SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Masyarakat
OLEH :
RAHMANIA FAUZIA
NIM : 1110101000065
i
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
Mother and Child Hospital (RSIA) Kemang Medical Care (KMC) as one of
the private hospitals has been experiencing tough competition, have the gynecological
and obstetrics clinic services which is very crowded. However, the large number of
visits in the clinic, was not followed by the number of inpatient obstetrics, so it found
the number of BOR RSIA KMC is low. This is related to the patient's decision in
choosing the place of birth. Hospital must know about their consumer behavior. This
research aims to determine the factors that influence the decision to choose a place of
birth for obstetrics clinic patients. This research is quantitative research with cross
sectional approach with 106 respondents. Questionnaires were used to measure
through validity and reliability. The results of this research is the majority of patients
characteristics are normal aged (20-35 years), working as an employee with college /
bachelor education and the salary is above the minimum wage of Jakarta. A total of
37 respondents (35%) states to not choose to give birth at RSIA KMC. Variable role
of family, income, price, place and promotion are related with the decision of
choosing the place of giving birth in RSIA KMC. While the variables age,
occupation, physician services, nursing services are unrelated with the decision of
choosing the place of giving birth in RSIA KMC. Suggestions for RSIA KMC is
added the number of nurses in obstetrics clinic for holidays and weekends, do the
three stages in the determination of whether or not to change the price, more in-depth
survey and specific for consumers, in order to find the right media campaign as well
as an evaluation of promotional material, media campaign, and the level of
expenditure promotions
ii
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
Rahmania Fauzia
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan. Sholawat dan
salam tidak lupa penulis sampaikan pada baginda Rasulullah Muhammad SAW yang
membawa umatnya ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Skripsi ini merupakan syarat kelulusan sebagai hasil studi selama empat tahun.
Dengan pengetahuan, pengarahan dan bimbingan yang diperoleh selama perkuliahan,
penulis mencoba menyusun skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Keputusan Pemilihan Tempat Persalinan Pasien
Poliklinik Kandungan dan Kebidanan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang
Medical Care Tahun 2014” Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak bantuan, petunjuk, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Ayah Rohmain dan Ibunda Tarwiyah yang telah
memberi semangat, memotivasi serta doa.
2. Prof.Dr (hc). dr. M. K. Tajudin, Sp.And sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatukkah Jakarta.
3. Ibu Fajar Ariyanti, Ph.D sebagai Kepala Program Studi Kesehatan
Masyarakat.
4. Ibu Riastuti Kusuma Wardani, MKM selaku penanggung jawab Peminatan
Manajemen Pelayanan Kesehatan.
5. Ibu Febrianti, SP, M.Si selaku Pembimbing I yang selalu memberikan arahan
dan bimbingannya yang sangat berharga dan bermanfaat untuk penyelesaian
skripsi ini.
6. dr. Yuli Praranca Satar, MARS selaku Pembimbing II atas bimbingan serta
arahannya bagi penulis.
vi
7. Segenap bapak / ibu dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis dan
mahasiswa pada umumnya.
8. Bapak Heri Iswanto MARS, selaku Direktur Umum Rumah Sakit Ibu dan
Anak Kemang Medical Care yang telah memberi arahan, bimbingan dan
mengizinkan penulis untuk dapat meneliti di rumah sakit.
9. Bapak Kristian, Ibu Nini dari unit SDM & ADM di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Kemang Medical Care yang membantu perizinan dan administrasi
sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan pengambilan data untuk skripsi
ini dengan lancar.
10. Perawat dan asssiten perawat di poliklinik kandungan dan kebidanan Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care yang telah membantu dalam
kegiatan pengambilan data di rumah sakit.
11. Adik-adik (Alviani Fauriza dan M. Luthfi Alfarizi) yang sudah membantu
dalam doa dan menjadi penghibur dikala susah.
12. Bing Rais yang selalu mendengarkan keluh kesah, memberi semangat dan
masukan, serta mendoakan, terima kasih.
13. Sahabat terbaik Supri, Angga, Sebay, Elija, Nina, Bayti, Iqbal, Anis, Prima,
Alul, Icha, Enno serta teman-teman yang Manajemen Pelayanan Kesehatan
(MPK) 2010 yang saya sayangi dan seluruh teman-teman Kesmas angkatan
2010 untuk semangat yang diberikan.
14. Segenap pihak yang belum disebutkan satu persatu atas bantuan, semangat
dan doanya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi.
Terakhir, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
serta penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… v
KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi
DAFTAR ISI....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 7
1.3 Pertanyaan Penelitian.............................................................................. 8
1.4 Tujuan................................................................................................... 8
1.4.1. Tujuan Umum............................................................................... 8
1.4.2. Tujuan Khusus............................................................................... 9
1.5 Manfaat.................................................................................................. 9
1.5.1 Bagi Peneliti ................................................................................ 9
1.5.2. Bagi Rumah Sakit…………………………………………….. 9
1.5.3. Bagi Institusi Pendidikan …………………………………….. 10
1.6 Ruang Lingkup penelitian …………………………………………. 10
viii
2.3.1.1 Produk............................................................................... 14
2.3.1.2 Harga…………………………………………………… 15
2.3.1.3 Tempat…………………………………………………. 17
2.3.1.4 Promosi………………………………………………… 18
2.3.2 Rangsangan Lain………………………………………………… 19
2.3.3 Karakteristik Pembeli…………………………………………… 20
2.3.3.1 Faktor Budaya……………………………………………. 20
2.3.3.2 Faktor Sosial……………………………………………… 21
2.3.3.3 Faktor Pribadi…………………………………………… 24
2.3.3.4 Faktor Psikologi………………………………………….. 27
2.4 Keputusan Pembelian...................................................................... 30
2.5 Rumah Sakit................................................................................. 32
2.5.1 Pengertian Rumah Sakit…………………………………………. 32
2.5.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit .…………………………………. 33
2.6 Pelayanan Poliklinik…………………………………………………... 34
2.7 Pemeriksaaan Antenatal Care…………………………………………. 34
2.8 Pelayanan Persalinan............................................................................ 36
2.9 Pelayanan Rawat Inap.......................................................................... 37
2.9.1 Pelayanan Dokter................................................................... 37
2.9.2 Pelayanan Perawat………………………………………………. 39
2.9.3 Pelayanan Makanan/Gizi............................................................... 39
2.9.4 Pelayanan Farmasi/Obat………………………………………… 40
2.9.5 Pelayanan Ruang Perawatan…………………………………...... 41
2.9.6 Pelayanan Rohani......................................................................... 41
2.10 Penelitian Terdahulu………………………………………………… 42
2.11 Kerangka Teori……………………………………………………… 43
ix
3.2 Definisi Operasional........................................................................... 49
3.3 Hipotesis........................................................................................... 50
x
Perawat, Harga, Tempat dan Promosi) dengan Keputusan Memilih
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Gambaran Karakteristik Pasien Poliklinik Kandungan dan Kebidanan…. 88
6.2 Hubungan Peran Keluarga dengan Keputusan Memilih Tempat 91
Persalinan………………………………………………………………..
6.3 Hubungan Usia dengan Keputusan Memilih Tempat Persalinan………. 94
6.4 Hubungan Pekerjaan dengan Keputusan Memilih Tempat Persalinan….. 97
6.5 Hubungan Penghasilan dengan Keputusan Memilih Tempat 99
Persalinan…
6.6 Hubungan Pelayanan Dokter dengan Keputusan Memilih 102
Tempat Persalinan………………………………………………………
6.7 Hubungan Pelayanan Perawat dengan Keputusan Memilih Tempat 104
Persalinan………………………………………………………………
6.8 Hubungan Harga dengan Keputusan Memilih Tempat Persalinan 107
6.9 Hubungan Tempat dengan Keputusan Memilih Tempat Persalinan 110
6.10 Hubungan Promosi dengan Keputusan Memilih Tempat Persalinan 112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
dalam bisnis. Hal ini didukung oleh meningkatnya tuntutan masyarakat akan
bisnis jasa adalah Rumah Sakit. UU RI no. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa
bersifat profit oriented. Hal ini dilihat dengan keluarnya Permenkes No.
diperkenankan memiliki dan mengelola Rumah Sakit dengan sifat profit oriented.
1
yang ada pada segmen pasar yang direbutkan relatif sama. Sehingga
kegiatan pemasaran jasa pelayanan Rumah Sakit menjadi suatu hal yang lazim
Philip Kotler dan Kevin lane keller (2009), menyatakan bahwa pemasaran
(marketing management) adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
yang telah ditetapkan perusahaan. Fungsi pemasaran tidak hanya sekedar menjual
konsumen (Kotler, 2009). Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009)
2
mengatakan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) dan rangsangan lain (ekonomi,
karakteristik pembeli seperti budaya, sosial, pribadi dan psikologi serta proses
tertentu. Menurut Kotler (2009), Dalam pemasaran, persepsi itu lebih penting
adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan
arti (Kotler,2009).
konsumen (pasien) adalah pelayanan rawat jalan. Pelayanan rawat jalan adalah
pelayanan yang wajib diselenggarakan oleh rumah sakit, seperti yang dituliskan
dalam UU No. 40 tahun 2009 tentang rumah sakit. Poliklinik tempat pemeriksaan
3
pasien rawat jalan mempunyai fungsi tempat konsultasi dan pemeriksaan pasien
oleh dokter yang ahli di bidang masing-masing untuk penemuan diagnosa dini
dan tempat pemeriksaan pertama untuk pengobatan lebih lanjut, yang mempunyai
jadwal pelayanan pada pagi sampai dengan siang selebihnya ditangani oleh
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kemang Medical Care adalah
salah satu rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan rawat jalan. Rumah
sakit yang melayani khusus untuk kesehatan ibu dan anak ini memiliki beberapa
poliklinik. Salah satu poliklinik andalan rumah sakit dengan jumlah kunjungan
terbesar adalah poliklinik kandungan dan kebidanan. Sebagai rumah sakit yang
fokus pada Ibu dan anak, RSIA Kemang Medical Care memiliki pelayanan
bersalin dengan fasilitas ruang operasi, ruang bersalin, ICU, NICU, ruang
ruangan dengan 22 tempat tidur yang terdiri atas kelas VVIP, kelas VIP, kelas
Utama, kelasa I, kelas II dan kelas III. Penggunaan ruang rawat inap kebidanan di
RSIA Kemang Medical Care terbilang rendah, hal ini dapat diketahui dari angka
BOR (Bed Occupancy Rate). Untuk rumah sakit khusus, angka BOR RSIA
Kemang Medical Care pada tahun 2013 sebesar 28%. Angka BOR ini terlihat
masih rendah karena ideal parameter BOR rumah sakit menurut Depkes (2007)
adalah 60-85%.
4
Berdasarkan data Poliklinik kandungan dan kebidanan di RSIA
Kemang Medical Care pada bulan Juli 2014, jumlah kunjungan pasien yang
melakukan ANC pada poliklinik kandungan dan kebidanan tahun 2013 sebesar
9593 dan bulan Januari – Juni 2014 sebesar 5239. Jumlah pasien yang
tahun 2013 sebesar 767 dan pada Januari – Juni 2014 sebesar 342. Rata-rata
jumlah kunjungan rawat inap kebidanan per bulannya di RSIA Kemang Medical
Care hanya sebesar 8,5%. Angka jumlah persalinan tersebut termasuk angka
rujukan bidan yang mungkin saja bukan merupakan pasien ANC sehingga pasien
rawat inap yang rendah. Dapat dilihat bahwa banyak pasien ANC pada poliklinik
kandungan dan kebidanan RSIA Kemang Medical Care yang memilih untuk tidak
atau lebih alternatif yang ada (Terry,2006). Menurut Kotler (2009) proses
menjadi hak penuh pasien ANC untuk menentukan pilihan tempat persalinan
rawat inap.
5
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pelangi (2010),
spesialis kebidanan dan lokasi rumah sakit yang dekat tempat tinggal. Lalu hasil
penelitian yang dilakukan oleh Khudori (2012) menunjukan bahwa ada hubungan
Medical Care tahun 2014. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui
RSIA Kemang Medical Care tahun 2014. Dimana hasil penelitian ini nantinya
rawat inap kebidanan. Selain untuk meningkatkan BOR rawat inap kebidanan dan
menjadi evaluasi dan dasar bagi pihak manajemen RSIA Kemang Medical Care
6
1.2 Rumusan Masalah
Angka BOR (Bed Occupancy Rate) RSIA Kemang Medical Care pada
tahun 2013 hanya sebesar 28%. Hal ini sangat jauh dari standar yang telah
ditentukan Depkes (2007) adalah 60-85%. Lalu rata-rata jumlah kunjungan rawat
inap kebidanan per bulannya di RSIA Kemang Medical Care hanya sebesar
8,5%. Angka ini sangat rendah menunjukan bahwa kurang dari 10% jumlah
tempat persalinan. Dokter hanya dapat memberi keputusan atau diagnosis atas
keadaan pasien. Dari masalah rendahnya angka utilisasi rawat inap ini diketahui
bahwa keputusan pasien untuk memilih tempat bersalin dipengaruhi oleh faktor-
Kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care Tahun
2014.
7
1.3 Pertanyaan Penelitian
berikut :
2014?
8
1.4.2 Tujuan Khusus
2014
1. Bagi Peneliti
a) Sebagai bahan evaluasi dan dasar bagi pihak manajemen RSIA Kemang
tepat.
9
3. Bagi Institusi Pendidikan
RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk
hamil pada usia trisemester di RSIA Kemang Medical Care tahun 2014.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan
organisasi.
Kotler dan Keller (2009) mengartikan jasa sebagai setiap tindakan atau
kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya
tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apa pun. Produksi jasa bisa
11
a. Berwujud, ini merupakan hal-hal yang dapat dilihat pelanggan saat jasa
menunggu lama
e. Empati, yaitu personil harus menunjukan perhatian yang tulus pada para
mereka.
Perilaku konsumen merupakan hal yang tidak teratur. Akan tetapi, hal
12
konsumen. Berikut ini adalah model perilaku pembeli yang dikemukakan oleh
Kotler (2009)
Rangsangan
Rangsangan Ciri Proses keputusan Keputusan
pemasaran pembelian
Lain pembeli pembeli
(sumber:PhilipKotler,2009)
Gambar 2.1
13
pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali
memenuhi target pasar. Dari bauran pemasaran, persepsi kosumen akan produk
2.3.1.1 Produk
Dengan kata lain, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
fitur inovatif yang terbaik (Kotler dan Armstrong, 2008) sehingga penilaian
dari beberapa hal. Menurut pendapat Kotler dan Keller (2009) yang
mengemukakan bahwa suatu produk tidak akan sukses jika tidak didukung
oleh harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat. Lupiyoadi dan
14
beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. Produk jasa
tersebut.
2.3.1.2 Harga
15
a. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value)
lebih besar mengenai resiko keuangan yang terlibat dalam pembelian, yang
lain. Karena menurut Hartono (2010), “harga” bagi konsumen tidak hanya
uang, namun pengorbanan lain seperti waktu, tenaga, biaya perjalanan, dan
biaya yang dipasangkan perlu untuk diubah atau tidak. Karena faktor harga
perusahaan ialah rumah sakit, jadi rumah sakitdapat melakukan tiga tahapan
16
Pertama yang dilakukan adalah menetapkan tujuan utama penetapan tarif di
rumah sakit. Karena menurut Hartono(2010) ada empat tujuan yang berbeda
2.3.1.3 Tempat
dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada
konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Meskipun ada banyak jenis
tradisional layaknya barang fisik, yaitu terdiri dari pabrik ke pedagang grosir,
17
dimensi-dimensi pemasaran strategic, seperti fleksibilitas, competitive
dan Hani (2000) mengatakan bahwa jarak lokasi rumah sakit merupakan
penjualan dengan calon pembeli juga merupakan hal yang diperhatikan oleh
pemasar. Selain itu Engel, Blackwell. Miniard (1994) dalam Swastha dan
2.3.1.4 Promosi
Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang mutlak
untuk memilih layanan rumah sakit bergantung pada banyak hal, diantaranya
18
sudah diasarkan survey atas kebutuhan pelanggan. Menurut Hartono (2010)
Iklan (advertising).
19
yang termasuk dalam lingkungan makro, seperti ekonomi, teknologi, politik
kepercayaan. (Kotler,2009)
oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab
dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga peting
lainnya.
Sub budaya mencakup segala cara atau pola pikir, merasakan dan
ditentukan oleh kebudayaan, yang tercermin pada cara hidup, kebiasaan, dan
20
tradisi dalam permintaan akan bermacam - macam barang dan jasa di pasar
Sedangkan kelas sosial menurut Kotler (2009) kelas sosial adalah sebuah
kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat
yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap
jenjang itu memiliki nilai - nilai, kepentingan atau minat, serta tingkah laku
yang sama.
a. Kelompok Acuan
b. Keluarga
21
luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling
pribadi, penghargaaan pribadi dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak
lagi terlalu sering berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua
dan telah diteliti secara ekstensif. Peran dan pengaruh ini akan sangat
22
mungkin dipegang oleh suami, istri,anak, atau anggota lain dalam rumah
bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana
yang akan dipilih. Peran dan pengaruh ini akan sangat bervariasi di negara-
negara dan kelas-kelas sosial yang berbeda. Pemasar harus selalu meneliti
23
2.3.3.3 Faktor pribadi
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus
hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep
diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahaapan siklus hidup
hidupnya.
24
Engel, Blackwell,Miniard (1994) dalam Swastha dan Hani (2000)
nilai sifat dari lingkungan biologis, aspek informasi dibagi menjadi positif
bila pribadi mendapatkan sesuatu itu, hal ini bersifat menarik. Sedangkan
memiliki minat diatas rata-rata atas produk dan jasa yang ditawarkan.
25
pembelian. Sehingga faktor pendapatan perlu diperhatikan pemasar.
produk dalam hal ini ialah pelayanan kesehatan untuk ibu hamil.
pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup
26
seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. (Sumarwan 2011)
pada pemasaran, konsep gaya hidup dipakai sebagai cara baru untuk
hidup akan mempelajari “apa yang ada di kepala mereka”. Oleh karena itu,
pembelajaran.
27
a. Motivasi
kebutuhannya.(Kotler,2009)
b. Persepsi
Persepsi tidak hanya bergantung pada stimuli fisik, tetapi juga pada
c. Pembelajaran
28
d. Keyakinan dan Sikap
serta bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
29
2.4 Keputusan Pembelian
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009). Keputusan
& John J.O.I Ihalauw, (2005) mendefiniskan keputusan adalah : “Suatu pilihan
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif”. Dalam pembelian produk sehari-
yang berminat membeli suatu produk serta alternatif lain yang mereka
pertimbangkan.
30
3. Keputusan tentang Penjualnya
Dalam hal ini produsen, pedagang besar dan pengecer baru mengetahui
pembelian. Masalah ini akan menyangkut adanya uang. Oleh karena itu
pembayarannya.
akan diteliti. Dimana pasien dapat menentukan utuk memilih layanan tempat
31
2.5 Rumah sakit
2.5.1 Pengertian Rumah Sakit
Menurut Peraturan Menkes RI Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006,
perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan
pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan
sakit dan peranananya, bahwa rumah sakit merupakan suatu bagian integral
dari organsiasi social dan medis yang fungsinya adalah untuk memberikan
penyembuhan dan pelayanan pada pasien yang jauh dari keluarga dan
32
lingkungan tempat tinggalnya., serta sebagai tempat pendidikan bagi tenaga
rumah sakit adalah organisasi social dan media yang memberikan pelayanan
dimiliki.
(1971) yang dikutip oleh Aditama (2006), menyatakan bahwa rumah sakit
33
5. Program pencegahan dan penyuluhan kesehatan bagi populasi di sekitarnya.
yang merupakan tempat pemberian pelayanan kepada pasien yang tidak terawat,
pada saat ini merupakan bagian yang strategis dari rumah sakit, karena dari
bagian tersebut sebagian pasien dirujuk untuk dirawat dan mendapatkan tindak
lanjut (follow up) terutama untuk penyakit-penyakit kronis. Selain itu, program-
merupakan cermin dari rumah sakit secara keseluruhan. Kesan pertama dari
masyarakat terhadap rumah sakit adalah penampilan dari unit rawat jalan
dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
34
AB, 2002). Selain pemeriksaan kehamilan yang perlu diperhatikan ibu adalah
usia. Dimana usia ibu menjadi faktor resiko bagi keselamatan ibu dan bayi.
Usia yang beresiko untuk seorang ibu hamil adalah kurang dari 20
tahun dan diatas 35 tahun. Pada umur dibawah 20 tahun, rahim dan panggul
sering kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya, ibu hamil pada
usia itu mungkin mengalami persalinan lama / macet atau gangguan lainnya
karena ketidaksiapan ibu untuk menerima tugas dan tanggung jawabnya sebagai
orang tua. Ibu dianjurkan hamil pada usia antara 20-35 tahun karena ibu lebih
siap hamil secara jasmani dan kejiwaan. Pada umur 35 tahun atau lebih,
kesehatan ibu sudah menurun, akibatnya ibu hamil pada usia itu mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk mempunyai anak cacat, persalinan lama, dan
ibu.
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan
pembedahan.
35
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
keluar dari uterus ibu. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
36
b. Penolong persalinan. dapat dilakukan oleh dokter, bidan, pembantu bidan,
misalnya partus set atau bidan kit dan meja ginekolog atau tempat tidur.
nadi, pengamatan tekanan darah dan pernafasan, pengamatan HIS dan denyut
jantung janin.
Menurut Sk Menkes No. 159 tahun 1998 pelayanan rawat inap adalah
Rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien rumah sakit yang menempati
b. Pelayanan medik
d. Pelayanan perawatan
e. Pelayanan obat
f. Pelayanan makanan
37
Sedangkan Safrizal (2005) mengemukakan bahwa apek pelayanan
yang terpikir pertama kali adalah dokternya, baru kemudia akan terpikir
Pedoman Pelatihan Dokter Keluarga (2000, yang dikutip oleh Safrizal (2005)),
dokter setiap orang yang mengabadikan diri dalam bidang profesi dokter dan
dokter.
komunitas. Pelayanan dokter yang prima tentu menjadi sorotan setiap pasien.
38
Karena menurut Nelson (1990) dalam Khudori (2012) dokter dapat
keadaan sehat atau sakit memilih atau memperoleh makanan yang sesuai guna
mencapai syarat gizi yang maksimal. Sedangkan pelayanan gizi rumah sakit
adalah pelayanan gizi yang diberikan di rumah sakit bagi penderita yang
39
dirawat dan yang berobat jalan juga bagi karyawan rumah sakit. (Djojodibroto
makanan juga dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu aspek internal dan
1986). Selain itu, faktor internal berkaitan dengan nafsu makan, kebiasaan
makan dan rasa bosan (Prakoso, 1982). Sedangkan faktor ekternal adalah
penilaian terhadap makanan itu sendiri, menyangkut cita rasa makanan, cara
merupakan suatu keharusan mutlak. Pasien yang datang ke rumah skait untuk
berobat akan mendapat diagnosis dari dokter dan sekaligus mendapat resep
untuk mengambil obat. Resep ini juga akan dibawa ke apotik rumah sakit,
kemudian apotik akan membuat atau meracik ataupun menyiapkan obat untuk
rumah sakit, oleh karenanya untuk mearik pelanggan makan manajemen rumah
sakit harus memberikan perhatian yang lebih besar kepada kegiatan apotik.
40
Sistem pelayanan kepada pelanggan harus ramah, cepat, tepat, serta dengan
mengatakan bahwa mengelola rumah sakit yang baik adalah ibarat mengelola
sebuah hotel. Diperlukan suasanan atau kondisi yang tenang, nyaman, aman,
asri, bersih, dan sehat. Pada ruang perawatan, tentunya satu sama lain berbeda,
(1) yang menyatakan: lingkungan, bangunan, dan fasilitas sanitasi rumah sakit
adalah ruangan yang harus dalam keadaan bersih dan tersedia tempat sampah
sesuai dengan jenis sampahnya serta tersedia fasilitas sanitasi. Lalu kualitas
rohani merupakan hal yang penting karena ketenangan batin dalam upaya
41
penyembuhan dan adanya doa mengandung unsur spiritual serta rasa percaya
diri pada seseorang yang sedang sakit yang pada nantinya kekebalan tubuh
lain.
Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul
42
Sungai Selatan Prov. Kalimantan Selatan Tahun
2012
memilih layanan rawat inap di RSIA Kemang Medical care tahun 2014. Philip
Kotler dan Lene Keller dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran
promosi) serta stimulus lain yang bersifat lebih besar yaitu lingkungan makro,
seperti ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Berikut ini adalah gambaran
43
Karakteristik Pribadi
1. Budaya
a. Budaya
b. Subbudaya
c. Kelas social
2. Sosial
a. Kelompok
Acuan
b. Keluarga
c. Peran dan Status
Sosial
3. Pribadi
a. Usia
b. Tahap daur hidup
c. Pekerjaan
d. Keadaan
ekonomi/penghas
ilan Keputusan
e. Gaya hidup Pembeli
f. Konsep diri
4. Psikologis
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Kepercayaan
d. pembelajaran
Stimuli
Bauran
Pemasaran
1. Produk
2. Harga
1. Tempat
2. Promosi
3. Tempat
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
pribadi dan psikologi serta proses pengambilan keputusan lima tahap yang akan
kerangka teori.
rawat inap di RSIA Kemang Medical Care. Budaya tidak peneliti teliti karena
homogen. Untuk social, kelompok rujukan dan peran dan status social tidak
Tahap daur hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup serta konsep diri
45
gaya hidup dan ekonomi mereka sama sehingga untuk variabel tersebut bersifat
homogen. Faktor psikologis seperti motivasi dan kepercayaan tidak peneliti teliti
ke empat variable yaitu harga, tempat, produk dan promosi. Alasan peneliti
pelayanan rawat inap yang dimiliki oleh rumah sakit memiliki pengaruh yang
persaingan antara rumah sakit terkait dengan harga. Untuk variabel tempat,
peniliti ambil untuk mengetahui seberapa besar pengaruh letak rumah sakit dari
atau rawat inap kebidanan tersebut. Variabel promosi peneliti ambil karena RSIA
tersebut. Dalam hal ini, peneliti mengacu pada enam pelayanan rawat inap yang
dikemukakan oleh Safrizal (2005). Namun, peneliti hanya akan melibatkan dua
aspek pelayanan rawat inap, yaitu pelayanan dokter dan pelayanan perawat.
46
Pelayanan rohani tidak dilibatkan dalam penelitian ini dikarenakan RSIA KMC
pelayanan makanan dirumah sakit bersifat sama dalam hal penjadwalan maupun
faktor yang berhubungan dengan keputusan memilih layanan rawat ianp di RSIA
KMC tahun 2014. Adapun kerangka konsep yang digunakan peneliti dapat
Karakteristik Pembeli
- Peran Keluarga
- Usia
- Pekerjaan
- Penghasilan
47
Dari gambar diatas, variabel penelitian ini terdiri dari : Variabel terikat
RSIA Kemang Medical Care tahun 2014. Variabel tidak terikat (independent
48
3.2 Definisi Operasional
Dengan kerangka konsep yang ada, penulis pun mendefinisikan variabel-variabel dalam kerangka konsep tersebut. Hal
ini sangat penting agar terdapat kesamaan definisi antara variabel yang dimaksud oleh penulis dengan variabel yang dimengerti
pembaca. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
49
pasangan dan anak ) (Fitrianti,2010)
2 Usia Lama hidup responden wawancara kuesioner ordinal 0 = resiko tinggi (<20 dan >35tahun)
yang dihitung sejak lahir 1= normal (20s/d 35 tahun)
sampai dengan ulang (Pelangi,2010)
tahun yang terakhir
3 pekerjaan Jenis aktivitas/profesi wawancara kuesioner nominal 1= ibu rumah tangga
responden yang 2 = karyawan
dilakukan sehari-hari 3 = wiraswasta
(Pelangi,2010)
50
melayani pasien ANC
meliputi cepat tanggap,
rasa empati,
keramahtamahan, dan
kerapihan penampilan
perawat di RSIA
Kemang Medical Care
7 Harga Persepsi pasien tentang Wawancara Kuesioner Ordinal 0 = Kurang sesuai
tarif layanan 1 = Sesuai
pemeriksaaan dan (Fitrianti,2010)
persalinan di RSIA
Kemang Medical Care
8 Tempat Persepsi pasien tentang Wawancara Kuesioner Ordinal 0 = Kurang baik
letak,aksesibilitas,visibili 1 = Baik
tas, dan jarak RSIA (Fitrianti,2010)
Kemang Medical Care
51
3.3 Hipotesis
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
Ha :
tahun 2014
50
4. Ada hubungan antara penghasilan dengan keputusan pemilihan tempat
tahun 2014
tahun 2014
tahun 2014
51
BAB IV
METODE PENELITIAN
penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Dalam hal ini, peneliti
Medical Care yang terletak di jalan Ampera Raya No.34 Jakarta Selatan.
4.3.1 Populasi
52
4.3.2. Sampel
d2
Keterangan:
n = Besar sampel
Q = 1-p (0,5)
0,12
n = 96,04 96
53
Berdasarkan rumus di atas, diketahui bahwa nilai n = 96.
sampel yang bersedia sebagai responden dari criteria populasi yang sudah
ditentukan sampai jumlah batas minimal yang sudah ditentukan yaitu 106.
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
laporan dan dokumen tertulis RSIA Kemang Medical Care tekait dengan
indikator kinerja rumah sakit, jumlah tempat tidur rawat inap kebidanan,
54
4.4.2 Instrumen Penelitian
Sulaastri (2010), Pelangi (2010) dan (Khudori (2012) yang sudah teruji
pertanyaan
Skala Likert tersebut terdiri dari Sangat Tidak Setuju (STS), dengan skor
1, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, Setuju (S) dengan skor 3, dan
55
4.5 Uji Validitas dan Realibitas
kesamaan karakteristik, yaitu ibu hamil usia 7 bulan keatas pada rumah sakit
swasta lain. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
bantuan software SPSS (Statistical Package for the Social Science) 16.0 for
diberikan kepada 30 orang responden pasien rumah sakit diluar dari responden
Tabel 4.1
56
Pertanyaan Corrected Item – Total Keterangan
Corelation
B2 .401 Valid
B3 .639 Valid
B4 .627 Valid
C1 .491 Valid
C2 .428 Valid
C3 .650 Valid
C4 .609 Valid
D1 .698 Valid
D2 .755 Valid
D3 .713 Valid
D4 .740 Valid
E1 .845 Valid
E2 .499 Valid
E3 .478 Valid
E4 .544 Valid
F1 .478 Valid
F2 .518 Valid
F3 .445 Valid
G3 .830 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.0
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai hasil uji validitas setiap
item pertanyaan memiliki nilai > 0,361 sehingga semua pertanyaan pada
kuesioner ini dinyatakan valid. Pada hasil uji reliabilitas, didapat nilai Alpha
57
Pada 21 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien alpha adalah sebesar 0.939. Ini berarti 0.939 > 0,60 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kuisioner tersebut telah reliable dan dapat disebarkan kepada
pada kuesioner yang telah diisi responden agar data yang akan dimasukkan
Kuesioner pada pertanyaan ini menggunakan skala Likert dengan rentang skor
1-4. Setelah setiap pertanyaan diberi skor sesuai dengan jawaban responden,
Khudori (2012) dan Fitrianti (2010) setiap total skor dari masing-masing
variabel dibagi menjadi 2 kategori dengan cut off point standar 70%.
Sehingga pada penelitian ini, menggunakan cut off point yang sama dengan
58
penelitian terdahulu yaitu sebesar 70% lalu tiap variabel dibagi menjadi 2
kategori.
satu. Dengan minimum skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju dan
b) Variabel peran keluarga, jumlah pertanyan untuk variabel ini adalah tiga
buah. Dengan minimum skor 3 dan maksimum skor 12. Skor dari 3
off point standar 70%. kategori “kurang bereperan” bila skor ≤70% dari
maksimum skor. lalu kategori “berperan” bila skor > 70% dari maksimum
skor. Nilai cut off point pada variabel ini sebesar 8,4 yaitu 70% dari 12
Tabel 4.3
Berperan 9-12
59
c) Variabel pelayanan dokter, jumlah pertanyan untuk variabel ini adalah
empat buah. Dengan minimum skor 4 dan maksimum skor 16. Skor dari 4
off point standar 70%. kategori “kurang baik” bila skor ≤70% dari
maksimum skor. lalu kategori “baik” bila skor > 70% dari maksimum
skor. Nilai cut off point pada variabel ini sebesar 11,2 yaitu 70% dari 16.
Tabel 4.4
Hasil Skor Variabel Pelayanan Dokter
Baik 12-16
empat buah. Dengan minimum skor 4 dan maksimum skor 16. Skor dari 4
off point standar 70%. Pertama kategori “kurang baik” bila skor ≤70% dari
maksimum skor. lalu kategori “baik” bila skor > 70% dari maksimum
skor. Nilai cut off point pada variabel ini sebesar 11,2 yaitu 70% dari 16.
60
Tabel 4.5
Baik 12-16
e) Variabel harga, jumlah pertanyan untuk variabel ini adalah empat buah.
Dengan minimum skor 4 dan maksimum skor 16. Skor dari 4 pertanyaan
standar 70%. Pertama kategori “kurang sesuai” bila skor ≤70% dari
maksimum skor. lalu kategori “sesuai” bila skor > 70% dari maksimum
skor. Nilai cut off point pada variabel ini sebesar 11,2 yaitu 70% dari 16.
Tabel 4.6
Sesuai 12-16
61
f) Variabel Tempat, jumlah pertanyan untuk variabel ini adalah empat buah.
Dengan minimum skor 4 dan maksimum skor 16. Skor dari 4 pertanyaan
standar 70%. Pertama kategori “kurang baik” bila skor ≤70% dari
maksimum skor. lalu kategori “baik” bila skor > 70% dari maksimum
skor. Nilai cut off point pada variabel ini sebesar 11,2 yaitu 70% dari 16.
Tabel 4.7
Hasil Skor Variabel Tempat
Baik 12-16
g) Variabel Promosi, jumlah pertanyan untuk variabel ini adalah tiga buah.
Dengan minimum skor 3 dan maksimum skor 12. Skor dari 4 pertanyaan
standar 70%. Pertama kategori “kurang baik” bila skor ≤70% dari
maksimum skor. lalu kategori “baik” bila skor > 70% dari maksimum
skor. Nilai cut off point pada variabel ini sebesar 8,4 yaitu 70% dari 12.
62
Tabel 4.8
Hasil Skor Variabel Promosi
Baik 9-12
3. Entry data, memasukkan data yang diperoleh dari hasil skoring di- entry ke
4. Cleaning data, mengecek kembali data yang sudah di-entry kedalam paket
lainnya.
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam
63
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat menggunakan uji statistik yakni uji Chi Square. Uji Chi
X2 =
Keterangan :
dk = (k-1)(b-1)
Keterangan :
64
k = banyaknya kolom
b = banyaknya baris
dk = derajat kebebasa
bentuk teks (textular), penyajian dalam bentuk tabel, dan penyajian dalam bentuk
grafik. Hasil dari analisis kuantitatif tersebut akan dibahas dan dianalisis dengan
cara berpikir rasional dan analistik dengan mengacu pada kerangka konsep yang
lapangan.
65
BAB V
HASIL PENELITIAN
tergali. Lalu, rancangan penelitian ini adalah cross sectional sehingga hasil yang
diperoleh hanya dapat memberi gambaran keadaan pada satu waktu saja.
jumlah pasien yang sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pasien keseluruhan
homogen.
Kelurahan : Ragunan
66
Kecamatan : Pasar Minggu
Batas wilayah:
Fax : 021-78843548
Hotline : 0812-18545454
Website : www.kemangmedicalcare.com
67
RSIA Kemang Medical Care juga memiliki value (nilai) yang
pelayanan adalah rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis lainnya. RSIA
untuk melayani pasien dalam pelayanan poli klinik kandungan dan kebidanan
68
dan kebidanan setiap dokter spesialis memiliki jadwal praktek yang bervariasi
dari Senin- Sabtu mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 20.00 WIB.
Selain itu, terdapat fasilitas lainnya untuk pasien ibu hamil dan ibu
1. Akupunktur
2. Fisioterapi
4. Senam Hamil
8. Gift Shop
69
5.3 Hasil Penelitian
Tabel 5.1
70
Tabel diatas menunjukan tentang karakteristik pasien poliklinik
kandungan dan kebidanan yakni ibu yang melakukan Antenatal Care di RSIA
Kemang Medical Care. diketahui paling banyak pasien berusia antara 20-35
tahun atau termasuk kategori umur tidak beresiko yaitu sebesar 88,7%. Ibu
dengan usia termuda adalah 17 tahun dan umur tertua adalah 40 tahun. Rata-
rata usia ibu adalah 28,08 tahun. Sedangkan karakteristik ibu yang lainnya
adalah domisili atau wilayah tempat tinggal ibu paling banyak adalah di
Untuk karakteristik ibu yang lain, yang banyak dijumpai adalah ibu dengan
Konsumen
di gambar 5.2.
71
Tidak
Memilih; 37;
35%
Gambar 5.2
Distribusi Pasien Terhadap Variabel Keputusan Memilih
Berdasarkan Kategori
gambar 5.2 dapat diketahui bahwa 37 orang pasien (35%) menyatakan bahwa
72
Berperan; 35;
33%
Berperan
Kurang
berperan; 71; Kurang berperan
67%
Gambar 5.3
Berdasarkan Kategori
5.3 dapat diketahui bahwa 71 orang pasien (67%) menyatakan bahwa keluarga
73
Kurang Baik; 3;
3%
Baik
Kurang Baik
Gambar 5.4
Distribusi Pasien Terhadap Variabel Pelayanan Dokter
Berdasarkan Kategori
gambar 5.4 dapat diketahui bahwa 3 orang pasien (3%) menyatakan bahwa
pelayanan dokter di RSIA Kemang Medical Care kurang baik, sedangkan 103
baik.
74
Kurang Baik; 10;
9%
Baik
Kurang Baik
Gambar 5.5
Distribusi Pasien Terhadap Variabel Pelayanan Perawat
Berdasarkan Kategori
gambar 5.5 dapat diketahui bahwa 10 orang pasien (9%) menyatakan bahwa
baik.
75
Sesuai; 21; 20%
Gambar 5.6
Distribusi Pasien Terhadap Variabel Harga
Berdasarkan Kategori
diketahui bahwa 85 orang pasien (80%) menyatakan bahwa harga atau tarif
(20%) menyatakan bahwa harga atau tarif untuk pelayanan di RSIA Kemang
76
Kurang Baik; 48;
45% Baik; 58; 55%
Baik
Kurang Baik
Gambar 5.7
Berdasarkan Kategori
baik. Sebagian besar menyatakan posisi atau letak tempat RSIA Kemang
77
Kurang Baik; 31;
29%
Baik
Kurang Baik
Baik; 75; 71%
Gambar 5.8
Distribusi Pasien Terhadap Variabel Promosi
Berdasarkan Kategori
RSIA Kemang Medical Care kurang baik. Sedangkan 75 orang pasien (71%)
78
5.3.4 Hubungan antara Faktor Perilaku Konsumen (Peran Keluarga, Usia,
Tabel 5.2
Keputusan Memilih
Variabel Tidak
Total P-Value
Memilih
Peran
memilih
keluarga
n % n % n %
Kurang
33 46,5 38 53,5 71 100
Berperan
0.001
Berperan 4 11,4 31 88,6 35 100
bahwa keluarga kurang berperan dan memilih ada 38 dari 71 orang (53,5%).
ada 31 dari 35 orang (88,6%). Dari hasil uji statistic diperoleh nilai
79
Tabel 5.3
Keputusan Memilih
Tidak
Variabel Total P-Value
Memilih
Usia memilih
n % n % n %
beresiko dan memilih ada 8 dari 12 orang (66,7%). Sedangkan pasien dengan
usia normal dan memilih ada 61 dari 94 orang (88,6%). Dari hasil uji statistic
diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) sebesar 1,00 artinya pada alpha 5% tidak
80
Tabel 5.4
Keputusan Memilih
Variabel Total P-Value
Tidak memilih Memilih
Pekerjaan
N % n % n %
Ibu Rumah
12 41,4 17 58,6 29 100
Tangga
pekerjaan Ibu rumah tangga dan memilih ada 17 dari 29 orang (58,6%).
orang (70,6%). Pasien dengan pekerjaan wirasawasta dan memilih ada 4 dari
9 orang (44,4%). Dari hasil uji statistic diperoleh nilai probabilitas (Pvalue)
sebesar 0,209 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan yang bermakna
81
Tabel 5.5
Analisis Hubungan Penghasilan dengan Keputusan Memilih
Pasien Poliklinik Kandungan dan Kebidanan RSIA Kemang
Medical Care Tahun 2014 (n = 106)
Keputusan Memilih
Tidak Total P-Value
Variabel Memilih
Penghasilan memilih
n % n % n %
< Rp.
18 62,1 11 37,9 29 100
3.000.000
0,001
>Rp.
19 24,7 58 75,3 77 100
3.000.000
memilih ada 58 dari 77 orang (75,3%). Dari hasil uji statistic diperoleh nilai
82
Tabel 5.6
Keputusan Memilih
Variabel Tidak Total P-Value
Memilih
Pelayanan memilih
Dokter
n % n % n %
Kurang
0 0 3 100 3 100
Baik 0.550
Baik 37 35,9 66 64,1 103 100
bahwa pelayanan dokter kurang baik dan memilih ada 3 orang (100%).
memilih ada 66 dari 103 orang (64,1%). Dari hasil uji statistic diperoleh nilai
83
Tabel 5.7
Keputusan Memilih
Variabel Tidak Total P-Value
Memilih
Pelayanan memilih
Perawat
n % n % n %
Kurang
4 40 6 60 10 100
Baik
0.737
Baik 33 35,9 63 64,1 96 100
bahwa pelayanan perawat kurang baik dan memilih ada 6 orang (60%).
memilih ada 63 dari 96 orang (64,1%). Dari hasil uji statistic diperoleh nilai
memilih.
84
Tabel 5.8
Analisis Hubungan Harga dengan Keputusan Memilih Pasien
Poliklinik Kandungan dan Kebidanan RSIA Kemang Medical
Care Tahun 2014 (n = 106)
Keputusan Memilih
n % n % n %
Kurang
37 43,5 48 56,5 85 100
Sesuai 0,000
bahwa harga yang kurang sesuai dan memilih ada 48 dari 85 orang (56,5%).
Sedangkan pasien yang menyatakan bahwa harga sesuai dan memilih ada 21
orang (100%). Dari hasil uji statistic diperoleh nilai probabilitas (Pvalue)
sebesar 0,000 artinya pada alpha 5% terdapat hubungan yang bermakna antara
85
Tabel 5.9
Keputusan Memilih
Tidak Total P-Value
Variabel Memilih
Tempat memilih
n % n % n %
Kurang
26 54,2 22 45,8 48 100
Baik
0,000
Baik 11 19 47 81 58 100
tempat kurang baik dan memilih ada 22 dari 48 orang (45,8 %). Sedangkan
pasien yang menyatakan bahwa tempat baik dan memilih ada 47 dari 58 orang
(81%). Dari hasil uji statistic diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) sebesar
0,000 artinya pada alpha 5% terdapat hubungan yang bermakna antara tempat
86
Tabel 5.10
Analisis Hubungan Promosi dengan Keputusan Memilih Pasien
Poliklinik Kandungan dan Kebidanan RSIA Kemang Medical
Care Tahun 2014 (n = 106)
Keputusan Memilih
Tidak Total P-Value
Variabel Memilih
Promosi memilih
n % n % n %
Kurang
16 51,6 15 48,4 31 100
Baik
0,036
Baik 21 28 54 72 75 100
bahwa promosi kurang baik dan memilih ada 15 dari 31 orang (48,4 %).
Sedangkan pasien yang menyatakan bahwa promosi baik dan memilih ada 54
dari 75 orang (72%). Dari hasil uji statistic diperoleh nilai probabilitas
87
BAB VI
PEMBAHASAN
Sebagai rumah sakit ibu dan anak yang pangsa pasar terbesarnya adalah
pasien ibu, RSIA Kemang Medical Care perlu mengenal perilaku konsumennya.
RSIA Kemang Medical Care tergolong rumah sakit baru dengan usianya yang baru 5
tahun. Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan pasar, RSIA Kemang
Medical Care memerlukan strategi yang tepat. Dari berbagai literature penelitian yang
pernah dilakukan dan literatur, disebutkan bahwa pemilihan tempat persalinan oleh
Pada bab ini, akan dibahas variabel-variabel dalam penelitian yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan rumah sakit yang menjadi tempat
penelitian. Variabel yang diteliti dianalisis dengan metode univariat dan bivariat
sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini yaitu melihat gambaran distribusi frekuensi
dari variabel dan melihat hubungan antara setiap variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa mayoritas pasien ibu hamil
berusia normal (20-35 tahun) sebanyak 88,7%. Ibu dianjurkan hamil pada usia
antara 20-35 tahun karena ibu lebih siap hamil secara jasmani dan kejiwaan.
Pada umur dibawah 20 tahun, rahim dan panggul sering kali belum tumbuh
88
mencapai ukuran dewasa. Akibatnya, ibu hamil pada usia itu mungkin
ibu untuk menerima tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua. Pada umur
35 tahun atau lebih, kesehatan ibu sudah menurun, akibatnya ibu hamil pada
usia itu mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mempunyai anak cacat,
persalinan lama, dan pendarahan (Kemenkes RI, 2011). Rumah Sakit yang
fokus pada kesehatan ibu dan anak tentu memberikan perhatian lebih terhadap
pasien calon ibu untuk lebih merencanakan kehamilannya di usia ideal atau
normal. Hal ini dilakukan untuk mencegah angka kematian ibu maupun bayi
Karakteristik ibu yang lain adalah domisili atau wilayah tempat tinggal
pasien paling banyak adalah di Jakarta Selatan sebesar 36,8 %. Ibu yang
berdomisili di Jakarta Selatan tentu memiliki jarak lebih dekat untuk ke RSIA
Semakin dekatnya jarak anytara tempat tinggal pasien dengan tempat pelayanan
kesehatan tentu menjadi salah satu faktor pertimbangan pasien dalam memilih
pelayanan. Menurut Caroline dan Claire (1990), faktor jarak merupakan faktor
89
kandungan juga tinggi. Hal ini sesuai dengan penyataan Feldstein (1993) bahwa
dan sang bayi lebih baik dibanding dengan berpendidikan rendah. Dengan
yaitu sebanyak 84,9%. Dapat dilihat bahwa pasien merupakan wanita karir yang
bekerja pada satu institusi. Untuk ibu hamil yang bekerja tentu memilih tempat
weekend atau hari libur. Pekerjaan merupakan faktor tidak langsung yang
yang mayoritas diatas tiga juta rupiah yang bersinggungan langsung dengan
90
tangga berperan penting dalam menjamin perempuan khususnya ibu hamil
bahwa keluarga yang dinilai berperan mempunyai peluang yang lebih besar
karena karakteristik tempat penelitian yang sama yaitu rumah sakit swasta yang
Peran keluarga yang kurang dapat dilihat dari jawaban pasien yang
91
dikatakan baik oleh 71% pasien. Media promosi RSIA Kemang Medical Care
Kemang Medical Care. Pesan promosi yang mudah dimengerti membuat pasien
konsumen untuk memilih layanan rumah sakit bergantung pada banyak hal,
Menurut Kotler dan Keller (2009) yang disebut keluarga ada dua jenis,
yaitu keluarga orientasi yang terdiri dari orangtua dan saudara kandung. Dan
keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak. Peran keluarga yang dapat
terlihat disini adalah banyaknya pasien atau ibu hamil yang menggunakan
besar pasien pergi ke rumah sakit bersama dengan ibu dan suami mereka.
antenatal care. Namun, peran keluarga terjadi ketika suami/pasangan dan orang
92
Peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri,anak, atau anggota lain dalam
dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam
mengambil keputusan tentu keluarga juga melihat variabel lain seperti harga.
Pada data distribusi pasien terhadap variabel harga dimana 80% pasien
menyatakan bahwa harga atau tarif untuk pelayanan di RSIA Kemang Medical
pasien.
atau pengambil keputusan. Keputusan untuk memilih atau tidak memilih juga
ada keputusan yang dibuat bersama, ada yang diputuskan oleh suami, atau
93
mungkin yang dilakukan oleh istri sendiri. Karena wewenang untuk membuat
keputusan pembelian tergantung pada tipe keluarga menurut Kotler (2009) yaitu
(sebagian besar pembelian diputuskan oleh istri), dan syncratic (sebagian besar
pelayanan.
pendidikan ibu. Hal ini terlihat dari karakteristik pasien ibu hamil dengan
orang (92,5%). Pengetahuan tentang usia yang beresiko terhadap kehamilan ibu
kesehatan. Pasien ibu hamil di poliklinik kandungan dan kebidanan sadar untuk
selera yang berbeda juga menjadi pengaruh bagi pasien ibu hamil untuk
94
memilih melahirkan di mana. Karena tingginya pendidikan akan memudahkan
seseorang menyerap informasi baru dan mencari informasi. Selain itu, pasien
hidup sehat. Tidak hanya aplikasi pada wanita itu sendiri namun kepada
kesehatan. Pasien ibu hamil di poliklinik RSIA Kemang Medical Care yang
berpendidikan tinggi tentu akan mencari informasi atau aspek –aspek pisitf dan
aspek atau valensi yang sering disebut oleh Clawson dalam Sawastha dan Hani
mendapatkan sesuatu itu, hal ini bersifat menarik. Sedangkan valensi negative
menghampirinya, hal ini bersifat menolak. Dari hasil pengumpulan aspek atau
95
valensi negative dan positif dari produk jasa pelayanan kandungan, kebidanan
dan bersalin di RSIA Kemang Medical Care yang dilakukan oleh pasien ibu
Kemang Medical Care. Hasil ini sesuai dengan penelitian Syahrial (2001), yang
menyatakan bahwa tidak terbukti adanya hubungan usia ibu dengan keputusan
(2010) dimana tidak ada hubungan antara usia dengan keputusan pasien
poliklinik kebidanan RS Bahkti Yudha dalam pemilihan tempat bersalin. Hal ini
juga sama dengan hasil penelitian Khudori (2012) bahwa variabel usia tidak
persalinan di RS IMC.
memilih tempat persalinan bagi ibu hamil di RSIA Kemang Medical Care tidak
akan dibeli dahulu baik aspek positif maupun aspek negatif. Dari hasil tersebut,
dapat dilihat bahwa pasien yang memutuskan untuk memilih lebih banyak
96
daripada yang tidak memilih RSIA Kemang Medical Care sebagai tempat
kesehatan, RSIA Kemang Medical Care perlu untuk lebih mendengar, dan
untuk berbuat suatu kegiatan bila seorang ibu ikut membantu penghasilan
rumah tangga, maka pada saat ibu hamil, mereka akan lebih banayak
perilaku ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Ibu tidak punya waktu untuk
yang dilakukan konsumen akan mempengaruhi gaya hidup dan basis penting
memiliki pekerjaan memiliki wawasan yang lebih luas daripada ibu rumah
97
tangga. Karena pergaulan yang lebih luas dimana pertukaran informasi serta
interaksi dengan rekan atau teman sering dilakukan. Karateristik pasien ibu
Tangerang Bekasi), dapat dilihat pada tabel 5.2 dimana paling banyak pasien
dengan lingkungan sekitar ibu kota tentu memiliki lingkungan social yang
lebih banyak menemukan interaksi social mengenai gaya hidup. Pada interaksi
dikatakan baik oleh 71% pasien. Salah satu media promosi tradisional promosi
mouth to mouth atau dimana seseorang mengetahui informasi dari mulut atau
98
menyatakan bahwa tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara pekerjaan
dengan pemilihan tempat persalinan. Hal ini juga sama dengan hasil penelitian
Oleh karena itu, dalam upaya untuk meningkatkan pemanfaatan bed rawat inap
demikian tetap harus diperhatikan karena menyangkut hal lain seperti gaya
hidup selain pekerjaan itu sendiri. Dengan menjadi karyawan akan terkait
jaminan kesehatan gratis dari instansinya, hal ini berarti ada kaitan dengan
Penghasilan atau pendapatan yang didapat oleh sang pasien ibu hamil
tentu berbanding dengan pekerjaan dan tingkat pendidikan sang ibu. Semakin
99
yang sesuai dengan tingkat pendidikannya. Hal ini dapat dilihat bahwa pada
data 92,5% pasien ibu hamil memiliki pendidikan jenjang akademi atau
tinggi mendapatkan pendapatan yang tinggi juga, hal ini disebabkan apabila
seorang ibu memutuskan untuk hanya menjadi ibu rumah tangga bukan menjadi
wanita karir.
tangga. Pendapatan rumah tangga adalah gabungan dari pendapatan suami dan
Berdasarkan data diketahui bahwa 80% pasien menyatakan bahwa harga atau
tarif untuk pelayanan di RSIA Kemang Medical Care kurang sesuai antara
pendapatan lebih dari tiga juta rupiah, tidak semua merasa harga pelayanan di
100
RSIA Kemang Medical Care sesuai dengan keterjangkauan mereka. Harga
dengan pendapatan yang dihasilkan oleh keluarga. Hal ini sesuai dengan
kesehatan.
bersalin di RSIA Kemang Medical Care. Hasil penelitian ini sejalan dengan
memilih tempat bersalin. Dari penghasilan yang didapat oleh sang ibu, Ibu
dengan biaya, selera dan kebutuhan. Karena selain melihat kepada pendapatan,
dalam Swastha dan Hani (2000) yang mengatakan bahwa mengetahui tingkat
101
memberikan estimasi mengenai potensi pasar mengenai pembelian produk.
dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang mereka punyai. Hal yang
sama dikatakan oleh Kotler dan Keller (2009) bahwa pilihan produk sangat
tabungan dan aset, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran
dan tabungan.
Persalinan
rumah sakit dalam memberikan pelayanan prima kepada pasien. Sebagai rumah
sakit swasta dengan pangsa pasar menengah ke atas, rumah sakit tentu akan
merupakan salah satu aspek dari pelayanan rawat inap. Aspek pelayanan rawat
inap kebidanan ini termasuk produk penjualan yang ditawarkan rumah sakit
kepada pasien.
bersangkutan. Ada hal lain yang turut mempengaruhi keputusan pasien. Dokter
102
dalam pemeriksaan ANC di poliklinik kandungan dan kebidanan dapat
trimester III untuk melahirkan di RSIA Kemang Medical Care. Namun, dokter
tidak dapat memberikan keputusan kepada pasien. Pasien memiliki hak penuh
harga. Biaya yang dibebankan kepada pasien atas pelayanan yang didapatkan di
pasien, harga dan pelayanan. Dapat dilihat dari data distribusi frekuensi pasien
yang menyatkan bahwa 80% pasien menyatakan bawa harga yang dibebankan
kurang sesuai. Mayoritas pasien menjawab tidak setuju untuk pernyataan bahwa
tarif pelayanan yang ditetapkan oleh RSIA Kemang Medical Care lebih murah
dibandingkan dengan rumah sakit lain. Dapat disimpulkan bahwa harga yang
Harga yang tinggi menjadi salah satu alasan mengapa pasien tidak
memilih. Karena biaya atau harga juga dipengaruhi oleh pendapatan atau
penghasilan pasien. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller (2009)
yang mengemukakan bahwa suatu produk tidak akan sukses jika tidak didukung
oleh harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat. Maka meskipun produk
yang diberikan oleh RSIA Kemang Medical Care sudah diupayakan semaksimal
103
mungkin, tanpa adanya harga, saluran distribusi, dan iklan yang tepat, sedikit
memilih. Hal ini menunjukan bahwa dalam memilih tempat persalinan, pasien
tidak melihat kepada baik atau kurangnya pelayanan dokter. Kesan keramahan,
komunikasi, dan ketrampilan dokter yang baik sudah didapatkan pasien di RSIA
yang perlu di tingkatkan. Karena menurut Nelson (1990) dalam Khudori (2012)
dokter dapat memberikan dampak langsung pada mutu pelayanan dan juga
Persalinan
104
hubungan yang signifikan terhadap keputusan memilih tempat bersalin. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Pelangi (2010) yakni pelayanan
tempat persalinan. hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Khudori (2012)
RS IMC
sebagai salah satu aspek rawat inap yang dikemukakan Safrizal (2005) adalah
pelayanan perawat yang baik menjadi keharusan bagi rumah sakit swasta seperti
RSIA Kemang Medical Care. Dari data diatas dapat dilihat bahwa mayoritas
Medical Care sudah baik. Pasien merasa perawat begitu ramah, cepat tanggap
105
akan keluhan pasien, berpenampilan rapi, sopan dan memberikan perhatian
khusus kepada pasien ibu hamil. Hal ini sesuai dengan pendapat Nelson (1990)
produk atau pelayanan yang diberikan rumah sakit. Hal ini seperti yang
diungkapkan Kotler dan Keller (2009) bahwa suatu produk tidak akan sukses
jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat.
Walaupun promosi yang telah dilakukan RSIA Kemang Medical Care dikatakan
baik oleh 71% pasien, namun variabel harga berdasarakan data distribusi
disebut kurang sesuai oleh sebanyak 80% pasien. Dapat disimpulkan bahwa
produk pelayanan perawat di RSIA Kemang Medical Care dpat dikatakan tidak
cukup sukses.
kurang baik, terlihat pada jawaban negatif terhadap kinerja perawat bahwa
perawat dirasa lambat dalam menanggapi keluhan pasien dan kurang memberi
pada hari weekend yaitu Jum’at malam dan Sabtu. Jumlah pasien ibu hamil
yang datang bisa 3 kali lipat dari hari biasa. Jumlah perawat di Poliklinik
106
poliklinik kandungan dan kebidanan untuk hari libur dan weekend. .
kebidanan.
harga dengan keputusan memilih. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
biaya dengan tempat pemilihan persalinan. Harga atau tarif pelayanan yang
diberlakukan oleh rumah sakit menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam
yang telah ditentukan oleh rumah sakit cukup mahal. Dilihat dari mayoritas
jawaban pasien yang mengatakan tidak setuju terhadap pertanyaan bahwa RSIA
Kemang Medical Care menetapkan tarif pelayanan yang lebih murah dari rumah
sakit lain. Mayoritas jawaban pasien juga menyatakan bahwa harga atau tarif
pelayanan RSIA Kemang Medical Care kurang mampu untuk bersaing dengan
rumah sakit lain. Harga yang ditetapkan oleh rumah sakit tentu sudah menjadi
kebijakan rumah sat sesuai dengan tujuan penetapan tarif tersebut. Menurut
107
yaitu maksimalisasi laba, impas biaya, maksimalisasi pemanfaatan, dan
disentivisasi pasar.
sejumlah uang yang dibebaskan atas suatu produk atau jasa, atau sejumlah
tersebut. Ketika pasien atau pasien ibu hamil menggunakan pelayanan ANC di
yang dikeluarkan dengan manfaat yang diterima oleh pasien. Prakiraan biaya
melahirkan di RSIA Kemang Medical Care untuk abortus normal, dengan tiga
hari rawat paling murah di Kelas 3 pelayanan rawat inap bisa sebesar 13 juta
untuk abortus caesar,dengan tiga hari rawat paling murah di Kelas 3 pelayanan
mahal bila dibandingkan dengan rumah sakit swasta lainnya di Jakarta. Salah
satu perbandingan dengan RSAB Harapan Kita Jakarta Barat. Prakiraan biaya
dengan perawatan kelas 3 sebesar 11,5 juta rupiah. Satu lagi perbandingan
dengan rumah sakit Bunda Jakarta dibilangan Jakarta Pusat. Biaya melahirkan
108
Sedangkan biaya untuk melahirkan Caesar atau dengan tindakan operasi
dengan perawatan kelas 3 sebesar 22,5 juta rupiah. Dibandingkan dengan dua
rumah sakit swasta yang memiliki pangsa pasar sama, RSIA Kemang Medical
pembelian. Harga yang lebih tinggi akan menimbulkan kekhawatiran yang lebih
besar mengenai resiko keuangan yang terlibat dalam pembelian, yang pada
Dengan mayoritas pasien yang berpendidikan tinggi, tentu pasien akan mencari
dengan riset pasar dan tujuan dari rumah sakit itu sendiri. Sebagai rumah sakit
swasta tentu rumah sakit ingin mencari keuntungan atau profit untuk dapat terus
bersaing diantara rumah sakit lain dan tidak defisit. Namun, rumah sakit juga
perlu meninjau kembali tarif yang telah ditetapkan. Hal yang berkaitan dengan
tarif atau harga tentu terbilang cukup rumit, karena tidak semua pasien melihat
kedalam tarif itu sendiri, melainkan faktor lain seperti kenyamanan pelayanan,
dan kualitas produk yang dianggap lebih penting. Menurut Hartono (2010),
109
“harga” bagi konsumen tidak hanya uang, namun pengorbanan lain seperti
melakukan tiga tahapan seperti yang dikatakan oleh Hartono (2010), yaitu
tarif di rumah sakit. Karena menurut Hartono(2010) ada empat tujuan yang
ada tiga jenis strategi yaitu berorientasi biaya, berorientasi permintaan dan
rumahsakit mengetahui perlu atau tidaknya mengubah harga atau tarif dari jasa
bermakna antara tempat dengan keputusan memilih.. Hasil penelitian ini sejalan
persalinan. Tempat yang dimaksud adalah lokasi rumah sakit, jarak, desain
tempat serta askes menuju rumah sakit. Tempat menjadi faktor yang banyak
110
Hal ini terlihat bahwa mayoritas jawaban pasien menyatakan bahwa
tempat RSIA Kemang Medical Care kurang strategis dan tempat yang sulit
untuk ditemukan. Karna rumah sakit kurang di desain secara maksimal. Hal ini
penunjuk akan keberadaan rumah sakit, dan kurangnya neon box penanda lokasi
petunjuk jalan untuk keberadaan atau loksi rumah sakit, serta penambahan neon
Selatan, Bintaro, Depok dan Bekasi. Sehingga pemilihan tempat bersalin juga
melihat dari jarak tempat tinggal dengan rumah sakit. Engel, Blackwell.
Miniard (1994) dalam Swastha dan Hani (2000) mengatakan bahwa jarak lokasi
penjualan. Walaupun dari data dapat dilihat bahwa 38% pasien berdomisili di
pernyataan letak RSIA Kemang Medical Care dekat dengan tempat tinggal
111
Pemilihan tempat bersalin, tidak hanya melihat jarak, desain tempat,
namun juga melihat kemudahan akses dan dijangkau oleh transportasi umum.
Mayoritas pasien menjawab bahwa RSIA Kemang Medical Care cukup mudah
transportasi umum yang biasa melewati RSIA Kemang Medical Care adalah bis
Kopaja, mini bus angkutan kota, ojek, dan juga taksi. Kemudahan akses tentu
menajdai pertimbangan bagi pasien untuk memilih rumah sakit sebagai tempat
bersalin. Engel, Blackwell. Miniard (1994) dalam Swastha dan Hani (2000)
rincian yang sangat spesifik dari tempat penjualan. Salah satu komponen yang
oleh rumah sakit mengenai informasi pelayanan rumah sakit mudah untuk
berbagai media promosi yang dimiliki oleh rumah sakit. media promosi yang
dimiliki oleh RSIA Kemang Medical Care adalah website, brosur, banner,
spanduk, radio, dan akun social media seperti facebook dan twitter. Hartono
112
(2010) menjelaskan bahwa pilihan konsumen untuk memilih layanan rumah
informasi.
dikatakan oleh Kotler (2009) Promosi merupakan dasar dalam bauran organisasi
organisasi atau produknya. Pesan atau informasi yang dipancar kepada pasar
sasaran dibuat terkait gaya dan atribut pelayanan rumah sakit, tarifnya, serta
lokasi dan tempat penyelenggaraan. Design dari media promosi yang dimiliki
oleh rumah sakit dinilai kurang menarik bagi sebagian pasien. Karena menarik
orang.
pasien dan bagaimana menarik pasien untuk menggunakan pelayanan Hal ini
konsumen juga dapat membantu menemukan media promosi yang tepat guna
113
untuk menjangkau pengunjung dan calon pengunjung. Hasil survey tentu akan
membantu rumah sakit untuk memuat materi serta design menarik dalam media
membuat form indikator pencapaian atau output dan melihat apakah sudah
promosi ini dapat dilakukan baik sebelum media promosi digunakan maupun
Dalam evaluasi ini, rumah sakit dapat mengetahui media promosi manakah
yang dapat dibuat adalah media iklan baik surat kabar atau elektronik seperti
radio dan tv. Selain itu bisa juga dengan mempercantik website, membuat
114
teknologi canggih seperti sekarang ini, kemudahan akses melalui internet
115
BAB VII
7.1. Simpulan
poliklinik kandungan dan kebidanan RSIA Kemang Medical Care 2014 pada
a. 11,3% pasien memiliki usia beresiko (<20 tahun dan >35 tahun).
50,9% pasien.
yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak memilih RSIA
116
Kemang Medica Care untuk tempat bersalin. 18 dari 29 orang
(17%) pasien dengan penghasilan kurang dari tiga juta rupiah dan
dokter baik dan tidak memilih RSIA Kemang Medica Care untuk
117
7.2. Saran
menyarankan:
kebidanan.
indikator tersebut.
118
7.2.2. Bagi Peneliti Lain
mengambil keputusan.
hanya uji univariat dan bivariat saja, namun juga sampai uji
berpengaruh
119
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Tantri, Francis. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Adisasmito, Wiku. 2009. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta : PT.Rajagrafindo
Persada.
Aditama, tjandra yoga. 2006. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. edisi 2. Jakarta : UI- press
Chandrarini, Budi. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan keputusan pasien ANC
Poliklinik berjenjang RSIA Budi Kemuliaan Untuk Memilih Tempat Bersalin tahun 2009.
Tesis. FKM UI
Dahlan, M. Sopiyudin. 2010. Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Statistik Rumah Sakit tahun 2007. Jakarta.
Fitrianti, Adinda. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keputusan Memilih Layanan
Hartono, Bambang Dr. SKM, Msc, MM. 2010. Manajemen Pemasaran Untuk Rumah Sakit.
Ilyas, Yasil. 2000. Perencanaan SDM Rumah Sakit : Teori, Metode, dan Formula. Cetakan
Kemenkes RI. 2011. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Khudori. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Tempat
Persalinan Pasien Poliklinik Kandungan Dan Kebidanan RS IMC Bintaro Tahun 2012.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran (Benyamin Molan)
Kotler, Philip. 2003. Manajemen pemasaran Jilid 1. Klaten : PT. Intan Sejati
Kustiati, etik, 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keputusan Pasien Memilih Kelas
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba
Empat.
Margaretha, Iphenia, 2003, Analisis Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Keputusan
Dalam Memilih Layanan Ruang Rawat Inap Vvip,Vip, Dan Kelas 1 Di Rumah Sakit
Nurhasanah, Nilai Utami. 2001. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keputusan
Memilih Jasa Pelayanan Rawat Inap Di Ruang VIP Rumah Sakit DR. Mochammad Hoesin
PRESSindo.
Pahlevi, wildan, 2009. Analisis Pelayanan Pasien Rawat Ianp Di Unit Admisi RSUD Budhi Asih
Prasetyo, Bambang, Lina Miftahul. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif:Teori Dan Aplikasi.
Pelangi, Sofana. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keputusan Pasien
Purwanto, Sri Sugiarsi, Tri Lestari, 2010. Hubungan Kunjungan Pasien Rawat Inao Dengan
Karanganyar2
Wilayah Kerja Puskesmas Negara Kec. Daha Utara Kab. Hulu Sungai Selatan Prov.
Safrizal, heri. 2005. Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit
Sampeluna, Noviana, Balqis, Asia Hamzah. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan
2010. FKM-UI
Empat.
Sugiyono, Prof.Dr. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D. Jakarta : Alfabeta
Sulastri. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Memilih Layanan
Rawat Inap RSUD Budhi Asih Jakarta Tahun 2010. Administrasi dan Kebijakan
Sumarwan, Ujang, Jauzi Ahmad, Mulyana Asep, Karno Bagio Nugroho, Mawardi Ponti
Kurniawan, Nugroho Wahyu. (2011). Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: IPB Press.
Sumarwan, Ujang. (2011). Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Swasta, Basu, Hani T. Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen.
Yuzwar, Evarini Yullita. 2002. Faktor Yang Berhubungan Dengan Monat Pasien Poliklinik
Perkenalkan nama saya Rahmania Fauzia, mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta semester akhir. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian yang berjudul “Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan
Pemilihan Tempat Persalinan Pasien Poliklinik Kandungan dan Kebidanan di Rumah Sakit Ibu
dan Anak Kemang Medical Care tahun 2014”, Penelitian ini dilakukan sebagai tahap akhir dalam
penyelesaian studi S1 saya. Penelitian ini tentunya juga akan bermanfaat dalam meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit.
Saya berharap Ibu / Sdri bersedia meluangkan waktu 10 menit untuk menjadi responden dan
mengisi angket yang terkait dengan penelitian. Semua informasi yang Ibu / Sdri berikan terjamin
kerahasiaannya dan hanya digunakannya untuk tujuan penelitian saja. Bahkan nama Ibu/ Sdri
tidak akan saya berikan kepada siapapun
Setelah Ibu / Sdri membaca maksud dan kegiatan penelitian diatas, maka saya mohon untuk
mengisi nama dan tanda tangan dibawah ini.
Nama : _________________________________________
Terima kasih Ibu / Sdri atas kesediaan untuk ikut serta di dalam penelitian ini.
KUESIONER PENELITIAN
No.Responden:
PETUNJUK PENGISIAN :
Beri tanda check list (√) atau silang (X) pada kotak yang tersedia sesuai dengan jawaban Anda.
1. IDENTITAS RESPONDEN
2. Domisili :………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
3. Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Swasta Wiraswasta
4. Pendidikan Terakhir :
SD S SMA Sarjana
Rp1.100.000 – Rp 2.900.000
Rp 3.000.000 – Rp 4.900.000
>Rp 5.000.000
6. Hamil ke : …………………..
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.939 23
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Scale Statistics
Cases
KAT_PERANKEL *
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
KAT_PUTUSAN
KAT_PUTUSAN
BERPERAN Count 4 31 35
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.22.
Cases
KAT_PUTUSAN
normal Count 33 61 94
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.19.
Cases
kat_pekerjaan *
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
KAT_PUTUSAN
KAT_PUTUSAN
Karyawan Count 20 48 68
wiraswasta Count 5 4 9
Cases
KAT_PUTUSAN
>3.000.000 Count 19 58 77
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.12.
Cases
KAT_PELDOKTER *
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
KAT_PUTUSAN
KAT_PUTUSAN
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.05.
Cases
KAT_PELPERAWAT *
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
KAT_PUTUSAN
KAT_PUTUSAN
BAIK Count 33 63 96
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.49.
Cases
KAT_HARGA *
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
KAT_PUTUSAN
KAT_PUTUSAN
SESUAI Count 0 21 21
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.33.
Cases
KAT_TEMPAT *
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
KAT_PUTUSAN
KAT_PUTUSAN
BAIK Count 11 47 58
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.75.
Cases
KAT_PROMOSI *
106 100.0% 0 .0% 106 100.0%
KAT_PUTUSAN
KAT_PUTUSAN
BAIK Count 21 54 75
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.82.