,018 ,018 ,022 ,106 ,008 ,022 ,004
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
c5_dimanaibumen Pearson
,748* ,748* ,851** ,541 1 ,802** ,973** ,893**
dapatinformasi Correlation
Sig. (2-
,013 ,013 ,002 ,106 ,005 ,000 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
c6_rencanaakanme Pearson
,780** ,780** ,859** ,782** ,802** 1 ,859** ,928**
lakukanpemasanga Correlation
nkontrasepsi Sig. (2-
,008 ,008 ,001 ,008 ,005 ,001 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
c7_bagaimanacara Pearson
,828** ,828** ,904** ,706* ,973** ,859** 1 ,961**
ibumenggunakank Correlation
ontrasepsitersebut Sig. (2-
,003 ,003 ,000 ,022 ,000 ,001 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
KAT_PENGGUN Pearson
,885** ,912** ,961** ,817** ,893** ,928** ,961** 1
AAN Correlation
68
Sig. (2-
,001 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 10 10 10 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
69
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,843 4
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,807 8
70
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
a1_umur 39,70 6,865 10
a2_pekerjaan 2,50 1,269 10
a3_status_pernikahan 1,20 ,422 10
a4_penggunaan_kontrasepsi
1,70 ,483 10
a3_status_pernika
96,10 491,878 -,929 . ,845
han
a4_penggunaan_k
95,60 474,711 -,013 . ,837
ontrasepsi
a7_mestruasi 96,20 470,622 ,288 . ,835
b1_definisi_kontra
95,70 451,344 ,769 . ,826
sepsi
b2_jenis_kontrase
94,90 455,211 ,636 . ,828
psi
b3_pilKB 94,40 416,933 ,940 . ,810
c1_rencanamemak
aikontrasepsisaati 95,70 449,789 ,823 . ,825
badahhaji
c2_jeniskontrasep
siyangdipilihsaatib 95,70 447,122 ,915 . ,824
adahhaji
c3_kenapamemili
hmenggunakanko 94,90 430,767 ,958 . ,816
ntrasepsi
c4_kapanibuakan
menggunakankont 94,70 444,011 ,730 . ,823
rasepsi
c5_dimanaibumen
94,80 445,511 ,793 . ,823
dapatinformasi
c6_rencanaakanm
elakukanpemasan 95,00 433,111 ,917 . ,817
gankontrasepsi
c7_bagaimanacara
ibumenggunakank 94,90 434,989 ,859 . ,819
ontrasepsitersebut
KAT_PENGETA
90,40 377,600 ,911 . ,797
HUAN
KAT_PENGGUN
81,90 265,433 ,917 . ,795
AAN
KAT_IDENTITA
90,80 475,733 -,049 . ,841
S_RESPONDEN
72
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
25 1 ,9 ,9 5,6
27 1 ,9 ,9 6,5
29 1 ,9 ,9 7,5
52 1 ,9 ,9 99,1
54 1 ,9 ,9 100,0
Statistics
KAT_UMUR1
N Valid 107
Missing 0
KAT_UMUR1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
A4_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
S.PERNIKAHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TIDAK 1 ,9 ,9 100,0
Total 107 100,0 100,0
74
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TIDAK 1 ,9 ,9 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
A10_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TIDAK 1 ,9 ,9 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
A10_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
B1_HAID
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
B1_SIKLUSHAMIL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P_KONDOM
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P_PIL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P_SUNTIK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P_IMPLANT/SUSUK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
BERBENTUL PIL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
BERISIKAN HORMON
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
MENCEGAH HAID
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TIDAK TAHU
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
B3_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JIKA " TIDAK " APA YG IBU LAKUKAN UNTUK MENCEGAH HAID DISNA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_PIL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_SUNTIK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_IMPLANT/SUSUK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C3_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Ekluton 1 ,9 ,9 4,7
Microgion 1 ,9 ,9 5,6
Yasmin 1 ,9 ,9 100,0
PK_LEBIH AMAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_LEBIH MUDAH
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_PTAKTIS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C5_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_SEBELUM BERANGKAT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_KAPAN?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C6_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_DOKTER
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_PERAWAT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_BIDAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_KELUARGA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_TEMAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C7_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_PRAKTEK DOKTER
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
83
PK_BIDAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_RUMAH SAKIT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PK_KLINIK BERSALIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
C8_LAINNYA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
D3_MINUMSEB
D3_TIDAKMEN ELUMBERANG D3_MINUMSES
JAWAB KAT UAIANJURAN
Missing 0 0 0
D3_TIDAKMENJAWAB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
D3_MINUMSEBELUMBERANGKAT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
85
D3_MINUMSESUAIANJURAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent