TESIS
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
ii
Tesis
Program Studi
Kesehatan Masyarakat
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
iii
iv
v
PRAKATA
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya dan salawat serta salam tak lupa penulis panjatkan
Makassar Tahun 2020”. Pembuatan tesis ini merupakan salah satu syarat
keterbatasan dan kendala, tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak, baik moral maupun material sehingga dapat berjalan dengan baik.
tingginya kepada Bapak Prof. Dr. dr. M.Alimin Maidin, MPH selaku
arahan dan motivasinya. Serta kepada Ibu Dr. Fridawaty Rivai, SKM.,
M.Kes, bapak Dr. dr. Noer Bahry Noor, M.Sc dan Bapak Prof. Dr. Drg.
Andi Zulkifli, M.Kes selaku tim penguji yang telah memberikan bimbingan
Tidak lupa pula penulis haturkan setulus jiwa, rasa terima kasih
kepada kedua orang tua tercinta Ali Hanafi dan A.Tina Malinda yang telah
dan penghargaan yang tinggi kepada deretan orang-orang yang telah ikhlas
Universitas Hasanuddin.
bapak/ibu dosen FKM, terima kasih untuk segala ilmu yang telah
diberikan.
4. Ibu Dr. Masni. Apt., MSPH selaku ketua Program Studi Ilmu
Hasanuddin.
vii
(K’Fuad, Ibu Ija dan Arifah Maharany Nur) terima kasih atas segala
Sakit.
para staf dan pasien yang bersedia menjadi responden yang sangat
dan dukungannya.
sahabat yang baik yang mendengar segala keluh kesah, berbagi doa
dan semangat.
12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis baik
berupa materi dan non materi yang tidak dapat penulis sebutkan satu
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa tesis ini
itu, saran dan kritik demi penyempurnaan tesis ini sangat penulis
harapkan. Akhir kata, semoga apa yang disajikan dalam tesis ini dapat
ABSTRAK
13/11/2020
x
ABSTRACT
13/11/2020
xi
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... x
A. Kesimpulan....................................................................................... 189
B. Saran ................................................................................................ 193
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 196
LAMPIRAN.................................................................................................. 208
xiii
DAFTAR TABEL
Makassar ............................................................................ 90
DAFTAR GAMBAR
Perawatan....................................................................... 131
DAFTAR SINGKATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satu outcome pasien yang paling menjadi perhatian pada seluruh unit
juga untuk rumah sakit. Dengan demikian pada tahun 2004, WHO
sakit untuk membuat asuhan pasien lebih aman (Permenkes No. 11 Tahun
pihak yang berada dalam rumah sakit dalam hal ini pengelola rumah sakit
(Chook, 2008)
rumah sakit agar dapat menjalankan spirit keselamatan pasien secara utuh
(Mudayana, 2018).
rumah sakit. Ditemukan angka KTD sebesar 2,9% dan 3,7% dengan
angka kematian 6,6% dan 13,6%. Dengan data ini kemudian dihitung dari
jumlah pasien rawat inap di rumah sakit di Amerika Serikat sebesar 33.6
juta pertahun didapat angka kematian pasien rawat inap akibat KTD
tersebut di seluruh Amerika Serikat berkisar 44.000 s/d 98.000 per tahun.
menampilkan angka KTD di rumah sakit dari berbagai Negara maju adalah
sebesar 3,2% s/d 16,6% pada pasien rawat inap, berbagai publikasi
sepanjang januari hingga juni 2013 menunjukkan telah terjadi 64.225 KTD
paling sering terjadi antara lain pasien jatuh sebanyak 12.670 kasus,
commission, 2015).
2005, dan terus berkembang menjadi isu utama dalam pelayanan medis di
medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error dan memberikan
provinsi yang menempati urutan tertinggi yaitu 37,9 %, Jawa Tengah yaitu
Selatan yaitu 6,9 %, Jawa Barat yaitu 2,8 %, Bali yaitu 1,4 %, Kalimantan
timur yaitu 0,69 %, dan Aceh yaitu 0,68 %. Data lain mengenai insiden
yang dimana rumah sakit membuat asuhan pasien yang lebih aman.
6
pasien, untuk dapat mencapai hal ini, maka diperlukan komitmen yang
mengacu pada Nine Life-Saving Patient Safety Solution dari WHO yang
Salah satu standar keselamatan pasien yang telah ditetapkan oleh JCI
sakit atau disebut dengan National Patient Safety Goals for Hospital
pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit dan rumah sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar adalah salah satu rumah
sakit yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang merupakan pusat
rujukan pintu gerbang utara Makassar dan juga merupakan rumah sakit
Sakit Umum Daerah Kota Makassar sudah berlangsung sejak tahun 2017
rumah sakit tersebut.Hal ini dapat dilihat dari data insiden kesalamatan
pasien yang paling banyak pada Kejadian Potensi Cedera (KPC) sebanyak
memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Kemenkes No. 129 Tahun
expired date sebanyak 1 kasus, obat tertukar dengan pasien lain sebanyak
2 kasus dan salah menulis nama pada obat yang akan diberikan kepada
satu lagi adalah Kejadian Potensi Cedera (KPC) sebanyak 2 kasus (11%)
yang kasusnya adalah air tumpah dari atap berwarna hitam sebanyak 1
kasus dan air tumpah dari plafon sebanyak 1 kasus. Serta Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) sebanyak 9 kasus (26%) yang meliputi pasien jatuh dari
tempat tidur.
komunikasi, dan kerja tim. Dalam hal ini, pada gaya kepemimpinan berupa
selalu dilakukan bersama dan dicari jalan keluar dengan pihak manajemen
agar tidak terjadi lagi masalah yang sama dikemudian hari. Sedangkan
pada kerja tim yaitu komitmen pada tujuan, para karyawan sangat
11
Daerah Kota Makassar, pendapat, dan hasil penelitian para tokoh yang
B. Kajian masalah
dilakukan oleh rumah sakit. Namun perlu diketahui terlebih dahulu faktor-
Kota Makassar adalah salah satu rumah sakit yang insiden keselamatan
dipaparkan di atas :
Faktor yang
Faktor yang
mempengaruhi
Tingginya insiden mempengaruhi
insiden
keselamatan pasien di insiden keselamatan
keselamatan
Rumah Sakit Umum Daerah pasien:
pasien:
Kota Makassar Beban Kerja,
Kepemimpinan
(KTD : 18%, KNC :60%, Komunikasi,
Imbalan,
KPC 66%) yang tidak Pengalaman dan
Struktur Organisasi,
sesuai standar Kemenkes Kemampuan,
Kebijakan,
No.128 Tahun 2008 Pengembangan
Motivasi
yaitu 0 kasus Karyawan
(Lawrence Green,
(Henriksen, 2008)
2013)
dari proses pelayanan kesehatan. Saat ini sudah ada pelaporan kejadian
2013).
baik.
pertama pada akreditasi versi 2012 yang harus dipenuhi. Pada 1 Januari
macam obat, ratusan tes dan prosedur, bermacam alat dengan teknologi,
17
berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan
tersebut harus dikelola dengan baik supaya tidak terjadi kejadian yang
ketika akan diberikan obat, darah atau produk darah, pengambilan darah
C. Rumusan Masalah
Makassar”.
Makassar?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kota Makassar
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
Penelitian ini berguna bagi rumah sakit untuk dapat lebih meningkatkan
sakit.
3. Manfaat Praktisi
satu bentuk tri darma perguruan tinggi yakni penelitian yang menjadi
cara berpikir secara objektif, ilmiah, kritis, analitik untuk mengkaji teori
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sederhana adalah bahwa „bila ada sesuatu yang benar, tidak ada yang
yang tidak diinginkan, tak terduga dan tidak diinginkan dan yang dapat
2017).
Anda.
keselamatan pasien rumah sakit terdiri dari manajemen rumah sakit dan
unsur dari profesi kesehatan di rumah sakit. Tugas dari tim ini adalah :
sakit.
25
masyarakat
adalah :
medications)
a) Hak pasien
keselamatan pasien
keselamatan pasien yang secara tidak sadar dianut bersama oleh anggota
staf medis degan staf lain, hubungan tim kerja yang renggang, dan
merusak keefektifan dari suatu tim dan menimbulkan efek dari desain
dan kerjasama tim lintas unit atau bagian, pergantian shift dan
29
c) Just Culture, staf di rumah sakit terbuka dan memiliki motivasi untuk
berikut:
di semua rumah sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien
menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian
atas permasalahan ini. Diakui bahwa desain sistem yang baik secara intrinsik
a. Standar SKP 1
pasien.
lainnya.
a. Standar SKP 2
33
(PPA).
1. Pemeriksaaan laboratorium
2. Pemeriksaan radiologi
4. Prosedur ultrasonografi
6. Diagnostik jantung
34
diagnostiknya.
sebaiknya dihindari.
dilaporkan.
35
dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, rumah sakit diminta memiliki
1) Antar PPA seperti antara staf medis dan staf medis, antara staf
atau antara PPA dan PPA lainnya pada saat pertukaran shift.
Alert Medication)
a. Standar SKP 3
36
diwaspadai.
1) Obat risiko tinggi, yaitu obat yang bila terjadi kesalahan (error)
(NORUM).
dalam hal KTD atau kejadian sentinel. Kesalahan dapat terjadi jika
saat keadaan darurat. Rumah sakit membuat daftar semua obat high
event) atau KNC (near miss) termasuk risiko terjadi salah pengertian
rumah sakit perlu menetapkan risiko spesifik dari setiao obat dengan
a. Standar SKP 4
dan prosedur.
lain akibat :
tim.
anggota tim.
sebagai berikut :
40
multipel (multiple structure), jari tangan, jari kaki, lesi atau tulang
belakang.
yang dibutuhkan.
a. Standar SKP 5
pedoman.
a. Standar SKP 6
Banyak cedera yang terjadi di unit rawat inap dan rawat jalan
1) Kondisi pasien
43
6) Konsumsi alkohol
diberikan.
yang dapat dicegah pada pasien (Permenkes, 2017). Selain itu menurut
melibatkan semua bagian dalam sistem yang berlaku dalam rumah sakit.
e) Kejadian Sentinel
46
terhadap insiden adalah berupa faktor yang sistemik artinya tidak hanya
berasal dari kinerja seorang perawat dokter, atau tenaga kesehatan lain
(Dyer et al, 2008). Laporan tersebut juga memberi perhatian pada faktor
beberapa faktor yang diperlukan kecuali beberapa faktor yang tidak sesuai.
Kekurangan pada faktor-faktor tersebut terlihat pada system yang telah lama
ada sebelum terjadi suatu insiden. Yang menjadi poin penting adalah pada
diambil pada suatu bagian (dalam sistem tersebut) akan berdampak pada
keamanan, kualitas, dan efisiensi pada sistem bagian lainnya (Bardan et al.,
2017)
studi ini sebagian besar tidak mematuhi strategi keselamatan pasien dasar,
obat yang benar. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang berpegaruh
terjadinya insiden.
lingkungan kerja, faktor tim, faktor petugas dan kinerja, faktor tugas, faktor
Selain itu dalam Buku Medical Management yang ditulis oleh Markar dan
daya, faktor kondisi kerja, dan faktor organisasi. Faktor pasien meliputi
Faktor kondisi kerja meliputi lingkungan, desain lingkungan fisik, dan beban
keselamatan.
1. Geller
2. Henriksen
3. Lawrence Green
a. Kepemimpinan
b. Imbalan
c. Struktur Organisasi
d. Kebijakan
e. Motivasi
akan menggunakan teori (WHO, 2010) yang akan mengkaji tentang kerja tim,
pada teori Geller (2010) yang digunakan adalah faktor sumber daya manusia,
50
adapun untuk teori Henriksen (2008) yang dikaji adalah komunikasi dan
untuk teori Lawrence Green (2013) yang akan dikaji adalah kepemimpinan
dan kebijakan.
1) Kepemimpinan
ini mengacu pada suatu kegiatan atau aktivitas yang harus dilakukan
2014).
secara proaktif.
keselamatan pasien.
pasien.
Pasien.
52
disiplin.
53
daya tersebut.
implementasinya.
a. Pengarahan
b. Supervisi
54
c. Kordinasi
organisasi itu. Oleh sebab itu sumber daya manusia harus dikelola
(Annisa, 2019).
disampaikan oleh Carayon and Alfrado ( 2007), bahwa tipe error dan
3) Kebijakan
4) Kerja Tim
berkualitas
dinamis yang melibatkan dua atau lebih orang dalam suatu aktivitas
grup terhubung.
atau/tidak.
fungsinya.
5) Komunikasi
60
penerima.
dari sumber.
sumber.
perintah.
konsisten.
F. Matriks Penelitian Terdahulu
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
1 (Bardan et al., 2017) Analisis Untuk Jenis penelitian Perilaku kepemimpinan
Penerapan mendapatkan kualitatif dengan kepala ruangan adalah
Keselamatan informasi rancangan pengarahan, dimana
Pasien di RSUD mengenai analisis fenomenologi. kepala ruangan telah
Inche Abdoel penerapakan mendelegasikan
Moeis Tahun keselamatan wewenang dengan sangat
2017 pasien di di RSUD baik tetapi ada kendala
Inche Abdoel dalam pelaksanaannya
Moeis yang belum dilakukan
secara maksimal yang
disebabkan adanya gap
pelapoan oleh perawat
atau kepala ruangan
dengan pihak manajemen.
Pemberian penghargaan
dan sanksi bagi perawat
yang memiliki kinerja baik
atau buruk tidak pernah
dilakukan oleh kepala
ruangan. Komunikasi yang
63
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
dilakukan oleh kepala
ruangan dengan perawat
telah berjalan dengan baik
tetapi untuk pihak
manajemen tidak pernah
mendapat umpan balik
positif serta adanya
ketidakbebasan dan
terbatasnya menyatakan
pendapat atau usulan
kebijakan. Peningkatan
program penerapan
keselamatan pasien yang
lebih baik mendapat
dukungan yang besar dari
perawat maupun kepala
ruangan dan instalasi,
koordinasi dan
pembagian tugas telah
dilaksanakan dengan baik,
adil, dan merata.
2 (Kaufman & The Effect of Untuk melihat Jenis penelitian Beberapa komponen kunci
McCaughan, 2013) Organizational hubungan antara kualitatif dengan dari budaya keselamatan
Culture on Patient budaya keselamatan pendekatan studi pasien yaitu kepemimpinan,
64
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
Safety pasien dengan kasus realis kerjasama tim, dan belajar
keselamatan pasien evaluasi dan dari kesalahan berpengaruh
informasi. terhadap keselamatan pasien
Pengumpulan secara khusus dan mutu
data dilakukan rumah sakit secara umum
dengan
wawancara
mendalam
3 (Wijaya dkk, 2010) Analisis Budaya Untuk mengetahui Penelitian ini Penerapan Keselamatan
Keselamatan budaya menggunakan Pasien di RS PKU
Pasien di RSU keselamatan pendekatan mixed Muhammadiyah, Bantul
PKU pasien di RSU PKU methods research masuk dalam kategori
Muhammadiyah, Muhammadiyah, yaitu metode cukup. Masih ditemukan
Bantul Bantul kuantitatif dengan gap pelaporan insiden
pendekatan cross keselamatan pasien antara
sectional dan tim keselamatan pasien dan
metode kualitatif real di lapangan. Serta
dengan hambatan penerapan
pendekatan studi keselamatan pasien RSU
kasus (case PKU Muhammadiyah Bantul
study) dengan ini masih datang dari belum
rancangan optimalnya dukungan
penelitian manajemen, belum
deskriptif. optimalnya kinerja tim
65
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
karena beban kerja dan
masih adanya blaming
culture di unit.
4 (Neri, Lestari, & Yetti, Analisis Tujuan penelitian Penelitian ini Hasil penelitian
2018) Pelaksanaan ini untuk menggunakan menunjukkan bahwa
Sasaran menganalisis metode kualitatif kebijakan dan SPO sudah
Keselamatan pelaksanaan melalui lengkap. Tenaga
Pasien Di sasaran wawancara penanggung jawab
Rawat Inap keselamatan mendalam, Focus keselamatan pasien dalam
Rumah Sakit pasien di rawat Group hal ini tim keselamatan
Umum Daerah inap RSUD Discussion, pasien belum bekerja
Padang Padang Pariaman. observasi dan optimal. Metode sudah
Pariaman telaah dokumen. sesuai dengan pedoman
yang ada dan dana sudah
mencukupi namun
pengadaan sarana belum
lengkap. Kepatuhan
petugas dalam
pelaksanaan sasaran
keselamatan pasien belum
optimal, nilai rata-rata
capaian 73,4% (standar
100%). Kesimpulannya,
pelaksanaan sasaran
66
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
keselamatan pasien di
rawat inap RSUD Padang
Pariaman tahun 2018
belum maksimal dan hasil
belum mancapai target.
5 (Tristantia, 2018) Evaluasi Sistem Tujuan penelitian Penelitian berupa Hasil evaluasi sistem
Pelaporan adalah untuk deskriptif pelaporan insiden
Insiden mengevaluasi observasional keselamatan pasien di
Keselamatan pelaksanaan yang ditunjang sebuah rumah sakit di
Pasien Di sistem pelaporan dengan data Surabaya
Rumah Sakit insiden kualitatif. menunjukkan bahwa dari
keselamatan Evaluasi segi input telah ada
pasien di rumah dalam penelitian kebijakan yang mengatur
sakit. ini menggunakan pelaporan insiden
model Health keselamatan pasien
Metrics Network akan tetapi pada
(HMN). pelaksanaan kebijakan ini
sayangnya masih belum
sesuai, tidak ada dana
yang secara
langsung namun diberikan
fasilitas untuk pembuatan
laporan, para petugas
67
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
telah diberikan sosialisasi
namun
adanya perbedaan
pemahaman serta rasa
tanggung jawab petugas,
struktur organisasi tim
keselamatan pasien
telah ada, metode
penyelesaian masalah
belum menggunakan
PDSA (Plan, Do, Study,
Action), teknologi yang
digunakan sudah
terkomputerisasi.
6 (Arini, Yulia, & Romiko, Hubungan Untuk mengetahui Jenis penelitian Perlu diadakan evaluasi
2018) Kerjasama Tim hubungan ini adalah standar kriteria seorang
Dengan kerjasama tim quantitative leader tim dengan
Penerapan dengan penerapan descriptive study merumuskan niai-nilai
Budaya budaya dengan professional perawat, perlu
Keselamatan keselamatan pendekatan cross adanya seorang leader
Pasien Di pasien di ruang sectional. Teknik yang yang dapat
Ruang Rawat rawat inap rumah pengambilan mendorong anggota tim
Inap Rumah sakit bhayangkara sampel yaitu total dalam membudayakan
68
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
Sakit palembang tahun sampling komunikasi yang terbuka,
Bhayangkara 2018 sebanyak 42 adanya evaluasi tim baik
Palembang responden. Alat individu maupun kelompok
Tahun 2018 pengumpulan melalui kegiatan informal
data berupa ruang rawat, bangun
kuesioner tentang kesadaran akan nilai
kerjasama tim, keselamatan pasien
dan penerapan dengan menerapkan
budaya budaya keselamatan
keselamatan pasien di semua lini
pasien tatanan rumah sakit mulai
dari perawat pelaksana
sampai ke level manajer di
semua ruang rawat inap
rumah sakit bhayangkara
palembang
7 (Jeanny Suryatin, Effect Of Tujuan dari Penelitian ini Hasil penelitian ini
2017) Leadership penelitian ini merupakan menunjukkan bahwa tipe
Type, adalah untuk penelitian kepemimpinan yang paling
Teamwork, mengetahui tipe observasional dominan adalah
Patient Safety kepemimpinan, dengan rancang tarnsformasional.
Culture Towards budaya bangun Sedangkan kerjasama tim
Patient Safety keselamatan penelitiancrossec di unit kerja RS Mitra
69
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
Incident At Mitra pasien dan tional. Keluarga
Keluarga kerjasama tim p Responden Surabaya berada pada
Surabaya ada setiap unit kategoti sangat baik, dan
Hospital kerja di RS Mitra pada budaya keselamatan
Keluarga pasien
Surabaya dan pada kategori kuat.
menguji Berdasarkan uji pengaruh
pengaruhnya yang dilakukan, terdapat
terhadap insiden pengaruh
keselamatan antara tipe kepemimpinan
pasien. transaksional dan laissez
faire terhadap insiden
keselamatan pasien, selain
itu juga terdapat pengaruh
antara kerjasama tim dan
budaya keselamatan
pasien terhadap insiden
keselamatan pasien.
70
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
8 (Chaneliere et al., Factors untuk metode Secara keseluruhan, 35%
2018)) Contributing To menggambarkan campuran dikaitkan dengan proses
Patient Safety faktor-faktor yang dengan analisis perawatan, 30% dengan
Incidents In mendasari, konten dan faktor manusia, 22%
Primary Care: A khususnya faktor pengkodean dengan lingkungan
Descriptive manusia yang dalam CADYA perawatan kesehatan, dan
Analysis Of terkait dengan PSI dari PSI yang 13% dengan faktor teknis.
Patient Safety (Patient Safety dilaporkan dalam Faktor yang berkontribusi,
Incidents In A Insident) dalam studi ESPRIT, dalam urutan frekuensi
French Study perawatan primer survei cross- yang menurun, adalah
Using CADYA menggunakan sectional tentang kesalahan komunikasi
(Categorization CADYA perawatan primer (13,7%), faktor manusia
Of Errors In ("CAtégorisation yang berkaitan dengan
Primary Care) des kesehatan
DYsfonctionnemen penyedia (12,9%) dan
ts en Ambulatoire" faktor manusia terkait
atau Kategorisasi dengan pasien (12,9%).
Kesalahan dalam Faktor manusia telah
Perawatan dikaitkan terutama dengan
Primer"). "kurangnya perhatian",
"stres", "kemarahan" dan
"kelelahan".
9 (Park & Kim, 2013) Impacts of Job Penelitian ini Penelitian ini Hasil menunjukkan bahwa
71
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
Stress and bertujuan untuk melibatkan 279 insiden yang berhubungan
Cognitive mengidentifikasi perawat yang dengan keselamatan
Failure on dampak stres kerja bekerja selama pasien dipengaruhi oleh
Patient Safety dan kegagalan setidaknya 6 shift kerja, defisit kognitif
Incidents kognitif pada bulan di rumah dan stres di tempat kerja.
among Hospital keselamatan sakit umum di Sejumlah langkah
Nurses pasien di antara Korea. Data diperlukan untuk
perawat rumah dikumpulkan mengurangi jumlah insiden
sakit di Korea dengan kuesioner yang disebabkan oleh shift
yang dikelola kerja, dan rencana untuk
sendiri yang mengurangi tingkat stres di
dirancang untuk tempat kerja untuk
mengukur stres mengurangi gangguan
kerja, kegagalan kognitif pekerja. Selain itu,
kognitif, dan perlu untuk mengurangi
insiden ketidakstabilan kerja dan
keselamatan secara jelas
pasien. mendefinisikan ruang
lingkup dan wewenang
untuk tugas-tugas yang
berkaitan langsung dengan
keselamatan pasien.
10 (Khammar et al., 2019) Patient Safety Penelitian ini Penelitian Secara keseluruhan,
72
Judul Metode
No Peneliti Tujuan Penelitian Hasil
Penelitiaan Penellitian
Climate and Its dilakukan untuk deskriptif-analitik kondisi buruk dari iklim
Affecting mempelajari iklim ini dilakukan keselamatan pasien
Factors Among keselamatan pada 300 ditemukan di pusat
Rehabilitation pasien di rumah perawat dan rehabilitasi yang diteliti.
Health Care sakit dan pusat asisten perawat Oleh karena itu,
Staff of rehabilitasi yang (staf layanan disarankan untuk
Hospitals berafiliasi dengan kesehatan) yang meningkatkan sikap
and Universitas Ilmu dipilih dengan perawat dengan bantuan
Rehabilitation Kesejahteraan metode manajer rumah sakit, untuk
Centers in Iran- Sosial dan pengambilan meningkatkan
Tehran Rehabilitasi. sampel keselamatan pasien
bertingkat, dari
dua rumah sakit
dan tiga
Klinik.
73
G. Kerangka Teori
Kepemimpinan
Standar Sasaran Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
Sumber Daya Manusia (SNARS 1.1, 2019)
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Peningkatan keamanan obat yang perlu
Kebijakan diwaspadai (high-alert medications)
3. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat
pasien yang menjalani tindakan dan Prosedur
4. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
Kerja Tim kesehatan
5. Pengurangan resiko cedera karena pasien
jatuh
Komunikasi
Gambar 2
Kerangka Konsep Penelitian
75
I. Definisi Konseptual
76
No Variabel Definisi Teori Definisi Konseptual Alat Ukur
77
No Variabel Definisi Teori Definisi Konseptual Alat Ukur
seperti : dukungan
dalam meningkatkan
program keselamatan
pasien, bekerja sama
dengan unit lain dalam
pencapaian insiden
keselamatan pasien,
melakukan diskusi
Perilaku yang
Komunikasi merupakan satu menghubungkan antara
satunya penghubung antara individu dan orang lain
manusia yang satu dengan yang yang bersangkutan
lainnya. Sekarang ini masyarakat dengan penerapan
ini menjadi semakin menyadari arti keselamatan pasien.
pentingnya komunikasi. Seperti, sosialisasi
terkait insiden Wawancara
5 Komunikasi Komunikasi sudah menjadi bagian
keselamatan pasien, Mendalam
penting bagi kehidupan manusia
dalam bermasyarakat dan bebas memberi
berorganisasi karena komunikasi pendapat, melakukan
merupakan satu-satunya sarana diskusi dan mencari
untuk berinteraksi antara sesama jalan keluar dari suatu
manusia ((Widjaja, 2009). masalah, saling
mengingatkan apabila
terjadi sesuatu yang
78
No Variabel Definisi Teori Definisi Konseptual Alat Ukur
mengancam
keselamatan pasien.
79