Keperawatan
Alzheimer
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 2
1. Azzar Ratur Rahma
2. Syahfarman
3. Trisna Wulan S
4. Aisyah Ramadhani
5. Anisa Putri
Definisi
Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresif,
dan merupakan gangguan degeneratif otak dan
diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan
kemampuan untuk merawat diri. ( Suddart, &
Brunner, 2002 ).
Alzheimer merupakan penyakit degeneratif yang
ditandai dengan penurunan daya ingat,
intelektual, dan kepribadian. Tidak dapat
disembuhkan, pengobatan ditujukan untuk
menghentikan progresivitas penyakit dan
meningkatkan kemandirian penderita. (Dr. Sofi
PENYEBAB/
ETIOLOGI Content Content Content Content
Patofisiologi
Pathways
Gejala Gejala klinis dapat terlihat sebagai berikut :
Klinis a. Kehilangan daya ingat/memori, terutama memori
jangka pend
b. Kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa.
c. Kesulitan berbahasa.
d. Disorientasi waktu dan tempat
e. Penurunan dalam memutuskan sesuatu atau fungsi
eksekutif
f. Salah menempatkan barang
g. Perubahan tingkah laku.
h. Perubahan perilaku
i. Kehilangan inisiatif
Pemeriksaan
Diagnostic
1. Neuropatologi
2. Pemeriksaan Neuropsikologik
3. CT Scan dan MRI
4. EEG
5. PET (Positron Emission Tomography) dan SPECT (Single
Photon Emission Computed Tomography)
Infographic Style
Text Here Text Here Text Here Text Here Text Here
Your Text Here Your Text Here Your Text Here Your Text Here Your Text Here
Example Text : Example Text : Example Text : Example Text : Example Text :
Get a modern Get a modern Get a modern Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint PowerPoint PowerPoint PowerPoint
Presentation that is Presentation that is Presentation that is Presentation that is Presentation that is
beautifully designed. beautifully designed. beautifully designed. beautifully designed. beautifully designed.
Example Text: Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I hope and I believe that this Template
will your Time, Money and Reputation. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
Infographic Style
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.
Contents Here
Example Text : Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your Time, Money and
Reputation.
Contents Here
Example Text : Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your Time, Money and
Reputation.
Your Picture Here
SIMPLE POWERPOINT
REAGENT DEVELOPMENT
Contents Here Contents Here
You can simply impress your You can simply impress your
audience and add a unique audience and add a unique
zing and appeal to your zing and appeal to your
Presentations. Presentations.
> 23: aspek koqnitif 3 Registrasi 3 Sebutkan 3 objek (oleh pemeriksa) 1detik utk mengatakan masing2 objek, kemudian tanyakan kepada klien ketiga objek tadi
4 Perhatian dan kalkulasi 5 Minta klien utk memulai dari angka 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali (93, 86,79,72,65)
baik 5 Mengingat 3 Minta klien utk mengulangi ketiga objek pada no 2 (registrasi) tadi, bila benar 1 point utk masing2 objek
18-22: kerusakan 6 Bahasa 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien (misal jam tangan atau pensil)
aspek fungsi Minta kepada klien utk mengulang kata berikut “tdk ada, jika, dan, atau,tetapi” bila benar nilai 2 point. Bila pertanyaan benar 2-3
mental ringan buah, misal : tidak ada, tetapi maka nilai 1 point.
Minta klien utk mengikuti perintah berikut yg tdd 3 langkah: “ambil kertas di tangan anda, lipat dua dan taruh di lantai”
≤ 17: terdapat - Ambil kertas
Perintahkan pada klien utk hal berikut (bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point).
Perintahkan pada klien utk menulis satu kalimat dan menyalin gambar.
- Menyalin gambar
Total nilai
Askep Teoritis
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Klien dengan penyakit Alzheimer umumnya mengalami penurunan kesadaran sesuai dengan degenerasi neuron kolinergik dan
proses senilisme. Adanya perubahan pada tanda-tanda vital, meliputi bradikardi, hipotensi, dan penurunan frekuensi pernafasan
a. B1 (Breathing)
Gangguan fungsi pernafasan :Berkaitan dengan hipoventilasi inaktifitas, aspirasi makanan atau saliva dan berkurangnya fungsi
pembersihan saluran nafas.
1) Inspeksi: di dapatkan klien batuk atau penurunan kemampuan untuk batuk efektif, peningkatan produksi sputum, sesak
nafas, dan penggunaan otot Bantu nafas.
2) Palpasi : Traktil premitus seimbang kanan dan kiri
3) Perkusi : adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru
4) Auskultasi : bunyi nafas tambahan seperti nafas berbunyi, stridor, ronkhi, pada klien dengan peningkatan produksi sekret
dan kemampuan batuk yang menurun yang sering didapatkan pada klien dengan inaktivitas.
b. B2 (Blood)
Hipotensi postural : berkaitan dengan efek samping pemberian obat dan juga gangguan pada pengaturan tekanan darah oleh
sistem persarafan otonom.
c. B3 (Brain)
Pengkajian B3 merupakan pemeriksaan fokus dan lebih lengkap dibandingkan dengan pengkajian pada sistem lainnya.
1) Inspeksi umum, didapatkan berbagai manifestasi akibat perubahan tingkah laku.
2) Pengkajian Tingkat Kesadaran:Tingkat kesadaran klien biasanya apatis dan juga bergantung pada perubahan status
kognitif klien.
Askep Teoritis
3) Pengkajian fungsi serebral
a) Status mental : biasanya status mental klien mengalami perubahan yang berhubungan dengan penurunan status kognitif,
penurunan persepsi, dan penurunan memori, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b) Pengkajian Saraf kranial. Pengkajian saraf ini meliputi pengkajian saraf kranial I-XII :
· Saraf I. Biasanya pada klien penyakit alzherimer tidak ada kelaianan fungsi penciuman
· Saraf II. Tes ketajaman penglihatan mengalami perubahan, yaitu sesuai dengan keadaan usia lanjut biasanya klien dengan
alzheimer mengalami keturunan ketajaman penglihatan
· Saraf III, IV dan VI. Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan pada saraf ini
· Saraf V. Wajah simetris dan tidak ada kelainan pada saraf ini.
· Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal
· Saraf VIII. Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi berhubungan proses senilis serta penurunan aliran darah regional
· Saraf IX dan X. Kesulitan dalam menelan makanan yang berhubungan dengan perubahan status kognitif
· Saraf XI. Tidak atrofi otot strenokleidomastoideus dan trapezius.
· Saraf XII. Lidah simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada vasikulasi dan indera pengecapan normal
c) Pengkajian sistem Motorik
Inspeksi umum pada tahap lanjut klien akan mengalami perubahan dan penurunan pada fungsi motorik secara umum.
Tonus Otot. Didapatkan meningkat. Keseimbangan dan Koordinasi. Didapatkan mengalami gangguan karena adanya
perubahan status kognitif dan ketidakkooperatifan klien dengan metode pemeriksaan.
Askep Teoritis
3) Pengkajian fungsi serebral
a) Status mental : biasanya status mental klien mengalami perubahan yang berhubungan dengan penurunan status kognitif,
penurunan persepsi, dan penurunan memori, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b) Pengkajian Saraf kranial. Pengkajian saraf ini meliputi pengkajian saraf kranial I-XII :
· Saraf I. Biasanya pada klien penyakit alzherimer tidak ada kelaianan fungsi penciuman
· Saraf II. Tes ketajaman penglihatan mengalami perubahan, yaitu sesuai dengan keadaan usia lanjut biasanya klien dengan
alzheimer mengalami keturunan ketajaman penglihatan
· Saraf III, IV dan VI. Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan pada saraf ini
· Saraf V. Wajah simetris dan tidak ada kelainan pada saraf ini.
· Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal
· Saraf VIII. Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi berhubungan proses senilis serta penurunan aliran darah regional
· Saraf IX dan X. Kesulitan dalam menelan makanan yang berhubungan dengan perubahan status kognitif
· Saraf XI. Tidak atrofi otot strenokleidomastoideus dan trapezius.
· Saraf XII. Lidah simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada vasikulasi dan indera pengecapan normal
c) Pengkajian sistem Motorik
Inspeksi umum pada tahap lanjut klien akan mengalami perubahan dan penurunan pada fungsi motorik secara umum.
Tonus Otot. Didapatkan meningkat. Keseimbangan dan Koordinasi. Didapatkan mengalami gangguan karena adanya
perubahan status kognitif dan ketidakkooperatifan klien dengan metode pemeriksaan.
Askep Teoritis
d) Pengkajian Refleks
Pada tahap lanjut penyakit alzheimer sering mengalami kehilangan refleks postural, apabila klien mencoba untuk berdiri dengan
kepala cenderung ke depan dan berjalan dengan gaya berjalan seperti didorong. Kesulitan dalam berputar dan hilangnya
keseimbangan (salah satunya ke depan atau ke belakang) dapat menyebabkan klien sering jatuh.
e) Pengkajian Sistem sensorik
Sesuai barlanjutnya usia, klien dengan penyakit alzheimer mengalami penurunan terhadap sensasi sensorik secara progresif.
Penurunan sensori yang ada merupakan hasil dari neuropati perifer yang dihubungkan dengan disfungsi kognitif dan persepsi
klien secara umum.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Perubahan proses pikir berhubungan dengan degeneration neuron iriversibel
b) Risiko cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi memori.
c) Defisit perawatan diri berhubungan dengan deficit kognitif.
d) Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan iskemia lobus temporal atau frontal sekunder akibat penyakit Alzheimer.
e) Kerusakan interaksi social berhubungan dengan hambatan komunikasi sekunder akibat penyakit mental kronis.
f) Perubahan pola tidur berhubungan dengan Perubahan lingkungan, tekanan psikologis, kerusakan neurologis, perubahan
aktivitas
g) Inkontinensia berhubungan dengan kehilangan fungsi neurologis / tonus otot.
h) Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan kemampuan ADL, faktor psikologis.
i) Kurang pengetahuan klien dan keluarga berhubungan dengan keterbatasan kognitif, daya ingat.
Askep Teoritis
3. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
keperawatan
1 Perubahan proses Setelah diberikan askep selama …x24 jam Mandiri Mandiri
pikir berhubungan diharapkan gangguan proses pikir tidak i. Kaji derajat gangguan kognitif, 1. Memberikan dasar untuk evaluasi/perbandingan yang akan datang dan
dengan bertambah buruk, dengan out come : seperti perubahan orientasi terhadap mempengaruhi pilihan terhadap intervensi.
degeneration · Klien mampu menginterpretasikan orang, tempat waktu, rentang perhatian
neuron iriversibel. stimulus sedikit demi sedikit dan kemampuan berpikir
· Klien mampu mengakomodasikan ii. Pertahankan lingkungan yang 2. Keramaian biasanya merupakan sensori yang berlebihan yang meningkatkan
sedikit demi sedikit suatu ide/perintah menyenangkan dan tenang. gangguan neuron
· Klien mampu mengenali orang- iii. Lakukan pendekatan dengan cara 3. Pendekatan yang terburu-buru dapat mengancam pasien bingung yang mengalami
orang terdekatnya, seperti nama perlahan dan tenang. kesalahan persepsi.
keluarganya. iv. Tatap wajah ketika bercakap-cakap 4. Menimbulkan perhatian, terutama pada orang-orang dengan gangguan perceptual
· Klien mampu mengenali tempat- dengan pasien 5. Sesuai dengan berkembangnya penyakit, pusat komunikasi dalam otak mungkin saja
tempat disekitarnya, seperti alamat v. Ajarkan klien dalam mengingat terganggu.
rumah. tempat, dan bendan. Gunakan kata-kata
· Klien mampu mengenali waktu yang pendek dan kalimat yang 6. Keluarga memiliki pera penting komunikasi serta pemulihan klien.
seperti pagi, siang, dan malam. sederhana dan berikan instruksi
sederhana. Ulangi instruksi tersebut Kolaborasi
sesuai dengan kebutuhan. i. Dapat digunakan untuk mengontrol agitasi, halusinasi.
vi. Ajarkan dan libatkan keluarga
dalam perawatan klien ii. Dapat meningkatkan kesadaran mental tetapi memerlukan penelitian lebih lanjut.
3. Lebih bermanfaat pada fase awal dan/atau fase sedang untuk menghilangkan
Kolaborasi kecemasan
1. Antisiklotik, seperti halopiridol (Haldol) ;
tioridazin (Mallril)
2. Vasodilator, seperti siklandelat
(Cyclospasmol)
3. Agen ansiolitik, seperti diazepam,
lorazepam, oksazepam
Alzheimer adalah jenis kepikunan yang dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan
seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran fungsi intelektual dan
emosional secara progresif dan perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-
hari.
Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI),
alzheimer timbul akibat terjadinya proses degenerasi sel-sel neuron otak di area temporo-
parietal dan frontalis.
Beberapa alternatif penyebab yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan
fungsi imunitas, infeksi virus, polusi udara/industri, trauma, neurotransmiter, defisit
formasi sel-sel filament, presdiposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit
alzheimer terdiri dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang
mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif.
Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat
nama atau lupa meletakkan suatu barang.
Cara pencegahan penyakit alzheimer yaitu dengan tetap menerapkan gaya hidup sehat,
menjaga kebugaran mental dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri dengan
berbagai pengetahuan juga merupakan salah satu bentuk pencegahan penyakit
alzheimer.
Kesimpulan
THANK YOU