SKRIPSI
IDARWATI MUSTAFA
K111 12 323
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
ii
iii
RINGKASAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
IDARWATI MUSTAFA
“ANALISIS PERBANDINGAN HARAPAN DAN KUALITAS PELAYANAN
YANG DITERIMA OLEH PASIEN JKN DI INSTALASI RAWAT INAP
RSUD HAJI MAKASSAR TAHUN 2016”
(xiii , 97 Halaman, 9 Tabel, 7 Gambar, 8 Lampiran)
Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian pasien terhadap tingkat
pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan yang diharapkan. Kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan tertuju pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan pasien. Kualitas pelayanan
kesehatan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Hal itu
dikarenakan kualitas memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan
hubungan yang lebih kuat dengan fasilitas pelayanan misalnya di rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara harapan dan
pelayanan yang diterima oleh pasien JKN terhadap kualitas pelayanan rawat inap di
RSUD Haji Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan
rancangan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien di
instalasi rawat inap kelas I, II, dan III berdasarkan data tahun 2015 yang berjumlah
41.663 orang. Penarikan sampel menggunakan kuota sampling dengan besar sampel
98 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan metode Importance
Performance Analysis (IPA).
Hasil penelitian yang diperoleh rata-rata tingkat kesusesuaian adalah aspek
kompetensi teknis (95,04%), aspek informasi (92.04%), aspek kenyamanan (93.83%),
dan aspek hubungan antar manusia (96.89). Analisis diagram kartesius per item
variabel prioritas utama yang diperbaiki 1) Kompetensi teknis: Jadwal kunjungan
dokter 2) Informasi: Penjelasan dokter tentang penyakit pasien 3) Kenyaman:
Kebersihan ruang perawatan 4) Hubungan antar manusia: dokter menanyakan
perubahan keluhan pasien. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat kesenjangan
antara harapan dan pelayanan yang diterima oleh pasien di instalasi rawat inap RSUD
Haji Makassar tahun 2016. Disarankan agar pelayanan rawat inap di RSUD Haji
Makassar dapat meningkatkan pelayan pada item ketepatan waktu kunjungan dokter,
kebersihan ruang rawat inap dan ketersediaan sekat yang bersih didekat tempat tidur
pasien.
Daftar Pustaka : 32 (1984-2015)
Kata kunci : Kualitas pelayanan, gap, rawat inap
iv
ABSTRACT
HASANUDDIN UNIVERSITY
PUBLIC HEALTH FACULTY
HEALTH ADMINISTRATION AND POLICY DEPARTMENT
IDARWATI MUSTAFA
COMPARATIVE ANALYSIS OF EXPECTATION AND QUALITY OF
SERVICE RECEIVED BY PATIENTS JKN IN INPATIENT CARE
HOSPITALS HAJJ MAKASSAR 2016
The quality of service is one form of patient's judgment toward the services
received with the level of the service which is expected. The quality of health services
are on the level of perfection health services in providing the needs and the demands
of patients. The quality of health service has a close relationship with the customer's
satisfaction. It is because the quality encourage the customers to establish bond
relationship more powerful with the facility service for example in hospital.
The purpose of this study was to determine the ratio between expectation and
service received by patients JKN on the quality of inpatient care in Haji Hospital
Makassar. This type of research is observational with cross sectional study. The
population in this study were all patients in inpatient of class I, II, and III based on the
data in 2015, amounting to 41 663 people. Sampling using quota sampling11 with a
large sample of 98 people. The data analysis was done is univariate and Importance
Performance Analysis (IPA).
The results obtained average rate of compatibility are aspects of technical
competence (95.04%), aspects of information (92.04%), the comfort aspect (93.83%),
and aspects of human relations (96.89). Cartesian diagram analysis per item improved
variable top priority 1) Technical competence: doctor visit 2) Information: Explanation
from the doctor about the patient's disease 3) comfort: cleanliness of the nursing room
4) The relationship between people: the doctor asks the patient's complaints change.
The conclusion from this study that there is a gap between expectation and service
received by patients in inpatient Haji Hosptal Makassar in 2016. It is recommended
that the services of the hospitalizations in Haji Makassar Hospital can increase the
services in the items precision of the time of doctors, cleanliness of the room and the
availability of clean bulkhead near the patient's bed.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
memberi rahmat dan hidayah kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan karunia Allah SWT dan rasa
syukur yang berlimpah ketika skripsi ini yang berjudul “Analisis Perbandingan
Harapan dan Kualitas Pelayanan Yang Diterima oleh Pasien di Instalasi Rawat
Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016” dapat diselesaikan. Skripsi ini dibuat
Masyarakat.
setinggi-tingginya kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Mustafa dan Ibunda
tercinta Rahmawati atas segala pengorbanan, cinta kasih, serta doa yang tak putus-
putusnya kepada penulis sehingga skripsi ini selesai dan dapat kupersembahkan.
Terima kasih terdalam juga kepada adikku Fitra yang selalu memberiku motivasi dan
semangat. Terima kasih untuk kalian keluargaku tersayang atas doa, perhatian dan
Muhammad Yusran Amir, SKM, MPH sebagai penasehat akademik atas segala
vi
motivasi dan dukungannya untuk terus meningkatkan prestasi akademik dari awal
semester perkuliahan hingga sekarang. Rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada
bimbingan dan arahan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih juga penulis persembahkan kepada tim penguji Bapak
Sukri Palutturi, SKM, MSc.PH, Ph.D, Bapak Indra Dwinata, SKM, MPH dan Bapak
Prof. Dr. dr. H. M. Syafar, MS atas segala masukan, kritik dan sarannya serta motivasi
yang telah diberikan kepada penulis. Dalam kesempatan ini pula, penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. drg. Andi Zulkifli, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
4. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar yang telah memberikan
data.
vii
6. Seluruh Angkatan 2012 DEMENTOR, terkhusus Kesmas E yang selalu memberi
keceriaan di kampus.
kasih sudah bersedia berbagi doa, cerita, keluh kesah, dan semangat, dan terima
9. Sahabat-sahabatku di jurusan AKK (Aulia, Asrah, Uni, Nina, Tenri, Mita dan
kepada penulis.
10. Teman-teman PBL Posko Desa Gunung Silanu (Ana, Anna, Lela, Tenri, Intan,
Ukhty Risna, Ulfa, Ratna, Ikram, Aldi), atas kenangan dan pengalaman yang telah
11. Teman-Teman KKN Unhas Gel. 90 Posko Desa Pancana, Kec. Tanete Rilau,
diberikan, dan tak terlupakan selama KKN, serta persaudaraan yang masih tetap
12. Sahabat-sahabatku dari SD, SMP, SMA bahkan sampai sekarang masih selalu
bersama (Ana, Inci, Tuti, Titin, Ayu, Nisa, Chacha, dan Erna) terima kasih karena
13. Teman-teman UKM Catur UH dan UK Liga Film Mahasiswa UH atas kenangan,
viii
14. Kepada seluruh senior, junior, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada semua pihak yang membantu dan terlibat hingga selesainya
skripsi ini.
Untuk kesempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang sifatnya membantu sangat
penulis harapkan. Akhrinya semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua dan
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 48
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 48
D. Pengumpulan Data ........................................................................................ 50
E. Pengolahan dan Analisis Data ....................................................................... 51
F. Penyajian Data .............................................................................................. 58
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 59
B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 64
C. Pembahasan .................................................................................................... 84
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 97
B. Saran ............................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 100
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji
Makassar Tahun 2016 ......................................................................……...65
Tabel 5.2 Distribusi Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Kompetensi
Teknis di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016 .……...67
Tabel 5.3 Distribusi Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Informasi di
Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016 .................……...71
Tabel 5.4 Distribusi Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Kenyamanan di
Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016 .................…...75
Tabel 5.5 Distribusi Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Hubungan
Antar Manusia di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun
2016 .....................................................................................................……79
Tabel 5.6 Distribusi Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Kualitas
Pelayanan di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun
2016 ..................................................................................................……...83
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 yang diperoleh dari laman
di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang semakin
kemauan, serta kemampuan hidup sehat bagi setiap orang demi terwujudnya derajat
dengan lebih efektif dan efisien. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan yang belum
juga diartikan sebagai suatu bahaya. Bagi kebanyakan orang, sakit merupakan
peristiwa yang tidak pasti dan mungkin jarang terjadi. Namun ketika peristiwa itu
benar-benar terjadi, dampak terhadap biaya pengobatan dapat sedemikian besar dan
1
2
Sistem pembiayaan yang tepat bagi suatu negara adalah sistem yang mampu
akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Ada dua elemen inti dalam cakupan semesta yaitu akses pelayanan
yang adil dan bermutu serta perlindungan risiko finansial saat masyarakat
masyarakat tidak perlu lagi memikirkan biaya yang mahal melalui program
merupakan suatu suatu program yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai upaya
untuk memberi kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat
Indonesia agar dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera (SJSN, 2004).
merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang menggunakan
prinsip asuransi sosial yaitu kepesertaan yang sifatnya wajib, besaran premi
penyelenggaraan oleh BPJS dengan segala unsur didalamnya yang akan saling
kesehatan dengan mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pada tahun
terhadap pelayanan yang diberikan kepada pasien harus dilakukan terus menerus
untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu. Mutu layanan kesehatan harus
kesehatan dan memenuhi harapan pasien serta terjangkau oleh daya beli masyarakat
(Pohan, 2015).
4
informasi yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan
pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang lebih kuat dengan fasilitas
masyarakat, juga kinerja dan pelatihan untuk bekerja terampil. Umumnya kualitas
pelayanan yang dinilai masyarakat berdasarkan apa yang mereka harapkan dan apa
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Makassar merupakan salah satu
rumah sakit milik pemerintah Sulawesi Selatan. Rumah sakit non pendidikan tipe
B dengan visi misi mengutamakan mutu pelayanan. RSUD Haji Kota Makassar
membagi pelayanan rawat inap yang dimilikinya kedalam 8 jenis ruang perawatan,
Sayang Dhuafa.
Tabel 1.1
Bed Occupancy Rate di RSUD Haji Makassar Tahun 2013-2015
Presentase (%) BOR Standar Depkes
Tahun 2013 2014 2015
70-85%
Jumlah 72,93% 60% 60%
Sumber: Rekam Medik RSUD Haji Makassar Tahun 2013-2015
Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa persentasi BOR (Bed Occupancy Rate)
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 presentasi BOR sebesar 72,93%, kemudian
pada tahun 2014 presentasi BOR menurun sebesar 60% , pada tahun 2015
Jumlah kunjungan pasien atau bed occupancy rate yang belum mencapai
standar Depkes menunjukkan mutu pelayanan yang masih rendah. Mutu yang
diterima pasien akan ditentukan oleh mutu layanan yang diberikan dalam organisasi
layanan kesehatan. Sehingga akan terjadi hubungan timbal balik antar pasien,
profesi dan manajemen layanan kesehatan. Tingkat kepuasan pasien yang akurat
sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan. Oleh karena
itu, pengukuran tingkat kepuasan pasien perlu dilakukan secara berkala, teratur,
Saredimensi Mutu Pelayanan pada Unit Rawat Inap RSUD Karel Sadsuitubun
informasi (85.0%), dan hubungan antar manusia (95.0%). Sedangkan dari segi
Rawat Inap terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di RSUD Jayapura, hasil penelitian
Analisis Kualitas Pelayanan JKN BPJS Kesehatan pada RSUD Kota Madiun, hasil
kenyamanan ruang rawat inap kelas III dinilai kurang baik oleh mayoritas pasien.
Padahal ekspektasi dari pasien cukup tinggi bila dilihat dari tingkat kepentingan
pasien terhadap indikator ini yang cukup tinggi. Indikator pelayanan kelengkapan,
kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai memiliki penilaian yang kurang baik
dari mayoritas pasien namun hal ini dianggap penting oleh mayoritas pasien.
Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang didapat bagi pasien perlu
B. Rumusan Masalah
Pelayanan yang Diterima oleh Pasien JKN di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
oleh pasien JKN tentang kualitas pelayanan di instalasi rawat inap RSUD Haji
Makassar.
2. Tujuan Khusus
diterima oleh pasien JKN tentang informasi pelayanan di instalasi rawat inap
diterima oleh pasien JKN tentang hubungan antar manusia di instalasi rawat
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan
2. Manfaat Institusi
Rumah Sakit Umum Daerah Haji Kota Makassar untuk kemudian dijadikan
3. Manfaat Praktis
Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan pembaca. Selain itu
penelitian ini merupakan salah satu syarat kelulusan menjadi Sarjana di bagian
Universitas Hasanuddin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
wajib dari peserta untuk memberikan perlindungan kepada peserta atas risiko
sosial ekonomi yang menimpa mereka dan atau keluarganya. Sistem Jaminan
menjamin seluruh rakyat agar dapat memnuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
2012).
10
11
a) Prinsip Kegotongroyongan
hidup bermasyarakat dan juga merupakan salah satu akar dalam kebudayaan
kita. Dalam SJSN, prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu
membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang
sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit.
b) Prinsip nirlaba
(BPJS) adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented).
d) Prinsip portabilitas
Indonesia.
dimulai dari pekerja di sektor formal, bersamaan dengan itu sektor informal
dapat menjadi peserta secara mandiri, sehingga pada akhirnya SJSN dapat
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada
Peserta JKN meliputi peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang
tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu, peserta bukan PBI adalah peserta
yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas
(Kemenkes, 2014) :
2) Anggota TNI;
3) Anggota Polri;
4) Pejabat Negara;
6) Pegawai Swasta;
7) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima
Upah.
1) Investor;
2) Pemberi Kerja;
3) Penerima Pensiun;
14
4) Veteran;
5) Perintis Kemerdekaan;
6) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang
2) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun;
5) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana
dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak pensiun.
Jaminan kesehatan bagi pekerja WNI yang bekerja di luar negeri diatur
a) Jenis Pelayanan
Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh peserta JKN, yaitu
(manfaat non medis). Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari
b) Prosedur Pelayanan
Bila peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu
yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas kesehatan
manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis yang
(Kemenkes, 2014):
mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
penyakit tertentu.
masih ada manfaat yang tidak dijamin meliputi tidak sesuai prosedur,
kesehatan pada saat bencana, dan pasien bunuh diri/penyakit yang timbul
(Kemenkes, 2014).
17
1. Definisi Kualitas
penetapan insinyur, dan bukan suatu penetapan pasar atau manajemen umum.
Menurut Feigenbaum, kualitas produk dan jasa dapat didefinisikan sebagai sifat-
sifat gabungan secara keseluruhan dari pemasaran, keahlian fisik, hasil pabrik
a) Transcendental-based Approach
pelanggan. Hal ini berarti mutu hanya dapat dikenali setelah pelanggan
b) Product-based Approach
yang melekat pada sebuah produk/jasa, dapat diukur secara tepat. Ukuran
sejenis. Semakin banyak atribut yang dimiliki dan dapat dipenuhi, maka
c) User-based Approach
pasien.
d) Manufacturing-based Approach
layanan. Mutu apabila sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh
e) Value-based Approach
Montova ialah penampilan yang pantas atau sesuai (yang berhubungan dengan
suatu ukuran yang inklusif dari kesejahteraan pasien sesudah itu dihitung
keseimbangan antara keuntungan yang diraih dan kerugian yang semuanya itu
kesehatan, tidak saja yang dapat menimbulkan kepuasan bagi pasien sesuai
dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga sesuai dengan standar dan kode
etik profesi yang telah ditetapkan (Muninjaya, 2014). Mutu pelayanan kesehatan
derajat terpenuhinya standar profesi yang baik dalam pelayanan pasien dan
fokus utama dari tiap upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan. Arti mutu
Mutu pelayanan berarti suatu empati, respek dan konsern atau tanggap
diberikan dengan cara yang ramah pada waktu mereka berkunjung sehingga
b) Petugas kesehatan
sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu peralatan
optimal.
21
manajer, fokus pada mutu akan memberikan dorongan untuk mengatur staf,
dimensi yaitu dimensi konsumen, dimensi profesi, dan dimensi manajemen atau
proses. Suatu layanan dikatakan bermutu apabila suatu layanan kesehatan yang
dibutuhkan, dalam hal ini ditentukan oleh profesi kesehatan dan sekaligus
diinginkan pasien serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Menurut L.D.
dari penyimpangan kecil dari prosedur standar sampai kesalahan yang besar
dimiliki. Pelayanan yang kurang baik karena norma yang tidak efektif atau
pelayanan yang salah harus dikurangi atau dihilangkan. Dengan cara ini,
prosedur diagnosis dan terapi yang tidak perlu. Pasien harus selalu
kesehatan rujukan yang diperlukan pasien dapat terlaksana tepat waktu dan
tepat tempat.
f) Dimensi Keamanan
g) Dimensi Kenyamanan
h) Dimensi Informasi
yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan
kesehatan harus dilaksanakan dalam waktu dan cara yang tepat, oleh pemberi
pelayanan yang tepat, dan menggunakan peralatan dan obat yang tepat, serta
tangible).
25
dimensi mutu.
pelayanan sesuai dengan janji promosi, secara akurat dan dapat dipercaya.
c) Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko
Tujuan akhir dari pelayanan rumah sakit adalah kepuasan pasien. Hal itu
berkaitan dengan kesembuhan atau bebas dari penyakit, cacat, kelemahan dan
yang berdasarkan persepsi mutu yang dirasakan pasien. Pengguna jasa pelayanan
akan memberikan suatu penilaian terhadap produk atau jasa pelayanan yang
Dengan demikian tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara
(Wijono, 2009).
27
antara standar kinerja dengan kinerja aktual yang diterima pelanggan. Hasil
evaluasi atau perbandingan antara apa yang diterima konsumen dan harapan
(standar) menghasilkan suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa
yang diterima. Kesimpulan dari kesejangan yang terjadi ditentukan oleh nilai batas
mencapai kepuasan pelanggan. Menurut Gaspersz ada tiga tingkat harapan yaitu
pasien tidak puas), harapan eksplisit dan harapan tersembunyi. Menurut Zeithaml
a) Gap 1
layanan prima belum menjadi tujuan layanan. Quality assurance dan total
b) Gap 2
layanan yang diberikan. Kesenjangan ini dapat terjadi anatara lain karena tidak
c) Gap 3
yang diberikan. Petugas kurang terlatih, tidak patuh pada standar layanan yang
telah ditetapkan. Kesenjangan ini terjadi bila bagian fungsional bagian layanan
langsung dengan konsumen tidak dapat bekerja sebagai tim, teknologi tidak tepat
d) Gap 4
pasien sangat ditentukan oleh janji promosi rumah sakit, bila mempromosikan
layanan prima, tetapi ketika pasien berobat harus menunggu lama, petugas tidak
ramah dan tidak empati. Hal ini terjadi bila rumah sakit menjanjikan hal yang
e) Gap 5
Kesenjangan antara harapan dan kenyataan layanan yang diterima. Hal ini
dapat terjadi bila pemberi layanan langsung belum berfokus pelanggan sehingga
Sebagai salah satu bagian dari rumah sakit, maka unit rawat inap di rumah
sakit juga perlu memperhatikan penghasilan sebagai sasaran yang harus dicapai,
disamping tetap menjalankan perawatan orang sakit sebagai fungsi utama. Hal ini
barang yang diberikan kepada pasien harus dapat memberikan penghasilan bagi
rumah sakit pada umumnya (Dharmawan, 2006). Adapun hal penting yang menjadi
tanggung jawab dokter dan perawat di unit rawat inap adalah sebagai berikut:
menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan jangka
pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU No.44 Tahun 2009).
30
3. Fungsi
pelayanan kesehatan;
dan sub spesialistik luas. Rumah Sakit Umum Kelas A ditetapkan sebagai
transisi. Hal itu dikarenakan pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi
c) Berdasarkan fungsinya Rumah Sakit Umum Kelas A dan Rumah Sakit Umum
kedokteran berkelanjutan.
Adapun indikator yang digunakan untuk menilai suatu rumah sakit adalah:
pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter dari BOR
(yang perlu pengamatan lebih lanjut). Secara umum ALOS yang ideal adalah
6-9 hari.
waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator
Idealnya selama satu tahun, 1 tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Yaitu rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat
dari pada penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong hanya
di rumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang
BAB III
KERANGKA TEORI
Sosial Nasional. JKN bertujuan melindungi seluruh rakyat Indonesia dalam sistem
professional atau oleh pemerintah. Kedua, memuaskan client atau pasien. Ketiga,
harus cost effective (biaya dapat ditekan, namun tetap efektif menyembuhkan
Tujuan akhir dari pelayanan rumah sakit adalah kepuasan pasien berkaitan
dengan kesembuhan atau bebas dari penyakit, cacat, kelemahan dan kesesuaian
terhadap produk atau jasa pelayanan yang diterimanya dan bertindak atas dasar
kepuasannya. Apakah pasien puas atau tidak, tergantung kepada penampilan jasa
2009).
41
mencari pelayanan kesehatan, yakni masyarakat itu sendiri dan pemberi jasa
layanan. Dari dua perspektif ini ada kemungkinan bahwa apa yang diinginkan dan
apa yang diharapkan dari kedua perspektif. Keinginan merupakan hasrat untuk
harapan adalah keinginan yang bersifat individual atau spesifik (Supriyanto, 2011)
42
B. Kerangka Teori
Layanan yang
Diharapkan
Gap 5
Layanan Jasa
Diberikan Komunikasi
Penyedia Eksternal dengan
Jasa Pelanggan
Gap 3
Gap 4
Spesifikasi Mutu
Layanan
Gap 1
Gap 2
Persepsi Pihak
Manajemen
Terhadap Harapan
Pelanggan
Gambar 1. Kerangka Teori
Sumber: Zeithaml A, Parasuraman. Delivering Quality Service (Supriyanto, 2011)
43
C. Kerangka Pikir
Kompetensi Teknis
Pelayanan yang
diterima/dirasakan Akses
Efektivitas
Efisiensi
Kualitas
Kesinambungan Pelayanan
Gap 5
di RSUD
Keamanan Haji Kota
Makassar
Kenyamanan
Informasi
D. Kerangka Konsep
dari teori yang ada dan menyesuaikan dengan tujuan dari pelaksanaan penelitian.
Kompetensi Teknis
Informasi Kualitas
Pelayanan di
RSUD Haji Kota
Kenyamanan Makassar
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
45
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
KRITERIA SKALA
No. DEFINISI OPERASIONAL
OBJEKTIF PENGUKURAN
Kompetensi teknis yaitu persepsi pasien yang dinilai
berdasarkan keterampilan dan kemampuan memberikan
Puas : Jika harapan ≤
pelayanan yang memuaskan pasien dan keluarganya selama
pelayanan yang
mendapatkan pelayanan yang diberikan dokter yang sesuai
diterima.
1. dengan kebutuhan pasien, kelengkapan peralatan dan kondisi Ordinal
Tidak puas : Jika
kamar periksa. Kompetensi teknis berhubungan dengan
harapan ˃ pelayanan
bagaimana cara petugas mengikuti standar pelayanan yang
yang diterima.
telah ditetapkan dalam hal : kepatuhan, ketepatan (accuracy),
kebenaran (reliability), dan konsistensi.
Informasi yaitu penjelasan petugas kesehatan mengenai
Puas : Jika harapan ≤
pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dan kapan pelayanan
pelayanan yang
yang akan diberikan kepada pasien. Indikator (Pohan, 2015) :
diterima.
2. informasi mengenai dokter yang akan menangani selama Ordinal
Tidak puas : Jika
menjalani perawatan, informasi tentang penyakit pasien dan
harapan ˃ pelayanan
kalau boleh menggunakan second opinion, akses pada medical
yang diterima.
record dan rahasia penyakit pasien
Informasi yaitu persepsi pasien yang dinilai berdasarkan
Puas : Jika harapan ≤
penampilan fisik tempat pelayanan dan peralatan medis yang
pelayanan yang
tersedia seperti Penampilan fisik layanan kesehatan (kerapihan
diterima.
3. ruang perawatan, kebersihan ruang perawatan, kebersihan Ordinal
Tidak puas : Jika
toilet, ada penerangan yang cukup, ketersediaan sekat gorden
harapan ˃ pelayanan
di dekat tempat tidur pasien), Penampilan fisik pemberi
yang diterima.
pelayanan kesehatan (kerapihan petugas kesehatan).
46
F. Hipotesis Penelitian
1. Ada perbedaan antara harapan dan pelayanan yang diterima oleh pasien JKN
tentang kompetensi teknis petugas di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar.
2. Ada perbedaan antara harapan dan pelayanan yang diterima oleh pasien JKN
3. Ada perbedaan antara harapan dan pelayanan yang diterima oleh pasien JKN
4. Ada perbedaan antara harapan dan pelayanan yang diterima oleh pasien JKN
tentang hubungan antar manusia di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
perbandingan antara harapan dan pelayanan yang diterima oleh pasien JKN tentang
Makassar jalan Dg Ngeppe No. 14, Makassar, Sulawesi Selatan. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Instalasi Rawat Inap
RSUD Haji Makassar. Jumlah populasi di instalasi rawat inap kelas I, II, dan III
48
49
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Lameshow, yaitu:
𝑵. 𝒁𝟐 . 𝑷. 𝑸
𝒏=
𝒅𝟐 (𝑵 − 𝟏) + 𝒁𝟐 . 𝑷. 𝑸
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
Z = Tingkat kemaknaan (1,96)
P = Perkiran proporsi sampel (0,5)
Q = 1; P = 1 – 0,5 = 0,5
d = Tingkat kesalahan 10% = 0,1
41.663 . 1,962 . 0,5 .0,5
𝑛=
0.12 (41.663 − 1) + 1,962 . 0,5.0,5
41.663 .3,8416.0,25
𝑛=
0,01(41.662) + 3,8416.0,25
41.663 .0,9604
𝑛=
416,62 + 0,9604
40.013,15
𝑛=
417,5804
𝑛 = 96
50
Tabel 4.1.
Proporsi Sampel Berdasarkan Kelas Perawatan Pasien Rawat Inap
di RSUD Haji Makassar Tahun 2016
No Kelas Jumlah Perhitungan Total
Perawatan Kunjungan (N) (ni= Ni.a/N)
4.948
1. Kelas 1 4.948 𝑥 96 12
41.663
3.887
2. Kelas 2 3..887 𝑥 96 9
41.663
32.828
3. Kelas 3 32.828 𝑥96 76
41.663
Total 98
1. Data Primer
berskala likert.
51
2. Data Sekunder
seperti profil rumah sakit, laporan jumlah kunjungan pasien rawat inap, dan
1. Pengolahan data
a. Editing / Pengeditan
dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka
atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau
pada kuesioner.
52
d. Cleaning Data
cara melakukan analisis frekuensi pada semua variabel untuk melihat ada
tidaknya missing data. Data yang missing dibersihkan sehingga dapat dilakukan
proses analisis.
e. Tabulasi Data
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi
Office.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Analisis Univariat
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisis terhadap hasil tersebut.
pelanggan.
53
kenyataan mutu yang diterima di unit rawat inap RSUD Haji Makassar.
Keterangan:
Keterangan :
pasien dan y adalah rata-rata dari skor harapan pasien akan pelayanan
∑xi ∑yi
x= ȳ=
𝑛 𝑛
Keterangan :
n : Jumlah responden
𝑥𝑖
𝑇𝑘𝑖 = 𝑥 100%
𝑦𝑖
Keterangan:
Zero score (nilai = 0), hal ini berarti harapan pasien sama dengan
Negative score (nilai < 0), hal ini berarti harapan pasien lebih besar
Positive score (nilai > 0), hal ini berarti harapan pasien lebih kecil
5) Diagram Kartesius
Mean x
Kuadran I Kuadran II
Harapan
Mean y
Diterima
56
Semua aspek layanan kesehatan yang terdapat dalam kuadran kiri atas
atau kuadran I meruapakan aspek yang dianggap sangat penting oleh pasien.
Makassar masih belum sesuai dengan harapan pasien. Oleh sebab itu, kinerja
pasien atau keluhan apabila pasien menjalani perawatan. Karena itu kinerja
atau mutu layanan kesehatan tersebut perlu segera ditingkatkan, agar sesuai
Semua aspek yang terdapat dalam kuadran kanan atas atau kuadran II
merupakan aspek yang dianggap sangat penting oleh pasien, kinerja layanan
atas penilaian rata-rata kinerja layanan kesehatan, atau telah sejalan dengan
Semua aspek yang terdapat dalam kuadran kiri bawah atau kuadran III
tidak atau kurang penting oleh pasien. Namun, kinerja layanan kesehatan
telah berada di atas nilai rata-rata penilaian kinerja layanan kesehatan, yang
kinerja layanan kesehatan yang mubazir. Oleh karena itu, aspek layanan
kesehatannya.
F. Penyajian Data
Data yang telah dianalisis selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik
dan disertai dengan asumsi penjelasannya atau interpretasinya dari tiap tabel
maupun grafik.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar berdiri dan diresmikan pada
tanggal 16 Juli 1992 oleh Bapak Presiden Republik Indonesia. Berdiri di atas
tanah seluas 10,6 hektar milik Pemerintah Sulawesi Selatan, terletak di ujung
selatan Kota Makassar tepatnya di jalan Dg. Ngeppe No. 14 Makassar Kelurahan
terletak di daerah bekas Rumah Sakit Kusta Jongaya. Diharapkan Rumah Sakit
ini dapat mendukung kelancaran kegiatan pelayanan calon Jemaah haji dan
masyarakat sekitarnya.
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar milik Pemerintah Sulawesi Selatan
59
60
Pada awal pengoperasian, pegawai tetap Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Makassar berjumlah 47 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil Pusat yang
Adapun pejabat yang melaksanakan tugas direktur Rumah Sakit Umum Daerah
berdasarkan Kepres No. 9 Tahun 1995 Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Pada tanggal 26 Agustus 2001 jabatan direktur Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Makassar diserahkan kepada pejabat baru yaitu Dr. H. Magdaniar Moein, M.Kes.
Pada tanggal 28 Februari 2007 dijabat oleh drg. Haris Nawawi dan pada tahun
2008 kembali diserahkan kepada drg. Hj. Nurhasnah Palinrungi, M.Kes. Pada
tanggal 16 Oktober 2015 jabatan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Haji
sekarang.
Pada tahun 2009 RSUD Haji Makassar telah memiliki 9 spesialis dan 4 sub
Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar telah memiliki surat izin
Umum Daerah Haji Makassar yang berlaku 5 tahun mulai tanggal 27 Mei 2010
s/d 27 Mei 2015. Perkembangan di bidang pelayanan mutu Rumah Sakit Umum
Daerah Haji Makassar telah lulus akreditasi kedua (12 pelayanan) dengan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan hingga sekarang telah
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Islam terpercaya, terbaik dan pilihan Utama
b. Misi
Manusia (SDM).
62
c. Tujuan
kesehatan.
d. Motto
Kebanggaan Kami”
2) Poliklinik Paru
3) Poliklinik Bedah
4) Poliklinik Syaraf
5) Poliklinik Mata
6) Poliklinik THT
8) PoliklinikAnak
Jumlah tempat tidur di RSUD Haji Makassar yang ada di ruang perawatan
f. Instalasi Laboratorium
g. Instalasi Radiologi
h. Instalasi Farmasi
j. IPS-RS
k. Instalasi Gizi
l. CCSD/Laundry
m. Pemulasaran Jenazah
64
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar yang
berlansung sejak bulan Maret – April 2016. Adapun yang menjadi sampe dalam
penelitian ini adalah pasien rawat inap yang berjumlah 98 responden. Instrument
1. Karakteristik Responden
Tabel 5. 1
Distribusi Karakteristik Responden di Instalasi Rawat Inap
RSUD Haji Makassar
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 34 34,7
Perempuan 64 65,3
Umur (tahun)
12 – 25 24 24,49
26 - 45 43 43,88
46 - 65 27 27,55
>65 4 4,08
Tingkat Pendidikan
Tingkat Sekolah 4 4,1
SD/Sederajat 31 31,6
SMP/Sederajat 15 15,3
SMA/Sederajat 41 41,8
Perguruan Tinggi 7 7,1
Pekerjaan
Tidak Bekerja 6 6,1
PNS/TNI/Polri 3 3,1
Wiraswasta 5 5,1
Buruh/Petani/Nelayan 19 19,4
Ibu Rumah Tangga 44 44,9
Lainnya 21 21,4
Sumber: Data Primer, 2016
66
a. Kompetensi Teknis
berikut:
Tabel 5.2
Distribusi Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap
Kompetensi Teknis di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar
Pelayanan
Pelayanan
Yang Tingkat
Yang
Item Pelayanan Diharapkan Kesesuaian
Diterima (X)
(Y) (%)
n Mean n Mean
Persyaratan dan prosedur
309 3,15 298 3,04 96,44
tidak berbelit-belit
Dokter melakukan kunjungan
310 3,16 291 2,97 93,87
setiap hari
Dokter cepat tanggap
310 3,16 289 2,95 93,23
memberi pertolongan
Ketepatan dokter dalam
311 3,17 295 3,01 94,86
melakukan diagnosa
Ketepatan waktu kunjungan
310 3,16 290 2,96 93,67
dokter
Perawat cepat tanggap
310 3,16 296 3,02 95,48
memberi pertolongan
Perawat cekatan memasang
309 3,15 300 3,06 97,09
peralatan
Perawat cekatan memberikan
309 3,15 297 3,03 99,61
pelayanan
Jumlah 2.478 3,16 2.355 3,00 95,04
Sumber: Data Primer 2016
68
antara harapan dan pelayanan yang diterima oleh responden terkait dengan
95,04%.
Rata-rata nilai harapan dan nilai pelayanan yang diterima yang telah
kompetensi teknis.
3.18
A4
3.17
A5
Harapan
A6
3.16 A3
A2
A1
A7
3.15
A8
3.14
2.8 2.85 2.9 2.95 3 3.05 3.1 3.15 3.2 3.25 3.3 3.35 3.4 3.45 3.5
Diterima
69
Keterangan:
A1: Persyaratan dan prosedur yang digunakann tidak berbelit-belit
A2 : Dokter melakukan kunjungan setiap hari
A3 : Dokter cepat tanggap memberi pertolongan
A4 : Ketepatan dokter dalam melakukan diagnosa
A5 : Ketepatan waktu dokter dalam melakukan kunjungan
A6 : Perawat cepat tanggap dalam memberi pertolongan saat dibutuhkan
A7 : Perawat cekatan dalam memasang peralatan yang dibutuhkan
pasien
A8 : Perawat cekatan dalam memberikan pelayanan
kartesius tersebut:
1) Kuadran I
sebab hal ini dinilai sangat penting oleh pasien namun pada
2) Kuadran II
Rumah Sakit telah berada di atas penilaian rata-rata atau telah sejalan
3) Kuadran IV
tidak atau kurang penting oleh pasien, namun kinerja layanan kesehatan
b. Informasi
71
Tabel 5.3
Distribusi Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Informasi
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar
Pelayanan
Pelayanan
Yang Tingkat
Yang
Diharapkan Kesesuaian
Item Pelayanan Diterima (X)
(Y) (%)
n Mean n Mean
Ada informasi yang jelas
304 3,10 282 2,88 92,76
dokter yang menangani
Dokter menjelaskan hasil
309 3,15 284 2,90 91,91
diagnosis
Dokter memberikan
informasi prosedur 309 3,15 289 2,95 93,53
pengobatan
Dokter menjelaskan risiko
308 3,14 283 2,89 91,88
pengobatan
Dokter menjelaskan tentang
308 3,14 285 2,91 92,53
efek samping obat
Perawat memberi informasi
309 3,15 295 3,01 95,47
rencana pelayanan
Perawat mengikutsertakan
pasien dan keluarganya
308 3,14 297 3,03 96,43
menentukan pelaksanaan
rencana pelayanan
Penjelasan cara mengatasi
309 3,15 297 3,03 96,12
rasa sakit dan keluhan
Jumlah 2.464 3,14 2.312 2,95 93,83
Sumber: Data Primer 2016
72
Rata-rata nilai harapan dan nilai pelayanan yang diterima yang telah
kompetensi teknis.
Gambar 5.2
Diagram Kartesius Informasi Pelayanan di Instalasi Rawat Inap
RSUD Haji Makassar
3.18
3.17
3.16
3.15 B2 B3 B6 B8
Harapan
3.14 B4 B5 B7
3.13
3.12
3.11
3.1 B1
3.09
2.8 2.85 2.9 2.95 3 3.05 3.1 3.15 3.2 3.25 3.3 3.35 3.4 3.45 3.5
Diterima
73
Keterangan :
B1 : Ada informasi yang jelas mengenai dokter yang akan menangani
B2 : Dokter menjelaskan hasil diagnosis kepada pasien
B3 : Dokter memberikan informasi tentang prosedur pengobatan
B4 : Dokter menjelaskan risiko pengobatan yang diberikan
B5 : Dokter menjelaskan tentang efek samping obat
B6 : Perawat memberi informasi tentang rencana pelayanan
B7 : Perawat mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam menentukan
rencana pelayanan
B8 : Perawat memberi penjelasan tentang tata cara mengatasi keluhan
Gambar 5.2 menunjukkan bahwa dari item-item variabel informasi
1) Kuadran I
sebab hal ini dinilai sangat penting oleh pasien namun pada
2) Kuadran II
74
pasien dan kinerja layanan telah sejalan dengan harapan pasien atau
3) Kuadran III
c. Kenyamanan
75
Tabel 5.4
Distribusi Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Kenyamanan
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar
Pelayanan Pelayanan Tingkat
Yang Yang Diterima Kesesuaian
Item Pelayanan Diharapkan (X) (%)
(Y)
n Mean n Mean
Instalasi rawat inap 305 3,11 302 3,08 99,02
tertata rapi
Tempat tidur siap pakai 306 3,12 300 3,06 98,04
Kebersihan ruang rawat 310 3,16 236 2,40 76,13
inap
Kerapihan penampilan 304 3,10 296 3,02 97,37
dokter
Kerapihan penampilan 304 3,10 298 3,04 98,03
perawat
Tersedia sekat gorden 254 2,59 211 2,15 83,07
yang bersih
Adanya penerangan yang 306 3,12 302 3,08 98,69
cukup
Toilet bersih 309 3,15 262 2,67 84,79
Jumlah 2.398 3,06 2.207 2,82 92,04
Sumber: Data Primer 2016
kenyamanan di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar yang tertinggi pada
instalasi rawat inap tertata rapi (99,02%) dan yang terendah pada kebersihan
ruang rawat inap (76,13%). Rata-rata tingkat kesesuaian antara harapan dan
Rata-rata nilai harapan dan nilai pelayanan yang diterima yang telah
Gambar 5.3.
Diagram Kartesius Kenyamanan di Instalasi Rawat Inap
RSUD Haji Makassar
3.15 C3
C8 C2 C7
3.1 C4
C5 C1
3.05
2.95
2.9
Harapan
2.85
2.8
2.75
2.7
2.65
2.6
C6
2.55
2.5
2.1 2.15 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.6 2.65 2.7 2.75 2.8 2.85 2.9 2.95 3 3.05 3.1
Diterima
77
Keterangan:
1) Kuadran I
sebab hal ini dinilai sangat penting oleh pasien namun pada
2) Kuadran II
Rumah Sakit telah berada di atas penilaian rata-rata atau telah sejalan
3) Kuadran III
Tabel 5.5
Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Hubungan Antar
Manusia di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar
Pelayanan
Pelayanan
yang Tingkat
Hubungan Antar yang Diterima
Diharapkan kesesuaian
Manusia (X)
(Y) (%)
n Mean N Mean
Petugas kantor penerimaan
310 3,16 305 3,11 98,39
melayani dengan ramah
Dokter menggunakan
istilah yang mudah 311 3,17 302 3,08 97,11
dimengerti
Dokter selalu menanyakan
310 3,16 296 3,02 95,48
perubahan keluhan pasien
Dokter mendengarkan
309 3,15 298 3,04 96,44
keluhan pasien
Perawat sangat
memperhatikan kesehatan 309 3,15 294 3,00 95,15
fisik dan emosional pasien
Perawat berupaya menjaga
308 3,14 302 3,08 98,05
privasi pasien
Perawat memberi
pelayanan tanpa 310 3,16 301 3,07 97,10
memandang status sosial
Perawat bersikap sabar
310 3,16 302 3,08 97,42
menangani pasien
Jumlah 2.477 3,16 2.400 3,06 96,89
Sumber: Data Primer 2016
81
harapan dan pelayanan yang diterima oleh responden berkaitan dengan variabel
hubungan antar manusia di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar yang
tertinggi pada petugas kantor penerimaan pasien rawat inap melayani dengan
antara harapan dan pelayanan yang diterima untuk variabel hubungan antar
Rata-rata nilai harapan dan nilai pelayanan yang diterima yang telah
Gambar 5.4.
Diagram Kartesius Hubungan Antar Manusia
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar
3.3
3.25
3.2
D2
Harapan
D3 D7 D8 D1
3.15 D5 D4 D6
3.1
3.05
3
2.9 2.95 3 3.05 3.1 3.15 3.2
Diterima
82
Keterangan :
sosial
1) Kuadran I
sebab hal ini dinilai sangat penting oleh pasien namun pada
2) Kuadran II
Rumah Sakit telah berada di atas penilaian rata-rata atau telah sejalan
ramah
status sosial
3) Kuadran III
4) Kuadran IV
tidak atau kurang penting oleh pasien, namun kinerja layanan kesehatan
rawat inap.
Tabel 5.6
Harapan dan Pelayanan yang Diterima Terhadap Kualitas Pelayanan
di RSUD Haji Makassar
Pelayanan
Pelayanan
yang Tingkat
yang Diterima
Variabel Kualitas Diharapkan kesesuaian
(X)
(Y) (%)
n Mean n Mean
Kompetensi Teknis 2.478 3,16 2.355 3,00 95,04
Informasi 2.464 3,14 2.312 2,95 93,83
Kenyamanan 2.398 3,06 2.207 2,82 92,04
Hubungan Antar Manusia 2.477 3,16 2.400 3,06 96,89
Sumber: Data Primer 2016
85
C. Pembahasan
statistik, maka setiap variabel akan dibahas dan diuraikan satu persatu sebagai
berikut:
1. Karakteristik Responden
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa pasien dengan jenis
Kotler & Keller dalam Hidayat (2014) menyatakan bahwa konsumsi dan selera
sedangkan yang paling sedikit adalah >65 tahun sebanyak 4 responden (4,08%).
merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar untuk melaksanakan tindakan.
a. Kompetensi Teknis
dengan nilai rata-rata pelayanan yang diterima. Nilai rata-rata harapan untuk
variabel kompetensi teknis yaitu sebesar 95,04%. Hal ini berarti harapan
pasien belum terpenuhi karena nilai kesesuaiannya tidak melebihi 100%. Pada
87
item dokter cepat tanggap dalam memberi pertolongan pada saat dibutuhkan
dimana terdapat kepuasan pasien yang paling rendah yaitu sebesar 93,23%.
Beberapa responden merasa dokter terkadang datang terlalu lama dan pada
hari libur terkadang dokter tidak melakukan kunjungan ke ruang rawat inap.
Adapun item dengan tingkat kepuasan tertinggi yaitu perawat cekatan dalam
kinerja aspek kompetensi teknis masih berlokasi pada sebelah kiri rata-rata
kunjungan ke ruang rawat inap setiap hari, ketepatan waktu kunjungan dokter,
pasien, ketiga aspek tersebut merupakan aspek yang penting atau diharapkan
Namun, ketiga aspek tersebut masih belum mampu memenuhi harapan pasien.
Ketiga aspek tersebut harus menjadi prioritas utama dalam peningkatan mutu
agar kinerja ketiga aspek layanan kesehatan RSUD Haji Makassar tersebut
yaitu ketepatan dokter dalam melakukan diagnosa dan perawat cepat tanggap
penilaian pasien, kedua aspek tersebut juga sangat penting. Oleh sebab itu,
pasien, dan perawat cepatan dalam memberi pelayanan. Ketiga aspek tersebut
antara pelayanan yang diharapkan sebesar 4,66 dan pelayanan yang diterima
rata total skor tingkat persepsi pasien terhadap kemampuan petugas pelayanan
adalah 3,82 dan rata-rata skor tingkat penilaian adalah 4,99. Kemampuan
petugas pelayanan dilihat dari kesenjangan antara persepsi dan harapan pasien
89
Timur.
Hal ini sesuai dengan teori Lori D. Brown bahwa kegiatan menjaga mutu
b. Informasi
informasi memiliki nilai rata-rata sebesar 3,14 dan pelayanan yang diterima
oleh pasien sebesar 2,95. Persentase kesesuaian harapan dan pelayanan yang
diterima sebesar 92,04%. Hal ini berarti harapan pasien belum terpenuhi
tentang risiko pengobatan yang akan diberikan sebesar 91,88%. Item dimana
96,43%.
merupakan aspek yang penting atau diharapkan dapat diperoleh pasien saat
prioritas utama dalam peningkatan mutu agar kinerja aspek layanan kesehatan
dihindari.
serta perawat memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang cara
tersebut juga sangat penting. Oleh sebab itu, pihak RSUD Haji Makassar perlu
Aspek yang memengaruhi kepuasan pasien pada kuadran III yaitu ada
informasi yang jelas mengenai dokter yang akan menangani selama menjalani
proses rawat inap. Aspek tersebut dianggap kurang penting oleh pasien dan
antara pelayanan yang diharapkan sebesar 4,38 dan pelayanan yang diterima
Hal ini sesuai dengan petunjuk Lori D.Brown bahwa kegiatan menjaga
penjelasan kepada pasien dan pasien menerima dengan jelas penjelasa tentang
tindakan yang akan diterima oleh pasien, alur pelayanan yang akan diperoleh
(Pohan, 2015).
c. Kenyamanan
nilai rata-rata pelayanan yang diterima. Nilai rata-rata harapan sebesar 3,12,
kesesuaian harapan dan pelayanan yang diterima sebesar 92,04%. Hal ini
inap sebesar 76,13%. Adapun item dengan tingkat kepuasan tertinggi yakni
instalasi rawat inap tertata rapi sebesar 99,02%. Responden merasa ruang
rawat inap kurang bersih, bahkan dibeberapa ruangan toilet dibersihkan oleh
keluarga pasien. Hal lain yang juga dikeluhkan oleh pasien yakni ruangan
rawat inap yang terlalu sesak oleh pasien sementara kipas angin yang tersedia
kinerja aspek informasi yang berlokasi pada sebelah kiri rata-rata penilaian
kinerja layanan kesehatan (kuadran I) ialah kebersihan ruang rawat inap serta
93
kebersihan toilet ruang rawat inap. Menurut penilaian pasien, aspek tersebut
merupakan aspek yang penting atau diharapkan dapat diperoleh pasien saat
prioritas utama dalam peningkatan mutu agar kinerja aspek layanan kesehatan
dihindari.
yaitu instalasi rawat inap tertata rapi, tempat tidur telah disiapkan dalam
serta ada penerangan yang cukup. Kelima aspek tersebut berlokasi di sebelah
harapan pasien. Menurut penilaian pasien, kelima aspek tersebut juga sangat
penting. Oleh sebab itu, pihak RSUD Haji Makassar perlu terus
tersedia sekat gorden yang bersih di ruang rawat inap. Aspek tersebut
antara pelayanan yang diharapkan sebesar 4,33 dan pelayanan yang diterima
responden sebesar 4,18, sehingga menghasilkan gap sebesar -0,02. Nilai gap
dan harapan pasien (-1,53) bernilai negatif, artinya pasien tidak puas terhadap
Hal ini sesuai dengan pendapat Lori D.Brown bahwa kegiatan menjaga
nilai rata-rata pelayanan yang diterima. Nilai rata-rata harapan sebesar 3,16,
kesesuaian harapan dan pelayanan yang diterima sebesar 96,89%. Hal ini
kinerja aspek informasi yang berlokasi pada sebelah kiri rata-rata penilaian
merupakan aspek yang penting atau diharapkan dapat diperoleh pasien saat
prioritas utama dalam peningkatan mutu agar kinerja aspek layanan kesehatan
dihindari.
pasien yaitu petugas kantor penerimaan paasien rawat inap melayani dengan
memberi pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial, dan
Dengan demikian keempat aspek tersebut telah mendekati harapan pasien atau
tersebut juga sangat penting. Oleh sebab itu, pihak RSUD Haji Makassar perlu
dalam kuadran III yaitu dokter mendengarkan keluhan pasien, serta perawat
dianggap kurang penting oleh pasien, dibuktikan dengan lokasi kedua aspek
privasi pasien selama berada di ruang rawat inap. Pasien menganggap bahwa
yang mubazir.
antara pelayanan yang diharapkan sebesar 4,66 dan pelayanan yang diterima
98
responden sebesar 4,40, sehingga menghasilkan gap sebesar -0,26. Dari hasil
Hal ini sesuai dengan pendapat Lori D. Brown bahwa kegiatan menjaga
A. Kesimpulan
1. Perbandingan antara harapan dan pelayanan yang diterima di instalasi rawat inap
RSUD Haji Makassar terhadap aspek kompetensi teknis ialah tingkat kesesuaian
(99,61%) sedangkan yang terendah pada item dokter cepat tanggap dalam
ke ruang rawat inap setiap hari, ketepatan waktu kunjungan dokter, dan dokter
2. Perbandingan antara harapan dan pelayanan yang diterima di instalasi rawat inap
RSUD Haji Makassar terhadap aspek informasi ialah ialah tingkat kesesuaian
pada item dokter menjelaskan tentang risiko pengobatan yang akan diberikan
99
100
3. Perbandingan antara harapan dan pelayanan yang diterima di instalasi rawat inap
tertinggi pada item instalasi rawat inap tertata rapi (99,2%) sedangkan yang
terendah pada item kebersihan ruang rawat inap (76,13%). Adapun item yang
4. Perbandingan antara harapan dan pelayanan yang diterima di instalasi rawat inap
RSUD Haji Makassar terhadap aspek hubungan antar manusia ialah tingkat
kesesuaian tertinggi pada item petugas kantor penerimaan pasien rawat inap
melayani dengan ramah (98,39%) sedangkan yang terendah pada item perawat
item yang menjadi prioritas utama sehingga perlu ditingkatkan ialah: Dokter
B. Saran
1. Untuk variabel kompetensi teknis, disarankan kepada pihak rumah sakit agar
pelayanan pasien serta melakukan audit medik terkait dengan waktu kunjungan
dokter.
101
2. Untuk variabel informasi, disarankan kepada dokter di rumah sakit agar lebih
penjelasan kepada pasien perihal risiko terhadap pengobatan yang akan diberikan
menyediakan sekat di dekat tempat tidur pasien, serta membuat peraturan tentang
4. Untuk variabel hubungan antar manusia, disarankan kepada perawat agar lebih
keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PERTANYAAN
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 34 34.7 34.7 34.7
Perempuan 64 65.3 65.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Sekolah 4 4.1 4.1 4.1
Tamat SD 31 31.6 31.6 35.7
Tamat SMP 15 15.3 15.3 51.0
Tamat SMA 41 41.8 41.8 92.9
Perguruan Tinggi 7 7.1 7.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
Pekerjaan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bekerja 6 6.1 6.1 6.1
PNS/TNI/Polri 3 3.1 3.1 9.2
Wiraswasta 5 5.1 5.1 14.3
Buruh/Petani/Nelayan 19 19.4 19.4 33.7
Ibu Rumah Tangga 44 44.9 44.9 78.6
Lainnya 21 21.4 21.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
Pekerjaan lainnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pelajar 3 3.1 14.3 14.3
Mahasiswa 14 14.3 66.7 81.0
Pegawai Swasta 4 4.1 19.0 100.0
Total 21 21.4 100.0
Missing System 77 78.6
Total 98 100.0
2. Karakteristik Variabel
a. Kompetensi Teknis
1) Harapan terhadap Kompetensi Teknis
Persyaratan dan prosedur yang digunakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 83 84.7 84.7 84.7
Sangat Penting 15 15.3 15.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
Ketepatan diagnosa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 81 82.7 82.7 82.7
Sangat Penting 17 17.3 17.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
b. Informasi
1) Harapan terhadap Informasi
Ada informasi jelas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 88 89.8 89.8 89.8
Sangat Penting 10 10.2 10.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
c. Kenyamanan
1) Harapan terhadap Kenyamanan
Ruangan tertata rapi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 87 88.8 88.8 88.8
Sangat Penting 11 11.2 11.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
Kerapihan perawat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 88 89.8 89.8 89.8
Sangat Penting 10 10.2 10.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
Tersedia sekat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Penting 17 17.3 17.3 17.3
Penting 70 71.4 71.4 88.8
Sangat Penting 11 11.2 11.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
Toilet bersih
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 83 84.7 84.7 84.7
Sangat Penting 15 15.3 15.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
Kerapihan dokter
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Memuaskan 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Memuaskan 2 2.0 2.0 3.1
Memuaskan 89 90.8 90.8 93.9
Sangat Memuaskan 6 6.1 6.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
Kerapihan perawat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Memuaskan 1 1.0 1.0 1.0
Memuaskan 91 92.9 92.9 93.9
Sangat Memuaskan 6 6.1 6.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
Tersedia sekat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Memuaskan 17 17.3 17.3 17.3
Tidak Memuaskan 56 57.1 57.1 74.5
Memuaskan 18 18.4 18.4 92.9
Sangat Memuaskan 7 7.1 7.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
Toilet bersih
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Memuaskan 3 3.1 3.1 3.1
Tidak Memuaskan 32 32.7 32.7 35.7
Memuaskan 57 58.2 58.2 93.9
Sangat Memuaskan 6 6.1 6.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
Mendengarkan keluhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 83 84.7 84.7 84.7
Sangat Penting 15 15.3 15.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
Perawat sabar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 82 83.7 83.7 83.7
Sangat Penting 16 16.3 16.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
2) Pelayanan yang Dirasakan
Petugas kantor ramah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Memuaskan 2 2.0 2.0 2.0
Memuaskan 83 84.7 84.7 86.7
Sangat Memuaskan 13 13.3 13.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
Mendengarkan keluhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Memuaskan 2 2.0 2.0 2.0
Memuaskan 90 91.8 91.8 93.9
Sangat Memuaskan 6 6.1 6.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
Perawat sabar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Memuaskan 3 3.1 3.1 3.1
Memuaskan 84 85.7 85.7 88.8
Sangat Memuaskan 11 11.2 11.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
Distribusi Harapan dan Penilaian Responden Terhadap Kualitas Pelayanan di
Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016
STP TP P SP Total
Item Pelayanan
f % f % f % f % N %
Persyaratan dan
prosedur tidak 0 0 0 0 83 84,7 15 15,3 98 100
berbelit-belit
Dokter melakukan
0 0 0 0 82 83,7 16 16,3 98 100
kunjungan setiap hari
Dokter cepat tanggap
0 0 0 0 82 83,7 16 16,3 98 100
memberi pertolongan
Ketepatan dokter
dalam melakukan 0 0 0 0 81 82,7 17 17,3 98 100
diagnosa
Ketepatan waktu
0 0 0 0 82 83,7 16 16,3 98 100
kunjungan dokter
Perawat cepat tanggap
0 0 0 0 82 83,7 16 16,3 98 100
memberi pertolongan
Perawat cekatan
0 0 0 0 83 84,7 15 15,3 98 100
memasang peralatan
Perawat cekatan
0 0 0 0 83 84,7 15 14,3 98 100
memberikan pelayanan
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kompetensi Teknis
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016
STP TP P SP Total
Item Pelayanan
f % f % f % f % N %
Persyaratan dan
prosedur tidak 0 0 3 3,1 88 89,8 7 7,1 98 100
berbelit-belit
Dokter
melakukan
1 1,0 8 8,2 82 83,7 7 7,1 98 100
kunjungan setiap
hari
Dokter cepat
tanggap
1 1,0 10 10,2 80 81,6 7 7,1 98 100
memberi
pertolongan
Ketepatan dokter
dalam
1 1,0 3 3,1 88 89,8 6 6,1 98 100
melakukan
diagnosa
Ketepatan waktu
kunjungan 1 1,0 9 9,2 82 83,7 6 6,1 98 100
dokter
Perawat cepat
tanggap
1 1,0 4 4,1 85 86,7 8 8,2 98 100
memberi
pertolongan
Perawat cekatan
memasang 1 1,0 0 0 89 90,8 8 8,2 98 100
peralatan
Perawat cekatan
memberikan 1 1,0 3 3,1 86 87,7 8 8,2 98 100
pelayanan
Distribusi Harapan dan Penilaian Responden Terhadap Kompetensi Teknis
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016
Pelayanan
Pelayanan
Yang Tingkat
Yang
Item Pelayanan Diharapkan Kesesuaian
Diterima (X)
(Y) (%)
n Mean n Mean
Persyaratan dan prosedur
309 3,15 298 3,04 96,44
tidak berbelit-belit
Dokter melakukan kunjungan
310 3,16 291 2,97 93,87
setiap hari
Dokter cepat tanggap
310 3,16 289 2,95 93,23
memberi pertolongan
Ketepatan dokter dalam
311 3,17 295 3,01 94,86
melakukan diagnosa
Ketepatan waktu kunjungan
310 3,16 290 2,96 93,67
dokter
Perawat cepat tanggap
310 3,16 296 3,02 95,48
memberi pertolongan
Perawat cekatan memasang
309 3,15 300 3,06 97,09
peralatan
Perawat cekatan memberikan
309 3,15 297 3,03 99,61
pelayanan
Jumlah 2.478 3,16 2.355 3,00 95,04
Distribusi Harapan Responden Terhadap Informasi
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016
Harapan pasien terhadap STP TP P SP Total
informasi f % f % f % f % N %
Ada informasi yang jelas
0 0 0 0 88 89,5 10 10,2 98 100
dokter yang menangani
Dokter menjelaskan hasil
0 0 0 0 83 84,7 15 15,3 98 100
diagnosis
Dokter memberikan
informasi prosedur 0 0 0 0 83 84,7 15 15,3 98 100
pengobatan
Dokter menjelaskan risiko
0 0 0 0 84 85,7 14 14,3 98 100
pengobatan
Dokter menjelaskan tentang
0 0 0 0 84 85,7 14 14,3 98 100
efek samping obat
Perawat memberi informasi
0 0 0 0 83 84,7 15 15,3 98 100
rencana pelayanan
Perawat mengikutsertakan
pasien dan keluarganya
0 0 0 0 84 85,7 14 14,3 98 100
menentukan pelaksanaan
rencana pelayanan
Penjelasan cara mengatasi
0 0 0 0 84 85,7 14 14,3 98 100
rasa sakit dan keluhan
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Informasi
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016
Diterima pasien STP TP P SP Total
terhadap
f % f % f % f % N %
informasi
Ada informasi
yang jelas dokter 3 3,1 10 10,2 81 82,7 4 4,1 98 100
yang menangani
Dokter
menjelaskan hasil 3 3,1 7 7,1 85 86,7 3 3,1 98 100
diagnosis
Dokter
memberikan
informasi 2 2,0 6 6,1 85 86,7 5 5,1 98 100
prosedur
pengobatan
Dokter
menjelaskan 3 3,1 9 9,2 82 83,7 4 4,1 98 100
risiko pengobatan
Dokter
menjelaskan
3 3,1 7 7,1 84 85,7 4 4,1 98 100
tentang efek
samping obat
Perawat memberi
informasi rencana 1 1,0 3 3,1 88 89,8 6 6,1 98 100
pelayanan
Perawat
mengikutsertakan
pasien dan
keluarganya
1 1,0 2 2,0 88 89,8 7 7,1 98 100
menentukan
pelaksanaan
rencana
pelayanan
Penjelasan cara
mengatasi rasa 1 1,0 2 2,0 88 89,8 7 7,1 98 100
sakit dan keluhan
Distribusi Harapan dan Penilaian Responden Terhadap Informasi
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016
Pelayanan
Pelayanan
Yang Tingkat
Yang
Diharapkan Kesesuaian
Item Pelayanan Diterima (X)
(Y) (%)
n Mean n Mean
Ada informasi yang jelas dokter
304 3,10 282 2,88 92,76
yang menangani
Dokter menjelaskan hasil diagnosis 309 3,15 284 2,90 91,91
Dokter memberikan informasi
309 3,15 289 2,95 93,53
prosedur pengobatan
Dokter menjelaskan risiko
308 3,14 283 2,89 91,88
pengobatan
Dokter menjelaskan tentang efek
308 3,14 285 2,91 92,53
samping obat
Perawat memberi informasi
309 3,15 295 3,01 95,47
rencana pelayanan
Perawat mengikutsertakan pasien
dan keluarganya menentukan 308 3,14 297 3,03 96,43
pelaksanaan rencana pelayanan
Penjelasan cara mengatasi rasa
309 3,15 297 3,03 96,12
sakit dan keluhan
Jumlah 2.464 3,14 2.312 2,95 93,83
Distribusi Harapan Responden Terhadap Kenyamanan
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar Tahun 2016
Harapan pasien STP TP P SP Total
terhadap
f % f % f % f % N %
kenyamanan
Instalasi rawat inap
0 0 0 0 87 88,8 11 11,2 98 100
tertata rapi
Tempat tidur siap
0 0 0 0 86 87,7 12 12,2 98 100
pakai
Kebersihan ruang
0 0 0 0 82 83,7 16 16,3 98 100
rawat inap
Kerapihan
0 0 0 0 88 89,8 10 10,2 98 100
penampilan dokter
Kerapihan
0 0 0 0 88 89,8 10 10,2 98 100
penampilan perawat
Tersedia sekat
0 0 0 0 87 88,8 11 11,2 98 100
gorden yang bersih
Adanya penerangan
0 0 0 0 86 87,7 12 12,2 98 100
yang cukup
Toilet bersih 0 0 0 0 83 84,7 15 15,3 98 100