berdampak pada penurunan pendapatan Rumah Sakit, penurunan mutu dan citra RS serta
menimbulkan tuntutan hukum.
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta
monitoring dan evaluasi.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit
infeksi baru seperti virus corona, flu babi, flu burung, Ebola.
Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan
datangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan pencegahan serta
pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak
saja dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pentingnya penyusunan program
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) tahun 2016 di RS BHAY WAHYU TUTUKO
BOJONEGORO.
Dimana program tersebut menjadi kerangka acuan dalam pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI) di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro dan diharapkan dapat
meminimalkan angka kejadian HAIs dibawah 3 % untuk PLEBITIS dan diharapkan semua
petugas kesehatan patuh terhadap pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di RS
Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro Tahun 2016.
3. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan RS melalui program pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro Tahun 2016
3.2 Tujuan Khusus
1.
2.
3.
4.
5.
Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait dalam pengadaan alat cuci tangan
dan perbaikan sarana dan prasarana di ruangan dengan IPSRS dan bagian RT
seperti mengganti kran air standar dan penyediaan fasilitas cuci tangan
Membuat poster, banner, tulisan yang berisi himbauan untuk mencuci tangan
sesuai standar. Contoh: Lakukan kebersihan tangan 6 langkah, stop cuci tangan
terlebih dahulu.
b. Penggunaan APD
Rapat koordinasi
dengan
logistik
agar
Membuat petunjuk cara pemakaian dan pelepasan APD yang benar di ruangan dan
mengajukan pengadaannya
e. Pengelolahan Limbah
Memonitor penyediaan sarana:
Tempat sampah sesuai standar
Petunjuk jenis-jenis sampah infeksius, non infeksius, benda tajam dan sitostatik
Pemantauan pengelolaan limbah cair
Edukasi tentang pembuangan sampah yang benar.
Koordinasi dengan Instalasi kesehatan lingkungan dalam monitor pembuangan
sampah di ruangan dan kelancaran IPAL.
Monev alur pengangkutan sampah infeksius dan proses pemusnahan sampah
kantong kuning
Koordinasi dengan petugas rumah tangga dalam pengadaan kantong sampah sesuai
ukuran kotak sampah
f. Pengelolaan
kebersihan
lingkungan:
Kebersihan
ruangan
dan
halaman,
Edukasi dan sosialisasi ke pasien dan pengunjung cara batuk yang benar
meliputi
audit
isolasi.
b. Melaksanakan survailans
Mendata pasien baru dan memonitor pasien lama dalam pencegahan infeksi HAIs
mendata pasien yang beresiko infeksi HAIs jadikan prioritas pemberian layanan
Asuhan keperawatan infeksi
Persiapan formulir
Pengumpulan data
Analisis data
Membuat pelaporan
Sosialisasi hasil
Survei untuk mendapatkan data peta kuman dan mengetahui pola resistensinya
Berkoordinasi dengan mikrobiologi tentang survei peta kuman dan pola resistensi
terhadap antibiotika
Menganalisa hasil survei peta kuman dan pola resistensi terhadap antibiotika
Berkoordinasi dengan
antimikroba
Membuat pelaporan
membuat pelaporan
Pelatihan IPCN
Pelatihan IPCLN
Pelatihan survelans
Melaksanakan
pengamatan/wawancara/pendataan/investigasi
observasi
lapangan,
Melakukan audit
Melatih perawat & bidan berkoordinasi dengan instalasi terkait dengan bidang/komite
keperawatan
6. SASARAN
Terlaksananya Kewaspadaan Standar meliputi
Terlaksananya etika batuk oleh pasien, petugas dan pengunjung setiap saat
Terlaksananya Survei Peta Kuman dan Pola Resistensi Terhadap Antibiotika setiap 6
bulan
Terlaksananya Pelatihan tindakan invasif kepada petugas pelaksana area kritis setiap tahun
Terlaksananya Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi di Instalasi CSSD, Laundri, &
Gizi setiap bulannya
Terlaksananya ICRA; menilai kegiatan konstruksi dan renovasi bangunan di RSIA Stella
Maris
10
7. JADWAL KEGIATAN
NO
KEGIATAN
1.
Jan
Feb
Mar
Aprl
I 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
PELAKSANAAN PRINSIP
DASAR PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
INFEKSI :
a. Kewaspadaan Standar
1. Cuci tangan dan
kebersihan tangan
2. Penggunaan alat
pelindung diri (APD.
3. Pengelolaan peralatan
perawatan Pasien
4. Penyuntikan yang aman
5. Pengelolaan limbah
6. Pengelolaan kebersihan
ruangan, halaman
7. Pengelolaan linen
8. Higiene respirasi /
etiket batuk
b. Kewaspadaan Berdasarkan
Penularan / Transmisi
Pemeriksaan makanan
secara berkala
Pemeriksaan air secara
berkala
Pemeriksaan
mikrobiologis udara dan
air
11
Mei
Jun
Jul
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2.
3.
4.
Kebijakan Penggunaan
Antimikroba
5.
6.
Kesehatan Karyawan
7.
8.
12
9.
10
Pelaksanaan kegiatan
monitoring dan evaluasi di
Instalasi CSSD, Laundri,
Gizi.
11
12
Tertusuk jarum
13
Pengembangan staf
13
VALIDASI DATA
Data langsung dari lapangan seperti audit dan monev sedangkan survailans data di validasi
pada pasien yang beresiko HAIs
ANALISA DATA
o Buat Grafik
o Perbandingan dianalisa, permasalahan di buat Rekomendasi Tindak Lanjut
o Melaksanakan rapat koordinasi
Rapat koordinasi, monev ulang dan pelaporan setiap saat bila diperlukan, setiap bulan setiap 3
bulan, 6 bulan dan tahunan ke direktur, komite medik, komite mutu dan komite dan bidang
keperawatan
PELAPORAN
Pelaporan dibuat setelah melakukan kegiatan dan diserahkan paling lambat 1 minggu setelah
kegiatan.
Isi laporan adalah :
1. Pendahuluan
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak lanjut
4. Kesimpulan Saran
5. Penutup
Bojonegoro,
Ketua Komite PPI
14