Tn. D umur 25 tahun, pekerjaan sopir, datang berobat ke RS dengan keluhan defekasi
berdarah, darah yang berwarna merah segar, keadaan ini sudah berlalu selama setahun yang
lalu dan itu terasa kembali sejak 4 hari yang lalu. Didaerah anus terasa nyeri, klien tampak
meringis, klien tampak gelisah. Klien mengatakan nyerinya terasa seperti tertusuk-tusuk.
terutama saat mengedan atau waktu defekasi, dan juga pada saat duduk. Hasil pemeriksaan
diagnostic colok dubur ditemui adanya fistel pada anus, daerah anus berwarna merah,
terdapat iritasi kulit parienal yang menimbulkan gatal dan pruritus yang disebabkan karena
kelemahan yang terus-menerus dan rangsangan mucus. Hasil pemeriksaan TTV. TD : 120/70
mmHg N : 110x/menit R : 20x/menit SB : 38.50°C. Hasil laboratorium WBC 10 H 103/mm3,
RBC 5,07/mm3, HGB 10,49 g/dl, HCT 34,9 L%. Klien dirujuk ke rumah sakit untuk
tindakan operatif.
1.1 Pengkajian
1.1.1 Identitas :
Nama : Tn. D
Pekerjaan : Sopir
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bailang
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Tgl masuk : 25 Mei 2019.
Dx medis : Hemoroid
2. Leher
Bentul leher normal, tidak ada pembengkakan, tidak ada massa, reflek
menelan klien baik, saraf kranial asesori klien baik, terbukti saat klien di minta
untuk menengok ke kiri / kanan kemudian ditahan oleh pemeriksa.
DO :
Nyeri akut
2 - Klien mnengeluh nyeri Kantong- kantong vena Gangguan rasa nyaman
pada daerah anus melebar : nyeri berhubungan
- Klien mnegluh nyeri dengan adanya
pada saat duduk Menonjol kesaluran anus hemoroid
- Saat dilakukan
pemeriksaan anus, ada Terjadi benjolan
benjolan di dareah
anus nyeri
- Skala nyeri 6
3. DS : Adanya benjolan dianus Resiko infeksi b/d
- Klien mengeluh kerusakan pada rektal.
defekasi berdarah, Kerusakan jaringan pada
darah yang berwarna rektal
merah segar.
- Klien mengeluh Pertahanan tubuh kurang
badan klien trasa adekuat
mengigil.
DO : Mudah masuknya kuman
- klien tampak gelisah
- Suhu badan :38.5°C Resiko infeksi
Tujuan dan
No Diagnosa Intervensi
kriteria hasil
1 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan Observasi:
cedera fisiologis keperawatan selama 1x24 - Identifikasi skla nyeri\
jam diharapkan keluhan - Identifikasi factor yang
nyeri pasienmenrun. memperberat dan memperingan
Dengan kriteria hasil: nyeri.
-keluhan nyeri menurun
-meringis menurun Teraupeutik
Gelisah menurun - Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi tasa nyeri
( pengaruh relaksasi terhadap
penurunan intensitas nyeri pada
pasien post oprasi hemoroid)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istrahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan mengunakan analgetik
secara tepat.
Kolaborasi
- Pemberian analgetik
2 Gangguan rasa nyaman : Setelah dilakukan tindakan Observasi :
nyeri berhubungan keperawatan selama 1x24 - Identifikasi gejalah yang tidak
dengan adanya hemoroid jam, diharapkan status menyenangkan (nyeri)
kenyamanan pasien - Identifikasi pemahaman dan
meningkat dengan KH: pemahaman tentang kondisi
- Kesejahteraan situasi dan persaannya.
fisik meningkat
Teraupetik :
- Berikan posisi nyaman
- Berikan kompres dingin atau
hangat
- Ciptakan lingkungan yang
nyaman
Edukasi :
- Jelaskan mengenai kondisi dan
pilihan terapi atau pengobatan.
- Ajarkan terapi relaksasi.
- Ajarkan pelatihan pernafasan.
Kolaborasi :
- Pemeberian analgetik.
3 Resiko infeksi b/d Setlah dilakukan tindakan Observasi :
kerusakan pada rektal. keperawatan selama 1x24 - Monitoring tanda-tanda infeksi
jam, diharapkan pasien Teraupetik :
tingkat infeksi menurun - Bersihkan dengan cairan NacL
dengan KH: atau pembersih non toxis.
Demam menurun. - Berikan salep yang sesuai ke
kulit, jika perlu.
- Pertahankan tekhnik steril.
- Berikan suplemen vitamin dan
mineral.
Edukasi :
- Jelaskan tanda-tanda dan gejalah
infeksi.
- Anjurkan mengonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein.
Kolaborasi :
- Pemberian antibiotic, jika perlu.