DIANA SALOWONG
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
i
REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT PERLINDUNGAN
HUKUM BAGI PASIEN DI RUMAH SAKIT
Tesis
Program Studi
Hukum Kesehatan
Diana Salowong
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
ii
KATA PENGANTAR
\Sebagai Alat Perlindungan Hukum Bagi Pasien Di Rumah Sakit”, Tesis ini
Kesehatan.
Hasanuddin Makassar
iii
3. Bapak Prof. Dr. Idrus A Paturusi, Sp.B., Sp. BO. Selaku Rektor
Universitas Hasanuddin.
ini.
5. Bapak Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.S, DFM, selaku Dekan Fakultas
hukum dan Bapak Prof. Dr. Marthen Arie, S.H.,M.H selaku Ketua
6. Bapak Bapak Prof. Dr. Slamet Sampurno, S.H.,M.H dan Bapak Dr.
iv
8. Seluruh Dosen Ilmu Hukum pada Program Pascasarjana
10. Kepala Dinas Kesehatan kota Palopo yang memberikan izin buat
Hasanuddin Makassar.
11. Direktur Rumah sakit Se-kota Palopo yang telah memberikan izin
12. Orangtua tercinta Salowong dan Atira, atas cinta dan kasih sayang,
13. Kakakku David, ST, Darwis, dan Adik-adikku tercinta Dinar, S.Pd,
v
Akhirnya kepada semua pihak yang telah turut memberiakn andilnya
setulus-tulusnya.
Diana Salowong
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTARI ISI
Hal
KATA PENGANTAR................................................................... i
ABSTRAK.................................................................................... v
ABSTRACT................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................. vii
DAFTAR TABEL.......................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang …………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………….….. 10
C.Tujuan Penelitian ........................................................ 10
D.Kegunaan Penelitian........................................................ 10
F. Orisinil Penelitian........................................................... 11
ix
E. Teknik Pengumpulan Data............................................. 51
F. Analisis data................................................................... 52
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 Dokter/dokter gigi dalam menjalankan Praktik
apakah wajib membuat Rekam Medis.......................... 85
Tabel 2 Apakah Rekam Medis dibuat segera setelah pasien
menerima pelayanan Dokter/dokter gigi....................... 86
Tabel 3 Setiap pencatatan ke dalam Rekam Medis harus
Dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter apabila
terjadi kesalahan bagaimana cara pembetulanya............ 87
Tabel 4 Apa yang dimaksud dengan dengan Rekam Medis......... 88
Tabel 5 Pengetahuan tentang kegunaan Rekam Medis............... 88
Tabel 6 Jika dokter dengan sengaja tak membuat Rekam Medis
dapat dikenakan sanksi pidana atau denda 50 juta........ 89
Tabel 7 Rekam Medis pasien rawat inap wajib disimpan sekurang
Kurangnya dalam jangka waktu berapa lama terhitung
dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan..... 92
Tabel 8 Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medis harus
disimpan berapa lama terhitung dari tanggal di buatnya... 93
Tabel 9 Penyimpanan Rekam Medis dan Ringkasan Pulang
dilaksanakan oleh petugas ditunjuk oleh siapa.................. 94
Tabel 10 Berkas Rekam Medis pasien rawat inap dirumah sakit
Wajib disimpan sekurang-kurangnya 5 tahun dari tanggal
terakhir pasien berobat dan di pulangkan...................... 94
Tabel 11 Imformasi tentang diagnosis, Riwayat Penyakit
Pengobatan dapat dibuka dalam hal............................. 97
Tabel 12 Penjelasan isi Rekam Medis boleh dilakukan oleh
Dokter Dokter gigi yang merawat pasien tanpa izin dari
pasien Berdasarkan peraturan perundang-undangan... 98
Tabel 13 Pimpinan Sarana pelayanan kesehatan dapat
Menjelaskan Isi Rekam Medis tanpa izin pasien
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.............. 99
Tabel 14 Jika Dokter/dokter gigi atau Tenaga Kesehatan membuka
yang terdapat dalam dokumen Rekam Medis digugat
secara perdata.................................................................. 100
Tabel 15 Yang bertanggungjawab atas hilang, rusak, atau penggunaan
Oleh orang atau badan yang tidak berhak atas atas berkas
Rekam Medis................................................................... 103
Tabel 16 Berkas Rekam Medis adalah milik siapa.......................... 104
Tabel 17 isi Rekam Medis adalah milik siapa................................. 105
Tabel 18 Ringkasan Rekam Medis dapat diberikan, dicatat atau
Atas persetujuan tertulis dari............................................ 105
Tabel 19 Isi Rekam Medis merupakan hak pasien yang diatur
Dalam Undang-undang.................................................. 106
Tabel 20 Dokter, Rumah sakit, sarana Pelayanan kesehatan hanya
Dapat membuka isi Rekam Medis atas dasar izin pasien
atau perintah pengadilan................................................... 107
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pencatatan kelengkapan Berkas Rekam Medis ........ 120
RS.Umum sawerigading Kota Palopo.........................
Lampiran 2 Pencatatan kelengkapan Berkas Rekam Medis ........ 121
RS. Atmedika Kota Palopo..........................................
Lampiran 3 Pencatatan kelengkapan Berkas Rekam Medis ......... 122
RS. Bintang laut Kota Palopo.......................................
Lampiran 4 Pencatatan kelengkapan Berkas Rekam Medis .......... 123
RS. Ibu dan Anak St Madyang Kota Palopo................
Lampiran 5 Pencatatan kelengkapan Berkas Rekam Medis .......... 123
RS. Tentara Kota Palopo..............................................
Lampiran 6 KeabsahanPencatatan Berkas Rekam Medis ............. 124
RS.Umum sawerigading Kota Palopo..........................
Lampiran 7 KeabsahanPencatatan Berkas Rekam Medis ............. 125
RS. Atmedika Kota Palopo............................................
Lampiran 8 KeabsahanPencatatan Berkas Rekam Medis ............. 126
RS. Bintang Laut Kota Palopo......................................
Lampiran 9 KeabsahanPencatatan Berkas Rekam Medis .............. 127
RS.Ibu dan Anak St. Madyang Kota Palopo.................
Lampiran 10 KeabsahanPencatatan Berkas Rekam Medis ............ 127
RS. Tentara Kota Palopo...............................................
Lampiran 11 Kejelasan Penulisan Berkas Rekam Medis ............... 128
RS.Umum sawerigading Kota Palopo.........................
Lampiran 12 Kejelasan Penulisan Berkas Rekam Medis ............. 129
RS.Atmedika Kota Palopo...........................................
Lampiran 13 Kejelasan Penulisan Berkas Rekam Medis ........... 130
RS.Bintang Laut Kota Palopo....................................
Lampiran 14 Kejelasan Penulisan Berkas Rekam Medis ............ 131
RS.Ibu dan Anak St. Madyang Kota Palopo...............
Lampiran 15 Kejelasan Penulisan Berkas Rekam Medis ............. 131
RS. Tentara Kota Palopo...........................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN
pengecualiaanya.
1
hubungan interaksi antara dokter dan pasien sejak lahirnya hubungan
perlindungan hukum bagi pasien maka para pihak harus memahami hak
dan dokter tenaga kesehatan. 2 Salah satu indikator untuk menilai mutu
terhadap pasien. 3
1
. Endang Kusuma Astuti. Analisis Dokter dengan pasien dalam Pelayanan Medis, 2010. Jurnal
ilmu Kukum Amana Gappa. Hlm 201
2
. Titik triwulan Tutik. 2010. Perlindungan hukum bagi Pasien. Hlm 4
3
Indar. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Lembaga Penerbitan Unhas, Makassar. Hlm 264
2
penyakitnya dan pengobatan yang diterima. Suatu komplikasi dokumenter
yang dapat dipergunakan dalam berbagai hal oleh dokter, pasien, institusi
mereka akan hak dan kewajibannya dan semakin luas pula suara-suara
Hal ini pula yang menyebabkan masyarakat (pasien) tidak mau lagi
menerima begitu saja cara pengobatan yang dilakukan oleh pihak medis.
dokter maupun pihak rumah sakit. didasrkan pada Pasal 1239 dan 1365
KUHPer.5
para dokter baik di rumah sakit maupun praktik pribadi, peran pencatatan
rekam medis (RM) sangat penting dan sangat melekat dengan kegiatan
4
Indar. 2010. Ibid Hlm 264
5
. Niken Rosari, Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Sebagai Komponen Jasa di Bidang
Pelayanan medis, 2010
3
pelayanan tersebut. Dengan demikian ada ungkapan bahwa rekam medis
adalah orang ketiga pada saat dokter menerima pasien. Hal tersebut
diberikan pada waktu itu. Catatan atau rekaman itu menjadi sangat
dipahami bahwa peran rekam medis tidak terbatas pada asumsi yang
dikemukakan di atas, tetapi jauh lebih luas. Oleh karena itu, para tenaga
kesehatan masa kini harus memahami dengan baik hal-hal yang berkaitan
Rekam Medis) kepada pihak ketiga tanpa izin pasien atau bahkan
4
membuka rahasia ini petugas kesehatan dapat dikenakan sanksi pidana,
dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien
farmasi, Rekam Medis merupakan salah satu bukti tertulis yang penting.
alat bukti surat. Ini berarti bahwa hakim dapat menggunakan rekam medis
tersebut sebagai alat bukti di sidang pengadilan, Hal ini berarti bahwa
5
rekam medis dapat digunakan sebagai dasar untuk membuktikan ada
profesi, dan di segi lain rekam medis dapat digunakan sebagai dasar
rekam medis yang efisien, optimal dan aman. Ini ditujukan agar pasien
tepat. Namun tanpa disadari kerahasiaan isi dari rekam medis elektronik
6
kesehatan yang tidak berkaitan dengan pasien dapat mengetahui isi
Rekam medis merupakan alat bukti baik bagi pasien maupun bagi
hukum bagi rumah sakit dan dokter, maupun bagi kepentingan penelitian
6
. Indar. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan, lembaga penerbitan Unhas, Makssar, hlm. 267
7
yang handal sangatlah dibutuhkan, mengingat banyak kasus malpraktek
dan rumah sakit yang tidak memiliki petugas rekam medis yang khusus
bidang tersebut, akhirnya sering terjadi data yang tertukar dan sebagainya
yang dapat merugikan pasien. Oleh karena itu setiap petugas rekam
efisien.7
kabar, akhir-akhir ini yang semakin meningkat. Mau tidak mau setiap
hukum yang ada saat ini belum berpihak kkepada pasien. Reformasi di
7
. Niken Rosari, perlindungan Hukum Terhadap Pasien sebagai Komponen Jasa di bidang
Pelayanan Medis
8
bidan kesehatan yang mencakup berbagai substansi, termasuk masalah
dan dokter. Menurut Maruli, bila ini disejajarkan dengan lazimnya hukum
pembuktian yang diatur dalam perdata dan pidana, tentu tidak akan
8
. Giahafas, Kompas.com.Jakarta, file://Users/public/Document/Hukum-Kesehatan.htm
9
pengadilan. Hukum menganjurkan agar rekam medis dapat menjadi alat
bukti yang kuat di pengadilan, maka rekam medis harus diisi secara benar
B. Rumusan Masalah
rumah sakit?
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
10
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
mengaplikasikan ilmunya
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sarana kesehatan dan jasa tenaga kesehatan. Atas dasar inilah maka
setiap upaya kesehatan terikat untuk tunduk dan taat terhadap semua
9
Indar, 2010 Etika dan Hukum Kesehatan Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin, makassar
12
pengetahuan dan teknologi pada umumnya, dibidang kesehatan pada
upaya kesehatan.
13
Untuk menciptakan perlindungan hukum bagi pasien maka para
pihak harus memahami hak dan keawajiban yang melekat pada dirinya,
tanggungjawab rumah sakit dan dokter /tenaga kesehatan. Dalam hal ini
memahami hak dan keawajiban pasien serta hak dan kewajiban dokter
dan adanya wajib simpan rahasia kedokteran, rahasia jabatan dan rahasia
kedokteran.10
hukum adalah:
1. Keadilan
2. Kemanfaatan
3. Kepastian hukum
10
Pitono Soeparto. 2006. Etik dan hukum di Bidang Kesehatan. Airlangga, Surabaya.
14
selalu keadilan, barulah kemanfaatan, dan terakhir barulah kepastian. Jadi
Pasal 19, rumah sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan yang
diberikan, rumah sakit dikategorikan dalam rumah sakit umum dan rumah
sakit khusus. Rumah sakit umum yaitu rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan pada semua jenis bidang dan jenis penyakit. Rumah
sakit khusus yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada
11
. Achmad Ali, 2002, Menguak tabir Hukum (suatu kajian filosofis dan sosiologis), Gunung
Agung, Jakarta, hlm 91
15
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
dari pihak-pihak yang bekerja dirumah sakit, dalam hal ini dokter, perawat
dan orang-orang yang berada di tempat tersebut. Dari pihak rumah sakit
12
Titik Triwulan Titik. 2010. Perlindungan hukum Bagi Pasien
16
yang merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang
Pasal 1239. Tiap perikatan untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak
berupa :
13
Titik triwulan Tutik. 2010. Ibid hlm 5
17
KUHPerdata mengatur adanya akibat hukum yaitu timbulnya hak dan
pemberian ganti rugi kepada pasien yang dirugikan baik formil maupun
materiil oleh pihak dokter atau rumah sakit. Dalam KUHPerdata pasien
18
yang akan dilakukan oleh dokter, dan lain-lain, kecuali yang
sebagai person.
tanpa diskriminasi.
14
. Pitono Soeparto. 2006. Ibid. Hlm. 39
19
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
- Prognosisnya
dideritanya.
20
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan
maupun spritual.15
Kewajiban pasien
yang merawat.
15
. Pitono Soeparto. 2006. Ibid. Hlm. 44-46
21
4. Pasien dan/atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi
Hak pasien atas informasi penyakit dan tindakan medik dari aspek
16
. Pitono. 2006. Ibid. Hlm. 46
22
Hak pasien atas informasi penyakit dan tindakan medis dari aspek
sekurang-kurangnya mencakup :
pasien
23
b) Memperoleh penghargaan dan honorarium yang pantas karena
praktik pengobatan, antara lain tentang amputasi jari tangan, yang diduga
telah berumur 25.000 tahun (pada zaman paleolitcum). Kita tentu tidak
itu dengan susah payah di dinding batu. Bukti bahwa rekam medis
piramid, tulang, pohon, daun kering dan papyrus dari zaman mesir kuno
17
. Niken Rosari. 2010. Op .Cit. Hlm 66
18
Guwandi j. 2010. Rahasia Medis, Balai penerbit Fakultas Kedokteran UI. Jakarta, hlm 22
24
peradaban manusia, meningkat pula teknik-teknik perekaman informasi di
19
bidang kesehatan dan pengobatan.
juga mempunyai catatan yang baik yang direkam di daun lontar, kertas
kulit kayu, dan lain-lain. Avicenna (Ibnu Sina) yang hidup pada tahun 980-
rekam medis telah ada sejak zaman penjajahan, namun perhatian untuk
19
.M.Jusuf Hanafiah.2010, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehata. EKG, Jakarta, hlm 263
20
.M.Jusuf Hanafiah. Ibid hlm 263
25
dan reporting dan hospital statistic. Keputusan tersebut kemudian
pasien; rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, bencana, ambulans bahkan
penyakit pasien dan hal-hal lain yang sifatnya privacy. Karena itu dapat
26
yang bersangkutan. Imformasi ini berkaitan dengan
disebar luaskan.
lainnya.21
pemeliharaan kesehatan”.22
pengobatan.
21
. Indar, 2010. Op. Cit. Hlm 268
22
. Endang Kusuma Astuti, 2009. Transaksi teraupeutik dalam Pelayanan medis di Rumah Sakit.
Hlm 69
27
yang diterima pasien pada sarana kesebatan, baik rawat jalan maupun
rawat inap.
pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleb para praktisi
kepada pasien.
(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran
wajib membuat rekam medis.
(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera
dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.
(3) Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda
tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.
Pasal 47
(1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46
merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan
kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasien.
(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan
dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan
sarana pelayanan kesehatan.
(3) Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
Peraturan Menteri Kesehatan No: 269/MENKES/PER/III/2008
28
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
observasi dan pengobata harian dan semua rekaman, baik berupa foto
diagnostik.”24
Bagian rekam medis salah satu staf yang bisasnya dibentuk oleh
baik . catatan didalam rekam medis sangat berguna bagi pasien maupun
yang pernah dilakukannya pada saat pasien berobat ulang beberapa lama
medik yang baik akan sangat berguna bagi dokter yang terkena tuntutan
medis dapat merupakan alat bukti yang akurat di pengadilan yang akan
23
. O.C. Kaligis. 2010. Koin Peduli Prita. Yarsif Watanpone, Jakarta. Hlm159
24
O.C. Kaligis. 2010. Ibid. Hlm. 159
29
mengunkapkan bukti bersalah atau tidaknya dokter dalam melakukan
praktik profesionalnya.25
penting untuk pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap
1. Isi rekam medís untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan
1. identitas pasien;
5. diagnosis;
6. rencana penatalaksanaan;
25
. Anny Isfandyarie. 2006. Tanggungjawab Hukum dan Sanksi Bagi Dokter. 2006 hlm 165
30
9. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram
klinik; dan
2. Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu nari
sekurang-kurangnya memuat :
1. identitas pasien;
5. diagnosis;
6. rencana penatalaksanaan,
11. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga
tertentu; dan
klinik.
31
3. Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya
memuat
1. identitas pasien;
7. diagnosis;
10. nama dan tanda tangán dokter, dokter gigi, atau tenaga
32
3. kategori kegawatan dan nomor pasien bencana
masal; dan
dengan kebutuhan
2. Menurut Pasal 4
1. identitas pasien;
terdapat pada Pasal 46 (1). setiap dokter atau dokter gigi dalam
33
tindakan. Selanjutnya dalam Pasal 79 diingatkan tentang sanksi hukum
yang cukup berat yaitu denda paling banyak 50.000.000,- bila dokter
waktu dan tanda tangán dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
26
Jusuf Hanafiah. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan,2009
34
6. Dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan tertentu
medik.
c. Kerahasiaan
35
kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu,
perundang-undangan; dan
undangan.
perundang-undangan.
36
d. Kepemilikan
pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis
5. pertanggung jawaban
pelayanan kesehatan dan isi rekam medis adalah milik pasien . Bentuk
ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat atau dicopy oleh pasien
atau orang yang diberi kuasa atau persetujuan tertulis pasien atau
keluarga pasien yang berhak untuk itu. Namun boleh tidaknya pasien
merawatnya.
37
1. kasus tertukarnya berkas rekam medis, tertukarnya berkas
payudara.
38
dia telah memberikan obat secara oral, sementara pasien
39
adanya fakta sedemikian, maka rekam medis tidak dapat
pemaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter yang
dengan lebih tidak ragu-ragu, yaitu dapat dalam bentuk fotokopi rekam
tersebut. Rekam medis asli hanya dapat dibawa keluar sarana kesehatan
dan akurat.
27
. Anny Isfandyarie. 2006. Op.Cit. Hlm 179-181
28
. Endang Kusuma Astuti. 2010. Ibid. 204
40
Adapun 3 komponen unsur hukum) oleh Lawrence M. Friedman
aparatnya
hukum.
Ketiga komponen tersebut terkait sangat erat dengan “fungsi hukum” dan
41
pengobatan berdasarkan ketentuan tersebut, maka semua data yang
29
dalam rekam medis adalah bersifat konfidensial.
Rekam Medis termaktub di dalam Pasal 47 ayat (1) sampai dengan (3).
Pasal 46 ayat (1) dan penjelasannya: Setiap dokter atau dokter gigi
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam hal terjadi
dihapus dengan cara apa pun. Perubahan catatan atau kesalahan dalam
Rekam medis pasien wajib diisi pada semua tindakan medis yang
di instruksikan oleh dokter dan juga terhadap semua hasil observasi pada
mengharapkan apa yang ditulis dokter yang sifatnya rahasia bagi dirinya
29
. Ta’adi, 2010. Hukum Kesehatan Pengantar Menuju Perawat Profesional, Buku kedokteran
EGC., Jakarta, hlm 47
30
. Anny Isfandyarie,2006. Op Cit. Hlm 170-171
42
tidak dibaca oleh kalangan lain. Kewajiban dokter dan kalangan
undangan. 31
ayat (2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera
dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.
ayat (3) Setiap pencatatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.
1. Setiap dokter atau dokter gigi yang sengaja tidak membuat rekam
medis dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
atau denda paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
2. Dokter dan dokter gigi yang tidak membuat rekam medis juga
dikenakan sanksi perdata.
3. Sanksi disiplin dan etik diberikan berdasarkan baik dari undang-undang
maupun kodek etik profesi:UU Praktik Kedokteran, Peraturan KKI, Kode
Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan Kode Etik Kedokteran Gigi
Indonesia (KODEKGI).
dokter dan dokter gigi yang sengaja tidak membuat rekam medis dalam
perdata.
31
. Endang Kusuma Astuti. 2009. Transaksi terapeutik Dalam Upaya Pelayanan Medis Di Rumah
Sakit. hlm 78
43
Rekam Medis. Membuat rekam medis yang baik akan meningkatkan
maupun farmasi, Rekam Medis merupakan salah satu bukti tertulis yang
44
F. Kerangka Pikir
dokter yang merawat, tanda tangan pasien yang bersangkutan, dan lain-
45
G. Skema Kerangka Pikir
46
H. Definisi Operasional
pasien.
atau prosedur.
sesuatu
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Atmedika, Rumah Sakit Bintang Laut, Rumah Sakit ibu dan Anak St.
rekam medis adalah suatu kewajiban mutlak yang harus dilaksanakan dan
merupakan suatu bukti atas upaya praktik kedokteran yang telah diberikan
daerah tersebut.
interview).
48
Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin di
bersifat deskriptif.
Di Kota Palopo.
1. Dokter dan dokter gigi 17 orang yaitu: Dokter umum 10, Dokter Gigi
3, Dokter Spesialis 4
49
- Rumah Sakit Bintang Laut 3 orang
3. Pasien 43 orang
penelitian
adalah :
50
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Analisis Data
rekam medis, dan juga pasien yang sedang dirawat dengan cara
Seluruh data atau imformasi yang terkumpul baik yang bersifat data
51
BAB IV
Kota Palopo ini dulunya bernama Ware yang dikenal dalam Epik La
Galigo. Nama "Palopo" ini diperkirakan mulai digunakan sejak tahun 1604,
diambil dari dua kata bahasa Bugis-Luwu. Artinya yang pertama adalah
penganan ketan dan air gula merah dicampur. Arti yang kedua dari kata
52
Kota palopo secara geografis terletak antara 2053’15”-3004’08”
Luas Wilayah
persegi atau sama dengan 0.39% dari luas wiliayah Propinsi Sulawesi
pantai.62.85 persen dari total luas daerah Kota palopo yang merupakan
Rumah Sakit
53
perlindungan bagi pasien. Hak-hak pasien diatur dalam pasal 52 UU No.
29/2004 adalah:
menyebutkan :
salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh
dokter dan dokter gigi. Di dalam rekam medis berisi data klinis pasien
lengkap dan akurat untuk setiap pasien dan setiap dokter dan dokter gigi
wajib mengisi rekam medis dengan benar, lengkap dan tepat waktu. Lebih
54
sebagai alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran
oleh MKDKI, penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi bagi profesi
kedokteran. Pada sisi lain dalam Pasal 2 ayat (1) Permenkes tersebut
ditegaskan bahwa rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap, dan
jelas atau secara elektronik dalam penjelasan Pasal 46 ayat (3) bahwa
menjalani rawat jalan, rawat inap, atau rawat gawat darurat”. Dengan
tentang status kesehatan pasien, dimana hal ini dapat dijadikan dasar
kesehatan.
55
kesehatan maupun oleh tenaga kasehatan yang berwenang. Berkas
melakukan yang terbaik. Untuk itu, dokter disumpah. Hal yang terbaik itu,
56
profesi tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
57
menjalankan profesi secara baik. Berkenaan dengan pelayanan medis
pasien atau masyarakat luas maupun bagi dokter atau dokter gigi (tenaga
wajar
pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam
58
tenaga dan peralatannya sesuai dengan kemampuan yang diberikan.
dari tuntutan yang tidak wajar dari masyarakat luas. Juga dimaksudkan
bagian yaitu pertama standar pelayanan medik yang terdiri dari 17 (tujuh
rumah sakit tidak sama karena ada dokter spesialisasinya lengkap dengan
rumah sakit seadanya dengan tenaga dokter yang terbatas. Maka masing-
tergantung pada kondisi rumah sakit dan latar belakang pendidikan para
34
Amir Ilyas dan Yuyun Widaningsih, 2010 Ibid hal 73
35
Amir Ilyas dan Yuyun Widaningsih, 2010 Ibid hal 82
59
berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana
- Anamnesa, yaitu kegiatan Tanya jawab dokter atau dokter gigi kepada
instansi rumah sakit, maka status kesehatan pasien akan dicatat sebagai
data rekam medis pasien. Data tersebut dapat dipakai sebagai awal untuk
36
. Amir Ilyas dan Yuyun Widaningsih, 2010 Ibid hal 85
37
. Amir Ilyas dan Yuyun Widaningsih, 2010 Ibid hal 86
60
pemeriksaan kesehatan pasien selanjutnya. Sekaligus sebagai bukti
relam medis adalah dokter dan dokter gigi tidak menyadari sepenuhnya
pengisian nama dan nomor rekam medik. Dengan tidak adanya nama dan
Pasal 46 ayat (1) :’Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
Dalam ayat (3) disebutkan bahwa,” Setiap catatan rekam medis harus
38
. Sjamsu Hidajat. 2009. Rekam Medis Yang Baik adalah Cermin Dari Praktik Kedokteran Yang
Baik, Konsil Kedokteran indonesia, Jakarta Selatan. Hlm. 2
61
Rekam medis harus memuat informasi untuk, justifikasi masuk
pelayanan. 39
1. Semua catatan harus dapat di baca dan lengkap, dan harus otentik dan
(i) penulis catatan harus ada identifikasinya dan harus sah dengan
penulisannya.
dari isi rekam medis dengan maksud menemukan kekurangan khusus dari
medis.
39
. guwandi, 2010. Op.cit hlm 60-61
62
2. Rumah Sakit Atmedika Kota Palopo
Medis. Maka mulai dari sekarang profesi dokter sudah membiasakan diri
Rekam medis harus memuat informasi untuk, justifikasi masuk rawat dan
pelayanan. 40
40
. guwandi, 2010. Op.cit hlm 60-61
63
(mengidentifikasi) pasien, membenarkan diagnosis & pengobatan serta
Catatan yaitu hasil tulisan tentang sesuatu untuk diingat yang dilakukan
yang direkam (cetakan, gambar, foto, suara) untuk dapat di baca, dilihat,
informasi rekam medis pasien tertentu harus dapat dibaca oleh yang
berhak dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lain (sebagai alat
64
Memuat informasi yang cukup untuk menemukan (mengidentifikasi)
pasien, berarti informasi yang terkandung dalam rekam medis harus dapat
rumah sakit di kota palopo adalah pada berkas rekam medis salah
rekam medis sering terjadi pada pengisian nama, tanggal, waktu dan
nomor rekam medik. Dengan tidak adanya nama dan nomor rekam medik
rekam medik dengan berkas rekam medis yang lain jika tercecer atau
palopo Yaitu:
lembar catatan dari tiap lembar catatan yang paling lengkap pengisiannya
76 %. Lihat lampiran 1
65
2. Rumah Sakit Atmedika
lembar catatan dari tiap lembar yang paling lengkap pengisiannya yaitu
Lihat lampiran 2
lembar catatan dari tiap lembar yang paling lengkap pengisiannya yaitu
lembar catatan dari tiap lembar yang paling lengkap pengisiannya yaitu
Lihat lampiran 4
lembar catatan dari tiap lembar yang paling lengkap pengisiannya yaitu
66
lengkap terdapat pada pengisian ringkasan keluar dan perjalanan
lampiran 5
dari 5 rumah sakit di Kota palopo yaitu yang paling banyak mengisi
kurang lengkap juga pada rumah sakit atmedika terdapat pada pengisi
rekam medis yang sering tidak terisi pada lembaran yaitu nama pasien
tidak tertulis lengkap, nomor rekam medis tidak ada, dan juga laporan-
petugas rekam medis yang kurang, sehingga tugas analisis tidak dapat
dengan tenaga medis dan para medis terutama yang berkaitan dengan
67
tidak lengkap kepada unit pencatat atau untuk diteruskan kepada petugas
berkas rekam medis yang sudah dilengkapi pada jam yang telah
pekerjaan yang tidak efisien dan lebih jauh akan merugikan pasien itu
1. Data Pribadi yaitu: Nama, nomor KTP, tempat dan tanggal lahir, jenis
lainnya
68
2. Data Finansial yaitu: Nama / alamat majikan / perusahaan, perusahaan
di RS. Data data ini memuat hasil hasil pemeriksaan fisik, riwayat
Kelengkapan isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu
a. identitas pasien;
penyakit;
e. diagnosis;
f. rencana penatalaksanaan,
41
.Guwandi. 2010 2010. Op .Cit. Hlm 57-58
69
h. persetujuan tindakan bila diperlukan;
k. nama dan tanda tangán dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
yaitu
2. Nama Pasien
5. Umur
6. Jenis Kelamin
7. Status Perkawinan
8. Agama
9. Pendidikan
10. Pekerjaan
11. KTP
70
13. Nama Keluarga terdekat/Nama penanggung jawab pasien
itu kita dapat menetapkan jati diri seorang pasien dengan tepat
ayat: 3. Setiap pencatatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
yang bertanggungjawab.
palopo Yaitu:
71
Dari 25 berkas dengan jumlah tiap berkas terdapat 15 lembar
catatan, dari tiap lembar untuk kebasahan pencatatan yang paling banyak
di tanda tangan yaitu pada lembar pengisian ringkasan masuk dan keluar
yang lengkap tulis nama atau 80 %, sedangkan yang rendah yaitu lembar
catatan pemberian dan cairan obat yaitu hanya 11 yang tulis nama atau
catatan, dari tiap lembar untuk kebasahan pencatatan yang paling banyak
atau 40 % yang tanda tangan. Dan untuk penulisan nama yang paling
Lihat lampiran 7
72
3. Rumah Sakit Bintang laut Palopo yaitu:
catatan, dari tiap lembar untuk kebasahan pencatatan yang paling banyak
rendah yaitu Rencana Keperawatan yaitu hanya 6 yang tulis nama atau
catatan, dari tiap lembar untuk kebasahan pencatatan yang paling banyak
keperawatan yaitu hanya 5 lembar yang tulis nama atau 50 %. Dan untuk
penulisan nama yang paling banyak yaitu ringkasan masuk dan keluar,
73
ringkasan keluar (resume), yaitu sebanyak 7 lembar yang lengkap tulis
lampiran 9
catatan, dari tiap lembar untuk keabsahan pencatatan yang paling banyak
penyakit dan grafik yaitu sebanyak 7 lembar yang tulis nama atau 70 %,
dari 5 rumah sakit di Kota palopo yaitu pada rumah sakit umum
tanda tangani yaitu pada rumah sakit atmedika pada lembar resume
74
keperwatan yaitu dari 20 lembar, yang di tanda tangani hanya 12 lembar
atau 60 %.
pada rumah sakit umum sawerigading kota palopo yaitu pada lembar
palopo yaitu tindakan keperawatan yaitu 13 lembar yang tulis nama atau
65 %.
ayat: 3. Setiap pencatatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
yang bertanggungjawab.
75
Ada tiga alasan mengapa para pelayan kesehatan (para dokter)
akreditasi.42
identifikasi dalam rekam medis. Tidak boleh ditanda tangani oleh orang
lain selain penulis, kecuali bila ditulis oleh Dokter jaga atau mahasiswa
maka akan ada tanda tangan sipenulis dan ditulis “telah direview dan
bertanggung jawab.
baca kembali oleh orang lain. Tanpa dipenuhi syarat-syarat ini maka
harus jelas dan dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh para staf
42
. Hermin Hadiati koeswadji, 1992. Beberapa Permasalahan Hukum dan Medik, PT Citra Aditya
Bakti, Bandung, hlm. 144
76
propesi yang merawat pasien. Semua catatan yang meragukan
lebih buruk daripada tidak ada catatan sama sekali. Karena hal ini
pelayanan medis yang baik. Selain itu suatu rekam medis yang tak
lembar catatan dari tiap lembar yang paling jelas penulisanya yaitu
lembar catatan dari tiap lembar yang paling jelas penulisanya yaitu
43
. Guwandi. 2010. Op.Cit. Hlm 53-54
77
yang kurang jelas penulisanya yaitu lembar rencana keperawatan 9
lembar catatan dari tiap lembar yang paling jelas penulisanya yaitu
lembar catatan dari tiap lembar yang paling jelas penulisanya yaitu
%. Lihat lampiran 14
lembar catatan dari tiap lembar yang paling jelas penulisanya yaitu
%. Lihat lampiran 15
78
Adapun hasil penelitian tentang kejelasan penulisan berkas
rekam medis dari 5 rumah sakit di Kota palopo yaitu pada rumah sakit
rumah sakit tentara yaitu dari 10 lembar, 5 lembar yang tidak jelas
penulisanya atau 50 %.
rekam medis tidak jelas dan tidak terbaca, hal ini dikarenakan oleh
secara baik. Padahal penulisan rekam medis tulisan yang jelas dan rapi
kesehatan lain. Tulisan yang tidak jelas dan tidak rapi akan menimbulkan
tulisan tangan. Dalam penulisann juga harus menggunakan alat tulis yang
alat tulis yang baik dengan tinta hitam atau biru, dapat membantu tidak
79
terhapus dan hilang akan dapat menimbulkan kesalahan-kesalahan
yang berkasnya masih ada yang tidak lengkap, tidak di tanda tangan, dan
kurang jelas adalah kurangnya petugas rekam medis yang ada di rumah
sakit dengan jumlah tenaga pada Rumah Sakit Umum Sawerigading Kota
Laut 3 orang, Rumah Sakit Tentara 1 orang dan Rumah Sakit St.
Madyang 1. Dari jumlah tenaga yang ada mereka bertugas mulai dari
rekam medis dalam hal identifikasi pasien, minimal harus memuat nomor
rekam medis dan nama pasien, bila terdapat lembaran tanpa identitas
hasil PA, tanggal dan jam pencatatan, tenaga kesehatan yang memeriksa
ditanda tangani oleh orang lain selain penulis, kecuali bila ditulis oleh
80
Dokter jaga atau mahasiswa maka akan ada tanda tangan sipenulis
rekam medis dengan jumlah tenaga yang sedikit tidak sebanding dengan
volume kerja yang berat yang menyebabkan berkas rekam medis yang
sudah disimpan masih ada yang tidak lengkap. Disamping itu adanya
bekerjanya terbatas.
apa yang terjadi dan dilakukan selama pasien berada di rumah sakit.
kemungkinan sudah juga tidak bisa dihadirkan lagi sebagai saksi untuk
pembelaan tertuduh. Atau jika masih ada, sudah tidak ingat lagi detil-detil
barisan tulisan tinta biru yang mulai tidak nyata adalah lebih berharga
daripada 1000 ingatan (one line of faded blue ink is worth 1000
memories).44
Oleh karena itu peranan rekam medis sangat penting dan melekat
dianggap orang ketiga yang hadir pada saat dokter menerima pasiennya.
44
. Guwandi. 2010. Ibid. Hlm 54
81
Standar isi rekam medis yaitu harus memuat imformasi untuk
1. Semua catatan tulisan harus dapat dibaca dan lengkap dan harus
(i) Penulis catatan harus ada identifikasinya dan harus sah dengan
penulisanya
dilakukan tidak lebih lama dari 7 hari sebelum masuk rawat atau
(iii) Hasil dari evaluasi konsultasi pasien dan temuan yang cocok
45
. Guwandi. 2010. Ibid. Hlm 60-62
82
(v) Dijalankan dengan tepat formulir Informed consent untuk
keadaan pasien
yang pernah dilakukannya pada saat pasien berobat ulang beberapa lama
kemudian. Rekam medis yang baik akan sangat berguna bagi pasien dan
83
kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapat
kesehatan yang melakukan rawat jalan atau rawat inap, wajib membuat
b. Dokter tamu
e. Dalam hal dokter luar negeri yang sedang melakukan alih teknologi
84
1. Pembuatan Rekam Medis
85
mengetahui bahwa rekam medis dibuat segera setelah pasien menerima
hasil bahwa 100 % petugas rekam medis mengetahui bahwa rekam medis
86
Tabel pembuatan rekam medis untuk pasien:
Jumlah 43 100 %
Sumber : data primer 2013
87
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 43 responden
pidana atau denda 50 juta, sedangkan yang tidak mengetahui (67,4 %).
rekam medis, kegunaan rekam medis dan sanksi bila dokter tidak
orang(67,4%)
Pasal 46, ayat (1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. Ayat (2) Rekam medis
medis, kegunaan rekam medis dan jika dokter dengan sengaja tak
membuat rekam medis dapat dikenakan sanksi pidana atau denda 50 juta.
88
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
Pasal 2
ayat (1) yaitu: Rekam medis harus dibuat secara tertulis lengkap dan jelas
atau secara elektronik.
Pasal 5
ayat (1) yaitu: setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran wajib membuat rekam medis.
ayat (2) yaitu: Rekam medis sebagaimana dimaksud ayat (1) harus dibuat
segera setelah pasien menerima pelayanan.
ayat (5) yaitu: Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan
pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan.
ayat (6) yaitu: pembetulan sebagaiman dimaksud ayat (5) hanya dapat
dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang
dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
tertentu yang bersangkutan.
Dalam pasal 79 secara tegas mengatur bahwa setiap dokter atau dokter
gigi yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis dapat di pidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
pidana, Dokter dan Dokter gigi yang tidak membuat rekam medik juga
dikenakan sanksi secara pidana, karena Dokter dan Dokter gigi tidak
Dokter dan Dokter gigi yang tidak membuat rekam medis selain
mendapat sanksi hukum juga dapat di kenakan sanksi disiplin dan etik
(KODEKGI)
89
Dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Nomer
yaitu :
praktek
adalah 2 (dua) tahun. Setelah batas waktu tersebut, maka rekam medis
pemusnahan dokumen.
90
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 17 responden
benar bahwa rekam medis pasien rawat inap wajib disimpan sekurang-
benar bahwa rekam medis pasien rawat inap wajib disimpan sekurang-
91
medis dari 16 responden didapatkan hasil bahwa 11 petugas rekam medis
atau 31 %.
92
kesehatan, sedangkan yang tidak mengetahui atau menjawab tidak benar
1. Pasal 8
Ayat (1) yaitu: Rekam medis pasien rawat inap rumah sakit wajib
disimpan sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan.
Ayat (2) yaitu: Setelah batas waktu 5 tahun sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilampaui rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan
pulang dan persetujuan tindakan medis.
ayat (3) yaitu: Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik
sebagaimana dimaksud Ayat (1) dan, ayat (3), dilaksanakan oleh petugas
yang di tunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
93
Sedangkan jawaban pasien tentang hasil penelitian tentang
Tersusun rapi menurut sistem yang dianut, abjad atau nomor atau tanggal
masuk.
94
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
undangan; dan
95
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 17 responden
penjelasan isi rekam medis tidak boleh dilakukan oleh dokter/dokter gigi
yang merawat pasien tanpa izin dari pasien atau berdasarkan peraturan
96
medis tidak boleh dilakukan oleh dokter/dokter gigi yang merawat pasien
25 %.
97
Tabel 14 Apakah Bapak/Ibu Mengetahui Jika Dokter atau
Tenaga Medis Membuka Rahasia Medis Yang Terdapat
Dalam Dokumen Rekam Medis Digugat Secara Perdata
29 atau 67 %.
1. Pasal 10
ayat (I) yaitu: Informasi tentang identitas riwayat penyakit, pemeriksaan
dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasianya oleh dokter
atau dokter gigi, tenaga kesehatantertentu, petugas pengelola dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
ayat (2) Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
98
2. Pasal 11
ayat (1) yaitu: penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan
oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis
pasien atau berdasarkan peraturan perundan-undangan.
ayat (2) yaitu: pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan
isi rekam medis secara tertulis langsung kepada pemohon tanpa izin
pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan.
siapa saja yang dapat membuka tahasia kedokteran yang ada dalam isi
dokumen rekam medis. Dokter/dokter gigi dan petugas rekam medis tidak
akan membuka isi dokumen rekam medis tanpa adanya ijin dari pasien
berkas rekam medis di rumah sakit di kota palopo adalah sebagian besar
rahasia medis yang terdapat dalam dokumen rekam medis dapat digugat
secara perdata.
46
. Guwandi, 2010. Op. Cit, hlm 131
99
dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, petugas kesehatan lain,
penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter
atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau
berfungsi sebagai alat bukti surat maupun alat bukti keterangan ahli. Ini
seseorang anggota keluarga jatuh sakit, maka hal ini merupakan sesuatu
yang harus diketahui juga oleh anggota keluarga besarnya. Maka yang
100
pasien yang saling menceritakan penyakitnya. Hanya mungkin terhadap
perhatian.47
meminta isi rekam medis maka dapat diberikan dalam bentuk ringkasan
rekam medis. Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat atau dicopy
oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis
atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak atas berkas
47
. Guwandi, 2010. Ibid hlm. 138
101
rekam medis di rumah sakit adalah pimpinan sarana pelayanan
hilang, rusak, pemalsuan, atau penggunaan oleh orang atau badan yang
tidak berhak atas berkas rekam medis di rumah sakit adalah pimpinan
% yang menjawab benar bahwa berkas rekam medis adalah milik sarana
102
Tabel 17 Isi Rekam Medis Merupakan Milik Siapa
benar bahwa isi rekam medis merupakan milik pasien yang, sedangkan
benar bahwa ringkasan rekam medis dapat di berikan dicatat atau dicopi
103
menjawab tidak benar adalah 2 dokter/dokter gigi atau 24 %. Sedangkan
rekam medis dapat di berikan dicatat atau dicopi atas persetujuan tertulis
104
dokter, rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan hanya dapat
membuka isi rekam medis atas dasar seizin pasien atau perintah
1. Pasal 12
Ayat (1) yaitu: Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan
Ayat (2) yaitu: Isi rekam medis adalah milik pasien
Ayat (3) yaitu; isi rekam medis dalam bentuk rekam medis sebagaimana
dimaksud ayat (2) dalam bentuk ringkasan rekam medis.
Ayat (4) yaitu: ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud ayat (3)
dapat diberikan, dicatat, atau dicopy pleh pasien atau orang yang diberi
kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang
berhak.
isi rekam medis merupakan hak pasien yang diatur dalam undang-undang
dan juga apabila dokter, rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan
105
hanya dapat membuka isi rekam medis atas dasar seizin pasien atau
tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter
gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan
perundang-undangan.
memberiakn isi rekam medis kepada pasien jika diminta; memberikan isi
rekam medis kepada pihak lainjika syarat yuridisnya terpenuhi yaitu dari
48
. Endang kusuma astuti, 2009. Op.Cit hlm 73
106
tentang pembuatan, kerahasian, penyimpanan, dan kepemilikan berkas
rekam medis yang baik berdasarkan aturan yang ada dalam Undang-
membandingkan dengan hasil telaah atau review bagian tertentu dari isi
setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
kesehatan setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
79 diingatkan tentang sanksi hukum yang cukup berat yaitu denda paling
Pasal 11
Ayat (1) yaitu: Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh di lakukan
oleh dokter atau dokter gig yang merawat pasien dengan izin tertulis
pasien atau berdasarkan pearturan peundang-undangan.
107
Ayat (2) yaitu: Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan
isi rekam medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin
pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Ayat (2) yaitu: Isi rekam medis adalah milik pasien
dibubuhi paraf
6. Tulisan harus jelas dan dapat dibaca (juga oleh orang lain)
b. Tulisan yang tidak bisa dibaca, dapat menjadi bumerang bagi si penulis,
7. Jika salah menulis, coretlah dengan satu garis dan diparaf, sehingga
108
8. Jangan melakukan penghapusan, menutup dengan tip-ex atau
baik, minimal terhindar dari lima hal yang tidak dapat dijadikan sebagai
bukti dipengadilan.
petugas
49
. Syahrul Machmud, 2008, Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum bagi Dokter yang
Diduga Melakukan Medikal Malpraktek, Mandar Maju, Bandung. hlm 117
109
Tidak jarang suatu gugatan atau tuntutan pidana diajukan setelah
karena itu rekam medis ini sangat penting sekali peranannya dalam
dokter baik secara pribadi atau rumah sakit harus menjaga keberadaan
dokter.
sebagai berikut” 50
50
. Syahrul Machmud, 2008. Ibid, hlm 117
51
. Syahrul Machmud, 2008. Ibid, hlm 118
110
dapat berakibat fatal bagi rumah sakit, para staf medis dan ahli-ahli
kesehatan maupun bagi pasien”.
pengadilan apabila para pihak yaitu dokter atau dokter gigi, pasien dan
yang paling tepat yang berupa tindakan medis tertentu. Bagi pasien,
rekam medis merupakan alat bukti yang dapat digunakan sebagai dasar
apakah tindakan medis tertentu yang dilakukan oleh dokter atau dokter
gigi terhadapnya itu sudah sesuai dengan standar profesi. Oleh karena itu
semakin lengkap rekam medis semakin kuat fungsinya sebagai alat bukti
di rumah sakit.
berisi tentang alamat pasien. Selain itu juga harus berisi tentang identitas
111
laporan asuhan perawatan, terapi, ringkasan pasienmasuk, catatan untuk
52
. Achmad Ali, 1988, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Yarsif Watampone, Jakarta.
Hhlm 195
53
. Achmad Ali, 1988. Ibid hlm.376
112
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
rekam medis.
113
untuk pasien sebagian besar tidak mengetahui kegunaan dari pada
B. Saran
dan pasien agar mereka tahu apa hak dan kewajibanya sehingga
114
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Ali, 2002, Menguak tabir Hukum (suatu kajian filosofis dan
Grafika Jakarta
115
Jusuf. M. H, 2009. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Buku
Maju, bandung
116