DISUSUN OLEH :
RAHMATIA A. ALI
1701028
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
RAHMATIA A. ALI
1701028
Kepada
i
ii
iii
SKRIPSI
RAHMATIA A. ALI
1701028
Diperkenankan di depan Panitia Ujian Skripsi pada tanggal....September 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan pada Program Studi Ners STIKES Muhammadiyah Manado.
PANITIA PENGUJI
iv
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Pribadi
Nama : Rahmatia A. Ali
NIRM : 1701028
TTL : Tilamuta, 23 Februari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak Ke- : Anak ke 3 dari 3 bersaudara
Alamat : Desa Hungayonaa, Kec. Tilamuta, Kab.
Boalemo, Prov. Gorontalo
Kode Pos : 95239
No. Telepon : 092291361319
Email : rahmatiaa7@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1. SD : MI AL-Khairat Tilamuta Lulus Tahun 2011
2. SMP : SMPN 01 Tilamuta Lulus Tahun 2014
3. SMA : SMAN 01 Tilamuta Lulus Tahun 2017
4. Perguruan Tinggi : STIKES Muhammadiyah Manado
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur di panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat,
anugrah dan rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaiakn skripsi ini yang
Dalam Penerapan Pasient Fafety di Ruang Rawat Inap RSUD Maria Walanda
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Sarjana
berharap skripsi ini mampu menjadi manfaat baik untuk penulis ataupun pihak lain
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
vi
2. Bapak Ns. H. Suwandi I. Luneto, S.Kep., M.Kes, Selaku Wakil Ketua I Bidang
3. Ibu Ns. Hj. Zainar Kasim, S.Kep., M.Kes, Selaku Wakil Ketua II di Bidang
4. Bapak I Made Rantiasa, S.Kp., M.Kes, Selaku Wakil Ketua III di Bidang
Muhammadiyah Manado.
Kemahasiswaan AIK dan Kerjasama yang telah memberi arahan dan motivasi
Manado
6. Ibu Ns. Hj. Silvia Dewi Mayasari Riu, S.Kep., M.Kep, Selaku Ketua Program
7. Ibu Ns. Sri Wahyuni, S.Kep., M.Kes, selaku sekretaris Program Studi Ilmu
8. Ibu Kristine Dareda, SKM., M.Kes, selaku pembimbing I sekaligus penguji III
skripsi ini.
vii
9. Bapak Ns. Norman Alfiat Talibo, S.Kep., M.Kep, selaku pembimbing II yang
Manado, yang selalu memotifasi dan memberi semangat kepada penulis selama
mengikuti pendidikan.
11. Seluruh responden yang telah memberikan waktu dan informasi dalam
Penelitan
12. Terima kasih teruntuk Alm. Papa Abdul Wahab Ali, Mama Ramlin Dilihama,
S.PD, kedua kakak saya Cindriyani dan Harispian Ali yang tidak pernah
mengeluh dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan saya selama ini dan telah
memberikan cinta dan kasih sayang dengan setulus hati. Serta doa dan
dukungan moral maupun material agar bisa menyelesaikan pendidikan ini tepat
pada waktunya.
13. Terima kasih untuk sahabat-sahabat saya yang terkasih Rimlawaty Podungge
dan Sukmawaty Adjami AMD. Farm yang selalu memberikan support, nasehat
dan selalu mendoakan kesuksesan serta keberhasilan saya, terima kasih atas
14. Terima kasih untuk teman-teman angkatan 2017 yang senantiasa memberikan
15. Dan terima kasih untuk diri sendiri yang telah mampu kooperatif dalam
mengerjakan tugas akhir ini, selalu berfikir positif dan selalu berusaha
viii
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Akhirnya kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi tetap
penuls harapkan.
Rahmatia A. Ali
ix
Rahmatia A. Ali (2021).” Hubungan Motivasi Perawat Dengan Upaya Pencegahan Risiko
Jatuh Dalam Penerapan Patient Safety di Ruang Rawat Inap RSUD Maria
Walanda Maramis Minahasa Utara”.Skripsi. Program Studi NERS STIKES
Muhammadiyah Manado. Dosen Pembimbing (1) Kristine Dareda, SKM.,
M.Kes. (2) Ns. Norman Alfiat Talibo, S.Kep, M.Kep
ABSTRAK
Patient safety merupakan system yang mencegah terjadinya kejadian tidak diharapkan
akibat tindakan yang dilakukan bahkan tidak dilakukan oleh tenaga medis. Salah satu
sasaran keselamatan pasien dirumah sakit yaitu mengurangi risiko pasien jatuh.
Pencegahan risiko jatuh merupakan upaya pencegahan yang dilakukan rumah sakit untuk
keselamatan pasien. Salah satu upaya perawat dalam mengurangi risiko jatuh yaitu terkait
motivasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi perawat dengan
upaya pencegahan risiko jatuh dalam penerapan patient safety di ruang rawat inap RSUD
Maria Walanda Maramis Minahasa Utara tahun 2021.
Metode penelitian deskriptif analitik yang bersifat cross sectional. Populasi seluruh
perawat di ruang rawat inap sebanyak 120 perawat. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purvosive sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisa menggunakan uji chis square
dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
Hasil penelitian didapatkan nilai ρ value = 0,006 (ρ value < 0,05) artinya terdapat
Hubungan antara Motivasi Perawat Dengan Upaya Pencegahan Risiko Jatuh Dalam
Penerapan Patient Safety Diruang Rawat Inap RSUD Maria Walanda Maramis Minahasa
Utara.
Kesimpulan ada hubungan motivasi perawat dengan upaya pencegahan risiko jatuh dalam
penerapan patient safety di ruang rawat inap RSUD Maria Walanda Maramis Minahasa
Utara. Saran dapat dijadikan sumber informasi terkait hubungan motivasi perawat dengan
upaya pencegahan risiko jatuh dalam penerapan patient safety.
x
Rahmatia Ali (2021). “A Correlation between Nurses’ Motivation with Fall Prevention in
Implementing Patient Safety at Hospital Rooms in Maria Walanda Maramis
Regional Public Hospital in North Celebes ”. Minithesis. Nursing Science Study
Program of Health Sciences College of Muhammadiyah Manado. Advisor I :
Kristine Dareda, SKM., M.Kes. Advisor II : Ns. Norman Alfiat Talibo, S.Kep.,
M.Kep.
ABSTRACT
Patient safety is a system to prevent the unintended or unexpected harms to patients during
the application of health care by medical personnel. One of the goals of patient safety in
the hospital is to reduce the risk of falling. Fall prevention is a preventive measures taken
by the hospital for patient safety. One of the nurses’ effort in reducing the risk of fall is
related to their motivation. The purpose of this research is to find out the correlation
between nurses’ motivation with fall prevention in implementing patient safety at hospital
rooms in Maria Walanda Maramis Regional Public Hospital in North Celebes.
This research is a quantitative research using a descriptive analytic method and a cross
sectional design. The population is all nurses in the hospital rooms which amounted to 120
nurses. Sampling is taken by using a purposive sampling technique with total sample of 30
respondents. Questionaires and observation sheets are used in collecting data. Then, the
collected data are analyzed by using chi-square statistic test with the significance level α =
0,05.
The chi-square test showed ρ = 0,006 (ρ value < 0,05). It means that there is a correlation
between nurses’ motivation with fall prevention in implementing patient safety at hospital
rooms in Maria Walanda Maramis Regional Public Hospital in North Celebes.
Conclusion of this research is that there is correlation between nurses’ motivation with fall
prevention in implementing patient safety at hospital rooms in Maria Walanda Maramis
Regional Public Hospital in North Celebes. It is suggested that this result can be a source
of information related to nurses’ motivation with fall prevention in implementing patient
safety.
Keywords : Nurse, Motivation, Fall Prevention.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ............................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ x
ABSTRACT .......................................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
1. Definisi ................................................................................................ 8
xii
3. Tujuan Motivasi .................................................................................. 10
5. Fungsi Motivasi................................................................................... 11
1. Definisi ................................................................................................ 15
1. Definisi ............................................................................................... 18
B. Hipotesis Penelitian................................................................................... 32
xiii
C. Variabel Penelitian .................................................................................... 33
D. Definisi Operasioanl.................................................................................. 33
D. Instrumen Penelitian.................................................................................. 37
B. Pembahasan ............................................................................................... 53
A. Kesimpulan ............................................................................................... 61
B. Saran .......................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 32
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.3 Pengkajian Risiko Jatuh Morse (Morse Fall Scale) .................................... 25
Tabel 5.8 Hasil Hubungan motivasi perawat dengan upaya pencegahan risko jatuh . 52
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang bertujuan untuk pemulihan dan perawatan kesehatan yang lebih baik lagi.
Pada era global seperti saat ini pelayanan sudah tidak lagi hanya berfokus pada
kepuasan pasien tetapi lebih pada keselamatan pasien (patient safety). Tentang
selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak sengaja, dan
di cegah pasien, terdiri dari kejadian yang tidak diharapkan, kejadian nyaris
salah satu sasaran keselamatan pasien di Rumah Sakit yaitu mengurangi risiko
pasien jatuh. Jatuh merupakan suatu kejaidan yang menyebabkan subjek yang
tersebut dari penyebab yang spesifik yang jenis dan konsekuensinya berbeda
Menurut JCI dalam Sentinel AS pada tahun 2015, pasien jatuh dirawat
di rumah sakit menyebabkan 30-50% cedera, dan rata-rata masa inap di rumah
1
sakit meningkat dari 3 menjadi 6 hari. Dampak lain karena insiden jatuh dapat
perawatan karena tes diagnostik tambahan yang tidak perlu (misalnya CT Scan,
rontgen atau tes diagnostik lainnya). Dampak bagi rumah sakit itu sendiri
Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Australia adalah antara 3,2% sampai
1.000.000 orang mengalami insiden jatuh setiap tahun di Rumah Sakit Amerika
Serikat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Morse, sekitar 2,2-7 insiden
pasien jatuh per 1.000 tempat tidur per hari tercatat di ruang perawatan. Survey
menemukan bahwa 29% hingga 48% pasien mengalami luka ringan, 7,5%
kejadian pasien jatuh termasuk kedalam tiga besar insiden di Rumah Sakit dan
menduduki tingkat kedua setelah medicine error data menurut laporan tersebut
setara 14% kejadian jatuh di Rumah Sakit. kejadian jatuh pada rumah sakit
pada tahun 2017 untuk pasien anak tercatat kejadian jatuh sebanyak 4 kejadian,
Kejadian jatuh tadi tidak menyebabkan cedera berat atau kematian namun
kejadian tadi adalah kejadian atau insiden yang tidak diharapkan. Berdasarkan
2
standar Joint commission international (JCI) Hal ini menandakan bahwa
kejadian pasien jatuh masih tinggi & masih jauh menurut standar akreditasi
yang menyatakan kejadian pasien jatuh diharapkan tidak terjadi pada Rumah
bulan januari - juni tahun 2017 telah tercatat insiden, dimana pertama masuk
diruang rawat inap pasien dikategorikan dalam kateristik risiko jatuh rendah
tetapi sesudah menjalani operasi (post op) pasien masuk pada kategori risiko
jatuh tinggi. pada saat pasien dalam keadaan sendiri, pasien hendak ke toilet,
lantaran pasien masih belum bertenaga saat bergerak atau mobilisasi maka
pasien jatuh didekat tempat tidurnya. Menurut data tadi pula menerangkan
bahwa 2490 pasien yang dirawat, diduga 1420 pasien berisiko jatuh rendah,
970 pasien berisiko jatuh sedang, serta 90 pasien berisiko jatuh tinggi (Purnama,
2018)
2021 didapatkan data awal sebanyak 120 perawat yang bertugas di ruang rawat
inap Diruang Rawat Inap RSUD Maria Walanda Maramis Minahasa Utara.
pasien yang masuk di 3 ruang rawat inap RSUD Maria Walanda Maramis
pengkajian risiko jatuh yang dilakukan sebelumnya oleh perawat IGD yang
dilihat dari status rekam medis pasien yang memiliki kategori risiko jatuh
tinggi sebanyak 7 pasien, risiko jatuh sedang sebanyak 22 pasien, dan risiko
3
jatuh rendah sebanyak 5 pasien. Dari wawancara dengan perawat tercatat 1
kasus pasien jatuh dalam kurung waktu 6 bulan terakhir. Untuk penilaian risko
jatuh diruang rawat inap pada pasien perawat mengatakan bahwa penilaian
Ada banyak faktor yang mempengaruhi risiko jatuh pada pasien rawat
inap, salah satunya adalah motivasi kerja dari perawat. Menurut Herzberg ia
percaya bahwa motivasi kerja adalah proses internal atau eksternal yang
tugas yang diberikan. Fenomena motivasi kerja perawat dalam bekerja masih
terbaik, perlu diketahui bahwa masih banyak keluhan dari pasien dan
keluarganya yang tidak puas dengan staf, terutama sikap dan perilaku kerja
berkontribusi pada kinerja batin, yaitu dari hati manusia (Herzberg, 2014).
untuk mengurangi semua risiko yang telah di definisikan sejak pasien mulai
mendaftar yaitu dengan menggunakan skala jatuh. Morse Falls Score (MFS)
dan Humpty Dumpty merupakan penilaian upaya pencegahan risiko jatuh yang
merupakan salah satu prinsip dari kemampuan serta tingkah laku perawat
4
Berdasarkan dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas maka
perawat dengan upaya pencegahan risiko jatuh dalam penerapan patient safety
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah “ Apakah ada Hubungan Motifasi Perawat Dengan Upaya
Pencegahan Risiko Jatuh Dalam Penerapan Patient Safety Diruang Rawat Inap
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Jatuh Dalam Penerapan Patient Safety Diruang Rawat Inap RSUD Maria
2. Tujuan Khusus
jatuh dalam Penerapan patient safety diruang rawat inap RSUD Maria
5
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bisa menjadi bahan masukan bagi manajemen Rumah Sakit
risiko jatuh.
4. Untuk Responden
5. Untuk Keperawatan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Motivasi
1. Definisi Motivasi
Istilah motivasi itu sendiri berasal dari bahasa latin yakni movere, yang
suatu perilaku, bukan beberapa perilaku lainnya (moorhead & Griffin, 2013).
mendukung prilaku seseorang agar mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal Berdasarkan uraian tadi maka bisa disimpulkan bahwa
motivasi adalah daya dorong yang terdapat pada diri seseorang, acapkali
Motivasi terdiri dari tiga unsur yaitu: kebutuhan, dorongan, dan tujuan.
individu
seseorang
7
2. Teori Motivasi
motivasi menjadi dua faktor. dikatakan bahwa adanya beberapa faktor yang
menyebabkan ketidakpuasan jika tidak ada dan yang terpisah dari faktor yang
hal-hal yang tidak memuaskan sebagai faktor kesehatan, dan hal-hal yang
ekonomi
3) Realisasi diri, seperti yang dinyatakan dalam Hierarki Maslow dan teori
Y McGregor.
8
3. Tujuan Motivasi
a. Motivasi Internal
orang lain
9
(b) Perlindungan diri untuk melindungi kepribadian, menghindari rasa
malu dan cemoohan orang lain dan kehilangan muka, menjaga gengsi
orang lain.
b. Motivasi Eksternal
eksternal adalah motivasi yang muncul dari luar diri seseorang, misalnya
teman atau saudara, atau teguran dari orang tua, atau sahabat.
5. Fungsi Motivasi
Motivasi kerja adalah suatu faktor pendorong bagi seseorang untuk bekerja
10
lebih baik & ia ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain (Wahdjosumidjo,
2012) :
a. Faktor Internal
1) Kematangan Pribadi
Oleh karena itu, kebiasaan mereka sejak kecil, nilai-nilai yang telah
motivasinya.
2) Tingkat Pendidikan
Dinilai dengan benar oleh manajer, maka hal ini akan menciptakan
4) Kebutuhan
bekerja keras.
11
5) Kelelahan & kebosanan
6) Kepuasan Kerja
b. Faktor Eksternal
12
adil dan tidak diskriminatif. Mendukung perencanaan staf dan
pengembangan karir.
13
6) Peraturan yang Fleksibel
kecelakaan yang tidak perlu selama perawatan hingga batas yang wajar, di
pasien dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat nomor satu saat ini,
masyarakat..
pengulangan KTD.
14
Setiap rumah sakit harus menerapkan sistem keselamatan pasien untuk
a. Hak pasien
15
4. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
langkah keselamatan pasien yang harus diikuti saat merawat pasien. Enam
medis, dan (6) mengurangi risiko pasien jatuh (Permenkes No 11 Tahun 2017).
identitas pasien.
16
mengembangkan rencana untuk memverifikasi keakuratan situs bedah,
masyarakat.
1. Definisi Jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan oleh pasien atau saksi
mata, dimana pasien tiba-tiba berbaring, duduk di lantai, atau duduk di tempat
yang lebih rendah, dengan atau tanpa kehilangan kesadaran (Darmojo, 2013).
17
Jatuh adalah peristiwa yang menyebabkan seseorang yang sadar secara
tidak sengaja jatuh ke tanah, dan tidak termasuk jatuh karena benturan keras,
faktor resiko jatuh yaitu faktor risiko intrinsik & faktor risiko ekstrinsik
sebagai berikut :
inkontinensi, & demensia, dan rasa khawatir pasien itu sendiri terhadap
insiden jatuh
kurangnya pegangan pada tangga dan desain tangga yang kurang tepat,
diluar ruangan yang terlalu redup atau terlalu silau, adanya benda-benda
18
Faktor yang mempengaruhi Risiko Jatuh menurut NANDA International
(2015-2017) :
1) Dewasa
2) Anak
3) Kognitif
4) Lingkungan
5) Agen Farmaseutikal
6) Fisiologis
Sedangkan faktor risiko pada risiko jatuh menurut Setiawati (2017) adalah :
2) Riwayat jatuh
3. Penyebab Jatuh
Willians, Perry & Watkins (2010), menyatakan bahwa penyebab jatuh terdiri
dari:
kelemahan fisik.
19
e. Kondisi medis, contohnya penyakit akut, stroke, penurunan kognitif,
hipotensi postural.
f. Takut jatuh.
g. Riwayat jatuh.
4. Komlikasi Jatuh
2013) :
a. Perlukaan (injury)
sangat perlu & diperlukan beberapa tahun terakhir ini yang ditujukan
strategi pencegahan.
20
b. Disabilitas
c. Kematian
Ada tiga cara utama untuk mencegah jatuh, yaitu: mengidentifikasi faktor
(2) Penilaian keseimbangan dan gaya berjalan, Harus dinilai bagaimana setiap
melakukan aktivitas, seseorang tidak boleh melebihi batas yang ditetapkan, dan
disarankan untuk tidak melakukan aktivitas olahraga yang sangat berat atau
21
6. Pengkajian Pada Risiko Jatuh
1. Umur
< 3tahun 4
3 – 7 tahun 3
7 – 13 tahun 2
13 – 18 tahun 1
2. Jenis Kelamin
Laki – laki 2
Perempuan 1
3. Diagnosis
Kelainan Neurologi 4
22
4. Gangguan Kognitif
Lupa keterbatasan 2
5. Faktor lingkungan
anestesi
7. Penggunaan Obat
fenotazin,antidepresan,
laksatif/diuretik, narotik/metadon.
Pengobatan lain 1
23
Tabel 2.2 : Keterangan Pengkajian Humpty Dumpty (Nursalam, 2016)
KETERANGAN :
Tingkat risiko
Skor minimal :7
Skor maksiman : 23
Pengkajian Risiko Jatuh menggunakan skala jatuh Morse (Morse Fall Scale) yaitu:
No Kriteria Skor
Ya = 15
perawat = 0
berjalan (walker) = 15
24
Furnitur = 30
Ya = 20
bergerak = 0
Lemah = 10
Tergantung = 20
diri = 0
Lupa Keterbatasan = 15
0 – 24 Tidak ada
Tidak ada risiko
25
Risiko tinggi ≥ 51 Lakukan intervensi
tinggi
spesifik yang mungkin dimiliki oleh pasien. Syarat spesifik yang dimiliki
berbeda. Kondisi – kondisi pesifik ini antara lain mempunyai beberapa alergi
ataupun berisiko tinggi untuk jatuh. Identifikasi pasien resiko jatuh sangat
penting untuk dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berada pada rumah sakit
sebagai penanda bagi pasien yang memiliki resiko jatuh yang tinggi, yaitu :
Stiker indikasi resiko yaitu salah satu media yang mampu diberikan
mengacu dalamaturan WHO, KARS sampai JCI. Yaitu, merah buat alergi,
ungu buat status resusitasi & kuning menjadi penanda resiko jatuh.
26
b. Gelang Dengan Klip/Kancing
jatuh bisa dipakai juga papan penanda resiko jatuh. Papan ini umumnya
pada pasien dapat diasumsikan bahwa seseorang yang memiliki motivasi yang
baik cenderung lebih baik dalam mengurangi pasien jatuh yang lebih baik
risiko jatuh oleh perawat sehingga mengurangi risiko jatuh pada pasien.
Pengkajian risiko jatuh ini telah dapat dilaksanakan sejak pasien masuk ke
27
pasien jatuh. Dalam pelatihan - pelatihan perawat dibekali ilmu, skil dan
orang yang mau memberikan manfaat kepada orang lain yang membutuhkan,
dengan resiko jatuh merupakan suatu rencana yang nantinya dapat memberikan
tindakan lebih lanjut kepada pasien supaya nantinya terjaga agar tidak terjadi
jatuh dan menjadikan kecacatan yang fatal kepada pasien dengan kondisi
terminal.
28
E. Penelitian Terkait
Dengan Upaya Pencegahan Risiko Jatuh Oleh Perawat Dalam Patient Safety
dalam penelitian ini yaitu dengan total sampling. Analisa data yang
fasilitas dengan upaya pencegahan risiko jatuh oleh perawat dalam patient
penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil uji statistik
29
menunjukkan bahwap value - 0,031 < dari nilai n = 0,05 yang artinya dapat
pelaksanaan SPO pencegahan risiko jatuh diruang rawat inap Rumah Sakit
Rank. Pengolahan data dilakukan secara univariat dan bivariat. Saran untuk
30
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN
antara konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang diteliti (Setiadi,
2015).
Keterangan :
B. Hipotesis Penelitian
31
(Ha) : Ada Hubungan Motivasi Perawat Dengan Upaya Pencegahan
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
Jatuh.
D. Definisi Operasional
32
No. Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor
Operasional Ukur Ukur
1. Independen Dorongan dari 1. Pengakuan/ Kuesioner Ordinal Motivasi
Motivasi dalam diri Penghargaan baik
Perawat seorang 2. Prestasi apabila
perawat yang 3. Tanggungjawab nilai
membuat 4. Promosi/Kenaik median
dirinya mampu an Pangkat >40
mencapai 5. Hubungan antar
tujuan yang pribadi motivasi
diinginkan. 6. Gaji kurang
7. Supervisi apabila
8. Kondisi Kerja nilai
median ≤
40
2. Dependen Tindakan yang 1. Faktor risiko Lembar Ordinal Dilakukan
Upaya akan dilakukan Jatuh Observasi apabila
Pencegahan oleh seorang 2. Pencegahan nilai
Risiko perawat untuk risiko jatuh median >
Jatuh. mengurangi 3. Indentifikasi 12
resiko jatuh risiko jatuh
pada pasien.
Tidak
dilakukan
apabila
nilai
median 12
≤
Tabel 3.1 : Definisi Hubungan Motifasi Perawat Dengan Upaya Pencegahan Risiko Jatuh
Dalam Penerapan Patient Safety Diruang Rawat Inap RSUD Maria Walanda
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rawat Inap RSUD Maria Walanda
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat yang bekerja diruang rawat
Perawat.
34
2. Sampel
Arikunto :
100
n = 25% x 120
100
n = 30
3. kriteria sampel
kriteria sampel yang akan di ikut sertakan pada penelitian ini yaitu :
suatu populasi sasaran yang terjangkau & akan diteliti (Nursalam, 2012).
35
b) Kriteria Eksklusi, yaitu kriteria yang mengeluarkan subjek yang tidak
(Nursalam, 2012).
1) Kepala Ruangan
D. Instrumen Penelitian
yang akan dipakai pada metode pengambilan data oleh peneliti buat menganalisa
hasil penelitian. Dan dipakai buat fenomena alam ataupun sosial yang akan
diamati. Instrumen penelitan atau alat pengumpulan data yang akan dipakai buat
1. Pengumpulan Data
Bekerja.
2. Variabel Independen
independen Motivasi perawat yaitu kuisioner yang Baku dan telah diteliti oleh
dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Omni Alam
Sutera. Penelitian ini mengguankan skala Likert yaitu kuesioner ini terdiri dari
36
Perhitungan nilai median menggunakan rumus median :
Skor terendah)
n = (16 x 4) + (16 x 1)
n = 64 + 16
n = 80 = 40
Jadi, jika nilai median > 40 maka di kategorikan motivasi baik dan
3. Variabel Dependen
dependen Upaya Pencegahan Risiko Jatuh yaitu lembar observasi yang baku
dan telah diteliti oleh Safri Hamdani 2017 dengan judul penelitian
Pencegahan Risiko Jatuh Di Ruang Penyakit Dalam RSUD Dr. Pirngadi Kota.
Penelitian ini mengguankan skala Guttman yaitu kuesioner ini terdiri dari 8
37
Perhitungan nilai median menggunakan rumus median :
terendah)
n = (8 x 2) + (8 x 1)
n = 16 + 8
n = 24
n = 12
Jadi, jika nilai median > 12 maka di kategorikan dilakukan dan apabila nilai
1. Data primer
2. Data Sekunder
yang dihasilkan melalui pihak lain, atau tidak diperoleh secara langsung
38
oleh peneliti menurut subjek penelitiannya. Data sekunder umumnya
2017).
a) Prosedur Administrasif
(2) Menyerahkan surat izin survey awal penelitian kepada pihak RSUD
39
b) prosedur teknis
penelitian
F. Pengelolaan Data
sistem pengolahan data komputer. Ada pula langkah- langkah pengolahan data
40
1. Pengecekan kembali (Editing) Ialah mengecek data apa telah cocok
pengelolahan data.
Data Kode
Umur 1 = 17 - 25 Tahun
2 = 26 - 35 Tahun
3 = 36 – 45 Tahun
(Depkes RI,2009)
memakai SPSS.
kuesioner.
41
G. Teknik Analisis Data
1. Analisa Univariat
distribusi frekuensi:
𝑓
ρ꞊𝑛×100
Keterangan :
2. Analisa Bivariat
Pencegahan Risiko Jatuh . Analisa ini memakai uji statistik Chi-Square. (α)
: 0,05, apabila nilai signifikan (p) lebih mini berdasarkan α maka dikatakan
output penelitian diterima, & apabila nilai signifikan (p) lebih besar
42
H. Etika Penelitian
oleh peneliti.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
43
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Maramis pada ruang rawat inap. Profil Rumah Sakit Umum Daerah (
44
Misi RSUD Maria Walanda Maramis adalah :
Walanda Maramis
2. Karakteristik Responden
sebagai berikut :
Frequency (f)
Umur
Sampel (n) Percent (%)
17-25 7 23.3
26-35 21 70.0
36-45 2 6.7
Total 30 100.0
45
Sumber data menurut : Depkes RI, 2009
responden.
Frequency (f)
Jenis Kelamin
Sampel (n) Percent (%)
Perempuan 22 73.3
Laki – Laki 8 26.7
Total 30 100.0
Sumber : Data Primer 2021
46
c. Distribusi responden berdasarkan pendidikan
Frequency (f)
Pendidikan
Sampel (n) Percent (%)
S. Kep Ners 20 66.7
D-III 10 33.3
Keperawatan
Total 30 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Frequency (f)
Status
Kepegawaian
Sampel (n) Percent (%)
PNS 17 56.7
THL(Tenaga 13 43.3
Harian Lepas)
Total 30 100.0
Sumber : Data Primer 2021
47
yang berstatus kepegawaian PNS terdapat 17 Responden dengan
Frequency (f)
Lama Bekerja
Sampel (n) Percent (%)
1 - 5 Tahun 23 76.7
6 - 10 Tahun 7 23.3
11 - 15 Tahun 0 0
Total 30 100.0
Sumber : Data Primer 2021
48
3. Analisa univariat
Tabel 5.6 Motivasi perawat yang berada di ruang rawat inap RSUD
Frequency (f)
Motivasi Perawat
Sampel (n) Percent (%)
Baik 23 76.7
Kurang baik 7 23.3
Total 30 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Tabel 5.7 Pencegahan resiko jatuh di ruang rawat inap RSUD Maria
Frequency (f)
Pencegahan
Risiko Jatuh
49
Sampel (n) Percent (%)
Dilakukan 25 83.3
Tidak 5 16.7
Dilakukan
Total 30 100.0
Sumber : Data Primer 2021
4. Analisa Bivariat
50
Berdasarkan tabel 5.8 dari hasil tabulasi tabel silang Hubungan
baik dan upaya pencegahan risiko jatuh tidak dilakukan. Sedangkan dari
nilai ρ value lebih kecil dari α = 0,05 yang artinya H0 ditolak Ha diterima
Rawat Inap RSUD Maria Walanda Maramis Minahasa Utara. Selain itu
juga didapatkan nilai odd ratio (OR) sebesar 29,3 yang artinya responden
51
B. Pembahasan
ini telah dilaksanakan pada tanggal 2-10 Agustus 2021 RSUD Maria
Maramis Minahasa Utara. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
dalam berperilaku.
upaya pencegahan risiko jatuh oleh perawat dalam patient safety di ruang
52
suatu proses dimana kebutuhan – kebutuhan mendorong seseorang untuk
yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya, dengan demikian dapat
dengan mengenal risiko jatuh maka akan dapat diprediksi risiko jatuh
seseorang, dan dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai. Oleh karena itu
yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko jatuh dan cidera pada pasien
yang dirawat. Kegiatan manajemen risiko jatuh ini terus dilaksanakan oleh
bahwa seseorang yang memiliki motivasi yang baik cenderung lebih baik
perawat yang memiliki motivasi kurang baik. Motivasi perawat yang baik
53
akan mempengaruhi tingkat kepatuhan perawat sehingga mengurangi risiko
jatuh pada pasien. Pengkajian risiko jatuh ini telah dilaksanakan sejak
dibekali ilmu, skil dan pengalaman terkait patient safety (Ahsan, 2018)
serta kompensasi atau upah yang tidak sesuai dengan beban kerja.
lingkungan kerja yang baik mampu menjamin kinerja karyawan yang pada
sehingga juga akan berdampak baik dan dapat memberikan keuntungan bagi
waktu atau kenaikan secara berkala sesuai lama kerja akan meningkatkan
54
kinerja perawat khususnya pelaksanaan pencegahan risiko jatuh pasien. Hal
ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Enggar Septhy Arsitha
harapannya akan membuat pegawai bekerja dengan lebih baik dan sungguh-
sungguh.
dari perawat itu sendiri. Orang yang berpengalaman dalam bekerja memiliki
kemampuan kerja yang lebih dari orang yang baru memasuki dunia kerja
responden. Hal ini sejalan dengan penelitian Nur Maimun (2016) yang
telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau
terhadap tindakan yang akan dilakukan dan di anggap lebih baik dalam
55
kinerjanya. Hal ini sejalan dengan penelitian Widaningsih (2016) yang
carring dan komunikasi pada pasien. Selain itu wanita lebih memperhatikan
orang itu sendiri maupun dapat dilihat dari tingkat pendidikannya. Semakin
baik pengetahuan seseorang maka akan memberikan dampak yang baik pula
terhadap upaya pencegahan pasien jatuh di rumah sakit. Hal ini sejalan
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
Pengetahuan ini merupakan hal yang dominan yang sangat penting agar
ternyata tindakan yang tidak didasari pengetahuan yang baik, tidak akan
56
positif. Motivasi negatif adalah suatu tindakan yang tidak menyenangkan
berupa sanksi bagi perawat yang berbuat salah atau tidak disiplin saat
melakukan tugas. sanksi ini berupa hukuman atau sanksi yang setidanya
bisa membuat perawat jera & tidak melakukan kesalahan lagi. sedangkan
motivasi positif yaitu suatu penghargaan yang diberikan pada pegawai yang
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh budi wahyudi
bisa diartikan sangat perlunya motivasi baik dari motivasi diri seseorang itu
sendiri maupun motivasi yang muncul dari luar diri seseorang misalnya dari
dengan tindakan yang merupakan follow-up dari motif tersebut sering tidak
57
rendah, Hal ini dapat mempengaruhi dengan pelaksanaan patient safety
(Mawansyah,2017).
pengkajian melalui Morse Fall Scale ( MFS) untuk dewasa & Humpty
pasien. Pengkajian secara awal terkait risiko jatuh sudah dapat dilaksanakan
sumber informasi yang didapat melalui kegiatan pelatihan & seminar yang
jatuh.
58
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
baik
jatuh dalam penerapan pasient safety di ruang rawat inap RSUD Maria
B. Saran
59
3. Untuk Penelti Selanjutnya
4. Untuk Responden
jatuh.
5. Untuk Keperawatan
60
DAFTAR PUSTAKA
Ahsan, D. (2018). Hubungan Motivasi Perawat dengan Kepatuhan Pelaksanaan
Standar Prosedur Operasional Pencegahan Resiko Jatuh Di Ruang Rawat
Inap. diakses tanggal 7 mei 2021, jam 15.28 WITA dari
http://garuda.ristekbrin.go.id/journal
Anggia, P. (2017). Hubungan motivasi perawat dengan pelaksanaan discharge
planning di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi. Diakses tanggal
5 juni 2021, jam 10.15 WITA dari stikesperintis.ac.id
Arsitha. E. S. dkk (2020). Analisa faktor motivasi perawat yang berhubungan
dengan pelaksanaan orientasi pasien baru di Rumah Sakit. Diakses pada
tanggal 2 september 2021, jam 01.12 WITA dari
http://dx.doi.org/1026418/tjnpe.v2i1.41902
Asmar, F. (2018). Hubungan Beban Kerja dan Motivasi Perawat Dengan
Kepatuhan Perawat dalam Melaksanakan SOP Pengurangan Resiko
Infeksi (Hand Hygiene) RSUD DR Abdul Rivai Berau. Diakses tanggal 7
mei 2021, jam 15.02 WITA dari http://dspace.umkt.ac.id
Ayuningtyas, A. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan
dalam promosi jabatan di PT Harapan Jaya Globalindo. Diakses tanggal
19 mei 2021, jam 09.52 WITA dari https://core.ac.uk
Damayanti, D. (2017). Pengetahuan perawat tentang Morse Fall Scale di RS
Roemani Semarang. diakses tanggal 20 mei 2021, jam 09. 22 WITA dari
http://repository.unimus.ac.id/1707/
Dewi, J.(2018). Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam
menerapkan pencegahan pasien risiko jatuh di ruang rawat inap RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. diakses tanggal 17 mei 2021, jam
11.02 WITA dari http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/792/
Ekawati, V. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Praktik Perawat
Mengenai Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Instalasi Gawat
Darurat RS X Semarang, diakses tanggal 7 mei 2021, jam 15.21 WITA
dari http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Lasmani, H. (2015). Evaluasi Pelaksanaan Pencegahan Risiko Jatuh Oleh Perawat
Di Ruang Rawat Inap Anak. 1-10, diakses tanggal 9 mei 2021, jam 14.05
WITA dari http://jurnal.strada.ac.id/sjik/index.php/sj ik/article/view/122
Hasibuan, M. (2014). Organisasi dan motivasi: Dasar peningkatan produktivitas.
Jakarta: bumi aksara
Hutauruk, A. C. (2017). Pelaksanaan Pencegahan risiko jatuh yang dilakukan
perawat di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. diakses tanggal 30
61
mei 2021, jam 14.00 WITA. dari mei
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1545
Jihan, S. (2020). Hubungan Motivasi dengan praktik perawat dalam pencegahan
risiko jatuh pada anak di rumah sakit kabupaten kendal. diakses tanggal 10
mei 2021, jam 09.33 WITA dari https://doi.org/10.38102/jsm.v2i2.72
Josephine, A. dkk. (2017) Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
pada bagian produksi melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening
Pada PT. Trio Corporate Plastic (Tricopla). diakses tannggal 27 agustus
2021, jam 14.57 WITA dari http://www.neliti.com
Kalsum, U. (2020). Gambaran pelaksanaan sasaran keselamatan pasien SNARS
eidisi 1.1 di RSUD haji provinsi sulawesi selatan tahun. diakses tanggal 25
mei 2021, jam 14.07 WITA dari http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/1426
Kilanteng, E. W. dkk (2015) Hubungan pengetahuan perawat tentang patient safety
dengan tindakan pencegahan risiko jatuh di ruang interna RSUD Maria
Walanda Maramis Airmadidi. diakses tanggal 24 agustus 2021, jam 20.49
WITA dari http://jurnal.unsrittomohon.ac.id
Maimun, N. (2016). Kinerja Keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru
The Performance Of Nursing In Hospital Bhayangkara Pekanbaru. diakses
tanggal 27 agustus 2021, jam 20.49 WITA dari http://jurnal.htp.ac.id
Mappanganro, A. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya
pencegahan risiko jatuh oleh perawat dalam patient safety di Ruang
perawatan anak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Vol 01 no.2. diakses
tanggal 3 mei 2021, jam 13.47 dari http://jurnalmedikahutama.com
Mawansyah, T. (2017). Hubungan Pengetahuan Sikap dan Motivasi Kerja Perawat
dengan Pelaksanaan Patient Safety Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari
Vol.2/No.6., diakses tanggal 25 mei 2021, jam 15. 23 dari
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMA S/article/view/2938/2193.
moorhead & Griffin. (2013). Perilaku organisasi: Manajemen sumber daya
manusia dan organisasi. Jakarta: Salemba Empat
62
juni 2021, jam 07.12 Dari : https://adoc.tips/hesti-oktaviani-1-sdwi-
sulisetyawati-2-rufaida-nurfitriana.htm
Panjaitan, S. H. (2017). Pencegahan risiko jatuh di ruang penyakit dalamRSUD
Dr. Pirngadi Kota Medan (Skripsi, Universitas Sumatera
Utara,Meda,Indonesia). diakses tanggal 26 agustus 2021 pukul 23.06 dari
http://repositori.usu.ac.id
Purnama, J. A. (2018). Gambaran karakteristik pasien dengan risiko jatuh Siloam
Hospital Manado. diakses tanggal 1 juni 2021, jam 18.25 WITA dari
http://repository.uph.edu/id/eprint/3616
Putri, D. P. (2017). analisa pelaksanaan asesmen pencegahan risiko jatuh pasien
oleh perawat di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak.diakses
tanggal 4 juni 2021, jam 16.08 WITA
dari http://dx.doi.org/10.26418/jpn.v3i1.27890
Renoningsih, D. Pratiwi. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penerapan Patient Safety Pada Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. diakses tanggal 23 mei 2021,
jam 17.23 dari http://ejournalhealth.com/index.php/CH/
article/view/106/103)
Saputro, H. (2016). Kinerja Perawat Dalam Pelaksanaan Pencegahan Risiko Jatuh
Di Ruang Rawat Inap Anak, 26–31, diakses tanggal 8 juni 2021 , jam 11.07
dari http://jurnal.strada.ac.id/sjik/index.php/sj ik/article/view/122/116
Sitanggung, S. F. (2020). Pengalaman perawat pelaksana dalam menerapkan
keselamatan pasien (patient safety) di ruang rawat inap Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara. diakses tanggal 28 mei 2021, jam 13.12 WITA
dari http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28977
Sri, K. M. (2015). Hubungan motivasi dan komitmen kerja perawat dengan
penerapan keselamatan pasien d ruang intensif RSUP Sanglah Denpasar.
diakses tanggal 28. mei 2021, jam 12.00 WITA dari
https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/32451
Suryandika, M. (2016). Hubungan motivasi kerja dengan kinerja perawat di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Omni Alam Sutera. diakses tanggal
20 mei 2021, jam 13.00 dari https://www.esaunggul.ac.id
Tim Penyusun Program Ners. (2021). Panduan Penulisan Skripsi
Wahyuni B, dkk (2020) Hubungan motivasi dengan praktik perawat dalam
pencegahan resiko jatuh pada anak di Rumah Sakit Kabupaten Kendal. di
akses tanggal 18 agustus 2021, jam 17.47 WITA dari
https://doi.org/10.38102/jsm.v2i2.72
63
Wahyuni, B. (2018) Hubungan motivasi dengan praktik perawat dalam
pencegahan resiko jatuh di ruang rawat inap RSUD DR. H. Soewondo
Kendal. di akses tanggal 24 agustus 2021, jam 22.53 WITA dari
https://eskripsi.umpp.ac.id
Widaningsih (2016) Pengaruh Karakteristik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana
di ruang perawatan intensif Rumah Sakit kelas A dan B Di Indonesia. di
akses tanggal 30 Agustus 2021, jam 14.14 WITA dari
http://ejurnal.esaunggul.ac.id
64
Lampiran 1
65
Lampiran 2
66
67
Lampiran 3
68
Lampiran 4
Rahmatia A. Ali
69
Lampiran 5
Nama :
Umur :
Alamat :
pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran, dan tanpa unsur
Airmadidi,.........Agustus
2021
Responden
(..................................)
Cat:
70
Lampiran 6
KUESIONER PENELITIAN
Ruang :......................................
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Umur : 17 - 25 tahun
: 26 -35 tahun
: 36 - 45 tahun
2. Jenis Kelamin : Perempuan
: Laki - laki
3. Pendidikan : S.Kep.Ners
: D-III Keperawatan
71
Kuesioner A : Motivasi Perawat
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
72
8 Saya ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
untuk menentukan hal yang ingin dicapai oleh atasan
Hubungan Antar Pribadi
9 Saya menjalin hubungan yang harmonis dengan atasan
Kondisi Kerja
15 Kondisi lingkungan tempat kerja saya aman dan
Nyaman
73
Lembar Observasi B : Upaya Pencegahan Risiko Jatuh
74
MASTER TABEL
HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN
RISIKO JATUH DALAM PENERAPAN PATIENT SAFETY D RUANG
RAWAT RSUD MARIA WALANDA MARAMIS MINAHASA UTARA
75
2 D.O 2 1 2 2 2 59 11 2 2
1
2 U. 2 1 1 1 1 48 14 1 1
2 M
2 E.T 2 1 1 1 1 44 13 1 1
3
2 T.S 1 2 1 2 1 54 16 1 1
4
2 A.G 2 2 2 2 1 48 12 1 1
5
2 F.B 3 1 2 1 2 46 14 1 1
6
2 T.S 1 1 2 2 1 38 13 2 1
7
2 M. 2 1 1 2 1 44 16 1 1
8 G
2 C.I 1 2 2 2 1 48 14 1 1
9
3 F.Y 2 1 1 2 1 55 14 1 1
0
1 = 17 - 25 Tahun 1 = Perempuan 1 = S. Kep Ners
2 = 26 - 35 Tahun 2 = Laki – laki 2 = D- III
Keperawatan
3 = 36 – 45 Tahun
Status Kepegawaian : Lama Bekerja : Motivasi Perawat :
1 = PNS 1 = 1 - 5 Tahun 1 = Tidak Setuju
2 = THL(Tenaga Harian Lepas) 2 = 6 – 10 Tahun 2 = Kurang Setuju
3 = 11 – 15 Tahun 3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
Upaya Pencegahan Risiko Jatuh
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan
Lampiran 8
Hasil Uji Statistik
76
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 17-25 7 23.3 23.3 23.3
26-35 21 70.0 70.0 93.3
36-45 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
jenis kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid perempuan 22 73.3 73.3 73.3
laki-laki 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid S.Kep Ners 20 66.7 66.7 66.7
D3 keperawatan 10 33.3 33.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Status Kepegawaian
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid PNS 17 56.7 56.7 56.7
THL/Tenaga
13 43.3 43.3 100.0
Harian Lepas
Total 30 100.0 100.0
77
lama bekerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 - 5 Tahun 23 76.7 76.7 76.7
6-10 Tahun 7 23.3 23.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
78
Kuesioner Motivasi Perawat * Lembar Observasi Pencegahan Risiko Jatuh
Crosstabulation
Lembar Observasi
Pencegahan Risiko Jatuh
Tidak
Dilakukan Dilakukan Total
Kuesioner Motivasi Baik Count 22 1 23
Perawat Expected
19.2 3.8 23.0
Count
% of Total 73.3% 3.3% 76.7%
Kurang Count 3 4 7
Baik Expected
5.8 1.2 7.0
Count
% of Total 10.0% 13.3% 23.3%
Total Count 25 5 30
Expected
25.0 5.0 30.0
Count
% of Total 83.3% 16.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 10.770a 1 .001
b
Continuity Correction 7.304 1 .007
Likelihood Ratio 9.246 1 .002
Fisher's Exact Test .006 .006
Linear-by-Linear
10.411 1 .001
Association
N of Valid Casesb 30
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.17.
b. Computed only for a 2x2 table
79
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for
Kuesioner Motivasi
29.333 2.404 357.848
Perawat (Baik / Kurang
Baik)
For cohort Lembar
Observasi Pencegahan
2.232 .945 5.273
Risiko Jatuh =
Dilakukan
For cohort Lembar
Observasi Pencegahan
.076 .010 .574
Risiko Jatuh = Tidak
Dilakukan
N of Valid Cases 30
Lampiran 9 Dokumentasi
80
81
82
Lampiran 10
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
Nirm : 1701028
83
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
Nirm : 1701028
84